Identifikasikan lima program nasional dalam waktu
5 tahun terakhir.
1.
Program JKN-KISProgram Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai salah satu wujud program Nawacita pemerintah berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Program ini membuka akses lebih besar kepada masyarakat untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Saat ini program JKN-KIS ini terus berkembang pesat. Jumlah peserta yang telah mengikuti program tersebut lebih dari 180 juta jiwa atau lebih dari 70 persen jumlah proyeksi penduduk Indonesia pada 2017
Evaluasi Program JKN-KIS : Pemerintah telah mewujudkan amanat undang-undang dengan menjalankan Program JKN-KIS. Seiring berjalannya waktu, program tersebut sudah dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat. Selain meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, program ini juga memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian.
Sesuai dengan program pemerintah yakni pengentasan kemiskinan, program JKN-KIS bisa mendorong percepatan pengentasan kemiskinan. Melalui program JKN-KIS ini, masyarakat miskin tidak akan terjerumus dalam jurang kemiskinan yang semakin dalam ketika sakit. Masyarakat yang tidak miskin pun akan terhindar dari kemiskinan ketika mengalami sakit kronis.
Total pemanfaatannya yang meliputi kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta kunjungan. Untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap 7,6 juta. Jika diitambah angka rujukan sebesar 15,1 juta, maka total pemanfaatan JKN-KIS sebesar 192,9 juta.
Selain meningkatkan pelayanan kesehatan, setelah berjalan 4 tahun Program JKN-KIS juga berdampak terhadap perekonomian. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukkan bahwa kontribusi total JKN-KIS mencapai angka Rp 152,2 triliun pada 2016. Selanjutnya pada 2021 diprediksi akan meningkat hingga Rp 289 triliun
Dampak JKN-KIS terbesar yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang. Kondisi itu mendorong peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang.
kunci penting dalam optimalisasi pelaksanaan sistem kendali mutu dan biaya di tingkat daerah dan sistem pembinaan dan pengawasan juga tingkat kepatuhan pelaksanaan JKN-KIS di daerah. Hingga saat ini, dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, 470 Kabupaten/Kota telah mengintegrasikan Jamkesda-nya ke JKN-KIS dengan jumlah kepesertaan mencapai lebih dari 17 juta jiwa.
2.
Dana DesaPemerintah telah berkomitmen untuk menjalankan amanah Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa dengan terus meningkatkan dana alokasi desa dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2015, alokasi dana desa diketahui sebesar Rp 20 triliun di tahun 2016 menjadi Rp 46,9 triliun dan di tahun 2017 ini menjadi Rp 60 triliun. Secara tegas, Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa juga menempatkan masyarakat desa sebagai subjek pembangunan untuk mempercepat tercapainya kemajuan perekonomian masyarakat desa, mengatasi kesenjangan, dan meningkatkan kesejahteraan umum.
Evaluasi : pemanfaatan dana desa perlu dipertajam dengan cara fokus pada percepatan pemenuhan layanan dasar dan penanggulangan kemiskinan seperti membangun sekolah, PAUD, Posyandu, sanitasi, irigasi, dan sebagainya. Peningkatan kapasitas aparatur desa dalam tata kelola penyaluran dana desa terutama dalam konteks kapasitas penyusunan APBDes, pelaporan, dan Monitoring serta evaluasi dan Memperkuat sinergi kementerian/lembaga dalam mengarahkan program dan kegiatannya pada desa-desa prioritas atau 3T (Terpencil, Tertinggal, Terdepan). Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kemendes pada tahun 2016 dana desa dalam bidang pembangunan dimanfaatkan untuk membuat 66.179 km jalan desa; 551.484 jembatan; 1.366 unit tambatan perahu; 686 unit embung; 13.989 unit sumur; 65.573 unit drainase dan irigasi; 36.951 unit MCK; 15.948 unit air bersih; 11.221 unit PAUD; 7.428 unit Posyandu; 3.100 unit Polindes; dan 1.810 unit pasar desa. Sementara pemanfaatan dalam bidang pemberdayaan masyarakat diperuntukan bagi pelatihan kerajinan tangan, pelatihan kewirausahaan desa untuk para pemuda, pelatihan website untuk pemasaran dan industri rumah tangga; pelatihan perikanan bibit kerapu, tukik, dan budidaya bakau serta cemara. Lalu pelatihan kuliner dan pengembangan makanan lokal, pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian serta pelatihan pemanfaatan limbah organik rumah tangga pelatihan perencanaan bisnis
ada di masyarakat. Tanpa partisipasi masyarakat setiap kegiatan pembangunan akan gagal. Demikian juga halnya terkait dengan partisipasi masyarakat terhadap penggunaan dan pengelolaan dana desa, keterlibatan ini penting agar penggunaan dan pengelolaannya bisa lebih tepat sasaran dan manfaatnya akan lebih mengena dengan kepentingan riil dari masyarakat. Namun yang terjadi di Desa Tumaluntung Satu Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan dalam hal penggunaan dan pengelolaan dana desa masih minim terkait dengan keterlibatan atau partisipasi masyarakat. Hal ini berpengaruh terhadap dukungan masyarakat terhadap berbagai program yang akan dijalankan dengan menggunakan dana desa. Hal ini tentu saja akan menghianati persyaratan dalam pengelolaan dana desa yang sudah di atur dalam undang-undang No 23 tahun 2014 yang sudah mengatur tentang bagaimana mengelola dan penggunaan dana desa. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa seperti kurangnya sosialisasi dari pemerintah desa mengenai program dana desa sehingga masyarakat kurang paham tentang program dana desa tersebut, itu yang membuat masyarakat kurang berpartisipasi
3.
Program Nusantara SehatProgram Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dicanangkan oleh
Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan tersebut. Program ini dirancang
untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu
Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Penguatan yankes primer adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat
yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan upaya preventif atau
pencegahan penyakit secara luas termasuk melalui pendidikan kesehatan, konseling serta
screaning (penapisan). Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan
kesehatan primer melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga
kesehatan dengan berbasis pada tim dan melibatkan dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya. Program ini merupakan program lintas Kemenkes yang fokus tidak
hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan
kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai
dengan Nawa CIta, “membangun dari pinggiran”.
dan adanya program-program baru di Puskesmas), serta layanan kesehatan terpadu (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).
Dukungan Publik : Dalam pelaksanaan program ini, sangat diperlukan dukungan dari lintas sektor, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Dukungan yang diharapkan dari Bupati untuk keberhasilan program Nusantara Sehat ini yakni dengan menjamin keselamatan dan keamanan nakes, menjamin fasilitas yang layak, menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP), mengirim petugas untuk serah terima peserta nakes dan membiayai petugas dalam rangka penjemputan dan pengantaran Nakes ke lokasi penempatan
4.
GERMASGerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat
yang membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Evaluasi : Pelaksanaan Gerakan Masyrakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan sebuah upaya pemerintah dalam melakukan pendekatan kepada keluarga supaya tercapai keluarga yang sehat. Karena yang tingkatkan adalah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat maka peran sector kesehatan harus lebih digencarkan dalam upaya sosialisasi kepada masyarakat seperti pemberian informasi langung ataupun melalui media cetak dan elektronik ssehingga masyarakat akan semakin sadar dengan kesehatan dan tercipta Indonesia yang lebih sehat.
sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan.
5.
Program Keluarga HarapanProgram Keluarga Harapan adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkanberbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.