• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting (Misnadiarly, 2007). Pada tingkat global, obesitas telah berstatus epidemi (Scheen, 2012). Dampak obesitas dapat membebani negara-negara berkembang di Asia (CDC, 2012). Obesitas merupakan risiko utama ke-5 terjadinya kematian di dunia. Diperkirakan prevalensi obesitas dunia mencapai 9,8% (Kellyet al., 2008). Jumlah orang dewasa yang kelebihan berat badan sekitar 1,4 miliar pada tahun 2008. Dari jumlah tersebut, terdapat > 200 juta laki-laki dan 300 juta perempuan adalah termasuk kelompok obesitas. Sedikitnya 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun akibat obesitas (WHO, 2012).

Obesitas di Indonesia termasuk masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting (Usfar et al., 2010).. Himpunan Studi Obesitas Indonesia memeriksa lebih dari 6.000 orang dari hampir seluruh provinsi dan didapatkan prevalensi obesitas pada laki-laki (9,16%) dan pada perempuan (11,02%) (Soegih et al., 2009). Prevalensi obesitas penduduk usia > 18 tahun hanya 2,4% tahun 2001. Prevalensi obesitas meningkat menjadi 37,7% pada tahun 2010. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 ; prevalensi obesitas penduduk Indonesia usia > 18 tahun pada laki-laki (13,8%) dan perempuan (23,8%). Sedangkan, di Jawa Barat ; prevalensi obesitas penduduk usia > 18 tahun pada laki-laki (7,7%) dan perempuan (17,9%) (Kemenkes, 2010).

Pengertian obesitas adalah suatu peningkatan massa jaringan lemak tubuh yang terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi (Jafar, N., 2011). Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Soegih et al. (2009) dan Barasi (2007). Garrow (1988) mendefinisikan obesitas sebagai suatu akumulasi lemak dalam jaringan adiposa yang berlebihan hingga mencapai suatu taraf yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Obesitas dapat pula menghambat kegiatan jasmani seseorang (Soegih et al., 2009). Kegiatan jasmani yang terhambat/terganggu dapat menurunkan

(2)

produktivitas kerja (Roche, 2012). Penurunan produktivitas kerja di tempat kerja seperti di bandara sangat berisiko terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Menurut Crawford dalam Jafar N. (2011) secara klinis obesitas bisa dikenali dengan adanya tanda dan gejala khas, antara lain wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, relatif pendek, dada yang menggembung dengan payudara membesar mengandung jaringan lemak, perut buncit dan dinding perut berlipat-lipat, kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel. Terjadinya obesitas karena ketidakseimbangan asupan energi dan keluaran energi (Soegih, et al., 2009). Pendapat yang sama tentang terjadinya obesitas diungkapkan pula oleh Jafar N. (2011) dan Yatim F. (2010).

Terjadinya obesitas ternyata tidak sesederhana itu. Secara fisiologis dari dalam tubuh ada pengontrol agar terjadi keseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi melalui sensasi lapar dan kenyang. Namun, akibat pengaruh eskternal terhadap asupan dan keluaran energi maka pengontrol dalam tubuh ini menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pengaruh eksternal asupan energi adalah pola makan, sedangkan pengaruh eksternal keluaran energi adalah pola aktivitas fisik. Pola aktivitas fisik lebih mudah di modifikasi dibandingkan pola makan (Barasi, 2007). Inactivity merupakan faktor yang jauh lebih besar pengaruhnya terhadap perkembangan obesitas dibanding makanan yang berlebihan. Diantara komponen pengeluaran energi, aktivitas fisik merupakan komponen yang paling praktis untuk ditelusuri di lapangan atau pada populasi tertentu (Subardja, 2004).

Teori di atas menjadi dasar pemikiran bahwa penelitian aktivitas fisik dan obesitas lebih realistis untuk dilaksanakan oleh penulis dibandingkan penelitian pola makan dan obesitas. Namun, bukan berarti penelitian pola makan dan obesitas tidak dapat dilaksanakan. Hal ini hanya semata-mata memperhitungkan kemampuan sumber daya penulis dalam melakukan penelitian.

Aktivitas fisik dikelompokan menjadi 3 yaitu kelompok aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Batasan aktivitas fisik yang mampu mencegah/mengendalikan obesitas adalah jika melakukan salah satu atau lebih

(3)

jenis aktivitas fisik sedang atau berat paling tidak 30 menit perharinya. Aktivitas fisik tersebut dapat dilakuan kombinasi antara aktivitas fisik sedang dilanjutkan berat secara terus menerus. Misalnya, melakukan aktivitas fisik sedang selama 25 menit dilanjutkan melakukan aktivitas fisik berat selama 5 menit. Aktivitas fisik minimal dilakukan 3 hari dalam 1 minggu dengan interval 1 hari (Kemenkes, 2010). Aktivitas fisik pada pegawai dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok yakni pada saat jam kerja dan pada saat di luar jam kerja. Penelitian aktivitas fisik dan obesitas telah banyak dilakukan seperti yang telah dilakukan oleh (Lakerveld et al., 2011), (Banks et al., 2011), dan (Chau et al., 2012). Namun, sepanjang penelusuran penulis belum ada penelitian aktivitas fisik di luar jam kerja dengan obesitas terhadap pegawai di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Chau et al., (2012) meneliti aktivitas fisik dengan obesitas pada pekerja dewasa pada saat jam kerja. Penelitian Chau belum memasukan aktivitas fisik pekerja/pegawai saat di luar jam kerja serta lokasi penelitianya bukan di bandara. Padahal, aktivitas fisik di luar jam kerja perlu juga dilihat kemungkinannya sebagai faktor risiko obesitas. Sedangkan, lokasi bandara merupakan lokasi yang cukup penting karena pekerjaan di bandara membutuhkan kegiatan jasmani yang seminimal mungkin terhambat oleh karena penyakit/masalah kesehatan lainnya. Sehingga kemungkinan kecelakaan kerja dapat dihindari semaksimal mungkin.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu : Apakah aktivitas fisik di luar jam kerja dan karakteristik orang (umur, gender, pendidikan, dan pekerjaan) sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada pegawai di Bandara Husein Sastranegara Bandung?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor risiko obesitas pada pegawai di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

(4)

2. Tujuan Khusus

Mengetahui apakah aktivitas fisik di luar jam kerja dan karakteristik orang (umur, gender, pendidikan, dan jenis pekerjaan) merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada pegawai di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif, minimal memberikan informasi kepada :

1. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung ; memberikan bahan masukan pada perencanaan program pencegahan/pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) khususnya obesitas di Bandara Husein Sastranegara Bandung. 2. PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandung ; memberikan bahan masukan dalam membuat kebijakan tata ruang bandara yang mendukung program PTM obesitas di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

3. Peneliti ; memberikan pengalaman dan memberikan bahan masukan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan rancangan penelitian yang lebih kuat dibandingkan rancangan penelitian yang sekarang digunakan.

E. Keaslian Penelitian

Peneliti telah menelusuri penelitian lain dan sampai sejauh ini belum menemukan penelitian lain yang sama dengan topik penelitian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti yaitu aktivitas fisik di luar jam kerja dan obesitas pada pegawai bandara di Bandara Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat. Berikut ini hasil penelusuran penelitian sebelumnya :

1. Penelitian Chau et al., (2012) dengan judul: Cross-sectional between occupational and leisure-time sitting, physical activity and obesity in working adults.

a. Persamaan: Meneliti masalah obesitas.

b. Perbedaan :Variabel bebasnya adalah aktivitas fisik pada saat bekerja, sedangkan dalam penelitian ini aktivitas fisiknya saat di luar jam kerja.

(5)

2. Penelitian Banks et al., (2011) dengan judul: Relationship of obesity to physical activity, domestic activities, and sedentary behaviours : cross-sectional findgs from a national cohort of over 70,000 Thai adults.

a. Persamaan : Meneliti masalah obesitas

b. Perbedaan :Rancangan penelitian yang digunakan kohor, sedangkan penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional.

3. Penelitian Fogelholm et al.,(2007) dengan judul : Sleep-related disturbances and physical inactivity are independently associated with obesity in adults. a. Persamaan : Meneliti masalah obesitas.

b. Perbedaan :Variabel bebasnya meneliti bukan hanya aktivitas fisik tetapi juga meneliti variabel tidur.

4. Penelitan Clair et al.,(2011) dengan judul : Dose-dependent positive association between cigarette smoking, abdominal obesity adn body fat : cross-sectional data from a population-based study.

a. Persamaan : Meneliti masalah obesitas

b. Perbedaan : Penentuan kriteria obesitas dengan menggunakan mengukur lingkar perut, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan kriteria IMT 5. Penelitian Lakerveld et al.,(2011) dengan judul : Abdominal obesity,

TV-viewing time and prospective declines in physical activity. a. Persamaan : Meneliti masalah obesitas.

b. Perbedaan : Penentuan kriteria obesitas dengan menggunakan mengukur lingkar perut, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan kriteria IMT.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperlukan untuk penghitungan standarisasi dapat disusun seperti pada Tabel 4.5, dengan n i adalah banyaknya kejadian (misalnya kematian) dalam interval (kelompok umur)

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Manfaat langsung merupakan faedah atau kegunaan yang terus dirasakan, baik oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat akibat adanya kegiatan pertambangan

Kesimpulan pada hasil penelitian pengaruh macam varietas dan sistem jajar legowo terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi ( Oryza sativa L .) adalah

otobiografinya berjudul Kitab Riwayat Hidup Imam Maulana Abdul Manaf Amin , yang selesai ditulis pada 28 Syawwal 1423 H/9 Nopember 2002 di suraunya sendiri, yang terletak di

Selain dapat mengidentifikasikan daerah-daerah yang mampu menjadi ladang angin, peta ini juga menjadi data dasar perhitungan untuk melakukan studi kelayakan potensi energi angin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan persiapan dan penguasaan materi serta pengetahuan tentang prinsip-prinsip dalam bertanya, dapat meningkatkan keterampilan dosen dalam