• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi penjual dan pembeli di pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Psikologi penjual dan pembeli di pasar"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

LAPORAN OBSERVASI PSIKOLOGI PENJUAL DAN

PEMBELI DI PASAR PAGI RAWAMANGUN

Disusun oleh :

Rosita Fitri Nur 5215151006

Nadiah Nur Azizah 5215151292

Adila Diva Jannah 5215151387

Rifki Steviyan 5215152612

Darwan Flores Ronald Hasibuan 5215152623

Bagaskara Ramadhan 5215152867

Chintya Adeliana Hernasari 5215153639

Denyansyah Harwin R. 5215154194

Abi Rizkiyanto 5215154475

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik - Universitas Negeri Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan segala macam bentuk nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perilaku Penjual dan Pembeli di Pasar Pagi Rawamangun”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini, termasuk dosen pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, Yudrik Jahja.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, September 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 1

1.3 Batasan Masalah... 1

1.4 Tujuan Penulisan... 2

1.5 Metode Penelitian... 2

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian... 2

1.7 Manfaat Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ANALISA... 3

2.1.1Analisa Pertama... 3

2.1.2Analisa Kedua... 4

2.1.3Analisa Ketiga... 5

2.1.4Analisa Keempat... 6

2.1.5Analisa Kelima... 7

2.1.6Analisa Keenam... 8

2.1.7Analisa Ketujuh... 9

2.1.8Analisa Kedelapan... 10

2.1.9Analisa Kesembilan... 11

2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI... 12

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa, dan Ligos yang berarti ilmu.Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Tetapi dalam sejarah perkembangannya kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ini di sebabkan karena jiwa yang mengandung arti yang abstrak itu sukar untuk di pelajari secara objektif. Karena itu, keadaan jiwa seseorang melatar belakangi timbulnya hampir setiap tingkah laku. Beragamnya pendapat para ahli psikologi tentang pengertian dari psikologi itu sendiri, sehingga bisa di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana individu tersebut tidak dapat di lepaskan dari lingkungannya.

Pada zaman sebelum masehi, psikologi sudah dipelajari orang dan banyak di hubungkan dengan filsafat. Para ahli filsafat pada waktu itu sudah membicarakan tentang aspek-aspek kejiwaan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana sikap dan tingkah laku penjual ketika menunggu pembeli. 2. Bagaimana sikap dan tingkah laku penjual ketika datangnya pembeli. 3. Bagaimana sikap dan tingkah laku pembeli.

4. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi Penjual dan Pembeli.

1.3 Batasan Masalah

(6)

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah menjelaskan psikologi penjual dan pembeli dalam ruang lingkup pasar tradisional.

1.5 Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi pasar dan mengamati langsung semua proses yang terjadi.

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Pasar Pagi Rawamangun Tanggal : 25 September 2015 Pukul : 09.00 – 11.30 WIB

1.7 Manfaat Penulisan

Manfaat Penulisan yang akan didapat dari makalah ini adalah :

1. Untuk Negara (masyarakat) : Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan kepada masyarakat tentang pengaruh psikologi penjual dan pembeli dalam ruang lingkup pasar.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANALISA

2.1.1 ANALISA PERTAMA Pedagang kerudung (Rosita Fitri Nur)

Pada analisa kali ini pengamatan tertuju kepada seorang pedagang kerudung pada jumat 25 September 2015 di Pasar Pagi Rawamangun. Analisa kali ini adalah etika seorang penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli barang. Strategi penjual yang dilakukan adalah menarik pembeli dengan tampilan toko yang unik dengan berbagai macam model kerudung yang dijual. Etika yang ditunjukan penjual adalah dengan menawarkan bermacam model kerudung yang sedang menjadi gaya saat ini dengan sopan dan menghargai kebutuhan pembeli sedangkan etika pembeli adalah dengan memilih barang tanpa mengacak ngacak daggangan penjual tersebut.

Lokasi tempat pedagang ini terbilang strategis karena sekitarnya tidak ada yang berjualan barang yang sama dengan penjual tersebut dan lokasinya dekat dengan tangga. Transaksi yang ditunjukan adalah dimana penjual menjual barang dengan harga standar namun pembeli menawar dengan harga yang membanting, hal ini membuat karakter seseorang muncul akibat adanya pengaruh psikologis antara keduanya. Sampai akhirnya keduanya pun memutuskan harganya pun hanya

(8)

berkurang sedikit. Ini menunjukan sikap seseorang dalam mengambil keputusan di dunia transaksi.

2.1.2 ANALISA KEDUA Pedagang Sembako (Nadiah Nur Azizah)

- Penjual

Kegiatan jual beli di pasar pagi rawamangun sangat lah sibuk, banyak para pembeli yang datang untuk membeli barang yang dibutuhkan oeh karena itu para pedagang berlomba lomba untuk menawarkan barang dagangannya ke pembeli agar pembeli menjadi tertarik untuk membeli barang dagangan nya. Strategi yang dilakukan penjual agar pembeli menjadi tertarik membeli barang dagangannya adalah :

1. Menata barang dagangannya

2. Memasang pamflet pemasaran di depan toko 3. Melayani dengan ramah

Dan apabila tidak ada pembeli, pedagang akan menata barang dagangannya agar lebih terlihat menarik dan terkadang para pedagang akan berinteraksi dengan pedagang lainnya.

- Pembeli

Seperti halnya penjual, pembeli akan membeli barang sesuai dengan kebutuhan yang mereka perlukan namun, terlebih dahulu pembeli akan melihat apakah barang yang dibutuhkan nya itu bagus atau kurang bagus, dan apabila telah menemukan barang yang dibutuhkan pembeli akan melakukan penawaran

(9)

harga kepada penjual agar mencapai harga yang di inginkan atau mencapai kesepakatan bersama. Dan apabila pembeli tidak mendapatkan kesepakatan bersama maka pembeli akan beralih ke pedagang yang lainnya.

2.1.3 ANALISA KETIGA Pedagang Perabotan Rumah Tangga (Adila Diva Jannah)

Setelah melakukan observasi di pasar pagi rawamangun perilaku atau kebiasaaan yang dilakukan penjual, yaitu :

1) Penjual menawarkan produk atau barang yang dijual kepada setiap pengunjung yang lewat.

2) Melakukan penawaran dengan ramah,dan sopan serta santun kepada pengunjung

3) Jika ada pengunjung yang tertarik,penjual akan menanyakan hal yang dibutuhkan calon pembeli

4) Menjelaskan atau mempromosikan barang yang akan dibeli oleh konsumen 5) Setelah konsumen tertarik barulah penjual menawarkan harga

6) Jika pembeli setuju maka akan terjadi transaksi 7) Penjual akan menata kembali barang yang dijual

Sedangkan hasil observasi perilaku atau kebiasaan pembeli,yaitu : 1) Memperhatikan produk yang akan dibeli

2) Bila pengunjung tertarik, maka akan menanyakan harga barang tersebut kepada penjual

(10)

3) Menanyakan detail tentang barang yang akan dibeli (kelebihan serta kekurangan barang tersebut)

4) Jika pembeli tertarik dengan cara promosi penjual,pembeli akan menawar harga yang diberi oleh penjual

5) Jika ada kata sepakat maka akan terjadi transaksi

Kesimpulannya adalah tingkah laku pembeli dapat terpengaruh dari cara penawaran yang diberikan oleh penjual, atau cara promosi penjual,aspek lain seperti cara menata barang yang dijual,dan keramahan penjual pada saat melayani pembeli juga sangat berpengaruh terhadap psikologi pembeli.sedangkan psikologi penjual terpengaruh dari lingkungan sekitar.penjual akan menawarkan barang jika ada pengunjung yang lewat.

2.1.4 ANALISA KEEMPAT Pedagang Emas (Rifki Steviyan)

Pada analisis ini tanggal 25 september 2015 saya mengamati pedagang emas dan pembeli emas di pasar pagi rawamangun. Sebelum saya melihat pembeli emas itu datang,pedagang emas ini merapihkan dagangannya ataupun tokonya agar pembeli tertarik kepada toko tersebut dan barang yg dinginkannya. Tidak lama pembeli itu pun datang untuk membeli barang yg dia butuhkan. Transaksi pun terjadi,dimana tingkah laku penjual dan pembeli dapat dianalisis disini. Tinkah laku seorang penjual emas mempunyai etika yg baik,dia menawarkan barang dengan

(11)

penuh ramah dan sopan. Pembeli itu pun merasa nyaman membeli barang yg dia inginkan di toko tersebut. Tawar-menawar pun terjadi,tetapi ditoko emas ini ,barang itu sulit sekali ditawar,karena emas itu sudah menjadi harga tetap. Tetapi masih bisa berkurang walaupun sedikit. Dilihat dari sekelilingnya pun toko emas ini sangat strategis,toko ini mudah diakses ataupun dicari karena toko ini terletak didepan pintu pasar pagi rawamangun. Jadi kesimpulan yg saya dapatkan dari analisis ini adalah dimana setiap ada penjual pasti ada pembeli, dan dimana ada penjual sama pembeli itu pasti melakukan tawar-menawar, untuk mendaptkan kesepakatan antara penjual dengan pembeli.

2.1.5 ANALISA KELIMA Pedagang Sayur (Darwan Flores Ronald Hasibuan)

Penjual sayur termasuk ke dalam penjual yang mendapatkan keuntungan yang tidak terlalu besar. Disini saya mengambil beberapa aspek pembeli sayur-sayuran diantaranya,yaitu:

1. Pembeli yang berpenampilan bagus atau bisa dikatakan Kalangan ekonomi Menengah ke atas.

Mereka dapat dikatakan sumber keuntungan bagi para penjual sayur karena saat melakuakukan transaksi mereka tidak terlalu menawar harga sayur yang akan dibelinya. Dengan kata lain,penjual dapat memberikan harga diatas rata-rata dari yang biasanya kepada meraka.

(12)

2. Pembeli yang berpenampilan biasa saja atau compang-camping dapat dikatakan Kalangan ekonomi Menengah ke bawah.

Pada saat meakukan transaksi mereka berusaha menawar harga barang atau sayur yang akan dibelinya supaya sesuai dengan uang mereka. Menurut hasil pengamatan saya, penjual juga memaklumi akan keadaan itu dan mau bermurah hati kepada mereka.

3. Pembeli yang telah menjadi langganannya.

Mereka dapat dikatakan sebagai pengahasil pembeli-pembeli yang lain sehingga dagangannya semakin rame dikunjungi oleh pembeli. Menurut hasil pengamatan saya,pada saat pembeli yang telah berlangganan kepada penjual tersebut,ia mengajak temannya (pembeli lain) untuk berbelanja di tempatnya. Namun, harga yang dikasih penjual terhadap pembeli beda dengan yg lainnya. Mereka hanya membayar modal dari si penjual terhadap barang yang dibelinya.

Kesimpulannya tingkah laku pedagang seolah-olah dapat berubah tergantung dengan siapa dia sedang bertransaksi. Dan hal itulah yang dapat mereka lakukan agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2.1.6 ANALISA KEENAM Penjual Pakaian (Bagaskara Ramadhan)

 Penjual

Perilaku penjual yang ada di pasar pagi rawamangun cukup beragam. Kita dapat menemui beberapa pedagang yang sedang melakukan transaksi jual

(13)

beli dengan pelanggannya, ada juga yang sedang berinteraksi dengan pedagang lain, dan juga ada pula yang sedang merapihkan barang dagangannya agar terlihat lebih menarik.

 Pembeli

Perilaku pembeli yang kita amati adalah di saat pembeli ingin membeli barang yang mereka inginkan, hal yang pertama kali di tanya kepada penjual adalah soal harga. Karena menurut pembeli semakin rendah harga yang mereka dapat, maka semakin menguntungkan buat mereka karena biaya yang dikeluarkanpun semakin sedikit. Tetapi dengan harga yang rendah tersebut pembeli menginginkan kualitas barang yang bagus pula.

2.1.7 ANALISA KETUJUH Penjual Rempah (Chintya Adeliana Hernasari)

Setelah melakukan observasi di Pasar Pagi Rawamangun pada tanggal 25 September 2015, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi kelarisan sebuah toko. Mulai dari tingkah laku saat menunggu pembeli, saat ada pembeli bahkan ketika sedang berinteraksi dengan penjual yang lainnya.

Pengamatan dilakukan kepada penjual rempah-rempah yang berada tepat didekat tangga menuju lantai 3. Ditinjau dari tata letak tokonya, merupakan tempat yang strategis. Dan juga toko rempah ini tidak terapit oleh toko rempah lainnya. Melainkan dengan toko sembako, toko sayur dan toko bumbu. Selain itu, penataan barang dagangan di toko ini sangatlah rapi dan bersih.

(14)

Dan ditinjau dari tingkah laku serta sikap dari sang penjual terhadap sang pembeli, sangatlah bersahabat. Sang penjual melakukan pendekatan dengan cara menanyakan barang apa yang dibutuhkan sang pembeli, lalu sang penjual membantu memilihkan rempah yang bagus dan terkadang memberikan saran sesuai dengan apa yang dibutuhkan pembeli. Tak jarang pula, sang penjual terlihat sangat akrab terhadap beberapa pembeli yang sepertinya sudah menjadi ‘langganannya’ untuk berbelanja di toko rempah tersebut. Pembeli yang datang ke toko ini pun sebagian besarnya merupakan kelas ekonomi menengah ke bawah. Terlihat dari bagaimana sang pembeli berbusana dan juga tata bicaranya.

Sedangkan tingkah laku sang penjual ketika menunggu pembeli, tak lain adalah merapihkan tata letak barang dagangannya, membersihkan tokonya, dan juga bercanda gurau dengan penjual yang berada disebelahnya.

Oleh karena hasil analisa diatas, tempat rempah ini sangat ramai pembeli. Bagaikan gula yang terjatuh diatas lantai, pembeli terus saja bergiliran datang untuk membeli barang di toko rempah ini.

2.1.8 ANALISA KEDELAPAN Penjual Bunga (Denyansyah Harwin Rohan)

(15)

miliki lebih banyak terbuang untuk menata barang dagangan dan juga melakukan interaksi kepada pedagang lain disekitar tempatnya.

Sedangkan perilaku pembeli lebih condong kearah observasi barang yang akan dibeli, meninjau apakah barang yang akan dibeli merupakan barang dengan kualitas baik atau tidak. Pada saat proses transaksi terjadi kejadian tawar-menawar dipastikan terjadi, hal ini dikarenakan pedagang yang ingin meraup keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi pembeli lebih menginginkan harga yang terendah.

2.1.9 ANALISA KESEMBILAN Penjual Jeruk (Abi Rizkiyanto)

Pada tanggal 25 September 2015 kelompok tugas perkembangan peserta didik saya yang mengamati prilaku pedagang dan pembeli di pasar pagi rawamangun mulai mengamati prilaku pedagang dan pembeli, ketika itu saya mengamati pedagang dan pembeli buah-buahan seperti foto yang tercantum di atas, ketika tidak ada pembeli, prilaku pedagang yaitu melihat keadaan sekitarnya, mengatur buah-buahan agar terlihat rapih dan pembeli tertarik pada buah-buah-buahan yang ia jual, berkomunikasi dengan pedagang di sekitarnya, dan berdiam diri menunggu datangnya pembeli,

Dan ketika ada pembeli, pedagang langsung menanyakan buah apa yang pembeli sedang cari, dan pedagang memberitahu harga-harga buah yang satu dengan yang lainnya agar pembeli dapat menentukan pilihannya, lalu mencari buah-buahan yang kualitasnya bagus untuk konsumen, setelah pembeli menentukan buah-buahannya yg dipilih, mereka mulai melakukan tawar-menawar hingga mendapatkan harga yang sesuai, tetapi selama berkomunikasi dengan pembeli, pedagang ini tidak menunjukan ekspresi yang menunjukan keramahan, hanya menampilkan ekspresi biasa saja

(16)

Selama mengamati, saya duduk di penjual kopi yang bersebelahan dengan pedagang buah tersebut dan membeli minuman, dan sesekali mencuri-curi foto untuk mendapatkan bukti objek yang sedang diamati

2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUAL DAN PEMBELI

Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diambil beberapa faktor yang mempengaruhi penjual dan pembeli, antara lain :

2.2.1 Faktor budaya

a. Penjual

Dengan adanya kebudayaan, perilaku pembeli mengalami perubahan. Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan pembeli terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Oleh karena itu, penting bagi para penjual untuk mengetahui perkembangan budaya yang sedang marak dikalangan masyarakat.

b. Pembeli

Pembeli melihat diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan mereka berdasarkan latar belakang kebudayaan yang mereka miliki. Jadi, secara tidak langsung budaya dapat mempengaruhi kemauan untuk membeli suatu barang.

2.2.2 Faktor Lingkungan Sosial

a. Penjual

(17)

merubah sikapnya menjadi lebih ramah dan lembut dan kembali mendapatkan pembeli atau pelanggan.

b. Pembeli

Pembeli sebagian besar merupakan kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini berarti bahwa pembeli dalam membeli barang masih mempertimbangkan status sosialnya. Kebutuhan keluarga/ pembeli menjadi acuan atau tolak ukur pembeli dalam membeli barang yang dibutuhkan keluarga atau pembeli tersebut. Sedangkan untuk kelompok tertentu(teman, tetangga, dll) dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu barang yang dibutuhkan,agar barang itu dapat dimanfaatkan dengan baik.

2.2.3 Faktor Karakter Individu

a. Penjual

Didapatkan bahwa tujuan penjual itu pada dasarnya agar mendapatkan untung yang maksimal. Agar mencapai tujuannya, dapat dilakukan dengan cara, sang penjual itu mempercantik dagangannya agar pembeli itu tertarik apa yg dia jual. Tak jarang pula, penjual menjadi sangat ramah dan bersahabar demi mencapai tujuan tersebut. Dan juga melakukan tawar menawar supaya penjual itu mendapat keuntungan yang lebih besar bukan sebaliknya.

b. Pembeli

Karakteristik para pembeli di pasar ini memiliki beberapa aspek, yaitu pendapatan (income) dan gaya hidup. Dimana, aspek pendapatan sangat erat kaitannya dengan tawar menawar. Selain itu aspek pendapatan sangat berkaitan erat dengan gaya hidup.

Hampir sebagian besar pembeli di pasar Pagi Rawamangun adalah kelas ekonomi menengah ke bawah. Ini berarti bahwa, karakteristik individu yang semakin mapan tidak mendorong sikap pembeli untuk membeli/memilih barang di pasar tradisional. Pembeli cenderung meninggalkan pasar tradisional dan memilih pasar swalayan yang dinilai lebih baik kualitasnya dan bergengsi.

(18)

a. Penjual

Dan faktor ini adalah faktor yang paling mempengaruhi. Dari seluruh analisa membuktikan bahwa, penjual yang ramah dan bersahabat kepada para pembeli ataupun calon pembeli dagangannya lebih laris dibandingkan dengan penjual yang bersikap acuh kepada sang calon pembeli.

Selain itu juga sikap sang penjual ketika menunggu datangnya pembeli pun juga mempengaruhi. Karena terdapat beberapa penjual yang tak mau menunggu dan lebih memilih meninggalkan tokonya lalu mentitipkan toko miliknya kepada penjual yang berada didekatnya. Ketika sang pembeli datang ke toko tersebut, kemungkinan besar yang akan dirasakan sang pembeli adalah kecewa dengan pelayanan toko tersebut. b. Pembeli

Tingkah laku pembeli biasanya menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku sang penjual juga. Jika tingkah laku pembeli juga ramah dan bersahabat, maka sang penjual pun akan berlaku sama, begitupun sebaliknya.

Selain itu, jika sang penjual berhasil meningkatkan tingkat kepercayaan sang pembeli terhadap tokonya. Secara psikologi, sang pembeli pun akan terikat dan tertarik untuk datang lagi ke toko tersebut jika membutuhkan barang itu lagi.

2.2.5 Faktor Strategi Pemasaran

- Strategi produk

Dengan cara menjadikannya sebuah gaya baru. Seperti, misal berbagai barang makanan yang sekitar dua minggu lagi mendekati tanggal kadaluarsa yang kemudian dijadikan parsel. Sehingga barang makanan tersebut tetap laku terjual, walaupun sudah mendekati masa kadaluarsanya. Atau bisa juga dengan membeli 2 barang gratis 1 produk.

- Strategi harga

Menaikkan harga barang tersebut terlebih dahulu, lalu menurunkannya dengan iming-iming ‘diskon’ atau ‘penurunan harga’.

- Strategi distribusi yang berpengaruh nyata terhadap pembeli.

(19)
(20)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.1.1 Psikologi Penjual

Tingkah laku seorang penjual ketika menunggu datangnya pembeli yaitu melalakukan berbagai hal yang berguna untuk menarik perhatian pembeli. Seperti, merapihkan dan menata kembali barang dagangan dan tokonya. Ada juga yang menarik perhatian pembeli dengan cara menawarkan atau menyebutkan langsung beberapa barang dagangannya.

Sedangkan ketika sang pembeli datang, si penjual langsung menyambut dengan ramah dan bersahabat, lalu membantu sang pembeli memilih barang hingga bertransaksi ditoko miliknya.

3.1.2 Psikologi Pembeli

Beberapa pertimbangan pembeli saat akan memilih barang, yaitu : - Pembeli melihat situasi dan kondisi dari barang yang diinginkan.

- Pembeli melakukan tawar-menawar hingga mencapai kesepakatan yang diinginkan.

- Jika tidak terjadi sebuah kesepakaatan antar penjual dan pembeli,pembeli berhak meninggalkan toko tersebut dan pergi ke toko lain untuk mencari barang yang ia butuhkan.

- Bila keduanya telah mencapai kesepakatan maka penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi.

3.2 SARAN

Gambar

Gambar 2.1.1 Penjual Kerudung
Gambar 2.1.2 Penjual Sembako
Gambar 2.1.3 Penjual Peralatan Rumah Tangga
Gambar 2.1.4 Penjual Perhiasan Emas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Manajer Investasi dapat membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas

Rasa asam pada sirup yang dihasilkan berasal dari buah belimbing wuluh yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sirup memiliki nilai pH sebesar 4,05

Article 492 paragraph (1) of the Criminal Code which reads: Whoever is drunk, in public, obstructs traffic, or disturbs the order, or threatens the safety of others, or

Mencari solusi rantai yang dicari diawali dengan pemisahan rantai oleh enzim-enzim tertentu menjadi fragmen-fragmen, selanjutnya dengan membentuk sebuah graf berarah dari

Dari kurva ini kita tidak perlu mendaftar titik dugaan sebagaimana pada Contoh 1, tetapi program akan dapat menyusun 500 titik secara mudah dan disubstitusikan pada program

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2006 ini dengan judul Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak Terhadap Aktivitas

Pembentukan chert ini kurang banyak diketahui kerena minimnya data dan penyelidikan.Penyelidikan tentang presipitasi inorganik dari silika amorf menghasilkan data yang menunjukkan

Adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka telah datang