• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Irigasi dan Drainase doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Irigasi dan Drainase doc"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH IRIGASI dan DRAINASE

“ET0 dan CROPWAT-8”

Oleh :

FAUZIA HIDAYATI (125040200111024)

G

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

Nama : FAUZIA HIDAYATI Lokasi Studi : Jatikerto

Uraian Tugas : Jaringan Irigasi Mikrosprinkler dan Drip Tanaman Tebu

Data Meteorologi Karangkates

(3)

pada lahan tersebut adalah 20,5 °C, sedangkan rata-rata suhu maksimum adalah 31,8 °C dengan rata-rata kelembaban 79%. Hal ini sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tanaman tebu yaitu ketinggian tanah 0 - 1.500 mdpl, suhu udara 28 - 340C, kelembaban minimal 70% dan sinar matahari 7 - 9 jam/hari. Kecepatan angin juga sangat berperan dalam mengatur keseimbangan udara dan kadar CO2 di sekitar tajuk yang mempengaruhi proses fotosintesis. Angin dengan kecepatan kurang dari 10 km/jam di siang hari berdampak positif bagi pertumbuhan tebu,sedangkan angin dengan kecepatan melebihi 10 km/jam akan mengganggu pertumbuhan tanaman tebu bahkan tanaman tebu dapat patah dan roboh. Jika dikonversikan ke dalam km/hari maka kecepatan angin yang sesuai untuk pertumbuhan tebu adalah kurang dari 240 km/hari. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi iklim di lahan budidaya ini sesuai karena rata-rata kecepatan anginnya 167 km/hari.

(4)

Dari kebutuhan air untuk budidaya tebu menunjukkan bahwa kebutuhan air pada masa awal tanam hingga masa pertengahan mengalami kenaikan serta penurunan yang cukup signifikan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kebutuhan air irigasi pada minggu ke-2 bulan Juni sebesar 5,5 mm/dec, kemudian pada minggu ke-2 bulan september mengalami peningkatan kebutuhan air hingga 57,8 mm/dec. Setelah itu, kebutuhan air mulai mengalami penurunan dari minggu ke-3 bulan september sebesar 47,3 mm/dec hingga minggu pertama bulan November sebesar 6,6 mm/dec. Selama masa pertengahan tanaman tebu ini tidak membutuhkan air hingga awal masa akhir sedangkan pada minggu ke-3 bulan Maret 2015 membutuhkan air irigasi sebesar 4,9 mm/dec. Pemenuhan kebutuhan air ini dilakukan hingga minggu kedua bulan Juni 2015, tetapi dikarenakan telah memasuki masa panen maka tidak dilakukan irigasi.

Jadwal Irigasi Sprinkler

(5)

Dari hasil analisa program cropwat menunjukkan bahwa jadwal irigasi yang dilakukan selama budidaya tanaman tebu hanya dilakukan sekali yaitu pada 95 hari setelah tanam tepatnya tanggal 21 September yaitu sebesar 283,5 mm dengan tingkat efisiensi curah hujan sebesar 58,1 %.

Irrigation Timing : Rainfed (No Irrigation) Irrigation Application :

(6)

Dari hasil analisis cropwat menunjukkan ketika tidak dilakukan irigasi sama sekali mengakibatkan penurunan hasil produksi sebesar 4,0%. Sedangkan hasil yang ditunjukkan oleh grafik menunjukkan bahwa tanaman mengalami krisis akan kebutuhan air pada hari ke 105-145 hari setelah tanam tetapi idak sampai mengalami kematian. Hal ini dikarenakan tingkat efisiensi curah hujan mencapai 79,2%

Jadwal Irigasi Drip

(7)

Dari hasil analisa program cropwat tersebut menunjukkan bahwa tanaman tebu hanya membutuhkan sekali irigasi yaitu pada 95 hari setelah tanam tepatnya pada tanggal 21 September 2014 sebesar 283,5 mm. Hal ini sama dengan jadwal irigasi menggunakan Sprinkler tetapi perbedaan hanya pada kebutuhan total irigasi kotor yaitu pada irigasi drip ini sebesar 315 mm sedangkan pada irigasi sprinkler sebesar 354,4 mm.

Irrigation Timing : Rainfed (No Irrigation) Irrigation Application :

(8)

Dari hasil analisa cropwat tersebut menunjukkan bahwa ketika tidak dilakukan irigasi tanaman masih mampu hidup dengan mengalami masa krisis air pada 105-145 hari setelah tanam. Hal ini dikarenakan tingkat efesiensi curah hujan yang mencapai 79,2% mampu memenuhi kebutuhan air tanaman tetapi mampu menurunkan hasil produksi hingga 4%.

Perancangan Sistem Irigasi Sprinkler dan Drip

Terdapat dua bidang lahan , masing-masing mempunyai Luas lahan 0.2

ha (200 m

2

) ukuran 20 x 10 m

Tanaman yang ditanam ?

Metode irigasi yang dipilih, yaitu : satu bidang dengan sprinkler dan satu

bidang dengan drip.

Debit rata-rata Impact sprinkler ( 705 l/jam ) dan drip ( 0.76 l/jam)

Berapa kebutuhan sprinkler dan stick dripper yang diperlukan dan bahan

lain (PVC, drip pipe, dsb) sebagai komponen jaringan.

Coba gambar layout jaringannya, mulai dari sumber air/pompa.

Berapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman

dalam table di bawah ini (hasil perhitungan CropWat-8).

Irigasi Sprikler

(9)

5,17

51 0,78 40,3 21,15 11,43262411 58 0,92 50,2 21,15 14,24113475 75

5,30

1,06 51,9 21,15 14,72340426 82 1,18 57,8 21,15 16,39716312 89 1,20 47,3 21,15 13,41843972 105

4,97

1,20 3,6 21,15 9,531914894 112 1,20 22,4 21,15 6,354609929 119 1,20 20,3 21,15 5,758865248 136

4,11

1,20 6,6 21,15 1,872340426 143 1,20 0,0 21,15 0

272 1,15 4,9 21,15 1,390070922 289

4,77

1,09 0,3 21,15 0,085106383 296 1,04 0,9 21,15 0,255319149 303 0,99 7,3 21,15 2,070921986 319

4,89

0,94 16,4 21,15 4,65248227 326 0,89 22,9 21,15 6,496453901 333 0,84 24,2 21,15 6,865248227 350

4,88 0,78 15,6 21,15 4,425531915 365 0,74 6,5 21,15 1,843971631

Perhitungan

Diket : n= 6 buah q=705 L/jam=0,705 mm/jam A=0,2 ha= 200m2

EDR = (n ×q)

A =

(6×0,705)

200 = 0,021 m/jam = 21,15 mm/jam Waktu Operasi = kebutuhanair tanaman

EDR =

6.5

(10)

 Irigasi Drip

4,88 0,74 6,5 3,04 12,82894737 3 21 11,0 3,04 21,71052632 28 0,51 21,4 3,04 42,23684211 44

5,17

0,65 29,8 3,04 58,81578947 51 0,78 40,3 3,04 79,53947368 58 0,92 50,2 3,04 99,07894737 75

5,30

1,06 51,9 3,04 102,4342105 82 1,18 57,8 3,04 114,0789474 89 1,20 47,3 3,04 93,35526316 105

4,97

1,20 3,6 3,04 7,105263158 112 1,20 22,4 3,04 44,21052632 119 1,20 20,3 3,04 40,06578947 136

4,11

1,20 6,6 3,04 13,02631579 143 1,20 0,0 3,04 0

272 1,15 4,9 3,04 9,671052632 289

4,77

1,09 0,3 3,04 0,592105263 296 1,04 0,9 3,04 1,776315789 303 0,99 7,3 3,04 14,40789474 319

4,89

0,94 16,4 3,04 32,36842105 326 0,89 22,9 3,04 45,19736842 333 0,84 24,2 3,04 47,76315789 350

4,88

0,78 15,6 3,04 30,78947368 365 0,74 6,5 3,04 12,82894737

(11)

Waktu Operasi = kebutuhanair tanamanEDR = 3,046.5 = 2,19 jam/periode = 12,82 menit/hari

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa tanaman tebu membutuhkan air terbanyak pada masa perkembangan atau biasa disebut critical period. Kebutuhan air terbesar terjadi pada saat tebu berumur 4 bulan yaitu sebesar 57,8 mm/periode , dimana pada umur tersebut tebu berada pada masa vegetatif aktif. Pada masa tersebut, kekurangan air akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tebu seperti diameter batang kecil dan jarak antar buku kecil sehingga tinggi pohon berkurang. Kebutuhan air terendah terjadi pada saat tebu berumur 12 bulan, yaitu masa siap panen. Saat itu tebu tidak membutuhkan banyak air lebih, karena kelebihan air akan berpengaruh pada proses pemasakan yaitu menyebabkan rendemen tebu turun. Tanaman tebu diberi air secukupnya pada musim kemarau tetapi tebu tidak perlu diairi pada musim hujan. Maka dari itu pada bulan November 2014 sampai Maret 2015 tidak memerlukan irigasi dikarenakan curah hujan pada bulan tersebut mamapu memenuhi kebutuhan air tanaman tebu sendiri.

(12)

Perhitungan Biaya Investasi

1. Kebutuhan Irigasi Sprinkler

No Alat dan Bahan Harga/Unit (Rp) Kebutuhan(unit) Total Biaya (Rp) 1 Pipa PVC 1” 30.000 2 60.000 2 Pipa PVC ½” 19.000 12 228.000 3 Kenee / Tee / Sock 3.000 7 21.000

4 TBA 1.000

-5 Lem PVC 10.000 5 50.000 6 Impact Sprinkler ½”

Debit 0,15-0,21 l/dt, Radius 20-35m

100.000

-7 Chalenger ½”

Debit 120 l/jam, Radius 8m

15.000 6 90.000

8 Butterfly ½”

Debit 360-840 l/jam, Radius 8-12m

85.000

-9 Bushing/Barbed blue ½”

Debit 120 l/jam, Radius 8m

5.000

-10 Pompa Bensin/Diesel 2.000.000 1 2.000.000 Total 2.449.000

2. Kebutuhan Irigasi Micro Jet Sprayer/Drip

No Alat dan Bahan Harga/Unit (Rp) Kebutuhan(unit) Total Biaya (Rp) 1 Pipa PVC 1” 30.000 2 60.000 2 Pipa PVC 3/4” 23.000 40 920.000 3 Kenee / Tee / Sock /

Sockdrat

3.000 50 150.000

4 TBA 1.000

-5 Lem PVC 10.000 15 150.000 6 Disk Filter 185.000 1 185.000 7 Quick Action Valve 25.000

-8 Pipe LDPE 13mm per meter

3.500 -9 Drip pipe 5mm per meter 2.000

(13)

12 Regulating Stick/Dripper

Debit 2 l/jam 1.200 400 480.000

13 Jet Spray/Micro sprinkler

Debit 90 l/jam, Radius 3,2m

1.500

-14 XL Jet Mist

Debit 41 l/jam, Radius 2,4m

5.000

-15 Punch 8.000 -16 Landscape Stick 25.000 -17 Rigid Riser 30 cm 5.000

-18 Pembuatan Sumur bor 1.500.000 1 1.500.000 19 Pompa Automatic 500.000 1 500.000 20 Drum Plastic 250.000

-21 Fertilizer Injector 406.000

-Total 4.145.000

Berdasarkan evaluasi biaya pada sistem irigasi sprinkler dan drip tersebut menunjukkan bahwa dalam sistem irigasi drip membutuhkan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan sprinkler. Hal ini dikarenakan dalam irigasi drip, emiter harus dalam keadaan yang dekat tanaman sehingga diperlukan pipa-pipa lateral serta emitter yang banyak untuk menjangkau semua tanaman di dalam lahan tersebut. Pada sistem irigasi sprinkler hanya membutuhkan peralatan yang cukup minim karena jangkauan radius nozzle cukup menjangkau beberapa tanaman.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Doorenbos J and Pruitt, 1984. Guidelines for Predicting Crop Water Requirements. FAO Irrigation and Drainage Paper No. 24. FAO, Rome.

Grieve, A.M. 1988. Water use efficiency of micro irrigated citrus. Proceedings Fourth International Micro Irrigation Congress, Vol.1.Albury Wodonga, Australia. October 23-28,1988

FAO 24 FAO 33 FAO 56

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan untuk 5 tahunan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala

Rekomendasi guru tentang pembelajaran yang menggunakan teknik observasi lingkungan dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal di sekolah dasar Kabupaten Banyuwangi

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa jenis karsinoma tiroid yang paling sering ditemukan ialah karsinoma papilar, dan karsinoma folikuler

Berdasarkan garap karawitan pakelirannya maka Mujaka Jakasuharja (dalang tenar yang juga sebagai gending-gending Nartasabda dalam pakeliran tidak terikat dengan

Data primer menurut Sugiyono (2008:137) adalah sebagai berikut: “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Pengumpulan

Hubungan antara Electronic Word of Mouth (eWOM) dengan minat berkunjung dibuktikan oleh penelitian yang salah satunya dilakukan oleh Erkan (2016) yang menyatakan bahwa

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai pvalue = 0.000 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada