• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK KELAS VII DI SMP NEGERI 2 MENGANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK KELAS VII DI SMP NEGERI 2 MENGANTI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

234

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JI GSAW

DENGAN KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM UNTUK

MENI NGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK

KELAS VII DI SMP NEGERI 2 MENGANTI

Rengga Rea Agustin dan Her min Budiningar ti Jur usan Fisika, Univer sit as Neger i Sur abaya

Abstr act. Educat ion is basically an int er act ion between educat or s wit h lear ner s. To obt ain good st udy r esults used a model of cooper at ive lear ning by Jigsaw t ype act ivit ies in t he labor at or y. At t his Jigsaw cooper at ive lear ning t ype st udents wer e asked t o for m gr oups of or igin and t hen assembled int o t heir r espect ive gr oups of exper ts who have given mat er ial. In addit ion student s ar e doing lab wor k dir ect ly in t he labor at or y for t he st udy t ook t he mat t er t o t he Sub Highlight s Mot ion Rect ilinear , because t he mat er ial does not discuss t he mat t er only t heor et ically but also in pr act ice. This st udy aims t o descr ibe t he management of lear ning, and lear ning out comes of st udent s in cooper at ive lear ning by Jigsaw t ype of lab act ivit ies in t he labor at or y. The design of t his st udy is t he One Gr oup Pr et est -Post est by using t wo classes. The subject of t his st udy wer e students in gr ade VII-C and VII-D. Fr om t he r esear ch dat a was t hen analyzed t o obt ain t he lear ning management class VII-C and VII-D is ver y well cat egor ized by 3.6 and 3.5. The r esult s of obser vat ions of t he management of cooper at ive lear ning by Jigsaw t ype lab act ivit ies said t o be r eliable in t he labor at or y. St udent lear ning out comes cover ing t he t hr ee domains, namely cognit ive, affect ive and psychomot or . On t he cognit ive lear ning out comes of st udent s of VII-C of 78.5% and in class VII-D of 77.3% wit h each cat egor y of ver y good gr ade. In t he affect ive domain of st udent s' class VII-C and VII-D r espect ively by 2.8 and 2.7 ar e cat egor ized pr oper ly. In t he psychomot or domain of lear ning out comes of st udents of class VII-C and VII-D 2.9 and 2.7 for bot h cat egor ies of weeks t o each class. The success r at e of st udent s achieving over 60% of t eaching mat er ials t hat can be cont r olled t hen t he young student s who succeed in lear ning in t he classr oom VII-C by 83.4% and class VII-D SMP 2 Mengant i amount ed t o 94.46%. The success r at e of a pr ocess of cooper at ive lear ning by Jigsaw t ype of lab act ivit ies in t he lab classes VII-C and VII-D is good sekali.Kendala encount er ed in t he implement at ion of t he model t ype Jigsaw cooper at ive lear ning wit h pr act ical act ivit ies in t his lab is long enough t o t ake t he spat ial not condit ioned pr oper ly and should be condit ioned fir st .

Keywor ds: Type Jigsaw cooper at ive lear ning, St udent Results and Rect ilinear

(2)

235

belajar siswa kelas VII-C dan VII-D masing-masing sebesar 2,8 dan 2,7 dikat egor ikan baik. Pada r anah psikomot or hasil belajar siswa kelas VII-C sebesar 2,9 dan VII-D sebesar 2,7 dengan kat egor i baik ut uk masing-masing kelas. Tingkat keber hasilan siswa mencapai lebih dar i 60% bahan pelajar an yang dapat dikuasai siswa maka siswa yang ber hasil dalam pembelajar an pada kelas VII-C sebesar 83,4% dan kelas VII-D SMPN 2 MENGANTI adalah sebesar 94,46%. Tingkat keber hasilan suatu pr oses pembelajar an kooper at if t ipe Jigsaw dengan kegiat an pr akt ikum di labor at or ium kelas VII-C dan VII-D adalah baik sekali.Kendala yang dihadapi dalam pener apan model pembelajar an kooper at if Tipe Jigsaw dengan kegiat an pr akt ikum di labor at or ium ini adalah memer lukan wakt u cukup lama untuk penat aan r uang yang belum t er kondisikan dengan baik dan har us dikondisikan t er lebih dahulu.

Kata-kata kunci: Pembelajar an kooper at if Tipe Jigsaw, Hasil Belajar Siswa dan Ger ak Lur us

I. PENDAHULUAN

Semua model mengajar ditandai dengan adanya str uktur tugas, str uktur tujuan, dan str uktur penghar gaan. Str uktur tugas mengacu pada car a pembelajar an itu dior ganisasikan dan jeni s kegiatan yang dilakukan oleh si sw a di dalam kelas. Hal ini ber laku pada pembelajar an klasikal maupun pengajar an dengan kelompok kecil, sisw a dihar apkan melakukan apa selama pengajar an. Str uktur tujuan kooper atif ter jadi jika sisw a dapat mencapai tujuan mer eka hanya jika sisw a lain dengan si apa mer eka beker ja sama mencapai tujuan ter sebut . Str uktur penghar gaan untuk ber bagai macam model pembelajar an, juga ber var iasi . Str uktur individualistik ter jadi bila suatu penghar gaan itu bisa dicapai oleh sisw a manapun tidak ber gantung pada per capaian individu lain. Str uktur penghar gaan kompetitif ter jadi bila penghar gaan itu diper oleh sebagai upaya individu melalui per saingannya dengan or ang lain[1] .

Pembelajar a kooper atif mer upakan teknik-teknik kelas pr aktik yang dapat digunakan untuk membantu sisw anya belajar setiap mata pelajar an, mulai dar i keter ampilan-keter ampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks[ 2] .

Dalam pembelajar an kooper atif, sisw a beker ja dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu belajar satu sama

lainnya. Kelompok ter sebut

ber anggotakan sisw a dengan hasil belajar

tinggi, sedang, dan r endah; laki-laki dan per empuan; sisw a dengan latar belakang ber beda yang ada di kelas; dan sisw a yang penyandang cacat bila ada. Model pembelajar an kooper atif menciptakan sebuah r evolusi di dalam kelas. Tidak ada lagi kelas yang sunyi selama pr oses pembelajar an[ 2] .

Dalam penelitian ini digunakan keter ampilan kooper atif tingkat aw al dan tingkat menengah yaitu:

1.Ber ada dalam tugas (tingkat aw al)

Yang dimaksud ber ada dalam tugas adalah tetap ber ada dalam tempat ker ja kelompok, mener uskan tugas yang sudah menjadi tanggung jaw abnya, dan beker jasama dalam kelompok.

(3)

236

Pada model pembelajar an Kooper atif

Tipe Jigsaw ter dapat kelompok asal, yaitu

kelompok induk sisw a yang

ber anggotakan sisw a dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluar ga yang ber agam. Par a anggota dar i kelompok asal yang ber beda ber temu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk ber diskusi dan membahas mater i yang ditugaskan ser ta membantu satu sama lai n untuk mempelajar i topik mer eka[ 1] .

Kegiatan pr aktikum di labor ator ium ini adalah di mana sisw a secar a kelompok menger jakan lembar ker ja si sw a secar a langsung di labor ator ium.

Hasil belajar mer upakan hal yang sangat penting dalam pr oses belajar mengajar kar ena dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keber hasilan sisw a dalam belajar . Sebagai car a untuk menilai kemampuan individual diw ujudkan dalam bentuk nilai yang diber ikan kepada si sw a ber dasar kan kr iter ia-kr iter ia yang telah ditetapkan. Salah satu keber hasilan pr oses belajar mengajar dilihat dar i hasil belajar yang dicapai oleh sisw a[ 4] .

Menur ut Bloom hasil belajar mencakup r anah kognitif, afektif, dan psikomotor ik. Domain kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, pener apan, analisi s, sintesi s dan evaluasi. Domain afektif adalah sikap, mener ima, member ikan r espon, nilai , or ganisasi, kar akter . Domain psikomotor mencakup keter ampilan pr oduktif, teknik, fisik, manajer ial, dan intelektual[ 5] .

Adapun tingkatan keber hasilan dalam r anah kognitif suatu pr oses belajar mengajar dapat dikategor ikan menjadi : Istimew a atau maksimal: apabila selur uh bahan pelajar an yang diajar kan itu dapat dikuasai oleh sisw a, baik sekali atau optimal: apabila sebagian besar (76%-99%) bahan pelajar an yang diajar kan dapat dikuasai oleh sisw a, baik atau minimal: apabila bahan pelajar an yang diajar kan hanya 60%-75% saja yang dikuasai oleh sisw a, dan kur ang: apabil a bahan pelajar an yang diajar kan kur ang dar i 60% dikuasai oleh sisw a[ 6] .

Tingkatan keber hasilan belajar sisw a dalam r anah afektif dapat diukur dengan menggunakan skala sikap[ 7] sebagai ber ikut: Per ilaku ber kar akter menggunakan daftar cek (check-list )

dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak), Keter ampilan sosial menggunakan skala penilaian (r at ing scale) dengan kr iter ia penilaian sebagai ber ikut: Nilai 1 = kur ang; Nilai 2 = cukup; Nilai 3 = baik; Nilai 4 = sangat baik. Tingkatan keber hasilan belajar si sw a dalam r anah psikomotor dapat diukur dengan menggunakan skala penilaian (r at ing scale)[ 7] sebagai ber ikut: Nilai 1 = kur ang; Nilai 2 = cukup; Nilai 3 = baik; Nilai 4 = sangat baik.

Dengan model pembelajar an

Kooper atif Tipe Jigsaw ini sisw a dihar apkan tidak mengalami kebosanan dalam mener ima pelajar an dan dapat mener ima mater i yang r elatif banyak dengan w aktu yang r elatif singkat dengan baik. Dar i alasan di atas saya sebagai penulis memilih judul “Pener apan Model

Pembelajar an Kooper at if Tipe Jigsaw

Dengan Kegiat an Pr akt ikum di

Labor at or ium Unt uk Meningkat kan Hasil Belajar Sisw a Pada Mat er i Ger ak Di SMP

NEGERI 2 MENGANTI”.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskr iptif yang akan mendeskr ipsikan pengelolaan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium dan hasil belajar sisw a. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan One Gr oup Pr et

est-Post t est yang diukur dengan

(4)

237

Tabel 1. Skema one gr oup pr e t est-post t est

T1: Tes aw al (Pr e Test) dilakukan sebelum diber ikan per lakuan. X: Per lakuan (Tr eat ment) diber ikan kepada si sw a

dengan menggunakan model

pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium. T2 : Tes akhir (Post Test) dilakukan setelah diber ikan per lakuan[9] . Dilakukan r eplikasi pada dua kelas. Subjek

penelit ian ini adalah sisw a kelas VII-C dan VII-D SMPN 2 MENGANTI. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Apr il – 3 Mei 2012 di SMPN 2 MENGANTI.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis instr umen tes meliputi analisis validitas, r eliabilitas butir soal, daya beda dan tar af kesukar an soal. Butir soal diujicobakan pada sisw a kelas VII SMPN 2 MENGANTI- GRESIK. Hasil pr a penelitian dar i analisis butir soal digunakan sebagai soal pr e-t est dan post -t es-t pada kelas subyek penelitian, yaitu kelas VII-C dan VII-D. Soal dikatakan Valid jika rxy > rtabel. Dengan sisw a yang ber jumlah 28 dapat diketahui bahw a rtabel ber nilai 0,374. Analisis validitas soal digunakan untuk mengukur tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instr umen.

Tabel 2. Hasil Analisis Validitas Soal

Dar i 50 soal yang digunakan peneliti diper oleh 27 soal yang memenuhi kr iter ia validitas soal. Jadi soal yang tidak valid digugur kan sebesar 23 soal.

Soal dikatakan r eliabel jika r11> rtabel. Dengan menggunakan r umus Spear man Br ow n diper oleh nilai r1/ 12/ 2 sebesar 0,6406 dan nilai r11 sebesar 0,7806. Untuk n = 28 nilai rtabel yaitu 0,374. Kar ena r11 lebih besar dar i rt abel maka soal yang valid dalam penelitian ini adalah r eliabel . Reliabilitas menunjukkan sesuat u instr umen cukup dapat diper caya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kar ena instr umen ter sebut sudah baik.

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antar a sisw a yang pandai (ber kemampuan tinggi) dengan sisw a yang ber kemampuan r endah.

Tabel 3. Hasil Analisis Daya Beda Soal

Setelah 50 soal ditentukan kr iter ianya, maka diper oleh 17 soal dan 11 soal yang memenuhi kr iter ia daya beda dengan kr iter ia cukup dan baik. Jadi soal dengan kr iter ia jelek digugur kan.

Tabel 4. Hasil Analisis Tar af Kesukar an Soal

Pr e Test Tr eat ment Post Test

T1 X T2

Kategori Nomor Soal Jumlah

Baik 2, 9, 17, 19, 23, 25,

36, 41, 43, 45, 49 11

Cukup

1, 3, 5, 6, 7, 10, 12, 14, 15, 16, 21, 22, 24, 26,

28, 34, 39,

17

Jelek

4, 8, 11, 13, 18, 20, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 37, 38, 40, 42, 44,

46, 47, 48, 50

22

Jumlah 50

Kategori Nomor Soal Jumlah

Valid

2, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 34, 36, 39, 40,

41, 42, 43, 45, 49

27

Tidak Valid

1, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 20, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35,

37, 38, 44, 46, 47, 48, 50

23

Jumlah 50

Kategor i Nomor Soal Jumlah Mudah 1, 3, 4, 6, 27, 30, 35,

38, 39, 40, 44, 46, 50

13

Sedang 2, 5, 7, 9, 10, 113, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 31, 34, 36, 41, 42, 43, 45, 47,

49

27

Sukar 8, 11, 12, 20, 26, 29, 32, 33, 37, 48

10

(5)

238

Dar i 50 soal diper oleh 27 soal yang

memenuhi kr iter ia kesukar an soal dengan kr iter ia sedang. Jadi soal dengan kr iter ia mudah dan sukar digugur kan.

Adapun hasil uji coba instr umen tes yang digunakan sebagai pr e-t est dan

post -t est adalah sebagai ber ikut:

Tabel 5. Hasil Analisi s Soal Pr e-Test dan

Post -Test

Pengamatan pengelolaan

pembelajar an secar a keselur uhan untuk kelas VII-C sebesar 3,6 dikategor ikan sangat baik dan VII-D sebesar 3,5 dikategor ikan sangat baik. Hal ini ber ar ti pr oses belajar mengajar dengan mener apkan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw ber langsung afektif.

Data pengelolaan pembelajar an ber dasar kan penilaian 2 pengamat yaitu pada pengamat 1 oleh Dr s. Her u Subagyo, M.Pd., dan pengamat 2 oleh Rindah Hasanah dapat dianalisis dengan teknik per samaan Cr ude Indek Agr eement .

Tabel 6. Kontingensasi Kesepakat an Kelas VII-C

Pada t abel 6 angka-angka yang diper oleh sebagai kecocokan adalah angka-angka pada sel-sel yang ter letak diagonal dengan sel jumlah. Pada sel-sel yang dimaksud ter ter a ada 10 objek amatan. Jadi 10 objek inilah yang dinilai sama (cocok) oleh dua pengamat.

Apabila dimasukkan ke dalam per samaan, akan t er dapat angka-angka

Ber ikut tabel kontigensasi kesepakat an dengan menggunakan teknik per samaan Cr ude Index

Agr eement pada kelas VII-D pada tabel 7

sebagai ber ikut:

Tabel 7. Kontingensasi Kesepakat an Kelas VII-D

Pada tabel 7 angka-angka yang dijumpai sebagai kecocokan adalah angka-angka pada sel-sel yang ter letak diagonal dengan sel jumlah. Pada sel-sel yang dimaksud ter ter a ada 8 objek amatan. Jadi 8 objek inilah yang dinilai sama (cocok) oleh dua pengamat. Apabila dimasukkan ke dalam per samaan, akan t er dapat angka-angka koefisien kesepakatan dapat juga dikatakan sebagai Cr ude Index Agr eement[ 9] . Ber dasar kan per hitungan diper oleh nilai rhitung kontingensasi kesepakat an kelas VII-C dan VII-D adalah 0,63 dan 0,5 sedangkan nilai rtabel sebesar 0,423 dengan tar af signifikan

α

= 0,05 atau dengan tar af keper cayaan 90 % untuk N=16. Ber dasar kan hasil ter sebut diketahui rhitung > rtabel, hal ini menunjukkan pengetesan r eliabilitas

Soal No Item Soal Jumlah

Pr e-t est 2,9,15,16,19,21, 25,28,43,45

10

(6)

239

pengamatan ter sebut dinyatakan

r eliabel. (1). Kognitif

Hasil belajar sisw a ber upa nilai pr e-t ese-t dan post -t est. Pr et est (tes aw al ) digunakan untuk mengukur kemampuan aw al sisw a sebelum melakukan pembelajar an dengan menggunakan model pembelajar an kooper atif tipe jigsaw . Sedangkan postes digunakan untuk mengukur hasil belajar sisw a dengan menggunakan model pembelajar an kooper atif tipe jigsaw . Postest diber ikan setelah akhir pembelajar an, hal itu ber tujuan agar hasil belajar sisw a benar -benar dar i per lakuan.

Tabel 8. Hasil Belajar Sisw a Ranah Kognitif Hasil belajar sisw a kelas VII-C dar i 28 sisw a yang memper oleh tingkat keber hasilan belajar baik sekali sebanyak 18 sisw a, sedangkan sisw a yang memper oleh tingkat keber hasilan belajar baik sebanyak 10 si sw a. Dar i 28 sisw a, 18 sisw a memper oleh tingkat keber hasilan baik sekali dikar enakan sebagian besar (76%-99%) sub pokok bahasan Ger ak Lur us yang diajar kan dapat dikuasai oleh sisw a sedangkan 10 sisw a yang mendapatkan kategor i baik dikar enakan sub pokok bahasan Ger ak Lur us yang dipr osentase sebesar 16,6% Sisw a dengan tingkat keber hasilan i stimew a dan kur ang tidak ada.

(7)

240

tingkat keber hasilan baik sekali

dipr osentase sebesar 94,46% sedangkan tingkat keber hasilan baik dipr osentase sebesar 5,54% Sisw a yang memper oleh tingkat keber hasilan belajar istimew a dan kur ang tidak ada.

Rata-r ata hasil belajar kelas VII-C sebesar 78,5% yang ar tinya 78,5% sisw a dapat menguasi sub pokok bahasan Ger ak Lur us. Rata-r ata hasil belajar si sw a kelas VII-D adalah sebesar 77,3% yang ar tinya 77,3% sisw a menguasi sub pokok bahasan Ger ak Lur us.

Untuk mengetahui per bandingan pr osentase hasil belajar sisw a pada kelas dikatakan ber hasil dalam pembelajar an oleh peneliti apabila tingkat keber hasilan sisw a mencapai lebih dar i 60% bahan pelajar an yang dapat dikuasai si sw a maka sisw a yang ber hasil dalam pembelajar an pada kelas VII-C sebesar 83,4% dan kelas VII-D SMPN 2 MENGANTI adalah sebesar 94,46%. Tingkat keber hasilan suatu pr oses pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium kelas VII-C dan VII-D adalah baik sekali.

(2). Afektif

Selain post -t est untuk mengetahui kemampuan kognitif sisw a diper oleh juga penilaian afektif. Penilaian ini dilakukan saat pr oses pembelajar an ber langsung. Ber dasar kan data penilaian

afektif diper oleh data yang diper lihatkan pada tabel ber ikut ini:

Tabel 9. Hasil Rata-Rata Skor Penilaian Afektif

Ber dasar kan tabel 9 kategor i dar i aspek per tama sampai ke tujuh untuk kelas VII-C dan VII-D mendapat kategor i baik. Secar a keselur uhan r ata-r ata skor penilaian afektif untuk kelas VII-C dan VII-D mendapat kategor i baik.

Penilaian ket er ampilan sosial

digunakan untuk melatihkan

keter ampilan ber ada dalam tugas, menyelesaikan tugas tepat pada w aktunya, mendengar kan dengan aktif, dan ber tanya.

Tabel 10 Rata-Rata Pengamatan Tiap Aspek Keter ampilan Sosial

Keter ampilan sosial pada aspek ber ada dalam tugas kelas VII-C sebesar 2,71 dan VII-D sebesar 2,68. Dar i hasil pengamatan ter sebut dikat egor ikan sisw a kelas VII-C dan VII-D mempunyai

menyatakan pendapat 2.7 2.6

(8)

241

keter ampilan ber tanya yang cukup baik.

Hasil pengamat an keter ampilan menger jakan tugas tepat pada w aktunya kelas VII-C sebesar 3,04 dan VII-D sebesar 3,07. Dar i hasil pengamatan ter sebut sisw a kelas VII-C dan VII-D dikategor ikan baik dalam menger jakan tugas selama pr oses pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium. Hasil pengamatan keter ampilan mendengar kan dengan akti f kelas VII-C sebesar 2,82 dan VII-D sebesar 2,75. Dar i hasil pengamatan ter sebut sisw a kelas VII-C dan VII-D diaktegor ikan cukup baik dalam mendengar kan dengan aktif selama pr oses pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium. Hasil pengamatan keter ampilan dalam beker ja sama sisw a kelas VII-C sebesar 3,46 dan VII-D sebesar 3,57. Dar i hasil pengamatan ter sebut si sw a kelas VII-C dan VII-D dikategor ikan baik dalam ber tanya selama pr oses pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium.

Tabel 11. Hasil Belajar Sisw a pada Aspek Keter ampilan Sosial

Ber dasar kan t abel 11 hasil belajar r anah afektif pada aspek ket er ampilan sosial selama pr oses pembelajar an secar a

umum dapat dikategor ikan baik. Rata-r at a yang diper oleh dar i aspek ket er ampilan sosial kelas VII-C sebesar 3,00 dan kelas VII-D sebesar 3,02. Rata-r ata hasil belajar pada aspek keter ampilan sosial dengan pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium dikategor ikan baik.

3). Psikomotor

(9)

242

Hasil belajar sisw a pada aspek r anah

psikomotor dapat dituliskan pada tabel 13 sebagai ber ikut.

Tabel 13 Hasil Belajar Sisw a pada Ranah Psikomotor umum dapat dikategor ikan baik. Rata-r ata yang diper oleh dar i aspek keter ampilan sosial kelas VII-C sebesar 3,03 dan kelas VII-D sebesar 3,04.

1) Skor Per kembangan Sisw a

Skor per kembangan kooper atif dapat ditentukan dengan mengetahui nilai pr e-test sebagai skor aw al sisw a dan kuis di akhir pembelajar an. Soal pr e-t est dan soal kuis dalam penelitian ini adalah sama untuk mengetahui sejauh mana skor per kembangan belajar si sw a selama pembelajar an ber langsung.

Tabel 14 Skor Per kembangan Kooper atif

(10)

243

Hal ini ter jadi kar ena setiap sisw a

mempunyai kesempatan untuk

member ikan kontr ibusi nilai yang besar dalam kelompoknya, mer eka dapat saling beker ja sama, ber tanya dalam kelompoknya dan mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadi kelompok yang ter baik.

Ber dasar kan nilai skor per kembangan yang diper oleh tiap sisw a, dapat ditentukan skor tim pada masing-masing kelompok untuk mendapatkan penghar gaan ber upa kelompok super team, gr eat team dan good team.

Tabel 15 Penghar gaan Kelompok

Ber dasar kan tabel 15 pada kelas VII-C

kelompok yang mendapatkan

penghar gaan dengan pr edikat super team sebanyak tiga kelompok sedangkan kelompok yang mendapat pr edikat gr eat team sebanyak dua kelompok. Tidak ada

kelompok yang mendapatkan

penghar gaan dengan pr edikat good team. Kelompok yang heter ogen membuat sisw a saling beker ja sama dalam satu kelompok selama pr oses pembelajar an ber langsung. Hal ini menunjukkan dalam pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan di labor ator ium membuat sisw a saling ber kompetisi untuk mendapat penghar gaan dengan pr edikat yang ter baik.

Pada kelas VII-D kelompok yang mendapatkan penghar gaan dengan pr edikat super team sebanyak dua kelompok sedangkan kelompok yang mendapatkan penghar gaan dengan

pr edikat gr eat team 3 kelompok dan tidak ada kelompok yang mendapatkan penghar gaan dengan pr edikat good team. Setiap sisw a diber ikan tanggung jaw ab yang sama at as segala sesuatu di dalam kelompoknya sehingga sisw a yang tidak ber pr estasipun dapat member ikan kontr ibusi untuk kelompoknya.

Pelaksanaan pembelajar an yang dilakukan dengan mener apkan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan di labor ator ium dilakukan dengan menggunakan 3 RPP yaitu pada RPP 1 tentang ger ak lur us, RPP 2 tentang ger ak lur us ber atur an (GLB), dan RPP 3 tentang ger ak lur us ber ubah ber atur an (GLBB) yang dilaksanakan dalam 3 kali per temuan. Pada fase 1 (Menyampaikan tujuan dan memotivasi sisw a) disajikan dengan meminta salah satu si sw a sebagai model. Dalam fase 2 (Menyajikan Infor masi) sisw a dapat menggali infor masi dar i buku sisw a dan buku bacaan lain yang r elevan dengan pembelajar an yang ber langsung. Selain itu, sisw a juga dapat menggali infor masi dar i teman sekelompoknya. Kar ena dalam model kooper atif tipe Jigsaw ini sisw a diber ikan keter ampilan kooper atif yaitu ber ada dalam kelompok. Jadi sisw a dapat ber inter aksi dengan sesama anggota kelompok dan membangun pengetahuan dar i dir i mer eka sendir i. Pada fase 3 (Mengor ganisasikan sisw a ke dalam

kelompok-kelompok belajar )

(11)

244

mengetahui daya ser ap si sw a dan

mengetahui tingkat keber hasilan belajar sisw a t er hadap mater i yang telah diber ikan. Sedangkan pada fase 6 (Membagikan penghar gaan) penghar gaan yang diber ikan kepada masing-masing kelompok ber upa ser tifikat dan hadiah sesuai dengan tingkat penghar gaan yang diper oleh dar i skor per kembangan yang mer eka per oleh. Hal ini dilakukan agar sisw a dapat ter motivasi dan memiliki antusias dalam mengikuti pembelajar an yang diter apkan.

Pengamatan pengelolaan

pembelajar an dengan mener apkan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium pada kelas VII-C dan VII-D di SMPN 2 Menganti-Gr esik dapat dikategor ikan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam per olehan skor r ata-r ata pada kelas VII-C sebesaata-r 3,6 dan VII-D sebesar 3,5. Hal itu kar ena sebelum pembelajar an dilaksanakan si sw a diber ikan ar ahan ter lebih dahulu agar sisw a bisa melaksanakan pembelajar an dengan baik.

Kegiatan pr aktikum di labor ator ium diter apkan agar sisw a dapat melakukan per cobaan secar a langsung di labor ator ium tanpa membaw a alat-alat per cobaan ke dalam kelas. Selain itu agar sisw a tidak bosan dalam mener ima pelajar an yang begitu sulit yang lebih banyak melakukan pr aktikum seper ti pelajar an fisika. Dengan demikian w akt u yang diper lukan dalam mener apkan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium tidak memer lukan w aktu ter lalu lama.

Hasil belajar sisw a diukur dengan member ikan postest yang dilakukan setelah pener apan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium pada mater i Ger ak Lur us. Postest yang diber ikan dihar apkan mer upakan hasil belajar yang diper oleh sisw a benar -benar mer upakan hasil per lakuan. Dar i Gr afik 4.1 dapat

diketahui bahw a hasil belajar si sw a mengalami peningkatan dar i hasil tes aw al dan postest. Sehingga pener apan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium di SMPN 2 Menganti-Gr esik dapat dikategor ikan sangat baik.

Dar i hasil analisis r at a-r ata skor penilaian afektif dengan mener apkan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium yang diper lihatkan pada Tabel 4.8 dapat dikategor ikan bai k masing-masing kelas. Sedangkan hasil analisis r ata-r ata skor penilaian psikomotor pada masing-masing kelas yang diper lihatkan pada Tabel 4.9 dikategor ikan baik untuk masing-masing kelas. Hal ini kar ena dalam pener apan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw selur uh sisw a diar ahkan untuk ter libat aktif dalam suatu kegiat an pr aktikum di labor ator ium yang akan

mendukung dalam membentuk

pemahaman dan kegiatan yang ber makna pada mat er i yang diajar kan.

(12)

245

belum dikondisikan ter lebih dulu dan hal

itu dapat menimbulkan gaduh. Selain itu memer lukan w aktu lama untuk menyiapkan alat-alat per cobaan. Hal itu

dapat diminimalkan dengan

member ikan infor masi ter lebih dulu dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pr oses pembelajar an sehar i sebelum pr oses belajar mengajar dilakukan.

IV. PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Hasil pengelolahan model

pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw untuk kelas VII-C sebesar 3,6 dan untuk kelas VII-D sebesar 3,5 yang masing-masing dikategor ikan sangat bai k. 2. Hasil belajar kognitif sisw a dengan

pener apan model pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw pada kelas VII-C dan VII-D dikat egor ikan sangat baik. Dengan pr osentase pada kelas VII-C sebesar 78,5% dan kelas VII-D sebesar 77,3%. Hasil belajar afektif dan psikomotor pada masing-masing kelas dikategor ikan baik. Tingkat keber hasilan si sw a mencapai lebih dar i 60% bahan pelajar an yang dapat dikuasai sisw a maka si sw a yang ber hasil dalam pembelajar an pada kelas VII-C sebesar 83,4% dan kelas VII-D SMPN 2 MENGANTI adalah sebesar 94,46%. Tingkat keber hasilan suatu pr oses pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium kelas VII-C dan VII-D adalah baik sekali.

B. SARAN/ REKOMENDASI

Dar i hasil penelitian yang diper oleh

dengan mener apkan model

pembelajar an kooper atif tipe Jigsaw dengan kegiatan pr aktikum di labor ator ium, maka peneliti menyar ankan kepada peneliti ber ikutnya agar member ikan infor masi aw al kepada kelas yang akan diteliti tent ang model pembelajar an yang akan digunakan.

Selain itu peneliti juga har us mengkondisikan r uangan yang akan dipakai ter lebih dahulu. Hal ini dilakukan agar sisw a dapat lebih siap dalam mengikuti fase-fase ber dasar kan model pembelajar an yang akan diter apkan dan agar w aktu yang dibutuhkan tidak telalu lama. Sehingga akan ter cipta alur pembelajar an dengan baik, suasana yang lebih baik dan pr oses belajar mengajar dapat ber jalan sesuai yang dihar apkan peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

[ 1] . Djamar ah dan Zain.2002.St ar t egi Belajar Mengajar.Jakar ta:PT Rineka Cipta

[ 2] . Her min B. 1998. Pengembangan St r at egi Pembelajar an Kooper at if Tipe Jigsaw Pada Pengajar an Fisika Di SMU. Tesis. Tidak dipublikasikan. Sur abaya: UNIPRESS IKIP Sur abaya.

[ 3] . Ibr ahim M, dkk. 2000. Pembelajar an Kooper at if. Sur abaya. UNIPRESS.

[ 4] . Nur M. 2005. Pembelajar an Kooper at if. Depdiknas.

[ 5] . Sudjana, N.2005. Penilaian Hasil Pr oses Belajar Mengajar . Bandung: Remaja Rosdakar ya.

[ 6] . Suhar simi, A. 2009. Dasar -Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakar ta: Bumi Aksar a.

Gambar

Tabel 1. Skema one group pre test-post test
Tabel 6. Kontingensasi Kesepakatan Kelas
Grafik 1. Prosentase Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Tabel 11. Hasil Belajar Siswa pada  Aspek Keterampilan Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap calon penyedia yang mendaftar pada paket Pengadaan Makan Satwa K-9 Dit Sabhara Polda Sumsel Ta.2015, tidak ada yang mengupload / memasukan penawaran sehingga

 Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari

surat tugas oleh Dekan FE Untar untuk memperoleh anggaran dari Untar adalah dosen yang baru pertama kali akan presentasi di forum call for paper.. Dalam hal yang demikian, jika

Sistem indoor localization yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi lokasi pengguna di dalam ruangan dengan menggunakan data kekuatan sinyal Wi-fi yang ditangkap

Menurut William et al dalam Anatan dan Ellitan (2008) mendefinisikan manajemen rantai pasokan sebagai pengelolaan atau manajemen organisasi yang saling berkaitan dan

Sesuai dengan salah satu agenda Pemprov Jatim tahun 2006-2008 bahwa di Bangil terpilih menjadi klaster industri kecil bordir karena dipandang sebagai jenis usaha yang relatif

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari BPS, Bakosutranal, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, Asosiasi Pengusaha Kelapa

Penelitian ini membatasi teori jenis perubahan makna hanya sembilan, yaitu: (a) perubahan makna dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia, (b), perubahan makna akibat