• Tidak ada hasil yang ditemukan

POKOK PEMBAHASAN - STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN – LENGKAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POKOK PEMBAHASAN - STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN – LENGKAP"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Sutiknom SE., ME. MATERI DIKLAT NON GELAR PPD RPJMD

STRATEGI DAN

ARAH KEBIJAKAN

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura 1 – 12 Juini 2015

Kerjasama

PUSBINDIKLATREN

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Dengan

(2)

POKOK PEMBAHASAN

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PERUMUSAN STRATEGI DALAM RPJMD PERUMUSAN STRATEGI DALAM RPJMD

PERUMUSAN ARAH KEBIJAKAN DALAM RPJMD

PERUMUSAN ARAH KEBIJAKAN DALAM RPJMD

CONTOH STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN CONTOH STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN

LATIHAN PERUMUSAN STRATEGI & ARAH KEBI-JAKAN

LATIHAN PERUMUSAN STRATEGI & ARAH KEBI-JAKAN

(3)
(4)

BAGAN ALIR PENYUSUNAN RPJMD

PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD PENYUSUNAN

RANCANGAN RPJMD MUSRENBANGRPJMD

PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR

RPJMD

PENETAPAN RPJMD

Rancangan Perda ttg RPJMD beserta Rancangan

akhir RPJMD Kabupaten/ Kota

Perda tentang RPJMD

Persiapan Penyusunan RPJMD Kab/

Kota

Penelaahan RJPMN, RPJMD

Provinsi dan RPJMD kab/ kota lainnya

Perumusan Strategi dan arah kebijakan Telaahan terhadap

RPJPD Kabupaten/ kota

Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

Kabupaten/Kota

Analisis isu-isu strategis Pembangunan jangka menengah

Kabupaten/Kota

VISI, MISI dan Program KDH

Pengolahan data dan informasi

Perumusan Penjelasan visi dan misi

Perumusan Tujuan dan Sasaran

Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten/

Kota

Hasil evaluasi capaian RPJMD

Pembahasan dengan SKPD kabupaten/kota

Pelaksanaan Forum Konsultasi

Publik

Perumusan Indikasi rencana

program prioritas yang disertai kebutuhan

pendanaan

Rancangan RPJMD ·Pendahuluan

·Gambaran umum kondisi daerah

·Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

·Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran

·Strategi dan arah kebijakan

·Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

·Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

·Penetapan indikator kinerja Daerah

·Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.

Naskah Kesepakatan Musrenbang RPJMD Penyiapan

data dan kegiatan

Perumusan hasil Musrenbang

Pelaksanaan Musrenbang RPJMD

Penyusunan SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD

Penyajian Rancangan RPJMD

Verifkasi Rancangan RENSTRA SKPD

Persetujuan Rancangan akhir

RPJMD oleh Bupati/Walikota

Penetapan Perda tentang

RPJMD kabupaten/kota

Konsultasi rancangan akhir RPJMD ke PemProv

Rancangan Awal Renstra

SKPD

RPJMD

·Pendahuluan

·Gambaran umum kondisi daerah

·Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

·Analisis isu-isu srategis,

·visi, misi, tujuan dan sasaran

·Strategi dan arah kebijakan

·Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

·Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

·Penetapan indikator kinerja Daerah

·Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan

Rancangan Akhir RPJMD ·Pendahuluan

·Gambaran umum kondisi daerah

·Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

·Analisis isu-isu srategis,

·visi, misi, tujuan dan sasaran

·Strategi dan arah kebijakan

·Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

·Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

·Penetapan indikator kinerja Daerah

·Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan

Perumusan Rancangan Akhir RPJMD

Penyampaian Rancangan Akhir RPJMD

Pembahasan Rancangan Akhir RPJMD

Konsultasi rancangan akhir

RPJMD

Penyempurnaan rancangan akhir

RPJMD

Penyelarasan Program Prioritas

dan Kebutuhan Pendanaan

Penelaahan RTRW Kab/ Kota & RTRW

Kab/Kota lainnya

Analisis Gambaran umum kondisi

daerah kabupaten/kota

Analisis pengelolaan

keuangan daerah serta

kerangka pendanaan

Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran

Rancangan Awal RPJMD ·Pendahuluan

·Gambaran umum kondisi daerah

·Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

·Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran

·Strategi dan arah kebijakan

·Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

·Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

·Penetapan indikator kinerja Daerah

·Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.

Penetapan Indikator Kinerja

(5)

a

b

c

Start

Tujuan

Kondisi ideal: efisien

efektif puas

Perlu Perencanaan

Pelaksanaan / opera-sional

Evaluasi / monitoring

Ilmiah > Seni

Seni > Ilmiah

Ilmiah > Seni

(6)
(7)

STRATEGI : program umum dari satu kegiatan, pelaksanaan, atau pemanfaatan sumberdaya uuntuk mencapai tujuan komprehensif

KEBIJAKAN: bagian dari perencanaan berupa ketetapan umum yang

memberikan arah pemikiran dan kegiatan pengambilan keputusan

PROSEDUR : bagian dari perencanan yang menetapkan metode yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga ada petunjuk uuntuk pengambilan keputusan dan bertindak

PROGRAM : satu kumpulan dari tujuan, prosedur, peraturan, langkah yang

akan diambil, pemanfaatan sumberdaya, dan elemen lainnya yang dibutuhkan bagi pelaksanaan kegiatan yang umumnya didukung oleh anggaran

ANGGARAN: satu kebijakan diharapkan dapat mewujudkan hasil yang

diinginkan; merupakan program ‘dalam angka

(8)

Strategi

Taktik

Ide, konsep, rencana tentang cara

terbaik mencapai tujuan Pilihan aktifitas dalam implementasi untuk melaksanakan strategi,

den-gan memanfaatkan sumberdaya yang ada menurut petunjuk str-tategi

Keputusan awal tentang target yang harus diciptakan (sebelum kegiatan dimulai)

Terjemahan strategi dalam rencana aktifitas yang mencapai tujuan (setelah kegitan)

Berkepentingan akan hasil

(mengutamakan efektifitas) Memilih alternative cara terefisien yang konsisten dengan strategi

Sasaran luas Sasaran terbatas

Melakukan yang benar (doing the

(9)

Tipe Perencanaan

Strategic Plan Operational Plan

Pengertian Rancangan perencanaan

untuk mencapai tujuan umum organisasi

Rencana yang mengandung rincian kegiatan yang harus dijalankan sehari-hari

Horizon

waktu Cenderung untuk melihat masa depan (beberapa

tahun YAD)

Biasanya tahunan

Lingkup Mempengaruhi aktiftas

organisasi yang luas Sempit dan terbatas

Tingkat rinci Sederhana dan generic

(yang memeungkinkan untuk memeberikan arah kegiatan)

(10)

Arsitektur Perencanaan

Arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan

menjadi dua:

1. Perencanaan Strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah yang m

enekankan pada pencapaian visi dan misi pembangunan daerah.

2. Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada pe

(11)
(12)
(13)

Komitmen dalam Perencanaan

Strategis

Lima prinsip manajemen untuk menciptakan komitmen dala

m menjadikan strategi sebagai basis perencanaan pembang

unan daerah adalah:

1. Menerjemahkan strategi kedalam bentuk yang operasional;

2. Menyelaraskan organisasi sesuai pilihan strategi jangka meneng

ah;

3. Menjadikan strategi sebagai komitmen dan rutinitas birokrasi;

4. Menjadikan strategi sebagai proses yang berkelanjutan; dan

(14)
(15)

Keterkaitan Sasaran Dengan Strategi

atau Sasaran 1 Strategi 1

Sasaran 2 Strategi 2

Sasaran 1

Sasaran 2

Sasaran 3

(16)

Langkah-langkah merumus

kan strategi

 Menyusun alternatif pilihan langkah yang dinilai rea

listis dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditet apkan;

 Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keb

erhasilan dan ketidakberhasilan dalam mencapai t ujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk setiap la ngkah yang akan dipilih; dan

 Melakukan evaluasi untuk menentukan pilihan lang

kah yang paling tepat antara lain dengan menggun akan metode SWOT (kekuatan/strengths, kelemah an/weaknesses, peluang/opportunities dan tantang

(17)
(18)

Perumusan Strategi dan Arah Kebijakan

Perumusan Strategi

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

in-dikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed-management).

Perumusan arah Kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk men-garahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima)

tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan

pilihan strategi agar memiliki fokus dan

(19)

PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL

Persiapan Penyusunan RPJ MD Kab/

Kota

Penelaahan RJ PMN, RPJ MD

Provinsi dan RPJ MD kab/ kota lainnya

Perumusan Strategi dan arah

kebijakan Telaahan terhadap

RPJ PD Kabupaten/ kota

Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

Kabupaten/Kota

Analisis isu-isu strategis Pembangunan jangka menengah

Kabupaten/Kota VISI, MISI dan

Program KDH

Pengolahan data dan informasi

Perumusan Penjelasan visi dan misi

Perumusan Tujuan dan

Sasaran

Perumusan Permasalahan Pembangunan

Daerah Kabupaten/

Kota Hasil

evaluasi capaian RPJ MD

Pembahasan dengan SKPD kabupaten/

kota Pelaksanaan Forum

Konsultasi Publik Perumusan Indikasi rencana

program prioritas yang disertai kebutuhan

pendanaan

Penyelarasan Program Prioritas

dan Kebutuhan Pendanaan Penelaahan

RTRW Kab/ Kota & RTRW

Kab/Kota lainnya

Analisis Gambaran umum kondisi

daerah kabupaten/kota

Analisis pengelolaan

keuangan daerah serta

kerangka pendanaan

Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran

Rancangan Awal RPJMD · Pendahuluan

· Gambaran umum kondisi daerah

· Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

· Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran

· Strategi dan arah kebijakan

· Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

· Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

· Penetapan indikator kinerja Daerah

· Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.

Penetapan Indikator Kinerja

(20)
(21)

Analisis Isu-isu Strategis Pembangunan

Jangka Menengah

Pentingnya Isu Strategis

Isu strategis merupakan salah satu pen-gayaan analisis lingkungan eksternal ter-hadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal, khususnya selama 5 (lima) tahun yang akan datang, diidentifkasi dengan

baik, maka pemerintahan daerah akan dapat mempertahankan/meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Karakter isu strategis

(22)

Kreteria Isu Strategis

Penentuan data atau informasi menjadi isu strategis sek urang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:

 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap penca

paian sasaran pembangunan nasional;

Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daer

ah;

Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah

dan masyarakat;

 Memiliki daya ungkit yang sigiifikan terhadap pembangun

an daerah;

 Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan

(23)

Penelaahan RPJPD

Pentingnya Penelaahan RPPJPD

Penelaahan RPJPD merupakan langkah

utama dalam perumusan RPJMD mengingat RPJMD merupakan penjabaran dari tahapan pembangunan periode 5 (lima) tahunan

berkenaan dalam RPJPD.

Singkronisasi

(24)

Penjelasan Visi dan Misi

Penjelasan Visi dan Misi

menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah ter-pilih, sebagai landasan perumusan rumusan tujuan dan sasaran dengan memperhatikan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, yang tertuju pada arah kebi-jakan pembangunan jangka panjang daerah pada periode berkenaan yang ditetapkan dalam RPJPD

Substansi RPJMD

Mengingat visi, misi, dan program kepala daerah merupakan hasil proses politik terpilihnya

(25)

Arsitektur Kinerja Pembangunan

Hasil pembangunan daerah yang diperoleh

dari pencapaian

outcome

Program

Kegiatan Keluaran(Output)

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah

untuk benefciaries

tertentu sebagai hasil dari output Hasil

(Outcome)

Produk/barang/jasa adalah yang dihasilkan

dari proses/kegiatan yang menggunakan

input.

Input

Sumberdaya yang memberikan kontribusi

dalam menghasilkan

output

“ Apa yang digunakan dalam bekerja“ “ Apa yang dikerjakan dan dihasilkan

(26)

Perumusan Tujuan dan Sasaran

Perumusan Tujuan dan sasaran

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pem-bangunan jangka menengah daerah yang se-lanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah se-cara keseluruhan.

Perumusan Sasaran

(27)

Identifikasi SWOT

Internal Eksternal

(+) Kekuatan

...

(+) Peluang

...

(-) Kelemahan

...

(-) Ancaman

(28)

Identifikasi SWOT

  Faktor Eksternal  

 

Faktor Internal

 

Kekuatan: 1. ……… 2. ……… 3. dst ……

Alternatif Strategi: 1. ……… 2. ……… 3. dst ……

Alternatif Strategi: 1. ………

Alternatif Strategi: 1. ……… 2. ……… 3. dst ……

(29)

Contoh TOWS Matrix

IFAS

Dibiarkan kosong

EFAS

Strengths - S

1. 2.

3. Catat kekuatan -kekuatan 4. Internal perusahaan

5.

Weaknesses – W

1. 2.

3. Catat kelemahan-kelemahan 4. Internal perusahaan

5.

Opporotunities – O

1. 2.

3. Catat peluang-peluang 4. eksternal

5.

Strategi S-O

1.

2. Daftar kekuatan untuk 3. meraih keuntungan dari 4. peluang yang ada

5.

Strategi WO

1.

2. Daftar untuk memperkecil 3. kelemahan dg memanfaat 4. kan keuntungan dr peluang 5. yang ada

Threats – T

1. 2.

3. Catat ancaman-ancaman 4. eksternal

5.

Strattegi ST

1. 2.

3. Daftar kekuatan untuk 4. menghindari ancaman 5.

Strategi WT

1. 2.

3. Daftar untuk memperkecil 4. kelemahan dan menghindari 5. ancaman

(30)

Contoh Faktor-factor dlm SPACE

Posisi Strategis Internal Posisi Strategis Eksternal

Financial Strength (FS)

 ROI  Leverage  Liquidity

 Working Capital  Cash flow

 Ease to exit from market  Risk involved in Business

Environmental Stability (ES)

Technology change

 Rate of inflation  Demand variability

 Price range of competing product  Barriers to entry into market  Competitive pressure

 Price elasticity of demand

Competitive Advantage (CA)

Market Share

 Product Quality  Product Life Cycle  Customer Loyalty

 Competition’s capacity utilization  Technology know-how

 Control over supplier and utilization distributor

Industry Strength (IS)

 Growth potential  Profit potential  Financial stability

 Technological know-how  Resource utilization  Ease to exit from market  Productivity , capacity

(31)

FS

ES

CA IS

0 +6

+6

-6 -6

Defensive

Conservative Aggressive

Competitive

(32)

FS

ES

CA IS

FS

ES

CA IS

Contoh Profil Agresif

Perusahaan kuat secara finansial dan memiliki keunggulan bersaing pada industri yang stabil dan sedang tum-buh

Perusahaan dengan faktor finansial mendominasi aktifitas industrinya

(4,4)

(1,5)

(33)

FS

ES

CA IS

FS

ES

CA IS

Contoh Profil Konservatif

Perusahaan memiliki kekuatan finan-sial pada industri yang stabil tetapi

tidak tumbuh (daya saing lemah)

(-2,4)

(-5,2)

Kerugian perusahaan akibat kalah ber-saing dalam industri yang secara teknologi stabil, tetapi hasil penjualan menurun

(34)

FS

ES

CA IS

FS

ES

CA IS

Contoh Profil Kompetitif

Perusahaan yang berada pada per-tumbuhan industrinya kuat namun

situasi makro kondusif

(5,-1)

(1,-2)

Perusahaan yang berada dalam kon-disi industri tumbuh lambat padahal

kondisi makro sedang membaik

(35)

FS

ES

CA IS

FS

ES

CA IS

Contoh Profil Defensif

Perusahaan dengan posisi persaingan sangat lemah dan tumbuh negatif pada situasi makro yang stabil

(-5,-1)

(-1,-5)

Perusahaan dengan daya saing tinggi namun kondisi makro sedang sangat lemah

(36)

Pemilihan Strategi

Pemilihan strategi yang paling tepat diantara berbagai al ternatif strategi yang dihasilkan dengan metode SWOT, dapat dilakukan melalui:

 Dibahas kembali melalui forum Focussed Group Discussio

n (FGD) dengan melibatkan para pakar yang memiliki pen galaman di bidang manajemen strategik;

 Menggunakan metode pembobotan dengan cara seperti y

ang dilakukan terhadap penentuan isu-isu strategis;

 Menggunakan metode Balanced Scorecard;

 Menggunakan kombinasi antara FGD dengan metode lain

(37)

strategy mapping

untuk menghasilkan perumusan strategi yang pada akhirnya dapat sel aras dengan pilihan program yang tepat maka rumusan strategi harus dipetakan (strategy mapping), agar secara seimbang melintasi lebih ku rang empat perspektif:

1. Perspektif masyarakat/layanan: bagaimana strategi dapat menj adikan pengaruh langsung terhadap pengguna layanan atau se gmen masyarakat, pemangku kepentingan lainnya.

2. Perspektif proses internal: strategi harus mampu menjadikan p

erbaikan proses dan pemberian nilai tambah pada proses birok rasi (internal business process).

3. Perspektif kelembagaan: strategi harus mampu menjelaskan d engan investasi apa pada sistem, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) untuk menjamin terselenggaranya layanan pe merintahan daerah yang baik (good governance) dalam jangka panjang.

4. Perspektif keuangan: strategi harus dapat menempatkan aspek

(38)
(39)

Analisis Pengaruh Masing-masing Indikator

(40)

Analisis Tipologi Masing-Masing Indikator

I. Tipologi Aspek Kesejahteraan

Kinerja Ekonomi dan Kekuatan Daerah Tinggi Kinerja Ekonomi Tinggi Tetapi

Kekuatan Daerah Rendah

Kinerja Ekonomi Rendah Tetapi Kekuatan Daerah Tinggi Kinerja Ekonomi dan

Kekuatan Daerah Rendah

34,21% 23,68%

13,16% 28,95%

(41)

Karakteristik Aspek Kesejahteraan di Masing-masing Kuadran

SampangPamekasan Bangkalan

Pacitan TrenggalekTulungagung Ngawi

Magetan Madiun

Ponorogo

Blitar Malang

Pasuruan Mojokerto Nganjuk

Jombang

Kediri

Kabupaten/Kota Kuadran 1 Kabupaten/Kota Kuadran 2

(42)

II. Tipologi Pelayanan Umum Daerah

Kinerja Ekonomi dan Fasilitas Pelayanan Umum

Tinggi Kinerja Ekonomi Tinggi Tetapi

Fasilitas Pelayanan Umum Rendah

Kinerja Ekonomi Rendah Tetapi Fasilitas Pelayanan Umum

Tinggi Kinerja Ekonomi dan

Fasilitas Pelayanan Umum Rendah

31,58% 26,32%

21,05% 21,05%

(43)

Karakteristik Aspek Pelayanan Umum di Masing-masing Kuadran

SampangPamekasan Bangkalan

Pacitan TrenggalekTulungagung Ngawi

Magetan Madiun

Ponorogo

Blitar Malang

Pasuruan Mojokerto Nganjuk

Jombang

Kediri

Kabupaten/Kota Kuadran 1 Kabupaten/Kota Kuadran 2

(44)

III. Tipologi Daya Saing Daerah

Kinerja Ekonomi dan Iklim Investasi Tinggi Kinerja Ekonomi

Tinggi Tetapi Iklim Investasi

Rendah

Kinerja Ekonomi Rendah Tetapi Iklim Investasi Tinggi Kinerja

Ekonomi dan Iklim Investasi

Rendah

28,95% 28,95%

15,79% 26,32%

(45)

Karakteristik Daya Saing Daerah di Masing-masing Kuadran

SampangPamekasan Bangkalan

Pacitan TrenggalekTulungagung Ngawi

Magetan Madiun

Ponorogo

Blitar Malang

Pasuruan Mojokerto Nganjuk

Jombang

Kediri

Kabupaten/Kota Kuadran 1 Kabupaten/Kota Kuadran 2

(46)

Tipologi Daya Saing Daerah

Kinerja Ekonomi dan Daya Saing Tinggi Kinerja Ekonomi Tinggi Tetapi

Daya Saing Rendah

Kinerja Ekonomi Rendah Tetapi Daya Saing Tinggi

Kinerja Ekonomi dan Daya Saing Rendah

31,58% 26,32%

15,79% 26,32%

(47)
(48)

Karakteristik Daya Saing di Masing-masing Kuadran

SampangPamekasan Bangkalan

Pacitan TrenggalekTulungagung Ngawi

Magetan Madiun

Ponorogo

Blitar Malang

Pasuruan Mojokerto NganjukJombang

Kediri

Kabupaten/Kota Kuadran 1 Kabupaten/Kota Kuadran 2

(49)

Keterangan:

constanta = -0,027 Y = Kinerja Ekonomi X1 = Aspek Kesejahteraan X2 = Aspek Pelayanan Umum X3 = Aspek Daya Saing * = α 5%

** = α 20% F-stat = 8,90

R-square. = 46,3%

Ijazah SMA IPM

Ijazah PT AMH

APM SD Ijazah SD

APM SMP APM SMA Ijazah SMP Perkapit a

Ketersediaan Sekolah Bangunan SD Baik Rasio Guru Murid Bangunan SMA Baik Bangunan SMP Baik Kunjungan Wisatawan Lapangan Olahraga Pelayanan Jamsos

Kebersihan Lingkungan Pelayanan Kesehatan Koperasi Aktif

Jumlah Investasi Unit Investasi

Pertumbuhan Industri IDB

Luas Panen

Pengaruh Aspek

Kesejahter-aan, Fasilitas Pelayanan

Umum, dan Daya Saing

daerah terhadap Kinerja

(50)

Pengaruh Daya Saing terhadap Kinerja Ekonomi

Keterangan:

constanta = -0.0000000000000000665

Y = Kinerja Ekonomi * = α 5%

(51)
(52)

Arah Kebijakan

Kriteria suatu rumusan arah kebijakan, antara lain:

1. Memperjelas kapan suatu sasaran dapat dicapai dari wa

ktu ke waktu;

2. Dirumuskan bersamaan dengan formulasi strategi, sebel

um atau setelah alternatif strategi dibuat;

3. Membantu menghubungkan tiap-tiap strategi kepada sa

saran secara lebih rasional; dan

4. Mengarahkan pemilih strategi agar selaras dengan arah

(53)

Merumuskan Arah Kebijakan

Langkah-langkah merumuskan arah kebijakan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tiap sasaran dan target kinerja tiap tahu

n;

2. Mengidentifikasi permasalahan dan isu strategik terkait ti

ap tahun;

3. FGD atas bahan-bahan yang telah diidentifikasi;

4. Merumuskan draft arah kebijakan;

5. Menguji apakah rancangan arah kebijakan tidak bertent

angan dengan peraturan perundang-undangan; dan

(54)

Fokus/ Arah

Mission

Vision

Business Value

Markets

Major products &

services Core

com-petence Environment

Stakehold-ers

Critical re-sources

(55)
(56)

Strategi Pelaksanaan Arah Kebijakan

Sasaran Pokok/ Target Kinerja

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Strategi 1

Strategi 2

Strategi 3

Strategi 4

Strategi 6

Strategi 7 Strategi 5

Sasaran I

Sasaran II

Sasaran III

(57)

Strategi dan Arah Kebijakan

VISI : Terwujudnya masyarakat provinsi/kabupaten/kota ….. yang beriman dan berdaya saing MISI I : ...

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

Tujuan 1

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

(58)
(59)

IV.

VISI & MISI, STRATEGI

DAN

PROGRAM PEMBANG

UNAN

(60)
(61)
(62)
(63)

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Pengembangan dan pemberdayaan agroindustri berbasis industri kerakyatan yang memanfaatkan hasil pertanian setempat yang dapat menyerap tenaga kerja

2. Peningkatan akses pencari kerja (angkatan kerja) terhadap lapangan kerja di sektor formal melalui pengembangan jejaring informasi pasar kerja, job fair, magang kerja, agar dapat meningkatkan penempatan tenaga kerja melalui Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

1. Pengembangan usaha produktif melalui kewirausahaan sehingga tercipta tenaga kerja yang mandiri dan produktif

2. Optimalisasi dan pengembangan kapasitas dan pendayagunaan UPT Pelatihan Kerja (Balai Latihan Kerja) berstandar internasional, serta perluasan skala pelatihan keterampilan tenaga kerja yang berkualitas

3. Meningkatkan penempatan penduduk potensial di daerah transmigrasi

Peningkatan dan pengembangan kerjasama program transmigrasi dengan provinsi/kabupaten di luar Jawa

4. Meningkatkan pengembangan kapasitas para santri pondok pesantren dalam bidang usaha produktif

Peningkatan pelatihan keterampilan kerja para santri pondok pesantren, termasuk bantuan sarana, unyuk melakukan usaha produktif

5. Meningkatkan perlindungan, pembinaan, dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang akan dan sedang bekerja di luar negeri

Peningkatan kapasitas dan kualitas tenaga kerja yang akan, dan sedang bekerja di luar negeri melalui pembinaan, perlindungan dan pengawasan terpadu

1. Peningkatan investasi melalui perbaikan iklim investasi, sehingga tercipta kesempatan kerja baru

2. Peningkatan perlindungan dan pengawasan tenaga kerja termasuk norma kerja dan norma K3, sehingga kesejahteraan tenaga kerja meningkat, dan kondisi hubungan industrial semakin kondusif

MISI 1: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan

Visi: "Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak" Misi: "Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik"

1. Meningkatkan perluasan lapangan kerja 1. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja, dan penyerapan tenaga kerja

1. Memperluas kesempatan dan penyediaan lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan

2. Meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kompetensi, serta keterampilan tenaga kerja

2. Meningkatnya hubungan industrial yang harmonis

(64)

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Perluasan jaringan akses permodalan UMKM melalui peran stimulasi pemerintah sebagai stimulan, lembaga keuangan bank dan non-bank, dengan mengutamakan pendampingan kepada UMK untuk kelancaran pembiayaan usaha

2. Peningkatan peran Bank Indonesia maupun bank pelaksana untuk memperbesar pangsa kredit kepada UMKM melalui pemanfaatan idle money

3. Peningkatan perluasan jaringan Bank UMKM di wilayah-wilayah strategis untuk mendukung kemudahan akses permodalan bagi UMKM

1. Perluasan cakupan kelompok sasaran, substansi pendidikan dan pelatihan UMKM untuk efsiensi dan efektivitas proses usaha, termasuk manajemen pemasaran

2. Optimalisasi peran UMKM terhadap pembentukan PDRB, dan penciptaan lapangan kerja melalui fasilitasi skema pembiayaan, peningkatan daya saing, perluasan dan penguatan kelembagaan, serta peningkatan usaha koperasi

3. Penyediaan dan perluasan akses pasar bagi UMKM dengan mengutamakan tujuan pasar dalam negeri, selanjutnya didorong untuk mampu bersaing ke pasar internasional

4. Peningkatan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin melalui pembinaan sentra-sentra produksi/klaster disertai dukungan penyediaan infrastruktur yang makin memadai

5. Peningkatan dan pengembangan LKM pedesaan untuk mendukung pengembangan koperasi dan UMKM

6. Peningkatan kualitas SDM pengelola koperasi melalui pelatihan untuk mendukung pengembangan koperasi, termasuk Kopwan dan Koppontren

2. Meningkatnya jumlah wirausaha baru (WUB)

Meningkatkan inkubasi kewirausahaan bagi calon wirausaha baru

Peningkatan tumbuhnya wirausaha kelas menengah baru yang bergerak di sektor UMKM melalui pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha, serta akses permodalan

MISI 2: Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis dan agroindustri

1. Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan Koperasi

1. Meningkatnya volume usaha UMKM dan kualitas kelembagaan Koperasi

1. Memperluas akses permodalan bagi UMKM melalui lembaga keuangan bank maupun non-bank

(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

10

ISU STRATES

1

3

Peningkatan peran kehidupan umat beragama & kearifan lokal

2 Pembangunan Kehiduapn politik

Perbaikan birokrasi dan tata pemerintahan

4 Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Dayasaing Daerah

5 Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran

6 Keterjangkauan Pendidikan yang Bermutu

7 Kemudahan Layanan Kesehatan Masyarakat

8 Revitalisasi Sektor Pertanian dan Agroindustri

Revitalisasi UMKM dan Industri Kreatif

Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

9

(71)

ILUSTRASI PEMIKIRAN

LANDASAN

TUJUAN

TUJUAN

PROSES

PROSES masyarakat agamis dan pemerintahan yang demokratis akan tercipta keamanan dan ketertiban

masyarakat dan pemer-intahan yang mempunyai

jiwa mandiri (enter-preneurship) dan

pro-duktif yang berdaya saing

mewujudkan

(72)

VISI MISI

Mewujudkan pemahaman & pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat dan budaya

Mewujudkan pemerin-tahan good gover-nance (tata kelola pemerintahan yang baik), clean govern-ment (pemerintah yang bersih), berkead-ilan, dan demokratis Menegakkan supre-masi hukum dan HAM

Mewujudkan lingkun-gan yang aman, tertib, dan damai

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah Mewujudkan sumber

daya manusia yang produktif dan berdaya saing Meningkatkan pertum-buhan ekonomi daerah dengan berbasis sektor pertanian dan

(73)
(74)

Slogan...

Demokratis

Produktif

Agamis

Mandiri

MADEP

MANTEB

Aman

Tertib

Ber- daya-saing

Untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera perlu penerapan ni-lai-nilai keagamaan atau ketaqwaan terhadap TYME (masyarakat agamis) dan pemerintahan yang demokratis sehingga tercipta keamanan dan ketert-iban. Sehingga mendorong masyarakat dan pemerintahan yang mempunyai

jiwa mandiri (enterpreneurship) dan produktif yang berdaya saing tinggi.

(75)

1. Peningkatan kesholehan pribadi, agama, dan sosial 2. Peningkatan pelayanan dan profesionalisme aparatur

daerah

3. Peningkatan kualitas kehidupan politik dan penegakan hukum

4. Peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan 5. Peningkatan kualitas infrastruktur

6. Peningkatan produktivitas dan daya saing SDM 7. Peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi

8. Optimalisasi pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan

Agamis & Berbudaya

Demokratis

Sejahtera

Mandiri & Berdayasaing

4 AGENDA

4

8 STRATEGI

MADEP MAN-TEB: Mandiri, Agamis,

DEmokratis, P ro-duktif, Maju, amAN, TE

(76)

agamis

berbudaya

Strategi 1

Peningkatan kesholehan pribadi, agama, dan

sosial.

Agenda 1

(77)

Sasaran Misi 1

Mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat, dan budaya

6

5 4 3 2 1

Meningkatkan penerapan nilai-nilai budaya & kearifan lokal

Berkembangnya penerapan nilai budaya yang positif Meningkatnya pelaksanaan interaksi budaya dlm pening. modal sosial

(78)

Strategi 3

Peningkatan kualitas kehidupan politik dan penegakan hukum

Strategi 2

Demokratis

Aman-Tertib

Peningkatan pelayanan dan profesionalisme aparatur daerah.

Strategi 4

Peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan

Agenda 2

(79)

Sasaran Misi 2

Mewujudkan pemerintahan good gavernance, dan clean government,

berkeadilan, dan demokratis.

Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik. Terpadunya perencanaan pembangunan daerah

Meningkatnya partisipasi masyarakat merumuskan kebijakan publik.

Meningkatnya pelayanan publik yg mudah & cepat

Terwujudnya kelem. & ketatalaksanaan pemerintah daerah yg akuntable

Meningkatnya kerjasama pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga terkait

Meningkatnya kinerja & disiplin aparatur

(80)

Sasaran Misi 3

Menegakkan supremasi hukum dan HAM

5

4 3 2 1

Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan serta perlindungan anak.

Terhapusnya aturan, peraturan dan praktek yang bersifat diskriminatif

Terciptanya penegakan hukum tanpa memandang kedudukan Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum

(81)

Sasaran Misi 4

Mewujudkan Lingkungan Yang Aman, Tertib, Damai Dan Sejahtera

5

4 3 2 1

Menurunnya jumlah pecandu narkoba dan dapat memberantas jaringan utama penyalur narkoba

Meningkatnya penuntasan kasus kriminalitas utk menciptakan rasa tentram, tertib dan aman masyarakat

Menurunnya angka pelanggaran hukum dan indeks kriminalitas Meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum

(82)

Strategi 6

Peningkatan produktivi-tas dan daya saing SDM

Strategi 5

Mandiri

Berdayasaing

Peningkatan kualitas in-frastruktur

Agenda 3

(83)

Sasaran Misi 5

Meningkatkan Ketersediaan Dan Kualitas Infrastruktur Daerah

5

4 3 2 1

Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan in-frastruktur

Meningkatnya akses masyarakat thp sarana dan prasarana pe-mukiman

Meningkatnya cakupan pelayanan & kualitas infrastruktur energi & kelistrikan

Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air

(84)

Sasaran Misi 6

Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Mandiri, Produktif Dan Ber-daya Saing

Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan tenaga k.

Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja

Meningkatnya kesetaraan gender dalam akses la-pangan kerja

Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan Meningkatnya akses dan mutu pendidikan

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan Meningkatnya umur harapan hidup

(85)

Strategi 7

Peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi

Sejahtera

Berkelanjutan

Strategi 8

Optimalisasi pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan

Agenda 4

(86)

Sasaran Misi 7

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Yang Berkualitas Dengan Berbasis Sektor Pertanian Dan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan

Terciptanya lapangan kerja berkualitas di perdesaan Mening. peran & kontribusi perdesaan sbg basis prt. ekonomi

Meningkatnya investasi yg mendorong penciptaan lap. kerja

Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM

Meningkatnya aktivitas eko. regional berbasis potensi lokal

Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat

Terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu & terjangkau

(87)

Sasaran Misi 8

Meningkatkan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengeloaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

5

4 3 2 1

Terwujudnya fasilias pengelolaan limbah di sekitar pusat kegiatan industri

Meningkatnya kesadaran masyarakat agar perduli pada isu lingkungan hidup & berperan aktif melakukan control sosial ter-hadap kualitas lingkungan hidup

(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)

Perumusan Kebijakan Umum dan

Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Umum

Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk

menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumu-san indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan

strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.

Program Pembangunan

Suatu program pembangunan daerah, secara teknokratis diterjemahkan dalam program priori-tas yang pada dasarnya dijabarkan dari strategi yang telah dirumuskan. Berdasarkan kebijakan umum pada masing-masing perspektik dan in-dikator kinerja (outcome) yang dipersyaratkan maka dirumuskan berbagai jenis program

(94)

Gambaran Analisis Strategi

Sasaran A Sasaran B Sasaran C

Perspektif Masyarakat/

stakeholder (P1) (Tema Strategis: Perspektif 1 untuk strategis 1)

(Tema Strategis: Perspektif 2 untuk strategis 1)

(Tema Strategis: Perspektif

3 untuk strategis 1) (Tema Strategis: Perspektif

3 untuk strategis 2)

(Tema Strategis: Perspektif 3 untuk strategis 3)

Perspektif Proses Internal (P2)

Perspektif Kelembagaan (P3)

Perspektif Keuangan (P4)

Strategi I

Kebijakan Umum: ...

Kebijakan Umum: ...

Kebijakan Umum: ...

Kebijakan Umum: ...

Sasaran .... (dst)

(Tema Strategis: Perspektif 2 untuk strategis 2)

Kebijakan Umum: ...

(Tema Strategis: Perspektif 4 untuk

strategis 1)

Kebijakan Umum: ...

Strategi II Strategi III Strategi .... (dst)

(Tema Strategis: Perspektif 1 untuk strategis 3)

Kebijakan Umum: ...

Kebijakan Umum: ...

(Tema Strategis: Perspektif 4 untuk strategis 2)

(Tema Strategis: Perspektif 4 untuk

(95)

Arsitektur Pemetaan Strategi RPJMD

Sasaran A Sasaran B Sasaran C

Perspektif Masyarakat (P1)

Perspektif Proses Internal (P2)

Perspektif Kelembagaan (P3)

Perspektif Keuangan (P4)

Strategi I

P.P. I.1.a P.P. I.1.b Kebijakan Umum: ...

P.P. I.2.a P.P. I.2.b P.P. I.2.c Kebijakan Umum: ...

P.P. I.3.a P.P. I.3.b Kebijakan Umum: ...

Kebijakan Umum: ... P.P. II.3.a

Kebijakan Umum: ... P.P. III.3.a

Sasaran .... (dst)

P.P. III.1.a P.P. III.1.b Kebijakan Umum: ...

P.P. II.2.a P.P. II.2.b Kebijakan Umum: ...

P.P. I.4.a

Kebijakan Umum: ...

P.P. II.4.a P.P. III.4.a

Strategi II Strategi III Strategi .... (dst)

P.P. III.1.c P.P. III.1.d

(96)

Perumusan Program Prioritas Pada Program Pembangunan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota...*)

No Strategi Kebijakan Umum nan Daerah/Program Program Pembangu-Prioritas

Indikator

Kinerja KinerjaTarget

1. Strategi I

Kebijakan Umum P1

Program

I.1.a ...     Program

I.1.b ...    

Kebijakan Umum P2

Program

I.2.a ...     Program

I.2.b ...     Program

I.2.c ...    

Kebijakan Umum P3

Program

I.3.a ...     Program

I.3.b ...     Kebijakan Umum P4 Program I.4.a ...    

2. Strategi II

Kebijakan Umum P2

Program

II.2.a ...     Program

II.2.b ...     Program

II.2.c ...     Kebijakan Umum P3 Program II.3.a ...    

Kebijakan Umum P4 Program II.4.a ...    

(97)

Perumusan Indikasi Rencana Program

Prioritas yg Disertai Pendanaan

Program Prioritas

Tahapan ini merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke

dalam penyusunan program prioritas.

Pagu Pendanaan

(98)

Kerangka Penghitungan Pagu Indikatif

Perencanaan Strategik

Perencanaan Operasional

Pagu Indikatif Program Prioritas Pada Program Pembangunan Daerah

Pagu Indikatif Program Prioritas Pada Penyelenggaraan Urusan Pemerintah daerah Lainnya

Dana Pada Prioritas I

Dana Pada Prioritas II

(99)

Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Tujuan Penetapan Indikator

Kin-erja

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan

penyeleng-garaan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kese-jahteraan, layanan, dan daya saing.

Indikator kinerja

(100)

Pembahasan SKPD

Tujuan Pembahasan

pembahasan dengan SKPD sebagai bahan/ input SKPD dalam menyusun Renstra SKPD. SKPD akan menyesuaikan program yang

telah disusun dalam dokumen Renstra SKPD dengan RPJMD.

Pentingnya Pembahasan

Kesesuaian antara Renstra SKPD dan RPJMD, akan menentukan arah pembangunan 5 (lima) tahun kedepan apa yang akan dilaksanakan oleh daerah dalam mencapai visi dan misi

(101)

Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik

Maksud Konsultasi publik

Pelaksanaan forum konsultasi publik dimak-sudkan untuk menjaring aspirasi pemangku kepentingan pada tahap awal dengan tujuan untuk menghimpun aspirasi atau harapan para pemangku kepentingan terhadap pro-gram pembangunan daerah pada tahun yang direncanakan.

Sosialisasi internal

(102)

Pembahasan dengan DPRD untuk

Memperoleh Masukan dan Saran

Tahapan Legislasi

Setelah dirumuskannya visi dan misi kepala daerah kedalam program dan tujuan pem-bangunan daerah selama 5 (lima) tahun

kedepan. Selanjutnya dilakukan pembahasan dengan DPRD yang merupakan perwakilan dari masyarakat, apakah program dan tujuan pembangunan lima tahun yang telah disusun dalam dokumen RPJMD sudah selaras den-gan permasalahan yang dihadapi oleh

(103)

Penyelarasan Program Prioritas dan

Kebutuhan Pendanaan

Penyelarasan program

priori-tas dgn SKPD

Mengemukaan antara program yang telah disusun dalam rancangan awal RPJMD

kemudian program tersebut diserahkan pada SKPD untuk disusun prioritas

kegiatan, dalam penyusunan program

pembangunan SKPD juga memperhatikan arah kebijakan yang telah disusun dalam dokumen RPJPD sehingga terjadi

(104)

Referensi

Dokumen terkait

Masa berlaku paspor biasa yang berisi 24 halaman yang semula 3 tahun menjadi.. 5

Kita perlu mengetahui pola distribusi dari data pengamatan, sehingga pada saat melakukan simulasi nantinya, pola distribusi variabel acak yang diambil akan

Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan batang bawah dengan batang atas, namun secara terpisah tinggi tanaman sampai dengan

Dengan in kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Pembangunan Taman Makam Pahlawan

 Peserta diklat dapat melakukan pengelasan sambungan kampuh V pada semua posisi sesuai standar operasional.  Melakukan tindakan keselamatan kerja pada pengelasan

[r]

Pengertian para1igma keperawatan 1isampaikan oleh 2e2erapa ahli 1iantaran"a, Pengertian para1igma keperawatan 1isampaikan oleh 2e2erapa ahli 1iantaran"a, Ca33ar

Sebagai teks, kehadiran gejala ini tidaklah untuk dijelaskan, tetapi untuk dibaca, ditafsir, diberi makna (Geertz, 1963). Definisi simbol sebagai sesuatu yang dimaknai di