• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH PRINSIP PRINSIP ADMINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH PRINSIP PRINSIP ADMINI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH

PRINSIP PRINSIP ADMINISTRASI

PERBANDINGAN SISTEM POLITIK INDONESIA DENGAN SINGAPORE

Dosen : Dr. M.H. Thamrin,M.SI

Dibuat oleh:

Sumar Kendi

NPM. 07012681620011

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Sistem adalah Suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau teroganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga dapat diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan tercipta hubungan yang sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia adalah suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah system pemerintah daerah, kemudian seterusnya sampai sistem pemerintahan desa dan kelurahan.

(3)

BAB II

ISI SISTEM POLITIK INDONESIA

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatandalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuantujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skalaprioritasnya. Sistem politik Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan nasional maka harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam menyelenggarkan politiknegara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta segenap daya dan dana demi tercapainya tujuan nasionaldan terlaksananya tugas negara sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945.Sebagai suatu sistem, Sistem politik terdiri atas berbagai sub sistem antara lain system kepartaian, sistem pemilihan umum, sistem budaya politik dan sistem peradaban politik lainnya.Dalam eksistensinya sistem politik akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan tugas danfungsi pemerintahan serta perubahan dan perkembangan yang ada dalam faktor lingkungan. Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif).

Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakniMPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, KomisiYudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan(Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik(Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai inputdalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakat diharapkan keputusanyang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yaknisistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yangdemokratis. Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:

1. Pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda

2. Negara berdasarkan atas hukum 3. Pemerintah berdasarkan konstitusi

(4)

parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya Sebagai suatu sistem, prinsip-prinsip ini saling berhubungan satu sama lain. Sistem politikdemokrasi akan rusak jika salah satu komponen tidak berjalan atau ditiadakan. Contohnya, suatu negara sulit disebut demokrasi apabila hanya ada satu partai politik. Dengan satu partai, rakyat tidak ada pilihan lain sehingga tidak ada pengakuan akan kebebasan rakyat dalam berserikat, berkumpuldan mengemukakan pilihannya secara bebas. Dengan demikian berjalannya satu prinsip demokrasi akan berpengaruh pada prinsip lainnya. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Tetapi fakta bahwa banyak masyarakat yang justru merasa tertindas oleh pemerintahannya sendiri. Masalah ketidakadilan pemerintah menjadi persoalan yang memicu disintegrasi bangsa karenanya sistem politik Indonesia diharapkan merupakan penjabaran nilai-nilailuhur pancasila dalam keseluruhan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dankemasyarakatan, dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. SISTEM POLITIK DI INDONESIA Sistem politik Indonesia berdasar pada ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945. Sistem politik Indonesia mengalami banyak perubahan setelah ada amandemen terhadap UUD 1945. amandementerakhir atas UUD 1945 dilakukan pada tahun 2002. Perbandingan sistem politik Indonesia sebelum amandemen dan sesudah amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut : 1. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945 Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara.UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara. Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara dan DPR. Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang dibantu oleh seorang wakil presiden serta kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh MA sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang berada dibawahnya. 2. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945 Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagaiberikut :

a. Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. NKRI terbagi dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

(5)

c. Tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.

d. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang

Budaya yang berasal dari kata ‘buddhayah’ yang berarti akal, atau dapat juga didefinisikan secara terpisah yaitu dengan dua buah kata ‘budi’ dan ‘daya’ yang apabila digabungkan menghasilkan sintesa arti mendayakan budi, atau menggunakan akal budi tersebut. Bila melihat budaya dalam konteks politik hal ini menyangkut dengan sistem politik yang dianut suatu Negara beserta segala unsur (pola bersikap & pola bertingkah laku) yang terdapat didalamnya. Sikap & tingkah laku politik seseorang menjadi suatu obyek penanda gejala-gejala politikyang akan terjadi pada orang tersebut dan orang-orang yang berada di bawah politiknya. Contohny adalah jikalau seseorang-orang telah terbiasa dengan sikap dan tingkah laku politik yang hanya tahu menerima, menurut atau memberi perintah tanpa mempersoalkan atau memberi kesempatan buat mempertanyakan apa yang terkandung dalan perintah itu. Dapat diperkirakan orang itu akan merasa aneh, canggung atau frustasi bilamana ia berada dalam lingkungan masyarakatnya yang kritis, yang sering, kalaulah tidak selalu, mempertanyakan sesuatu keputusan atau kebijaksanaan politik. Kebudayaan politik Indonesia pada dasarnya bersumber pada pola sikap dan tingkah laku politik yang majemuk. Idealisme diakui memanglah penting. Tetapi bersikap berlebihan atas idealisme itu akan menciptakan suatu ideologi yang sempit yang biasanya akan menciptakan suatu sikap dan tingkah laku politik yang egois dan mau menang sendiri. Demokrasi biasanya mampu menjadi jalan penengah bagi atas polemik ini. Kelebihan dan kekurangan Sistem PresidensialKelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:

a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam tahundan Presiden Indonesia adalah lima tahun.

c. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.

(6)

h. pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.Ciri-ciri Sistem PresidensialSistem pemerintahan presidensiil:

i. Terdapat pemisahan kekuasaan eksekutif dan legislatif. Namun tak ada pemisahan antara jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan.

j. Eksekutif dipegang oleh presiden sebagai kepala pemerintahan yang sekaligus adalah kepalanegara. Kekuasaan legislatif berada di Parleman. Eksekutif dan legislatif memiliki kekuasaanterpisah yang seimbang.

k. Sebutan bagi kepala pemerintahan yang sekaligus kepala negara adalah presiden. Karenanyasistem ini disebut presidensiil.

l. Tak ada tumpang-tindih personal antara lembaga eksekutif dan legislatif. m. Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum.

n. Pimpinan eksekutif (yakni presiden dan wakil presiden) dipilih langsung melalui pemilihanumum.

o. Jajaran eksekutif lini kedua (yakni para menteri) diangkat oleh presiden. p. Terdapat mekanisme checks-and-balances antara eksekutif dan legislatif.

q. Legislatif menyusun perundangan, namun memerlukan pelaksanaan oleh eksekutif.

r. Eksekutif bisa mem-veto kebijakan legislatif, atau menolak untuk melaksanakanperundangan, namun legislatif memiliki hak utk meng-impeach eksekutif.

(7)

pemerintahan yang memihak kepada warga negaranya membuat Singapura menjadi negara favorit tujuan para pekerja urban yang datang dari berbagai penjuru dunia sehingga saat ini penduduk Singapura didominasi oleh kaum pendatang dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Apalagi sikap pemerintah Singapura yang tidak sembarangan melakukan kerjasama ekstradisi dengan negara lain membuat negara ini layaknya surga bagi para buron di banyak negara. Membicarakan sistem politik sebuah negara, pasti erat kaitannya dengan system pemerintahan. Begitupun dengan sistem politik Singapura. Ketika membicarakan sistem politik negara tertentu, berbagai aroma berbau aturan-aturan pemerintahan pasti mengiringi. Melekat erat bagai dua sisi mata uang. Hal tersebut menjadi wajar mengingat para pelaku pemerintahan adalah mereka yang juga berpolitik. Sistem Politik Singapura pada akhirnya menjadi “kendaraan” yang digunakan siapapun untuk duduk di bangku pemerintahan. Jadi, sangatlah wajar jika pada akhirnya sistem politik memiliki nama lain sebagai sistem pemerintahan. Sebuah negara bekas jajahan memiliki kecenderungan untuk mengadopsi sistem politik atau sistem pemerintahan yang sama dengan negara yang menjajah. Begitupun dengan sistem politik Singapura. Dalam sistem politik Singapura, perdana menteri adalah pemegang kekuasaan pemerintahan. Sama persis dengan apa yang terjadi pada sistem pemerintahan Inggris. Perdana menteri ini terpilih karena kedudukannya sebagai ketua partai politik yang mempunyaianggota parlemen terbanyak. Sementara posisi presiden, hanyalah simbolis kenegaraan. Dalam halini, sistem politik Singapura memiliki perbedaan dengan Inggris. Tentu saja, karena di Inggris, symbol negara dipegang oleh Ratu. Sama dengan peran Ratu di negara Inggris, presiden dalam sistem politik Singapura, secara historis disebut sebagai jabatan seremonial. Sebuah jabatan yang sifatnya mendekati formalitas. Namun, presiden di Singapura bukan lantas tidak memiliki hak. Presiden di Singapura diberi kehormatan sebagai pemegang keputusan kunci di negara ini. Konstitusi dalamsistem politik singapura yang berdasarkan sistem Westminster ini tidak jauh berbeda dengan Inggris karena memang Singapura adalah bekas jajahan Inggris. Sejak merdeka hingga sekarang, parlemen Singapura oleh Partai Aksi Rakyat (PAP).

(8)

BUDAYA POLITIK SINGAPURA

(9)

budaya demokrasi yang tertanam dengan kuatlah yang akan menolong negara-negara demokrasi melewati krisis tersebut. Implikasinya proses demokratisasi tanpa budaya demokrasi yang mengakar menjadi rentan dan bahkan hancur ketika menghadapi krisis seperti kemerosotan ekonomi, konflik regional ataukonflik sosial, atau krisis politik yang disebabkan oleh korupsi atau kepemimpinan yang terpecah. Sejalan dengan pemikiran Dahl, Huntington (ibid: 258) memfokuskan pada isu budaya demokrasi dalam hubungan antara kinerja dan efektifitas pemerintah demokratis baru dan legitimasinya, sebagai bentuk kepercayaan publik dan elit politik terhadap sistem nilai demokrasi. Budaya demokratis harus berarti adanya pemahaman bahwa demokrasi bukanlah panacea. Karena itu, konsolidasi demokrasi terjadi bila masyarakat menyadari bahwa demokrasi merupakan solusi dari masalah tirani tetapi belum tentu untuk masalah lain (ibid: 263). Huntington memperingatkan bahwa tahun-tahun pertama berjalannya masa kekuasaan pemerintahan demokratis yang baru, umumnya akan ditandai dengan bagi-bagi kekuasaan di antara koalisi yang menghasilkan transisi demokrasi tersebut, penurunan efektifitas kepemimpinan dalam pemerintahan yang baru sedangkan dalam pelaksanaan demokrasi itu sendiri belum akan mampu menawarkan solusi mendasar terhadap berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di negara yang bersangkutan. Tantangan bagi konsolidasi demokrasi adalah bagaimana menyelesaikan masalah-masalah tersebut dan tidak justru hanyut oleh permasalah-masalahan-permasalah-masalahan itu Kekurangan dan kelebihan Sistem Parlementer ;

1. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

2. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

4. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemensehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

5. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

8. Terdapat pemisahan antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun tak ada pemisahan antara kekusaan eksekutif dan legislatif.

(10)

10.Kepala pemerintahan adalah pimpinan kekuatan mayoritas di parlemen. Kepala Negara hanya memiliki kekuasaan simbolik di luar eksekutif dan legislatif.

11.Sebutan kepala pemerintahan: perdana menteri atau prime minister. Sebutan kepala negara: presiden, raja, ratu, gubernur jenderal, dll.

12.Terdapat tumpang-tindih personal antara eksekutif dan legislatif. 13.Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum.

14.Partai dengan kursi mayoritas di parlemen membentuk pemerintahan. Pimpinan partai ini menjadi perdana menteri.

15.Anggota parlemen dari partai mayoritas itu menjadi menteri-menteri. 16.Terdapat mekanisme pemerintah-oposisi dalam legislatif.

17.Partai kekuatan kedua di parlemen membentuk oposisi. Pimpinan partai ini menjadi ketuaoposisi, anggota-anggota partai lainnya menjadi anggota kabinet bayangan sehingga disebutpula sebagai menteri-menteri bayangan.

18.Kebijakan pemerintah diperdebatkan di parlemen dengan pihak oposisi sesuai denganlingkup masing-masing (misal: perdana menteri dengan pimpinan oposisi, menteri keuangandengan menteri keuangan bayangan)

19.Legislatif dapat membubarkan pemerintahan dengan mosi tidak percaya, dan mendesakkanpemilu untuk memilih anggota parlemen baru

(11)

BAB III KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Penggunaan metode karyawisata pada konsep ekosistem tidak berpengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs

Laba (rugi) sebelum pajak dibandingkan sengan rata rata modal sendiri dan rasio laba (rugi) komprehensif dengan rata rata modal sendiri yang digunakan untuk

Pendekatan Information Economics digunakan dalam analisis terhadap suatu investasi teknologi informasi dan merupakan pengembangan dari Cost Benefit Analysis tradisional

Hasil perlakuan alkalisasi pada serat sabut kelapa dapat meningkatkan kekuatan dari serat tersebut.Hal ini terbukti dari hasil nilai kuat tekan dan kuat tarik beton yang

Setelah remediasi dengan wawancara klinis diperoleh hasil sebagai berikut: RML sudah tidak mengalami kesulitan dalam menuliskan hal yang diketahui dari soal,

(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara

Perumusan Masalah Pengembangan Penelitian Perencanaan Produksi yang lebih baik Hubungan Tingkat Error dengan Total Cost...

Pipa  dengan  lubang  bukaan  persegi  panjang  mendatar  berselang‐seling  di  sekeliling  dan  sepanjang jalur pipa.  Ujung udik pipa terbuka.  Pipa  tak