commit to user
i
TERPASUNG KASIH SAYANG : STUDI KASUS PENGARUH IKATAN
KELUARGA DALAM PROSES DERADIKALISASI
MANTAN TERORIS REMAJA
Skripsi
Disusun sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Pendidikan Strata I Psikologi
Oleh :
Dhestina Religia Mujahid
G0110014
Pembimbing :
Dra. Salmah Lilik, M.Si.
Moh. Abdul Hakim, S. Psi., M.A.
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa hal yang ada dalam
skipsi ini, sebelumnya belum pernah terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengamatan serta pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
dipergunakan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat
hal-hal yag tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia untuk
dicabut derajat kesarjanaan saya.
Surakarta, Mei 2014
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal dengan judul : Terpasung Kasih Sayang: Studi Kasus Pengaruh
Ikatan Keluarga dalam Proses Deradikalisasi
Mantan Teroris Remaja.
Nama Peneliti : Dhestina Religia Mujahid
NIM : G0110014
Tahun : 2014
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan pembimbing dan penguji skripsi
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 02 Mei 2014
Pembimbing I
Dra. Salmah Lilik, M.Si.
NIP. 194904151981012001
Pembimbing II
Moh. Abdul Hakim, S.Psi., M.A.
NIK. 1985031120130201
Koordinator Skripsi
Rin Widya Agustin, S.Psi., M.Psi.
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul:
Terpasung Kasih Sayang: Studi Kasus Pengaruh Ikatan Keluarga dalam
Proses Deradikalisasi Mantan Teroris Remaja
Dhestina Religia Mujahid, G0110014, Tahun 2014
Telah disahkan oleh pembimbing dan penguji skripsi
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari : Jumat
Moh. Abdul Hakim, S.Psi., M.A.
NIK. 1985031120130201 (_________________)
Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psi.
NIK. 1981071920130201 (_________________)
commit to user
v
MOTTO
Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya.
(H.R. Muslim)
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS. Al Baqarah : 216)
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah (urusan
yang lain) dengan sungguh-sungguh. Dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah
engkau berharap.
(Al Insyiraah : 7-8)
Saya melakukan yang terbaik yang saya tahu, saya melakukan yang sangat baik
yang saya bisa, saya bermaksud melakukan yang terbaik sampai pada akhirnya.
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Nenek dan kedua orang tua tercinta, Ibu Hj. Dalati Ridwan, Ibu Dian
Nurani, S. Pd., dan Bapak Mujahid Jaryanto, S.H., M.B.A.
Terimakasih atas segala cinta, kasih sayang, doa, perhatian, dan dukungan yang
tidak pernah berhenti mengalir.
Kekasih tercinta, Sigit Purnomo
Terimakasih atas segala bentuk semangat, optimisme, dan ketenangan yang
diberikan sehingga membuat penulis merasa yakin mampu menjadi pribadi yang
lebih baik lagi dari hari ke hari. Terimakasih engkau juga telah membimbingku
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis memanjatkan rasa syukur yang tidak
terhingga kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya ini. Penulis menyadari, bahwa keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari banyak pihak yang
telah membantu. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Bapak Drs. Hardjono, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan juga selaku penguji I.
Terimakasih atas masukan, waktu, dan ilmu yang diberikan.
3. Ibu Dra. Salmah Lilik, M. Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan
banyak arahan, perhatian, ilmu, dan pemahaman.
4. Bapak Moh. Abdul Hakim, S. Psi., M. A. selaku pembimbing II atas segala
kebaikan, arahan, waktu, dan perhatian untuk penulis.
5. Bapak Arif Tri Setyanto, S.Psi., M. Psi., Psi., selaku penguji II. Terimakasih
atas masukan, ilmu, dan waktu, dan bimbingan yang diberikan.
6. Ibu Tri Rejeki Andayani, S. Psi., M. Si. selaku, pembimbing akademik yang
telah memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan kepada penulis.
7. Seluruh Ibu dan Bapak dosen Prodi Psikologi FK UNS yang telah
commit to user
viii
8. Seluruh staf dan karyawan Prodi Psikologi FK UNS atas segala
dukungannya.
9. Nenek, Ibu, Bapak, adik-adik, dan Mamas atas cinta dan kasih sayang yang
sangat berarti bagi penulis.
10. Keluarga besar H. Moh. Adjari, S. Ag. dan Alm. H. Ridwan, S. Pd., yang
memberikan perhatian serta dukungan semangat luar biasa bagi penulis.
11. Dhik JR selaku subjek utama penelitian dan segenap keluarga besarnya,
Bapak PO, Ibu MT, dan Dhik LQ. Terimakasih atas kesediaannya untuk
berpartisipasi menjadi partner dalam penulisan ini.
12. Bapak HF, Dhik BD, dan Dhik GB yang bersedia memberikan informasi
guna membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
13. Sahabat-sahabat tercinta: Yuan, Iis, Ajeng, Aulia, Gloria, Devrie, Dita, Citra,
Fera, Shofia, Aya, Mba Kiki, Irma, Jeje, Masri, dan Dhik Trini, Dhik Fathiya,
Gloria, Gita, dan Tiara, atas ukhuwah yang luar biasa.
14. Keluarga besar Psikologi UNS angkatan 2010 atas kebersamaannya.
Semoga segala bentuk kebaikan yang diberikan oleh berbagai pihak ini
dibalas dengan kebaikan yang berlipat oleh Allah SWT. Penulis berharap, karya
ini dapat menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi orang lain.
Surakarta, Mei 2014
Penulis,
commit to user
ix
TERPASUNG KASIH SAYANG : STUDI KASUS PENGARUH IKATAN KELUARGA DALAM PROSES DERADIKALISASI
MANTAN TERORIS REMAJA
Dhestina Religia Mujahid G0110014
ABSTRAK
Terorisme merupakan sebuah isu global yang merenggut perhatian dunia. Mereka yang terlibat dalam aksi teror atau biasa disebut dengan teroris adalah individu yang sedang berada dalam proses pencarian identitas diri dan rata-rata berusia sekitar 16-35 tahun (Sarwono, 2012b). Teroris dapat dengan mudah terekrut jaringan radikal karena mereka memiliki kebimbangan, disorientasi, dan secara sosial psikologis terisolasi dari masyarakatnya. Karakteristik khas remaja yang lebih dekat dengan peer-group dan cenderung menjauhi orang tua membuat mereka dapat dengan mudah direkrut masuk ke dalam kelompok radikal (Lestari, 2012 dan Sarwono, 2012a).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ikatan keluarga dalam proses deradikalisasi mantan teroris remaja. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan desain studi kasus yang diharapkan dapat menggali fokus penelitian secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja mantan terpidana kasus terorisme. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan riwayat hidup.
Hasil penelitian ini menggambarkan adanya pengaruh keluarga dalam proses deradikalisasi yang terjadi dalam diri subjek. Kedekatan dan kelekatan keluarga, terlebih orang tua, membuat subjek berjanji untuk tidak lagi melakukan aksi teror. Subjek memiliki kedekatan dan kelekatan terutama dengan orang tua dan adik-adiknya sejak kecil. Namun seiring beranjak remaja, subjek mulai menjauh dari keluarganya dan lebih dekat dengan kelompok aksi jihadnya. Kontrol kedua orang tua subjek saat itu tergolong kurang, karena mereka sibuk bekerja dan tidak menyadari kondisi yang sebenarnya terjadi dalam diri subjek. Kedekatan dan kelekatan subjek dengan keluarga terutama orang tuanya kembali membaik setelah subjek ditangkap oleh Densus 88. Orang tua mulai menjalin kedekatannya kembali dengan cara memberi perhatian dan memberikan kasih sayang mereka kepada subjek. Kasih sayang dan perhatian orang tua tersebut membuat subjek berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi melakukan aksi teror. Ia juga ingin menjaga perasaan dan kesehatan orang tua, terutama ibunya. Subjek tidak ingin ibunya kembali sakit ketika mengetahui, bahwa ia masih berhubungan dengan segala hal yang berhubungan dengan kasus terorisme yang pernah menimpanya. Remaja yang lekat secara aman dengan orang tuanya memang memiliki kemampuan dalam penyesuaian emosional yang baik dan memiliki kecenderungan yang lebih rendah untuk melakukan perilaku bermasalah dibandingkan remaja yang tidak memiliki kedekatan dengan orang tua mereka.
commit to user
x
SHACKLED BY AFFECTION: A CASE STUDY ON THE INFLUENCE OF THE FAMILY BOUND IN THE DE-RADICALIZATION PROCESS OF A FORMER TEENAGE TERRORIST
Dhestina Religia Mujahid G0110014
ABSTRACT
Terrorism is a global issue that has grabbed the world's attention. Those involved in terrorism acts or commonly referred as terrorists are individuals in the process of the search for identity and generally age around 16-35(Sarwono, 2012b) year-old. Terrorists can be easily recruited by a radical network as they possess indecision, disorientation, and are socially and psychologically isolated from the society. The typical characteristics of teenagers who are closer to peer-group and tend to shun away from their parents may drive them to be easily recruited into radical groups (Lestari, 2012 and Sarwono, 2012a).
This research was aimed to determine the influence of the family bound in the de-radicalization process of a former teenage terrorist. The research employed a qualitative method, by using a case study design which was expected to explore the focus of the research more profoundly. The subject in this research was a former teenage convict of a terrorism case. The methods employed in this research were interviews, observations, and biography.
The result of this research describes the influence of the family in the de-radicalization process occurring within the subject. The intimacy and attachment with the family, especially with his parents made the subject pledge not to commit terrorist acts anymore. The subject had sense of intimacy and attachment, especially with his parents and his younger siblings in his childhood. However, as a teenager, the subject began to shun away from his family and he got closer to his jihad action group. The control from both of the subject’s parents was relatively low because they were occupied with their work and did not realize the actual condition occurring within the subject. The intimacy and attachment of the subject with his family healed after the subject got arrested by Densus 88. His parents attached to their parents indeed possess good emotional adjustment ability and possess lower tendency to perform troublesome behavior compared to teenagers who do not possess intimacy with their parents.
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
commit to user
B. Pelaksanaan Penelitian ... 71
C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 77
D. Pembahasan ... 158
E. Bagan Ikatan Kekeluargaan Subjek ... 180
F. Kelemahan Penelitian ... 182
G. Keunggulan Penelitian ... 183
commit to user
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan I Kategorisasi Radikalisme Islam di Indonesia ... 19
Bagan II Kerangka Pemikiran ... 42
Bagan III Metode Studi Kasus ... 48
Bagan IV Kerangka Susunan Data Hasil Penelitian ... 77
Bagan V Alur Pembahasan dan Analisis Singkat Hasil Penelitian ... 78
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Radikalisme di Kalangan SMP-SMA ... 2
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR