Nama : Yoshua Christoper tegar Iman Santosa Kelas : Sosiologi Pembangunan A 2013 No reg : 482514656
Evaluasi pembangunan 1. Prinsip Prinsip Pengembangan Kapasitas
Kapasitas tidak akan hanya trickle down ( menetes kebawah)
Kapasitas tidak hanya akan trickle down melalui struktur kekuasaan kecuali mengaktifkan langkah yang diambil untuk meyakinkan apa yang mereka lakukan. Sebagaimana dengan sumber yang lainnya, bila aktivitas dimaksudkan untuk membangun kapasitas diperkenalkan ke lingkungan miring akses ke keahlian atau kesempatan, mereka mungkin secara de facto memperkuat bentukkekuasaan dan eksklusi. untuk membawa perubahan berkelanjutan mungkin berarti harus mengambil beberapa langkah mundur bergerak maju - menghabiskan waktu untuk bekerja pada masalahnya daripada menghabiskan uang secara sia-sia pada mereka dengan harapan bahwa ini entah bagaimana mereka akan mengatasinya. Seharusnya yang dilakukan adalah dengan memberikan mereka cara bukan hanya donasi, memberikan mereka “pancingan” bukan “ikannya”
Feeling of the label
Karena keunikan dari organisasi dan sejarhnya, dan dalam bagian pada konteks yang lebih besar, keputusan tentang apa dan kapan membantu harus dibuat pada basis analisis daripada asumsi atau label.
Making the links
Pengembangan kapasitas tidak difokuskan pada organisasi tertentu, tetapi pada kapasitas yang dibutuhkan oleh orang yang berbeda pada lingkungan yang sama, dan mengalamatkan konsentrasi bersama.
A range of input
2. 7 bentuk model pengembangan kapasitas
Working through intermediaries ( bekerja melalui perantara)
Dalam model ini, terdapat minimnya atau hilangnya hubungan antara Negara dan NGO. Hubungan antara NGO ( pusat atau skala internasional) dan rekan-rekannya ( NGO local) sering dimediasi dengan sumbangan dana untuk tujuan tertentu .
Generating synergies ( membangkitkan sinergitas)
Dalam model sinergi, sebuah NGO bekerja dengan sebuah kombinasi spesifik dengan NGO lain untuk membangun perubahan dalam beberapa level
Promoting representative organization ( mempromosikan organisasi perwakilan)
Sebuah model umum untuk kedua program operasional dan non operasional adalah dengan memfasilitasi munculnya federasi CBO kedalam perserikatan NGO, atau perdagangan federasi serikat. Harapannya bila struktur ini tumbuh dengan kuat mereka dapat lebih baik menyediakan pelayanan public yang memadai sebaik mebangun hubungan pendanaan dan non pendanaan mereka dengan orang lain.
Generating independent organization ( membangkitkan organisasi yang independen)
Biasanya, proyek yang aslinya dibiayai oleh NGO akan berubah menjadi organisasi yang independen. Hal ini biasanya terjadi pada NGO local.
Government and non-governmental structures in parallel
Biasanya, hal ini akan menjadi suatu yang cocok bila bekerja terutama melalui Negara. CBO yang lain dan NGO terkadang disupport untuk menyediakan pelatihan kepada indiviu dalam ranah public dan non-pemerintahan. Dengan membiayai berjalanannya program pemerintah dapat juga berpengaruh dengan kebijakan pemerintah dalam ketentuan pelatihan dan pertukaran kunjungan.
Non-operational emergency programmes
Saat organisasi local kuat, sebuah NGO skala internasional biasanya mencari untuk mengimplementasikan tanggapan daruratnya atas mereka. Dalam beberapa keadaan, membina hubungan dan membagi informasi antara organisasi dapat membantu mereka membangun strategi-strategi umum dan melobby pemerintah atau komunitas internasional. Cara bekerja dalam kedaruratan adalah area yang paling umum dimana NGO sudah mempunyai program kerjanya, dan pihak local dapat memperluas kerja mereka untuk menutupi wilayah geografis yang lebih luas, aktivitas baru, atau memperbanyak jumlah masyarakat(anggota).
Operational Emergency relief programmes (Mengoperasionalkan program bantuan darurat) Saat NGO local dan perantara lemah, sebuah NGO internasional dapat mengimpelementasikan program operasional untuk menyediakan bantuan darurat. Misalnya saat terjadi perang, program bantuan keseluruhan dapat dikordinasikan oleh NGO internasional seperti UNHCR. Seluruh program bantuan berusaha untuk medorong bentuk struktur untuk membantu dengan layanan pengiriman, dan untuk mewakili populasi yang terpengaruh.
pendidikan sosial mungkin berusaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Hal ini, karena itu, penting untuk mengidentifikasi bagaimana program spesifik akan memperbesar kapasitas spesifik dari himpunan orang. Maksud dan tujuan mungkin termasuk.
o Menyediakan edukasi bagi mereka yang dilarang dari sekolah formal
o Menantang tujuan dari edukasi formal, yang mana ini tidak responsive terhadap orang orang terpinggirkan
o Menawarkan bentuk alternative dari edukasi sebagai reaksi atak kebutuhan yang belum dapat terpenuhi
o Menyemangati orang untuk berjuang dalam memperjuangkan hak mereka
o Menyediakan infromasi dalam bentuk yang sesuai, seperti program radio local atau koran
b) Mengidentifikasi Agen
Peserta dalam edukasi social harus didefinisikan dengan tujuan yang telah ditetapkan dimana setiap kegiatannya melibatkan mereka. Proses dalam mencapai persetujuan pada tujuannya membutuhkan waktu, dan kadang bantuan pihak luar. Pesertanya dapat berasal dari CBO, kelompok perempuan, organisasi keagamaan, kelompok, NGO, atau organisasi terkenal lainnya.
c) Menantang struktur kekuasaan
Edukasi social terkonsentrasi dengan menguatkan(empowerment), karena itu termasuk menantang struktur kekuasaan. Prosesnya mungkin menghasilkan outcome yang tak terduga. bahkan dalam suatu kelompok sosial tampaknya kohesif. Stuktur kekuasaan yang didasarkan oleh kekayaan, gender, usia, keluarga, dan semacamnya dapat mempengaruhi bagaimana individu berpartisipasi dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Sebuah edukasi social mungkin akan bertemu dgn masalah ini, namun dapat dewasa bersamanya.
d) Menilai pencapaian
Edukasi social selalu mencari perubahan sikat, dan mengevaluasi dampak yang perlu dilibatkan dalam penilaian subjektif. Indicator penilaian mereka yaitu :
Meningkatkan kepercayaan diri individu dan kelompok dalam penilaian dan mencari solusi pada masalah social dan politik
Meningkatkan partisipasi dalam pembuatan-keputusan, terutama diatas mereka yang sebelumnya terpinggirkan
Meningkatkan kemampuan untuk mebuat koneksi antara kondisi kehidupan hari dari demi hari
Pengetahuan lebih baik kepada organisasi relevan lainnya ( ex : NGO) Dsb
e) Membaca dan menghitung
4. Pengembangan kapasitas kelompok dilakukan dengan a. Planning
Perencanaan terkait erat dengan penilaian diri, dan menyediakan kerangka kerja yang organisasi dan konstituen yang dapat menegaskan apa yang ingin hal ini lakukan dan bagaimana hal itu akan melakukannya. monitoring dan evaluasi adalah mekanisme umpan balik untuk memastikan bahwa masalah diidentifikasi dan ditangani, dan pelajaran yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam perencanaan masa depan
b. Monitoring
Ini adalah mekanisme pengecekan internal untuk memungkinkan pengaturan dibuat dalam sebuah cara yang metodologis. System monitoring harus sederhana dan efisien, jadi mereka dapat siap tergabung dalam rutinitas keseharian. Monitoring membantu
Mengecek asumsi dan hipotesis melawan penampilan Memetakan kemajuan dan pencapaian
Mengidentifikasi mkesulitasn Mengimprovisasi praktik kedepan c. Evaluasi
Kapasitas dari sebuah organisasi secara kritis untuk mengevaluasi kerjanya sendiri dalam usaha kemandirian. Proses dan metodenya mungkin banyak, tapi harus sesuai dengan organisasi dan segala tujuannya. Dengan melakukan evaluasi organisasi dapat:
Menentukan seberapa jauh maksud dan tujuan bertemu
Menilai relefansi, efektifitas, eficiensi dampak, dan keberlanjutan dari apa yang mereka telah capai
Mempertimbangkan kembali, dalam pencerahan pengalaman, validitas asumspu debelakang rencana sesungguhnya