• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indoensia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM

MONITORING

DAN EVALUASI

KINERJA MESIN CNC DI DEPARTEMEN

MACHINING

PT. DIRGANTARA INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

AYU DESTIARINI

10109489

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)
(3)
(4)

BIODATA PENULIS

1. Data Pribadi

Nama : Ayu Destiarini

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 3 Desember 1991

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Raya Soreang Cipatik KM 7 Komp. Bumi

Kresna Blok B5 ‘Pusdik Intel Polri’, Soreang

-Bandung.

Telepon, HP : 08720501304

Email : [email protected]

2. Riwayat Pendidikan

1997 – 2003 : SDN Pameuntasan III

2003 – 2006 : SMPN 2 Soreang

2006 – 2009 : SMAN 1 Margaasih

2009 – 2013 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik

Informatika, Universitas Komputer Indonesia

Bandung

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam

keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,

(5)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL LEBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Profil Perusahaan ... 8

2.1.1 Visi dan Misi ... 10

2.1.2 Logo PT. Dirgantara Indonesia ... 11

2.1.3 Struktur Organisasi... 13

2.1.4 Deskripsi Kerja Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia... 15

2.2 Landasan Teori ... 19

2.2.1 Sistem Informasi ... 19

2.2.2 Penjadwalan Produksi ... 20

2.2.3 Dashboard ... 21

2.2.4 Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) ... 22

2.2.2.1 Pengertian Availability... 23

2.2.2.2 Pengertian Performance ... 23

2.2.2.3 Pengertian Quality ... 24

2.2.2.4 Langkah-langkah Perhitungan Metode OEE ... 25

2.2.5 Monitoring... 27

2.2.5.1 Performance Indicator ... 27

2.2.6 DFD (Data Flow Diagram) ... 29

2.2.7 ERD (Entity Relational Diagram) ... 30

2.2.8 PHP ... 30

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 31

3.1 Analisis Sistem ... 31

3.1.1 Analisis Sistem ... 31

(6)

vi

3.1.2.1 Prosedur Pengecekan Process Order (Proses Kerja) ... 31

3.1.2.2 Prosedur Process Order (Proses Kerja) ... 34

3.1.2.3 Proses Evaluasi Kinerja Mesin CNC ... 36

3.1.2.4 Prosedur Pelaporan Aktifitas Mesin CNC ... 38

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis... 40

3.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta ... 40

3.1.3.2 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Kebutuhan ... 40

3.1.3.3 Kesimpulan Analisis Aturan Bisnis ... 40

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 41

3.1.5 Analisis Monitoring ... 41

3.1.5.1 Analisis Performance Indicator ... 42

3.1.6 Analisis Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) ... 44

3.1.6.1 Perhitungan Metode Overall Equipment Effectiveness ... 47

3.1.6.2 Kesimpulan dari Perhitungan Metode OEE ... 62

3.1.7 Penjadwalan produksi ... 66

3.1.8 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 67

3.1.8.1 Analisis Pengguna / User ... 67

3.1.8.2 Analisis Perangkat Keras ... 69

3.1.8.3 Analisis Perangkat Lunak ... 70

3.1.8.4 Analisis Jaringan ... 71

3.1.8.5 Analisis Data ... 72

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 73

3.1.7.1 Diagram Konteks ... 74

3.1.7.2 Spesifikasi Proses ... 83

3.1.7.2 Kamus Data ... 91

3.2 Perancangan Sistem ... 95

3.2.1 Diagram Relasi ... 95

3.2.2 Struktur Tabel... 96

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 99

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 100

3.2.5 Perancangan Pesan ... 127

3.2.6 Jaringan Semantik ... 128

3.2.6.1 Jaringan Semantik Administator ... 128

3.2.6.2 Jaringan Semantik Operator Small Prismatic Machine ... 129

3.2.6.3 Jaringan Semantik Supervisor Small Prismatic Machine ... 129

3.2.6.4 Jaringan Semantik Manager Machining... 130

3.2.7 Perancangan prosedural ... 130

3.2.7.1 Prosedural Login ... 131

3.2.7.2 Prosedural Lupa Password ... 132

3.2.7.3 Prosedural Tambah Data ... 133

3.2.7.4 Prosedural Hapus Data ... 134

3.2.7.5 Prosedural Ubah Data ... 135

3.2.7.6 Prosedural Penjadwalan ... 136

3.2.7.7 Prosedural Metode Overall Equipment Effectiveness ... 138

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 139

(7)

vii

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 139

4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 139

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 140

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 144

4.2 Pengujian Perangkat Lunak... 146

4.2.1 Skenario Pengujian Black box ... 146

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 147

4.2.2.1 Pengujian Login ... 147

4.2.2.2 Pengujian Data User ... 148

4.2.2.3 Pengujian Data Aktifitas ... 148

4.2.2.4 Pengujian Data Mesin ... 149

4.2.2.5 Pengujian Data Penjadwalan ... 150

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Black box ... 150

4.3 Pengujian Beta ... 151

4.3.1 Wawancara Pengguna ... 151

4.3.2 Wawancara Pengujian Beta untuk Administator ... 152

4.3.3 Wawancara Pengujian Beta untuk Operator Small Prismatic Machine ... 153

4.3.4 Wawancara Pengujian Beta untuk Supervisor Small Prismatic Machine .. 154

4.3.5 Wawancara Pengujian Beta untuk Manager Machining ... 155

4.3.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 156

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 159

5.1 Kesimpulan ... 159

5.2 Saran ... 159

DAFTAR PUSTAKA ... 160

(8)

160

DAFTAR PUSTAKA

1. Pressman. R. S. (2012). Software Enginering : A Practitionerr’s Approach.

7th edition. McGraw Hill Higher Education.

2. PT. Dirgantara Indonesia. (2012).Profil PT. Dirgantara Indonesia. Bandung.

3. Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

4. Christi,e Ivania, Skripsi S1 : “Usulan Perbaikan Panjadwalan Produksi

dengan Meminimasi Makespan pada Pembuatan Kabel Tipe NFA2X 2X10

MM2 dan NFA2X 2X16 MM2 di PT. TERANG KITA”. Jakarta : Universitas

Bina Nusantara, 2006.

5. Malik, Shadan. 2005. Enterprise Dashboards – Design and Best Practices for

IT. John Wiley & Sons, Inc

6. Dal, B. (2000). Overall Equipment Effectiveness as Measure of Operational

Improvement, a Practical Analisis: International Journal of Operations and

production Management, Vol. 20 No. 12.

7. Nakajima, S. (1989). TPM Development Program Implementing Total

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi

jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Komputer Indonesia dengan judul “SISTEM MONITORING DAN EVALUASI KINERJA MESIN CNC DI DEPARTEMEN MACHINING PT. DIRGANTARA INDONESIA”.

Laporan tugas akhir ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan

dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah

memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya.

2. Papa Santowi dan Mama Erni Herliani serta keluarga saya tercinta yang

selalu memberikan dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada

habisnya, beserta cinta dan kasih sayang yang menjadi kekuatan bagi penulis.

3. Ibu Tati Harihayati M, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis dalam tugas

akhir ini.

4. Bapak Ir. H. Santowi selaku Supervisor Small Prismatic Machine

Departemen yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

melaksanakan dan membantu penelitian tugas akhir di Machining PT.

Dirgantara Indoensia.

5. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. dan Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.

6. Seluruh dosen pengajar dan staff di UNIKOM khususnya pada Program Studi

Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta

(10)

iv

7. Teman-teman seperjuangan dari kelas IF-11 2009 seluruhnya khususnya

teman seperjuangan skripsi Afif, Ferry, Luthfi, Luki, Manggalana, Hendra,

Soleh yang telah bersama-sama melewati gelombang tugas akhir serta indah,

manis dan pahitnya masa perkuliahan.

8. “We Are Family, Forever” Cita, Wiwid, Atih, Sari, Nana “Partner in Crime”,

April “Suprile Anabele” yang selalu ada disaat metamorphosis kehidupan

saya. “Honestly, I miss youuu”

9. Teman-teman satu bimbingan Elko, Boy, Luthfi, Ervand, Tarisno, Ka Andri

dan Heru.

10. A Yugie, Docil, Maee, Arie, Rifki, Ahen, Herdi, Desi Luvy, Ka Adi,

Khaerunnisa dan Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dan

memberi semangat dalam penulisan laporan ini baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Di dalam penulisan laporan ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan,

saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna khusunya bagi penulis, dan untuk

seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.

Bandung, 25 Februari 2014

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) adalah sebuah industri yang

memproduksi pesawat terbang satu-satunya di Indonesia serta merupakan sebuah

industri pesawat terbang satu-satunya di Asia Tenggara. Proses produksi pesawat

terbang di PT. Digantara Indonesia diantaranya: Pengadaan Material,

Pemotongan Material (Precutting), Pembuatan Komponen Pesawat (Machining),

Penggabungan Komponen-Komponen Pesawat (Assy), sampai akhirnya jadi

sebuah pesawat terbang. Proses pembuatan komponen detail pesawat tersebut

diawasi oleh Departemen Machining, Divisi Detail Part Manufacturing PT.

Dirgantara Indonesia. Departemen Machining adalah salah satu departemen di

PT. Dirgantara Indonesia yang mengelola mesin-mesin manual dan mesin-mesin

CNC (Computer Numerically Control) untuk memproduksi komponen detail

pesawat terbang. Mesin CNC adalah suatu mesin yang menggunakan teknologi

komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode

angka, huruf dan simbol) yang sesuai standart ISO (International Standards

Organization). Mesin CNC yang dimiliki oleh Departemen Machining berjumlah

4 buah (HASS1, HAAS2, HAAS3 dan HAAS4). Mesin CNC berfungsi untuk

membuat bentukan komponen-komponen yang akan digunakan untuk pesawat

CN235, Airbuss (A320), Euro Coupter, CASA-400, dan lain sebagainya. Proses

produksi komponen pesawat tersebut termasuk pada process order, yaitu proses

yang terdiri dari mulai mempersiapkan plan weekly (rencana produksi dalam

seminggu) dan packet order (paket kerja). Packet order adalah komponen yang

dipersiapkan untuk menunjang proses produksi. Packet order terdiri atas raw

(12)

2

Order Document), tool fixture (alat untuk dudukan komponen) dan tool cutter

(alat potong komponen).

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Ir. Santowi selaku Supervisor

Small Prismatic Machine PT. Dirgantara Indonesia menyatakan bahwa kinerja

mesin CNC selama ini optimal selama 1 hari kerja (15 jam) karena pada saat

produksi berjalan mesin hanya bekerja rata-rata 12 jam dari keempat buah mesin

CNC yang berada di Departemen Machining. Hal ini dikarenakan adanya

perbaikan rutin, terjadi kerusakan mesin pada saat proses produksi yang

menyebabkan mesin tidak beroperasi, juga termasuk tidak diawasinya mesin oleh

operator sehingga mesin tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal tersebut

menyebabkan terhambatnya produksi komponen detail pesawat. Keterlambatan

produksi seperti itu harus segera ditangani oleh Manager Machining dengan

memantau dan mengevaluasi kinerja mesin CNC. Evaluasi tersebut dilakukan

agar dapat segera menentukan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan untuk

penanganan kinerja mesin CNC pada produksi berikutnya agar mesin tersebut

dapat dipergunakan dengan maksimal.

Berdasarkan masalah yang ada saat ini dalam proses monitoring dan

evaluasi kinerja mesin CNC, maka diperlukan suatu sistem monitoring dan

evaluasi yang memudahkan proses evaluasi kinerja mesin CNC yang dapat

membantu Manager Machining dalam menetukan perbaikan-perbaikan yang

harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja mesin agar sesuai dengan

harapan Manager Machining.

1.2Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan uraian latar

belakang yang telah dijelaskan sebelumnya adalah bagaimana membangun sistem

monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC di Departemen Machining PT.

(13)

3

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan skripsi ini adalah membangun aplikasi untuk

sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC di Departemen Machining

PT. Dirgantara Indonesia.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan sistem monitoring dan

evaluasi kinerja mesin CNC di Departemen Machining PT. Dirgantara Indonesia

ini adalah

1. Membantu Manager Machining untuk mendapatkan gambaran kinerja mesin

CNC dalam bentuk dashboard.

2. Membantu Manager Machining dalam mengetahui aktifitas mana saja yang

perlu diperbaiki pada mesin CNC agar kinerja mesin CNC dapat maksimal

pada produksi berikutnya.

1.4Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dibuat

batasan masalah agar ruang lingkup penelitian skripsi ini jelas batasannya.

Adapun batasan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di area CNC Machine Vertical HAAS di Departemen

Machining PT. Dirgantara Indoensia.

2. Teknik yang digunakan untuk proses monitoring ialah teknik dashboard

dengan indikator yang digunakan antara lain: produktifitas mesin CNC

minimal 80% dalam 1 hari kerja (15 jam) dan barang produksi yang gagal

maksimal 0.35%. Indikator tersebut didapat dari kebijakan Manager

Machining PT. Dirgantara Indonesia.

3. Data yang digunakan monitoring diambil dari data bulan September 2013.

4. Data yang digunakan untuk perhitungan evaluasi diambil dari data bulan

September 2013.

5. Laporan evaluasi diambil dari aktifitas mesin CNC yang harus diperbaiki.

6. Penjadwalan akan digunakan untuk memaksimalkan kinerja mesin CNC

dalam produksi komponen pesawat terbang untuk jenis pesawat CN235,

(14)

4

7. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja mesin CNC adalah OEE

(Overall Equipment Effectiveness). Metode tersebut didapat dari Supervisor

Small Prismatic Machine PT. Dirgantara Indonesia.

8. Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web yang berjalan pada jaringan

intranet.

9. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan

terstruktur.

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk

mendukung terlaksananya suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang

dibutuhkan dan berusaha menggambarkan serta menginterpretasi objek yang

sesuai dengan fakta secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian

memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan pengembangan

perangkat lunak.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek

penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan

untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi

langsung tempat penelitian yaitu Departemen Machining PT. Dirgantara

Indoensia (PT. DI) Bandung. Studi lapangan dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan obyek

penelitian secara langsung ke Departemen Machining PT. Dirgantara

(15)

5

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab secara langsung dengan Bapak Ir. Santowi selaku Supervisor Small

Prismatic Machine.

2. Studi Literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data yang berkaitan dengan

penelitian dan pembangunan sistem monitoring dan evaluasi, melalui

buku-buku, internet, dan paper yang berkaitan dengan sistem monitoring dan

evaluasi.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

model waterfall seperti pada Gambar 1.1 Model ini melakukan pendekatan secara

sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Tahap dari

model ini adalah sebagai berikut:

1. Communication

Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan

pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Supervisor Small

Prismatic Machine di PT. Dirgantara Indoensia (PT. DI) Bandung, serta

mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun

internet yang berkaitan dengan sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin

CNC.

2. Planning

Tahap planning akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa

dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan kebutuhan Manager

Machining dalam pembuatan sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin

CNC, termasuk rencana penting yang akan dilakukan.

3. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan data yang dirancang ke dalam

(16)

6

yang dimodelkan menggunakan ERD (Entity Relational Diagram) serta untuk

menggambarkan pemodelan fungsionalitasnya menggunakan DFD (Data

Flow Diagram).

4. Construction

Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau

pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa

dikenali oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah

yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL

sebagai database server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah

pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah

dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap

sistem tersebut, yang kemudian kesalahan-kesalahan tersebut dapat

diperbaiki.

5. Deployment

Tahap ini bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem. Setelah

melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi

akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus

dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam penelitian yang dilakukan

tidak sampai ke tahap ini.

Gambar 1.1 Waterfall [1]

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini

(17)

7

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang permasalahan,

perumusan masalah, menentukan maksud dan tujuan penelitian, yang kemudian

diikuti dengan pembatasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 berisi tentang profile umum PT. Dirgantara Indonesia, logo PT. Dirgantara

Indonesia, struktur organisasi Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia,

landasan teori yang berisi teori-teori yang melandasi dari pembangunan aplikasi

sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC pada Departemen Machining

di PT. Dirgantara Indonesia.

BAB 3 ANALISIS MASALAH

Bab 3 berisi tentang analisis sistem, analisis masalah, analisis sistem yang sedang

berjalan di Departemen Machining PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), analisis

metode, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis pengguna / user, analisis

perangkat keras, analisis perangkat lunak. Selain itu terdapat juga analisis basis

data, analisis kebutuhan fungsional, diagram konteks, spesifikasi proses, kamus

data, stuktur tabel, perancangan antar muka, perancangan prosedural dan jaringan

semantik untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang

telah dibuat.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Bab 4 berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan sistem yang

telah dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di Departemen

Machining PT. Dirgantara Indoensia sehingga diketahui apakah sistem yang

dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly dan metode

pengujian dalam sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC ini

menggunakan pengujian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 berisi hal-hal yang bisa disimpulkan dari hasil keseluruhan penelitian dan

(18)
(19)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

KINERJA MESIN CNC DI DEPARTEMEN MACHINING

PT. DIRGANTARA INDINESIA

Ayu Destiarini

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung Email: [email protected]

ABSTRAK

Departemen Machining PT. Dirgantara Indonesia mengelola 4 buah mesin CNC (Computer Numerically Control). Kinerja mesin CNC selama ini belum optimal selama 1 hari kerja (15 jam) karena pada saat produksi berjalan mesin hanya bekerja rata-rata 12 jam dari keempat buah mesin CNC yang berada di Departemen Machining. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan rutin, terjadi kerusakan mesin pada saat proses produksi yang menyebabkan mesin tidak beroperasi, juga termasuk tidak diawasinya mesin oleh operator sehingga mesin tidak dapat bekerja dengan maksimal. Dari masalah tersebut diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja mesin CNC agar pada produksi berikutnya kinerja mesin CMC bias maksimal.

Evaluasi kinerja mesin CNC ini akan menggunakan metode overall equipment effectiveness yang merupakan salah satu metode untuk evaluasi kinerja. Metode ini mempunyai 3 variabel yaitu Availability, Performance dan Quality. Variabel tersebut digunakan untuk mengukur kinerja mesin dalam kesiapan mesin dalam proses produksi, performa mesin dalam proses produksi dan kualitas barang hasil produksi. Adapun penggunaan pendekatan analisis perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisis terstruktur.

Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sistem yang dibangun dapat memudahkan dalam memperkirakan

jumlah produksi yang sebaiknya dilakukan untuk satu bulan selanjutnya. Selain itu dengan sistem ini membantu dalam membuat jadwal untuk jumlah produksi serta cacatan mengenai keterangan mesin dan bahan baku yang akan digunakan untuk satu bulan selanjutnya.

Kata kunci: Monitoring, Evaluasi, Penjadwalan, Overall, Equipment, Effectiveness

1. PENDAHULUAN

(20)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 2

numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol) yang sesuai standart ISO (International Standards Organization). Mesin CNC yang dimiliki oleh Departemen Machining berjumlah 4 buah (HASS1, HAAS2, HAAS3 dan HAAS4). Mesin CNC berfungsi untuk membuat bentukan komponen-komponen yang akan digunakan untuk pesawat CN235, Airbuss (A320), Euro Coupter, CASA-400, dan lain sebagainya. Proses produksi komponen pesawat tersebut termasuk pada process order, yaitu proses yang terdiri dari mulai mempersiapkan plan weekly (rencana produksi dalam seminggu) dan packet order (paket kerja). Packet order adalah komponen yang dipersiapkan untuk menunjang proses produksi. Packet order terdiri atas raw material (bahan baku), drawing (desain komponen), NCOD (Numerical Control Order Document), tool fixture (alat untuk dudukan komponen) dan tool cutter (alat potong komponen).

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Ir. Santowi selaku Supervisor Small Prismatic Machine PT. Dirgantara Indonesia menyatakan bahwa kinerja mesin CNC selama ini optimal selama 1 hari kerja (15 jam) karena pada saat produksi berjalan mesin hanya bekerja rata-rata 12 jam dari keempat buah mesin CNC yang berada di Departemen Machining. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan rutin, terjadi kerusakan mesin pada saat proses produksi yang menyebabkan mesin tidak beroperasi, juga termasuk tidak diawasinya mesin oleh operator sehingga mesin tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya produksi komponen detail pesawat. Keterlambatan produksi seperti itu harus segera ditangani oleh Manager Machining dengan memantau dan mengevaluasi kinerja mesin CNC. Evaluasi tersebut dilakukan agar dapat segera menentukan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan untuk penanganan kinerja mesin CNC pada produksi berikutnya agar mesin tersebut dapat dipergunakan dengan maksimal.

Berdasarkan masalah yang ada saat ini dalam proses monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC, maka diperlukan suatu sistem monitoring dan evaluasi yang

memudahkan proses evaluasi kinerja mesin CNC yang dapat membantu Manager Machining dalam menetukan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja mesin agar sesuai dengan harapan Manager Machining.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu Manager Machining untuk mendapatkan gambaran kinerja mesin CNC dalam bentuk dashboard.

2. Membantu Manager Machining dalam mengetahui aktifitas mana saja yang perlu diperbaiki pada mesin CNC agar kinerja mesin CNC dapat maksimal pada produksi berikutnya.

1.1 Perhitungan Evaluasi Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

Overall Equipment Effectiveness adalah suatu metode pengukuran tingkat produktifitas pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan mengikutsertakan beberapa sudut pandang dalam proses perhitungan tersebut. Sudut pandang yang diikutsertakan dalam perhitungan antara lain adalah tingkat availability, tingkat performance, dan tingkat quality dari suatu mesin atau sistem. Oleh karena itu, perhitungan OEE merupakan suatu metode yang komprehensif dalam pencarian tingkat produktifitas sebuah mesin atau sistem, karena semua faktor yang mempengaruhi keproduktifitasan mesin diikutsertakan dalam perhitungannya.

Pada metode ini tersapat 3 variabel yang akan dipakai dalam perhitungan yaitu availability, performance dan quality. Berikut adalah penjelasan masing-masing variabel beserta rumus persamaannya:

1.1.1 Availability

Availability merupakan tingkat pengoperasian suatu mesin atau sistem, dimana dalam tingkat pengoperasiannya, tingkat availability yang baik adalah dimana suatu mesin atau sistem tertentu dapat beroperasi penuh dalam 1 hari jam kerja. Berikut persamaan yang digunakan untuk mendapatkan variabel availability:

(21)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 3

Dimana :

Availability = variabel untuk mengukur kesiapan mesin dalam melaksanakan proses produksi

Loadingtime = 900 menit (1 hari kerja) Gross Operative Time = waktu yang didapat setelah Loadingtime dikurangin var A

1.1.2 Performance

Performance rate adalah tingkat performa yang ditunjukan oleh suatu mesin atau sistem dalam menjalankan tugas yang ditetapkan. Apabila nilai availability memiliki fokus pada waktu operasi dan waktu breakdown, nilai performance memiliki fokus pada perbandingan kemampuan mesin yang dijalankan pada proses produksi.

Performance rate memperhitungkan dua faktor, yaitu factor idle dan minor stoppages, sehingga apabila availabilityfokus pada kategori down time, performancefokus pada kategori speed losses (kehilangan kecepatan). Dalam perhitungan performance juga terdapat beberapa terminology yang harus dipertegas, seperti theoritical cycle time yaitu waktu siklus teoritikal (ideal) untuk menentukan suatu produk biasanya ditetapkan berdasarkan kemampuan mesin baru. Actual cycle time adalah waktu sikluas actual yang terdapat pada proses produksi.

Berikut persamaan yang digunakan untuk mendapatkan variabel performance:

Dimana :

Performance = variabel untuk mengukur performa mesin selama menjalankan proses produksi

Net Operating Time = waktu yang didapat dari pengurangan sisa waktu pada var P

1.1.3 Quality

Perhitungan quality rate, perhitungan difokuskan pada tingkat kualitas produk yang dihasilkan oleh proses produksi. Dalam perhitungan ini akan dibahas mengenai hasil dari kinerja mesin yang dijalankan apakah sudah memenuhi standar yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Bila terdapat produk yang dihasilkan yang merupakan produk sub-standar (cacat), maka itu akan mempengaruhi nilai quality yang dicapai suatu perusahaan.

Dimana :

Quality = variabel untu mengukur kualitas hasil produksi

Operative Time = waktu yang didapat setelah Net Operative Time dikurangi jumlah waktu kelompok var Q

1.1.4 Nilai Overall Equipment Effectiveness

Nilai Overall Equipment Effectiveness dari hasil perhitungan ketiga variabel tersebut lebih dari 85%, nilai tersebut tentu merupakan nilai minimum yang harus dicapai suatu perusahaan.

Bila perhitungan OEE sudah dilakukan, nilai OEE yang ada mencerminkan seberapa besar tingkat produktifitas pengguna suatu mesin atau sistem pada perusahaan tersebut. Makin tinggi produktifitas penggunaan mesin, maka makin tinggi pula produktifitas proses produksi pada suatu perusahaan.

Nilai OEE ideal sebesar 85% hanya menjadi benchmark bagi tiap perusahaan agar berusaha untuk meningkatkan produktifitas sistem produksi perusahaan sampai memenuhi batas minimal tersebut, tetapi dalam prakteknya semua perusahaan harus terus berusaha melakukan continuous improvement agar dapat tingakt OEE setinggi-tingginya mendekat 100%.

(22)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 4

2. ISI PENELITIAN

Analisis evaluasi kinerja mesin CNC ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness, dimana variabel dari metode dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur produktifitas mesin. Berikut hasil analisis dari metode OEE :

2.1 Availability

Availability merupakan tingkat pengoperasian suatu mesin atau sistem, dimana dalam tingkat pengoperasiannya, tingkat availability yang baik adalah dimana suatu mesin atau sistem tertentu dapat beroperasi penuh dalam 1 hari jam kerja.

Tabel 1 Variabel Availability

Kode

Aktifitas Nama Aktifitas

Variabel

Performance rate adalah tingkat performa yang ditunjukan oleh suatu mesin atau sistem dalam menjalankan tugas yang ditetapkan. Apabila nilai availability memiliki fokus pada waktu operasi dan waktu breakdown, nilai performance memiliki fokus pada perbandingan kemampuan mesin yang dijalankan pada proses produksi.

Tabel 2 Variabel Performance

Kode

Aktifitas Nama Aktifitas

Variabel

Perhitungan quality rate, perhitungan difokuskan pada tingkat kualitas produk yang dihasilkan oleh proses produksi. Dalam perhitungan ini akan dibahas mengenai hasil dari kinerja mesin yang dijalankan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bila terdapat produk yang dihasilkan yang merupakan produk sub-standar (cacat), maka itu akan mempengaruhi nilai quality yang dicapai suatu perusahaan.

Tabel 3 Variabel Quality

Kode

Aktifitas Nama Aktifitas

Variabel

2.4 Hasil Perhitungan Variabel

Availability

Hasil kumulatif perhitungan variabel availability selama bulan September 2013.

Tabel 4 Availability September 2013

Bulan Tgl Availability Kriteria

(23)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 5

Bulan Tgl Availability Kriteria

September 1

2.5 Hasil Perhitungan Variabel

Performance

Hasil kumulatif perhitungan variabel performance selama bulan September 2013.

Tabel 5 Performance September 2013 Bulan Tgl Performance Kriteria

September

Bulan Tgl Performance Kriteria 9 2.6 Hasil Perhitungan Variabel

Quality

Hasil kumulatif perhitungan variabel quality selama bulan September 2013.

Tabel 6 Quality September 2013

(24)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 6

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC dapat membantu Manager Machining untuk mendapatkan gambaran kinerja mesin CNC dalam bentuk dashboard.

2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Mesin CNC dapat membantu Manager

Machining untuk membuat langkah-langkah perbaikan dan penentuan keputusan yang diperlukan untuk perbaikan kinerja mesin CNC.

Berdasarkan semua hasil yang telah dicapai saat ini, sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC masih mempunyai beberapa kekurangan. Disarankan untuk menambahkan hal-hal yang dapat melengkapi sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC yang akan datang, diantaranya adalah menu penjadwalan produksi dan tabel aktifitas mesin yang harus dilengkapi lagi menu dan fungsinya sehingga sistem monitoring dan evaluasi kinerja mesin CNC ini dapat digunakan dengan maksimal.

4. DAFTAR PUSTAKA

[1] Dal, B. (2000). Overall Equipment Effectiveness as Measure of Operational Improvement, a Practical Analisis: International Journal of Operations and production Management, Vol. 20 No. 12.

Gambar

Gambar 1.1 Waterfall [1]
Tabel 1 Variabel Availability
Tabel 6 Quality September 2013
gambaran kinerja mesin CNC dalam

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pelaporan nantinya akan digunakan supervisor untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja field collector secara real-time sesuai dengan indikator yang

EVALUASI KINERJA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASKES KOMERSIAL PADA PASIEN.. RAWAT INAP DI PT ASKES CABANG BOYOLALI

Untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan dalam Evaluasi Kinerja berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, maka ada 3 tahap yang harus dilakukan dengan baik

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PERENCANAAN STRATEGIS DAN EVALUASI KINERJA (STUDI KASUS. PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT.

EVALUASI TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR OUTSOURCING PADA SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN PABRIK DI PT INALUM KUALA TANJUNG GELADIKARYA Oleh BAMBANG IRIANTO R NIM 087007062 PROGRAM STUDI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi sistem pengendalian manajemen berbasis levers of control untuk meningkatkan kinerja karyawan di bagian operasional