Toxoplasma gondii
Heny Arwati
Ditemukan pertamakali oleh Nicolle &
Manceaux pada 1908
Defnitive host : kucing
Intermediate host: binatang berdarah
panas spt burung, mamalia (babi, sapi,
domba dll) dan manusia
Penyakitnya: toxoplasmosis
Geographic Distribution
Tersebar di seluruh dunia Prevalesi tinggi terdapat di
•
Perancis, karena makan daging mentah
atau kurang matang
•
Amerika Tengah, terjadi karena banyak
kucing yang mengandung ookista dan
mencemari tanah
•
USA, banyak ditemukan pada orang dewasa
Morfologi
Stadium trofosoit atau tachizoit
Berbentuk bulan sabit dengan satu inti di tengah Memperbanyak diri dengan:
- membelah diri (binary fssion)
-
internal budding (endodyogeny) Ada 2 jenis trofosoit:1. Di dalam sel makrofag:
• Berbiak dengan cepat, disebut juga tachizoit • Koloni tachizoit di dalam sel makrofag disebut
pseudocyst
2. Di dalam sel jaringan (otak, otot dsb)
- Berbiak dengan lambat, disebut juga bradizoit
Morfology
Kista berisi bradizoit
Kista jaringan/True cyst/Kista
Ookista atau oocyst
Imatur:
Berbentuk oval, dinding tebal, unsporulated (berinti satu)
Ukuran 10x12 µm Noninfektif
Menjadi infektif pada suhu 23-29˚C dalam waktu 1-5 hari
imature
Matur:
Infektif
Sporulated, berisi 2 sporocyst
yang masing-masing berisi
4 sporozoit
S
iklus hidup
Toxoplasma termasuk parasit obligat intraseluler. Infeksi pada manusia terjadi karena:
• Oocyst tertelan melalui makanan/minuman yg terkontaminasi • Memakan daging yang mengandung truecyst
• Transfusi darah dari donor yang terinfeksi • Transplacental
• Kecelakaan di laboratorium dari jarum suntik yang
terkontaminasi darah penderita
Siklus hidup terdiri dari 2 fase:
1. Fase asexual atau extraintestinal
terjadi di dalam tubuh, manusia, mamalia (termasuk kucing)
dan unggas
Fase asexual atau extraintestinal
Dimulai dengan masuknya oocyst atau kista melalui makanan/minuman yg terkontaminasi Di dalam lambung, sporosoit dari oocyst atau
bradizoit dari kista keluar dan menjadi tachizoit
menembus dinding usus, masuk ke sirkulasi darah, dan difagositosis oleh makrofag.
Terjadi fase akut:
1. beredar dalam sirkulasi darah sebagai
pseudocyst,
Timbul respon imun dan terjadi fase kronis: - pseudocyst akan mati
- truecyst berkembang sangat lambat, dapat hidup
lama, dapat menginfeksi sel2 syaraf, otot dll.
Pada transfusi, transplantasi organ dari penderita, kista
akan berpindah ke hospes baru, dpt terjadi siklus 1 atau terus ke siklus 2
Bila jaringan yg mengandung kista termakan oleh
manusia/hewan lain, maka siklus 1 dan 2 dapat terulang
Apabila termakan kucing, maka terjadi siklus 1,2 dan
Fase sexual atau
enteroepitelial
Terjadi di dalam usus kucing disebut siklus enteroepitelial Dalam sel epitel usus kucing, dinding dari truecyst
hancur, bradizoit keluar dan berkembang menjadi tipe asexual I usus yg terdiri dari tipe A sampai tipe E.
Dari tipe D dan E terbentuk gamet jantan dan betina
(gametogoni), terjadi pembuahan, menghasilkan zigot, lalu menjadi oocyst dan dikeluarkan bersama tinja
Kucing yang sudah pernah terinfeksi tidak akan
menghasilkan oocyst karena sudah kebal
Oocyst di tanah akan bersporulasi dan dapat tetap
infektif apabila terlindung dari sinar matahari langsung
Apabila oocyst termakan oleh kucing maka siklus
Gejala klinik
1. Acquired toxoplasmosis
Gejala mulai yang ringan seperti demam dan
berat seperti radang berat pada beberapa organ: otak, paru, jantung, liver, limpa, mata
Pada neonatal toxoplasmosis dapat berakibat kecacatan pada waktu dewasa
2. Congenital toxoplasmosis
Biasanya terjadi apabila ibu ham il menderita infeksi primer
Gejala tergantung pada umur kehamilan: Infeksi pada kehamilan dini: abortus
Infeksi pada trimester 2 >: bayi lahir mati, atau cacat
Infeksi pada trimester akhir: neonatal
Epidemiologi dan
penularan
Kucing sebagai penghasil ookcyst berperan dalam penyebaran
toxoplasmosis
Oocyst dapat termakan oleh manusia karena tidak mencuci tangan
dengan bersih setelah membersihkan kotoran kucing atau bekerja di kebun yang terkontaminasi
Oocyst dapat bertahan lama dalam tanah
Oocyct dapat dibawa oleh serangga yg hinggap pada kotoran
kucing kemudian ditularkan ke manusia atau hewan lain
Penularan dapat terjadi melalui air susu dan daging kambing atau
babi yang terinfeksi yang tidak dimasak dengan benar
Kista jaringan di dalam daging juga merupakan sumber penularan
pada hospes perantara dan defnitif.
Penularan dapat terjadi dari ibu hamil yang terinfeksi kepada janin
Diagnosis
Serologi
Pencegahan
Memasak daging sampai matang benar
Menjaga hygiene makanan dan minuman untuk
mencegah kontaminasi oleh oocyst
Ibu hamil diharuskan kontrol serologi toxoplasmosis Kontrol darah atau organ dari donor sebelum
dilakukan transfusi dan transplantasi organ
Hati-hati bekerja di lab suapaya tidak terjadi
Cryptosporidium
Merupakan protozoa usus yang obligat intraseluler yang menyebabkan infeksi sel epitel usus, saluran pencernaan dan saluran pencernaan hospes
Ditemukan oleh Tyzzer tahun 19097 di lambung tikus
Penyakit: cryptosporidiosis Merupakan zoonosis
Distribusi: kosmopolitan
Ada 22 spesies yang menyerang manusia dan binatang (mamalia, burung dan ikan)
Spesies yang banyak ditemukan pada manusia:
Morfologi
Oocyst atau ookista Berbentuk oval atau spheris
Ukuran diameter: 4-6 µm Berisi 4 sporosoit.
Sporogoni terjadi di dalam tubuh hospes
Siklus hidup
Oocyst yang mengandung 4 sporosoit dikeluarkan
bersama feses dan melalui secret dari saluran pernapasan.
Penularan terjadi melalui air yang terkontaminasi,
karena parasit ini tahan terhadap chlorin.
Penularan kadang2 melalui makanan seperti salad yang
menggunakan sayuran mentah yg terkontaminasi.
Sebagai zoonosis, penularan dapat terjadi melalui air
yang terkontaminasi oleh kotoran binatang yang terinfeksi
Setelah oocyst tertelan, kista pecah, sporosoit keluar
Dalam sel epitel, sporosoit menjadi trofosoit dan mengalami multiplikasi asexual yang disebut schizogoni atau merogoni
menjadi meront tipe I yang mengandung 6-8 merosoit -
meron tipe I pecah, mengeluarkan merosoit menginfeksi sel epitel lagi menjadi meron tipe II yang mengandung 4
merosoit, - pecah - merosoit kemudian mengalami
multiplikasi sexual (gametogoni) menghasilkan microgamon
(jantan) dan macrogamon (betina).
Kemudian terjadi pembuahan menghasilkan oocyst dan bersporulasi menjadi 2 tipe oocyct:
• Berdinding tebal: dikeluarkan bersama feses penderita • Berdinding tipis yang menyebabkan autoinfeksi
Gejala klinis
Mual, muntah
Nyeri pada bagian abdomen
Diare dengan tinja cair (watery diarhoea) Gejala yang ringan dapat sempuh sendiri Sering terjadi pada penderita AIDS, dapat
berakibat fatal dan kematian
Diagnosis
Ditegakkan dengan menemukan oocyst pada tinja penderita dengan pengecatan Kinyoun fast
Epidemiologi
Cryptosporidiosis pada anak-anak di negara berkembang
lebih besar dari pada di negara maju
Banyak terjadi pada penderita AIDS
Populasi yang berisiko terinfeksi Cryptosporidium:
• Anak-anak dan pekerja untuk anak-anak • Orang tua dengan anak yang terinfeksi • Wisatawan dan Perenang
• Ibu hamil, immunocompromised
Manusia terinfeksi akibat dari:
- Transmisi tidak langsung
- Adanya air minum dan makanan yang terkontaminas
Pencegahan dan kontrol penyakit
BAB di tempat yang benar dan hygienes Filtrasi air minum dengan flter 1 µm
Air minum dimasak hingga mendidih – 1-3 menit Makanan dimasak dengan adekuat
DAFTAR PUSTAKA
• Craig and Faust, Clinical Parasitology. 8th. Ed. Lea&Febiger,
Philadelphia. 1970.
• Garcia L.S. and Bruckner D.A.. Diagnostic Medical Parasitology. 3rd Ed.
ASM Press. Washington D.C. 1997.
• Markell and Voge. Medical Parasitology. 9th. ed. Saunders elsevier, St.
Louis, Missouri, 2006
• Roberts LS and Schmidt GD. Foundations of Parasitology. 7th. ed. Mc
Graw Hill, Singapore, 2006
• Cook, G.C. and Zumla, A. Manson’s Tropical Diseases. 20th. ed., ELST
with Saunders, London, 2003.
• Hunter PR, Nichols G, 2002. Epidemiology and clinical features of
Cryptosporidium infection in immunocompromised patients. Clin Microbiol Rev 15: 145-154.
• Guerrant RL, 1997. Cryptosporidiosis: an emerging, highly infectious
threat. Emerging Infect Dis 3: 51-55.
• Grifths JK, 1998. Human cryptosporidiosis: epidemiology,