• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan Pengertian dan Jenis Sedimentas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kumpulan Pengertian dan Jenis Sedimentas"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian dan Jenis Sedimentasi

in Geografi - on 16:12 - No comments

Kali ini kita membahas tentang pengertian pengendapan (sedimentasi) dan jenis-jenis pengendapan (pengendapan oleh air sungai, pengendapan oleh air laut, pengendapan oleh angin dan pengendapan oleh gletser)

Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air,

angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil

pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan

sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.

Berikut adalah ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga

pengangkutnya.

a) Pengendapan oleh air sungai

Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil

pengendapan oleh air, antara lain meander, oxbow lake, tanggul alam, dan delta.

(1) Meander

Meander, merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya

pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada

(2)

mulai menghindari penghalang dan mencari jalan yang paling mudah dilewati.

Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.

Pada bagian tengah, yang wilayahnya datar maka aliran airnya lambat, sehingga

membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam

maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat, akan terjadi pengikisan,

sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya, akan terjadi pengendapan. Apabila

hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.

(2) Oxbow lake

Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, sebab pengikisan dan pengendapan

terjadi secara terus-menerus. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan

menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, sehingga

(3)

(3) Delta

Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan alirannya

menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan

diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah

sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen

membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan

(4)

Pembentukan delta harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh

sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus di sepanjang pantai

tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta

Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

(4) Tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir

dan air meluap hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan-bahan yang terbawa oleh

air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi

(5)

Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi

sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut

tanggul sungai. Selain itu, juga terdapat tanggul pantai sebagai hasil dari proses

pengendapan oleh laut. Kedua tanggul tersebut merupakan tanggul alam, karena proses

terbentuknya berlangsung alami hasil pengerjaan alam

b) Pengendapan oleh air laut

Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air

laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut,

antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.

Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri atas

material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada

(6)

Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan

arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam.

Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian

lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material

itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang.

Kadang-kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach).

Apabila di sekitar split terdapat pulau maka spit tersambung dengan daratan, sehingga

membentuk tombolo.

c) Pengendapan oleh angin

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil

pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pasir terjadi

akibat akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin

mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu tempat secara bertahap, sehingga

(7)

d) Pengendapan oleh gletser

Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil

pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U.

Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni

lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di

lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

(8)

Sedimentasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air ,misalnyaterjadi di sungai. b.sedimentasi angin, biasanya disebut sedimentasi aeolis c.sedimentasi gletser, mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.

hasil dari sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan batuan konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, batu pasir yang terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan batuan konglomerat, serta lempung yang terendapkan jauh dari sumbernya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sedimentasi

Pengertian Sedimentasi dan Macam-Macam

Sedimentasi

(9)

memiliki dampak positif dan negatif sedimentasi atau bermanfaat dan merugikan, proses terjadinya sedimentasi dimana proses/cara kerjanya memakan waktu yang cukup lama. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, sedimentasi dibagi atas sedimentasi air sungai, sedimentasi air laut, sedimentasi angin dan sedimentasi gletsyer, disetiap macam-macam sedimentasi atau jenis-jenis sedimentasi ini akan dibahas pula proses terbuntuknya dan apa yang dibentuk dari macam-macam atau jenis-jenis sedimentasi maksudnya contoh dari macam-macam sedimentasi tersebut.. Untuk mengetahui lebih jelas tentang macam-macam sedimentasi atau jenis-jenis sedimentasi mari kita lihat pembahasannya seperti dibawah ini..

Macam-macam Sedimentasi A. Sedimentasi oleh air sungai

(Meander dan Terbentuknya danau kali mati/tapal

kuda (Oxbow lake)

Baha-bahan lepas yang diangkut oleh air sungai sebagian kecil diendapkan di dasar sungai saat arus angin mulai melemah sedang sebagian besar bahan-bahan halus tersebut diendapkan di muaranya. Pengendapan yang terus menerus dan berlangsung bertahun-tahun menyebabkan terbentuknya beberapa bentukan alam antara lain :

1). Kipas aluvial. Kipas aluvial (alluvial fan) terbentuk karena sungai mengalami perubahan atau penurunan kekuatan arus sebagai akibat perubahan kemiringan, dimana sungai yang berasal dari pegunungan tiba-tiba mencapai suatu dataran rendah yang memiliki perbedaan tinggi yang sangat mencolok sehingga material yang diangkut langsung diendapkan dan membentuk kerucut. Bentukan ini terdapat pada mulut jeram atau pada lembah suatu pegunungan yang berbatasan dengan dataran

(10)

3). Dataran banjir. Dalam proses terbentuknya meander dan pemindahan lembah sungai, hasil pengendapan pada bekas aliran yang ditinggalkan akan membentuk tumpukan lumpur yang sangat luas. Dataran banjir merupakan daerah yang sering tergenang air pada waktu terjadi hujan yang mengakibatkan air sungai meluap.

4). Delta. Pada daerah muara sungai, terjadi pengendapan sebagian besar material yang diangkut oleh sungai tersebut. Endapan sungai pada ujung muara ini disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda beda. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut antara lain jenis batuan,kecepatan aliran sungai, dan keadaan musim.

Ada beberapa jenis delta yang terkenal antara lain: a. Delta busur di muara Sungai Nil

b. Delta kaki burung di muara Sungai Mississippi c. Delta runcing di muara Sungai Tibet

d. Delta muara, terdapat pada muara Sungai Seine, Inggris

B. Sedimentasi Oleh Air Laut

(Gambar : a. Nehrung . b. Naff. c. Delta )

Gelombang air laut disamping mengikis pantai, juga mempunyai sifat membangun. Bahan-bahan lepas yang diangkut oleh air laut disamping sebagian mengendap di dasar laut ada sebagian yang diendapkan di sekitar pantai dan terbentuklah gosong-gosong pasir.

Endapan ini semakin lama semakin banyak dan terbentuklah lidah-lidah pasir/tanah akibat gelombang laut yang disebut nehrung atau kubu pesisir. Gosong pasir kadang-kadang dapat menghubungkan pantai dengan pulau yang ada di dekatnya.

Nehrung ini kadang-kadang membentuk danau (air laut yang dipisahkan oleh nehrung dan laut bebas). Danau ini disebut haff. Gosong pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau terdekat disebut tombolo.

C. Sedimentasi oleh Gletsyer

Sedimentasi oleh gletsyer berasal dari moraine yaitu longgokan batu-batu kerikil, pasir, dan sebagainya yang mengendap di ujung gletsyer. Bentuk-bentuk muka bumi dari sedimentasi oleh gletsyer antara lain:

(11)

3). Drumlin, merupakan bukit-bukit kecil yang berbentuk bulat panjang, sebagian terbentuk oleh moraine dasar

4). Till plain, yaitu dataran yang terbentuk dan hasil pengendapan gletsyer

D. Sedimentasi oleh Angin

(Beberapa Bentuk bukit-bukit pasir

karena sedimentasi oleh angin)

Angin yang mengangkut material-material lepas, setelah kekuatannya melemah akan mengendapkan bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan tersebut bisa terdiri dari pasir dan debu yang diendapkan di suatu tempat dan membentuk bukit-bukit pasir. Bukit-bukit pasir yang terbentuk karena sedimentasi oleh angin banyak ditemukan di daerah-daerah gurun pasir. Contoh pembentukan bukit-bukit pasir seperti ini dapat ditemukan pada pantai Parangtritis di pantai selatan Yogyakarta dan pantai Lhoknga di Aceh.

Sekian Artikel tentang Pengertian Sedimentasi dan Macam-Macam Sedimentasi semoga bermanfaat (Sumber : Geografi, Hal : 92-95, Penerbit : Erlangga.2004.Jakarta, Penulis : P.Ginting dkk)

Pada kesempatan kali ini admin akan membahas lebih dalam dari salah satu tenaga eksogen, yaitu sedimentasi. Adapun pokok - pokok pembahasan kali ini adalah

(12)

PENGERTIAN SEDIMENTASI

Sedimentasi adalah terbawanya suatu material oleh angin, air, air laut, atau es (gletser) yang kemudian diendapkan pada suatu tempat. Material ini akan mengendap setelah menempuh jarak tertantu, hal ini diakibatkan karena tenaga pengangkutnya semakin melemah. Semua material yang mengendap pada suatu tempat lama – kelamaan akan menjadi batuan beku. Bentang alam yang dihasilkan oleh proses sedimentasi ini akan berbeda beda, sesuai dengan tenaga pengangkutnya dan tempat pengendapannya. Berikut ini adalah beberapa jenis bentang alam hasil sedimentasi dan jenis – jenis sedimentasi.

JENIS JENIS SEDIMENTASI

Jenis sedimentasi berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya

1. Sedimentasi akuatis

Sedimentasi akuatis adalah proses pengendapan suatu material yang dibawa oleh air. Sedimentasi akuatis biasanya terjadi didaerah rendah, di sungai, dan di danau. Hal ini sesuai dengan sifat air yang mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Proses sedimentasi ini biasanya mengakibatkan pendangkalan pada sungai maupun danau, sehingga rawan akan banjir. Berikut ini adalah beberapa bentang alam yang terbentuk karena sedimentasi akuatis

a. Kipas alluvial (alluvial fan)

Kipas alluvial adalah daerah yag terjadi karena sungai mengalami perubahan atau penurunan kekuatan arus sehingga mengalami perubahan kemiringan yang mengakibatkan material akhirnya terendapkan. Kenampakan ini umumnya terjadi pada kaki pegunungan, diantara lembah curam dan sempit.

(13)

Meander merupakan sebuah sungai khas yang berkelok – kelok yang terbentuk akibat adanya pengendapan material di sungai. Biasanya material yang terbawa dari hulu akan diendapkan pada bagian dalam tikungan sungai, hal ini dikarenakan pada bagian dalam tikungan sungai arusnya rendah. Sementara pada bagian luar tikungan sungai terjadi pengikisan (erosi), hal ini karena arus pada bagian luar tikungan sungai lebih kuat. Hal inilah yang menjadikan kelokan pada sungai terlihat indah. Umumnya meander terjadi pada bagian tengah sungai sampai mendekati bagian muara sungai.

c. Oxbow lake

Oxbow lake atau danau tapal kuda atau sungai mati merupakan kelokan sungai yang terpotong dan terpisah dari aliran sungai karena adanya pengendapan yang terjadi terus menerus. Hal ini membuat aliran sungai yang semula berkelok menjadi lurus. Sementara pada bagian kelokan yang terputus, airnya akan tergenang dan membentuk suatu danau.

d. Dataran banjir

(14)

e. Delta

Delta adalah endapan pasir atau lumpur yang diendapkan oleh sungai pada bagian muara. Delta terjadi karena arus sungai yang semakin melambat saat mendekati muaranya seperti danau, rawa, atau laut. Akibatnya, material yang terbawa oleh air sungai akan diendapkan di dareha tersebut. Lapisan yang semakin lama akan membantuk lapisan – lapisan sedimen. Lapisan – lapisan sedimen itu akan membentuk suatu dataran yang luas yag mendekati muaranya dan mendekati danau.

Beberapa jenis delta antara lain :

1. Delta busur, misalnya di sungai Nil

2. Delta kaki burung, misalnya di sungai Missisippi

3. Delta runcing, misalnya di sungai Tibet

4. Delta muara, misalnya di muara sungai Seine Inggris

Beberapa contoh delta di Indonesia antara lain :

1. Delta sungai Bengawan Solo

2. Delta sungai Brantas

3. Delta sungai Musi

(15)

2. Sedimentasi aeolis atau aeris

Sedimentasi aeolis atau aeris adalah proses pengendapan suatu materi yang terbawa oleh angin. Dengan kekuatannya, angina dapat membawa material – material, saat kekuatan angina tersebut mulai melemah, atau menabrak sesuatu, maka material yang dibawanya akan dijatuhkan dan diendapkan. Centoh bentang alam hasil sedimentasi angina :

a. Sund dunes

Sand dunes atau gumuk pasir yaitu gundukan pasir atau bukit pasir yang terbentuk oleh endapan material material pasir yang dibawa oleh angin. Sand dunes ini banyak kita jumpai di daerah padang pasir atau di pantai berpasir.

Berdasarkan bentuknya ada dua macam sand dunes, yaitu :

Barchan

Barchan adalah sand dunes gundukan pasir yang berbentuk seperti bulan sabit. Jadi bentuknya melengkung dengan bagian punggung tinggi.

Punggung Paus (Whate back paus)

Whate back paus yaitu gundukan pasir yang berbentuk seperti punggung dari ikan paus yang memanjang. Bentuk ini kalau kita lihat di daerah pasir mirip dengan ikan paus yang tengkurap dengan punggung di atas.

(16)

Sedimentasi marine adalah proses pengendapan suatu materi yang terbawa oleh air laut. Adapun daerah yang termasuk dalam sedimentasi marine adalah laut dan tepi laut. Berikut ini adalah beberapa bentang alam hasil sedimentasi marine :

a. Spit

Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, material yang terakumulasi itu akan tampak ke permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang.

b. Tombolo

Tombolo merupakan daratan yang menghubungkan antara pulau utama dengan pulau di sekitarnya. Jadi tombolo merupakan kelanjutan dari spit yang memanjang ke pulau lain. Tombolo ini sering kali di jadikan sarana perhubungan darat bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau lain yang terhubung dengan tombolo tersebut.

(17)

Penghalang pantai (barrier beach adalah spit yang terbentuk melewati teluk dan menyerupai tanggul di pantai.

d. Gosong

Gosong adalah endapan di tengah laut atau di muara sungai karena menurunnya daya angkut air sungai secara tiba-tiba.

e. Nehrung (lidah pasir)

(18)

4. Sedimentasi es

Sedimentasi es atau glasial atau gletser adalah pengendapan suatu material pada suatu tempat oleh es. Berikut ini adalah beberapa bentang alam hasil sedimentasi es :

a. Bentang alam berbentuk U

Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

b. Osar : endapan es yan berbentuk punggung yang sempit dan panjang.

c. Kame : endapan es yang berbentuk seperti dataran tinggi.

d. Drumlin : bukit – bukit kecil yang berbentuk bulat panjang, sebagian terbentuk oleh moraine dasar.

e. Till plain : dataran hasil pengendapan es.

Sedimentasi berdasarkan tempat pengendapannya

1. Sedimentasi fluvial, yaitu materi – materi yang mengendap di sungai. Contoh : oxbow lake (danau tapal kuda), delta, dataran banjir, kipas alluvial, meander

2. Sedimentasi terestris, yaitu materi – materi yang mengendap di darat. Contoh : sund dunes

3. Sedimentasi limnis, yaitu materi – materi yang mengendap di danau. Contoh tanah tuff

4. Sedimentasi marine, yaitu materi – materi yang mengendap di laut. Contoh spit, barrier beach, tombolo, nehrung, gosong

(19)

Dampak sedimentasi

Dampak positif sedimentasi :

1. Munculnya bentang alam baru yang lebih indah

2. Adanya tombolo, membantu kita menjangkau suatu pulau tanpa menggunakan kapal

3. Adanya penghalang pantai, semakin mengurangi abrasi

Dampak negatif sedimentasi :

1. Terjadinya pendangkalan pada sungai yang sangat beresiko terhadap banjir.

Sumber :

Ginting, P. 2004. Geografi. Jakarta : Erlangga

Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi SMA untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

http://sapakabar.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-jenis-sedimentasi.html

Pengertian Sedimentasi dan Macamnya

Posted by Khusnul Sidik at 1/15/2013  Pengertian Sedimentasi :

(20)

terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air terjadi di sungai. b.sedimentasi angi biasanya disebut sedimentasi aeolis c.sedimentasi gletser mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.

Macam-macam Sedimentasi : a. Sedimentasi oleh air

Lumpur dan material lain hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan diendapkan ke tempat yang lebih rendah. Tempat pengendapan itu adalah: dataran rendah, waduk, situ, danau, muara sungai, tepi pantai dan dasar laut. Danau, waduk, situ, dan rawa akan menjadi dangkal dan akhirnya punah bila terus menerus diendapi lumpur hasil erosi. Apa yang harus dilakukan agar ketiga penampungan air tersebut bisa lestari dan tidak punah?

Apa yang terjadi bila lumpur dan material lain hasil erosi air itu diendapkan di muara sungai atau di tepi pantai? Endapan lumpur tersebut akan membentuk delta dan gosong pasir.Delta merupakan daratan di muara sungai yang dibentuk oleh endapan sungai. Sedangkan gosong pasir adalah gundukan pasir (dan tanah) di tepi pantai yang menyembul di permukaan laut bila air laut sedang surut dan tenggelam kembali bila laut sedang pasang.

Bila lumpur dan material lain hasil erosi terbawa air sungai hingga ke laut, maka gelombang laut akan mencampakkan kembali sebagian material hasil erosi ke pantai. Ujudnya berupa tanggul pantai. Air tanah di tanggul pantai umumnya berupa air tawar, walaupun di sekitarnya air tanahnya asin.

(21)

Material hasil erosi yang diangkut oleh angin akan diendapkan dalam beberapa ujud (kenampakan), yaitu: Tanah loss. Debu yang dibawa oleh angin dari gurun pasir akan

mengendap disekitar gurun dan

membentuk tanah loss. Tanah ini sangat subur dan baik untuk pertanian, bila cukup air. Bukit-bukit pasir (Sand dunes), yaitu gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin.

c. Sedimentasi oleh gletser

Pada saat bongkah-bongkah es (gletser) meluncur, maka akan mengikis tanah/batuan yang dilewatinya dan diendapkan di bagian bawah (lembah). Endapan tersebut disebut morain.

http://zonangelmu.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-sedimentasi-dan-macamnya.html#.Vh5XhkBNH1U

Kata Pengantar

(22)

masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah sedimentasi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah tentang sedimentasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan daerah yang memiliki pantai terbanyak di dunia. Pantai merupakan sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautandan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai. Pantai merupakan tempat pasir berada, pasir yang berada di pantai bisa berasal dari pecahan terumbu karang atau juga bisa dari sedimentasi yang terbawa dari sungai (Firmansyah dkk, 2014). Sedimentasi merupakan proses pembentukan sedimen atau endapan, atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan atau akumulasi dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat. Proses sedimentasi umumnya terjadi pada daerah pantai yang mengalami erosi karena material pembentuk pantai terbawa arus ke tempat lain dan tidak kembali ke lokasi semula. (Firmansyah

dkk, 2014).

Material yang terbawa arus tersebut akan mengendap di daerah yang lebih tenang, seperti muara sungai, teluk, pelabuhan, dan sebagainya, sehingga mengakibatkan sedimentasi di daerah sumberdaya, serta dinamika lingkungan pantai. Disamping itu perairan pesisir dipengaruhi oleh interaksi dinamis antara masukan air dari lautan (ocean waters) dan air tawar (freshwater). Berbagai macam aktivitas manusia yang dilakukan baik di daratan maupun di lautan juga mendorong terjadinya perubahan lingkungan di wilayah pesisir. (Firmansyah dkk, 2014).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sedimentasi

(23)

pengendapan sebelumnya, dan material detritus sebagai hasil erosi asal daratan (seperti kerikil, pasir, lanau dan lempung). Sedimen menurut Lonawarta (1996) adalah lepasnya puing-puing endapan padat pada permukaan bumi yang dapat terkandung di dalam udara, air, atau es dibawah kondisi normal.

Sedimentasi adalah proses yang meliputi pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Tekstur sedimen yaitu hubungan antara ukuran butir dalam batuan dan pada umumnya ukuran butir ini dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Komposisi sedimen merupakan acuan terhadap mineral-mineral dan struktur kimia dalam batuan. Batuan klastik adalah batuan dimana material penyusun utamanya berupa material detrital (misalnya batupasir dan serpihan). Batuan nonklastik adalah batuan dimana material penyusun utamanya berupa material organik dan unsur kimia (misalnya batugamping terumbu, halit, dan dolomit). Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil pembongkaran batu-batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka dari organisme laut. Ukuran-ukuran partikel sedimen sangat ditentukan oleh sifat fisik mereka dan akibatnya sedimen yang terdapat di berbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda satu sama lainnya.

2.2 Jenis-Jenis Sedimen

Chester (1993) membagi sedimen laut menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Nearshore sediment, sebagian besar endapan sedimennya dipengaruhi kuat oleh kedekatannya dengan daratan sehingga mengakibatkan kondisi fisika kimia dan biologi sedimen ini lebih bervariasi dibandingkan dengan deep-sea sediment.

2. Deep-sea sediment, sebagian besar mengendap di perairan dalam di atas 500 m dan banyak faktor seperti jauhnya dari daratan, reaksi antara komponen terlarut dalam kolom perairan serta hadirnya biomassa khusus yang mendominasi lingkungan laut dalam yang menyebabkan sedimen ini merupakan habitat yang unik di planet dan memiliki karateristik yang sangat berbeda dengan daerah continental / near shore.

Menurut asalnya Garrison (2006) menggolongkan sedimen ke dalam 4 bagian yaitu:

1. Sedimen Terrigenous, Jenis sedimen ini berasal dari erosi yang berasal dari benua atau pulau, letusan gunung berapi dan segumpalan debu. Sedimen ini lebih dikenal dengan batuan yang berasal dari gunung berapi seperti granit yang bersumber dari tanah liat dan batuan kwarsa yang menjadi dua komponen penyusun sedimen terrigenous.

(24)

tahun pada kedalaman kolom air yang sama. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jikalau pasir akan segera diendapkan begitu sampai di laut dan cenderung untuk mengumpul di daerah pantai (Hutabarat dan Stewart, 2000).

3. Sedimen Biogenous, Sedimen ini berasal dari sisa-sisa rangka organisme hidup. Jenis sedimen ini digolongkan ke dalam dua tipe utama yaitu calcareous dan siliceous ooze. Material siliceous dan calcareous pada waktu itu di ekstrak dari laut dengan aktivitas normal dari tanaman dan hewan untuk membangun rangka dan cangkang. Kebanyakan organisme yang menghasilkan sedimen biogenous mengapung bebas di perairan seperti plankton. Sedimen biogenous paling berlimpah dimana cukup nutrien yang mendorong produktivitas biologi yang tinggi, selalu terjadi pada wilayah dekat continental margin dan area upwelling. Thurman dan Trujillo (2004) menyatakan bahwa dua campuran kimiawi yang paling umum terdapat dalam sedimen biogenous adalah calcium carbonat (CaCO3), dimana tersusun dari mineral calcite) dan silica (SiO2). Seringkali silica secara kimiawi dikombinasikan dengan air untuk menghasikan SiO2 dan nH2O.

4. Sedimen Hydrogenous, Sedimen hydrogenous terdiri dari mineral yang mempercepat proses presipitasi dari laut. Jenis partikel ini dibentuk sebagai hasil reaksi kimia dalam air laut. Reaksi kimia yang terjadi disini bersifat sangat lambat, dimana untuk membentuk sebuah nodule yang besar diperlukan waktu selama berjuta-juta tahun dan proses ini kemudian akan berhenti sama sekali jika nodule telah terkubur di dalam sedimen. Di pusat perputaran, jauh dari benua, partikel sedimen terakumulasi sangat lambat (Garrison, 2006).

2.3 Bentuk Sedimen

Berdasarkan hasil observasi Dahuri (2008) komposisi material sedimen yang terklasifikasi pada pantai Sindulang Satu yaitu: pasir halus, pasir sedang, pasir sangat halus, pasir kasar dan kerikil, selain itu didapati juga debu dan batu. Rataan empirik dari distribusi granulometri sedimen yang terbanyak diperoleh yaitu: pasir halus dengan penyortiran tersortir buruk, nilai kemencengan asimetris ke ukuran kecil dan simetris granulometri yang peruncingannya mesokurtik. Faktor hidrodinamika yang berperan dalam transport sedimen pada daerah pantai Sindulang Satu adalah arus pasut.

Berdasarkan hasil pengamatan megaskopis dan mikroskopis sedimen permukaan dasar laut Perairan Tambelan, tekstur sedimen dapat diklasifikasikan menjadi lempung, lempung lanauan, lempung pasiran, lanau lempungan, lanau, pasir lempungan, pasir lanauan, pasir (sangat halus sampai sangat kasar), pasir kerakalan dan kerakal. Sedimen berbutir kasar dengan kandungan kerikil-pasir kuarsa dijumpai di wilayah selat, sedangkan sedimen yang lebih halus diendapkan di laut terbuka. Komposisi mineral karbonat atau gamping meningkat pada sedimen sekitar pulau karang dan terumbu karang. Mineral ini juga dijumpai pada sedimen laut terbuka dan pantai berpasir, namun tidak teridentifikasi pada hutan bakau. Komponen tumbuhan berupa serasah dalam sedimen hutan bakau menunjukkan peningkatan proporsi dibandingkan dengan wilayah lain. Batubara juga ditemukan pada sedimen hutan bakau (Isnaniawardhani, 2010).

(25)

Pengendapan merupakan proses terbawanya material hasil pengikisan dan pelapukan oleh air, angin, atau gletser ke suatu wilayah kemudian diendapkan. Semua batuan dan material hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi suatu batuan yang dinamakan batuan sedimen. Batuan sedimen yang kemudian terakumulasi ini lama-kelamaan akan menjadi suatu bentuk bentang alam di bumi. Bentuk bentang alam yang dihasilkan dari proses pengendapan ini akan berbeda disuatu tempat dan tempat lainnya berdasarkan media yang menjadi pembawa material endapan. Jenis pengendapan berdasarkan media pengangkutnya antara lain (Hallaf, 2006):

1. Pengendapan oleh air sungai. Pengendapan ini terjadi karena pengikisan daerah aliran sungai oleh arus sungai.

2. Pengendapan oleh air laut. Pengendapan ini biasa terjadi karena adanya pengaruh arus dan gelombang di daerah pesisir laut. Batuan sedimen hasil pengendapan oleh air laut disebut sebagai sedimen marine.

3. Pengendapan oleh angin. Pengendapan yang terjadi oleh angin dapat terjadi apabila material (pasir) disuatu tempat terkikis oleh angin dan kemudian diendapkan di suatu tempat dan menjadi gumuk pasir (sand dune). Pengendapan ini dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Batuan hasil pengendapannya disebut sedimen aeolis.

2.5 Manfaat Sedimen

Sedimen laut terdiri dari bahan organic dan anorganic, sedimen dari bahan organic biasanya berasal dari sisa-sisa mahluk hidup yang mati dari tumbuhan maupun hewan laut. Biasanya sedimen organic ini dimanfaatkan oleh hewan laut dalam untuk sumber makannya. Ada pula sedimen laut dimanfaat untuk tempat perlindungan dari bahaya predator, dengan demikian sedimen di dasar laut dalam sebagai ekosistem baru bagi hewan laut dalam. Sedimen organic juga dapat dirubah oleh detritus menjadi ion (Rifardi, 2008).

Menurut Fahmi (2009), sebuah solusi inovatif untuk menyimpan karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan manusia, yang mana kini semakin menumpuk di atmosfer dan menyebabkan pemanasan global dapat disimpan di dalam sedimen yang ada di dasar lautan. Hal ini dilakukan karena telah ditemukan bahwa sedimen di laut dalam dapat menyediakan tempat yang permanen dan tak terbatas untuk menyimpan gas rumah kaca dan diperkirakan bahwa sedimen yang berada di lantai samudera wilayah Amerika cukup luas untuk menyimpan emisi karbon dioksida nasional untuk ribuan tahun yang akan datang.

2.6 Tipe-Tipe Sedimentasi

Menurut Azizah (2014) Berdasarkan pada jenis partikel dan kemampuan pertikel untuk berinteraksi, sedimentasi dapat diklasifikasikan kedalam 4 tipe, yaitu:

 Settling tipe I: merupakan pengendapan partikel diskret, partikel mengendap secara individual dan tidak ada interaksi antar-partikel.

(26)

 Settling tipe III: merupakan pengendapan pada lumpur biologis, dimana gaya antar-partikel saling menahan antar-partikel lainnya untuk mengendap.

 Settling tipe IV: terjadi pemampatan partikelyang telah mengendap yang tejadi karena berat partikel.

2.7 Proses Terjadinya Sedimentasi

Berdasarkan tempat pengendapan dan tenaga yang mengendapkannya, proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Sedimentasi fluvial, merupakan proses prngendapan materi yang diangkut oleh sungai dan diendapkan disepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai. Hasil bentuknya antara lain delta dan bantaran sungai.

2. Sedimentasi eolis (sedimentasi teresterial) merupakan proses pengendapan materi yang diangkut oleh angin. Bentuknya antara lainberupa gugus pasir (sand dunes) atau gundukan pasir yang seringkali ditemukan di pantai.

3. Sedimentasi laut (marine sedimentation) merupakan hasil abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali disepanjang pantai. Contoh hasil bentukannya, antara lain endapan puing karang (beach), endapan gosong pasir (bar), dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo).

Sedimen di dalam sungai, terlarut atau tidak terlarut, merupakan produk dari pelapukan batuan induk yaitu partikel-partikel tanah. Begitu sedimen memasuki badan sungai, maka berlangsunglah pengangkutan sedimen. Kecepatan pengangkutan sedimen merupakan fungsi dari kecepatan aliran sungai dan ukuran partikel sedimen. Partikel sedimen ukuran kecil seperti tanah liat dan debu dapat diangkut aliran air dalam bentuk terlarut (wash load). Pasir halus bergerak dengan cara melayang (suspended load), sedang partikel yang lebih besar antara lain, pasir kasar cenderung bergerak dengan cara melompat (saltation load). Partikel yang lebih besar dari pasir, misalnya kerikil (gravel) bergerak dengan cara merayap atau menggelinding di dasar sungai (bed load). Karena bed load senantiasa bergerak, maka permukaan dasar sungai kadang-kadang naik (agradasi), tetapi kadang-kadang turun (degradasi) dan naik turunnya dasar sungai disebut alterasi dasar sungai (river bed alterasion). Wash load dan suspended load tidak berpengaruh pada alterasi dasar sungai, tetapi dapat mengendap di dasar-dasar waduk atau muara-muara sungai. Penghasil sedimen terbesar adalah erosi permukaan lereng pegunungan, erosi sungai (dasar dan tebing alur sungai) dan bahan-bahan hasil letusan gunung berapi yang masih aktif (Azizah, 2014)

BAB III

PENUTUP

(27)

Sedimentasi adalah proses yang meliputi pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Tekstur sedimen yaitu hubungan antara ukuran butir dalam batuan dan pada umumnya ukuran butir ini dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.

http://www.tapike.com/2015/06/makalah-tentang-sedimentasi.html

Pengertian Sedimentasi, Macam-macam dan

Contohnya

Sedimentasi merupakan salah satu bentuk dari tenaga eksogen yang dapat mempengaruhi bentuk permukaan bumi.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang pengertian sedimentasi, macam-macam sedimentasi, contoh-contoh sedimentasi dan akibat pengaruh dari sedimentasi.

Pengertian sedimentasi

Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi pada tempat tertentu. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser.

Semua yang mengendap kemudian akan menyatu dan membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen.

Macam-macam sedimentasi

Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine.

a. Sedimentasi Akuatis

Sedimentasi akuatis atau sedimentasi karena air sungai adalah proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh aliran air di tempat-tempat yang dilaluinya.

Hasil pembentukan dari proses sedimentasi fluvial adalah delta dan bantaran sungai. Delta

(28)

Gambar: Contoh Sedimentasi Delta

b. Sedimentasi Aeolis

Sedimentasi aeolis atau sedimentasi karena angin adalah proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh hembusan angin di tempat-tempat yang dilalui oleh tiupan angin tersebut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi aeolis antara lain adalah gumuk pasir atau sand dunes.

c. Sedimentasi Marine

Sedimentasi marine atau sedimentasi karena air laut adalah proses pengendapan material yang terbawa oleh gelombang air laut.

Hasil pembentukan dari proses sedimentasi marine antara lain tumpukan karang di pantai, bar (endapan pasir yang panjang seperti pematang) di pantai, tombolo (bar yang terbentuk dekat pantai dan terhubung dengan daratan), serta karang atol (karang yang bentuknya terputus-putus).

Pengaruh proses sedimentasi

Kenampakan-kenampakan alam yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta, nehrung, tombolo, dataran banjir.

a. Delta

Delta yaitu endapan tanah yang terdapat di muara sungai. Bentuk-bentuk delta antara lain delta kipas, delta runcing, dan delta kaki burung atau lobben.

b. Nehrung

(29)

c. Tombolo

Tombolo yaitu endapan pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di dekat pantai.

d. Dataran banjir

Dataran banjir yaitu dataran yang berada di kanan kiri sungai dan terbentuk akibat luapan saat terjadi banjir.

Berdasarkan tempat pengendapannya sedimentasi dapat dibedakan menjadi lima sebagai berikut.

a. Sedimen teristis atau sedimen alluvial yaitu sedimentasi yang diendapkan di darat atau di dataran banjir yang luas.

b. Sedimen fluvial yaitu sedimen yang diendapkan di dasar sungai sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai.

c. Sedimen limnis, yaitu sedimen yang diendapkan di daerah rawa-rawa.

d. Sedimen marin yaitu sedimen yang diendapkan di laut.

e. Sedimen lakustris yaitu sedimen yang diendapkan di dasardanau.

Referensi

Dokumen terkait

dengan menggunakan Metode Inkuiri Melalui Pengamatan Situs Sejarah Bima pada Siklus II. Hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri pada siklus II ini berdasarkan

Pasal 51 Jawaban C Pasal 53 (1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis

Supply Point Delivery Point 1 TBBM Bitung TBBM Gorontalo TBBM Moutong TBBM Poso TBBM Luwuk TBBM Banggai TBBM Tahuna TBBM Kolonedale 3 TBBM Baubau TBBM Palopo

Kecerdasan ini harus dikembangkan agar anak didik dapat tumbuh dan besar menjadi manusia yang cerdas dan siap menghadapi segala tantangan dimasa depa, yaitu kecerdasan

Keputusan Gubernur Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana telah diubah dengan

yang merupakan kepala bidang pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif adalah peranan penting yang menciptakan suatu hasil yang maksimal dan juga peranan komunikator

Daerah proyek yang keadaan lapanganya atau pada tempat – tempat lokasi bangunan yang masih berupa hutan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, agar terlebih

Distribusi semen beku bulan Nopember 2015 sebanyak 222.696 dosis, terdiri dari DIPA 3.210 dosis dan penjualan langsung 219.486 dosis (data terlampir)... Kegiatan