• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Prototype Kanopi Berpenggerak DC Motor dengan Teknologi Wireless Sensor Network

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Prototype Kanopi Berpenggerak DC Motor dengan Teknologi Wireless Sensor Network"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan

Prototype

Kanopi Berpenggerak

DC

Motor

dengan Teknologi

Wireless Sensor Network

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Angger Agung Endarko (672009046)

Indrastanti Ratna Widiasari, M.T.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

i

Perancangan

Prototype

Kanopi Berpenggerak

DC

Motor

dengan Teknologi

Wireless Sensor Network

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Angger Agung Endarko (672009046)

Indrastanti Ratna Widiasari, M.T.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

viii

Perancangan

Prototype

Kanopi Berpenggerak

DC

Motor

dengan Teknologi

Wireless Sensor Network

1)

Angger Agung Endarko,2) Indrastanti Ratna Widiasari Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)anggeragungendarko@gmail.com,2)indrastanti@staff.uksw.edu

Abstract

Technology can fasilitate users. Simple needs such as closing / opening the canopy, can be made to work automatically or be controlled remotely. For example, the herbal industry, materials for the manufacture of herbal dried before further processing. This drying process need supervision, especially when the rainy season. Supervision is made automatically by monitoring the humidity and light using sensor. Sensor detection results then become input for door canopy, to decide what needs to be closed or opened. Technology Wireless Sensor Network (WSN) can be developed to achieve these goals. In this study developed a prototype canopy having a DC motor with a wireless sensor network technology. The sensor used is a humidity sensor and light sensor. The sensors are connected wirelessly to a computer network.

Keywords: Wireless Sensor Network, SMS Gateway, Canopy DC Motor

Abstrak

Teknologi dapat mempermudah kehidupan penggunanya.Kebutuhan sederhana seperti menutup/membuka kanopi, dapat dibuat untuk bekerja secara otomatis dan atau dikendalikan secara jarak jauh.Sebagai contoh pada industri jamu, bahan-bahan untuk pembuatan jamu dijemur terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Proses penjemuran ini perlu pengawasan terutama ketika musim penghujan. Proses pengawasan data dibuat otomatis dengan menggunakan sensor kelembapan dan cahaya. Hasil deteksi sensor kemudian menjadi masukkan bagi pintu kanopi, untuk diputuskanapaperlu ditutup atau dibuka. Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah prototype kanopi berpenggerak DC motor dengan teknologi wireless sensor network.Sensor yang digunakan adalah sensor kelembapan udara dan sensor cahaya. Sensor tersebut terhubung secara wireless dengan jaringan komputer.

Kata Kunci: Wireless Sensor Network, SMS Gateway, Canopy DC Motor

1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2)

(10)

1 1. Pendahuluan

Teknologi dapat mempermudah kehidupan penggunanya.Kebutuhan sederhana seperti contohnya menutup/membuka kanopi, dapat dibuat untuk bekerja secara otomatis dan/atau dikendalikan secara jarak jauh.Sebagai contoh pada industri jamu, bahan-bahan untuk pembuatan jamu dijemur terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Proses penjemuran ini perlu pengawasan terutama ketika musim penghujan. Proses pengawasan data dibuat otomatis dengan menggunakan sensor kelembapan dan curah hujan. Hasil deteksi sensor kemudian menjadi masukkan bagi pintu kanopi, untuk diputuskan apa perlu ditutup atau dibuka.

Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menggerakan pintu kanopi digunakan motor DC. Motor tersebut dilengkapi dengan sensor kelembapan udara, sebagai parameter untuk menentukan kondisi cuaca mendung atau tidak. Pada sensor, dilengkapi dengan wireless network interface card, sehingga dapat terhubung dengan sebuah komputer. Sehingga, motor dapat mengirimkan informasi tentang statusnya kepada komputer.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dikembangkan sebuah prototype

kanopi berpenggerak DC motor dengan teknologi WSN. Sensor yang digunakan adalah sensor kelembapan udara dan sensor cahaya. Sensor tersebut terhubung secara wireless dengan jaringan komputer.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tarigan [1], dirancang sebuah alat pendeteksi yang mampu mendeteksi keberadaan gas LPG di udara. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan LPG dalam penelitian ini adalah sensor gas LPGTGS-2610, sementara yang menjadi pusat pengendalian dari seluruh alat yang dirancang digunakan mikrokontroler AT89S51. Secara garis besar, alat yang dirancang ini terdiri dari dua buah blok dasar yaitu: sensor dan mikrokontroler. Alat yang dirancang ini mampu mendeteksi gas LPG dalam waktu 0,37 detik pada jarak minimum. Adapun kelemahan alat pendeteksi ini adalah waktu pendeteksian gas LPG oleh sensor yang digunakan tergantung pada jarak sensor terhadap sumber gas. Semakin jauh jarak sensor dengan sumber gas, maka waktu pendeteksian yang dibutuhkan semakin lama[1].

(11)

2

mengirimkan pesan melalui SMS pada handphone pengguna, sehingga para pengguna gas dapat lebih aman dalam menggunakannya [2].

WSN merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa perangkat otomatis yang didistribusikan secara spasial, yang menggunakan sensor untuk memantau kondisi fisik atau lingkungan.Sebuah sistem WSN menggabungkan

node-node sensor dengan sebuah gateway melalui koneksi wireless. Pada Gambar 1 WSN telah diaplikasikan dalam berbagai area seperti contohnya: pusat layanan kesehatan, fasilitas umum, dan pemantauan jarak jauh [3].

Gambar 1. Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [3]

Topologi node WSN pada umumnya terorganisasi dalam satu diantara 3 jenis topologi jaringan.Dalam topologi star, tiap node terhubung langsung dengan

gateway.Dalam sebuah jaringan cluster tree, setiap node terhubung ke simpul yang lebih tinggi dan kemudian ke gateway.Data diarahkan dari node terendah di pohon ke gateway. Pada topologi jaringan mesh, terdapat node yang dapat terhubung ke beberapa node lain dalam sistem dan melewatkan data melalui jalur yang paling dapat diandalkan pada Gambar 2[3].

Gambar 2 Topologi Jaringan WSN yang Umum Digunakan[3]

.

Raspberry merupakan komputer seukuran kartu ATM yang menggunakan

(12)

3

Gambar 3Board Raspberry Pi[4]

Raspberry Pi (Gambar 3) memiliki sistem Broadcom BCM2835 chip (SoC), yang mencakup ARM1176JZF-S 700 MHz processor (firmware termasuk sejumlah mode "Turbo" sehingga pengguna dapat mencoba overclocking, hingga

1 GHz, tanpa mempengaruhi garansi), VideoCore IV GPU, dan awalnya dibuat dengan 256 megabyte RAM, kemudian ditingkatkan menjadi 512MB. Peningkatan termasuk built-inhard disk atau solid-state drive, tetapi menggunakan SD Card

untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Spesifikasi Raspberry Pi dan

BoardRaspberry Pi ditunjukkan pada Tabel 1 dan Gambar 4. Tabel 1 Spefisikasi Raspberry Pi Model B

Model B

Harga : US$ 35

SoC : Broadcom BCM2835(CPU, GPU, DSP,SDRAM dan single

USB port)

CPU : 700 MHz ARM1176JZF-S core (ARM11 family)

High-profile decoder and encoder

Memory (SDRAM) : 512 MB (share with GPU) USB 2.0 ports : via the built in integrated

port USB hub)

(13)

4

Gambar 4 Board Raspberry Pi model B

Broadcom BCM2835 ARM11 700 Mhz.Merupakan processor dari

Raspberry Pi.HDMI out. HDMI 1.3a-compliant mendukung sinyal HDMI dan

DVI-D.CSI connector camera.Camera serial interface dengan 15 pinflat flex

kabel header untuk CSI-2interface MIPI Aliansi. Standar antarmuka CSI

(also potentially for audio input)

Onboard storage : SD / MMC / SDIO card slot (3,3 V card power support only)

Onboard network : 10/100 Ethernet (8P8C) USB

adapter on the third port of the

USB hub

Low-level peripherals : 8 x GPIO, UART, I2C bus, SPI bus with two chip selects, I2S

audio +3.3 V, +5V, ground

Power ratings : 700 mA (3.5 W)

Power source : 5 volt via microUSB or GPIO header

Size : 85.60 mm x 53.98 mm (3.370 in x 2.125 in)

Weight : 45 g (1.6 oz)

Operating systems : Debian GNU/Linux, Raspbian OS, Fendora, Arch

(14)

5

mendefinisikan standar antarmuka serial searah untuk perangkat kamera CSI-compliant.Ethernet Out ( hanya dalam model 256 Mb ). Mendukung fungsi

Wakeon-LAN dan TCP / UDP. USB.Berfungsi untuk memuat program dari komputer ke dalam board dan komunikasi serial antara board dan komputer.Status LED.Memiliki 4 Led sebagai indicator status dari setiap fungsi pada Raspberry Pi. D5 menyala hijau menjelaskan sistem terkoneksi dengan SD card, D6 menyala merah menjelaskan power terkoneksi, 3.3V. D7 menyala hijau sebagai full duplex, half duplex jika LED padam. D8 menyala hijau menjelaskan Link activitas untuk LAN.JTAG Header.JTAG interface digunakan untuk memprogram chipSoC dan chip SMSC didalam board. Pabrikan juga menggunakan JTAG untuk menguji hardware pada saat pembuatannya.RCA Video output.Sebagai video output cadangan pada Raspberry Pi apabila fungsi HDMI tidak digunakan.GPIO Header.Terdiri dari 26 pin yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol perangkat yang dikontrol oleh suatu

perangkatlunak yang dikonfigurasikan sebagai pininput maupun sebagai

pin output. Fitur-fitur pada GPIO diantaranya: pin I2C, pin RX TX, pin PWM, pin PPM dan disediakan pin dengan tegangan 5V dan 3.3V. semua pin pada GPIO

memiliki tingkat logika 3.3V.DSI Display Connector.Display SerialInterface

dengan 15 pinflat flex yang tampak persis dengan dengan CSI-2interface, biasanya digunakan untuk display LCD seperti pada ponsel.DSI juga dapat digunakan sebagai I2C.SD Card Slot.Sebagai slot untuk SDcard atauslot mikro SD, yang berisikan sistem operasi untuk mengoprasikan Raspberry Pi.Micro USB Power.Dengan power input5V 1A DC sebagai sumber daya Raspberry Pi.

SHT11 Module merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif dari Sensirion. Sensor ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau suhu dan kelembaban relatif ruangan.Spesifikasi dari SHT11 ini adalah berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif Sensirion SHT11.Suhu dari -40C hingga +123,8C, atau dari -40F hingga +254,9F dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 1%RH.Memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran suhu hingga 0,5C pada suhu 25C dan ketepatan (akurasi) pengukuran kelembaban relatif hingga 3,5%RH.Memiliki antarmuka serial synchronous 2-wire, bukan I2C.Jalur antarmuka telah dilengkapi dengan rangkaian pencegah kondisi sensor lock

(15)

6

Gambar 5 Sensor SHT11

Sensor SHT11 (Gambar 5) adalah sebuah sensor suhu dan kelembaban padasingle chip, dengan multi modul sensor yang output yang dihasilkan telah dikalibrasi secara digital.Dibagian dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai eleman untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini menghasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat.SHT11 ini dikalibrasi pada ruangan dengan kelembaban yang teliti menggunakan

hygrometer sebagai referensinya.Koefisien kalibrasinya telah diprogramkan kedalam OTP memory. Koefisien tersebut digunakan untuk mengaklibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran.

Gambar 6 Diagram Blok SHT11

(16)

7

pengalamatan oleh mikrokontroler.Kaki serial Data yang terhubung dengan mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin Data SHT11 “00000101” untuk mengukur kelembaban relatif dan “00000011” untuk pengukuran temperatur.SHT11 memberikan keluaran data kelembaban dan temperatur pada pin Data secara bergantian sesuai dengan clock yang diberikan mikrokontroler agar sensor dapat bekerja.Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada mikrokontroler.Skema pengambilan data SHT11 dapat dilihat pada Gambar 2.7 dengan keterangan gambar ditunjukkan pada Tabel 2.

Gambar 7 Skema Pengambilan Data SHT11

Tabel 2 KeteranganSkema Pengambilan Data SHT11

Pin Nama Keterangan

1 GND Ground

2 Data Serial data bidirectional

3 SCK Serial clock input

4 VDD Supply 2.4-5.5V

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) (Gambar 8) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya.Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya.Biasanya LDR terbuat dari

cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistanya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang

LDRmempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya

(17)

8

Gambar 8 Sensor LDR

Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya.Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral. Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Nilai ini ditulis dalam satuan K/detik, untuk LDR tipe arus yang nilainya lebih besar dari 200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu dengan berpindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux; Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor). Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik (TEDC,1998). Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam

(18)

9 3. Metode dan Perancangan Sistem

Tahapan penelitian pada Gambar 9 dapat dijelaskan sebagai berikut.

TahapPertama: Definisi Masalah, pada tahap ini dipelajari masalah yang terjadi. Masalah diketahui berdasarkan proses penggalian informasi melalui surat kabar dan wawancara responden. TahapKedua:Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data, pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yaitu mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan sistem yang dibangun;TahapKetiga: Perancangan Sistem, yang meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan dalam pembuatan prototype alat deteksi dan motor kanopi.

Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem

Penulisan Laporan Hasil Penelitian Definisi Masalah

Gambar 9 Tahapan Penelitian

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(19)

10

DESKRIPTIF

menghimpun data tentang kondisi yang ada

EVALUATIF

mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk

EKSPERIMEN

menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan.

Gambar 10Tahapan Perancangan Sistem dengan Metode R&D [5]

Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah merancang sistem pada Gambar 10, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: dilakukan pengumpulan data dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sistem. Kemudian dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan oleh pengguna sistem deteksi dan motor kanopi; Tahap kedua: pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Kemudian dilakukan perancangan sistem berdasarkan masalah pada Tahap Pertama, sehingga menghasilkan sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan dilakukan ujicoba untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan dan perancangan; Tahap ketiga: pada tahap ini dilakukan implementasi sistem. Hasil implementasi kemudian diuji dan dilakukan analisa berdasarkan hasil pengujian, untuk mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan, telah memenuhi tujuan dan kebutuhan.

(20)

11

Gambar 11 Topologi Wireless Sensor Network

Sistem terbagi ke dalam dua alur kerja, yaitu, proses buka/tutup karena perintah pengguna, dan proses buka/tutup hasil deteksi sensor. Pada Gambar 12, ditunjukkan proses kerja sistem karena hasil deteksi dari sensor. Jika proses buka/tutup berhasil, maka SMS pemberitahuan dikirimkan ke pengguna.

Mulai

(21)

12

Mulai

Deteksi Kelembapan/Hujan

Selesai Buka/ Tutup Kanopi

Selesai TIDAK

Server Kirim SMS YA

Kanopi Perlu Ditutup/Dibuka

YA TIDAK

Tutup/Buka Kanopi

Gambar 13Proses Buka/Tutup berdasarkan Perintah Pengguna Melalui SMS Pada Gambar 13, ditunjukkan proses kerja sistem karena hasil perintah dari pengguna. SMS diterima oleh SMS Gateway, kemudian diolah oleh aplikasi pada komputer, diteruskan ke motor kanopi. Jika proses buka/tutup berhasil, maka

SMS pemberitahuan dikirimkan ke pengguna. Pada kondisi otomatis, sistem tetap dapat menerima perintah SMS untuk membuka atau menutup kanopi.

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan tahapan penelitian yang dilakukan, Tahap Keempat adalah Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem. Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dibuat, dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 14 Kanopi dalam Kondisi Tertutup Gambar 15 Kanopi dalam Kondisi Terbuka

Gambar 14 menunjukkan prototype kanopi dalam kondisi tertutup.

(22)

13

terhubung dengan power supply DC. Gambar 15 menunjukkan kanopi dalam kondisi terbuka. Pada penelitian ini jangkauan sensor dapat di atur pada aplikasi disesuaikan pada kondisi geografis dimana prototype berada. Jangkauan sensor yang telah diukur pada cuaca mendung menuju hujan dijelaskan pada Tabel 3.

Tabel 3 Jangkauan Nilai Sensor yang Digunakan

Sensor Kanopi Buka Kanopi Tutup

SHT11 (Kelembapan) < 85% >= 85%

LDR (Cahaya) >= 312 < 312

Gambar 16 Antarmuka Aplikasi Kendali Manual

Gambar 16 merupakan tampilan antarmuka aplikasi kendali kanopi. Pada aplikasi kendali ini terdapat menu untuk mengatur port ip yang digunakan oleh server, nomor tujuan SMS. Aplikasi juga menampilkan status sensor (suhu, lembapan, cahaya), dan status atap kanopi. Pada aplikasi juga disediakan tombol untuk membuka dan menutup atap secara manual. Jika tombol “set auto” ditekan, maka atap kanopi akan bekerja secara otomatis.

Gambar 17 Antarmuka Aplikasi Kendali Otomatis

(23)

14

Perbedaannya hanya tidak tersedianya tombol untuk membuka dan menutup atap kanopi. Karena proses tersebut terjadi secara otomatis berdasarkan sensor.

Kode Program1.Perintah untuk Mengirim SMS

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

public void writeMsg(String Msg, String idMobile) {

if (idMobile.Length<4) return; idMobileToSend = idMobile; msgToSend = Msg;

Thread.Sleep(1000);

smsSender.RunWorkerAsync(); }

Kode Program 1adalah fungsi proses pengiriman SMS. Fungsi tersebut bertugas untuk melakukan validasi panjang nomor handphone yang merupakan tujuan pengiriman SMS. Kemudian menjalankan perintah pengiriman yang terdapat pada class smsSender.

Gambar 18Perintah SMS otomatis Gambar 19Perintah SMS manual

(24)

15

Gambar 22 Perintah status atap Gambar 23 Laporan SMS kegagalan proses

Pada Gambar 18 sampai dengan Gambar 22 adalah screenshot perintah

SMS dan laporankondisi alat. Perintah pada kondisi alat menjadi otomatis adalah 192.168.43.159: auto on. 192.168.43.159 adalah IP addres alat dan perintah auto adalah perintah otomatis dan perintah on adalah perintah menghidupkan. Apabila perintah pada kondisi alat menjadi manual adalah 192.168.43.159: autooff. Apabila perintah pada kondisi atap menjadi terbuka adalah 192.168.43.159: buka atap. Apabila perintah pada kondisi atap menjadi tertutup adalah 192.168.43.159: tutup atap. Apabila ingin mengetahui status keadaan atap maka perintahnya adalah 192.168.43.159: status atap. Pada Gambar 23 adalah laporan apabila atap mengalami kegagalan pada proses membuka atau menutup. Setelah dikirim akan diterima SMS balasan berupa kondisi alat dan kondisi sensor.

Tabel 4 Hasil Pengujian dengan Metode Blackbox Testing

(25)

16

Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa sistem telah berjalan sesuai rancangan.

5. Simpulan

Berdasarkan perancangan, pembahasan dan pengujian diperoleh kesimpulan yaitu prototype kanopi berpenggerak DC motor dengan teknologi WSN, network dapat dirancangan dengan menggunakan Raspberry, sensor cahaya dan sensor kelembapan.Sensor cahaya yang digunakan adalah Sensor LDR, dan sensor suhu dan kelembapan yang digunakan adalah SHT11.Sensor-sensor tersebut dapat ditentukan nilai threshold berdasarkan kondisi cuaca lokasi.

6. Daftar Pustaka

[1]. Herminawan, F.W., 2009. Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610. Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi Universitas FMIPA UGM.

[2]. National Instruments, 2012. What Is a Wireless Sensor Network?

http://www.ni.com/white-paper/7142/en/. diakses pada 1 Juli 2014. [3]. Raspberry Pi Foundation, 2014. Raspberry PI Documentation.

http://www.raspberrypi.org/documentation/ Diakses 21 februari 2014. [4]. Simanungkalit, A.V.H., Pakereng, M.A.I. & Beeh, Y.R., 2010.

Perancangan dan Implementasi Translucent database menggunakan Algoritma Kriptografi AES dan Vigenere pada Data Personal Pegawai Sekolah (Studi Kasus : SMA Sedes Sapientiae Semarang). Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.

Gambar

Gambar 1 . Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [3]
Gambar 3Board Raspberry Pi[4]
Gambar 4 Board Raspberry Pi model B
Gambar 5 Sensor SHT11
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Berkat serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media di

Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi fisik tokoh utama dan tambahan dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli ditinjau dari akselerasi penyajian tokoh

Pencapaian dan peningkatan Advanced Mathematical Thinking mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Model PACE , baik secara keseluruhan maupun untuk semua level kemampuan

Pada Gambar 4.24 merupakan tampilan pada database ketika dilakukan penekanan tombol “Save” yang menandakan bahwa data telah berhasil disimpan dalam database. Pada

Penekanan PSP ini lebih pada penekanan pada perlunya ada standar yang detail dalam rangka memberikan kerangka kerja yang lengkap dan dalam untuk pemeriksa agar terdapat payung

(Tabel 2) Sebagian bakteri penyebab sepsis neonatorum mempunyai sensitifitas yang rendah terhadap antibiotik lini pertama (ampisilin, gentamisin), dan antibiotik lini

Hasil studi menunjukkan bahwa Esties’S Orchid menggunakan tunas muda sebagai bahan perbanyakan anggrek Dendrobium secara in vitro yang diinduksi pada media Vacin

tangga yang memenuhi kriteria: Mengelola usaha pertanian milik sendiri, Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil dan Berusaha dibidang jasa pertanian (Namun data ST2003 tdk