• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MELALUI PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN DI SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MELALUI PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN DI SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Konteks Penelitian

Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak anak manusia yang

pertama-tama lahir kedunia, telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia

telah berusaha mendidik anak-anaknya kendatipun dalam cara yang sangat

sederhana.1 Sesederhana apa pun bentuk pendidikan yang diberikan oleh

orang tua kepada anak yang dilahirkanya, pastilah telah terjadi transfer

nilai-nilai pendidikan pada anak tersebut.2 Karena, pendidikan sangat berperan

penting dalam kehidupan. Manusia dapat membedakan antara yang benar

dengan yang salah dengan adanya pendidikan, dengan begitu pendidikan

menjadi pusat terjadinya perubahan yang baik untuk bangsa ini.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangka potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara.3

Di sini, Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat

manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu

kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa

1

Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 1

2

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 13

3

(2)

pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia, maka penanaman

nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap individu menjadi sebuah

keniscayaan, yang ditempuh untuk meningkatkan kecerdasan spiritual melalui

pendidikan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayar 208:

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.4

Ayat diatas telah jelas mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan

seluruh ajaran agama Islam ini harus dilakukan secara keseluruhan.

Maksudnya, dalam melaksanakan kegiatan keagamaan khususnya di sekolah

harus di ikuti oleh seluruh warga sekolah agar nilai-nilai keagamaan yang

ditanamkan dapat terwujud dengan baik.

Oleh karena itu, peran orang tua dan guru sangat dipentingkan, karena

penanaman nilai-nilai agama merupakan tugas pokok orang tua di rumah dan

tugas guru disekolah. Tetapi, dalam hal ini lingkungan sekolah lah yang

pertama berperan dan kemudian dilanjutkan oleh orang tua di rumah dalam

menanamkan nilai keagamaan tersebut. di sisni jelas bahwa guru mempunyai

peran penting dalam penanaman nilai keagamaan siswa. Terutama guru PAI,

4

(3)

karena dituntut bukan hanya mengajarkan teori, tetapi juga di praktekkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Dilihat dari uraian di atas, telah diketahui bahwa peran guru PAI

sangatlah penting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa yang

dilakukan dengan penanaman nilai-nilai keagamaan. Maka penulis memilih

judul “Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa

melalui Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan di SMPN 3 Kedungwaru

Tulungagung”. Karena di SMPN 3 Kedungwaru Tulungagung guru PAI

selalu memerankan perannya sebagai guru PAI dengan tertib. Seperti halnya

guru sebagai teladan, guru PAI selain memberikan teori yang diajarkan beliau

juga mengajak dan memberikan contoh kepada siswa tentang apa yang

diajarkan. Dengan demikian pendidik atau guru Pendidikan Agama Islam

harus mempunyai Usaha dalam meningkatkan Kecerdasan Spiritual siswa,

meskipun tidak berleblkan sekolah Islam diharapkan agar siswa-siswi setelah

lulusan akan menjadi siswa yang berakhlakul karimah dan berkualitas.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual

siswa melalui penanaman nilai sidiq di SMPN 3 kedungwaru

(4)

2. Bagaimana peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual

siswa melalui penanaman nilai Amanah di SMPN 3 kedungwaru

Tulungagung?

3. Bagaimana peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual

siswa melalui penanaman nilai ikhas di SMPN 3 kedungwaru

Tulungagung?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan peran guru PAI dalam meningkatkan

kecerdasan spiritual siswa melalui penanaman nilai sidiq di SMPN 3

kedungwaru Tulungagung

2. Untuk mendeskripsikan peran guru PAI dalam meningkatkan

kecerdasan spiritual siswa melalui penanaman nilai amanah di SMPN 3

kedungwaru Tulungagung

3. Untuk mendeskripsikan peran guru PAI dalam meningkatkan

kecerdasan spiritual siswa melalui penanaman nilai ikhas di SMPN 3

kedungwaru Tulungagung

D. Keguanaan Penelitian

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pikiran

(5)

terutama yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai keagamaan yang

akan meningkatkan kecerdasan spiritual.

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini bagi SMP Negeri 3 Kedungwaru adalah

dapat digunakan sebagai acuan dan strategi dalam rangka

meningkatkan interaksi belajar mengajar antara guru sebagai pengajar

dan siswa sebagai pelajar.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk

melaksanakan kebijaksanaan dalam meningkatkan pendidikan agama

islam melalui pembelajaran di kelas-kelas terutama yang terkait dalam

penanaman nilai-nilai keagamaan siswa.

c. Bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu tambahan

sumber pengetahuan / referensi tentang penanaman nilai-nilai

keagamaan siswa

d. Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penerapan ilmu

(6)

dan pengalaman baik di dalam bidang penelitian maupun penulisan

karya ilmiyah dan sebagai tugas akhir syarat untuk mendapatkan gelar

S-1.

e. Bagi peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti yang akan

datang sebagai bahan kajian penunjang dan bahan pengembang

perancangan penelitian dalam meneliti hal-hal yang berkaitan dengan

topik diatas.

f. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Tulungagung sebagai tambahan sumber ilmu dan

sumbangan pemikiran untuk tercapainya tujuan pendidikan agama

islam.

E. Penegasan Istilah

1 Secara Konseptual

a) Peran guru pendidikan agama Islam

Peran guru pendidikan agama Islam adalah perangkat tingkah

laku atau tindakan yang dimiliki seseorang dalam memberikan ilmu

pengetahuan agama Islam kepada anak didiknya disekolah maupun di

(7)

b) Kecerdasan spiritual

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan pokok yang

dengannya dapat memecahkan masalah-masalah makna dan nilai,

menempatkan tindakan atau suatu jalan hidup dalam konteks yang

lebih luas, kaya, dan bermakna.5

c) Nilai keagamaan

Nilai keagamaan adalah nilai-nilai kehidupan yang

mencerminkan tumbuh kembangnya kehidupan beragama yang terdiri

dari tiga unsur pokok yaitu, aqidah, ibadah dan akhlak yang menjadi

pedoman perilaku sesuai dengan aturan-aturan Illahi untuk mencapai

kesejahteraan serta kebahagian hidup di dunia dan akhirat.6

2 Secara Operasional

Berdasarkan devinisi konseptual di atas, maka yang dimaksud dengan

judul “ Peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa

melalui penanaman nilai keagamaan di SMPN 3 kedungwaru”, adalah

usaha dan hasil guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual melalui

penanaman nilai-nilai yang baik pada siswa seperti halnya nilai sidiq, nilai

amanah dan nilai ikhlas. Dimana seorang guru harus bisa menjadi orang

tua siswa saat disekolah, menjadi teman, dan harus bisa menjadi panutan

bagi siswa, sehingga akan memberikan pembiasaan pada diri siswa untuk

5

Wahyudi Siswanto. et. all., Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak; Pedoman Penting Bagi Orang Tua dalam Mendidik Anak, (Jakarta: Amzah, 2012), hal.10

6

(8)

berperilaku sesuai dengan syariat Islam dan terhindar dari sifat-sifat

negatif.

F. Sistematika Pembahasa

Peneliti memandang perlu mengemukakan sistematika pembahasan

untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini. Skripsi ini terbagi menjadi

lima bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pembahasan pada sub ini merupakan gambaran

dari keseluruhan isi skripsi yang meliputi: latar belakang penelitian, fokus

penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, keguanaan hasil penelitian,

penegasan istilah, dan sistematika penelitian.

Bab II Kajian teori, pada bab ini membahas tentang kajian teori yang

dijadikan landasan dalam pembahasan pada bab selanjutnya. Adapun bahasan

kajian teori ini meliputi kajian tentang guru pendidikan agama Islam, ini

menyangkut beberapa masalah, yaitu: pengertian guru, pengertian pendidikan

agama Islam, dan peran guru pendidikan agama Islam, materi kecerdasan

spiritual; pengertian kecerdasan spiritual dan meningkatkan kecerdasan

spiritual, materi nilai-nilai keagamaan; pengertian nilai-nilai keagamaan,

sumber nilai, macam-macam nilai keagamaan, penelitian terdahulu, dan

kerangka konseptual.

Bab III Metode penelitian, pada bab ini membahas tentang pendekatan

(9)

pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan temuan, dan

tahap-tahap penelitian.

Bab IV Hasil penelitian, pada bab ini membahas tentang Deskripsi

data atau temuan penelitian.

Bab V Pembahasan, pada bab ini membahas tentang temuan dari

penelitian.

Bab VI penutup, pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari

hasil penelitian serta saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

guru agama.

Bagian akhir terdiri dari: daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat

Referensi

Dokumen terkait

20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, pada Bab I pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

tersebut dalam penelitian ini yang digunakan peneliti adalah triangulasi.

Banyak cara yang bisa dilakukan guru untuk mengetahui mereka amanah dalam menjalankan tugasnya atau tidak ialah dengan mengetes langsung siswa sesuai dengan tugas

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan merupakan ”… usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar,

20 tahun 2003 bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Dasar Repubik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 1, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk