• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Sastra Bandingan Dalam Novel Ingatan Malam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tugas Sastra Bandingan Dalam Novel Ingatan Malam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ALAM BAWAH SADAR MANUSIA DALAM NOVEL INGATAN MALAM KARYA IDNAFA AF

DENGAN AKU DAN KHAYALANKU KARYA M. DAYUN

1. Alasan pemilihan karya

Alasan saya memilih kedua karya di atas karena dari kedua novel itu seperti yang saya inginkan dalam hoby saya dan dari sana saya banyak belajar tentang sesuatu tentang alam bawah sadar manusia. Hingga membuat saya memperoleh wawasan yang luas dalam menginterferensikan wawasan itu di kalangan masyarkat luas.

2. Alasan memilih pengarang

Alasan memilih pengarang karena dari kedua pengarang itu mempunyai dua kesamaan karakter. Yang pertama adalah Idnafa, walalupun dia tidak kuliah di jurusan sastra yang tidak bisa menyelesaikan studinya tapi dia mempunyai gaya tulis tentang alam bawah sadar yang begitu menggairahkan untuk selalu dipelajari. Kalau dari Dayun sendiri karakter penulisannya cenderung menginterogasi pada tokoh dan para pembaca novel itu sendiri. Tapi justru dari itulah keunikan M. Dayun dalam mengolah emosi para pembaca dan kesamaan dari keduanya mereka mempunyai dan pernah sama-sama sakit jiwa. Bukan berarti mereka gila tapi mereka mempunyai pandangan dan pemikiran yang di luar batas manusia umumnya akhirnya mereka disebut sakit jiwa.

3. Alasan membandingkan

Dalam perbandingan ini kami membandingkan isi cerita untuk menentukan dan menemukan banyak kesamaan walaupun ada perbedaan. Yang pertama adalah persamaan:

Alur cerita atau sering disebut plot adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita. Peristiwa-peristiwa dalam suatu cerita tidak hanya berupa tindakan-tindakan fisik tetapi juga yang bersifat nonfisik. Tindakan fisik, misalnya: ucapan, gerak-gerik; sedangkan tindakan nonfisik, misalnya: sikap, kepribadian, cara berpikir.(sastrakita.blogspot.com)

(2)

materi, harta benda dan lain sebagainya, bagi orang awam mereka menggunakan benda fisik hanya untuk meyakinkan otak tapi bagi orang yang sudah bisa mengontrol otaknya mereka tidak butuh apa-apa untuk merangsang otak menjadi bahagia.” (dalam ingatan malam: 35)

“Kita harus menerima apa adanya, soalnya kalau tidak ada apa-apa, apa yang mau diterima karena menganggap itu penting itu penting.” (Aku dan Khayalanku : 19) Dapat disimpulkan persamaan keduanya tentang alam bawah sadar yang ditimbulkan dari kekuatan otak untuk berfikir.

Perbedaannya terletak pada kegiatan sosial, bila karangan dari Idnafa itu lebih mementingkan kebersamaan dari pada menyendiri tapi bila dayun itu kebalikannya. Dayun tokoh-tokohnya lebih suka untuk merenung dalam kesunyian dari pada berkumpul bersama kawan-kawannya.

“Kebersamaan itu lebih penting dari pada berfikir sendiri” (dalam ingatan malam: 50) “Jangan hanya menuntut hak untuk selalu dipenuhi tapi belajar dan berfikirlah dari keadaanmu saat ini.” (aku dan khayalanku: 48)

4. Alasan teori yang digunakan

Semiotik (semiotic) adalah teori tentang pemberian ‘tanda’. Secara garis besar semiotik digolongkan menjadi tiga konsep dasar, yaitu semiotik pragmatik (semiotic pragmatic), semiotik sintatik (semiotic syntactic), dan semiotik semantik (semiotic semantic) (Wikipedia,2007).

Semiotik Pragmatik (semiotic pragmatic)

(3)

Semiotik Sintaktik (semiotic syntactic)

Semiotik Sintaktik menguraikan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan ‘makna’nya ataupun hubungannya terhadap perilaku subyek. Semiotik Sintaktik ini mengabaikan pengaruh akibat bagi subyek yang menginterpretasikan. Dalam arsitektur, semiotik sintaktik merupakan tinjauan tentang perwujudan arsitektur sebagai paduan dan kombinasi dari berbagai sistem tanda. Hasil karya arsitektur akan dapat diuraikan secara komposisional dan ke dalam bagian-bagiannya, hubungan antar bagian dalam keseluruhan akan dapat diuraikan secara jelas.

Semiotik Semantik (semiotic semantic)

Semiotik Sematik menguraikan tentang pengertian suatu tanda sesuai dengan ‘arti’ yang disampaikan. Dalam arsitektur semiotik semantik merupakan tinjauan tentang sistem tanda yang dapat sesuai dengan arti yang disampaikan. Hasil karya arsitektur merupakan perwujudan makna yang ingin disampaikan oleh perancangnya yang disampaikan melalui ekspresi wujudnya. Wujud tersebut akan dimaknai kembali sebagai suatu hasil persepsi oleh pengamatnya. Perwujudan makna suatu rancangan dapat dikatakan berhasil jika makna atau ‘arti’ yang ingin disampaikan oleh perancang melalui rancangannya dapat dipahami dan diterima secara tepat oleh pengamatnya, jika ekspresi yang ingin disampaikan perancangnya sama dengan persepsi pengamatnya.

TEORI SEMIOTIK

Ferdinand De Saussure

(4)

Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut.

Menurut Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified.

Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi Saussure disebut “referent”. Hampir serupa dengan Peirce yang mengistilahkan interpretant untuk signified dan object untuk signifier, bedanya Saussure memaknai “objek” sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur tambahan dalam proses penandaan. Contoh: ketika orang menyebut kata “anjing” (signifier) dengan nada mengumpat maka hal tersebut merupakan tanda kesialan (signified). Begitulah, menurut Saussure, “Signifier dan signified merupakan kesatuan, tak dapat dipisahkan, seperti dua sisi dari sehelai kertas.” (Sobur, 2006).

Roland Barthes

Teori ini dikemukakan oleh Roland Barthes (1915-1980), dalam teorinya tersebut Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti (Yusita Kusumarini,2006).

Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang berbeda situasinya.

(5)

konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). Di sinilah titik perbedaan Saussure dan Barthes meskipun Barthes tetap mempergunakan istilah signifier-signified yang diusung Saussure.

Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai suatu masyarakat. “Mitos” menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan, jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru. Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian berkembang menjadi makna denotasi, maka makna denotasi tersebut akan menjadi mitos.

Misalnya: Pohon beringin yang rindang dan lebat menimbulkan konotasi “keramat” karena dianggap sebagai hunian para makhluk halus. Konotasi “keramat” ini kemudian berkembang menjadi asumsi umum yang melekat pada simbol pohon beringin, sehingga pohon beringin yang keramat bukan lagi menjadi sebuah konotasi tapi berubah menjadi denotasi pada pemaknaan tingkat kedua. Pada tahap ini, “pohon beringin yang keramat” akhirnya dianggap sebagai sebuah Mitos.

Pengertian yang paling singkat yang dikemukakan oleh Preminger (2001:89). Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. “Ilmu ini menganggap bahwa kejadian sosial di masyarakat dan kebudayaannya merupakan tanda-tanda. 1. Hubungan penalaran dengan jenis penandanya.

a. Qualism : Penanda yang bertalian dengan kualitas b. Sin Sign : Penanda yang bertalian dengan kenyataan c. Legisign : Penanda yang bertalian dengan kaidah 2. Hubungan kenyataan dengan jenis dasarnya

a. Icon : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk objeknya

b. Index : sesuatu yang melaksanakan funsi sebagai penanda yang mengisyaratkan penandanya

(6)

3. Hubungan pikiran dengan jenis petandanya

a. Rheme or seme : Penanda yang bertalian dengan mungkin terpahamnya objek petanda bagi penafsir

b. Dicent or Drcisign or Pheme : penanda yang menampilkan informasi tentang petandanya.

c. Argument : penanda yang petandanaya akhir bukan suatu benda tetapi kaidah

 Macam-macam Semiotik

Ada 9 macam semiotik yang kita ketahui : 1. Semiotik Analitik

Semiotik analitik adalah semiotik yang menganalisis sistem tanda 2. Semiotik Deskriptif

Semiotik deskriptif adalah semiotk yang memeperhatikan sistem tanda yang adapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksiskan sekarang.

3. Semiotik Faunal (Zoo semiotic)

Semiotik Faunal adalah semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan

4. Semiotik Kultural

Semiotik kultural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu.

5. Semiotik Naratif

Semiotik Naratif adalah semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folkkore)

6. Semiotik Natural

Semiotik natural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.

7. Semiotik Normatif

(7)

8. Semiotik Sosial

Semiotik sosial adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berupa lambang.

9. Semiotik Struktural

Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yag dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

Kami menggunakan teori semiotic tentang symbol atau ikon, dalam kedua novel banyak sekali persamaan ikon yang nantinya saya kutip dan saya lampirkan di bawah ini.

1. Kopi adalah lambang kebersamaan 2. Tempat sunyi adalah sumber inspirasi

3. Otak adalah lambang kesuksesan dan lambang kehidupan

(8)

KESIMPULAN

Dari kedua novel di atas tidak banyak kesimpulan yang bisa saya tarik sebagai benanhg merah. Kami hanya berharap semoga makalah ini dapat diterima sebagai syarat untuk memenuhi tugas sastra bandingan.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

AF, Idnafa. Dalam Ingatan Malam. Surakarta. TJ Press. 2007. Dayun, M. Aku dan Khayalanku. Surakarta. TJ Press. 2010. Abdi Blog. Teori semiotic. http://abdiblog.blogspot.com

Arifatul’s Site. Pengertian Semiotik 1. http://arifatulsite.blogspot.com Agen buku. Semiotik.pdf. http://agenbukugratis.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini mengambarkan bahwa pemberian Ekstrak Air Buah Pepaya Muda mempunyai pengaruh terhadap jumlah folikel atresia yang ditemukan pada ovarium tikus pada

Petugas Pengelolaan Pengaduan/ Kasubbag Umum dan Aparatur yang tidak menguasai / mengetahui tentang permasalahaan yang diadukan, maka aduan tersebut

Pengembangan kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Sukodono Sragen ditujukan untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap standar isi, pembuatan KTSP, materi

Dalam penelitian dilakukan pemodelan jumlah kasus pneumonia balita dengan Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR) dan mendeteksi kecamatan mana saja yang

Hal lain yang juga berhubungan dengan kelembagaan ini adalah pengembangan unsur-unsur pelaksana pembangunan yang harus lebih dikembangkan lagi, khususnya kelembagaan pada

Yang berhak melaporkan atau mengadukan dalam hal disangka telah terjadi tindak pidana setiap orang yang melihat, menyaksikan dan menjadi korban peristiwa yang

Khoo Kay Kim (2001) menjelaskan, sekolah agama pada awal penubuhannya telah mempunyai ciri-ciri sekolah seperti pengetua, guru-guru yang berpengkhususan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik cair terhadap konsumsi air minum dan mortalitas pada broiler.. Penelitian ini dilakukan