BAB 18
BIAYA MODAL DAN STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Tuju
an
1. Menjelaskan bagaimana karakteristik
perusahaan
dan
Negara
dalam
mempengaruhi biaya modal MNC
2. Menjelaskan
mengapa
terdapat
perbedaan dalam biaya modal antar
berbagai Negara
Apa itu Biaya Modal dan
Dari mana Asalnya?
Biaya Modal (Cost of Capital) adalah biaya riil
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari ekuitas
maupun dari hutang yang digunakan untuk
mendanai suatu investasi atau aktivitas perusahaan
Unsur Modal perusahaan Ekuitas
& Hutang
Semakin rendah biaya modal semakin rendah
tingkat pengembalian yang diinginkan
Perbedaan Karakteristik Perusahaan Multinasional dibandingkan dengan perusahaan
domestik.
Modal Perusahaan
MNC
•
Ukuran Perusahaan
•
Akses kedalam pasar modal internasional
•
Diverifikasi internasional
•
Eksposure terhadap risko nilai tukar
Biaya Modal di Berbagai
Negara
Mengapa biaya modal yang bervariasi itu penting?
•
Menaikan pangsa global dengan cara memberikan keunggulan yang
kompetitif dan berbeda dari pada MNC lainya, contoh; berbeda teknologi,
sumber dana, biaya modal antar Negara, dsb.
•
Menyesuaikan operasi internasional dan sumber dana, untuk mengambil
keuntungan dari perbedaan tsb.
1. Faktor Perbedaan Dalam Suku Bunga Bebas Risiko
Ketentuan perpajakan
Hal ini ditujukan untuk mendorong orang agar lebih banyak menabung sehingga mempengaruhi penawaran tabungan. Penyusutan dan kredit pajak investasi (Investment tax credit) berpengaruh terhadap permintaan dana oleh korporasi.
Kondisi demografis
Jumlah populasi suatu Negara dan usia dapat mempengaruhi permintaan dana pinjaman dan penawaran tabungan. Negara yang sebagian besar populasinya berusia muda cenderung memiliki suku bunga yang lebih tinggi karena rumah tangga berusia muda biasanya menabung sedikit dan banyak meminjam.
Kebijakan moneter
Dapat mempengaruhi penawaran dana dan suku bunga. Negara yang menerapkan kebijakan moneter longgar bisa meraih suku bunga nominal yang rendah jika mereka bisa mengendalikan inflasi,sehingga pertumbuhan uang menjadi tinggi.
Kondisi ekonomi
Dapat mempengaruhi suku bunga. Kondisi ekonomi menyebabkan ekspektasi para kreditor meminta suku bunga yang tinggi.
2. Perbedaan Dalam Premium Risiko
•
Biaya dari ekuitas disebuah Negara merefleksikan biaya oportunitas yang dapat
menghasilkan risiko yang sebanding dengan suku bunga bebas risiko. Biaya dari ekuitas
didasarkan pada peluang investasi dan pengembalian potensial yang relative tinggi.
•
Menurut Mc Cauley dan Zimer, biaya ekuitas dalam sebuah Negara dapat diestimasikan
memakai rasio harga/laba. Rasio harga/laba yang tinggi menyiratkan bahwa perusahaan
menerima harga yang tinggi dari penjualan saham baru untuk meningkatkan laba
tertentu. Artinya, biaya dari pembiayaan memakai ekuitas adalah rendah, tetapi rasio
harga/laba harus disesuaikan untuk memperhitungkan dampak dari inflasi, laju
pertumbuhan laba, dan faktor-faktor lain
Memperhitungkan risiko dalam estimasi arus kasnya
Variabel input (seperti volume permintaan, harga jual, biaya tenaga kerja, dsb) dapat digunakan sebagai estimasi NPV.
Membuat distribusi probabilitas
Jika biaya modal rata-rata tertimbang digunakan sebagai required rate of retrun, distribusi probabilitas untuk NPV dapat dievaluasi untuk menentukan probabilitas bahwa proyek luar negeri akan memberikan pengembalian yang tidak sama dengan biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan.
Memperhitungkan risiko dari proyek
Dengan menyesuaikan biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan dengan premium risiko.
Contoh: jika proyek luar negeri memiliki risiko yang lebih tinggi dari pada risiko MNC sendiri, maka biaya modal rata-rata tertimbang dapat ditambahkan premium saat menentukan required rate of retrun dari proyek luar negeri. Kemudian , proses penganggaran modal akan menggunakan required rate of retrun ini sebagai suku bunga diskonto. Jika proyek luar negeri memiliki risiko lebih rendah dari pada risiko MNC required rate of retrun yang digunakan harus lebih rendah dari pada biaya modal rata-rata tertimbang.
Karakteristik-karakteristik Korporasi
Stabilitas Arus Kas
Perusahaan multinasional yang arus kasnya lebih stabil mampu menyerap lebih
banyak hutang.
Akses Terhadap Laba
Perusahaan multinasional yang menghasilkan laba tinggi lebih mampu mendanai
investasi mereka dengan laba ditahan, dan demikian cenderung menggunakan
struktur modal yang padat ekuitas.
Karakteristik-karakteristik Negara
Restriksi Investasi di Negara Tamu
Fluktuasi nilai tukar dan peraturan pajak dapat mengurangi minat insvestor
berinvestasi.
Suku Bunga di Negara Tamu
Hambatan-hambatan arus modal yang dimunculkan oleh pemerintah, bersama-sama dengan
fluktuasi nilai tukar,
ketentuan perpajakan dan risiko Negara, menyebabkan
dana kredit
tidak mengalir ketempat yang dibutuhkan, sehingga
menyebabkan harga dari kredit (yaitu
suku bunga) bervariasi dari satu Negara ke Negara lain.
Kuat Lemahnya Valuta di Negara Tamu
Dengan membiayai sebagian besar operasi luar negerinya dengan valuta-valuta dari
Negara dimana anak perusahaan berlokasi, maka jumlah laba yang akan dipulangkan ke
induk perusahaan akan berkurang, karena harus disisihkan untuk
melakukan
pembayaran-pembayaran bunga periodik Strategi ini mengurangi exposure MNC terhadap
risiko nilai tukar, jadi bentuk pembiayaan hutang dapat menjadi pilihan menguntungkan jika
anak perusahaan sangat terekspos terhadap nilai tukar.
Country Risk di Negara Tamu
Jika perusahaan multinasional
terekspos
terhadap country risk yang tinggi, perusahaan
dapat menggunakan pembiayaan hutang di Negara tamu.
Undang-undang Pajak di Negara tamu
Biasanya perusahaan MNC terkena
withholding tax
saat mengembalikan laba ke induk.
Dengan menggunakan sumber lokal jumlah yang dipulangkan akan dikurangi oleh
pembayaran bunga. Jadi, pembiayaan lokal akan mengurangi
withholding tax
yang harus
dibayarkan anak perusahaan di luar negeri.
•
Perusahaan multinasional lebih cenderung menggunakan hutang ketika perusahaan
anak luar negeri mereka berhadapan dengan:
Ikhtisar Karakteristik Negara
1
endah
g R
yan
nga
Bu
Suku
•
2
ah
elem
an M
rak
iperki
an d
g ak
yan
Lokal
uta
Val
•
3
gi
ing
g T
yan
ara
Neg
iko
Ris
•
Tujuan Analisis Risiko Negara
1.
Mengidentifikasi faktor-faktor umum yang digunakan oleh perusahaan
multinasional untuk mengukur risiko politik dan risiko keuangan.
2.
Evaluasi faktor dan menentukan
rating
risiko dengan menerapkan teknik penilaian.
3.
Mempermudah perusahaan multinasional dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Analisis Risiko Negara
1.
Perusahaan multinasional dapat menyaring dan menghindari Negara-negara
yang memiliki risiko berlebihan.
2.
Risiko Negara dapat digunakan sebagai alat penentu lokasi MNC melakukan
bisnis.
3.
Risiko Negara digunakan untuk menilai bentuk-bentuk risiko yang akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional.
Elemen
Risiko Politik
Konsumen
Pemerintah
Perang
Valuta
Elemen Risiko Keuangan
Suku Bunga
Nilai Tukar
Penilaian Risiko Negara Secara Makro
Faktor-faktor keuangan dalam penilaian makro diantaranya, pertumbuhan GNP, tren
inflasi, anggaran belanja pemerintah (defisit atau surplus), suku bunga, pengangguran,
ketergantungan Negara tamu pada pendapatan dari ekspor, neraca perdagangan, dan
control devisa.
Faktor-faktor Politik yang mempengaruhi meliputi hubungan pemerintah tamu dengan
pemerintah Negara asal MNC, sikap penduduk Negara tamu terhadap Negara asal MNC,
stabilitas pemerintah tamu secara historis, kerentanan terjadinya pergantian penguasa
Negara tamu, dan probabilitas terjadinya perang di negaran tamu.
Penilaian Risiko Negara Secara Mikro
Selain variabel politik dan variabel keuangan juga perlu dimasukan penilaian mikro atas
risiko Negara. Faktor-faktor mikro diantaranya sensitivitas bisnis perusahaan terhadap
pertumbuhan GNP Negara tamu, inflasi, suku bunga dsb.
Cheklist Approach
Meliputi penilaian dan penelaahan atas semua faktor politik dan faktor keuangan baik secara makro maupun mikro. Faktor-faktor ini harus dinilai secara subjektif dan harus dikonversikan dalam bentuk numerik agar dapat dianalisis dengan mudah.
Tenik Delphi
Meliputi pengumpulan pendapat independen (karyawan dari perusahaan penilai risiko
Negara/konsultan) mengenai risiko Negara tanpa adanya diskusi kelompok oleh penilai-penilai yang menyediakan pendapat tsb.
Analisis Kuantitatif
Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan merupakan suatu perangkat statistik yang sering digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik yang mempengaruhi besar kecilnya risiko Negara.
Analisis Regresi
Analisis regrasi merupakan suatu perangkat statistik yang digunakan untuk menilai risiko dan dapat mengukur sensitivitas dari satu variabel terhadap variabel lainya.
Kunjungan Inspeksi
Kunjungan inspeksi merupakan perjalanan ke sebuah Negara dan bertemu dengan pejabat pemerintah, eksekutif, dan wakil konsumen dari Negara tersebut.
Teknik Gabungan
Teknik gabungan merupakan suatu teknik yang menggabungkan teknik-teknik diatas guna mendapatkan informasi yang lebih akurat.
Mengkuantisir Risiko
Negara
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan setelah menghitung rating
risiko Negara adalah menentukan apakah rating risiko tersebut dapat ditolerir.
Jika risiko Negara terlalu tinggi, maka perusahaan tidak perlu melakukan analisis
lanjutan menyangkut kelayakan dari proyek yang diusulkan.
Sejumlah perusahaan mungkin berpendapat bahwa tidak ada risiko yang terlalu
tinggi pada saat mempertimbangkan kelayakan pada suatu proyek. Alasan mereka
adalah bahwa jika pengembalian potensial cukup tinggi, proyek layak
diimplementasikan.
Jika rating risiko Negara dapat ditolerir, maka setiap proyek yang berhubungan
dengan Negara tersebut perlu dipertimbangkan lebih lanjut. Analisis penganggaran
modal dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek berharga untuk
diimplementasikan.
Penyesuaian Suku Bunga Diskonto
Suku bunga diskonto semestinya mencerminkan tingkat pengembalian yang diinginkan
dari proyek, jadi suku bunga harus disesuaikan untuk memperhitungkan risiko Negara.
Semakin tinggi risiko yang harus ditanggung, maka semakin tinggi suku bunga
diskonto yang harus diaplikasikan. Pendekatan ini mudah diterpkan karena hanya sekali
penyesuaian dalam analisis penganggaran modal untuk memperhitungkan risiko
Negara.
Penyesuaian Estimasi Arus Kas
Contoh:
1. Jika terdapat kemungkinan pemblokiran arus kas dari anak perusahaan ke induk perusahaan
sebesar 20% dari pemerintah tamu secara temporer, maka perusahaan multinasional dapat mengestimasi NPV dari kondisi tsb.
2. Jika ada kemungkinan pemerintah tamu akan melakukan penyitaan asset, maka NPV dari
proyek tersebut harus diestimasi ulang.
3. Dengan menganalisis dampak yang mungkin terjadi pada arus kas, perusahaan multinasional
dapat membuat distribusi probabilitas NPV dari proyek. Keputusan diterima/ditolak akan didasarkan pada berapa besar probabilitas menghasilkan NPV positif.
Mengurangi Exposure terhadap penyitaan
Pemakaian horizon jangka pendek
Teknik ini berfokus pada upaya untuk mendapatkan pengembalian investasi awal
secepatnya, sehingga jika terjadi pengambilalihan, kerugian dapat diminimalisir.
Perusahaan MNC juga bisa menghindari pergantian peralatan dan mesin pada anak
perusahaan. Perusahaan MNC juga dapat mengurangi infestasinya diluar negeri
dengan menjual asset kepada insvestor lokal atau pemerintah setahap demi
setahap dari waktu ke waktu.
Mengandalkan bahan baku dan teknologi yang unik
Jika anak perusahaan mampu menyembunyikan teknologi dalam proses
produksinya, kemungkinana penyitaan oleh pemerintah tamu akan berkurang.
Pemakaian pekerja lokal
Jika pekerja-pekerja lokal dari anak perusahaan dipengaruhi oleh tindakan pengambilalihan pemerintah tamu, mereka bisa menekan pemerintah mereka untuk membatalkan tindakan tersebut , sehingga teknik ini memiliki efektivitas yang cukup terbatas dalam mengurangi / mencegah pengambilalihan pemerintah tamu.
Meminjam dana lokal
Pengambilalihan asset akan mengurangi kemampuan anak perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya, maka bank-bank lokal dapat menekan pemerintah untuk tidak melakukan pengambilalihan. Tetapi pemerintah tamu mungkin saja menjamin pembayaran kepada bank-bank lokal setelah melakukan penyitaan, sehingga teknik ini memiliki efektivitas terbatas. Meskipun begitu, kondisi seperti ini dapat menguntungkan perusahaan multinasional. Walaupun kehilangan anak perusahaan namun hutang-hutang kepada bank lokal tidak harus dibayarkan.
Membeli asuransi.
Asuransi dapat dibeli untuk berlindung dari risiko pengambilalihan. Meskipun mendapatkan perlindungan asuransi, biaya yang harus dibayarkan terkadang tidak sepadan dengan manfaatnya. Asuransi dapat berguna, tetapi tidak dapat mencegah kerugian yang bisa muncul akibat pengambilalihan.