• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah study kelayakan bisnis finance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah study kelayakan bisnis finance"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Distro, yang merupakan singkatan dari Distribution Outlet merupakan suatu tempat untuk mendistribusikan suatu barang dalam jumah yang terbatas. Jumlah barang yang terbatas inilah yang membedakan distro dengan toko-toko yang menjual produk-produk buatan pabrik. Karena jumlah yang dijual yang terbatas, maka keuntungan jika kita memakai barang-barang distro adalah tidak banyak orang yang memakai barang yang sama seperti kita pakai alias bukan barang pasaran.

Sekarang ini distro sudah ada banyak dimanapun di belahan bumi ini baik secara offline mapun distro yang digarap secara online. Kaos adalah barang luncuran distro yang paling digandrungi dan banyak dicari oleh para remaja pada umumnya, walaupun tidak jarang juga anak-anak kecil atau orang dewasa yang sering mencari kaos mereka disana. Kaos dari distro bukan saja tidak pasaran, tetapi biasanya memiliki disain-desain yang unik dan menarik. Dan karena inilah banyak orang kemudian lebih memilih membeli kaos nya di distro disbanding di toko-toko pakaian umum.

Distro adalah suatu tempat yang biasanya menjual pakaian, sepatu, celana, dan aksesoris yang biasanya mengikuti perkembangan mode dan kebanyakan konsumennya adalah anak muda.

Suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, yang pada umumnya adalah mencari keuntungan. Dan terkadang dalam praktiknya yakni dalam menjalankan usaha, tentu akan menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu keadaan ketidakpastian atas masa depan, baik di bidang ekonomi, hokum, politik, budaya perilaku dan perubahan lingkungan masyarakat.

Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternative pemecahan atas masalah-masalah yang telah teridentifikasi.

(2)

usaha distro sebagai pembelajaran dan kemudian menilai layak atau tidak usaha ini untuk dijalankan.

1.2. Gambaran Umum & Potensi Usaha

Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini, mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya.

Seiring dengan berkembang pesatnya mode berpakaian pada jaman sekarang, orang-orang terutama anak muda berusaha tidak ketinggalan jaman dalam hal berpakaian dengan mengikuti mode yang sedang menjadi tren. Dalam berpakaian sehari-hari seolah mereka tidak ingin ketinggalan jaman dengan tren yang saat ini sedang “in”. Bahkan mereka seringkali mencoba ingin menjadi tren setter, dengan berpakaian unik dan kreatif. Hal ini membuat para anak-anak muda berlomba-lomba untuk tidak ketinggalan jaman dalam hal berpakaian.

Untuk menjadi wirausaha tentu kita harus mengerti apa yang sesungguhnya dimaksud dengan usaha, apa tujuan kita menjalankan usaha tersebut, dan bagaimana agar usaha kita dapat berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan agar dapat memenuhi kebutuhannya pemilik usaha.

1.3. Gambaran Umum Industri

Dari alasan dibangunya bisnis distro, dapat dilihat kondisi industri bahwa sekarang bisnis distro makin dilirik banyak pelaku usaha. Karena usaha distro sepertinya pilihan yang cukup menjanjikan. Cara pemasaran pun tidak saja di distro-distro tapi sudah banyak yang men-display di toko online. Nah, bagi yang mau mulai membangun usaha, maka pilihan membangun distro adalah pilihan yang terbaik.

(3)

PEMBAHASAN DAN ANALISA

2. Pembahasan & Analisa 2.1. Nama Unit Usaha

Pemberian nama usaha merupakan sebuah do’a dan harapan dari pemilik toko. Saya akan memberikan nama usaha ini adalah :

MIRACLE.

Dimana mempunyai arti yaitu “KEAJAIBAN”. Saya memberikan nama ini dengan besar harap akan banyak keajaiban – keajaiban yang muncul dari berdirinya usaha ini, baik dari segi keuntung, kebahagiaan, kerjasama, kekompakan, dan lain sebagainya.

Alamat usaha didirikan : Jl.Trunojoyo Bandung Pemilik : Aris Fajar Maulani Aziz

Tagline : Everithing Is True

2.2. Organisasi

Organisasi yang saya jalankan ini bergerak di bidang fashion yaitu menitikberatkan pada pakaian anak muda. Dimana usaha ini akan bisa bersaing dan mengambil andil diorganisasi pengusaha.

2.3. Personalia

Dalam usaha yang saya geluti, distro ini membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak meliputi:

1. Bagian departemen keuangan dibutuhkan 1 orang 2. Bagian departemen pembelian dibutuhkan 1 orang 3. Bagian departemen penyedia dibutuhkan 1 orang 4. Bagian departemen pemasaran dibutuhkan 1 orang

5. Karyawan untuk pelayanan pelanggan dan proses pembuatan produk dibutuhkan 8 orang

Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir, Training, Bonus prestasi dan bingkisan THR.

2.4. Aspek Pemasaran

2.4.1. Bauran Pemasaran

(4)

disamping menyediakan kelengkapan fashion, distro MIRACLE pun melayani jasa kirim barang, jika pelanggan mengorder diatas 5 piece.

1. Faktor Harga (Price)

Dalam bisnis Distro ini harga produk fashion (baju) yang ditawarkan bermacam-macam berkisar dari Rp 75.000 hingga Rp. 250.000/pcs kemudian perlengkapan fashion (baju) yang beragam harganya, yang memiliki kualitas baik pada masing-masing produk yang disediakan.

2. Faktor Produk (Product)

Target yang dituju dalam usaha ini pria wanita dengan kisaran usia 17 tahun ke atas, maka produk yang disediakan mempunyai desain yang unik, warna yang tidak norak, mengikuti tren, serta dapat mengikuti selera dan keinginan konsumen.

3. Faktor Promosi (Promotion)

Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, dilakukan usaha promosi (komunikasi pemasaran). Upaya yang akan dilakukan untuk strategi pengiklanan dimulai pada pembuatan pamflet dan spanduk yang tersebar di titik-titik strategis calon konsumen.

Strategi publisitas dan public relation penting untuk meningkatkan ketertarikan konsumen, apabila dilakukan dengan baik strategi ini dapat menunjang strategi-strategi promosi lainnya yang akan dilakukan.

Kegiatan yang berhubungan dengan publisitas dan publik relation ini adalah keikutsertaan dalam even-even lokal seperti kickfest atau bahkan kita yang menyediakan fasilitas even pameran itu, bukan hanya rekan dan partner yang ikut serta tetapi konsumen dan calon konsumen pun ikut bergabung karena memiliki minat terhadap acara yang kita suguhkan.

Berikut program periklanan yang direncanakan secara terperinci:

(5)

2. Grand opening yang akan dilaksanakan pada saat peresmian usaha ini, dimana pada saat itu perusahaan akan memberikan harga promosi untuk menarik calon pelanggan terhadap produk ini.

3. Pada tahun-tahun berikutnya, promosi yang dilakukan tidak jauh berbeda dari tahun pertama. Hanya kuantitasnya saja yang dikurangi.

4. Faktor Tempat (Place)

Tempat usaha yang akan didirikan sangat strategis karena terdapat di tengah-tengah pusat keramaian. Tepatnya berada di Jl. Trunojoyo Bandung yang setiap harinya tidak pernah sepi dari pengunjung dan dikelilingi oleh distro – distro yang selalu ramai dengan pengunjung, hal ini dapat dijadikan peluang besar.

5. Faktor Orang/Karyawan (People)

Dalam pemberian pelayanan terhadap para pelanggan, kami menyiapkan karyawan yang sebelumnya telah kami berikan arahan dan pelatihan, mereka juga mempunyai basic dari sebuah organisasi ketika masih dalam jenjang pendidikan. Lebih banyak kami mengambil karyawan yang mencari waktu freeline dan karyawan yang berusia 18 – 25 karena ini sebagai pemikat bagi penggan dari segi pandangan pertama. Sehingga karyawan kami telah siap untuk berhubungan langsung dengan pelanggan dilihat dari cara bicara, tutur kata, ekspresi wajah dan body languangenya.

6. Faktor Proses (Process)

Mutu pelayanan terhadap pelanggan sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan yang kita miliki disamping dilihat dari kualitas barang yang tersedia terdapat juga karyawan yang memberikan pelayanan, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap distro MIRACLE.

7. Physical Evidence

(6)

dalam perusahaan yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan dengan kelas market khusus.

Toko ini memberikan fasilitas tambahan berupa :

 Gedung yang mempunyai desain interior secara unik dengan menggunakan tema clasik modern ditambah dengan perlengkapan aksesoris pendukung gedung yang terdapat dimana-mana, hal ini untuk mempengaruhi pengunjung agar tidak merasa monoton dan bosan

 Tempat duduk yang kami sediakan untuk pelanggan ketika menunggu dan memilih barang

 Televisi yang terdapat di ruangann dapat dimanfaatkan untuk promosi secara live kepada pengunjung, Dll

2.4.2. STP

Segmentasi : Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen, yang akan menjadi segmen pemasaran kain ini adalah masyarakat yang ada di Bandung serta para pengunjung dari luar kota maupun touris perempuan dan laki-laki diatas 17 tahun yang telah memiliki pendapatan tersendiri dengan skala bawah, menengah, dan atas.

Targeting : Pasar yang kita coba identifikasi ialah kaula muda yang ingin tampil modern dan trendi dalam berpakaian sehari - hari. Dan juga para pemilik online shop yang ingin bekerjasama untuk menjual barang – barnag yang ada didistro kami dengan harga yang tidak jauh beda dari harga pasaran distro untuk memudahkan pelanggan.

(7)

2.4.3. Pemintaan

Jika dilihat dari estimasi : dalam sehari tidak akan kurang dari 30 orang mendatangi distro MIRACLE, karena banyaknya kalangan anak muda yang benar – benar mengikuti tren masa kini yang ingin berpenampilan menarik dan menjadi pusat perhatian. Dan juga dengan selalu adanya acara –acara anak muda yang selaras dengan konsep fashion kami. Kemudian ditambah dengan pelayanan yang diberikan lebih baik, diperkirakan 35% dari total permintaan menginginkan pelayanan yang lebih baik, yaitu:

35% x 30 = 10,5 orang perhari atau 10,5 orang x 30 hari = 315 orang perbulan.

2.4.4. Penawaran

Penawaran yang diberikan oleh toko ini ialah kualitas barang yang baik dengan tingkat ketersedian barang yang memadai, maka dengan kualitas barang yang bagus harga yang ditawarkan pun pasti tinggi, namun dengan seimbangnya antara harga dengan kualitas barang yang ditawarkan konsumen tidak akan merasa kecewa ataupun merasa kemahalan karena kita menyesuaikan dengan tingkat kemampuan pelanggan.

2.4.5. Analisis SWOTStrength

 Distro ini cenderung menyediakan baju dengan model dan desain yang menarik dan “kekinian” menjadi incaran para kaula muda untuk dijadikan sebagai fashion nya sehari – hari.

 Menyediakan fasilitas tambahan yang mampu menarik pelanggan

 Tempat strategis yang mampu dijangkau oleh pengunjung

 Bahan yang digunakan mempunyai kualitas baik

 Distro ini pun menyediakan penawaran produk dengan desain sendiri & menerima pemesana produk dalam jumlah besar.

Weakness

(8)

 Biaya yang dikeluarkan over budget

Opportunities

 Menjadi distro yang mempunyai perlengkapan berbagai fashion (baju).

 Sebagai pesaing dari distro yang sudah terlebih dahulu ada di lingkungan Trunojoyo

 Mendapatkan pelanggan yang cukup banyak

 Sebagai pusat perhatian dalam mendapatkan perlengkapan fashion

Threats

 Setelah didirikannya toko ini tingkat pesaing akan meningkat khususnya pada persaingan penyediaan fashion

 Mengikuti ide-ide yang disuguhkan toko

 Pelanggan mencoba beralih ke pesaing yang mengikuti kreativitas distro MIRACLE

2.4.6. Program Pemasaran 2.4.7.

Strategi yang digunakan adalah high profile and high cost, maksudnya adalah perusahaan mempunyai profil yang berbeda dari toko lainnya level fasilitas toko yang berada di atas standar toko kain lain yang ada di Jl. Trunojoyo dan tentunya kualitas barang yang disediakan baik serta mempunyai image tersendiri hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan tinggi untuk proses pemasaran, operasional dan lain-lain sehingga dari tingginya biaya mengakibatkan tingginya harga, namun kami masih menyesuaikan dengan target pasar kami.

Adapun program pemasaran yang akan dijalankan ialah :

 Tingkat pelayanan

(9)

layanan yang memuaskan melalui pemberian pelayanan ketika memilih produk distro, layanan antar pesanan apabila pembelian lebih dari 5 piecis, dan terdapat garansi penukaran jika terdapat cacat dalam produk.

 Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.

 Kegiatan promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media sosial, leaflet dan spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal, maupun sebagai sponsor aktris, kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.

 Dilihat dari segi Distribusi

Untuk pendistribusian produk distro ini kami menggunakan transportasi darat, ,melalui jasa pengiriman JNE, TIKI, dll.

BAB III

ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI

(10)

3.1. Aspek Teknis

A. Menentukan letak geografis lokasi

Letak lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh berbagai kalangan pengunjung dan desain gedung yang berbeda dengan gedung-gedung disekitarnya menjadikan distro ini menjadi pusat perhatian

B. Sarana dan prasarana

 Sarana yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha adalah dengan menmanfatkan : Machine Teller, Kipas angin, Toilet, Kursi, Tempat parkir, kendaraan operasional, dll.

 Prasarananya kami menggunakan gedung seluas 255 m² untuk took dan 144m² untuk pabrik.

C. Tenaga ahli dan tenaga biasa

Kami pekerjakan staff untuk menunjang kelancaran usaha distro ini adalah tenaga ahli pemasaran, keuangan, penyedia dan pembelian (sdm). Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah tenaga karyawan lain.

D. Bahan – bahan utama

Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha distro antara lain : berbagai macam kain combed 30s, 24s impor dengan kualitas yang baik dan jenis kain combed 30s, 24s produksi lokal yang berkualitas.

E. Bangunan dan tata letak bangunan

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, toko kain kami akan didirikan di atas tanah seluas 92 m² dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan toko 180 m², dan 75 m² untuk tempat parkir. Untuk luas bangunan toko adalah 180 m². Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat parkir, tempat produk yang disediakan, toilet, mushola dan tempat menunggu.

3.2. Strategi Produksi

(11)

namun apabila produk fashion yang dipajang telah habis atau pelanggan menginginkan produk fashion yang baru maka kami akan memberikan produk tersebut. Jadi hal ini disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.

3.3. Layout

BAB IV

ASPEK MANAJEMEN & SUMBER DAYA MANAJEMEN

4. Aspek MSDM

(12)

1. Perencanaan (Planning) Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji sebagai berikut:

 Perencanaan jangka panjang yaitu agar produk fashion ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan internasional dengan produk fashion yang diproduksi lokal.

 Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas pelayanan, inovasi dan kreativitas.

 Perencanaan jangka pendek yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus meningkat sehingga memperoleh laba yang besar.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan maka perlu dibentuk sebuah organisasi di mana dalam organisasi ini terdiri dari 4 departemen, yaitu departemen keuangan, departemen penyedia, departemen pembelian dan departemen pemasaran.

Dari pembagian itu maka dapat ditentukan pembagian kerja di mana pada departemen keuangan melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas, aliran persediaan dan juga menjadi kasir. Departemen penyedia melakukan kegiatan pengecekan terhadap produk yang persediaannya mulai menipis, dan penyediaan produk untuk beberapa jangka waktu ke depan. Departemen pembelian melakukan kegiatan pembelian bahan kain serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan operasional. Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk baik yang dijual di toko maupun mengantarkan pesanan ke konsumen, selain itu juga melakukan promosi ke masyarakat. Bentuk organisasi usaha ini adalah garis, karena bercirikan:

a. Jumlah karyawan relatif sedikit

b. Karyawan saling mengenal secara akrab c. Spesialisasi kerja masih relatif

3. Actuating

(13)

dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai program kerja distro ini. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM.

4. Controlling

Agar pekerjaan berjalan sesuai aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman untuk kemajuan toko kain ini.

Maka dilakukan pengasawan karyawan oleh bagian departemen kemudian segala macam bagian departemen diawasai oleh pemilik, bahkan pemilik langsung mengawasi bawahan-bawahannya.

4.2. Oganizing

(14)

Departemen

Keuangan

Departemen

Pembelian

Departemen

Penyedia

Departemen

Pemasaran

Karyawan –

Karyawan

Bagan organisasi tersebut di buat agar memudahkan mengenai kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan divisi masing – masing. Keterangan :

1. Direktur/Owner

Tugasnya mengontrol aktivitas perusahaan secara keseluruhan, merekrut tenaga-tenaga kerja dan melakukan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan. 2. Departemen Keuangan

Tugasnya adalah untuk mengkoordinasi kegiatan keuangan perusahaan dan pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan. Selain itu departemen keuangan juga merangkap tugas dari departemen lainnya kemudian melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas, aliran persediaan dan juga menjadi kasir.

3. Departemen pembelian

Melakukan kegiatan pembelian bahan baku serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan operasional juga persedian produk untuk dijual.

4. Departemen Penyedia

Melakukan kegiatan penyediaan produk fashion untuk beberapa jangka waktu ke depan (stock) dan juga melakukan kegiatan pengecekan terhadap produk - produk yang persediaannya mulai menipis.

(15)

Tugasnya adalah merencanakan pemasaran produk, menetapkan strategi pemasaran, mencari pembeli, menghadapi kondisi pesaing dan berbagai masalah eksternal.

4.3. Wewenang & Tanggung Jawab Wewenang

Ketika pemilik sedang tidak berada di toko maka wewenang untuk memegang toko sementara diberikan kepada masing-masing departemen/divisi.

Tanggung jawab

Setelah wewenang diberikan maka karyawan tersebut harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan wewenangnya

4.4. Penetapan Upah

Untuk Departemen Keuangan, Pemasaran, Penyedia, dan Pembelian kisaran gaji yang akan diberikan sebesar Rp. 1.350.000 namun dipotong dengan premi asuransi sebesar Rp 50.000, jadi gaji yang dapat dibawa pulang sebesar Rp. 1.300.000.

Upah Karyawan lainnya seperti pembuatan produk gajinya sesuai hasil produk yang diperolehnya 20pcs x Rp 15.000 dan karyawan pelayanan lain sebagainya diberikan gaji Rp 1.200.000. Namun ketika target took tercapai dan bahkan melebihi target semua karyawan akan mendabat fee atau imbalan setiap bulannya.

4.5. Perencanaan SDM

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan yang akan kami tetapkan adalah perencanaan top-down di mana penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selain itu keputusan atas merekrut sumber daya manusia yang baru didasarkan atas keputusan bersama.

Pada tahap awal ini, jumlah tenaga kerja yang kami rencanakan adalah sebanyak tujuh orang yang terdiri dari:

(16)

3) Bagian departemen penyedia dibutuhkan 1 orang 4) Bagian departemen pemasaran dibutuhkan 1 orang

5) Karyawan untuk pelayanan pelanggan 3, untuk proses pembuatan produk dibutuhkan 8 orang

2. Kompensasi

Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap karyawan ketika mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu.

3. Keselamatan kerja

Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien selain itu dapat meningkatkan produktivitas. Untuk itu program keselamatan kerja yang diberikan adalah memberi jatah waktu libur selama 1 hari pada karyawan bagi 1 karyawan dan dengan ketentuan tidak dihari libur nasional.

BAB V

ASPEK FINANSIAL

5. Aspek Finansial

5.1 Kebutuhan Dana Investasi

(17)

No Keterangan Harga 19 Mesin Jahit, Obras, Potong, Sablon,Strika uap Rp 16.100.000 20 Cat sablon Rp 1.000.000

21 Plastik Rp 1.000.000

22 Pengadaan kain pertama kali Rp 12.000.000 23 Biaya pemasaran Rp 10.000.000

KE- PENDAPATAN KOTOR BIAYA OPERASIONAL LABA/RUGI

(18)

5 Rp. 372.600.000 Rp. 259.200.000 Rp. 113.400.000

5.3 Depresiasi

Umur Manfaat/Ekonomis : 5 Tahun

Depresiasi

Keterangan Harga perolehan Nilai residu

Etalase Rp. 1.000.000 Rp. 500.000 Speaker Rp. 1.500.000 Rp. 750.000 Mechine teller Rp. 1.400.000 Rp. 900.000 Komputer Rp. 4.400.000 Rp. 3.400.000

Tv Rp. 5.000.000 Rp. 4.000.000

Mesin Rp. 16.100.000 Rp. 10.200.000

Total Rp. 29.400.000 Rp. 19.750.000

Depresiasi = Rp. 29.400.000 – Rp. 19.750.000 5

= Rp. 1.930.000 / Tahun

5.4 Perhitungan Capital BudgetingMenghitung Tarif Pajak

Karena pendapatan kotor kurang dari 4,8M maka tarinya adalah 12,5%.

Menghitung Cash Flow

Estimasi arus dana masuk bersih (net cash inflow/proceeds) tiap tahun :

CF = X(1-T)+D

Tahun Ke-1

CF = (Rp. 207.000.000 - Rp. 144.000.000 – Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000 CF = Rp. 55.366.250

Tahun Ke-2

CF = (Rp. 289.800.000 – Rp. 201.600.000 – 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000 CF = Rp. 77.416.250

(19)

CF = (Rp. 165.600.000 – Rp. 115.200.000 – Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000 CF = Rp. 44.341.250

Tahun Ke-4

CF = (Rp. 248.400.000 – Rp. 172.800.000 - Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000 CF = Rp. 66.391.250

Tahun Ke-5

CF = ( Rp. 372.600.000 – Rp. 259.200.000 - Rp. 1.930.000) 0,875 + Rp. 1.930.000 CF = Rp. 99.466.250

 Menghitung menggungakan Metode Payback Period

Investasi Pertama Rp. 205.515.000

Cash Flow

Tahun Ke-1 Rp. 55.366.250

Tahun Ke-2 Rp. 77.416.250

Tahun Ke-3 Rp. 44.341.250

Tahun Ke-4 Rp. 66.391.250

Tahun Ke-5 Rp. 99.466.250

Payback dari investasi :

Tahun Ke- Tersedia Dibutuhkan Periode

1 Rp. 55.366.250 Rp. 55.366.250 1 Tahun

2 Rp. 77.416.250 Rp. 77.416.250 1 Tahun

3 Rp. 44.341.250 Rp. 44.341.250 1 Tahun

4 Rp. 66.391.250 Rp. 28.391.250 0,43 Tahun

Rp. 205.515.000 3 Tahun 156,95 hari

(20)

Maka setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode ini usulan

DITERIMA

Menghitung menggungakan Metode NPV

Diasumsikan bahwa biaya modal investasi distro ini berkisar di 8%, maka NPVnya adalah sebagai berikut :

Tahun Ke CF k=8% PVFC

1 Rp. 55.366.250 0,92593 Rp. 51.265.271

2 Rp. 77.416.250 0,85734 Rp. 66.372.047

3 Rp. 44.341.250 0,79383 Rp. 35.199.414

4 Rp. 66.391.250 0,73503 Rp. 48.799.560

5 Rp. 99.466.250 0,68058 Rp. 67.694.740

(Nilai Residu) Rp. 19.750.000 0,68058 Rp. 13.441.455

∑PVFC Rp. 282.727.487

I Rp. 205.515.000

NPV Rp. 77.212.487

Dari perhitungan tersebut NPV bernilai Rp. 77.212.487. NPV positif maka usulan investasi

DITERIMA

Menghitung menggungakan Metode IRR/r

Menggunakan r1 = 6 % dan r2 = 10%

Tahun Ke CF r1=6% PVFC

1 Rp. 55.366.250 0.9434 Rp. 52.232.520

2 Rp. 77.416.250 0.89 Rp. 68.900.462

3 Rp. 44.341.250 0.83962 Rp. 37.229.800

4 Rp. 66.391.250 0.79209 Rp. 52.587.845

5 Rp. 99.466.250 0.74726 Rp. 74.327.149

(nilai residu) Rp. 19.750.000 0.74726 Rp. 14.758.385

(21)

I Rp. 205.515.000

NPV1 Rp. 94.521.161

Tahun Ke CF r2=10% PVFC

1 Rp. 55.366.250 0.9091 Rp. 50.333.457

2 Rp. 77.416.250 0.8265 Rp. 63.948.530

3 Rp. 44.341.250 0.7513 Rp. 33.313.581

4 Rp. 66.391.250 0.683 Rp. 45.345.223

5 Rp. 99.466.250 0.6209 Rp. 61.758.594

(nilai residu) Rp. 19.750.000 0.6209 Rp. 12.262.775

∑PVFC Rp. 266.962.160

I Rp. 205.515.000

NPV2 Rp. 61.447.160

IRR = Atau IRR = r1 + (r2-r1)

94.521.161

IRR = 0.06 + x 4%

94.521.161 - 61.447.160 IRR = 0.06 + (2,8578689648) x 4%

IRR = 17% > k = 8%

Karena IRR > k maka usulan investasi tersebut DITERIMA

Menghitung menggungakan Metode PI

PI =

282.727.487 PI =

205.515.000 PI = 1,37

PI lebih besar dari 1 maka usulan investasi DITERIMA

(22)

Dengan NPV yang positif sebesar Rp. 77.212.487 kemudian IRR = 17% > k = 8% dan PI lebih besar dari 1 yaitu sebesar 1,37. Maka usulan investasi DITERIMA.

BAB VI

ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK

6. Aspek Ekonomi, Sosial, & Politik 6.1. Aspek Ekonomi

6.1.1. Rencana Pembangunan

1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional Analisis manfaat usaha di tinjau di sisi ini, dimaksudkan agar distro kami dapat:

(23)

b. Penyerapan tenaga kerja. Usaha kain memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 orang untuk sementara dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing.

c. Menggunakan sumber daya lokal. Sumber daya lokal misalnya bahan baku, komponen bahan baku produk lokal jika di manfatkan (dengan catatan kualiatas cukup layak sesuai standar) untuk proses penjualan.

d. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan.

6.1.2. Hambatan

Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang juga berdampak pada aspek sosial dan politik, ada beberapa penghambat, diantaranya:

a. Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja karyawan, banyak muncul penyakit.

b. Berfluktuasinya kurs dan Rupiah yang sering kali terdepresiasi, hal ini mempengaruhi jumlah uang yang harus dibayarkan kepada eksportir atas kain-kain bahan baku distro kami.

c.

6.1.3. Dukungan Pemerintah

(24)

pasar persaingan bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Kebijakan perdagangan luar negri terbagi 2 instrumen yaitu:

1. Instrumen tarif, terdiri atas: pajak impor, pajak ekspor, dan subsidi ekspor

2. Instrumen non-tarif, terdiri atas dua batasan yaitu: pembatasan kualitatif dan pembatasan kuantitatif.

b. Kebijakan perdagangan dalam negri, terbagi atas:

1. Pajak penjualan, retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya 2. Pengaturan distribusi barang

3. Pengaturan (stabilisasi) harga 4. Kebijakan produksi, terdiri atas: Subsidi/pajak langsung bagi produsen

5. Perlindungan harga produksi dan saran produksi

6.2. Aspek Sosial

Dampak terhadap industri lain

a. Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan.

b. Bagi produsen kain lokal akan berupaya untuk meningkatkan kualitas produksinya.

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang dimaksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

6.3. Aspek Politik

(25)

ciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk untuk memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan mengganggu sehingga kajian menjadi layak, situasi politik dapat diketahui melalui berita-berita dan media massa. Berita tersebut terbagi dua : good news dan bad news. Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu daerah atau Negara berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau Negara tersebut dan begitu pula sebaliknya.

Namun toko kain ini layak dan aman dari segi politik.

BAB VII

ASPEK YURIDIS

7. Aspek Yuridis 7.1. Aspek Hukum

Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan. Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam proposal ini adalah:

1. Izin lokasi :

a. sertifikat (akte tanah),

(26)

c. rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan d. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

2. Izin usaha :

Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut izin usaha perdagangan, yaitu:

a. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Surat izin usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, maupun BUMN.

Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala kantor wilayah Departemen Perdagangan dan Industri atau kantor Departemen Perdagangan yang menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.

b. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)

Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU, demi keamanan dan kelancaran usahanya. SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau Kotamadya sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan mewajibkannya.

Dalam menjalankan perusahaan, pengusaha yang bersangkutan wajib menaati syarat-syarat antara lain:

a. Keamanan b. Kesehatan c. Ketertiban

d. Syarat-syarat lain (mengutamakan tenaga kerja dari sekitarnya dan menjaga keindahan lingkungan, serta penghijauan)

c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

(27)

(NPWP). Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai berikut: “Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan atau denda setinggi-tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak dibayar.

7.2 Aspek Lingkungan

Analisis aspek lingkungan dilakukan dengan tujuan untuk melihat dampak usaha yang dijalankan terhadap lingkungan sekitar. Usaha ini tidak memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara (kebisikan).

BAB VIII

KESIMPULAN

8. Kesimpulan 8.1. Simpulan

Distro merupakan usaha penjualan pakaian yang dapat digolongkan dalam fasion anak muda, usaha distro berpeluang sangat besar dalam menembus pasar penjualan pakaian, karena sasaran usaha ini adalah anak muda yang secara keseluruhan konsumtif.

Pendirian usaha distro adalah langkah awal usaha milik sendiri dengan modal yang tidak terlalu besar namun sangat layak dalam segi keuntungannya, kelebiahan usaha ini adalah pada produknya yang tidak ada dipasaran umum, biasanya hal yang seperti ini yang dicari para kaulamuda, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha distro sangat terasa keuntungan dan kepuasannya baik bagi produsen maupun konsumen

(28)

Kemungkinan terjadinya kerugian memang ada, cara meminimalisir resiko tersebut adalah dengan memperlakukan usaha layknya usaha besar, artinya, walaupun usaha distro ini usaha kecil, namun tujuan keuntungan dari usaha ini harus direncanakan dengan matang dan dijalankan sesuai rencana.

8.2. Rekomendasi

Dalam usaha ini terdapat kelemahan pada sistem promosi dan pemasaran jadi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kerugian karena barang tidak laku terjual maka sebaiknya dikerahkan lagi usaha promosi yang lebih intens dan optimal, karena bukan tidak mungkin perusahaan distro lama maupun distro baru bersaing dengan keadaan yang lebih baik. Persaingan usaha ini memang sangat ketat, namun dengan menganalisis hal yang menyebabkan konsumen itu puas serta didukung dengan pengelolaan yang jelas, menjadi spirit tersendiri dalam kelangsungan operasional usaha ini.

Daftar Pustaka

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis. Ed. I, Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003

Dikutip dari http://kemalfasya.blogspot.com/2011/02/studi-kelayakan-bisnis.html diakses tanggal 2 Januari 2013, at 20.30

Dikutip dari http://nyaritugas.blogspot.com/2011/12/aspek-keuangan-dalam-studi kelayakan.html

Dikutip dari http://copasmakalah.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-studi-kelayakan-bisnis.html

Referensi

Dokumen terkait

banyak, sembilan yang lulus berijazah pada tahun 1995. Setelah lulus dari pondok.. pesantren Al Fatah lebih dari 90% santri mempunyai keinginan untuk

 ES : “ paket aplikasi komputer yang mendukung sebagian besar aspek informasi perusahaan yang dibutuhkan [WAL- 2001].. Tahap 1 :

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang cukup signifikan pengetahuan siswa tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) menggunakan metode ceramah dan

5.3.1 Tingkat Keseringan Responden dalam Mengetahui Kegiatan TBM Pondok Sinau LENSA melalui media massa online (website,portalberita,blog)...63 5.3.2 Tingkat

Dengan demikian penjualan perseroan sepanjang Januari sampai September tahun ini berkurang 12 persen yoy menjadi Rp6,009 trilyun dari Rp6,816 trilyun pada periode yang

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Pre Experimental Designs (one group pre test post test design). Populasi dan sampel penelitian ialah

Aplikasi pupuk hayati penambat N dan pemacu pertumbuhan tanaman seperti Azotobacter, Bacillus cereus, atau mikroba pelarut fosfat seperti Bacillus megantherium yang

Hal ini berdasarkan uji lanjut (uji t) diketahui bahwa pada kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW, rata-rata hasil belajar matematika yang memiliki