• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah ilmu negara kelompok 3 Tujuan ne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah ilmu negara kelompok 3 Tujuan ne"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU NEGARA

“Tujuan Negara”

Oleh:

Kelompok 3

Nama Anggota:

Farisa latersiana

Yessi yunelva Sinaga

Eli Sabet Br. Sembiring

Rohana Okta M. pandiangan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah

tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.

Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Bagaimanakah tujuan negara secara umum dan tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Negara

2. Tujuan Negara

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

“Negara”adalah integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi pokok dalam kekuasaan politik. Namun, negara juga merupakan alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat menertibkan fenomena kekuasaan dalam masyarakat. Sebab manusia hidup dalam suasana kerjasama, sekaligus suasana antagonistic yang penuh konflik. Oleh karena itu negara merupakan organisasi yang dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan kehidupan bersama tersebut. Secara singkat terdapat dua tugas negara, yakni: (1)

mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial ataupun bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang

membahayakan; (2) mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat

seluruhnya1

Tujuan negara

Rumusan tujuan negara merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan suatu negara. Setiap negara mempunyai tujuan negara yang ingin dicapai. Rumusan Tujuan Negara Republik Indonesia - Sebagai bangsa dan negara yang beradab, Negara Republik Indonesia mempunyai tujuan dalam melaksanakan kehidupan kenegaraannya. Tujuan negara kita akan menjadi ciri khas dari negara kita yang membedakannya dengan negara lain. Tujuan negara akan berkaitan dengan bentuk negara, pembentukan badan negara, fungsi badan negara, tugas badan-badan negara, serta hubungan antarbadan-badan negara. Dengan demikian tujuan negara diperlukan untuk mengarahkan segala kegiatan negara dan pedoman dalam penyusunan alat perlengkapan negara serta organ pemerintah.

Tujuan negara bergantung pada tempat, keadaan, waktu, dan sifat dari kekuasaan. Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda tentang tujuan negara. Menurut Shang Yang yang hidup pada abad IV sebelum Masehi, tujuan negara adalah mengumpulkan kekuasaan negara yang sebesar-besarnya. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara menyiapkan tentara yang kuat, berdisiplin, dan bersedia menghadapi segala kemungkinan. Tujuan negara ini dikemukakan

(4)

Shang Yang karena pada saat itu Cina sedang dilanda kekacauan dan peperangan. Pendapat ini senada dengan pendapat Nicholo Machiavelli, ahli ketatanegaraan dari Florence, Italia. Tujuan negara menurut Nicholo Machiavelli (1428–1527) adalah menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara agar tercipta kemakmuran, kebesaran, kehormatan, dan kesejahteraan rakyat.

Kedua pendapat di atas bertentangan dengan pendapat Dante Allieghieri (1265–1321), seorang filsuf dan penyair dari Florence, Italia, dan Immanuel Kant (1724–1804). Dante Allieghieri berpendapat bahwa perdamaian dan ketenteraman dunia tidak akan terwujud seandainya di dunia ini terdapat negara-negara merdeka, karena negara-negara tersebut akan selalu bersaing dan berperang. Adapun tujuan negara menurut Immanuel Kant adalah membentuk dan memelihara hak dan kemerdekaan warga negara.

Dalam usaha tersebut perlu dibentuk hukum yang dirumuskan dalam

perundang-undangan. Perundang-undangan tersebut bukan merupakan kehendak penguasa, tetapi kehendak seluruh warga negara. Dengan kata lain, adanya negara merupakan suatu keharusan untuk menjamin terlaksananya kepentingan umum sesuai dengan hukum dan perundang-undangan. Dengan demikian, negara berperan menjaga ketertiban dan keamanan dalam negara.

Tujuan NKRI termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi sebagai berikut. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan, kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut mengandung makna sebagai berikut :

(5)

bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

b. Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu undang-undang dasar. c. Susunan/bentuk negara adalah kesatuan.

d. Sistem pemerintahan negara adalah republik. Dasar negara yaitu Pancasila.2

Dengan demikian, kita dapat mengetahui bahwa tujuan negara Indonesia, adalah: a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, b. memajukan kesejahteraan umum,

c. mencerdaskan kehidupan bangsa, serta

d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Jika diperhatikan keempat tujuan negara kita, kemudian kita kaitkan dengan teori mengenai tujuan negara maka kita termasuk negara yang menganut teori Negara Kesejahteraan (welfare state). Hal ini dikarenakan keempat tujuan di atas semuanya menekankan pada aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab I, Pasal 1 Ayat (3) ditegaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum.

Artinya, Indonesia bukan negara yang berdasarkan kepada kekuasaan belaka. Semakin jelaslah bahwa Indonesia adalah negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, membentuk suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dengan demikian, jika ditinjau dari aspek tujuan negaranya, Indonesia berkedudukan sebagai negara hukum dan negara kesejahteraan.

Dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia melindungi negara tanah air dan seluruh warga negara Indonesia baik yang berada di dalam maupun di luar negeri. Selain itu negara Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, sentosa, dan lain sebagainya. Di samping itu negara indonesia turut berperan aktif dalam menjaga perdamaian

(6)

dunia untuk kepentingan bersama serta tunduk pada perserikatan bangsa-bangsa atau disingkat PBB.3

TUJUAN NEGARA THE RULE OF SUPREME MAKSUDNYA ADALAH NEGARA MERUPAKAN ATURAN TERTINGGI

PRINSIP POKOK NEGARA HUKUM

Dua belas prinsip pokok Negara Hukum yang berlaku di zaman sekarang ini merupakan pilar utama yang menyangga berdiri tegaknya suatu negara sehingga dapat disebut sebagai Negara Hukum dalam arti yang sebenarnya. Di samping itu, jika konsep Negara Hukum itu dikaitkan pula dengan paham negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa seperti Indonesia, maka keduabelas prinsip tersebut patut pula ditambah satu prinsip lagi, yaitu: Prinsip Berke-Tuhanan Yang Maha Esa sebagai prinsip kesebelas gagasan Negara Hukum modern

1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law):

Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi. Dalam perspektif supremasi hukum (supremacy of law), pada hakikatnya pemimpin tertinggi negara yang sesungguhnya, bukanlah manusia, tetapi konstitusi yang mencerminkan hukum yang tertinggi. Pengakuan normative atas supremasi hukum tercermin dalam perumusan hukum dan/atau konstitusi,

sedangkan pengakuan empirik tercermin dalam perilaku sebagian terbesar masyarakatnya bahwa hukum itu memang ‘supreme’. Bahkan, dalam republik yang menganut sistem presidential yang bersifat murni, konstitusi itulah yang sebenarnya lebih tepat untuk disebut sebagai ‘kepala negara’. Itu sebabnya, dalam sistem pemerintahan presidential, tidak dikenal pembedaan antara kepala Negara dan kepala pemerintahan seperti dalam sistem pemerintahan

parlementer.4Kekuasaan negara dipegang tingi oleh negara itu dinaman anegara merupakan

oranisasi yang menjadi adah berkumpulnya tiap-tiap warga negara.5

3http://admpublikunpad14.blogspot.co.id/2015/09/apakah-tujuan-negara-indonesia-yang.html

(7)

“Negara hukum menempatkan kekuasaan tertinggi pada hukum dan bukan pada penguasa absolut”.

Indonesia diidealkan dan dicita-citakan oleh the founding fathers sebagai suatu Negara Hukum (Rechtsstaat/ The Rule of Law). UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Namun, bagaimana cetak biru dan desain makro penjabaran ide negara hukum itu, selama ini belum pernah dirumuskan secara komprehensif. Yang ada hanya pembangunan bidang hukum yang bersifat sektoral. Oleh karena itu, hukum hendaknya dapat dipahami dan dikembangkan sebagai satu kesatuan sistem. Apalagi, negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum, yaitu sebagai Negara Hukum. Dalam hukum sebagai suatu kesatuan sistem terdapat (1) elemen kelembagaan (elemen institusional), (2) elemen kaedah aturan (elemen instrumental), dan (3) elemen perilaku para subjek hukum yang menyandang hak dan kewajiban yang ditentukan oleh norma aturan itu (elemen subjektif dan kultural). Ketiga elemen sistem hukum itu mencakup (a) kegiatan pembuatan hukum (law making), (b) kegiatan pelaksanaan atau penerapan hukum (law administrating), dan (c) kegiatan peradilan atas pelanggaran hukum (law adjudicating).

Supremasi hukum dikenal juga dengan “the rule of law” yang diartikan sebagai “the governance not by man but by law”, pemerintahan oleh hukum, bukan oleh manusia; bukan hukumnya yang memerintah, karena hukum itu hanyalah kaedah atau pedoman dan sekaligus sarana atau alat, tetapi harus ada manusianya yang menjalankan adan melaksanakannya secara konsisten berdasarkan hukum, dan tidak sekehendak atau sewenang-wenang.

Hukum itu diciptakan atau direkayasa oleh manusia, terutama hukum tertulis. Setelah hukum itu tercipta maka manusia terikat pada hukum, harus tunduk pada hukum. Hal ini tidak lain adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri. Hukum harus mempunyai kekuasaan tertinggi demi kepentingan manusia itu sendiri, tetapi sebaliknya manusia tidak boleh diperbudak oleh hukum. “Governance not by man but by law” berarti bahwa tindakan-tindakan resmi (pemerintah) pada tingkat teratas sekalipun harus tunduk pada peraturan-peraturan hukum.6

5JURNAL KONSTITUSI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA JURNAL KONSTITUSI Volume 7 Nomor 3, Juni 2010

(8)

TEORI FUNGSI NEGARA

Ada delapan teori fungsi negara, teori tersebut ialah: anarchisme, individualisma,

sosialisme, komunisme, sindikalisme, guild socialisme, facisme,dan kolektivisme.

a. Anarchisme, pada hakekatnya merupakan penjengkalan dari pada negara dan

pemerinta. Anggapan sederhana bahwa manusia adalah baik dan bijaksana, bahwa manusia tidak memerlukan negara dan pemerintah. Fungsi negara dan pemerintah dapat juga dapat juga

diselenggarakan oleh perhimunan yang dibentuk secara sukarela. Anarchisme mengingini manusiauntuk hidup bebas tanpa organisasi yang membelenggu.

b. Individualisme, Bagi kaumindividualis negara masih berlaku, sekalipun hanya untuk menjamin keamana dan ketertiban. Dan fungsi negara yakni, menjalankan fungsi yang tujuannya memelihara dan mempertahankan ketertiban individu dan masyarakat. Konsepsi negara yang individualis didasarkan atas tiga dasar yaitu:

1. Dasar ethis. Bahwa tujuan umat manusia adalah perkembangan harmonis dari semua

kemampuannya.negara harus menciptakan suasana yang memungkinkan individu untuk mengembangkan individualitas sebesar-besarnya.

2. Dasar Ekonomi. Semua individu selalu ingin berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri untuk

mencapai kemakmuran dan kebahagiaan masing masing. Fungsi negara harus ditujukan pada penciptaan suasana yang memungkinkan individu untuk dapat bersaing bebas yang berarti pula terciptanya masyarakat yang makmur.

3. Dasar ilmiah.manusia harus menyingkirkan orang orang yang berfisik lemah, yang miskin

dan orang yang cacat untuk memberikan tempat kepada individu yang sehat jasmaniah, demi kesejahteraan bersama dari masyarakat.

c. Sosialisme. Dalam hal ini diartikan sebagai semrakan sosial yang menghendaki campur tangan pemerintah yang mungkin dalam bidang perekonomian. Sebgai doktrin yang

menghendaki campur tang pemerintah dalambidang perekonomian, sosialisme

atau kollektvisme merupakan antithese dari anarchisme dan individualisme. Fungsi negara harus diperluas sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi aktivitas yang tidak diselenggarakan oleh negara.

d. Komunisme. Merupakan salah satu ajaran dari sosialisme.sosialisme dan komuisme

(9)

negara dengan jalan revolusi, sedangkan sosialisasi msih mempercayai adanya cara-cara damai yang dapat ditempuh oleh negara untuk mencapaitujuannya.

e. Sindikalisme. Dalam ajaran sindikalisme, buruhlah dan bukan negara yang memainkan peranan utama. Sindikalisme merampas semua alat-alat produksi dari tangan-tangan burjuasi, dan bukan negara yang akan menggunakan alat alat produksi tersebut melainkan serikat-serikat sekerja tersebuat.

f. Guild sosialis. Adalah suatu gerakan berazas inggris. Merupakan suatu ajaran pemerintah dalambadan-badan koperasi umum untuk menguasai alat-alat produksi dan akan menyelenggarakan tugas tugas kenegaraan dalam bidang kesejahteraan.

g. Facisme. Merupakan pergerakan politik yang berasal dari italia seperti Nazi. Sifat gerakan facisme adalah sifat kediktatoran dan sifat ketotalirennya. Facisme membenarkan penguasaan alat-alat produksi oleh negara dan tidak mengenal batas fungsi yang dapat diselenggarakan oleh negara.

h. Kolektivisme empiris. Merupakan ajaran yang menyetujui penguasaan umum

(publicownership) atas dinas-dinas umum.

(10)

KLASIFIKASI TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

Fungsi essensil adalah fungsi yang diperlukan dalam kelanjutan negara dan meliputi antara lain memlihaar angkatan bersenjata untuk pertahanan serangan dari luar serta

pemberontakan dari dalam negeri. Selanjutnya adalah fungsi Jasa seluruh aktivitas negara yang mungkin tidak akan tampak apabila negara tidak menyelenggarakannya.

Tujuan negara yang sebenarnya ialah (1). Pemeliharaan keamanan dant ketertiban, (2). Penyelenggaraan kepentingan-kepentingan umum dalam arti luas yang melampaui tujuan negara yang disebut dalam poin 1. Tujuan negara yang tidak sebenarnya adalah mempertahankan kemasukan dari kelas yang berkuasa.tujuan yang penting dalam tiap negara adalah

menyelenggarakan keentingan umum dalam arti luas yang disebut sebagai fungsi kesejahteraan umum. Tujuan negara secara umum adalah perdamaia, ketertiban, keamanan,keadilan,

kebebasan, kesejahteraan, dan perlindunga. Hal ini berasala dari beberapa pendapat ahli. Negara menjalankan fungsi salah satunya fungsi kesejahteraan umum disebabkan karena:

1. Fungsi tersebut tdak dilakukan oleh organisasi organisasi sosial lain karena dibutuhkan tenaga

dan biaya yang besar.

2. Organisasi sosial lainnya terbatas bidang bekerjanya

3. Segenap organisasi lainnya tidak memenuhi syarat untuk menyeleggarakan fungsi tersebut

7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(11)

1. Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.

2. terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang mutlak, yaitu :

a. Melaksanakan penertiban (law and order).

b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. c. Pertahanan.

d. Menegakkan keadilan.

3. Plato mengatakan bahwa tujuan negara yang sebenarnya adalah untuk mengetahui atau mencapai atau mengenal idea yang sesungguhnya, sedang yang dapat mengetahui atau mencapai idea yang sesungguhnya itu hanyalah ahli-ahli filsafat saja, maka dari itu pimpinan negara atau pemerintahan negara.

4. Tujuan negara Indonesia tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, dalam alinea keempat, terdapat tujuan negara Indonesia yaitu:

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia b. Untuk memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

DAFTAR PUSTAKA

Abu Daud Busroh.Ilmu negara.(Jakarta: Bumi Aksara.1993). hal. 83-86. http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-negara-menurut-para-ahli.html http://www.jimly.com/pemikiran/view/11

Kaelan. Pendidikan Pancasila.(Yogyakarta:Paradigma.2010). hal. 160-161. Diposkan oleh Ali Muda Simanjuntak di Kamis, Oktober 02, 2014

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan negara Indonesia adalah “… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

Dalam rangka memajukan kesejahteraan umum bangsa Indonesia, meningkatkan perdamaian dunia melalui kerjasama dengan semua negara dan badan-badan internasional,

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam

ILO dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan keadilan sosial bagi masyarakat diseluruh dunia, khususnya kaum pekerja. Dalam Mukadimah Konstitusi ILO dinyatakan bahwa perdamaian

Dalam rangka memajukan kesejahteraan umum bangsa Indonesia, meningkatkan perdamaian dunia melalui kerjasama dengan semua negara dan badan-badan internasional, Indonesia memandang

bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, perlu dilakukan upaya terus- menerus dalam rangka melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,

Demikian pula nilai- nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial... Pemerintah Pusat dimaknai sebagai