• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 3

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

( ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN)

TINGKAT X

PROGRAM KEAHLI AN

TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

DISUSUN OLEH :

(2)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

LEM BA R KERJA SISWA 3

D. ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN GEJALA KEBAKARAN

Alat-alat pengaman ruang diutamakan alat-alat pemadam kebakaran dan cara-cara penggunaannya, termasuk adanya pintu darurat, yaitu digunakan untuk menyelamatkan diri (evakuasi). Semua orang yang berada di lingkungan ruang bengkel dapat segera mengenal gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api kebakaran, mengenal alat-alat pemadam kebakaran dan mengenal alat-alat tanda bahaya kebakaran (alarm).

Orang-orang harus juga dapat menghindari bahaya kebakaran, terampil menyelamatkan jiwa, terampil menyelamatkan dokumen dan barang berharga dsb. Terjadinya kebakaran disebabkan unsur kesengajaan, bahan atau gas yang mudah terbakar, akibat arus listrik, akibat sinar matahari yang difokuskan dan akibat sambaran petir.

Jenis api kebakaran dibedakan menurut kelasnya sebagai berikut :

Kelas A, yaitu api dari kebakaran benda padat seperti kayu, tekstil, kertas dll Kelas B, yaitu api dari kebakaran benda cair seperti bensin, minyak tanah, solar dll Kelas C, yaitu api dari kebakaran dari gas seperti elpiji, asetilin dll

Kelas D, yaitu api dari kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik Kelas E, yaitu api dari kebakaran akibat kebakaran logam

Proses mengatasi api kebakaran antara lain :

a. Proses isolasi yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sudah terbakar

b. Proses pendinginan yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung basah, air dan bahan lain yang mengandung air

c. Proses urai yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda lain yang belum terbakar, sehingga api tidak menjalar ke benda lainnya.

Sebelum api menjadi besar, gejala-gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau asap yang terjadi, misal bau karet yang terbakar, kertas, kain dll. Juga warna asap tanda bahan yang terbakar misalnya warna hitam bearti minyak terbakar, warna putih menandakan bahan fosfor yang terbakar.

Sedangkan sumber api kebakaran diantaranya dari dapur tempa, kompor gas elpiji, kompor minyak tanah, motor bensin, motor diesel, las asetilin dan listrik, dinamo atau motor listrik, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung rokok, api obat nyamuk dsb.

(3)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

1. Alat-alat pemadam kebakaran dan penggunaannya

Sebelum terdapat alat-alat dan bahan-bahan pemadam kebakaran secara penemuan baru, telah digunakan orang alat-alat dan bahan-bahan pemadam kebakaran, yaitu : tangga untuk mencapai bahan yang terbakar, tongkat berkait untuk menarik dan mendorong bangunan yang terbakar agar runtuh, pasir dengan sekopnya untuk menimbun nyala sumber api agar segera padam atau karung goni yang dibasahi air.

Tetapi tidak sembarang api dapat segera dipadamkan dengan satu jenis pemadam kebakaran. Air dan pasir adalah bahan yang paling murah dan paling baik untuk mematikan api, tetapi tidak dapat digunakan untuk segala macam kebakaran.

Air boleh digunakan untuk kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kayu, kain atau benda-benda sejenisnya. Sedangkan untuk kebakaran karena listrik dilarang atau tidak boleh sama sekali karena air termasuk penghantar listrik. Untuk kebakaran yang disebabkan oleh minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia dalam tabung extinguisher dan dijual di toko-toko alat pemadam kebakaran dengan merk Yamato atau Graviener. Untuk kebakaran akibat listrik sebaiknya menggunakan Dry Powder Extinguiser.

Pada setiap tabung diberi label, tipe maupun penggunaannya :

Tabung bersimbol huruf A yang terletak dalam segitga warna hijau, dapat dipakai untuk memadamkan kebakaran dari jenis kayu, kertas atau kain dan bahan sejenisnya.

Tabung dengan simbol huruf B didalam kotak persegi warna merah dipergunakan untuk memadamkan kebakaran jenis minyak, cat, tinner dsb.

Tabung dengan simbol huruf C didalam lingkaran biru dapat dipergunakan untuk memadamkan api listrik, atau api akibat terbakarnya isolasi listrik, memadamankan panel, motor-motor listrik dsb.

Tabung bersimbol huruf D didalam bintang warna kuning, dipakai untuk memadamkan api yang diakibatkan oleh logam seperti magnesium, sodium, titanium dsb.

(4)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

Cara-cara menggunakan alat pemadam kebakaran : a. Lepaskan kunci pengaman

b. Peganglah alat dalam posisi tegak dan lepaskan pipa dari klip (kait slang)

c. Pijat katup. Arahkan slang (pipa karet) condong ke arah pangkal api dengan cara menyapu

Perhatian :

(5)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

Di bengkel-bengkel besar terdapat kotak dari besi plat warna merah berbentuk kotak bertuliskan Hydrant.

Cara penggunaannya : Bawalah atau tarik ujung penyemprot yang terbuat dari logam ketempat terjadinya kebakaran, bukalah keran dan air akan keluar melalui slang katun tersebut. Semburan hydrant atau air ini jangan digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak. Tidak boleh digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar sebelum sumber listriknya belum diputuskan.

2. Alat-alat tanda bahaya kebakaran a. Fire alarm

Yaitu alat yang berbentuk bundar atau persegi empat warna merah dan ditutup kaca disertai pemukul. Pada alat tersebut tertulis IN CASE OF FIRE BREAK GLASS dan pada umumnya dipasang di setiap bangunan bengkel. Bila kaca penutup bel dipecahkan, maka berbunyi terus menerus bel tanda bahaya sebagai tanda adanya bahaya kebakaran.

b. Fire lock (safety security)

Alat ini berupa papan dari plat baja. Pada alat ini dapat terlihat dengan jelas tanda-tanda warna yang disesuaikan dengan bangunan. Bila terjadi kebakaran, maka menyalalah warna sebagai tanda di bengkel tersebut terjadi kebakaran. Pemasangan fire lock ini berdekatan dengan fire alarm.

c. Lonceng besi

Lonceng ini dapat dibuat dari potongan besi yang digantungkan. Bila terjadi kebakaran hendaknya dipukul 2 kali berulang-ulang sebagai tanda pemberitahuan.

d. Dengan lisan atau suara, yaitu dari petugas-petugas keamanan atau pengawas, berteriak memberitahukan adanya kebakaran melalui speaker.

3. Cara mengatasi bahaya kebakaran

(6)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

a. Di dalam bengkel kayu

- Dilarang merokok dalam ruangan

- Segera membuang bekas serutan kayu ke tempat sampah atau tempat yang ditentukan dan langsung dibakar serta diawasi selama pembakarannya.

- Dilarang menyimpan bukan pada tempatnya bahan atau alat yang dapat menimbulkan nyala api.

- Hindarkan terjadinya letusan api pada waktu kerja tangan, kerja mesin dan hubungan arus pendek listrik.

b. Di dalam bengkel las, bengkel yang menggunakan gas, bensin, solar dan minyak tanah

- Dilarang merokok di dalam ruangan yang terdapat bensin, solar atau minyak tanah. - Tutup rapat semua keran gas, tempat drum bensin, solar dan minyak tanah setelah

selesai dipakai.

- Segera membuka pintu dan cendela sebelum pekerjaan dimulai, agar terjadi penggantian udara selama + 15 – 30 menit. Terutama gas elpiji mempunyai berat jenis gas lebih berat daripada udara dan berada di tempat yang paling bawah.

- Simpanlah tangki gas, drum bensin atau minyak ditempat tersendiri dan tertutup - Jangan membuka keran gas dan tutup drum bensin terlalu lama sebelum digunakan - Dilarang mengerjakan suatu pekerjaan yang dapat menimbulkan letupan api didekat

drum bensin atau minyak

(7)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

c. Di dalam bengkel Listrik

- Lakukan pekerjaan-pekerjaan instalasi iistrik sesuai dengan peraturan yang berlaku guna menghindarkan dari bahaya kebakaran

- Dilarang mencoba-coba melakukan pekerjaan listrik yang belum dimengerti dan beresiko terjadinya hubung singkat atau percikan api yang pada akhirnya menimbulkan bahaya kebakaran.

- Dilarang mengganti kawat sekering dengan kawat lain yang lebih besar diameternya diluar ketentuan yang berlaku

- Dilarang melakukan pekerjaan-pekerjaan listrik di dekat penyimpanan gas, bensin dan bahan lain yang mudah terbakar.

- Tutuplah panel listrik untuk mencegah timbulnya bunga api yang mungkin timbul sehingga mudah mengakibatkan bahaya kebakaran

- Dilarang menggunakan bahan-bahan terutama kabel atau kawat penghantar yang telah rusak atau tua, karena hal ini mudah menimbulkan hubung singkat dan akhirnya menimbulkan api

d. Di tempat pembakaran sampah

- Tentukan tempat pembuangan/pembakaran jauh dari bangunan, guna menghindarkan perambatan api pembakaran

- Sebelum sampah dibakar kumpulkan sampah ditempat penimbunan dan bakarlah perbagian tanpa apinya berceceran

- Jangan membakar sampah pada saat terjadi angin kencang dan bakarlah sampah di setiap waktu tanpa menunggu timbunan sampah berikutnya.

(8)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

(9)

ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN

Soal :

1. Menurut kelasnya api kebakaran terbagi menjadi 5, sebutkan ! 2. Jelaskan proses mengatasi api kebakaran ?

3. Sebutkan arti dan makna symbol pada tabung Extinguiser !

4. Sebutkan bagian-bagian dari sebuah tabung pemadam kebakaran !

5. Sebutkan langkah kerja melaksanakan pemadamam api dengan menggunakan tabung alat pemadam kebakaran !

6. Sebutkan alat-alat tanda bahaya kebakaran (alarm) !

7. Buatlah beberapa ketentuan / peraturan guna mencegah terjadinya bahaya kebakaran pada bengkel Listrik !

Jawaban :

Program Keahlian :

Teknik Ketenagalistrikan

Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Drs. Soebandono

SMKN 2

PROBOLINGGO Nama Siswa : 0 5 T L 5 S 0 3

Halaman :

(10)

Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI- JATIM 2000

Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI- JATIM 2000

H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-Jakarta 1989

Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan nelayan adalah penghasilan bersih yang diterima nelayan dari usaha penangkapan ikan yang dijalani, baik ketika masih sebagai buruh nelayan maupun

Setelah waktu yang diberikan habis dan semua peserta didik selesai mengerjakan soal test, peneliti meminta untuk mengumpulkan ke depan kelas di meja

a) Melakukan studi literatur mengenai Pendekatan keterampilan proses b) Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas V di SDN 13 Mempawah Timur

Dalam peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 Tahun 2008 tentang “Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas

maksud untuk memahami makna yang terkandng dalam ajaran tersebut. b) Metode komparatif, yaitu ajaran ajaran islam itu dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu pendapat dari responden mengenai Kualitas Layanan yang diukur dari Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap,

Menimbang bahwa Tergugat II dalam konpensi/Penggugat dalam rekonpensi, berada di fihak yang dikalahkan, oleh karenanya biaya perkara dalam tingkat banding

Rangkaian sel Volta tersusun dari dua buah elektroda logam yang dicelupkan dalam larutan elektrolit sehingga mampu mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara