• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DI TULUNGAGUNG

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Proposal Skripsi

Dosen Pengampu : Rokhmat Subagiyo, SE, MEI

DISUSUN OLEH :

1. NIZAR ZAKARIA (17402153508 )

EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

ABSTRAK

Proposal skripsi dengan judul “Strategi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja Di Tulungagung” ditulis oleh Nizar Zakaria, pembimbing

Rokhmat Subagiyo, SE, MEI. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa strategi pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja mampu memberikan kontribusi dalam

Peningkatan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tulungagung. Dalam hal ini peneliti menghubungkan antara progam perluasan kesempatan kerja yang di buat Dinas Tenaga Kerja

dengan peningkatan kesempatan kerja. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana kontribusi progam keempatan kerja dalam meningkatkan kesempatan kerja di

Kabupaten Tulungagung. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana kontribusi progam keempatan kerja dalam meningkatkan kesempatan

kerja di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder, data dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Tulungagung serta sebagian para pencari kerja yang terdaftar di DISNAKERTRANS

dengan cara datang langsung ke tempat penelitian guna untuk mendapatkan data yang akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa progam perluasan kesempatan kerja yang di adakan

DISNAKERTRANS kab. Tulungagung memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Tulungagung dalam mencari kerja.. kesempatan ini di ambil oleh pencari kerja yang ingin kerja

di daerah Tulungagung dan luar Tulungagung. Ada juga yang mencari kerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). karena menurut mereka bekerja diluar negeri akan

mendapatkan gaji lebih tinggi daripada di dalam negeri.

(3)

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan hasil sumberdaya alamnya yang menjadi aset negara. Namun kekayaan yang terkandung di dalamnya belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh sumberdaya manusia yang ada. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan sumberdaya manusia kurang diandalkan. Hal ini semestinya manjadi suatu prioritas bagi pemerintah untuk terus menerus meningkatkan mutu dan kualitas sumberdaya manusianya. Tenaga kerja untuk mendukung intensitas sumber daya manusia dalam mendukung pembangunan bagi bangsa dan Negara Indonesia belum dapat diandalkan. Untuk itu Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pembangunan nasional yang berpihak pada kemiskinan, kesempatan kerja dan pertumbuhan (pro, poor,pro jobs, pro growth).1

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) adalah dinas pemerintah yang menangani ketenagakerjaan. Tugas pokok dinas ini adalah membuat progam untuk mengatasi masalah kesempatan kerja. Namun demikian ada juga dinas lain yang memiliki kebijakan yang nerkaitan dengan perluasan kesempatan kerja, seperti DInas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, dan Dinas perindustrian dan perdagangan.2

Salah satu masalah ketenagakerjaan yang harus di hadapi oleh DISNAKERTRANS kabupaten Tulungagung adalah pengangguran, Tingkat pengangguran yang tinggi merupakan masalah social yang mendasar. lapangan pekerjaan tidak terbuka luas dan banyak orang sulit mencari pekerjaan. Para penganggur mengalami penurunan standar hidup, tekanan pribadi, dan sering kali kehilangan kesempatan untuk mengembangkan karir mereka. Prestasi ekonomi makro diukur menurut tiga ukuran umum yang telah di bicarakan, yaitu: laju inflasi, laju pertumbuhan output (GNP), dan

tingkat pengangguran. Ketiga variable ini sangat mempengaruhi kesempatan kerja3 Tingkat pengangguran menurut tingkat pendidikan di kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:

1 Silvia Lestari dan Muhammad Ridwan, Pelaksanaan Progam Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru Dalam Mengurangi Jumlah Penganguran. (Pekanbaru: Kampus Bina Widya, 2012), hal 3

2 Bayu Prakoso, Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Perluasan Kesempatan Kerja Di Yogyakarta,

(Yogyakarta: Populasi,2006), hal 13

(4)

Tingkat Pendidikan Tingkat Setengah Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan

2015 2016

Tidak Pernah Sekolah 4.03 3.32

Sekolah Dasar 67.05 62.61

Sekolah Menengah 21.59 25.14

Sekolah Tinggi 7.33 8.92

Sumber: bps kabupaten Tulungagung

Kontribusi lulusan SMK/SMA/PT terhadap jumlah pengangguran di Tulungagung salah satunya disebabkan oleh lebih rendahnya keahlian khusus atau soft skill lulusan SMK dibandingkan lulusan SMA. Namun, kasus ini tidak ditemui di SMK yang kualitas pendidikannya sudah teruji. Kemampuan soft skill dapat dilihat dari cara individu untuk memahami kondisi psikologisnya sendiri, mengatur ucapan, pikiran, dan sikap sesuai dengan lingkungan sekitar.

Sebagai media penghubung antara pencari kerja dan kesempatan kerja, mekanisme pasar kerja yang memungkinkan terjadinya pertemuan dan transaksi di antara kedua belah pihak. DISNAKERTRANS ini dikelola oleh pemerintah kabupaten Tulungagung yang memungkinkan membuat suatu kebijakan yang akan memperluas kesempatan kerja di Tulungagung.. Untuk itu, ada 2 kebijakan ketenagakerjaan, yaitu kebijakan kesempatan kerja dan kebijakan tenaga kerja. Kebijakan kesempatan kerja adalah kebijakan yang bertujuan menciptakan atau mendorong penciptaan kesempatan kerja, sedangkan kebijakan tenaga kerja adalah kebijakan yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja. Kebijakan ini mengatur pembentukan keterampilan, penempatan dan penggunaannya dalam pekerjaan, pemberian peranan dan tanggung jawab serta penjaminan hak-haknya atas imbalan yang seimbang, perlakuan yang adil, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan jasmani dan rohani.

(5)

memperbarui progam-progam perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah, seperti progam pekerjaan umum, kredit mikro, pengembangan UKM, serta progam-progam pengentasan kemiskinan,

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, sejauh mana Strategi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja Di Tulungagung Mengingat begitu banyaknya masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan terutama bagi mereka yang baru lulus sekolah SMA/SMK/PT

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1 Bagaimana strategi yang diterapkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam meningkatkan kesempatan kerja di kabupaten Tulungagung?

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui kesempatan kerja bagi masyarakat Tulungagung dengan adanya progam perluasan kesempatan kerja.

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

1 Rendahnya lapangan pekerjaan di kabupaten Tulungagung 2 Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam mencari kerja 3 kesulitan masyarakat Tulungagung dalam mencari pekerjaan E. BATASAN MASALAH

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan “progam perluasan dari dinas tenaga kerja dalam meningkatkan kesempatan kerja”. bahwa strategi perluasan kesempatan kerja dari Dinas Tenaga Kerja akan meningkatkan kesempatan kerja.

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a Kegunaan bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

(6)

diharapkan dapat berguna bagi seluruh mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.

b Kegunaan untuk Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk melihat sejauh mana kebijakan ekonomi kerakyatan maupun kesejahteraan bagi pencari kerja di wilayah Tulungagung, sehingga bisa dijadikan bahan acuan untuk pembenahan-pembenahan kebijakan yang berhubungan dengan pengentasan pengangguran untuk kedepannya.

c Kegunaan bagi para pencari kerja di Tulungagung

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para pencari kerja agar bisa mendapatkan pekerjaan terbaik sesuai dengan keterampilan yang dimiliki

D. LANDASAN TEORI

1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS)

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) dinas kabupaten Tulungagung yang membidangi urusan ketenagakerjaan. DISNAKERTRANS merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang di pimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Tugas pokok Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi diantaranya :

a Terwujudnya koordinasi internal maupun eksternal baik dalam daerah maupun luar daerah

b Terwujudnya Buku profil ketenagakerjaan dan ketrnasmigrasian. c Terlatihnya tenaga kerja dalam bidang ketrampilan

d Terlaksananya perlindungan tenaga kerja di perusahaan melalui kegiatan pengawasan dan pemeriksaan.

e Terpenuhinya hak dan kewajiban pekerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.4

Hal ini sesuai dalam undang-undang ketenaga kerjaan yaitu : BAB V PELATIHAN KERJA Pasal 13 yang berbunyi

1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja/atau lembaga pelatihan kerja swasta

2) Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja

3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam

(7)

menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta5 BAB VII PERLUASAN KESEMPATAN KERJA Pasal 39 berbunyi

1) Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatankerja baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.

2) Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengupayakan perluasan kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.

3) Semua kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerahdi setiap sector diarahkan untuk mewujudkan perluasan kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.6

2. Progam Perluasan Kesempatan Kerja

Berikut ini di bahas mengenai penyerapan progam perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja

a Penempatan Tenaga Kerja Melalui Kerja sama

Penempatan Tenaga Kerja Melalui Kerja sama adalah kerja sama yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan dengan beberapa perusahaan di daerah Tulungagung maupun luar daerah tulungagung. Yaitu dengan penempatan pencari kerja ke sejumlah perusahaan sesuai dengan skill yang dimiliki oleh pencari kerja

b Pelatihan keterampilan

Program pelatihan kerja reguler selama ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan institusional (dilaksanakan di BLK) maupun non institusional/MTU (dilaksanakan di desa/mendekati tempat tinggal peserta) dengan biaya dari pemerintah, baik APBN maupun APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten. Kepada peserta pelatihan tidak dipungut biaya

Para pencari kerja yang berminat mengikuti pelatihan dapat mendaftarkan diri langsung di BLK. Untuk pelatihan non institusional, rekrut peserta dikoordinasikan

5 Undang-undang Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan, (Bandung: Citra Umbara, 2007), hal. 9

(8)

dengan pemerintah desa setempat. Kejuruan yang dapat diikuti telah ditentukan, peminat tinggal memilih jurusan yang sesuai dengan minatnya.7

c Mobil Informasi kerja Keliling (SiMonik)

Mobil Informasi kerja Keliling (SiMonik) merupakan salah satu progam DISNAKER Kab. Tulungagung yang menggunakan mobil untuk meng informasikan lowongan

pekerjaan di dalam maupun luar Tulungagung. Mobil ini biasanya berkeliling di dan berhenti di Kantor kecamatan Se Kabupaten Tulungagung dengan waktu yang telah di tentukan. Didalam mobil info kerja terdapat fasilitas komputer yang bisa dimanfaatkan untuk mengakses info kerja online. Sistem kerja yang akan dilakukan adalah dengan cara keliling 1 kecamatan dalam 1 hari. Sehingga dalam waktu 19 hari dapat menjangkau 19 kecamatan di Tulungagung. Artinya, dalam setiap kecamatan dikunjungi 1 bulan sekali oleh DISNAKERTRANS.

3 Pelatihan Kerja

Salah satu progam dari DISNAKERTRANS dalam meningkatkan keterampilan dan pengalaman kerja yaitu dengan mengadakan pelatihan kerja. Pelatihan kerja ini dilaksanakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) kabupatan Tulungagung. Di BLK memberikan beberapa jurusan yang umum di minati oleh masyarakat Tulungagung sehingga masyarakat Tulungagung dapat melatih keterampilannya disini.

Pelatihan kerja diberikan kepada mereka yang memerlukan yaitu para pencari kerja yang belum berpengalaman, para pekerja yang perlu meningkatkan

kompetensinya, mereka yang akan beralih profesi. Pelatihan kerja dibutuhkan apabila terdapat kesenjangan kemampuan (kompetensi) antara kebutuhan lapangan kerja dengan kemampuan yang telah dimiliki. Sasaran peserta pelatihan adalah para pencari kerja yang belum berpengalaman. Setelah dilatih dan memiliki kompetensi, mereka siap memasuki lapangan kerja maupun membuka usaha secara mandiri tergantung kejuruan yang diikuti.

Pelatihan/pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan sebuah cara efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan, termasuk ketertinggalan SDM serta keragaman SDM yang ada dalam perusahaan/organisasi, Dalam menghadapi

(9)

tantangan-tantangan di atas pemerintah/swasta dapat memelihara para SDM yang efektif dengan progam pelatihan/pengembangan SDM8

Menurut Simamora ada beberapa manfaat dari program pelatihan diantaranya adalah :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktifitas.

b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima.

c. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan. d. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.

f. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.

Pelaksanaan program pelatihan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pencari kerja secara khusus dan perusahaan secara umumnya.9

4 Kesempatan Kerja produktivitas penduduk, dan meningkatkan produksi serta pendapatan nasional. Kesempatan kerja atau permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan (derived demand) dan permintaan terhadap produk dan jasa10

Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena:

1. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. 2. Sumber Daya Manusia.

3. Kewiraswastaan.

Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:

1. Masalah-masalah perluasan kesempatan kerja. 2. Pendidikan yang dimiliki angkatan kerja. 3. Pengangguran.

(10)

Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:

a. Jumlah dan sebaran usia penduduk.

b. Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda. c. Peranan kaum wanita dalam perekonomian.

d. Pertambahan penduduk yang tinggi. e. Meningkatnya jaminan kesehatan.

Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:

a. Jumlah dan sebaran usia penduduk.

b. Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda. c. Peranan kaum wanita dalam perekonomian.

d. Pertambahan penduduk yang tinggi. e. Meningkatnya jaminan kesehatan.11 E. PENELITIAN TERDAHULU

Telah banyak karya-karya penelitian yang membahas tentang remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) baik berupa jurnal, skripsi, thesis, antara lain:

Bayu Prakoso, Yogyakarta “Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Perluasan Kesempatan Kerja di Yogyakarta”, 2006. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi belum berubah dalam membuat kebijakan perluasan kesempatan kerja. Kebijakan perluasan kesempatan kerja masih dibuat berdasarkan sisi persediaan angkatan kerja. Progam perluasan kesempatan kerja dibuat terlebih dahulu baru kemudian diajukan anggarannya. Dengan mendasarkan pada anggaran yang tersedia di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka daya serap progam menjadi kurang efektif. Hal ini di sebabkan adanya perbedaan antara realita persediaan angkatan kerja dengan permintaan pasar kerja.

Sunartono, Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 10, BPPT, “Analisis Peningkatan Kesempatan Kerja Di Indonesia”. 2008. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan Masalah ketenagakerjaan mengandung dimensi ekonomis, dimensi sosial kesejahteraan,

(11)

dan dimensi sosial politik. Dari segi dimensi ekonomis, pembangunan ketenagakerjaan mencakup penyediaan tenaga-tenaga ahli dan terampil sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Untuk itu harus dibangun sistem pelatihan kerja, sistem informasi pasar kerja, dan sistem antarkerja, baik lokal, antardaerah, maupun ke luar negeri. Perluasan kesempatan kerja juga merupakan dimensi ekonomis ketenagakerjaan, karena melalui kesempatan kerja pertumbuhan ekonomi diciptakan sekaligus memberikan penghasilan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Penciptaan kesempatan kerja dilakukan dengan menumbuhkan dunia usaha melalui berbagai kebijakan, antara lain di bidang produksi, moneter, fiskal, distribusi, harga dan upah, ekspor- impor, serta bidang ketenagakerjaan itu sendiri. Dengan demikian, setiap pengambilan kebijakan di bidang perluasan kesempatan kerja dan ketenagakerjaan pada umumnya, selalu mempunyai dimensi ekonomis politis.

F. METODE PENELITIAN 1 Rancangan Penelitian

Rancangan pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat metode post positivisme dengan kondisi obyek yang natural, dengan menempatkan peneliti sebagai alat atau instrument kecil, teknik pengumpulan data bersifat gabungan (data kuantitatif dan kualitatif). Analisi data berjenis analisis induktif dan menekankan pada kualitas dan hasil penelitian lebih menitikberatkan pada makna daripada generalisasi pada obyek penelitian.12 Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.13

Sedangkan untuk pendekatan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. penelitian deskripsi secara garis besar merupakan kegiatan

(12)

penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat.14

2

Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Tulungagun. Yang beralamat di Jalan Jayeng Kusuma No. 19 Tulungagung, Kode pos : 66251

3

Kehadiran Peneliti

Sesuai dengan penelitian yang di lakukan maka sebelum peneliti terjun ke lapangan langsung maka harus menganalisa sebelum ke lapangan. Hasil studi pendahuluan maupun data sekunder baik berupa dokumentasi, buku, karya, foto, ,maupun material lainnya yang diduga berkaitan dengan masalah yang akan di teliti sangat menentukan, terutama sekali dalam menentukan focus penelitian. walaupun demikian, bukan berarti dalam penelitian kualitatif tidak boleh mengubah, memperbaiki atau menyempurnakan focus penelitian. fakta dan data yang di analisis sebelum turun ke lapangan tidak boleh menggiring dan mengendalikan peneliti selama di lapangan, seperti teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Focus penelitian dapat berubah sesuai kondisi dilapangan.15

Setelah menganalisa penelitian sebelum dilapangan, maka peneliti melakukan observasi, wawancara kepada para pegawai di Dinas tenaga Kerja Dan transmigrasi yang terlibat dan meminta sejumlah data yang diperlukan peneliti. Dengan begitu peniliti akan mendapatkan hasil dari wawancara dan pengamatan secara langsung. Dalam melakukan penelitian, peneliti memanfaatkan handphone, bolpoin dan buku tulis sebagai pencatat data

4 Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 2 jenis sumber data, yaitu data perimer dan data sekunder. Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data adalah subjek dari mana itu diperoleh.16 Sumber data meliputi 2 jenis, yaitu sumber data primer adalah data yang ada di lapangan seperti penelitian yang berasal dari observasi dan wawancara. Dalam hal ini, peneliti mengambil datat primer dari seksi Bidang Pelatihan Dan Produktivitas dan seksi Penempatan Kerja. Dan sumber data ysng kedua adalah data

14 Supardi, Metodologi Penelian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), hal. 28

15 Muri yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: KENCANA, 2014), hal 401

(13)

sekunder, yaitu data diperoleh yang kami minta dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupatebn Tulungagung

5 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dapat di artikan sebagai cara atau metode yang di gunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan sebnar benarnya yang nantinya sangat akan berguna terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Data yang dihasilkan, selanjutnya akan di analisis melalui cara-cara tertentu sehingga mendapat kesimpulan yang akan menghasilkan ilmu baru, mengembangkan ilmu yag sudah ada atau menggantikan ilmu yang sudah ada sebelumnya. Kesalahan yang dilakukan pada saat proses pengumpulabn data, akan menyulitkan dalam proses analisis. Selain itu, kesalahan dalam proses pengumpulan data akan berakibat pada hasil dan kesimpulan penelitian. ketika dalam proses pengumpulan data akan berakibat mengalami kesalahan, maka hasil dari penelitian tersebut akan menjadi tidak benar atau perlu dipertanyakan.17

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner(angket) dan observasi (pengamatan)18

a. Metode interview (wawancara)

Yang dimaksud dengan wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka secara langsung antara pewawancara dengan narasumber dimana pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab secara lisan oleh narasumber.19 Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung kepada kepala Seksi Bidang kesempatan kerja, seksi pengembangan dan perluasan kesempatan tenaga kerja juga para pegawai di dalamnya. Dan untuk tambahan data, peneliti juga wawancara kepada sejumlah para pencari kerja yang terdaftar di DISNAKERTRANS b. Metode observasi (pengamatan)

Yang di maksud observasi merupakan tekhnik pengumpulan data dengan cara mengamati suatu obyek maupun subyek kemudian dicatat secara sistematik mengenai gejala-gejala yang diselidiki.20 Dalam hal ini, peneliti menggunakan observasi sistematik. Observasi sistematik atau juga observasi terstruktur

17 Rokhmat subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alims Publishing,2017), hal 80 18 Rohkmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam. Hal 82

(14)

merupakan observasi yang dilakukan ketika peneliti sudah mengetahui secara pasti tentang obyek yang akan di amati sehingga observasi dapat dirancang sistematis.21 Peneliti akan mengamati tentang kegiatan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja khususnya seksi bagian kesempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja.

6 Teknik analisis data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilahmilahnya menjadikan satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.22

Analisis data di lapangan model miles dan huberman. Miles dan huberman (1984) mengemukakan 3 tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu:23

a Reduksi data (data reduction)

Adalah kegiatan meringkas, memilah, memilih hal-hal yang penting dari data yang diperoleh di lapangan

b Paparan data (Data Display)

Miles dan huberman yang dikutip Imam Gunawan mengatakan bahwa paparan data atau pemaparan data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan

c Penarikan kesimpulan/verifikasi

Tahapan ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan ini merupakan jawaban atas fokus penelitian yang dirumuskan di awal, apakah bisa atau tidak berlanjut. Hasil kesimpulan ditampilkan dalam bentuk deskriptif objek penelitian berdasarkan pada hasil kajian penelitian yang dilakukan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta

Hasyim, Ali Ibrahim. 2016 . Ekonomi Makro. Jakarta: Kencana

Kadarisman , Muhammad. 2013 .Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia.

Jakarta: Rajawali Pers,

Moeleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Simamora, Henry. 1999. Manajemen sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Edisi Kedua. STIE YKPN

Situmorang, Boyke. 2005 .Elastisitas Kesempatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Suku Bunga di Indonesia Tahun 1990-2003

Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Alims Publishing

(16)

Yusuf , Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana

Undang-undang Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan. 2007.Bandung: Citra Umbara,

Lestari, Silvia dan Muhammad Ridwan, “Pelaksanaan Progam Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru Dalam Mengurangi Jumlah Penganguran, Jurnal” Pekanbaru: Kampus Bina Widya.2012

Prakoso, Bayu, “Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Perluasan Kesempatan Kerja Di Yogyakarta, Jurnal Populasi, 17(1)” ISSN: 0853 – 0262. 2006

http://www.kios3in1.net/027/ di akses pada 1 April 2018 pukul 11.00 Wib

Referensi

Dokumen terkait

Dari seluruh pengolahan data didapatkan bahwa terjadi perubahan tingkat produktivitas yang semakin meningkat setelah operator bekerja menggunakan kursi kerja ergonomis dan

Puskesmas Tanah Jambo Aye dapat menyusun strategi yang terformulasi dalam. menghadapi implementasi kebijakan JKN di Puskesmas Tanah

Berdasarkan Hasil Evaluasi Kualifikasi yang tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Kualifikasi Nomor : 08/PU-PEGAF/JL-HGK-TAG/V/2016 tanggal 04 Juni 2016 dinyatakan

Every time a poker player sits down to play the cash game, whether it is in a Las Vegas casino, at home, or at an online poker room, a decision must be made on how much money or

Pokja I Jasa Lainnya Dinas Kesehatan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Kepulauan Anambas akan melakukan Pembuktian Kualifikasi dan Klarifikasi terhadap Dokumen

Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pengadaan dan Pemasangan Sarana Prasarana Jaringan Air Bersih di Banjar Kiadan Desa Plaga Pagu Anggaran : Rp1.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemimpin di Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah dalam memberdayakan anggota yang ada

[r]