• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Uji Coba Nuklir Korea Utara Dan Kaitannya Dengan Perdamaian Dan Stabilitas Keamanan Global

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Uji Coba Nuklir Korea Utara Dan Kaitannya Dengan Perdamaian Dan Stabilitas Keamanan Global"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya Negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati, dan karenanya, benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain.1 Hukum internasional telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hukum internasional kini tidak hanya merupakan suatu sistem yang terdiri dari kaidah-kaidah yang mengatur hubungan antar Negara-negara saja. Hal ini disebabkan banyaknya lahir negara-negara baru yang mengakibatkan meningkatnya hubungan antar Negara yang mendorong pembentukan lembaga-lembaga atau organisasi internasional permanen seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mampu menjalin hubungan satu sama lain dan dengan negara-negara, serta adanya gerakan yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk melindungi kebebasan dan hak asasi manusia. Kedua kategori perkembangan tersebut telah menyebabkan timbulnya kaidah-kaidah baru di masa mendatang.2

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat juga salah satu pendorong berkembangnya hukum internasional. Adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mengharuskan dibuatnya ketentuan-ketentuan

1

J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional 1, terjemahan Bambang Iriana Djajaatmadja, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 3

2

(2)

baru yang mengatur kerjasama antar negara di berbagai bidang untuk mencapai tujuan bersama. Melalui ketentuan-ketentuan hukum internasional, Negara-negara secara bersama ingin menciptakan kehidupan yang harmonis guna mencapai perdamaian dan keamanan yang ditujukan bagi kesejahteraan umat manusia.

Dalam menciptakan perdamaian dan keamanan internasional, berbagai usaha telah dilakukan. Dengan dibuatnya perjanjian internasional, setiap Negara dapat berkontribusi secara penuh untuk mencapai kehidupan antar Negara yang harmonis. Terutama dalam hal stabilitas internasional, yang paling diperhatikan oleh masyarakat internasional3

Teknologi nuklir banyak memberikan manfaat bagi manusia. Energi nuklir merupakan jawaban atas kelangkaan sumber energi. Dengan dikembangkannya energi nuklir sebagai sumber energi alternatif pengganti energi listrik, selain mampu memberikan kemajuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu memberikan kesejahteraan bagi manusia dengan pemanfaatannya menyediakan pasokan energi yang menjadi kebutuhan manusia dengan jumlah yang besar dengan efektif, biaya terjangkau dan aman. Tetapi penggunaan tenaga nuklir tidak terbatas hanya sebagai sumber energi melainkan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan lainnya. Salah satunya adalah dengan mengembangkan senjata nuklir untuk keperluan militer.

adalah masalah mengenai senjata-senjata pemusnah massal (weapon of mass destruction) atau yang lebih dikenal dengan senjata nuklir.

3

(3)

Penggunaan senjata nuklir yang pernah terjadi yaitu serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman, yang terjadi selama Perang Dunia II terhadap Kekaisaran Jepang dimana nuklir “Little Boy” dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir “Fat Man” di atas Nagasaki. Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945.4 Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.5

Serangan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki menimbulkan banyak kerugian serta menyisakan ketakutan pada masyarakat internasional terutama Negara-negara non-pemilik nuklir terhadap penggunaannya di masa mendatang yang dapat membunuh umat manusia. Untuk mengantisipasi masalah tersebut dibentuklah Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

yaitu sebuah organisasi independen yang didirikan pada 29 Juli 1957 dengan tujuan mencegah penyalahgunaan nuklir dan mempromosikan penggunaan nuklir untuk tujuan damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer.

Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.

4

sumber “Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki”., 2013 pukul 17:09

5

Rezelman, David; F.G. Gosling and Terrence R. Fehner (2000)

(4)

Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) sebagai badan internasional pengawas penggunaan tenaga nuklir

membuat perangkat-perangkat hukum internasional berupa konvensi internasional yang berada di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta konvensi/ traktat dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) tersebut.

Instrumen hukum internasional berupa konvensi mengenai ketenaganukliran ditaati oleh Negara angggotanya dan apabila ditemui ada negara-negara anggotanya yang melakukan pelanggaran terhadap isi konvensi maka akan dikenai sanksi berupa Resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Dewan Keamanan PBB sebagai badan pengawas dalam memelihara perdamaian dan stabilitas keamanan global.

Seperti yang terjadi pada tanggal 12 Pebruari 2013 lalu, Korea Utara6 berhasil melakukan ujicoba nuklir ketiganya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Ujicoba nuklir tersebut diketahui setelah terjadi gempa berkekuatan 5,1 SR7

6

Korea Utara, secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea adalah sebuah

yang mengguncang daerah Pegunungan Sungjibaegam, sekitar 300 km sebelah timur laut kota Pyongyang (Korea Utara) yang merupakan akibat ledakan atas ujicoba tersebut. Ujicoba kali ini merupakan yang ujicoba ketiga setelah dilakukannya ujicoba nuklir pada tahun 2006 dan tahun 2009.

terbesarnya adalah

7

(5)

Ujicoba nuklir yang dilakukan Korea Utara tersebut mendapat kecaman dan sangat disayangkan oleh berbagai pihak karena dianggap sebagai tindakan provokasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan global. Ujicoba nuklir ketiga ini merupakan respon atas dikeluarkannya resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi sanksi terhadap peluncuran roket Korea Utara pada 12 Desember 2012. Korea Utara telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1695 tahun 2006, resolusi No. 1718 tahun 2008 dan resolusi No. 1874 tahun 2009.8

Selain Korea Utara masih terdapat beberapa Negara yang diindikasi sedang melakukan pengembangan tenaga nuklir untuk keperluan militer. Tetapi Korea Utara-lah yang menyatakan bahwa negaranya memiliki senjata nuklir aktif dan secara terbuka menyatakan keinginannya untuk diakui sebagai Negara nuklir. Pernyataan Korea Utara tersebut terbukti dengan dilakukannya serangkaian ujicoba nuklir ditengah sedemikian banyak konvensi dan perjanjian internasional yang melarang tindakan tersebut serta sanksi yang sudah dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB.

Berbagai pihak menilai peluncuran roket tersebut adalah ujicoba terselubung rudal balistik dan telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB karena telah mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan global khususnya di kawasan Semenanjung Korea dan kawasan Pasifik.

Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan akibat penyalahgunaan tenaga nuklir untuk keperluan militer, masyarakat dunia melalui Badan Tenaga Atom Internasional/ IAEA menetapkan berbagai peraturan

8

Yesi Syelvia. “Luncurkan Unha-3, Korut langgar 3 resolusi DK PBB.” Dikutip dari

sumber

(6)

internasional baik berupa konvensi ataupun perjanjian internasional yang harus dipatuhi oleh Negara-negara terutama yang sedang mengembangkan teknologi nuklirnya. Hal ini dilakukan demi menghindari kemungkinan-kemungkinan terganggunya perdamaian dan stabilitas keamanan global yang mungkin saja dapat memicu perang nuklir sebagai akibat yang timbul atas penyalahgunaan nuklir.

Berdasarkan uraian di atas maka dirasa penting untuk mengkaji mengenai ujicoba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara pada tanggal 12 Pebruari 2013 yang lalu karena dianggap sebagai tindakan provokasi yang tidak dibenarkan dan dapat menjadi stimulan proliferasi pengembangan senjata nuklir bagi Negara lain yang dapat mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan global.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perangkat aturan hukum internasional mengatur mengenai nuklir? 2. Bagaimana pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan

stabilitas keamanan global?

(7)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perangkat aturan hukum internasional terkait nuklir. 2. Untuk mengetahui pengaturan hukum internasional dalam menjaga

perdamaian dan stabilitas keamanan global.

3. Untuk mengetahui aturan-aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Pebruari 2013 guna menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

Manfaat Penelitian

Secara praktis dapat memberikan pengertian dan informasi tentang nuklir dan perangkat hukum internasional yang mengaturnya. Selain itu sebagai sumbangsih bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan masyarakat luas agar memahami dampak ujicoba nuklir serta aturan-aturan yang dipakai dalam penyelesaian permasalahan mengenai ujicoba nuklir guna menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

D. Keaslian Penelitian

(8)

dipertanggungjawabkan keasliannya dan belum pernah ada judul yang sama, demikian juga dengan pembahasan yang diuraikan berdasarkan pemeriksaan oleh Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara/ Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum USU tertanggal 5 Maret 2013. Dalam hal mendukung penelitian ini dipakai pendapat-pendapat para sarjana yang diambil atau dikutip berdasarkan daftar referensi dari buku para sarjana yang ada hubungannya dengan masalah dan pembahasan yang disajikan.

E. Tinjauan Kepustakaan

Penelitian ini memperoleh bahan tulisannya dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan berupa buku-buku, laporan-laporan, dan informasi dari internet. Untuk itu akan diberikan penegasan dan pengertian dari judul penelitian, yang diambil dari sumber-sumber buku yang memberikan pengertian terhadap judul penelitian ini, yang ditinjau dari sudut etimologi dan pengertian-pengertian lainnya dari sudut ilmu hukum maupun dari pendapat para sarjana, sehingga mempunyai arti yang lebih tegas.

Pengertian judul “TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP UJICOBA NUKLIR KOREA UTARA DAN KAITANNYA DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL” dapat diartikan secara etimologis.

(9)

tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa masyarakat itu.9; internasional adalah menyangkut bangsa, negera seluruh dunia atau antarbangsa. Hukum internasional adalah ilmu yang mempelajari dan meninjau dari sudut hukum segala kejadian dalam sejarah politik internasional dan hubungan internasional.10

Ujicoba artinya pengujian sesuatu sebelum dipakai atau dilaksanakan (bahan tes, kendaraan, dsb);11 nuklir adalah berhubungan dengan atau menggunakan inti atau energi (tenaga) atom.12 Nuklir dalam hal ini dimaksudkan adalah senjata nuklir artinya “devices capable of releasing nuclear energy in an uncontrolled manner and having characteristics appropriate for use for warlike

purposes.”13

Perdamaian berasal dari kata dasar damai yang berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, aman, tenteram, tenang dan keadaan tidak bermusuhan, rukun.

(Alat-alat yang dapat menghasilkan energi nuklir secara tidak terkendali dan memiliki karakteristik yang sesuai untuk digunakan untuk tujuan-tujuan perang). Secara umum dapat digambarkan bahwa ujicoba nuklir adalah pengujian terhadap alat penghasil energi nuklir yang memiliki karakteristik dan dapat digunakan untuk keperluan militer dan perang.

14

Berasal dari bahasa Latin , yang berarti "kebebasan dari kekacauan

9

E. Utrecht/Moh. Saleh Djindang, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, PT. Ichtiar Baru, Jakarta, 1989, hal. 3

10

Ibid., hlm. 445

11

“Uji” sebagaimana dimuat dalam 2013 pukul 18:08

12

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 618

13

The Tlateloco Treaty Article 3

14

(10)

sipil." Perdamaian adalah keadaan harmoni yang ditandai oleh kurangnya kekerasan, perilaku konflik dan kebebasan dari rasa takut kekerasan.15

Stabilitas adalah Negara atau kualitas menjadi stabil, terutama: a. Resistensi terhadap perubahan, kerusakan, atau perpindahan. b. Keteguhan karakter atau tujuan; ketabahan.

c. Keandalan; ketergantungan.16

Keamanan adalah suatu kondisi yang menurut anggapan Negara-negara tidak terdapat bahaya ancaman militer, tekanan politik akan pemaksaan ekonomi, sehingga mereka mampu secara bebas melakukan pembangunan dan mengejar kemajuan.

Global yang terdiri dari kata17 yang berkaitan dengan semua bagian dari dunia. Dalam hal ini, global yang dimaksud adalah berada pada ruang lingkup internasional baik secara menyeluruh termasuk juga wilayah regional. Karenanya, keamanan global merupakan hasil dan perpaduan keamanan masing-masing dan setiap Negara anggota masyarakat internasional, sehingga dengan demikian keamanan internasional tidak dapat dicapai tanpa kerjasama internasional secara penuh. Akan tetapi, pengertian keamanan lebih bersifat nisbi dibanding mutlak.

15

“Peace” sebagaimana dimuat dalam

diakses tanggal 7 Juni 2013 pukul 18:13

16

“Stability” sebagaimana dimuat dalam

terakhir diakses tanggal 7 Juni 2013 pukul 18:15

17

“Global” sebagaimana dimuat dalam

(11)

F. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang akan ditempuh dalam memperoleh data-data atau bahan-bahan dalam penelitian meliputi :

1. Jenis Penelitian

Sebagaimana lazimnya penulisan dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah yang harus berdasarkan fakta-fakta dan data-data obyektif (benar dan layak dipercaya), demikian halnya dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan penelitian ini sebagai karya tulis ilmiah juga menggunakan pengumpulan data secara ilmiah (metodologi), guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunannya sesuai dengan yang telah direncanakan semula yaitu menjawab permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya.

Metode penulisan yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif (yuridis normatif) yang dilakukan dan ditujukan pada norma-norma hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini, metode yuridis normatif yang digunakan adalah norma-norma hukum internasional yang tertuang dalam bentuk Treaty (perjanjian) dan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

2. Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun data sekunder yang dimaksud adalah sebagai berikut :

(12)

penelitian, yakni berupa Undang-undang, Perjanjian Internasional dan sebagainya.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu semua dokumen yang merupakan tulisan-tulisan atau karya-karya para ahli hukum dalam buku-buku teks, jurnal, makalah, surat kabar, majalah, internet dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

c. Bahan hukum tersier, yaitu semua dokumen yang berisi konsep-konsep dan keterangan-keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, kamus bahasa, ensiklopedia, dan lain-lain.

3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

pustaka atau yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berasal dari buku-buku koleksi pribadi maupun pinjaman dari perpustakaan, makalah, jurnal serta artikel baik yang diambil dari media cetak maupun media elektronik, termasuk peraturan perundang-undangan.

Tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka adalah sebagai berikut :

(13)

b. Melakukan penelusuran kepustakaan melalui artikel-artikel media cetak maupun elektronik, dan peraturan perundang-undangan.

c. Mengelompokkan data-data yang relevan dengan permasalahan.

d. Menganalisa data-data yang relevan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang menjadi objek penelitian.

4. Analisis Data

Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa secara perspektif dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Metode deduktif dilakukan dengan membaca, menafsirkan dan membandingkan, sedangkan metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik penelitian ini, sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis penelitian ini dibagi dalam beberapa bab dan tiap-tiap bab dibagi atas sub bab yang terperinci sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(14)

BAB II : TINJAUAN UMUM HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI NUKLIR

Bab ini menguraikan tentang nuklir secara umum, dalam bab ini juga dibahas tentang instrumen hukum internasional yang terkait dengan nuklir.

BAB III : PERANAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM MENJAGA PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL

Bab ini menguraikan tentang latar belakang dilakukannya ujicoba nuklir oleh Negara-negara pasca Perang Dunia II dan perjanjian yang dibuat untuk mengendalikan pengujicobaan nuklir. Dalam bab ini juga dibahas tentang peranan PBB dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

BAB IV : UJICOBA NUKLIR KOREA UTARA 12 PEBRUARI 2013 DAN KAITANNYA DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL

Bab ini menguraikan ujicoba nuklir Korea Utara pada 12 Pebruari 2013 dan dampak yang ditimbulkannya. Selain itu diuraikan juga tentang aturan-aturan yang dikeluarkan PBB dalam bentuk resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba tersebut guna menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pemanfaatan air untuk rumah tangga, irigasi, dan listrik dari kawasan hutan, serta menghitung nilai ekonomi air

Pengaruh Suplementasi Daun Katuk Terhadap Ukuran Tampilan Produksi Telur Ayam Burgo (Heri D. Putranto). Penggunaan Ekstrak Daun Katuk Minyak Ikan Lemuru dan Vitamin

[r]

Dengan menggunakan metode six sigma melalui pendekatan DMAIC akan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas yang menjadi akar penyebab masalah dari proses

Mother goes to...., she buys vegetable and fruit.. My mother is

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pengadaan Laundry Peserta Diklat Prajabatan Pada Balai Diklat

Syarikat Hindia Timur Inggeris (SHTI) diberikan kuasa oleh kerajaan British untuk menjalankan perdagangan antarabangsa dan meluaskan tanah

Parameter arsitektur gundukan atau ka- rakteristik sarang lobster lumpur pada penelitian ini, diantaranya tinggi gun- dukan, diameter atas gundukan, diame- ter bawah gundukan,