• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar Belakang)”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar Belakang)”"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun

Oleh :

Nur Anna Irvanda 1215110550

Nurhasana Karunia 1215110578

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ANALISIS

PESERTA

DIDIK

“Karakteristik

Umum Peserta

Didik (Usia,

Gender, Latar

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis Peserta Didik tentang ”Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar Belakang” dengan baik dan tepat waktu.

Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua rekan-rekan yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini serta terima kasih atas bimbingannya kepada Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Peserta Didik.

Kami menyadari manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk makalah-makalah yang akan datang. Semoga makalah-makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dalam menambah pengetahuan.

Jakarta, Maret 2013

(3)

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR ... ... 2

DAFTAR

ISI ... ... ... 3

BAB I

PENDAHULUAN ... ... ... 4

A. Latar

Belakang ... ... ... 4

B. Tujuan ... ... 4

BAB II

PEMBAHASAN ... ... 5

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik ... 5

B. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia ... 5

C. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender ... 10

(4)

BAB II PENUTUP ... ... 14

Kesimpulan ... ... 14

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu nya terdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses pembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang optimal pendidik harus menganalisis peserta didiknya terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum, karakteristik akademik, maupun karakteristik uniknya yang dapat mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses belajarnya.

Dengan memahami karakteristik umum peserta didik, pendidik akan dapat merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

Dalam pembahasan ini kita membahas tentang karakteristik umum peserta didik yang mencakup usia, gender dan latar belakang peserta didik.

B.

Tujuan

1. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi usia 2. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi gender 3. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi latar

belakang

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap.

Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.

Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfkir, dan kemampuan awal yang dimiliki.

Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Anak didik adalah unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan dalam semua aktiftas pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah, 2000)

Menurut kelompok kami karakteristik umum peserta didik ialah karakter/gaya hidup individu secara umum (yang dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menantukan kualitas hidupnya.

B.

Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia

(7)

1. Permulaan kehidupan (konsepsi) 2. Fase prenatal (dalam kandungan) 3. Proses kelahiran (± 0-9 bulan) 4. Masa bayi/anak balita (± 0-1 tahun) 5. Masa kanak-kanak (± 1-5 tahun) 6. Masa anak-anak (± 5-12 tahun) 7. Masa remaja (± 12-18 tahun)

8. Masa dewasa awal (± 18-25 tahun) 9. Masa dewasa (± 25-45)

10. Masa dewasa akhir (± 45- 55)

11. Masa akhir kehidupan (± 55 tagu ke atas)

Pada pembahasan ini, kami hanya membahas materi sejak masa kanak-kanak hingga masa dewasa awal saja sesuai usia pendidikan.

Ada beberapa aspek yang dipengaruhi oleh usia :

1. Aspek Fisik

 Secara Anatomis

 Perubahan kuantitatif struktur tulang  Indeks tinggi dan berat badan

 Proporsi antar bagian  Secara Fisiologi

 Pada masa bayi (± 0-1 tahun) tulangnya masih lentur

(8)

 Masa kanak-kanak, BB : 12-15 kg TB : 90-120 cm  Masa remaja awal, BB : 30-40 kg TB : 140-160 cm

Selanjutnya keceptan berangsur menurun bahkan menjadi mapan. Proporsi tinggi kepala, badan bayi dan anak sekita 1:4 menjelang dewasa menjadi 1:8 atau 0.

2. Aspek Intelektual

Menurut John dan Conrad :

 Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat pesat

sampai masa remaja awal, setelah itu kepesatannya langsung menurun.

 Puncak perkembangan pada umumnya dicapai dipenghujung

masa remaja akhir (sekitar usia 20-an), selanjutnya perubahan-perubahan masa tipis berlangsung sampai dengan usia 50 tahun. Setelah itu terjadi plateau (mapan)sampai usia 60 tahun untuk selanjutnya berangsur-angsur turun (deklinasi).

 Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi

menurut jenis-jenis kecakapan tertentu.

3. Aspek Sosial

 Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) : subjektif  Masa krisis (3-4 tahun) : trotz alter

 Masa kanak-kanak akhir (4-6 tahun) : subjektif menuju objktif  Masa anak sekolah (6-12 tahun) : objektif

(9)

Menurut Eric Erikson :

 Anak adalah makhluk yang aktif dan penjelajah yang adaptif  Ego berfungsi untuk memahami realitas dunia sosial

 Secara mendasar manusia adalah makhluk yang rasional,

pikiran, perasaan, dan tindakannya sebagian besar dikontrol ole ego

 Prinsip epigenetik

Delapan tahap perkembangan psikososial :

 Basic trust Vs Mistrust (± sejak lahir – 1 tahun)  Autonomy Vs Shame Doubt (± 2-3 tahun)

 Initiative Vs Guilt (± 4-5 tahun)

 Industry Vs Inferiority (± 6 tahun – pubertas)

 Identity & Repudiation Vs Identity Difusion (masa remaja)  Intimacy % Solidarity Vs Isolation (masa muda)

 Generativity Vs Stagnation & Self Absorption (masa dewasa)  Integrity Vs Despair (masa tua)

5. Aspek Perspektif Kognitif

Menurut Jean Piaget :

 Suatu fungsi kehidupan yang mendasar yang membantu

organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

 Tujuan aktivitas intelektual adalah untuk mencapai

(10)

 Lingkungan adalah suatu tempat yang menarik 7 penuh

dengan berbagai rangsangan baru yang tidak segera dapat dipahami anak yang aktif dengan penuh rasa ingin tahu.

 Sutu atribut yang sangat majemuk, yang terdiri dari 3

komponen yang saling berhubungan yaitu isi intelegensi, struktur kognitif, dan fungsi intelektual.

Tingkat perkembangan Kognitif :

 Periode sensori motor (± sejak lahir – 2 tahun)  Periode praoperasional (± 2-7 tahun)

 Periode operasional konkret (± 7-11 tahun)  Periode operasional formal (± 11-15 tahun)

Menurut Kurnia (2007) :

Karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap. Berikut ini adalah krakteristik perkembangan pada masa anak samapai masa puber.

 Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)

(11)

pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

 Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)

Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.

 Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)

(12)

fsik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri, emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.

C.

Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender

Bebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional. Perbedaan itu bervariasi menurut waktu dan tempat (Biklen &Pollard, 2001) dan mungkin berinteraksi dengan ras dan kelas sosial (Pollard, 1998). Penulis Boys and Girls Learn Diferently mengatakan bahwa perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan memang ada akibat perbedaan dalam otak mereka.

 Perbedaan Anak Perempuan dengan Anak Laki-Laki

Menurut Diane (1995, 1996), ada beberapa perbedaan anak perempuan dan anak laki-laki, anak perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik di bidang seni bahasa, pemahaman bacaan, dan komunikasi tertulis dan lisan. Sedangkan anak laki-laki terlihat sedikit unggul di bidang matematika dan penalaran matematis.

Menurut Ormrod (2000) :

(13)

pubertas

gender memiliki potendi untuk mengembangkan berbagai keterampilan fsik dan motorik

(14)

di masa depan. kelompok memikirkan tentang tidakan sosial dan resolusi masalah. Sedangkan etnis mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki warisan budaya yang sama. Ras mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat biologis yang sama.

(15)

kehidupan kolektif. Budaya adalah sesuatu yang dipelajari dan selalu berubah, tidak pernah statis.

Etnis mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang sama. Misalnya orang-orang yang memiliki suku yang sama, keturunan jawa, padang, melayu, batak, dll meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras adalah istilah yang diberikan kepada kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri biologis yang sama.

Dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang beragam budaya, etnis dan ras, dengan demikian terjadilah proses akulturasi antar siswa. Untuk menangani siswa yang beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas dengan strategi pembelajaran yang dapat merespon beragam kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau etniknya dan memastikan bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru harus peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa dikelas.

Perbedaan Kelas Sosial

Beberapa karakteristik yang menentukan identifkasi kelas sosial seseorang adalah : pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dll. Hal ini mempengaruhi proses belajar siswa. Ada beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas sosialnya rendah. Sehingga dapat terjadi perbedaan prestasi antara kelas sosial tingga dengan kelas sosial rendah. Namun The Culture of Education

(16)

E.

Implikasi Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

Faktor Fisik

Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana yang ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik. Misalnya: tempat didik yang kurang seuai, ruangan yang gelap dan terlalu sempit yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Disamping itu juga perlu diperhatikan waktu istirahat yang cukup. Penting juga untuk menjaga supaya fsik tetap sehat adanya jam-jam olah raga bagi peserta didik di luar jam pelajaran. Misalnya: melalui kegiatan ekstra kurikuler kelompok olah raga, bela diri, dan sejenisnya.

Faktor Psikososial

Perkembangan emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan faktor-faktor: perubahan jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang tua, perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman, perubahan pandangan luar (dunia luar) dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu perbedaan individual dalam perkembangan emosi sangat dimungkinkan terjadi, bahkan diramalkan pasti dapat terjadi.

Dalam rangka menghadapi luapan emosi remaja, sebaiknya ditangani dengan sikap yang tenang dan santai. Orang tua dan pendidik harus bersikap tenang, bersuasana hati baik dan penuh pengertian. Orang tua dan pendidik sedapat mungkin tidak memperlihatkan kegelisahannya maupun ikut terbawa emosinya dalam menghadapi emosi remaja.

(17)

remaja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka. Sebaiknya memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi tugas dan peraturan yang tidak mungkin di lakukan.

Faktor Sosial-Kulture

Usia remaja adalah usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, baik fsik maupun psikisnya. Menganggap dirinya bukan anak-anak lagi, tetapi sekelilingnya menganggap mereka belum dewasa. Dengan beberapa problem yang dialaminya pada masa ini, akibatnya mereka melepaskan diri dari orang tau dan mengarahkan perhatiannya pada lingkuan di luar keluarganya untuk bergabung dengan teman sekebudayaannya, guru dan sebagainya. Lingkungan teman memgang peranan dalam kehidupan remaja.

(18)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pengelolaan proses pembelajaran guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan sesuai kebutuhan dari karakteristik anak.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

 Modul Psikologi Perkembangan, Universitas Negeri Jakarta, 2004

 Richard I. Arends, Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008

 http://www.scribd.com/doc/86538676/Karakteristik-Peserta-Didik-Dalam-Proses-Pembelajaran

 http://guru-ina.blogspot.com/2012/03/karakteristik-siswa.html

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan faktor gender terhadap intensi berwirausaha siswa SMK di Kabupaten Sleman, 2) hubungan faktor latar belakang

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh selama penelitian, dapat ditarik kesimpulan secara umum latar belakang pendidikan guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Pengaruh Pengalaman Berwirausaha dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Karakteristik Kewirausahaan (Studi Kasus pada

Memberikan bukti empiris bahwa karakteristik pengelola keuangan sekolah yang ada di lingkungan pendidikan seperti: tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan, usia,

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel usia tidak memberikan pengaruh signifikat terhadap kesiapan revolusi Industri 4.0 sedangkan variabel latar belakang

Atas dasar latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Pengaruh Karakteristik Personal dan Sikap Independensi Auditor

Pengaruh Kualitas Auditor, Latar Belakang Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kepatuhan Pengungkapan. Goodwill Impairment Testing Berdasarkan

Simpulan dan Saran Setelah melihat pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa asupan gizi dari ke-4 anak usia rata – rata 3 – 4 tahun diatas terpenuhi meskipun dengan latar