• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Pendirian Koperasi AD ART

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Pendirian Koperasi AD ART"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIRIAN

KOPERASI SYARIAH PKK PADUKUHAN KALAKIJO

Disusun oleh:

Ayu Kumala Sari

135130018

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya.

Tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi

besar Muhammad SAW, sehingga penyusunan tugas ini dapat terselesaikan.

Penyusunan hasil tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata

kuliah Manajemen Lembaga Keuangan Mikro di Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Pada kesempatan ini penyusun

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyelesaian tugas.

Disadari bahwa salah satu hambatan dalam penyusunan tugas ini adalah

keterbatasan informasi dan bahan sehingga hasil ini dirasakan masih belum

sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikannya

di masa yang akan datang.

Akhirnya penyusun berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi lingkungan

belajar penulis aamiin.

Sleman, November 2011

(3)

BERITA ACARA RAPAT PENDIRIAN KOPERASI

SYARIAH PKK PADUKUHAN KALAKIJO

Pada hari ini kamis tanggal Tiga Bulan November Tahun Dua Ribu

Sebelas Pukul 13:00 WIB bertempat di Kantor Koperasi Syariah PKK Padukuhan

Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman Sleman Yogyakarta, telah

diselenggarakan Rapat Pembentukan Koperasi Syariah berkedudukan di

Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman,

untuk selanjutnya disebut Koperasi Syariah Padukuhan Kalakijo.

Ibu-ibu PKK Padukuhan yang dipilih peserta untuk bertindak selaku Ketua

Rapat Pendirian Koperasi dan memberitahuan:

1. Bahwa dalam rapat pendirian Koperasi Syariah ini telah hadir sebanyak 20

(dua puluh) orang pendiri Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo

sehingga berdasarkan pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun

1992 tentang Perkoperasi, maka rapat pendirian koperasi ini adalah sah

dan berhak mengambil keputusan yang sah.

2. Bahwa agenda acara rapat pendirian Koperasi ini adalah:

2.1.

Nama koperasi Syariah ini adalah Koperasi Syariah PKK

Padukuhan Kalakijo.

2.2.

Tempat/kedudukan Koperasi syariah Koperasi Syariah PKK

Padukuhan Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman Sleman

Yogyakarta.

2.3.

Maksud dan tujuan koperasi syariah PKK Padukuhan Kalakijo

adalah

(4)

2.4.

Susunan Pengurus Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :

Ketua

: Dra. Isti Mawarti

Wakil Ketua

: Martini

Sekretaris I

: Asmi Rohayati

Sekretaris II

: Kurnia Kumala Dewi

Bendahara

: Mudakir

Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :

Ketua

: Tri Hastuti, S.H

Anggota

:

1. Ayu Kumala Sari

2. Liberti Krisna Murti

3. Kurnia Yulitasari

a. Masa periode pengurus dan pengawas 5 (lima) tahun.

b. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang,

sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya

3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.

c. Syarat menjadi pengurus sekurang-kurangnya sudah menjadi

anggota koperasi selama 2 (dua) tahun. Syarat menjadi pengawas

sekurang-kurangnya sudah menjadi anggota koperasi selama 2

(dua) tahun.

2.5.

Bidang usaha yang dikelola yaitu:

a. Unit jasa keuangan syariah

b. Perdagangan Umum

c. Menyelenggarakan usaha di bidang agribisnis

d. Jasa service/perbaikan komputer, printer, dan elektronik

e. Jasa-jasa lain

(5)

2.7.

Simpanan Koperasi terdiri dari:

a. Simpanan Pokok sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah).

b. Simpanan Wajib sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).

c. Simpanan lainnya akan diatur lebih lanjut dalam AD/ART dan

peraturan lainnya.

(6)

3. Bahwa karena acara rapat anggora ini telah diketahui oleh para peserta

rapat yang hadir, maka pimpinan rapat mengusulkannya dan rapat dengan

suara bulat secara musyawarah untuk memutuskan :

3.1.

Menyetujui nama Koperasi syariah adalah Koperasi Syariah PKK

Padukuhan Kalakijo.

3.2.

Menyetujui tempat/kedudukan Koperasi Syariah di Jalan

Flamboyan Triharjo Sleman Sleman Yogyakarta.

3.3.

Menyetujui maksud dan tujuan koperasi adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam

rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3.4.

Menyetujui Susunan Pengurus Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :

Ketua

: Dra. Isti Mawarti

Wakil Ketua

: Martini

Sekretaris I

: Asmi Rohayati

Sekretaris II

: Kurnia Kumala Dewi

Bendahara

: Mudakir

Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :

Ketua

: Tri Hastuti, S.H

Anggota

:

4. Ayu Kumala Sari

5. Liberti Krisna Murti

6. Kurnia Yulitasari

3.5.

Menyetujui :

a. Masa periode pengurus dan pengawas 5 (lima) tahun.

b. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang,

sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya

3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.

(7)

sekurang-kurangnya sudah menjadi anggota koperasi selama 2

(dua) tahun.

3.6.

Menyetujui Bidang usaha yang dikelola yaitu:

a. Unit jasa keuangan syariah

b. Perdagangan Umum

c. Menyelenggarakan usaha di bidang agribisnis

d. Jasa service/perbaikan komputer, printer, dan elektronik

e. Jasa-jasa lain

3.7.

Menyetujui Keanggotaan adalah masyarakat yang berdomisili di

Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman

Kabupaten Sleman.

3.8.

Menyetujui :

a. Simpanan Pokok sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah).

b. Simpanan Wajib sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).

c. Simpanan lainnya akan diatur lebih lanjut dalam AD/ART dan

peraturan lainnya.

3.9.

Menyetujui modal awal yang disetorkan sebesar Rp. 25.000.000,-

( Dua puluh lima juta rupiah).

Menyetujui rapat anggota pendiri Koperasi Syariah PKK Padukuhan

Kalakijo memberikan kuasa kepada pengurus baik sendiri-sendiri maupun

bersama-sama untuk membuat atau menandatangani Akta Pendirian atau

Anggaran Dasar Koperasi dalam bentuk dan susunan sebagaimana yang

ditetapkan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku di hadapan pejabat yang

berwenang.

(8)

Sleman, 3 November 2011

Kuasa Pendiri

Rapat Pendirian Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo

N

o

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

1.

Dra. Isti Mawarti

Ketua

2.

Martini

Wakil

Ketua

3.

Asmi Rohayati

Sekretaris I

4.

Kurnia Kumala

Dewi

Sekretaris II

5.

Mudakir

Bendahara

Penyuluh,

Penyuluh Dinas Perkoperasian

(9)

RAPAT PENDIRIAN KOPERASI SYARIAH PKK

PADUKUHAN KALAKIJO

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga bulan November tahun dua ribu

sebelas, kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku dua puluh orang

pendiri anggota Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo yang

berkedudukan di Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan

Sleman Kabupaten Sleman.

Dengan ini memberi kuasa kepada pengurus terpilih Koperasi

Syariah PKK Padukuhan Kalakijo, yaitu:

N

o

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

1.

Dra. Isti Mawarti

Ketua

2.

Martini

Wakil

Ketua

3.

Asmi Rohayati

Sekretaris I

4.

Kurnia Kumala

Dewi

Sekretaris II

5.

Mudakir

Bendahara

Untuk pertama kalinya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama

untuk menyatakan keputusan Rapat Anggota Pendirian Koperasi Syariah

PKK Padukuhan Kalakijo yang diadakan pada hari dan tanggal tersebut di

atas, dan menandatangani Berita Acara Pendirian Koperasi Syariah PKK

Padukuhan Kalakijo di hadapan penjabat yang berwenang.

Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sleman, 3 November 2011

Yang memberi kuasa :

No

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

1

2

3

4

1

Nugro Agung

Kepala Keluarga

2

Samsudin Dirga

Kepala Keluarga

3

Partoyo Sujito

Kepala Keluarga

(10)

6

Nurdin Mahfud

Kepala Keluarga

7

Choki Haryono

Kepala Keluarga

8

Sebastian Antonius

Kepala Keluarga

9

Rodirgo Hermawan

Kepala Keluarga

10

Muhammad Habibi

Kepala Keluarga

11

Rizal Pasi

Kepala Keluarga

12

Dalimin

Kepala Keluarga

13

Jumakir Awal

Kepala Keluarga

14

Tulillahi Rabiul

Kepala Keluarga

15

Rohit Nurmawan

Kepala Keluarga

16

Muhidin Sunaryo

Kepala Keluarga

17

Tata Raharja

Kepala Keluarga

18

Tanaka Haryawan

Kepala Keluarga

19

Randi Pandawa

Kepala Keluarga

20

Prayunda Rahadi

Kepala Keluarga

21

Aditya Akbar

Kepala Keluarga

22

Ervinda Wahyu

Kepala Keluarga

23

Muhammad Agung Nugra

Kepala Keluarga

24

Afrizal Fahlevi

Kepala Keluarga

25

Ade Bayu Bagasworo

Kepala Keluarga

26

Aryo Satrio

Kepala Keluarga

27

Ardian Suwardi

Kepala Keluarga

28

Drajad Satrio

Kepala Keluarga

29

Alfaro Ananda

Kepala Keluarga

30

Sutarno

Kepala Keluarga

31

Rio Projo

Kepala Keluarga

32

Resa Herlambang

Kepala Keluarga

33

Yusuf Muslim

Kepala Keluarga

34

Ade Suenfri

Kepala Keluarga

35

Andirahmawan

Kepala Keluarga

36

Ramadhan Hardiawan

Kepala Keluarga

37

Dodi Arif

Kepala Keluarga

38

Angga Fikky

Kepala Keluarga

39

Rizky Ade K

Kepala Keluarga

40

Sartono

Kepala Keluarga

41

Sandy Noor

Kepala Keluarga

42

Fanny Raditya

Kepala Keluarga

43

Teguh Saputra

Kepala Keluarga

44

Agus M

Kepala Keluarga

45

M.Arif

Kepala Keluarga

46

Noor Cahyo

Kepala Keluarga

47

Kevin Junaidi

Kepala Keluarga

48

Levin Mario

Kepala Keluarga

(11)

50

Purnama Agus

Kepala Keluarga

51

Dimas Rudiandi

Kepala Keluarga

52

Ahmad

Kepala Keluarga

ANGGARAN DASAR

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Koperasi ini bernama Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo.

1. Jenis Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi dan Simpan Pinjam

2. Koperasi ini berkedudukan di Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman

(12)

BAB II

LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP

Pasal 2

1. Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 juga berdasarkan atas azas kekeluargaan

2. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional

dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur.

Pasal 3

1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinisip-prinsip koperasi, yaitu :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan Koperasi dilakukan secara demokratis

c. Pembagian Sisa Partisipasi Anggota dan atau Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

(13)

e. Kemandirian

f. Pendidikan Koperasi bagi anggota

g. Kerjasama antar Koperasi

2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan usahanya juga menggunakan prinsip-prinsip ekonomi

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA BIDANG USAHA

Maksud dan Tujuan

Pasal 4

Koperasi bermaksud memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945.

Pasal 5

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut :

1. Melakukan kegiatan simpan pinjam (Unit Simpan Pinjam)

(14)

3. Pengadaan dan penjualan barang-barang lain

4. Pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasi, peningkatan skala usaha dan manajemen usaha bagi anggota

5. Kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kebutuhan anggota koperasi maupun untuk peningkatan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan keputusan anggota.

Pasal 6

1. Kegiatan Unit Simpan Pinjam adalah :

a. menghimpun simpanan Koperasi berjangka dan tabungan Koperasi dari anggota dan calon anggota, Koperasi lain dan atau anggotanya.

b. memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, dan atau anggotanya; Dalam memberikan pinjaman Unit Simpan Pinjam wajib memegang teguh prinsip pemberian

pinjaman yang sehat dengan memperhatikan penilaian kelayakan dan kemampuan pemohon pinjaman.

2. Kegiatan Unit Simpan Pinjam dalam menangani Koperasi lain dan atau anggotanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan berdasarkan perjanjian

kerjasama.

3. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat membuka jaringan pelayanan simpan pinjam :

a. Kantor Cabang yang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang

memutuskan pemberian pinjaman;

b. Kantor Cabang Pembantu yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang

menerima permohonan pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan pemberian pinjaman;

(15)

BAB IV

KEANGGOTAAN

Anggota Koperasi

Pasal 7

1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi

2. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota

3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun

Pasal 8

Persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi

1. Warga Negara Indonesia

2. Berprofesi sebagai ibu rumah tangga

(16)

4. Sanggup melunasi simpanan pokok yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Koperasi

5. Sanggup membayar simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Koperasi dan pelaksanaanya diatur dalam ART Koperasi.

6. Menyetujui isi Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga dan ketentuan yang berlaku di Koperasi.

Pasal 9

1. Keanggotaan dimulai yang dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota, dan telah melunasi Simpanan Pokok

2. Berakhirnya keanggotaan dalam Koperasi mulai berlaku dan dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota;

3. Seseorang yang masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat kepada pengurus, dan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan pengurus harus memberikan

jawaban

4. Bilamana pengurus menolak permintaanya menjadi anggota Koperasi, maka yang bersangkutan dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota mendatang

5. Permintaan berhenti harus diajukan secara tertulis kepada pengurus

6. Seseorang yang diberhentikan dari keanggotaan Koperasi dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota mendatang

Pasal 10

Keanggotaan dalam koperasi berakhir apabila anggota koperasi itu :

(17)

2. Minta berhenti atas kehendak sendiri

3. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga Koperasi.

4. Dipecat oleh pengurus karena tidak melaksanakan atau mengindahkan kewajiban sebagai angggota Koperasi, atau karena berbuat yang merugikan Koperasi, baik keuangan

maupun nama baik Koperasi.

5. Anggota yang berhenti atau ahli warisnya akan menerima kembali simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah dibayarkan dan hak-hak lainya yang ditetapkan dalam

Aturan Rumah Tangga atau peraturan khusus lainnya.

Pasal 11

Setiap anggota mempunyai hak yang sama terhadap Koperasi, yaitu :

1. Memanfaatkan kegiatan usaha pelayanan yang diselenggarakan Koperasi

2. Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota

3. Memiliki hak suara yang sama

4. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas

5. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi

6. Memperoleh bagian Sisa Partisipasi Anggota dan Sisa Hasil Usaha

Pasal 12

Setiap anggota mempunyai kewajiban yang sama terhadap koperasi, yaitu :

1. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan dalam Rapat Anggota

2. Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlakukan bagi koperasi.

(18)

4. Menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksmial sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib.

5. Memelihara semangat kebersamaan dalam rangka kemajuan bersama melalui Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan.

Pasal 13

Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.

Dalam hal anggota meninggal dunia, keanggotaanya dapat diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi syarat keanggotaan sebagaimana diatur dalam pasal 8.

Anggota Luar Biasa

Pasal 14

Yang dapat masuk menjadi anggota luar biasa ialah penduduk Indonesia yang memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya);

mempunyai mata pencaharian yang berkaitan dengan Usaha Angkutan Umum;

bertempat tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia;

menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1);

menyetujui Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku.

Pasal 15

(19)

Seseorang yang akan berhenti menjadi anggota luar biasa harus mengajukan surat permohonan kepada pengurus;

Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berlaku hanya dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;

Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berakhir hanya dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;

Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain dengan dalih apapun.

Pasal 16

Keanggotaan berakhir bilaman anggota luar biasa :

meninggal dunia;

mnta berhenti atas kehendak sendiri;

diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;

diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota luar biasa terutama dalam hal keuangan aatau karena berbuat sesuatu yang merugikan

Koperasi;

Pasal 17

Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban :

mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota;

(20)

mengembangkan dan memelihara kebersamaan.

Pasal 18

Setiap anggota luar biasa mempunyai hak :

menghadiri Rapat Anggota;

memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota luar anggota;

anggota luar biasa mempunyai hak bicara dalam Rapat Anggota Tahunan tetapi tidak boleh memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas Koperasi;

anggota Luar Biasa berhak atas Sisa Hasil Usaha sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

BAB V

PENGURUS

Pasal 19

Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :

mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi;

mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan;

sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun kecuali pada saat pendirian koperasi;

(21)

belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun,terlibat organisasi terlarang seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pengurus dipilih untuk masa jabatan 4(empat) tahun.

Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.

Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola

koperasi.

Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.

Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah Pengurus diatur dan ditetapkan*dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 20

Jumlah Pengurus terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya sesuai Keputusan Rapat Anggota.

Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :

seorang ketua;

seorang sekretaris;

seorang bendahara.

Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan kebutuhan organisasi-dan kegiatan usaha koperasi.

(22)

Apabila koperasi belum mampu mengangkat manajer, maka salah satu dari Pengurus dapat bertindak sebagai manajer koperasi dan Pengurus yang bersangkutan harus

melepaskan-sementara jabatannya sebagai Pengurus.

Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan diatur lebih lanjut dalamAnggaran

Rumah Tangga.

Pasal 21

Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :

Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi;

Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi;

Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan;

Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja koperasi;

Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepengurusannya;

Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota tserta pemberhentian anggota;

Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan;

Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi dan usaha koperasi;

Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan;

Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan ketentuan :

(23)

jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam Rapat Pengurus maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang

diderita koperasi;

Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota;

Meminta audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya

koperasi;

Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan-ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas -batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas

Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :

1. meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi;

2. membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran

Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.

Pasal 22

Pengurus mempunyai hak :

Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota;

Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi;

Membuka cabang atau perwakilan usaha baik didalam maupun-diluar Wilayah Republik Indonesia sesuai dengan KeputusanRapat Anggota;

Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha Ikoperasi;

(24)

Pasal 23

Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir apabila terbukti :

melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan nama baik koperasi;

tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan

Rapat Anggota;

sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya;

melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan.

Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri Wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan

cara :

menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;

mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus tersebut.

Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

Pasal 24

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :

1. Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).

2. Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.

(25)

4. Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.

5. Terpilih dalam forom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.

6. Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.

7. Sehat jasmani dan rohani.

8. Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat pergantian kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.

Pasal 25

PANITIA PELAKSANA RAT

1. Untuk kelancaran RAT Koperasi Karyawan dibentuk sebuah panitia pelaksana RAT

2. Anggota Panitia yang dipilih dan disusun oleh Pengurus adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan berkepribadian memadai, diambil dari profesional dan atau

internal anggota koperasi itu sendiri, dengan atau tanpa usulan dari peserta rapat

3. Panitia pelaksana RAT bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu dan segi teknis administrasi serta membantu pimpinan rapat sampai dengan selesai

(26)

Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan dengan menggunakan Sistem Formatur Mutlak atau Sistem Pemilihan Langsung

dan Pemilihan Tidak Langsung (Formatur).

1. Menggunakan Sistem Pemilihan Tidak Langsung, proses pemilihannya dilaksanakan sebagai berikut :

1. Melalui Pemilihan dengan sistem Formatur Rapat Anggota memilih beberapa orang sebagai Tim Formatur.

2. Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina bersidang untuk memilih Pengurus.

3. Tim Formatur menetapkan susunan Pengurus yang terpilih untuk disahkan dalam Rapat Anggota.

2. Sistem Pemilihan Langsung, proses pemiihannya dilaksanakan sebagai berikut :

1. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih dan menetapkan beberapa orang sebagai tim formatur/

2. Tim formatur dipilih dan ditetapkan dari : unsur anggota, unsur Pengawas dan unsur Pengurus.

3. Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina perkoperasian di Kabupaten Wonosobo bersidang untuk memilih dan menetapkan minimal 3 (tiga) orang calon Ketua

Pengurus Koperasi.

4. Dipandu/ difasilitasi tim formatur tersebut calon-calon Pengurus Koperasi terpilih tersebut diserahkan ke forum Rapat Anggota untuk dilakukan pemilihan langsung.

5. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih, menetapkan dan memutuskan siapa yang berhak sebagai Ketua Pengurus Koperasi Terpilih.

6. Ketua Pengurus Koperasi terpilih (juga sebagai Ketua Formatur/Panitia) bersama-sama Tim Formatur lainnya paling lama 7 (tujuh) hari sudah dapat memilih, menetapkan

(27)

7. Untuk selanjutnya pelaksanaan serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru Koperasi dilaksanakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah terpilihnya Pengurus baru dengan membuat Berita Acara Serah Terima, dilampiri

Kegiatan dan Asset/ keuangan.

3. Sistem pemilihan langsung dengan penjaringan

§ Melalui sebuah kepanitiaan diadakan penjaringan untuk proses pemilihan pengurus

§ Bahwa anggota dapat memilih pengurus langsung mulai dari Ketua,Wakil Ketua, Bendahara dan Sekretaris.

BAB VI

PENGAWAS

Pasal 27

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut :

(28)

memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di bidang pengawasan;

sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, kecuali pada saat pendirian koperasi.

Pengawas dipilih untuk masa jabatan 4 (tiga) tahun.

Pengawas terdiri terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya sesuai Keputusan Rapat Anggota.

Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus terlebih dahulu mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.

Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas diatur dan sumpah Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 28

Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat manajer yang professional, maka pengawasan dapat diadakan secara tetapatau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan

kebutuhan dan -ditentukan dengan Keputusan Rapat Anggota.

Dalam hal koperasi tidak mengangkat Pengawas, maka

pengangkatan manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh Rapat Anggota;

fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus dan Pengurus tidak turut campur tangan dalam pengelolaan kegiatan usaha, keuangan

yang dijalankan oleh koperasi.

Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non keuangan oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.

Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 29

Hak dan kewajiban Pengawas adalah :

(29)

Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi;

Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;

Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;

Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;

Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat Anggota.

Pasal 30

Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat -Anggota.

Pasal 31

Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum -masa jabatan berakhir apabila terbukti :

melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik koperasi;

tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta pengaturan, ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat

Anggota.

Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat mengangkat pengganti

dengan cara :

jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang lain;

mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas tersebut;

Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang

bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang lain.

(30)

RAPAT ANGGOTA

Pasal 32

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari separuh jumlah anggota Koperasi.

Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini maka rapat ditunda paling lama 7 (tujuh)

hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut, maka berlaku syarat-syarat seperti rapat dalam keadaan luar biasa.

Pasal 33

Rapat anggota menetapkan :

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;

pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas;

rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan;

pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam pelaksanaan tugasnya;

pembagian Sisa Hasil Usaha;

penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Pasal 34

Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

(31)

Rapat Anggota untuk menetapkan Anggaran Dasar harus dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui ¾ dari jumlah anggota

yang hadir.

Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung dengan ketentuan Undang-undang atau peraturan-peraturan/Ketentuan-ketentuan pelaksanaannya Rapat Anggota sah

bila dihadiri ¾ dari jumlah anggota Koperasi.

Rapat Anggota untuk penggabungan, peleburan, dan pembagian Koperasi harus dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus

disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota yang hadir;

Rapat Anggota untuk pembubaran koperasi harus dihadiri ¾ dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus disetujui oleh suara ¾ anggota yang hadir.

Pasal 35

Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi.

Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 36

Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah Buku Daftar Berita Acara Rapat Anggota dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat.

Pasal 37

Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus disebut Rapat Anggota Tahunan diadakan paling lambat 3(tiga) bulan setelah tahun tutup buku.

(32)

Undangan Rapat Anggota disertai laporan pertanggungjawaban Pengurus dikirim kepada anggota dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat.

Acara dan tata tertib rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dimintakan pengesahan terlebih dahulu dengan Rapat Anggota.

Pasal 38

1. Selain Rapat Anggota, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa.

2. Rapat Anggota luar Biasa dapat diadakan apabila situasi dan kondisi Koperasi dalam keadaan luar biasa dan tidak bisa menunggu diselenggarakan Rapat Anggota.

3. Keadaan luar biasa dalam ayat (2) pasal ini adalah :

a. apabila Koperasi berjalan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

b. apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan pelaksanaannya;

c. apabila keadaan Negara atau karena peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan Penguasa Pusat maupun setempat tidak memungkinkan untuk mengadakan Rapat Anggota.

4. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan :

a. atas permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota;

b. atas kehendak Pengurus.

5. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota apabila anggota menilai bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan

Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi.

6. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas kehendak Pengurus untuk kepentingan pengembangan Koperasi.

7. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 18.

(33)

BAB VIII

PENGELOLAAN

Bagian Pertama

Pengurus

Pasal 39

1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

(34)

3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus.

4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.

5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengawas.

6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain yang sejenis.

Pasal 40

1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima tugas dan jabatan sebagai Pengurus, yang dibuktikan dengan Berita Acara dan berakhir pada tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus kepada Pengurus yang terpilih

yang dibuktikan dengan Berita Acara.

2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) periode berturut-turut.

3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus adalah sebagai berikut :

a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8;

b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;

c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja;

BAB IX

PEMBUBARAN

Pasal 41

Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :

Keputusan Rapat Anggota;

keputusan Pemerintah apabila :

(35)

kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;

kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.

Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :

jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir;

atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota;

Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.

Pasal 42

Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota -membentuk Tim Likuidasi yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina)

dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembObaran dimaksud.

Likuidator mempunyai hak dan kewajiban :

melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian;

mengumpulkan keterangan yang diperlukan;

memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;

memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi;

menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi baik kepada anggota maupun kepada pihak ketiga;

membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.

Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya.

(36)

Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran koperasi.

Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah dibayarkan.

Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6

(enam) bulan.

BAB X

SANKSI

Pasal 44

Apabila Anggota Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat

Anggota berupa :

(37)

peringatan tertulis;

dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;

diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;

diajukan ke Pengadilan.

Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XI

SISA HASIL USAHA

Pasal 45

Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk

(38)

cadangan;

anggota sesuai transaksi dan simpanannya;

pendidikan;

insentif untuk Pengurus;

insentif untuk Manager dan karyawan.

Pembagian Sisa Basil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3 (tiga) bagian:

pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota Koperasi;

pendapatan diperoleh dari usaha yang diselenggarakan ,untuk bukan anggota; dan

pendapatan yang diperoleh dari non operasional.

Bagian dari hasil Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dari anggota dipergunakan sebagai berikut:

untuk cadangan;

untuk anggota menurut perbandingan jasanya, dalam usaha Koperasi untuk memperoleh pendapatan perusahaan;

untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan tidak melebihi suku bunga yang

-berlaku pada Bank-bank Pemerintah;

untuk dana Pengurus dan Pengawas;

untuk Kesejahteraan Pengelola Usaha dan Karyawan Koperasi;

untuk dana Pendidikan Koperasi;

untuk dana Sosial.

Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Pihak bukan Anggota dibagi sebagai-berikut :

(39)

untuk anggota;

untuk dana Pengurus dan Pengawas;

untuk dana pengelola dan karyawan;

untuk dana Pendidikan Koperasi;

untuk dana Sosial.

Bagian dari Pendapatan Koperasi yang diperoleh dari pendapatan non operasional dipergunakan sebagai berikut :

untuk cadangan;

untuk anggota menurut perbandingan simpanannya;

c.untuk dana Pendidikan Koperasi;

untuk dana Sosial.

Penggunaan dana-dana Pendidikan dan Dana Sosial diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan.

Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat (6) ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga -dan diputuskan oleh Rapat Anggota.

Pasal 46

Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan Keputusan

Rapat Anggota.

Pasal 47

(40)

Bagian dari cadangan Koperasi dapat dibagikan kepada anggota dalam bentuk simpanan khusus, apabila jumlah cadangan telah mencapai lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari

jumlah seluruh simpanan pokok, simpanan wajibdan simpanan khusus anggota.

Rapat anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% (limapuluhpersen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan

perusahaan Koperasi.

Sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% (limapuluh persen) dari uang cadangan harus disimpan dalam bentuk giro pada Bank yang ditunjuk oleh Pengurus.

Anggota Koperasi yang berhenti dari keanggotaan Koperasi-secara sah dapat memperoleh bagian atas cadangan Koperasiberdasarkan prosentase jumlah simpanan pokok dan simpananwajib yang dimilikinya pada Koperasi, yang ketentuannya diatur lebih lanjut

dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII

SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 48

(41)

Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib -atau modal penyertaan yang diperhitungkan sebagai modal dasar yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah

Tangga atau Keputusan Rapat Anggota.

Simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang-disetor kedalam modal-dasar koperasi tidak diambil selama seseorang masih menjadi anggota.

Pasal 49

Untuk meningkatkan pendapatan, Koperasi dapat menginvestasikan modal pada Koperasi lain, perusahaan lain dalam bentuk saham, obligasi, penyertaan dan sebelumnya harus

mendapat persetujuan Rapat Anggota.

Ketentuan dan pengaturan selanjutnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan tersendiri.

BAB XIII

MODAL KOPERASI

Pasal 50

(42)

Modal dasar yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar Rp. 50.000.000,00 yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib-dan simpanan

sukarela.

Untuk memperbesar usahanya, koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak merugikan koperasi berupa pinjaman dari :

anggota; koperasi lainnya dan atau anggotanya;bank dan lembaga keuangan lainnya;penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;sumber lain yang sah dari dalam dan

luar negeri.

BAB XIV

PEMBUKUAN KOPERASI

(43)

Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari - -sampai dengan tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun pembukuan

koperasi ditutup.

Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan-sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi koperasi pada khususnya serta

Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya.

Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh

Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dan ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota

yang disertai hasil audit Pengawas.

Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, -maka Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan-Publik sebelum diajukan ke

Rapat Anggota dan hasil audit-tersebut menjadi perbandingan Laporan

PertanggungjawabanPengurus. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, -susunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis.

BAB XV

KESEJAHTERAAN / SOSIAL

(44)

1. Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota, Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :

1. Jasa anggota koperasi.

2. Bingkisan/ paket.

3. Bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.

2. Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan

pengesahan.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

(45)

1. Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/ Rapat Anggota Tahunan Koperasi.

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.

BAB XVII

(46)

1. Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak disyahkan.

Disyahkan di

: Kantor Koperasi Syariah PKK Padukuhan

Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman

Sleman Yogyakarta,

Pada

: Rabu

Tanggal :

: 3 November 2011

KETUA

(Dra. Isti Mawarti)

SEKRETARIS

(Asmi Rohayati)

PELINDUNG & PENASEHAT

DUKUH KALAKIJO

( Purnama )

SUSUNAN KEPENGURUSAN DAN ANGGOTA

PERIODE 2011-2015

(47)

Sekretaris I

: Asmi Rohayati

Sekretaris II

: Kurnia Kumala Dewi

Bendahara

: Mudakir

Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :

Ketua Pengawas

: Tri Hastuti, S.H

Anggota Pengawas

:

1. Ayu Kumala Sari

2. Liberti Krisna Murti

3. Kurnia Yulitasari

Anggota Koperasi Periode 2011 s.d. 2015:

No

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

1

2

3

4

1

Nugro Agung

Kepala Keluarga

2

Samsudin Dirga

Kepala Keluarga

3

Partoyo Sujito

Kepala Keluarga

4

Noor Muhammad

Kepala Keluarga

5

Ahmed Syafana

Kepala Keluarga

6

Nurdin Mahfud

Kepala Keluarga

7

Choki Haryono

Kepala Keluarga

8

Sebastian Antonius

Kepala Keluarga

9

Rodirgo Hermawan

Kepala Keluarga

10

Muhammad Habibi

Kepala Keluarga

11

Rizal Pasi

Kepala Keluarga

12

Dalimin

Kepala Keluarga

13

Jumakir Awal

Kepala Keluarga

14

Tulillahi Rabiul

Kepala Keluarga

15

Rohit Nurmawan

Kepala Keluarga

16

Muhidin Sunaryo

Kepala Keluarga

17

Tata Raharja

Kepala Keluarga

18

Tanaka Haryawan

Kepala Keluarga

19

Randi Pandawa

Kepala Keluarga

20

Prayunda Rahadi

Kepala Keluarga

21

Aditya Akbar

Kepala Keluarga

22

Ervinda Wahyu

Kepala Keluarga

23

Muhammad Agung Nugra

Kepala Keluarga

24

Afrizal Fahlevi

Kepala Keluarga

25

Ade Bayu Bagasworo

Kepala Keluarga

(48)

28

Drajad Satrio

Kepala Keluarga

29

Alfaro Ananda

Kepala Keluarga

30

Sutarno

Kepala Keluarga

31

Rio Projo

Kepala Keluarga

32

Resa Herlambang

Kepala Keluarga

33

Yusuf Muslim

Kepala Keluarga

34

Ade Suenfri

Kepala Keluarga

35

Andirahmawan

Kepala Keluarga

36

Ramadhan Hardiawan

Kepala Keluarga

37

Dodi Arif

Kepala Keluarga

38

Angga Fikky

Kepala Keluarga

39

Rizky Ade K

Kepala Keluarga

40

Sartono

Kepala Keluarga

41

Sandy Noor

Kepala Keluarga

42

Fanny Raditya

Kepala Keluarga

43

Teguh Saputra

Kepala Keluarga

44

Agus M

Kepala Keluarga

45

M.Arif

Kepala Keluarga

46

Noor Cahyo

Kepala Keluarga

47

Kevin Junaidi

Kepala Keluarga

48

Levin Mario

Kepala Keluarga

49

Santoso Hary

Kepala Keluarga

50

Purnama Agus

Kepala Keluarga

51

Dimas Rudiandi

Kepala Keluarga

(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait

Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa penuh dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, untuk melakukan segala

Kegiatan bimbingan mengisi waktu luang perlu diberikan kepada siswa agar siswa bisa belajar menghargai waktu dan dapat mengatur waktu secara efektif dengan

Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan hak substitusi untuk melakukan segala dan setiap tindakan

Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan hak substitusi untuk melakukan segala dan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembuat

1. Perputaran modal kerja selama periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 pada perusahaan Optik Nasional mengalami fluktuasi cenderung meningkat,

1) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) diberikan berdasarkan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 2) Pemberian Izin Lokasi sebagaimana

Setelah melakukan proses wawancara dengan Ibu Mignonne dan tim yang akan bekerja dengan penulis, Ibu Mignonne menerima pengajuan kerja magang penulis pada tanggal 25 Juli