• Tidak ada hasil yang ditemukan

MULTIKULTURAL DAN GLOBALISASI (1) docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MULTIKULTURAL DAN GLOBALISASI (1) docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Perkembangan Perusahaan Multinasional dan Keterkaitannya dengan Budaya Masyarakat Indonesia

(ZARA sebagai kiblat fashion masyarakat Urban Indonesia)

Pada era globalisasi ini, aktor-aktor dalam dunia internasional tidak hanya negara sebagai aktor tunggal dalam pembangunan sebuah era. Kehadiran aktor non negara seperti

Non Government Organization yang bersifat non-profit hingga perusahaan multinational atau

Multinational Coorporation yang ikut menyumbang dalam pembangunan ekonomi sebuah negara bahkan perekonomian dunia global. Karakteristik dari perusahaan multinasional adalah perusahaan biasanya dimiliki oleh negara-negara maju yang kemudian melakukan ekspansi ke negara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, guna memperoleh keuntungan yang lebih besar. Di Indonesia sendiri masyarakat cenderung lebih memilih produk-produk dengan merek dagang asing dari pada produk lokal buatan dalam negeri, ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa merek dagang asing jauh lebih merajai roda perekonomian di negara berkembang, yaitu:

1. Rendahnya perhatian pemerintah dalam mengelola dan memberikan pelatihan terhadap pengrajin produk-produk lokal meski dalam beberapa tahun terakhir pemerintah mulai giat mengkampanyekan gerakan cintai produk-produk lokal, namun stigma yang telah lama mengendap dalam benak masyarakat Indonesia masih sulit untuk dilepaskan dari produk-produk asing.

2. Rendahnya minat masyarakat Indonesia untuk mencintai dan merasa memiliki nilai-nilai lokal yang diangkat.

(2)

4. Masyarakat cenderung menyukai merek dagang asing yang menggunakan nama-nama dalam bahasa Inggris, Jepang dan lainnya karena nilai komersialnya menjadi lebih tinggi.

5. Minimnya minat masyarakat Indonesia untuk berwirausaha

6. Era globalisasi dan pasar bebas

Produk-produk dengan merek dagang asing yang akan dianalisa dalam tulisan ini adalah ZARA, Mango, Topshop sebagai merek dagang asing dalam lini pakaian. Seperti kita sudah ketahui bahwa kebutuhan dasar manusia adalah Sandang, Pangan dan Papan. Kebutuhan manusia untuk melindungi dirinya dengan pakaian yang semula hanya untuk melindungi dari udara dingin dan panas serta menutup aurat, kemudian berkembang tidak hanya sekedar butuh tapi juga berkeinginan untuk dipandang lebih fashionable dan tidak ketinggalan jaman.

Pada era globalisasi yang menjadi awal dari dikenalnya istilah the world without border, didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan industri menjadikan fenomena dari belahan dunia lain lebih mudah untuk diakses dan dipelajari lebih cepat. Misal saja dalam hal ini adalah perkembangan trend gaya hidup apa yang sedang digandrungi akan dengan mudah dan cepat mempengaruhi masyarakat lain. Kembali pada karakteristik perusahaan multinasional yang biasanya dimiliki oleh negara-negara maju dan ekspansi kepada negara berkembang, kemajuan teknologi yang dimiliki oleh negara-negara maju dan standarisasi produk serta layanan purnajual yang biasanya dibuat untuk menambah kepuasan dan menjaga kepercayaan konsumen menjadi hal yang mungkin dianggap remeh tapi berhasil merebut hati konsumen.

(3)

menjadi besar dan beranak-pinak di negara ini. Menurut hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indones (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universtas Indonesia (UI), mayoritas pengguna internet di Indonesia berada dalam rentang usia 18-25 tahun.1 Pengunaan internet menjadi salah satu faktor cepatnya transfer informasi dan menjadi literatur mengenai trend gaya fashion yang akan muncul dan merek dagang apa saja yang akann masuk kedalam kategori top 10, dan kemudian masuk kedalam wishlist banyak remaja dan meningkat kepada masuknya produk tersebut dalam keranjang belanja para remaja. ZARA, Top Shop, Uniqlo, Mango dan lainnya adalah merek lini busana yang di negara-negara maju atau negara-negara asalnya hanyalah merek dari fashion high street atau lini busana dengan nilai jual yang tidak masuk dalam kategori busana mahal seperti Burberry, Louis Vuitton dan lain-lain. Namun berbeda nasib ketika brand high street ini masuk ke negara-negara berkembang mereka menjadi barang mewah dan mahal karena adanya perbedaan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menjadi nilai baku perekonomian dunia.

Cepatnya perubahan mode dan gaya fashion dengan cepat ditanggapi oleh brand-brand ini mereka dengan cepat bisa mengambil hati masyarakat dengan kemunculan seri-seri terbaru dan juga penawaran diskon sebagai penarik minat remaja. Usia remaja sebagai pengguna internet yang tinggi di Indonesia memiliki korelasi terhadap kesuburan merek-merek dagang asing di Indonesia, kemudahan merek-mereka untuk mengakses trend fashion yang ada diberbagai negara di belahan dunia lain, dan juga pada usia-usia remaja adalah fase pencarian jati diri sehingga mereka trying so hard to fit in themselves to the world, dalam hal ini mereka membutuhkan pengakuan atas eksistensi mereka, salah satunya dengan cara bagaimana mereka bisa menyerap dan mengaktualisasikan diri mereka dengan cara berpakaian mereka yang up to date dan bermerek terkenal, dengan begitu mereka akan cenderung merasa siap dan diakui untuk masuk dan bersaing di dunia pergaulan masa kini.

1 http://tekno.liputan6.com/read/2197439/pengguna-internet-indonesia-didominasi-remaja-amp-wanita

(4)

Namun fenomena ini cenderung hanya terjadi pada remaja-remaja perkotaan yang lebih mudah mengakses informasi dan didukung dengan alat-alat teknologi informasi yang cangih.

Terlebih lagi remaja-remaja masa kini cenderung rendah dalam rasa hal kecintaannya terhadap nilai-nilai budaya lokal yang tidak sedinamis dengan nilai-nilai modernitas yang mereka junjung, apalagi produk-produk lokal biasanya merupakan representasi dari ikon-ikon budaya setempat, misal saja tenun ikat dari Nusa Tenggara Barat, atau Noken dari Papua, saya pribadi lebih menyukai apabila produk-produk lokal tetap merepresentasikan ikon-ikon budaya asalnya namun seiring dengan pesatnya kemajuan zaman, saya fikir akan lebih baik jika bisa dikombinasikan dengan trend-trend yang sedang muncul tanpa menghilangkan nilai budaya dari ikon tersebut dan dalam proses pengemasan yang lebih baik dan menarik, karena kemasan-kemasan atau paperbag dari merek-merek dagang asing sangat menarik dan mengikuti trend misal trend paperbag ramah lingkungan, dan biasanya paperbag atau kemasan produk mereka cenderung dibuat sedemikian apik untuk merepresentasikan merek dagang mereka dan secara laten merek dagang yang menjadi identitas mereka ketika ada dalam genggaman seorang konsumen akan cenderung memancing rasa penasaran konsumen lain untuk membeli merek tersebut.

Selain remaja, faktor lainnya yang membantu kesuburan para perusahaan asing tersebut ada di Indonesia adalah, masyarakat urban perkotaan sama halnya dengan remaja, masyarakat urban memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi informasi, dan tentunya berkaitan juga dengan perbedaan gaya hidup dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Dari segi selera dan juga pemilihan brand terhadap barang tertentu akan berbeda.

(5)

dan peternakan menjadi sektor perdagangan dan industri, transformasi teknologi informasi menjadi kebutuhan yang hampir sama dengan kebutuhan dasar sandang, pangan dan papan, dalam hal ini masyarakat yang lebih aware dengan teknologi biasanya cenderung lebih konsumtif karena mereka semakin ingin memuaskan rasa ingin tahu dan keinginan untuk memenuhi hasrat mereka dengan hal-hal yang baru salah satunya adalah dengan membeli produk-produk keluaran terbaru dan yang sedang masuk dalam jajaran trend masa kini.

Sejarah Masuknya Zara dan Model Penjualannya di Indonesia

(6)

“Zara is always striving to meet the needs of its customers at the same time as helping

to inform their ideas, trends and tastes. The idea is to share responsible passion for

fashion across a broad spectrum of people, cultures and ages.”2

Zara selalu berupaya untuk mencari apa saja kebutuhan dari konsumer mereka, apa yang sedang diinginkan pasar dan bagaimana trend yang mempengaruhi dari sisi karakteristik masyarakat, kultur dan usia sehingga ketika mereka menciptakan produk-produk baru bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat.

Keunikan dari Zara adalah konsep one stop shopping yang ditawarkan pada gerainya dimana, baik perempuan, laki-laki, dan anak-anak. Tipikal dari cara penjualan ini sangat disukai oleh masyarakat perkotaan yang memiliki tingkat mobilitas tinggi dan memerlukan sesuatu yang praktis dan dapat dijangkau dalam satu tempat untuk memenuhi kebutuhannya. Cepatnya mode berubah, Zara dengan cepat bisa melakukan turnover terhadap hal tersebut karena sesuai dengan konsep Zara yang disebut sebagai ‘freshly baked clothes’. Dimana diumpamakan bahwa produk yang mereka ciptakan merupakan produk rapuh seperti bahan pangan, dimana produk yang merek atawarkan kepada konsumen harus lebih sering diganti dan diperbaharui oleh model-model yang lainnya. Konsep seperti ini yang kemudian menurut saya menjadi salah satu faktor kuatnya hegemoni Zara di Indonesia, padahal Zara di Indonesia hanya ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali dan hanya ada 10 outlet secara keseluruhan.3

Beberapa alasan lain mengapa hegemoni Zara begitu kuat dan melekat pada masyarakat urban di Indonesia:

- Nama Zara sangat mudah untuk diucapkan dan diingat, di Spanyol sendiri pelafalan Zara dibaca dengan ‘Tha-ra’

(7)

- Dalam seminggu Zara selalu menciptakan koleksi terbarunya sebanyak 2x, dan ini yang tercepat dari kompetitor lain.4

- Warna dari logo Zara yang berwarna hitam melambangkan kekuasaan, kemewahan, keagungan dan high-end.5 Logo produk seringkali memiliki nilai yang sangat tinggi dalam sebuah penjualan, kreatifitas dalam pembuatan logo dan penulisan nama brand sangat mempengaruhi psikologis konsumen, semakin menarik atau semakin elegan desain dari suatu logo semakin orang tertarik untuk membelinya

- Sebagian produk pakaian Zara dibuat oleh PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) yang ada di Desa Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah. Alih-alih mendukung perekonomian rakyat dengan membeli produk asing namun dibuat didalam negeri, tingkat penjualan Zara meningkat dengan informasi ini, dan tentunya berpengaruh kepada tingginya keuntungan yang ada di Indonesia yang membuatnya semakin betah dan terus berkembang.

- Produk Zara selalu dibuat limited atau stok terbatas.

- Zara berkomitmen untuk menggunakan bahan bebas racun seperti detox dalam proses pewarnaan pakaian pada produknya, hal ini sangat menarik dan krusial terlebih setelah banyaknya penelitian mengenai kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari proses pewarnaan pakaian yang banyak dilkakukan oleh industri-industri textile yang kemudian diolah oleh prosuden fashion kenamaan.6

- Produk Zara seringkali dipakai oleh kaum jetset yang menjadi kiblat fashion salah satunya adalah Kate Middleton, penjualan produk Zara selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan ketika ada salah satu public figure dunia yang

4 http://www.bisnishack.com/2014/09/57-fakta-menarik-tentang-zara.html

5 Ibid

(8)

menggunakannya, bahkan penjualan baju Zara habis dalam waktu satu jam setelah digunakan oleh Kate Middleton.7

- Indonesia merupakan pasar bagi pakaian-pakaian yang tidak lolos Quality Control dan dijual kembali, hal ini bisa dilihat dari banyaknya factory outlet yang menjual produk-produk dengan label asing yang mengalami cacat minor, namun tetap diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini secara tidak langsung terus menstimulasi masyarakat terhadap persepsi mereka dalam menentukan produk yang akan mereka beli. Dan Zara semakin diburu meskipun ini merugikan namun nama mereka terus terpelihara dan bisa dijangkau oleh masyarakat dengan ekonomi yang lebih rendah dari masyarakat perkotaan.

(9)

Analisis Perkembangan Perusahaan Multinasional dan Keterkaitannya dengan Budaya Masyarakat Indonesia

(ZARA sebagai kiblat fashion masyarakat Urban Indonesia)

Fitri Annisa Rachmah

210120160009

Universitas Padjajaran

Referensi

Dokumen terkait

Elaboration Likehood Theory merupakan teori persuasi yang populer dan dikemukakan oleh Richard Petty & John Cacioppo (1986) yang berasumsi bahwa orang

Banyak faktor mempengaruhi minat siswa sekolah mengenah atas Negeri 1 Kamal untuk meneruskan perguruan tinggi yang rendah diantaranya salah satu faktor rendahnya

Sisi barat dan selatannya berbatasan dengan wilayah-wilayah Islam, di pantai selatan merupakan wilayah yang diperebutkan antara kaum Muslimin dan Bizantium, dan

Scanned

pertambangan. Mereka yang membiayai hal ini terdorong oleh keuntungan yang dat diperoleh dari tiap ons akstraksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini

atas segala nikmat cahaya ilmu pengetahuan, kemudahan serta petunjuk yang telah diberikan sehingga dapat terselesaikan dengan baik penulisan tesis dengan Pengujian Keseragaman

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang masalah potensi wisata yang terdapat di Pasar Jumat Karanganyar, strategi pengembangan Pasar Jumat Karanganyar, dan