BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet (komputer), memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efsiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan
keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksie-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat, guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
manajemen dan para pengguna. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
B. Tujuan penulisan.
1. Mengetahui arti tentang sistem informasi berbasis komputer.
2. Mengetahui macam-macam sistem informasi berbasis komputer.
3. Memahami akan peran komputer.
C. Sistematika Penulisan.
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka komposisi makalah ini ditulis menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup.
Bab I Pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Karena sebagai pengantar, maka pada bagian ini disajikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, sistematika penulisan. Melalui bab ini diharapkan memperoleh gambaran sekilas tentang makalah yang sebenarnya.
Bab II Pembahasan, yang berisi sebagai landasan teori dalam upaya
mendeskripsikan secara objektif tujuan yang ingin dicapai tentang sistem informasi berbasis komputer. Menguraikan arti tiap kata mengenai sistem informasi berbasis komputer, serta menyebutkan contoh dan Menyajikan fenomena yang secara rinci.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi berbasis komputer.
Pada dasarnya sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sebagai contoh sistem komputer memiliki subsistem perangkat lunak (software), subsistem perangkat keras (hardware), dan subsistem pengguna (brainware). Sistem berbasis komputer adalah sistem yang komponen
komponennya atau subsistem-subsistemnya terdiri dari :
Orang / pengguna
Perangkat Keras (Hardware) komputer Perangkat Lunak (Software) komputer Basis data
Prosedur Dokumentasi
komputer adalah produk yang dihasilkan melalui serangkaian aktivitas proses rekayasa atau pengembangan software, yang menghasilkan aktivitas berupa :
Dokumen-dokumen yang menspesifkasikan program yang hendak dibangun Program yang dieksekusi komputer
Dokumen yang menjelaskan program dan cara kerja program
Data berbentuk angka atau teks, yang juga berupa audio, video, gambar, dan
sebagainya.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah
pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau menginput data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau
information-generating systems.
Kualitas Informasi
Suatu informasi akan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas
dari kesalahan.
Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh
terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang
menerimanya.
berbasis komputer dalam penjelasan Sistem Informasi mengandung arti
bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus
menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Mengapa komputer sangat penting dalam menyediakan informasi ???
Kegiatan Bisnis Semakin meningkat.
Globalisasi Ekonomi.
Kebutuhan teknologi yang Andal.
Batas waktu semakin singkat.
Kemampuan Komputer Semakin Baik.
Keamanan proses dan dokumentasi.
Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Ofce Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System). Komputer dapat melakukan tugas sesuai dengan yang diperintahkan oleh penggunanya, komputer tidak sekedar membantu pekerjaan manusia, namun juga bisa memberikan solusi pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia
B. Macam – macam sistem informasi berbasis komputer
1. SIA ( Sistem Informasi Akutansi )
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari
laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak. Manfaat sistem informasi akuntansi
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara :
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efsien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan Meningkatkan efsiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Menambah efsiensi kerja pada bagian keuangan
Komponen sistem informasi akuntansi
Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem
Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan,
lalu diproses sehingga menghasilkan informasi
Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan
transaksi atau kegiatan perusahaan.
Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan
pada saat transaksi
Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan
pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan manajemen. Dari defnisi tersebut dapat dijabarkan bahwa sistem yang terlibat adalah software, hardware, dan brainware. Sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data, jadi disini terjadi sebuah proses atau mekanisme. Sedangkan manajemen adalah suatu aturan manajerial dari sebuah organisasi. Manajemen informasi digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan manajerial. Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ( SistemInformasi Manajemen, Prenhallindo, Jakarta, 2004 ) berpendapat bahwa SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan
manajemen. Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal. Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui
kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan manajemen. SIM dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan sebagainya.
SIM dan Pemecahan Masalah SIM dan subsistem-subsistem organisasi didalamnya memiliki andil dalam pemecahan masalah dalam dua hal sebagai berikut :
Sumber Daya Informasi organisasai. SIM merupakan usaha seorganisasi untuk
menyediakan informasi pemecahan masalah. SIM menentukan tingkat pencapaian di tingkat lain seperti DSS, kantor virtual, dan sistem berbasis pengetahuan.
Identifkasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga
agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer untuk menandai ada tidaknya masalah, jika ada selanjutnya memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
– Keputusan Terprogram (terstruktur). Yaitu keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
– Keputusan Tidak Terprogram (tak terstruktur). Yaitu keputusan bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga
memerlukan perlakukan yang sangat khusus.
3. SPK ( Sistem Pengambilan Keputusan )
Sistem Pengambilan Keputusan (Dicision Support System )
merupakan salah satu produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan DSS adalah sebagai ‘second opinion’ atau ‘information sources’, sebagai bahan pertimbangan seorang manajer sebelum memutuskan kebijakan tertentu Pendekatan untuk DSS yang popular adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif,
sehingga diharapkan sistem ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata yang sesungguhnya.
Lima karakteristik utama DSS :
Sistem yang berbasis komputer
Dipergunakan untuk mengambil keputusan
Untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit yang tidak dapat digunakan
dengan kalkulasi manual
Komponen utamanya data dan model analisis
Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen :
Database : Sistem Database adalah kumpulan semua data yang dimiliki oleh
perusahaan, baik data dasar maupun transaksi sehari-hari
Model Base : adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam
format kuantitatif.
Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah sebelumnya
direpresentasikan ke dalam bentuk model yang dimengerti oleh sistem komputer. Produk DSS yang baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya ‘dialog’ interaktif antara komputer dan manusia (user). Jenis-jenis DSS : untuk pelaporan (report) atau pencarian informasi (query), untuk penyusunan anggaran tahunan, untuk
melakukan kenaikan gaji karyawan, untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang dari beberapa divisi, dll.
Proses pengambilan keputusan juga dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Sistem Pengambilan Keputusan Tertutup. Yaitu menganggap bahwa keputusan
dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing.
Memilih metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia
membuat urutan kepentingan semua alternatif.
Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
2. Sistem Pengambilan Keputusan Terbuka. Yaitu memandang keputusan sebagian
berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. model ini menganggap bahwa pengambil keputusan:
Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif
yang memuaskan.
Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya (bukti
keberhasilan atau kegagalan).
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan terdiri dari 4 tahapan yaitu:
Kegiatan intelejen. Yaitu mengamati lingkungan untuk mencari kondisi-kondisi
yang perlu diperbaiki.
Kegiatan Merancang. Yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis
berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
Kegiatan Memilih. Yaitu memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari
beberapa yang tersedia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Ofce Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem
Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System) / Sistem Pengambilan Keputusan..
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://ryandirabbiyalsyah.blogspot.com/
http://achmadrandypratama.wordpress.com/2012/12/16/bab-vii-sistem-informasi-berbasis-komputer/