• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan dan Perancangan Tambang pt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perencanaan dan Perancangan Tambang pt"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN ALUR PEMISAHAN MINERAL DARI SUATU ORE (BIJIH)

TUGAS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMBANG

Dibuat sebagai Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Dan Perancangan Tambang Pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

Oleh

Anwar Saputra Siregar 03021181320085

UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK

(2)

A.

Soal

Rencanakanlah alur pemisahan dan alat-alat apa saja yang digunakan pada setiap

proses pemisahan dari mineral-mineral berikut !

CuS

PbS

SnO2

Fe2O3

(3)

B.

Pembahasan

CuS (Covellite) 4,59 - 4,76 Tidak 1,5 - 2 Soluble

PbS (Galena) 8,10 Tidak 2 – 2,5 Soluble

SnO2 (Cassiterite) 6,8 – 7,1 Tidak 6 – 7 Insoluble &

Infusible Fe2O3 (Hematite) 5,2 – 5,3 Iya (Jika Mengalami

Pembakaran/Pemanasan) 5,5 – 6,5

Dissolves & Infusible

SiO2 (Quartz) 2,3 – 2,6 Tidak 7 Insoluble

(Sumber : Mottana, Annibale. Crespi, Rodolfo. Liborio, Giusepe., (2014) “Guide to Rocks and Minerals”, Simon & Schuster’s Inc., New York, USA)

Tabel 2. Nilai Rest Potential (Nilai keterikatan gelembung kritis) beberapa mineral berunsur sulfur menggunakan collector hydrogen electrode dan media air PH 4 pada flotasi sulfida.

Jenis Mineral Rest Potential (SHE*)

PbS (Galena) 0,40

FeS2 (Pyrite) 0,66

ZnS (Sphalerite) 0,46

CuS (Covellite) 0,45

*SHE = Molaritas penggunaan Hydrogen Electrode

(Sumber : Fuerstenau, Maurice C. Jameson, Graeme J. Yoon, Roe-Hoan., (1976) “Froth Flotation: A Century of Innovation”, Australasian Institute of Mining and Metallurgy., Sydnet, Australia)

B.2. Pendataan Kinerja Alat

(4)

Bekerja berdasarkan pada gaya gravitasi, dengan memanfaatkan Spessific Gravity untuk memisahkan mineralnya. Hasil dari alat ini adalah mineral bermassa jenis kecil.

2. Magnetic Separator

Bekerja dengan memanfaatkan prinsip gaya magnet dari suatu mineral untuk memisahkan mineral yang bersifat magnetic dengan yang non-magnetic. Hasil dari alat ini adalah mineral magnetic.

Bagian-bagian dari Magnetic Separator : 1. Feeder : untuk menampung feed

2. Roll Magnetik : Sebagai media proses pemisahan dengan menarik mineral yang bersifat ferromagnetic

3. Pengatur Feeder speed: Mengatur banyaknya feed yang masuk (mengatur laju alir). 4. Vibrator Feeder : untuk memisahkan dan meratakan tumpukan feed.

5. Scrapper : Untuk memberi batas antara mineral tertarik magnet dan mineral yang tidak tertarik magnet (tailing).

(5)

7. Outlet Non-Magnetic : Tempat penampung hasil separasi yang tidak tertarik magnet (tailing)

3. High Tension Separator (HTS)

Alat pemisahan mineral yang bekerja berdasarkan sifat listrik (konduktifitas) yang dimiliki mineral-mineral. Hasil yang didapat dari mineral-mineral ini adalah konduktor, middling dan non konduktor.

4. Flotation

(6)

Flotasi terbagi menjadi 2 cara yakni: Flotasi Sulfida dan Flotasi Oksida. Kedua proses tersebut menggunakan beberapa unsur yang bekerja yakni collector, Frother dan Modifier. Sedangkan untuk mengatur keterikatannya diperhitungkanlah nilai PH, Molaritas Collector, laju udara gelembung dan ukuran partikel mineral.

B.3. Analisis Pemisahan Mineral dan Alat yang Digunakan

Dari pendataan mineral dan kinerja alat, dapat dirangkai alur pemisahannya yang mungkin bisa dilakukan setelah crushing and grinding, yakni :

1. Memisahkan Fe2O3 (Hematite) dari Ore menggunakan Magnetic Separator

Dari beberapa mineral yang memiliki sifat kemagnetan hanyalah Fe2O3 (Hematite) sendiri. Oleh karena itu pemisahan pertama dari ore adalah Fe2O3 (Hematite) menggunakan Magnetic Separator.

2. Memisahkan SiO2 (Quartz) dari Ore menggunakan Gravity Concentration

Data determinasi mineral menunjukkan bahwa mineral yang memiliki massa jenis terkecil adalah SiO2 (Quartz). Oleh karena itu mineral SiO2 (Quartz) dipisahkan dari mineral dengan menggunakan alat Gravity Concentration berupa Air Baum Jig (Jigging).

3. Memisahkan SnO2 (Cassiterite) dari Ore menggunakan Flotasi Oksida

Dari mineral yang tersisa hanya terdapat SnO2 (Cassiterite) yang memiliki unsur oksida. Jadi, untuk memisahkannya digunakanlah flotasi oksida dengan collector yang cocok dipakai adalah PAX (potassium amyl xanthate). Mengenai kadar Molaritas atau PH tidak perlu terlalu diperhitungkan, karena pada tahap ini mineral yang mengandung oksida hanya SnO2 (Cassiterite). Sehingga cepat atau lambat mineral SnO2 (Cassiterite) akan terpisah. 4. Memisahkan PbS (Galena) dan CuS (Covellite) dengan menggunakan Flotasi Sulfida

(7)

dari Hydrogen Electrode tersebut yakni 0,40 untuk PbS (Galena) dan 0,45 untuk CuS (Covellite)

B.4. Rangkaian Alat Pemisahan

(8)

Arda. (2012).” Alat Flotasi”

http://ardra.biz/wp-content/uploads/2012/12/Mekanisme-Pemisahan-Mineral-Dalam-Sel-Flotasi-Animasi.gif&imgrefurl . Diakses pada tanggal 19 September 2015.

Hutasoit, Apmor, Ramces., (2012). “Studi Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Terhadap Perolehan

Pirit Dari Meneral Kasiterit Dengan Metode Flotasi”. h ttp://gdl.fttm.itb.ac.id/gdl.php?

mod=browse&op=read&id=--ramcesapmo-159 . Diakses pada tanggal 19 September 2015.

Yogatama, Farisy. (2013). “Magnetic Separator”.

http://minemetal.blogspot.co.id/2013/03/magnetic-separator.html . Diakses pada tanggal 19 September 2015.

Gambar

Tabel 2. Nilai Rest Potential (Nilai keterikatan gelembung kritis) beberapa mineral berunsur sulfurmenggunakan collector hydrogen electrode dan media air PH 4 pada flotasi sulfida.

Referensi

Dokumen terkait

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar

Pernapasan klien normal (30x/menit) tanpa adanya penggunaan otot bantu napas. Tidak terdapat suara nafas tambahan atau wheezing. Status tanda vital dalam batas normal. Klien

Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa nilai t hitung sebesar -620 dan nilai t tabel sebesar 1,985 dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung

Tujuan evaluasi hasil analisis kinerja sistem evaporator untuk menghitung nilai efisiensi kinerja evaporator pada pengolahan limbah radioaktif cair dari tahun 2015-2017 dan

sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak; selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan pekerjaan h a m s sudah selesai pada tanggal 07 Desember 2019;. terhadap

Untuk penjualan smartphone Xiaomi di jaringan took ritelnya, perusahaan telah melakukan pembahasan intensif, sebab pihak Xiaomi juga belum memiliki kan- tor perwakilan

Pasar merupakan ruang publik yang sangat banyak menghasilkan limbah, baik itu berupa cair maupun padat. Demi menjaga kebersihan lingkungan maka air buangan yang