PROGRAM
PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PK3)
Besarnya jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan komposisi kependudukan dengan angka ketergantungan yang tinggi telah menyebabkan perlunya perhatian khusus bagi ketahanan dan kesejahteraan keluarga berdasarkan siklus kehidupan manusia. Dimulai dari besarnya angka anak dan balita harus direspon melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dilaksanakan dengan upaya peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak.
Besarnya jumlah remaja yang disertai dengan banyaknya kasus seks pranikah, penyalahgunaan NAPZA, dan tingginya kasus HIV dan AIDS dikalangan remaja direspon melalui upaya peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga.
Semakin meningkatnya jumlah lansia yang disertai jumlah yang tinggi pada lansia tidak potensial maka perlu direspon dengan upaya peningkatan kualitas lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan keluarga.
Tingginya jumlah keluarga Pra-S dan KS-I perlu direspon melalui upaya peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan sumber daya ekonomi melalui usaha ekonomi mikro keluarga. Upaya-upaya yang dilakukan diantaranya melalui pengembangan kelompok Bina Keluarga Balita dan Anak, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia dan Rentan, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera.
Pada kenyataannya upaya-upaya ini menemui kendala pada pelaksanaannya, sehingga berjalan belum maksimal. Untuk itu diperlukan Grand Design Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang memberikan arah dalam pelaksanaan program di berbagai tingkatan pemerintahan untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2025.
(7) Meningkatkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis teknologi informasi yang akurat dan terkini.