Kriptografi – Pertemuan 2
Teknik Subtitusi
Abjad
P r a j a n t o W a h y u A d i
prajanto@dsn.dinus.ac.id
prajanto.blog.dinus.ac.id
Rencana Kegiatan Perkuliahan
3 Teknik Playfair &
Shift Cipher
4 Teknik Hill &
Vigenere Cipher
5 Teknik Transposisi
6 Super Enkripsi &
Standar kompetensi
•
Pada akhir semester, mahasiswa
menguasai pengetahuan, pengertian, &
pemahaman tentang teknik-teknik
kriptografi.
•
Mahasiswa diharapkan mampu
Kompetensi dasar
•
Mahasiswa menguasai teknik caesar
cipher
•
Mahasiswa menguasai substitusi
abjad tunggal
•
Mahasiswa menguasai substitusi
Materi yang Harus Dikuasai
Sebelumnya
•
Jenis serangan/ancaman terhadap
informasi
•
Tujuan keamanan komputer
Pre-Test
•
Jelaskan jenis-jenis serangan/
ancaman terhadap informasi !
•
Jelaskan tujuan sistem keamanan
komputer !
•
Jelaskan dasar-dasar sistem
Tugas
•
Bentuk kelompok beranggotakan
5
orang
•
Pelajari salah satu dari tema berikut:
–
Cryptographic Failures
–
Cryptography for Pervasive Computing
–
Cryptography in Wireless Application
–
Cryptography vs. Steganography
–
Digital Signature and Public Key Signature
–
Image Encryption and Visual Cryptography
–
Public Key Cryptography and Key Distribution
Center
–
Security in Commercial Consumer Application
–
Trusted Computing Platform
Content
•
Caesar Cipher
1
•
Monoalphabetic Cipher
2
•
Polyalphabetic Cipher
Caesar Cipher
•
Teknik kriptografi pertama kali
•
Teknik kriptografi paling sederhana
•
Ditemukan oleh Julius Caesar
•
Hanya dipergunakan pada
Huruf
Alfabet
baik huruf kapital maupun
huruf kecil. Sehingga ketika proses
yang dilakukan pada angka maka hal
tersebut tidak dapat dilakukan.
•
Dilakukan dengan cara
mengganti
Caesar Cipher
•
Setiap karakter digantikan dengan
3
Caesar Cipher
•
Setiap karakter digantikan dengan
3
karakter berikutnya dengan
modulo 26
C= E(P) = (P + 3) mod(26)
P= D(C) = (C - 3) mod(26)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Caesar Cipher
•
Sangat mudah dipecahkan dengan
teknik brute-force:
–
Algoritma enkripsi dan dekripsi sudah
banyak diketahui
–
Hanya ada
25
kemungkinan
–
Bahasa yang digunakan dalam
plaintext
Caesar Cipher
•
Pemecahan dengan teknik
brute-force
Ciphertext :
PHHW PH DIWHU WKH WRJD
Caesar Cipher
•
Dengan hanya mempunyai 25
Monoalphabetic Cipher
•
Monoalphabetic cipher (Cipher abjad
tunggal) adalah enkripsi metode
subtitusi yang memetakan tiap-tiap
abjad dengan abjad lain secara
random
, bukan metode pergeseran
seperti Caesar cipher
Monoalphabetic Cipher
•
Misal terdapat
3
simbol alfabet :
,
,
Caesar Cipher Monoalphabetic Cipher
Monoalphabetic Cipher
•
Dengan 26 karakter dalam alphabet
Monoalphabetic Cipher
•
Teknik ini dilakukan untuk
mempersulit kriptanalis dalam
mengAnalisis pola susunan
plaintext-nya.
•
Namun demikian enkripsi subtitusi
abjad tunggal ini mudah sekali untuk
dipecahkan dengan
analisis
frekuensi
.
•
Kalau diamati dalam suatu bahasa
apapun, pasti terdapat
huruf
yang
Analisis Frekuensi
Monoalphabetic Cipher
Contoh:
•
Sebuah
ciphertext
dari pesan berbahasa
inggris
sbb:
UZQSOVUOHXMOPVGPOZPEVSGZWSZOPFPESXUDBMETSXAIZ
VUEPHZHMDZSHZOWSFPAPPDTSVPQUZWYMXUZUHSX
EPYEPOPDZSZUFPOMBZWPFUPZHMDJUDTMOHMQ
Analisis Frekuensi
Monoalphabetic Cipher
Analisis Frekuensi
Monoalphabetic Cipher
•
Dengan membandingkan frekuensi huruf
Analisis Frekuensi
Monoalphabetic Cipher
•
Dengan membandingkan frekuensi
Analisis Frekuensi
Monoalphabetic Cipher
•
Setelah berhasil mengindentifikasi 4 huruf,
Analisis Frekuensi
Monoalphabetic Cipher
•
Lanjutkan proses Analisis frekuensi,
‘trial
and error’
, penambahan spasi antar
karakter, hingga di dapatkan plaintext
utuh sbb:
it was disclosed yesterday that several informal but
direct contacts have been made with political
Monoalphabetic Cipher
•
Teknik Monoalphabetic Cipher
mudah
dipecahkan
, karena teknik ini
Polyalphabetic Cipher
•
Leon Battista Alberti sekitar 1467
diyakini sebagai pencipta cipher
polyalphabetic
pertama
di
era Renaissance.
•
Alberti
menggunakan
alfabet
campuran
untuk
mengenkripsi
Polyalphabetic Cipher
•
Untuk
penyandian
ini
Alberti
Polyalphabetic Cipher
•
Polyalphabetic Cipher:
Vigenere Cipher
•
Ditemukan
oleh
Giovan
Battista
Bellaso pada tahun 1553, namun lebih
dikenal dengan nama Vigenere Cipher
yang diambil dari nama Blaise de
Vigenère
•
Vigenere Cipher diketahui sebagai
teknik Polyalphabetic Cipher yang
terbaik, dan salah satu yang paling
sederhana
[Stalling, 2014]
•
Menggunakan
pengideksan
Caesar
Cipher
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
Vigenere Cipher
•
Mengulang
kunci monoalphabetic sebanyak
n
periode.
•
Persamaan umum:
C
i
= (p
i
+ k
i mod m
)mod 26
p
i
= (C
i
-
k
i mod m
)mod 26
Vigenere Cipher
•
Contoh:
–
A = 0, B = 1, . . . , Z = 25
–
Diketahui kunci =
KEY
–
Plaintext =
BOBOLJAMSATU
sehingga kunci diperluas
menjadi
KEYKEYKEY
sampai ukurannya
sama dengan plain text
Vigenere Cipher dengan Tabula Recta
•
Proses Enkripsi :
–
Cari plaintext pada bagian baris
–
Cari key pada bagian kolom
–
Lakukan
intersection
(persimpangan)
baris dan kolom untuk menemukan
ciphertext
•
Proses Dekripsi :
–
Cari key pada bagian kolom
–
Telusuri ciphertext ke arah kanan
–
Telusuri ke atas untuk menemukan
Beaufort Cipher
•
Ditemukan oleh Sir Francis Beaufort
•
Beaufort Cipher adalah teknik
Polyalphabetic Cipher yang hampir
sama dengan Vigenere Cipher
•
Beaufort Cipher mempunyai
urutan
alphabet
B ~ Z
dalam
Ciphertext
Beaufort Cipher
Varian Beaufort Cipher
•
Varian Beaufort Cipher adalah
modifikasi dari Beaufort Cipher yang
sekaligus merupakan kebalikan dari
Vigenere Cipher
•
Beaufort Cipher mempunyai
urutan
alphabet
A ~ Z
dalam
Ciphertext
Autokey Cipher
•
Pada teknik Vigenere dan Beaufort
Cipher terdapat kemungkinan
beberapa karakter dienkripsi dengan
kunci yang sama
–
Contoh:
Autokey Cipher
•
Untuk mengatasi masalah kunci
periodik, Blaise de Vigenère
mengusulkan sebuah sistem
Autokey
, dimana sebuah
kunci
digabungkan
dengan
plaintext
, dan
digunakan kembali sebagai kunci
Autokey Cipher
•
Contoh:
Kunci
:
deceptive
Plaintext
:
wearediscoveredsaveyourself
maka:
Kunci
:
deceptive
wearediscoveredsav
Plaintext
:
wearediscoveredsaveyourself
Ciphertext
:
Kesimpulan
•
Dengan hanya mempunyai 25
kemungkinan, teknik Caesar Cipher
sangat
jauh dari kriteria Aman
•
Teknik Monoalphabetic Cipher
mudah
dipecahkan
, karena teknik ini
merefleksikan frekuensi dari pesan asli
[Stalling, 2011]
•
Polyalphabetic Cipher menghasilkan
pola enkripsi yang lebih acak karena
plaintext
yang
sama
, dapat
Kriptografi Prajanto Wahyu Adi