• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep fungsi RUANG LINGKUP KURIKULUM PAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "konsep fungsi RUANG LINGKUP KURIKULUM PAI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Zaman sekarang ini pendidikan hal yang terpenting dalam kehidupan bermasyarakat dengan pendidikan masyarakat dapat memperbaiki kualitas hidup hal ini diperkuat dengan semakin tinggi pendidikan yang dipelajari maka terbuka kemungkinan peningkatan wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan masalah. Perkembangan pendidikan tidak terlepas dari yang namanya pondasi pendidikan yaitu kurikulum, kurikulum merupakan suatu cara untuk mengukur tingkat perkembangan pendidikan, hal ini dapat diartikan bahwa arah pendidikan kita tergantung kurikulum yang dibuat. Perkembangan dari perubahan kurikulum dapat juga memanfaatkan kebutuhan dari daerah setempat, sehingga dapat menjadi hubungan yang timbal balik sehingga perubahan tersebut pada intinya dapat berdampak positif bagi peningkatan kualitas suatu Negara.

Perkembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah.Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.

Tujuan dari penulis makalah ini untuk mengetahui tentang bagaimana proses dalam pengembangan suatu kurikulum pendidikan, dimana kurikulum itu sendiri dapat menjadi pedoman dalam proses belajar mengajarkan oleh pendidikan dalam satuan pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa proses perkembangan kurikulum

2. Apa langkah-langkah perkembangan kurikulum 3. Apa model perkembangan kurikulum

(2)

2

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui proses perkembangan kurikulum

(3)

A. Proses Perkembangan Kurikulum

Perkembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah.menentukan isi atau muatan kurikulum dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan persoalan system nilaindan kebutuhan masyarakat.

Dalam pengembangan kurikulum terdapat dua proses utama, yakni ; 1. Pedoman Kurikulum meliputi

- Latar belakang yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi sasaran , rasional bidang studi atau mata kuliah, struktur organisasi bahan pelajaran

- Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan yakni scope (luang ringkup) dan sequence-nya (urutan pengajian)

- Desain evaluasi termasuk strategi revisi atau perbaikan kurikulum. 2. Pedoman instruksional untuk tiap mata pelajaran yang dikembangkan

berdasarkan silabus.

Pedoman kurikulum disusun untuk menentukan dalam garis besarnya;

- Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup, scope) - Kepada siapa diajukan.

- Apasebab diajarkan, dengan tujuan apa. - Dalam urutan yang bagaimana (sequence)1

(4)

4

B. Langkah-langkah dalam Pengembangan Kurikulum

Dalam garis besarnya kita dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;

1. Kumpulkan keterangan mengenai factor-faktor yang turut menentukan kurikulum serta latar belakangnya.

2. Tentukan mata pelajaran atau mata kuliah yang akan diajarkan 3. Rumuskan tujuan tiap mata pelajaran

4. Tentukan hasil belajar yang diharapkan dari siswa dalam tiap mata pelajaran.

5. Tentukan topik-topik tiap matapelajaran.

6. Tentukan syarat-syarat yang dituntut dari siswa. 7. Tentukan bahan yang harus dibaca oleh siswa.

8. Tentukan strategi mengajar yang serasi serta sediakan berbagai sumber /alat peraga proses belajar mengajar.

9. Tentukan alat evaluasi hasil belajar siswa serta skala penilaiannya.

C. Model Pengembangan Kurikulum

Model pengembangan kurikulum merupakan proses untuk membuat keputusan dan untuk merevisi suatu program kurikulum. Berikut ini akan dipaparkan beberapa model pengembangan kurikulum yang telah dikemukakan oleh para ahli kurikulumantara lain;

1. Model Tyler

Model Tyler menekankan pada bagaimana merancang suatu kurikulum disesuaikan dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan. Ada empat hal yang dianggap untuk mengembangkan suatu kurikulum.

a. Hubungan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai

(5)

d. Berhubungan dengan pengembangan evaluasi

Dalam pengembangan kurikulum, tujuan merupakan langakah pertama dan utama yang harus dikerjakan.Merumuskan tujuan kurikulum, sebenarnya sangat bergantung kepada teori dan filsafat pendidikan serta model kurikulum yang dianut.Bagi pengembangan kurikulum yang lebih berorientasi kepada disiplin ilmu maka penguasaan berbagai konsep dan teori, merupakan sumber utama tujuan kurikulum.

Pengalaman belajar adalah segala aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan.Pengalaman belajar bukanlah isi atau materi pelajaran dan bukan pula aktivitas guru memberikan pelajaran. Pengalaman pelajaran mengacu pada aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran. Ada beberapa prinsip dalam menentukan pengalaman belajar siswa;

a. Pengalaman belajar siswa harus sesuai dengan tujuan yang ingin di capai

b. Setiap pengalaman belajar harus memuaskan

c. Setiap rancangan pengalaman belajar sebaiknya melibatkan siswa d. Satu pengalaman belajar dapat mencapai beberapa tujuan yang

Pada prinsipnya terdapat lima langkah perkembangan kurikulum antara lain;

a. Menghasilkan unit-unit percobaan melalui langkah-langkah berikut;

 Mendiagnosis kebutuhan

 Memformulasikan tujuan

(6)

6

 Menguji keseimbangan isi kurikulum

b. Menguji coba unit eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan validitas dan kelayakan penggunaannya.

c. Merevisi dan mengonsolidasikan unit-unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba.

d. Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum. e. Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji.

3. Model Oliva

Menurut Olivia suatu model kurikulum harus bersifat sederhana, komprehensif dan sistematik. Langkah-langkah yang dikembangkan dalam kurikulum model ini terdiri atas 12 komponen yang satu sama lain saling berkaitan.

a. Menetapkan dasar filsafat yang digunakan dan pandangan tentang hakikat belajar dengan mempertimbangkan hasil analisis kebutuhan umum siswa dan kebutuhan masyarakat.

b. Menganalisis kebutuhan masyarakat tempat sekolah itu berada, kebutuhan khusus siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diajarkan.

c. Merumuskan tujuan umum kurikulum yang didasarkan kepada kebutuhan seperti yang tercantum pada langkah sebelumnya.

d. Merumuskan tujuan khusus kurikulum yang merupakan penjabaran dari tujuan umum kurikulum.

(7)

f. Menjabarkan kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan umum pembelajaran.

g. Merumuskan tujuan khusus pembelajaran.

h. Menetapkan dan menyeleksi strategi pembelajaran yang dimungkinkan dapat mencapai tujuan pembelajaran.

i. Menyeleksi dan menyempurnakan teknik penilaian yang akan digunakan.

j. Mengimplementasikan strategi pembelajaran. k. Mengevaluasi pembelajaran.

l. Mengevaluasi kurikulum.3

Model yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam 3 dimensi; a. Bisa digunakan untuk penyempurnaan kurikulum sekolah dalam

bidang-bidang khusus seperti bidang studi tertentu disekolah, baik dalam tataran perencanaan kurikulum maupun dalam proses pembelajaran.

b. Bisa digunakan untuk membuat keputusan dalam merencanakan suatu program kurikulum.

c. Bisa digunakan dalam mengembangkan program pembelajaran secara lebih khusus.

4. Model Beauchamp

Beaunchamp mengemukakan lima langkah dalam proses pengembangan kurikulum, seperti berikut;

a. Menetapkan wilayah atau area yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.bisa terjadi hanya satu sekolah, satu kecamatan, kabupaten, atau mungkin tingkat provinsi dan tingkat nasional.

b. Menetapkan pihak-pihak yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.

(8)

8

Pihak-pihak yang harus dilibatkan itu terdiri dari para ahli/spesialis kurikulum, para ahli pendidikan termasuk para guru ang dianggap berpengalaman, para professional lain dalam bidang pendidikan seperti (pustakawan, laboran, konsultan pendidikan) dan para professional dalam bidang lain beserta para tokoh masyarakat (politikus, industriawan, pengusaha) dalam proses pegembangan kurikulum, semua kelompok yang terlibat itu perlu mendapat informasi tentang tugas dan perannya secara jelas.

c. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh. Yang meliputi merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus, prosedur selanjutnya dilaksanakan dalam 5 langkah; (1). Membentuk tim pengembangan kurikulum. (2). Melakukan penilaian terhadap kurikulumyang sedang berjalan. (3). Melakukan studi atau penjajakan tentang penentuan kurikulum baru, (4). Merumuskan kriteria dan alternatif pengembangan kurikulum. (5). Menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki.

d. Implementasi kurikulum. Tahap ini perlu dipersiapkan secara matang berbagai hal yang dapat berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap efektivitas penggunaan kurikulum seperti pemahaman guru tentang kurikulum, sarana atau fasilitas yang tersedia, dan menejemen sekolah.

e. Melaksanakan evaluasi kurikulum yang menyangkut; 1). Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru disekolah. 2). Evaluasi terhadap desain kurikulum. 3). Evaluasi keberhasilan anak didik, dan 4). Evaluasi sistem kurikulum.4

(9)

Kesimpulan

Program Perkembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. terdapat dua proses utama, yakni ;

1. Pedoman Kurikulum

2. Pedoman instruksional untuk tiap mata pelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus.

Dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;

1. Kumpulkan keterangan mengenai factor-faktor yang turut menentukan kurikulum serta latar belakangnya.

2. Tentukan mata pelajaran atau mata kuliah yang akan diajarkan 3. Rumuskan tujuan tiap mata pelajaran

4. Tentukan hasil belajar yang diharapkan dari siswa dalam tiap mata pelajaran.

5. Tentukan topik-topik tiap matapelajaran.

6. Tentukan syarat-syarat yang dituntut dari siswa. 7. Tentukan bahan yang harus dibaca oleh siswa.

8. Tentukan strategi mengajar yang serasi serta sediakan berbagai sumber /alat peraga proses belajar mengajar.

9. Tentukan alat evaluasi hasil belajar siswa serta skala penilaiannya. Model pengembangan kurikulum merupakan proses untuk membuat keputusan dan untuk merevisi suatu program kurikulum. Dikemukakan oleh para ahli kurikulum antara lain;

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik ,Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara 2010.

Referensi

Dokumen terkait