• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

(PRA-RK3K)

Nama Perusahaan

: CV. BOALINDO

Pekerjaan

: Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

: Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo

Tahun anggaran

: 2015

LINGKUP PEKERJAAN :

1.

DIVISI 1 UMUM :

1.2

Mobilisasi dan Demobilisasi

2.

DIVISI 2 DRAINASE :

2.1

Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

2.3 (3) Gorong² Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 75 cm - 85 cm

3.

DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH :

3.1 (1) Galian Biasa

3.1 (3) Galian Struktur kedalam 0-2 meter

3.2.2(a) Timbunan Pilihan dari sumber galian

3.3

Penyiapan Badan Jalan

4.

DIVISI 5 PEKERASAN BERBUTIR :

5.2 (1) Lapis Permukaan Agregate tanpa penutup aspal

5.

DIVISI 7 STRUKTUR

7.9

Pasangan Batu

Disetujui :

Boalemo, 30 Juli 2015

CV. BOALINDO

Dibuat Oleh;

HARIYATI PATAMANI

NOVI N. RANTI, ST

Diretur

Pimpinan Teknik

Contractor & Supplier

Desa Piloliyanga, Kecamatan Tilamuta - Boalemo

cv. BOALINDO

B

(2)

CV. BOALINDO

LEMBAR PENGESAHAN

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

PIHAK PENYEDIA JASA

PIHAK PENGGUNA JASA

Boalemo, 30 Juli 2015

CV. BOALINDO

HARTATY PATAMANI

Direktur

Disetujui Oleh:

PPK / PPTK

(………..)

Nip. :

(3)

PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

(PRA-RK3K)

CV. BOALINDO

PRA-RK3K

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

1. KEBIJAKAN K3

Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang

pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang

JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan

penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen Kesehatan &

Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman

serta nyaman bagi siapapun yang berada di tempat kerja.

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:

a).

Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor:

09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.

b).

Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran

dan program Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala

agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau

standar yang bedaku.

c).

Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang

berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan

operasi perusahaan kami.

d).

Melaksanakan identifkasi bahaya seuai dengan sifar dan skala resiko K3 dalam

semua aktivitas operasi.

e).

Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran

K3.

f).

Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem

manajemen K3,

g).

Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.

h).

Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area

lokasi kerja.

i).

Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada

semua personil secara berkala.

j).

Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang

tidak berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.

k).

Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.

l).

Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.

m). Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat

dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

n).

Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga

kerja dapat bekerja secara aman dan selamat

o).

Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya

p).

Melakukan peninjauan dan peningkatan kinerja dari pelaksanaan K3 secara

teratur

q).

Melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana dan waktu yang telah

ditentukan.

Komitmen di atas akan menjadi landasan dan acuan bagi manajemen dan semua

tenaga kerja kami dalam pelaksanaan aktiftasnya sehari-hari. Pihak manajemen

bersama dengan semua tenaga kerja akan berusaha untuk dapat melaksanakan

(4)

komitmen tersebut dan berpartisipasi akftif dalam kegiatan dan program manajemen

K3.

CV. BOALINDO

PRA-RK3K

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

No JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3

DIVISI 1 UMUM

1. Pekerjaan Persiapan

Pembuatan Kantor Lapangan a Bahaya akibat polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan b Bahaya akibat bangunan kantor dan

fasilitasnya lainnya roboh, c Bahaya akibat terjadi genangan air

dan pencurian pada bangunan kantor dan fasilitas penunjang, d Bahaya akibat kebakaran di kantor

atau di bangunan gudang dan lainnya.

a Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan,

b Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harus dibuat dengan kekuatan struktural yang memenuhi syarat, c Bangunan kantor dan fasilitas harus

dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat parkir. 2 Mobilisasi a Kecelakaan dan gangguan

kesehatan tenaga kerja akibat tempat kerja kurang memenuhi syarat,

b Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyim-panan peralatan dan bahan atau material kurang memenuhi syarat, c Kecelakaan dan gangguan

keseha-tan pekerja akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau material kurang memenuhi syarat kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat kegiatan pembongkaran tempat kerja, instalasi listrik, peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan pengembalian kondisi yang kurang baik.

a Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggal pekerja yang memen-uhi syarat,

b Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yang memenuhi syarat, c Pelaksanaan pembongkaran

bangunan, instalasi serta pembersihan tempat kerja dan pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.

DIVISI 2 DRAINASE

1 Galian untuk Selokan Drainase dan

Saluran Air 1 PENGUKURAN.- Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum,

- terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - kecelakaan akibat pengaturan lalu

lintas kurang baik,

- kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan salah - kecelakaan akibat metode

pemasangan patok.transportasi maupun di tempat pembuangan. 2 PENGGALIAN.

- Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar penggali terlalu dekat, - bahaya akibat lereng galian longsor, - kecelakaan akibat operasional alat

berat baik di tempat lokasi galian, 3 PEMBUANGAN.

- Kecelakaan akibat tumpukan

1 PENGUKURAN.

- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar,

- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar,

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Alat dan cara menggunakan harus benar dan sesuai dengan standar, - Pemasangan patok harus benar dan

sesuai dengan ketentuan. 2 PENGGALIAN.

- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman, - Bila penggalian dilakukan pada malam

hari harus menggunakan lampu penerangan yang cukup, - Membuat dan mempertahankan

kemiringan yang stabil. 3 PEMBUANGAN.

(5)

bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan..

- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama.

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

No JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3 2 Gorong² Pipa Beton Bertulang,

Diameter Dalam 75 cm - 85 cm 1. PENGUKURAN.- Kecelakaan akibat pengukuran yang dilakukan di jalan raya,

- Luka akibat kena pukul palu, luka akibat kena gergaji,

- luka akibat kena paku. 2. PENGGALIAN.

- Potensi bahaya akibat pipa gas, pipa air, dan konduktor listrik, yang terkena galian,

- Kecelakaan akibat terkena

cangkul/alat penggali lain dari sesame pekerja,

- Terkena cangkul sendiri/ luka akibat lainnya jika penggalian dilakukan malam hari,

- Runtuhnya lereng galian, - Terpeleset pada saat menggali, - Tertimpa benda jatuh dari atas, - Potensi kecelakaan akibat penggalian

menggunakan mesin penggali/ Excavator,

- Bahaya terperosok ke tempat penggalian,

- Bahaya akibat genangan air di tempat galian.

3. PEMOMPAAN. - Kena setrum,

- Kaki tergenang air/lecet, - Runtuhnya dinding,

- Terpeleset pada saat menurunkan slang pompa,

- Genangan air hasil pemompaan. 4. PENYIAPAN LANTAI KERJA. - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat

yang akan dipakai, - Bahaya akibat genangan air. 5. PEMASANGAN.

- Luka karena tertimpa gorong-gorong, - Debu dari campuran agregat, semen

dan air,

- Luka tangan/kaki karena adukan. 6. PENIMBUNAN.

- Potensi longsor dari tanah timbunan, - Potensi kecelakaan akibat alat

penimbun

1. PENGUKURAN.

- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar,

- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar,

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar, - Pemasangan patok harus benar dan

sesuai dengan syarat,

- Pengaturan lalu lintas yang ada harus sesuai dengan standar.

2. PENGGALIAN.

- Menjaga jarak aman antara pekerja penggalian,

- Penggalian yang dilakukan pada saat gelap atau malam hari harus menggunakan penerangan lampu yang memadai.

3. PEMOMPAAN.

- Kabel-kabel yang mengalirkan listrik diberi perlindungan secukupnya. Apabila ada sambungan kabel diberi isolasi yang cukup aman,

- Para pekerja dilengkapi dengan sepatu boot/karet, sarung tangan, helm yang sesuai,

- Jika perlu dilakukan pembuatan dinding penahan rembesan,

4. PENYIAPAN LANTAI KERJA. - Penyiapan peralatan dan bahan

sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Pemeriksaaan terhadap peralatan dan bahan sebelum pelaksanaan pekerjaan,

- Diusahakan sedemikian rupa lantai kerja terbebas dari air, Jika perlu dibuat penahan rembesan air dan dipasang perancah atau tangga yang sesuai dan memenuhi faktor keamanan.

5. PEMASANGAN.

- Metode pelaksanaan pemasangan harus benar,

- Pengangkatan harus menggunakan mesin atau tracker dengan rantai. 6. PENIMBUNAN.

- Timbunan diusahakan agar tetap kering agar tidak membahayakan lalu lintas maupun pekerja,

- Pelaksanaan timbunan pada tanjakan agar dijaga sedemikian rupa agar tidak membahayakan alat pemadat dengan mesin,

- Penimbunan dengan menggunakan mesin harus dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya,

(6)

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

No JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3

DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH

1 Galian Biasa 1. PENGUKURAN.

- Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum,

- terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - kecelakaan akibat pengaturan lalu

lintas kurang baik,

- kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan salah - kecelakaan akibat metode

pemasangan patok. 2. PENGGALIAN.

- Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar penggali terlalu dekat,

- bahaya akibat lereng galian longsor, - kecelakaan akibat operasional alat

berat baik di tempat lokasi galian, transportasi maupun di tempat pembuangan.

3. PEMBUANGAN.

- Kecelakaan akibat tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan.

1 PENGUKURAN.

- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar,

- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar,

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Alat dan cara menggunakan harus benar dan sesuai dengan standar, - Pemasangan patok harus benar dan

sesuai dengan ketentuan. 2 PENGGALIAN.

- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman, - Bila penggalian dilakukan pada malam

hari harus menggunakan lampu penerangan yang cukup, - Membuat dan mempertahankan

kemiringan yang stabil. 3 PEMBUANGAN.

- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama.

2 Galian Struktur kedalam 0-2 meter 1. PENGUKURAN.

- Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum,

- terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - kecelakaan akibat pengaturan lalu

lintas kurang baik,

- kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan salah - kecelakaan akibat metode

pemasangan patok. 2. PENGGALIAN.

- Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar penggali terlalu dekat,

- bahaya akibat lereng galian longsor, - kecelakaan akibat operasional alat

berat baik di tempat lokasi galian, transportasi maupun di tempat pembuangan.

3. PEMBUANGAN.

- Kecelakaan akibat tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan.

1 PENGUKURAN.

- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar,

- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar,

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Alat dan cara menggunakan harus benar dan sesuai dengan standar, - Pemasangan patok harus benar dan

sesuai dengan ketentuan. 2 PENGGALIAN.

- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman, - Bila penggalian dilakukan pada malam

hari harus menggunakan lampu penerangan yang cukup, - Membuat dan mempertahankan

kemiringan yang stabil. 3 PEMBUANGAN.

- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama.

3 Timbunan Pilihan dari sumber galian 1. PENGUKURAN.

- Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum,

- terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - kecelakaan akibat pengaturan lalu

lintas kurang baik,

- kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan salah - kecelakaan akibat metode

pemasangan patok. 2. PEMADATAN.

- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik,

- Kecelakaan akibat operasional alat

1. PENGUKURAN.

- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar,

- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar,

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar, - Pemasangan patok harus benar dan

sesuai dengan syarat. 2. PEMADATAN.

(7)

berat di tempalokasi pemadatan,

Lanjutan

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

No JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3 - Kecelakaan akibat metode

penimbunan pada jalan tanjakan. 3. PENYIRAMAN.

Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat penyiraman

- Pengoperasian alat berat harus secara profesional,

3. PEYIRAMAN

- Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja standar. 4 Penyiapan Badan Jalan 1. PENGUKURAN.

- Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum,

- terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - kecelakaan akibat pengaturan lalu

lintas kurang baik,

- kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan salah - kecelakaan akibat metode

pemasangan patok. 2. PEMADATAN.

- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik,

- Kecelakaan akibat operasional alat berat di tempalokasi pemadatan, - Kecelakaan akibat metode

penimbunan pada jalan tanjakan. 3. PENYIRAMAN.

Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat penyiraman

1. PENGUKURAN.

- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar,

- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar,

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar, - Pemasangan patok harus benar dan

sesuai dengan syarat, 2. PEMADATAN.

- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,

- Pengoperasian alat berat harus secara profesional,

3. PEYIRAMAN

- Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja standar.

DIVISI 5 PEKERJAAN TANAH

1 Lapis Permukaan Agregate tanpa

penutup aspal 1. PENGUKURAN.- Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar,

- kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang melintas, - terluka pada saat memasang patok

dan luka terkena palu. 2. PENGUPASAN.

- Kecelakaan terperosok ke lubang galian,

- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,

- Terluka karena jatuh pada daerah dengan kemiringan tinggi, - Gangguan kesehatan lingkungan

akibat pembuangan hasil kupasan tidak benar,

- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir longsor,

- Kecelakaan oleh karena batu/pohon besar yang merintangi pengupasan, - Terluka oleh peralatan akibat pekerja

terlalu berdekatan,

- Terlukakarena pengoperasian alat berat tidak dilakukan dengan benar, - Kecelakaan akibat utilitas bawah

tanah yang terkena alat penggali, - Gangguan lalu lintas penduduk

sekitar,

- Kecelakaan akibat lubang galian terisi air yang menggenang.

3. PENGHAMPARAN.

- Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan agregat,

- Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu agregat yang kering,

1 PENGUKURAN

- Alat ukur yang digunakan sesuai dengan standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja terampil dan berpengalaman dan memakai perlengkapan kerja standar, - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas

dan menugaskan petugas bendera pengatur lalu lintas,

- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang dan palu yang digunakan proporsional,

- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas pengaman sementara serta diadakan petugas pengatur lalu-lintas. 2. PENGUPASAN

- Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar pengaman,

- Menyiapkan jalan sementara bagi penduduk sekitar,

- Truck pengangkut material buangan harus dalam keadaan tertutup, - Diadakan pengujian stabilitas

terutama pada tanah bagian pinggir, - Tanah yang akan dikupas harus

bersih dari batu-batu besar, pohon-pohon dan rintangan lainnya, - Senantiasa menjaga jarak aman antar

pekerja satu dan pekerja lainnya, 3. PENGHAMPARAN

- Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sebelum ditutup,

(8)

- Terluka oleh mesin penghampar (Grader) karena pengoperasian tidak benar,

Lanjutan

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

No JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3 - Terjadi kecelakaan akibat tertabrak

lalu lintas kendaraan, - Terjadi kecelakaan akibat

penimbunan material sementara sebelum dihampar,

- Kecelakaan akibat tanah di pinggir bahu jalan tidak stabil

- Gangguan lalu lintas penduduk sekitar,

- Terluka oleh peralatan kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. 4. PEMADATAN.

- Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering,

- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,

- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,

- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil, Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader)tidak benar,

- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. 5. PENYIRAMAN.

- Terjadi gangguan kesehatan karena air yang digunakan penyiraman tidak sehat,

- Terjadi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiraman (Water Tanker), Kecelakaan tertabrak lalu lintas kendaraan

- Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil dan berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang tidak

berkepentingan berada di dekat dump truck yang sedang menurunkan agregat,

- Operator mesin penghampar harus terampil dan berpengalaman dan pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang benar,

4. PEMADATAN

- Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan, - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas

serta penugasan petugas bendera pengatur lalu lintas,

- Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar,

- Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila perlu diadakan pengujian, - Dilakukan pengecekan kelayakan

mesin pemadat, operator harus tenaga terampil dan

5. PENYIRAMAN

- Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak berbau busuk dll),

- Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus berpengalaman dan operasional mesin harus benar.

DIVISI 7 STRUKTUR

1 Pasangan Batu 1. PENGUKURAN.

- Kecelakaan akibat pengukuran yang dilakukan di jalan raya,

- Luka akibat kena pukul palu, luka akibat kena gergaji,

- luka akibat kena paku. 2. PENGGALIAN.

- Potensi bahaya akibat pipa gas, pipa air, dan konduktor listrik, yang terkena galian,

- Kecelakaan akibat terkena cangkul/alat penggali lain dari sesame pekerja, - Terkena cangkul sendiri/ luka akibat

lainnya jika penggalian dilakukan malam hari,

- Runtuhnya lereng galian, - Terpeleset pada saat menggali, - Tertimpa benda jatuh dari atas, - Potensi kecelakaan akibat penggalian

menggunakan mesin penggali/ Excavator,

- Bahaya terperosok ke tempat penggalian,

- Bahaya akibat genangan air di tempat galian.

3. PEMOMPAAN. - Kena setrum,

- Kaki tergenang air/lecet,

1. PENGUKURAN.

- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personil yang bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas bendera di semua tempat kegiatan pelaksanaan,

- Diusahakan sedemikian rupa agar waktu memasang patok, tangan menggunakan sarung tangan yang sesuai dan menggunakan palu yang proporsional. Jika pemotongan menggunakan gergaji manual atau alat potong otomatis/listrik dilakukan secara hati-hati.

2. PENGGALIAN.

- Sebelum pekerjaan di mulai pada setiap tempat galian pemberi kerja harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu atas segala instalasi di bawah tanah seperti saluran pembuangan, pipa gas, pipa air, dan konduktor listrik, yang dapat menimbulkan bahaya selama waktu pekerjaan, - Diusahakan agar menjaga jarak antar

(9)

- Runtuhnya dinding,

Lanjutan

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

No JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3 - Terpeleset pada saat menurunkan

slang pompa,

- Genangan air hasil pemompaan. 4. PENYIAPAN LANTAI KERJA. - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat

yang akan dipakai, - Bahaya akibat genangan air. 5. PEMASANGAN.

- Luka karena tertimpa batu,

- Debu dari campuran agregat, semen dan air,

- Luka tangan/kaki karena adukan. 6. PENIMBUNAN.

- Potensi longsor dari tanah timbunan, - Potensi kecelakaan akibat alat

penimbun,

- Potensi kecelakaan akibat alat pemadat dengan menggunakan mesin,

- Potensi luka akibat cangkul/peralatan sejenisnya untuk penimbunan dan pemadatan cara manual.

- Diusahakan sedemikian rupa penggalian yang dilakukan dimalam hari menggunakan lampu penerangan yang cukup,

3. PEMOMPAAN

- Kabel-kabel yang mengalirkan listrik diberi perlindungan secukupnya. Apabila ada sambungan kabel diberi isolasi yang cukup aman,

- Para pekerja dilengkapi dengan sepatu boot/karet, sarung tangan, helm yang sesuai,

- Jika perlu dilakukan pembuatan dinding penahan rembesan, 4. PENYIAPAN LANTAI KERJA - Penyiapan peralatan dan bahan

sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Pemeriksaaan terhadap peralatan dan bahan sebelum pelaksanaan pekerjaan,

- Diusahakan sedemikian rupa lantai kerja terbebas dari air, Jika perlu dibuat penahan rembesan air dan dipasang perancah atau tangga yang sesuai dan memenuhi faktor keamanan.

5. PEMSANGAN

- Untuk menjaga resiko kecelakaan para pekerja yang melakukan pemasangan batu dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan sepatu boot,

- Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara tangan/kulit terhadap adukan semen, - Diusahakan sedemikan rupa

menghindari tangan terjepit oleh batu. 6. PENIMBUNAN

- Timbunan diusahakan agar tetap kering agar tidak membahayakan lalu lintas maupun pekerja,

- Pelaksanaan timbunan pada tanjakan agar dijaga sedemikian rupa agar tidak membahayakan alat pemadat dengan mesin,

- Penimbunan dengan menggunakan mesin harus dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya,

- Penimbunan menggunakan peralatan manual (cangkul/peralatan sejenisnya) dilakukan dengan hati-hati dan mempunyai jarak yang cukup dengan pekerja lainnya.

Disetujui :

Boalemo, 30 Juli 2015

(10)

HARIYATI PATAMANI

NOVI N. RANTI, ST

Diretur

Pimpinan Teknik

CV. BOALINDO

PRA-RK3K

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

2. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya.

Daftar peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan

paket pekerjaan adalah:

a). Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

b). UU No 14 Tahun 1969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja

c). UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja

d). UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

e). UU No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa kontruksi

f). UU No 13 Tahun 1999 Ketenagakerjaan

g). Peraturan Menteri PU No.09 /PRT/M/2008 tentang Pedoman System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

h). (SMK3) Kontruksi Bidang PU

i). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

j). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/MEN/1981 tentang Pelaporan Penyakit Akibat Kerja

k). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

l). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Penunjukan Ahli K3

m). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1992 tentang Ahli K3

n). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

o). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1980 tentang Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan Kerja

p). Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Faktor Fisika di Tempat Kerja

q). Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja

3. Sasaran K3 dan Program K3

Sasaran K3 Program K3

a

b

c

Tidak ada kecelakaan yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)

Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%

Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai denag bahaya dan resiko pekerjaanya masing-masing

Program K3

a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD), Ramabu-rambu, Spanduk, Poster,

Pagar pengaman, jaringan pengaman dsb. Secara konsisten

b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya

c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah di tetapkan.

d. Setiap pekerja harus sudah mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja.

Program K3 Dalam Mencapai Sasaran

1. KebijakanK3

16. Keadaan Darurat

2. Administratif dan Prosedur

17. Investigasi Kecelakaan dan Pelaporan

3. Identifikasi Bahaya

18. Audit K3

4. Project Safety Review

5. Pembinaandan Pelatihan

6. Safety Meeting dan Safety Committee

7. Safety Promotion

8. Safe Working Practices

9. Sistim Ijin Kerja

10. Safety Inspection

11. Equipment Inspection

12. Keselamatan Kontraktor

13. Lalu Lintas Jalan

14. Pengelolaan Lingkungan

15. Pencegahandan Penanggulangan kebakaran

(11)

CV. BOALINDO

PRA-RK3K

Pekerjaan

:

Pembangunan Jalan Desa Sosial – Bukit Karya (Awcas)(SD-DAK)

Lokasi

:

Kecamatan Paguyaman

Disetujui :

Boalemo, 30 Juli 2015

CV. BOALINDO

Dibuat Oleh;

HARIYATI PATAMANI

NOVI N. RANTI, ST

Diretur

Pimpinan Teknik

PENANGGUNG JAWAB

ASURANSI

P 3 K

KEBAKARAN

EMERGENSI

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga penelitian ini mencoba meneliti kembali dengan menghubungkan masing-masing variabel struktur kepemilikan yaitu insider ownership,institusional ownership dan variabel

In the present paper, we introduce two new subclasses of the function class Σ of bi-univalent functions involving Becker defined in the open unit disc U := {z : z ∈ C , |z| <

Dilihat dari hasil penelitian bahwa stress kerja mayoritas ringan (55,2%) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, hal ini di karenakan adanya sikap empati perawat

[r]

[r]

Keterkaitan antara swelling volume dan kelarutan terkait dengan kemudahan molekul air untuk berinteraksi dengan molekul dalam granula pati dan menggantikan interkasi

Untuk mengatasi permasalahan pada data spatial maka metode statistik yang akan digunakan adalah Geographically Weighted Regression (GWR), yaitu model yang

[r]