KESEJAHTERAAN
SOSIAL
INTERNASIONAL
B
AHAN
DISKUSI
BEDAH
BUKU
PROFESOR. ADI FAHRUDIN, PhD
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Secretary, School of Postgraduate Studies
Executive Board Members of APPLE– Korea
President of Indonesian Society for Clinical Social Work Executive Director of ASIANA social welfare foundation
PERSONAL BLOG
http://umj.academia.edu/AdiFahrudin
Twitter: @adi_fahrudin EMAIL: fahradi@yahoo.com
1
2
/2
1
/2
0
1
3
1
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
) K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
GLOBALISASI: SADARKAH KITA?
Globalisasi atau internasionalisasi adalah suatu
proses integrasi global di mana berbagai bangsa,
ekonomi, budaya, dan proses-proses politik
semakin terkena pengaruh-pengaruh
internasional.
Kecederungan ke arah pertukaran internasional
yang semakin cepat.
Demikian pula, mereka dihadapkan pada
pengaruh-pengaruh internasional yang tidak
dialami sebelumnya.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
2
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
C
ONTD
.
Revolusi teknologi informasi mendorong proses
globalisasi. Faktanya kita terlibat dalam
kegiatan-kegaiatan internasional, namun sedikit
menyadari bahwa mereka hidup dalam dunia
yang saling tergantung, dan implikasi jangka
panjang dari globalisasi.
Selain itu, sedikit sekali orang yang memahami
sejauh mana proses globalisasi di masa depan
akan memengaruhi kegiatan-kegiatan ekonomi
dalam negeri dan membatasi usaha-usaha
pembuat kebijakan nasional untuk mengarahkan
proses ekonomi lokal.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
3
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PENDEKATAN PENGUKURAN INDIKATOR
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Analisis atas data statistik yang dikeluarkan
pemerintah.
Menggunakan indikator-indikator sosial.
Survei sosial.
Penelitian etnografik yang biasanya dengan
fokus komunitas lokal.
Pendekatan terakhir adalah menggunakan
sumber-sumber dokumen dengan sumber seperti
hasil-hasil penelitian yang telah diterbitkan.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
4
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
KONEKSI DENGAN SISTEM DUNIA
Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses
integrasi global di mana bangsa-bangsa,
ekonomi, budaya, dan proses-proses politik yang
berbeda semakin terkena pengaruh-pengaruh
internasional dan orang menjadi sadar tentang
peranan pengaruh-pengaruh itu dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Para pekerja sosial yang bekerja dalam
pelayanan kesejahteraan lingkup internasional
perlu mengetahui fungsi dan peranan lembaga
PBB dan badan-badan dibawahnya.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
5
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEMBANGUNAN SOSIAL
Pembangunan sosial sebagai bagian dari
pembangunan nasional telah memperoleh
pengakuan yang luas. Terbukti dengan
diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi
tentang Pembangunan Sosial (
World Summit on
Social Development
) di Copenhagen, Denmark
tanggal 6-12 Maret 1995.
Tiga isu utama yang sedang melanda dunia yaitu
kemiskinan, penciptaan dan perluasan lapangan
kerja dan penumbuhan gerakan solidaritas sosial
nasional.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
6
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEMBANGUNAN MILENIUM
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Milenium.
Deklarasi itu berdasarkan pendekatan yang inklusif, dan berpijak pada perhatian bagi pemenuhan hak-hak dasar
manusia. Dalam konteks inilah negara-negara anggota PBB kemudian mengadopsi Tujuan Pembangunan Milenium atau
Millennium Development Goals (MDG).
Setiap tujuan (goal) memiliki satu atau beberapa target. Target yang tercakup dalam MDG sangat beragam, mulai dari
mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menuntaskan tingkat pendidikan dasar, mempromosikan kesamaan gender,
mengurangi kematian anak dan ibu, mengatasi HIV/AIDS dan berbagai penyakit lainnya, serta memastikan kelestarian
lingkungan hidup dan membentuk kemitraan dalam pelaksanaan pembangunan.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
7
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PERKEMBANGAN USAHA
KESEJAHTERAAN SOSIAL OLEH NEGARA
Fase I, yang mulai dari akhir abad 19 dan berakhir dengan Perang Dunia II, sering dikatakan sebagai fase perkembangan formatif dalam
kesejahteraan negara. Ini adalah masa dimana jaminan sosial pertama dan program-program sosial lainnya diperkenalkan.
Fase II, yang mulai pada akhir Perang Dunia II dan berakhir pada
pertengahan tahun 1970-an, sering dianggap sebagai Zaman Keemasan dari negara kesejahteraan. Ini adalah masa konsolidasi dan stabilitas ketika ide tentang tanggung jawab negara atas kesejahteraan warga negara diterima secara luas.
Fase III, yang berlangsung dari kira-kira tahun 1975 sampai kira-kira tahun 1985, sering digambarkan sebagai masa krisis. Dalam masa ini, ekonomi dunia mengalami kesulitan dan ketika tindakan-tindakan anti resesi konvensional berdasarkan ide John Maynard Keynes ternyata tidak efektif. Ini juga masa ketika penerimaan umum atas program-program kesejahteraan pemerintah menurun, dan para pemilih mengalihkan pandangan mereka ke partai politik sayap kanan untuk solusinya.
Fase IV, yang mulai awal tahun 1990-an telah mengembangkan modifikasi berarti atas negara kesejahteraan. Tahun 1996, misalnya AFDC diganti dengan TANF, yang mewajibkan para penerima bantuan untuk bekerja. Dengan berbagai masalah keuangan dan ekonomi akhir-akhir ini, dapat diperkirakan bahwa prioritas pertama dalam pengurangan Anggaran Belanja Negara adalah pada usaha kesejahteraan sosial.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
8
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
KESEJAHTERAAN SOSIAL DI DUNIA
Penelitian internasional tentang kesejahteraan sosial terutama tertarik dengan program-program kesejahteraan sosial pemerintah.
Program-program pemerintah juga dikenal sebagai kesejahteraan sosial negara atau kesejahteraan sosial berdasarkan undang-undang (statutory social
welfare).
Pada umumnya penelitian tentang kesejahteraan
sosial memusatkan pada pelayanan-pelayanan sosial. Selain kesejahteraan sosial berdasarkan
undang-undang, dewasa ini perhatian juga diberikan pada kesejahteraan sosial yang tidak berdasarkan undang-undang.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
9
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
KEGIATAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL NON FORMAL
Semua kewajiban dan praktik yang ditentukan secara budaya melalui keluarga, kerabat, teman, tetangga, dan jaringan budaya komunitas.
Kewajiban-kewajiban yang ditentukan secara budaya yang timbul dari norma-norma agama dan budaya yang lebih luas. Ini meliputi bantuan pada orang yang disebut oleh Titmuss sebagai anonymous strangers, yang paling sering dinyatakan dalam pemberian
sedekah/derma.
Usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota asosiasi-asosiasi kerja sama. Contohnya: perkumpulan kematian, arisan (rotating credit societies), dan perkumpulan tabungan
informal/simpan pinjam.
Usaha-usaha kerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas. Misalnya, gotong royong dalam kegiatan-kegiatan ekonomi bersama atau untuk mendirikan fasilitas-fasilitas sosial atau fasilitas bersama lainnya. Mereka mungkin bekerja sama untuk meningkatkan keamanan mereka dan melindungi
kepentingan-kepentingan lokal. Mereka juga mungkin bekerja sama dalam perayaan-perayaan atau kegiatan-kegiatan budaya lain yang meningkatkan solidaritas komunitas.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
10
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
USAHA FILANTROPI GLOBAL
Kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial nonformal tidak hanya dilembagakan melalui adat istiadat dan budaya tetapi juga melalui mandat agama. Walaupun praktik memberi bantuan kepada fakir-miskin tersebar luas, perintah agama dalam beberapa budaya membuat kegiatan ini menjadi wajib. Contoh: pembayaran sepersepuluh dari hasil untuk gereja dalam agama Nasrani, dan zakat dalam agama Islam.
Di Amerika Latin, banyak panti asuhan, rumah sakit, dan panti-panti lain didirikan dalam waktu kolonial oleh para pemukim kaya sebagai tindakan kealiman
agama. Selain amal-amal agama, filantropi sekuler juga tumbuh sebagai institusi kesejahteraan utama.
Kecenderungan ini khususnya terlihat jelas di USA dan Eropa Barat, khususnya di Inggeris. Yang sangat
terkenal tentang ini adalah Charity Organization
Society (COS) yang didirikan pertama kali di London dalam tahun 1869.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
11
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
KESEJAHTERAAN SOSIAL KOMERSIAL:
KECENDERUNGAN INTERNASIONAL BARU?
Selain menggunakan bantuan nonformal, filantropi, dan bentuk-bentuk lainnya, banyak orang
mendasarkan pada institusi-institusi komersial untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Di USA dan beberapa negara industri lain,
perusahaan komersial merupakan pemberi
pelayanan sosial yang penting. Perusahaan ini
memberikan pemeliharaan penghasilan, kesehatan,
nursing home, dan bentuk-bentuk perawatan lain, dan didorong oleh keinginan untuk mencari untung. Ini bukanlah hal yang baru.
Pelayanan-pelayanan yang telah diberikan organisasi-organisasi komersial meliputi
kesejahteraan anak, perawatan kesehatan di rumah, pelayanan koreksional, pelayanan kepada orang sakit jiwa, program-program untuk orang yang mengalami gangguan dalam perkembangannya.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
12
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEKERJAAN SOSIAL DALAM KONTEKS
INTERNASIONAL
Pekerjaan sosial profesional timbul dari kegiatan-kegiatan filantropi dari organisasi-organisasi seperti COS dan
rumah-rumah pemukiman (settlement houses). Organisasi-organisasi ini memberikan dasar kerja bagi pengembangan pekerjaan sosial profesional.
Ketika kerja organisasi-organisasi amal dan rumah
pemukiman meluas, sekolah-sekolah pelatihan profesional untuk pekerja sosial didirikan di universitas-universitas terkemuka di Inggeris dan USA. Beberapa di antaranya adalah London School of Economics, the University of Chicago, dan Columbia University di New York, yang mendirikan sekolah pekerjaan sosial profesional dalam awal abad 20.
Dengan perjalanan waktu, pendidikan pekerjaan sosial profesional menyebar ke banyak negara lain. Dalam dekade akhir abad 20, ada lebih dari 1.700 sekolah pekerjaan sosial profesional di lebih dari 100 negara.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
13
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEMBANGUNAN SOSIAL INTERNASIONAL
Konferensi tingkat tinggi dunia oleh PBB tentang pembangunan sosial, yang dilaksanakan di
Copenhagen dalam tahun 1995, menetapkan pendekatan pembangunan sosial.
Pembangunan sosial adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia yang berusaha menghubungkaan program-program sosial secara
langsung dengan usaha-usaha pembangunan ekonomi.
Pendukungnya menyatakan bahwa pembangunan ekonomi harus dikendalikan untuk tujuan-tujuan sosial. Pendukung pembangunan sosial juga percaya bahwa sejauh mungkin, program-program sosial
harus menyumbang secara positif pada pembangunan ekonomi.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
14
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
DAMPAK USAHA KESEJAHTERAAN
OLEH NEGARA
DI
NEGARA
INDUSTRI
Orang-orang di negara-negara industri menikmati standar kehidupan yang tinggi. Pendapatan, angka harapan hidup, dan standar pendidikan mereka adalah yang tertinggi di dunia. Mereka sehat dan bergizi baik; tingkat kemiskinan rendah; dan kebanyakan tinggal di rumah yang memadai. Walaupun ada variasi di antara negara-negara industri,
negara-negara ini memunyai tingkat kesejahteraan yang tertinggi di dunia. Pencapaian ini adalah karena
pembangunan ekonomi melalui industrialisasi dan karena intervensi pemerintah yang dirancang untuk
meningkatkan kesejahteraan orang.
Negara-negara ini telah dapat melembagakan kebijakan-kebijakan yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan secara bersamaan menjamin bahwa kesejahteraan warga negara ditingkatkan. Kemampuan ini telah digambarkan sebagai kompromi demokratis sosial, penyelesaian negara kesejahteraan, atau konsensus kesejahteraan.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
15
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
DAMPAK USAHA KESEJAHTERAAN
OLEH NEGARA
DI NEGARA KOMUNIS
Negara-negara komunis melaksanakan
program-program sosial secara luas. Tetapi, ini tidak
berarti bahwa kualitas pelayanannya tinggi.
Walaupun demikian, diakui bahwa intervensi
negara mengurangi kemiskinan di kebanyakan
bekas negara-negara komunis dan
kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara terpenuhi.
Walaupun orang di negara-negara ini tidak
menikmati standar penyediaan pelayanan sosial
yang tinggi seperti halnya di negara-negara Eropa
Barat, program-program sosial negara menjamin
bahwa mereka memunyai rumah yang cukup baik,
berpendidikan secara memadai, cukup makanan,
dan sehat.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
16
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
DAMPAK USAHA KESEJAHTERAAN
OLEH NEGARA
DI NEGARA BERKEMBANG Dampak dari usaha kesejahteraan oleh negara di
negara-negara yang sedang berkembang tidak sama. Sementara beberapa intervensi telah menghasilkan hasil yang positif, yang lain masih belum berhasil. Salah satu masalah adalah penerimaan
pendekatan-pendekatan barat yang tidak sesuai.
Pemerintah di banyak negara yang sedang berkembang menerima pendekatan kesejahteraan sosial barat pada mulanya dipercaya sesuai dengan usaha negara-negara yang sedang berkembang untuk memodernisasi
masyarakat mereka, tetapi peniruan yang tidak kritis telah banyak dikritik.
Penerimaan program-program pelayanan sosial barat tidak menguntungkan mayoritas orang di
negara-negara yang sedang berkembang.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
17
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
DAMPAK KESEJAHTERAAN SOSIAL
PEMERINTAH PADA EKONOMI
Program-program kesejahteraan sosial pemerintah
melibatkan mobilisasi, alokasi, dan redistribusi sumber-sumber, dan sering kali arus sumber-sumber ini sangat besar.
Beberapa penulis menyatakan bahwa pengeluaran sosial memunyai dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Dikatakan bahwa pengeluaran sosial menghambat
tabungan dan investasi dalam ekonomi.
Juga dikatakan bahwa pengeluaran sosial mengurangi insentif dan dengan demikian menghambat
pertumbuhan ekonomi.
Di pihak lain, beberapa penulis menyatakan bahwa pengeluaran sosial meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
18
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
CIRI KESEJAHTERAAN SOSIAL
INTERNASIONAL
Pertama, kesejahteraan sosial internasional adalah
deskriptif karena berusaha untuk memberikan laporan
naratif tetang kondisi-kondisi sosial dan program-program kesejahteraan sosial di berbagai bagian dunia.
Kedua,kesejahteraan sosial internasional berkepentingan dengan analisis. Ini berusaha untuk menganalisis dan
menjelaskan faktor-faktor penyebab yang kompleks yang memengaruhi kondisi-kondisi sosial dan berbagai bentuk pemberian kesejahteraan di seluruh dunia.
Ketiga, bidang ini bersifat normatif. Bidang ini tidak
hanya berusaha untuk menggambarkan dan menganalisis tetapi juga untuk memberikan dasar konseptual untuk
praktik dan untuk meneliti keefektivan intervensi kesejahteraan sosial.
Keempat, kesejahteraan sosial internasional adalah suatu bidang terapan karena berkepentingan dengan
peningkatan kesejahteraan manusia dalam konteks internasional.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
19
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
TANTANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
INTERNASIONAL
Tantangan metodologis.
Kesulitan mendefinisikan istilah-istilah dan
mengoperasionalkan obyek penelitian internasional. Misalnya istilah social security, yang ada definisi
bakunya oleh ILO, di beberapa negara didefinisikan secara berbeda.
Tantangan profesional. Kesejahteraan sosial
internasional tidak hanya memelajari institusi-institusi kesejahteraan sosial, tetapi juga meningkatkan
perbaikan kesejahteraan manusia di berbagai negara. Yang terakhir ini melibatkan intervensi profesional dari pekerja sosial, administrator sosial, dan pembuat
kebijakan sosial. Untuk itu mereka perlu dipersiapkan dengan matang: pengetahuan, ketrampilan, teori-teori yang benar dan data faktual, serta faktor budaya.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
20
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEKERJAAN SOSIAL DALAM KONTEKS
INTERNASIONAL
Sekarang ini pekerjaan sosial telah terbentuk sebagai profesi di banyak bagian dunia. Sejak permulaannya di negara-negara industri, pekerjaan sosial telah tumbuh dengan pesat dan sekarang dikenal di banyak negara di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Sekolah-sekolah pekerjaan sosial telah didirikan di
seluruh dunia, dan para pekerja sosial bekerja baik di organisasi-organisasi pemerintah maupun swasta di berbagai negara.
Para pekerja sosial diwakili oleh
perkumpulan-perkumpulan profesional di tingkat nasional, regional, dan internasional. Kepentingan profesional pekerjaan sosial diwakili pada tingkat internasional oleh the
International Federation of Social Workers (IFSW) dan
the International Association of Schools of Social Work
(IASSW).
1
2
/2
1
/2
0
1
3
21
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
C
ONTD
.
Para pekerja sosial perlu untuk lebih terlibat dalam
kesejahteraan sosial internasional, karena ada
keuntungan untuk hal itu. Dengan mendapatkan
perspektif global, para pekerja sosial dapat
meningkatkan pengetahuan teoritis dan praktis
mereka.
Selain itu, kolaborasi internasional dapat
meningkatkan perkembangan profesional dan
memperkuat kemampuan pekerjaan sosial untuk
menanggapi secara lebih efektif pada
masalah-masalah sosial, baik pada tingkat nasional ataupun
internasional.
Untungnya, lebih banyak pekerja sosial sekarang
terlibat dalam bidang itu, dan kegiatan-kegiatan
internasional semakin meningkat.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
22
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEKERJAAN SOSIAL INTERNASIONAL
Belum ada consensus mengenai definisi pekerjaan sosial internasional.
Pendefinisian pekerjaan sosial internasional sampai saat ini seringkali menimbulkan perdebatan. Pertama, istilah ini menimbulkan kebingungan terkait dengan
penggunaan terma International, Global dan Cross-National.
Pekerjaan sosial internasional merupakan konsep yang kompleks, melibatkan perbandingan sejumlah komponen konsep yang digunakan untuk merujuk kepada
perbandingan kesejahteraan sosial (comparative social welfare), praktek internasional, pengetahuan lintas Negara dan tindakan terhadap permasalahan sosial global, kolegialitas pekerja sosial di seluruh dunia, dan pertukaran aktivitas professional dikalangan pekerja sosial antar Negara di seluruh dunia
1
2
/2
1
/2
0
1
3
23
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
EMPAT AREA TINDAKAN PEKERJAAN
SOSIAL INTERNASIONAL
Penyampaian pelayanan dan praktek secara
internasional dan yang berkaitan dengan advokasi
kebijakan,
Partisipasi dalam praktek internasional,
Pertukaran bantuan dan tenaga ahli pekerjaan
sosial secara internasional, dan
Formulasi dan advokasi kebijakan internasional.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
24
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
RELEVANSI PEKERJAAN SOSIAL
INTERNASIONAL DENGAN KONDISI SAAT INI
Masalah atau isu global secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi kondisi domestik sehingga praktek pemecahan masalah yang berhasil dilakukan di suatu Negara akan menjadi model yang patut diadaptasi dan diadopsi sesuai dengan kondisi domestik..
Masalah-masalah sosial sekarang ini dialami baik oleh Negara maju dan Negara yang kurang maju secara ekonomi dibandingkan abad yang lalu, sehingga diperlukan pertukran dan kerja bersama untuk mengatasinya. Dalam konteks ini, Lyons (1999) mengatakan dengan memahami
permasalahan global maka dapat memberikan kontribusi terhadap upaya memfokuskan kembali akan nilai-nilai inti pekerjaan sosial yang sangat konsen terhadap hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial.
Tindakan suatu Negara baik secara politik, ekonomi, dan sosial dewasa ini baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kesejahteraan sosial-ekonomi dan keseluruhan kesehatan sosial umat manusia di muka bumi ini. Intinya tidak ada tindakan suatu Negara atau suatu kelompok professional dapat menyelesaikan masalah dengan tindakan secara sendiri-sendiri.
Peningkatan peluang kerjasama dan pertukaran di kanca internasional semakin dipercepatkan oleh adanya kemajuan teknologi terkini termasuk teknologi komunikasi. Komputer dan jaringan video secara dramatic
mempengaruhi komunikasi global (Asamoah, Healy, & Mayadas, 1997).
1
2
/2
1
/2
0
1
3
25
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
PEKERJA SOSIAL DAN PEMAHAMAN
KECENDERUNAN PERMASALAHAN
SOSIAL GLOBAL
Menyadari dan mempertimbangkan dimensi
internasional yang berkaitan dengan kasus dan
masalah masyarakat dalam praktek di wilayah
domestic mereka.
Memberikan kontribusi kepada pemecahan
masalah secara bersama terhadap permasalahan
sosial global
Melakukan pemantauan terhadap
perkembangan permasalahan sosial global
termasuk pengetahuan dan teknologi pemecahan
masalah terkini yang dapat diterapkan dalam
kontek praktek domestik
1
2
/2
1
/2
0
1
3
26
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
SYARAT PEKERJA SOSIAL DALAM PELAYANAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL GLOBAL
Memahami teori-teori utama dan konsep pekerjaan sosial internasional termasuk globalisasi, pembangunan, hak-hak asasi manusia dan
transnasionalisme
Menyadari mengenai peranan praktek dan peluang-peluang bagi pekerja sosial dalam bantuan dan pembangunan internasional
Menyadari aspek ketergantungan global yang mempengaruhi isu
kesejahteraan sosial domestik dan kaitan pengetahuan yang ada untuk meningkatkan aspek internasional dari praktek pekerjaan sosial domestik.
Memahami dengan baik mengenai peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam penetapan standar bagi kebijakan kesejahteraan sosial
internasional
Menyadari dampak kebijakan nasional mengenai kondisi kesejahteraan sosial di Negara lain dan dampak reciprocal terhadap kebijakan Negara lain.
Menghargai aspek internasional dari keanekaragaman budaya untuk memfasilitasi peningkatan pelayanan kepada penduduk dunia.
Memiliki pengetahuan mengenai sumber-sumber utama mengenai data global dan lintas Negara mengenai pekerjaan sosial.
Kemampuan mengatasi dilemma nilai dalam praktek pekerjaan sosial internasional.
1
2
/2
1
/2
0
1
3
27
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
MULTIKULTURALISME, PENGUNGSI
DAN PERDAGANGAN MANUSIA
Pendidikan dan praktik pekerjaan sosial harus
menyadari pentingnya multikulturalisme karena
mereka akan selalu bekerja dengan orang dari
berbagai latarbelakang Negara, etnik dan
budaya. Model-model praktek pekerjaan sosial
dengan populasi manusia yang beranekaragam
telah semakin banyak dikembangkan dan
mencapai banyak kemajuan (Green, 1982; Lum,
1986; Sue, 1981; Mokuau & Shimizu, 1991).
Banyak isu global dimana pekerja sosial perlu
terlibat di dalamnya diantaranya penanganan
pengungsi antar negara (
refugees
), imigran,
bahkan isu perdagangan manusia khususnya
anak
1
2
/2
1
/2
0
1
3
28
P
rof
. A
d
i F
a
h
ru
d
in
P
h
D
(
2
0
1
3
)
K
es
ej
a
h
ter
a
a
n
S
os
ia
l I
n
ter
n
a
si
on
a
T
E
R
IM
A
K
A
S
IH
12/21/2013
2
9