• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivitas Program Tambahan Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Efektivitas Program Tambahan Pe"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM TAMBAHAN PENGHASILAN (INSENTIF) 2011 BERDASARKAN PERBANDINGAN TINGKAT KINERJA

PEGAWAI DISKOMINFO JABAR

(SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PROGRAM TAMBAHAN PENGHASILAN 2011)

Christianingtyas Ari P. P., T. T. Sipayung ABSTRAK

Pemberian insentif diberlakukan di Diskominfo Jawa Barat dalam bentuk penerapan

Program Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2011 berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83 Tahun 2010. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Namun muncul indikasi bahwa terdapat penurunan tingkta kinerja pegawai berupa meningkatnya tingkat keterlambatan dan kepulangan lebih awal pegawai.

Penelitian ini penulis lakukan untuk mengetahui penerapan Program Tambahan Penghasilan berdasarkan persepsi pegawai Diskominfo Jabar, kinerja Pegawai Diskominfo Jabar tahun 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) dan tahun 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011), serta efektivitas program tersebut berdasarkan perbandingan kinerja pegawai (sebelum dan sesudah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode studi deskriptif dengan sampel jenuh (populasi) sebanyak 94 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah uji z berpasangan (paired-z test). Variabel yang diteliti adalah insentif, kinerja Pegawai Diskominfo Jabar tahun 2010 dan kinerja Pegawai Diskominfo Jabar tahun 2011.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi Pegawai Diskominfo Jabar terhadap Program Tambahan Penghasilan 2011 berada dalam kategori tinggi namun mendekati ambang bawah, yaitu 67,75%. Besaran insentif yang diberikan kepada pegawai hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sehingga pegawai tidak dapat menabung maupun membiayai kegiatan rekreasi. Kinerja Pegawai Diskominfo Jabar tahun 2010 bernilai 82,607 dan tahun 2011 bernilai 82,389. Keduanya dalam kategori “baik”. Rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2010 lebih besar atau sama dengan rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2011, sehingga program Tambahan Penghasilan 2011 tidak terbukti efektif.

Kata Kunci : Insentif dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

PENGANTAR

Menurut Mangkunegara (2009:89), insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan kata lain, insentif merupakan pemberian uang di luar gaji yang dilakukan organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi.

Pemberian insentif yang diberlakukan di Diskominfo Jawa Barat adalah Program Tambahan Penghasilan (dengan Pengukuran Kinerja) Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2011

(2)

diinformasikan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja pegawai. Dalam implementasi program tersebut, setiap satu bulan sekali diadakan pengukuran kinerja pegawai Diskominfo Jabar sebagai dasar penghitungan besaran tambahan penghasilan (insentif), untuk memenuhi kebutuhan hidup layak, meningkatkan kinerja, motivasi, inovasi, disiplin dan penghargaan terhadap kinerja pegawai berdasarkan perilaku kerja dan prestasi kerja.

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83 Tahun 2010 menjabarkan bahwa pengukuran aspek perilaku kerja dilaksanakan dengan memberikan penambahan terhadap besaran tambahan penghasilan bagi pegawai yang menunjukkan perilaku kerja sebagai berikut: a) Hadir sesuai dengan ketentuan mengenai jam kerja; b) Pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan mengenai jam kerja; c) Mentaati ketentuan mengenai masuk kerja; d) Melaksanakan tugas dan/atau perintah kedinasan dari atasan dengan baik; dan e) Tidak sedang dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan pengukuran aspek prestasi kerja didasarkan pada pelaksanaan tugas pokok dan tugas tambahan oleh masing-masing pegawai. Tugas pokok adalah tugas utama yang merupakan penjabaran langsung dari fungsi tugas organisasi, sebagaimana dinyatakan dalam rincian tugas jabatan yang bersangkutan. Tugas tambahan adalah tugas yang pada dasarnya tidak dinyatakan dalam rincian tugas jabatan, tetapi memberikan manfaat bagi unit kerja tempat pegawai yang bersangkutan ditugaskan atau apabila pegawai masih melaksanakan tugas pokok minimal 3 (tiga) jam setelah melaksanakan tugas pokok selama 7 (tujuh) jam dalam 1 (satu) hari.

Seharusnya, dengan penerapan program Pemberian Tambahan Penghasilan ini, terdapat peningkatan kinerja pegawai Diskominfo Jabar sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Panggabean (2004:90) bahwa pemberian insentif dapat meningkatkan kinerja karyawan, sesuai pula dengan hasil penelitian Condly, dkk (2003: 56) bahwa insentif memiliki pengaruh positif dalam tujuannya untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas kinerja, dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2010. Pada kenyataannya terdapat fenomena bahwa muncul indikator penurunan kinerja pegawai berupa kenaikan rata-rata tingkat keterlambatan dan kepulangan lebih awal pegawai Diskominfo. Indikator penurunan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kinerja organisasi dinyatakan dalam tiga jenis dimensi kerja, antara lain adalah hasil kerja dan perilaku kerja (Wirawan, 2009:54) dan dalam Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2010, perilaku kerja di Diskominfo Jabar diukur dengan ketepatan waktu hadir dan kepulangan pegawai.

Penulis melakukan pengolahan data untuk mengetahui tingkat keterlambatan dan kepulangan lebih awal pegawai. Rata-rata tingkat keterlambatan sebelum penerapan program Tambahan Penghasilan 2011 adalah 0,02 dan rata-rata tingkat keterlambatan setelah penerapan program Tambahan Penghasilan 2011 adalah 0,22. Terdapat peningkatan rata-rata tingkat keterlambatan pegawai sebesar 0,20. Selain data rata-rata tingkat keterlambatan pegawai, ternyata rata-rata tingkat kepulangan pegawai sebelum waktunya juga meningkat. Rata-rata tingkat kepulangan lebih awal sebelum penerapan program Tambahan Penghasilan 2011 adalah 0,00 dan rata-rata tingkat kepulangan lebih awal setelah penerapan program Tambahan Penghasilan 2011 adalah 0,56. Terdapat peningkatan rata-rata tingkat kepulangan lebih awal pegawai sebesar 0,56 yang menunjukkan indikasi penurunan tingkat kinerja pegawai Diskominfo Jabar.

(3)

Program Tambahan Penghasilan 2011) dan tahun 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011).

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

Populasi yang ingin diteliti adalah semua pegawai Diskominfo Jabar yaitu berjumlah 94 pegawai. Teknik yang dipilih adalah sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sehingga jumlah responden yang diteliti adalah 94 orang.

Metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah analisis persentase. Sedangkan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan kedua, adalah memasukkan nilai DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kategori dalam penilaian DP3 (Wirawan, 2009:142). Untuk menjawab pertanyaan nomor tiga menggunakan teknik analisis paired z-test atau lebih dikenal dengan

pre-post design.

Terdapat tiga variabel yang akan ditelaah dalam penelitian ini, yaitu : a) insentif [X], meliputi kriteria pemberian insentif dan pengaruh, b) kinerja tahun 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) [Y1], meliputi hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan, dan c) kinerja tahun 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) [Y2], meliputi hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan.

Untuk menunjang analisis dalam penelitian ini, perlu didukung oleh data baik data primer maupun data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari pegawai Diskominfo Jabar dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner untuk mengetahui persepsi pegawai tentang penerapan Program Tambahan Penghasilan Pegawai 2011. Sumber data sekunder adalah literatur buku, situs internet, dan dokumen yang dimiliki Diskominfo Jabar berupa data DP3 Pegawai Diskominfo Jabar enam bulan sebelum diterapkannya Program Tambahan Penghasilan Pegawai 2011 dan enam bulan setelah diterapkannya Program Tambahan Penghasilan 2011.

Kuisioner persepsi pegawai terhadap pemberian insentif memuat 16 pertanyaan mengenai kesesuaian dengan biaya hidup, kesesuaian dengan prestasi kerja, kesesuaian dengan perilaku kerja, kesesuaian dengan pendidikan, kesesuaian dengan posisi jabatan karyawan, kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, dan pengaruhnya terhadap motivasi.

Skala pengukuran menggunakan skala Likert. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata, dengan skor penilaian berkisar antara 1 (sangat tidak setuju) hingga 4 (sangat setuju).

HASIL

(4)

Tabel 1. Karakteristik Responden (n=94)

KARAKTERISTIK n %

Jenis Kelamin Pria 61 65

Wanita 33 35

Usia 21-30 tahun 9 9

31-40 tahun 28 30 41-50 tahun 31 33 >50 tahun 26 28

Tingkat Pendidikan SMA/SMK 37 39

Diploma 11 12

S1 25 27

S2 21 22

Masa Kerja ≤ 5 tahun 34 36

6-10 tahun 3 3

11-15 tahun 8 9

16-20 tahun 5 5

>20 tahun 44 47

Tingkat Penghasilan <2 juta 37 39

2-4 juta 34 36

4-6 juta 23 25

Persepsi responden mengenai insentif di Diskominfo Jabar dapat dilihat berdasarkan skor dari setiap item yang disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Tanggapan Responden Terhadap Insentif

No Pernyataan TotalSkor Presentase Kategori

1 Insentif yang diberikan kepada saya telah dapat memenuhi kebutuhan hidup saya. 259 68,88% Tinggi

2 Insentif yang diberikan kepada saya telah dapat

membuat saya menabung. 231 61,44% Rendah

3 Insentif yang diberikan kepada saya telah dapat

membuat saya melakukan kegiatan rekreasi. 232 61,70% Rendah

4 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan hasil pengerjaan tugas pokok saya. 262 69,68% Tinggi

5 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan hasil pengerjaan tugas tambahan saya. 240 63,83% Tinggi

6 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan hasil kehadiran saya setiap hari kerja. 262 69,68% Tinggi

7

Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan hasil ketepatan waktu hadir saya setiap hari

kerja. 245 65,16% Tinggi

(5)

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43.75% 62.5% 81.25% 100%

Skor

8 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan hasil ketepatan waktu kepulangan saya setiap hari kerja.

241 64,10% Tinggi

9 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan tingkat pendidikan saya 253 67,29% Tinggi

10 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan keahlian saya. 252 67,02% Tinggi

11 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai dengan beban kerja saya 242 64,36% Tinggi

12 Insentif yang diberikan kepada saya telah sesuai

dengan pengalaman kerja saya 243 64,63% Tinggi

13 Insentif yang diberikan kepada saya telah diberikan

tepat waktu (sesuai dengan peraturan gubernur) 279 74,20% Tinggi

14

Insentif yang diberikan kepada saya telah diberikan tepat nominalnya (sesuai dengan peraturan

gubernur)

259 68,88% Tinggi

15 Insentif yang diberikan kepada saya telah memberikan saya semangat bekerja 282 75,00% Tinggi

16 Insentif yang diberikan kepada saya telah memberikan dorongan bekerja lebih keras 282 75,00% Tinggi

Rata-rata 67,55% Tinggi

Rata-rata persepsi Pegawai Diskominfo Jabar terhadap Program Tambahan Penghasilan 2011 (insentif) berada dalam kategori tinggi, yaitu 67,75% yang disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1

Persepsi Pegawai Diskominfo Jabar terhadap Program Tambahan Penghasilan 2011

Hasil pengolahan kuisioner 16 pertanyaan, 14 pernyataan dalam kategori tinggi dan dua pernyataan dalam kategori rendah. Dua item yang berada dalam kategori rendah tersebut adalah item “insentif yang diberikan kepada saya telah dapat membuat saya menabung” dan item “insentif yang diberikan kepada saya telah dapat membuat saya melakukan kegiatan rekreasi”, yaitu indikator “sesuai dengan biaya hidup” dari sub variabel kriteria pemberian insentif. Menurut pegawai Diskominfo Jabar, besaran insentif yang diberikan dirasa kurang karena belum dapat memberikan kesempatan pada pegawai untuk menabung dan melakukan kegiatan rekreasi. Insentif yang diberikan digunakan bersamaan dengan gaji pegawai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

Meskipun rata-rata persepsi pegawai berada dalam kategori “tinggi”, namun nilai tersebut mendekati ambang bawah kategori tinggi. Penerapan Program Tambahan Penghasilan harus diperbaiki supaya nilai tersebut bergeser ke kanan dan tidak bergeser ke kiri (mendekati atau masuk ke dalam kategori rendah).

Pengolahan data kinerja (hasil DP3) Pegawai Diskominfo 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) dihasilkan informasi dalam Tabel 3.

(6)

Tabel 3

Nilai Kinerja DP3 Pegawai Diskominfo 2010

(Sebelum Penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011)

N

o Angka Kategori

Jumlah Pegawai

1 91-100 Amat Baik 0

2 75-90 Baik 94

3 61-75 Cukup 0

4 51-60 Sedang 0

5 50-ke bawah Kurang 0

Nilai DP3 seluruh Pegawai Diskominfo 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) seluruhnya berada dalam kategori “Baik” dan rata-rata nilainya adalah 82,607. Rata-rata tersebut masuk dalam kategori “Baik”. Nilai terendah adalah 78,738 dan nilai tertinggi adalah 89,812.

Sedangkan pengolahan data kinerja (hasil DP3) Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) dihasilkan informasi dalam Tabel 4.

Tabel 4

Nilai Kinerja DP3 Pegawai Diskominfo 2011 (Setelah Penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011)

N

o Angka Kategori

Jumlah Pegawai

1 91-100 Amat Baik 0

2 75-90 Baik 94

3 61-75 Cukup 0

4 51-60 Sedang 0

5 50-ke bawah Kurang 0

Nilai DP3 seluruh Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) seluruhnya berada dalam kategori “Baik” dan rata-rata nilainya adalah 82,389. Rata-rata tersebut masuk dalam kategori “Baik”. Nilai terendah adalah 78,500 dan nilai tertinggi adalah 89,770.

Untuk mengetahui efektivitas Program Tambahan Penghasilan (insentif) 2011 yang diterapkan di Diskominfo Jabar, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan metode uji Z berpasangan (paired Z test). Apabila hasil z hitung lebih besar dari z tabel, maka dapat dinyatakan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi jika H0 diterima, maka rata-rata

tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) lebih besar daripada rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011), sehingga program Tambahan Penghasilan 2011 terbukti efektif.

(7)

zh itung= d´

σ

N

Tabel 5. Perbandingan Rata-Rata Kinerja (Nilai DP3) Pegawai Diskominfo Jabar Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011

Pegaw

ai 2011 2010 D d-đ (d-đ)2

1 88,425 88,425 0,000 0,217 0,047

2 85,250 85,729 -0,479 -0,262 0,068

3 83,808 82,486 1,322 1,539 2,370

4 81,867 83,808 -1,941 -1,724 2,971

5 81,678 81,939 -0,261 -0,044 0,002

6 82,840 82,806 0,034 0,251 0,063

7 82,759 81,857 0,902 1,119 1,253

8 83,100 82,840 0,260 0,477 0,228

9 81,849 82,787 -0,938 -0,721 0,519

10 81,908 83,177 -1,269 -1,052 1,106

11 81,539 82,028 -0,489 -0,272 0,074

12 80,013 81,908 -1,895 -1,678 2,814

13 78,780 81,557 -2,777 -2,560 6,552

14 80,013 80,063 -0,050 0,167 0,028

15 80,013 78,919 1,094 1,311 1,720

16 80,013 80,080 -0,067 0,150 0,023

17 82,190 80,130 2,060 2,277 5,186

18 83,646 80,295 3,351 3,568 12,733

19 83,730 82,316 1,414 1,631 2,661

20 80,608 83,838 -3,230 -3,013 9,076

21 79,754 83,759 -4,005 -3,788 14,346

22 84,775 81,102 3,673 3,890 15,135

23 83,310 84,775 -1,465 -1,248 1,557

24 82,786 83,661 -0,875 -0,658 0,432

25 83,214 82,786 0,428 0,645 0,417

26 78,786 83,214 -4,428 -4,211 17,729

27 82,643 78,786 3,857 4,074 16,601

28 83,107 82,643 0,464 0,681 0,464

29 82,912 83,321 -0,409 -0,192 0,037

30 81,697 82,921 -1,224 -1,007 1,013

31 82,071 81,697 0,374 0,591 0,350

32 82,071 82,238 -0,167 0,050 0,003

33 84,720 82,071 2,649 2,866 8,216

34 83,054 84,961 -1,907 -1,690 2,855

35 82,964 82,734 0,230 0,447 0,200

36 89,770 82,500 7,270 7,487 56,061

37 83,271 89,812 -6,541 -6,324 39,988

Pegaw

(8)

38 83,625 83,479 0,146 0,363 0,132

39 84,375 83,708 0,667 0,884 0,782

40 85,571 84,604 0,967 1,184 1,403

41 83,000 85,786 -2,786 -2,569 6,598

43 86,786 83,107 3,679 3,896 15,182

44 80,855 86,929 -6,074 -5,857 34,300

45 84,429 79,893 4,536 4,753 22,595

46 85,009 85,036 -0,027 0,190 0,036

47 83,531 85,292 -1,761 -1,544 2,383

48 83,726 83,656 0,070 0,287 0,083

49 83,625 83,500 0,125 0,342 0,117

50 83,703 83,688 0,015 0,232 0,054

51 88,571 83,844 4,727 4,944 24,447

52 83,000 88,714 -5,714 -5,497 30,213

53 83,214 83,357 -0,143 0,074 0,006

54 85,464 83,667 1,797 2,014 4,058

55 82,893 85,464 -2,571 -2,354 5,540

56 80,357 83,214 -2,857 -2,640 6,968

57 80,881 81,000 -0,119 0,098 0,010

58 83,714 81,286 2,428 2,645 6,998

59 78,500 83,746 -5,246 -5,029 25,287

60 82,875 79,357 3,518 3,735 13,953

61 83,736 83,326 0,410 0,627 0,394

62 84,878 83,787 1,091 1,308 1,712

63 82,854 85,232 -2,378 -2,161 4,668

64 82,000 82,896 -0,896 -0,679 0,461

65 83,890 82,000 1,890 2,107 4,441

66 81,536 83,849 -2,313 -2,096 4,392

67 82,071 81,750 0,321 0,538 0,290

68 82,571 82,000 0,571 0,788 0,622

69 83,452 82,714 0,738 0,955 0,913

70 80,110 83,857 -3,747 -3,530 12,458

71 81,375 80,440 0,935 1,152 1,328

72 78,929 81,554 -2,625 -2,408 5,797

73 78,589 79,863 -1,274 -1,057 1,116

74 80,120 79,143 0,977 1,194 1,427

75 84,378 78,738 5,640 5,857 34,309

76 83,719 80,406 3,313 3,530 12,464

77 83,125 84,670 -1,545 -1,328 1,763

78 83,071 83,844 -0,773 -0,556 0,309

79 83,417 83,458 -0,041 0,176 0,031

80 79,452 83,071 -3,619 -3,402 11,571

81 82,008 83,524 -1,516 -1,299 1,686

Pegaw

ai 2011 2010 D d-đ (d-đ)2

(9)

83 80,993 82,432 -1,439 -1,222 1,492

84 80,607 78,810 1,797 2,014 4,058

85 81,429 81,233 0,196 0,413 0,171

86 82,848 82,125 0,723 0,940 0,884

87 80,143 81,357 -1,214 -0,997 0,993

88 81,643 83,071 -1,428 -1,211 1,466

89 78,589 80,393 -1,804 -1,587 2,517

90 80,161 81,714 -1,553 -1,336 1,784

91 78,518 78,893 -0,375 -0,158 0,025

92 80,545 80,232 0,313 0,530 0,281

93 79,839 78,821 1,018 1,235 1,526

94 79,989 80,723 -0,734 -0,517 0,267

rata-rata 82,389 82,607 -0,217 jumlah 544,247

rata-rata 5,790

σ 2,406

N 9,695

đ -0,217

đ/

N 0,248

z -0,874

z tabel -1,650

Hasil z hitung adalah -0,874 dan z tabel adalah -1,650. Artinya, z hitung lebih kecil daripada z tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya rata-rata tingkat kinerja

Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) lebih kecil daripada rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2010 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011), sehingga program Tambahan Penghasilan 2011 tidak terbukti efektif.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah disampaikan penulis pada sub bab sebelumnya akan dirangkum menjadi sebuah kesatuan untuk lebih menggambarkan permasalahan.

Berdasarkan olahan data sekunder Diskominfo Jabar, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa tingkat kinerja pegawai Diskominfo pada tahun 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) berada dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata sebesar 82,607. Kemudian pada tahun 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) juga tetap berada dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata sebesar 82,389. Meskipun dalam kategori “Baik”, namun dengan dilakukan uji z berpasangan terhadap data populasi kinerja pegawai Diskominfo 2010 dan 2011, tidak terdapat peningkatan kinerja. Pengujian hipotesis memberikan hasil H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya rata-rata tingkat

kinerja Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) lebih kecil daripada rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011), sehingga program Tambahan Penghasilan 2011 tidak terbukti efektif.

(10)

penyimpangan dari teori yang diungkapkan oleh Panggabean (2004:90) bahwa pemberian insentif dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Penulis telah meneliti persepsi pegawai Diskominfo terhadap program tambahan Penghasilan 2011 sehingga penulis membatasi penyebab tidak efektifnya program tersebut berdasarkan hasil pengolahan kuisioner yang disebarkan oleh penulis terhadap seluruh pegawai Diskominfo Jabar. Kuisioner tersebut berisi persepsi Pegawai Diskominfo Jabar tentang kriteria pemberian insentif yang dikaitkan dengan biaya hidup, prestasi kerja, perilaku kerja, pendidikan, jabatan karyawan, dan peraturan yang berlaku dalam lingkungan Diskominfo Jabar. Kemudian persepsi pengaruh insentif terhadap motivasi pegawai Diskominfo Jabar.

Rata-rata persepsi Pegawai Diskominfo Jabar terhadap Program Tambahan Penghasilan 2011 (insentif) berada dalam kategori tinggi, yaitu 67,75%. Dari 16 item pernyataan, 14 pernyataan dalam kategori tinggi dan dua pernyataan dalam kategori rendah. Dua item yang berada dalam kategori rendah tersebut adalah indikator “sesuai dengan biaya hidup” dari sub variabel kriteria pemberian insentif.

Item pertama yang berada dalam kategori rendah adalah “Insentif yang diberikan kepada saya telah dapat membuat saya menabung”. Item kedua adalah “Insentif yang diberikan kepada saya telah dapat membuat saya melakukan kegiatan rekreasi”. Berarti besaran insentif yang diberikan kepada pegawai digunakan bersamaan dengan gaji pegawai dan hanya cukup untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari saja sehingga mereka tidak dapat menabung maupun membiayai kegiatan rekreasi mereka.

Selain berkaitan dengan nominal insentif yang dikaitkan dengan biaya hidup, salah satu penyebab tidak efektifnya Program Tambahan Penghasilan 2011 adalah kriteria pemberian insentif yang tidak secara langsung berkaitan dengan peningkatan kinerja. Kriteria yang dinilai hanya berkaitan dengan standar tertentu yang dapat dicapai oleh pegawai, namun tidak dapat menilai ada atau tidaknya peningkatan kinerja pegawai dibandingkan kinerja pegawai sebelum diberikannya insentif. Hal ini dibuktikan dengan persepsi responden yang berada dalam kategori tinggi namun nilainya hampir di ambang bawah.

Selain itu, standar penilaian kinerja untuk pemberian insentif tidak didasarkan pada peningkatan kinerja pegawai. Sistem pemberian insentif juga tidak menciptakan iklim persaingan maupun peluang untuk pegawai memperoleh nominal insentif yang lebih besar ketika kinerjanya melampaui kinerja pegawai lain untuk memperoleh nominal insentif yang lebih besar (dibanding pegawai lain yang kinerjanya berada di bawah pegawai tersebut). Standar penilaian kinerja untuk pemberian insentif hanya didasarkan pada standar angka yang ditetapkan oleh organisasi, tidak pada kinerja pegawai pada umumnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yang diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu:

a) Rata-rata persepsi Pegawai Diskominfo Jabar terhadap Program Tambahan Penghasilan 2011 (insentif) berada dalam kategori tinggi, yaitu 67,75% dari tanggapan responden. Skor ini diperoleh dari populasi sebanyak 94 Pegawai Diskominfo Jabar. Menurut pegawai Diskominfo Jabar, besaran insentif yang diberikan dirasa kurang karena belum dapat memberikan kesempatan pada pegawai untuk menabung dan melakukan kegiatan rekreasi. Insentif yang diberikan digunakan bersamaan dengan gaji pegawai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

(11)

Penghasilan harus diperbaiki supaya nilai tersebut bergeser ke kanan dan tidak bergeser ke kiri (mendekati atau masuk ke dalam kategori rendah)

b) Kinerja Pegawai Diskominfo Jabar tahun 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) berupa Nilai Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) seluruh Pegawai Diskominfo tahun 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) seluruhnya berada dalam kategori “Baik” dan rata-rata nilainya adalah 82,607. Kinerja Pegawai Diskomfo Jabar tahun 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) berupa nilai Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) seluruh Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) seluruhnya berada dalam kategori “Baik” dan rata-rata nilainya adalah 82,389.

c) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil z hitung adalah -0,874 dan z tabel adalah -1,650. Artinya, z hitung lebih kecil dari z tabel sehingga H0 ditolak dan H1

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2011 (setelah penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011) lebih kecil daripada rata-rata tingkat kinerja Pegawai Diskominfo 2010 (sebelum penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011), sehingga program Tambahan Penghasilan 2011 tidak terbukti efektif.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diajukan saran-saran sebagai berikut:

a) Tidak efektifnya Program Tambahan Penghasilan 2011 dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, sehingga penulis memberikan alternatif solusi yaitu diadakannya penelitian oleh pihak Diskominfo Jabar terkait dengan analisis faktor penyebab tidak efektifnya Program Tambahan Penghasilan.

b) Diskominfo Jabar sebaiknya melakukan penelitian terkait besaran insentif yang diharapkan oleh pegawai berdasarkan kebutuhan-kebutuhan lain di luar kebutuhan pokok pegawai dan menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan dalam penentuan besaran insentif.

c) Diskominfo Jabar sebaiknya memperbaiki kriteria penilaian kinerja untuk memberikan besaran tambahan penghasilan yang berkaitan dengan pengukuran peningkatan kinerja. Langkah tersebut dilakukan supaya tujuan Program Tambahan Penghasilan untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat tercapai.

d) Diskominfo Jabar sebaiknya memberikan peluang bagi para pegawai yang kinerjanya melampaui kinerja pegawai lain untuk memperoleh nominal insentif yang lebih besar (dibanding pegawai lain yang kinerjanya berada di bawah pegawai tersebut). Standar penilaian kinerja untuk pemberian insentif juga didasarkan pada kinerja pegawai pada umumnya, tidak hanya standar angka yang ditetapkan oleh organisasi.

(12)

Lind, Douglas A. Et.al. (2007), Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global, Buku 1, Edisi 13, Jakarta: Salemba Empat.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Panggabean, Mutiara S. (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bogor: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2009), Metode dan Teknik Menyusun proposal Penelitian (untuk Mahasiswa S-1, S-2, dan S-3), Bandung: Alfabeta.

________(2010), Metode dan TeknikMenyusun Tesis, Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. (2006), Research Methods For Business, Buku 1, Jakarta; Salemba Empat.

Siagian, Sondang. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta; Bumi Aksara.

Suwatno, Juni Priansa. (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi dan Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Trihendradi, Cornelius. (2005), SPSS 13: Step By Step Analisis Data Statistik, Yogyakarta: Andi.

Wirawan. (2009), Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat.

JURNAL

Condly, Steven J. et.al. (2003), The Effects of Incentives on Workplace Performance: A Meta-analytic Review of Research Studies, Performance Improvement Quarterly Journal.

Lewa, Eka Idham Iip K. Dan Subowo. (2005), Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di PT Pertamina (PERSERO) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon, Jurnal Sinergi.

Muljani, Ninuk. (2002), Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan, Jurnal Manajemen dan Kwirausahaan Vol.4, No.2.

Nofrinaldi, dkk. (2006), Persepsi dan Pengaruh Sistem Pembagian Jasa Pelayanan terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Jiwa Madani, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.

Pambelum, Yohanes Joni dan Harmanto. (2005), Pengaruh Sistem Insentif terhadap Efektivitas Kinerja Dinas Pendapatan daerah Kota Palangka Raya, Jurnal Sosiosains.

(13)

Stajkovic, Alexander D. and Fred Luthans. (2000), The Differential Engagement and Relative Effects of Incentive Motivators on Work Performance, In Press – Academy of Management Journal.

Stolovitch, Harold D., et al. (2002), Incentives, Motivation and workplace Performance: Research and Best Practices, International Society for Performance Improvement.

SKRIPSI DAN TESIS

Indudewi, Dian. (2009), Pengaruh Sasaran Jelas dan Terukur, Insentif, Desentralisasi, dan Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Organisasi, Tesis Program S2 Universitas Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan.

Lucia, Diety. (2010), Analisis Perbedaan Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional pada Kantor Divisi Regional I PT TELKOM Medan, Skripsi Program S1 Universitas Sumatera Utara Medan: tidak diterbitkan.

Setiawan, Mitra. (2009), Analisis Pengaruh Komunikasi, komitmen Organisasi, dan Insentif terhadap Kinerja Pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), TBK di Medan, Tesis Program S2 Universitas Sumatera Utara Medan: tidak diterbitkan.

Surya, Ricko Bramada. (2010), Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Kelompok Kompas Gramedia Sub Divisi Majalah Angkasa Jakarta Tahun 2010, Skripsi Program S1 IM Telkom Bandung: tidak diterbitkan.

Syahputra, Irwan. (2009), Analisis Pengaruh Pemberian Insentif dan Tunjangan Risiko terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Bagian Pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan, Skripsi Program S1 Universitas Sumatera Utara Medan: tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Responden (n=94)
Gambar 1Persepsi Pegawai Diskominfo Jabar terhadap Program Tambahan Penghasilan 2011
Tabel  3Nilai Kinerja DP3 Pegawai Diskominfo 2010
Tabel 5. Perbandingan Rata-Rata Kinerja (Nilai DP3) Pegawai Diskominfo JabarSebelum dan Sesudah Penerapan Program Tambahan Penghasilan 2011

Referensi

Dokumen terkait

ACCIÓN 8: Incrementar el precio de venta a farmacias y distribuidores Dado que se va a realizar un rediseño del envase, así como otras acciones de marketing,

Sudirman, N dkk (1991), menggarisbawahi nilai-nilai praktis dari penggunaan media pembelajaran, yaitu: meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak untuk

Untuk menyebarluaskan informasi tentang HKI khususnya bagi industri kecil dan menengah (IKM), maka Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM), sejak tahun 1998

KEDUA : Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Madrasah Ibtidaiyah Negeri sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mengikuti ketentuan

Dalam implementasi program tersebut, setiap satu bulan sekali diadakan pengukuran kinerja pegawai Diskominfo Jabar sebagai dasar penghitungan besaran tambahan

Berdasarkan pada kesenjangan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji lebih lanjut pengaruh tambahan

- Dengan Praktikum siswa dapat membuat Sertifikat dengan data Source berasal dari Microsoft Excel dengan cepat dan mudah 5C. Tempat penyelenggaraan: Laboratorium Komputer

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Belum diketahuinya yang mana lebih efektif diantara penerapan pendekatan saintifik