LEMBAR PENGKAJIAN MUAL HARI KE-1 (24 JAM SETELAH KEMOTERAPI)
TGL
KELUHAN
MUAL
(tulis jam dimana keluhan mual terjadi)DURASI
MUAL
(Berapa lama andamerasa mual, dalam menit)
INTENSITAS
MUAL
(tulis sesuai keluhan mulai dari 0 untuk tidak ada keluhan mual s.d 10 untuk keluhan mual yang sangat hebat) semakin besar nilainya, semakin berat mualnya
Keterangan
LEMBAR PENGKAJIAN MUNTAH HARI KE-1 (24 JAM SETELAH KEMOTERAPI)
TGL
KELUHAN
MUNTAH
(Tulis jam dimana keluhan muntah terjadi)DURASI
MUNTAH (berapa lama anda mengalami muntah, mohon ditulis dalam menit)
BANYAKNYA
MUNTAH
(Tulis jumlah muntah yang keluar dalam cc / ml denganmenggunakan gelas ukur)
Keterangan
Pengaruh
LEMBAR OBSERVASI MUAL
TGL
KELUHAN
MUAL
(tulis jam keluhan mual
terjadi)
DURASI
MUAL
(Berapa lama andamerasa mual, dalam menit)
INTENSITAS
MUAL
(tulis sesuai keluhan mulai dari 0 untuk tidak ada keluhan mual s.d 10 untuk keluhan mual yang sangat hebat) semakin besar nilainya, semakin berat mualnya
Keterangan
Relaksasi otot progressive...,
12 Agustus
2015
Pkl. 06.30 3 menit 7
Pkl. 08.00 3 menit 7
Pkl. 09.30
Pkl.12.30 3 menit 7
Pkl. 15.00 2 menit 7 Mengajarkan relaksasi di
Pkl. 17.00 2 menit 7 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, dahi,
mulut, lengan, dada, dan
perut
Pkl. 19.30 2 menit 6 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, dahi
dan mata, mulut, bahu,
otot tangan, lengan, dada,
dan perut
13 Agustus
2015
Pkl. 08.30 2 menit 5 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, dahi
dan mata, mulut, bahu,
otot tangan, tangan
belakang, lengan, dada,
dan perut
Pkl. 13.00 2 menit 5
Pkl. 16.00 2 menit 5 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, otot
lengan, dada, perut dan
betis
Pkl. 20.00 1 menit 5
15 Agustus
2015
Pkl. 08.30 1 menit 3 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, otot
dahi dan mata, mulut,
rahang dan pipi
Pkl.11.00 1 menit 3
Pkl. 13.00 1 menit 3
Pkl.18.00 1 menit 3 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, otot
perut, tangan, tangan
belakang, lengan, bahu,
dada, dan perut
17 Agustus
2015
Pkl. 07.00 1 menit 2 Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, dahi,
leher depan, dada, tangan
dan betis
LEMBAR OBSERVASI MUNTAH (Tulis jumlah muntah yang keluar dalam cc /
seluruh bagian otot
Pkl. 17.00 3 menit 1 gelas Klien melakukan
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, dahi,
relaksasi di beberapa
bagian otot yaitu, dahi
otot tangan, tangan
belakang, lengan, dada,
dan perut
Pkl. 13.00 2 menit 1 gelas
15 Agustus 2015
Pkl. 13.00 2 menit ½ gelas
17 Agustus 2015
Tidak ada muntah
BUKU KERJA
PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION
PADA KLIEN KANKER PAYUDARA
OLEH:
FOURLINA NOVIYANI NDRAHA
101101051
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
A. Sesi satu: Mengidentifikasi ketegangan otot-otot tubuh tertentu yang
dirasakan dan latihan kelompok otot mata, mulut, tengkuk dan bahu
•Bapak/Ibu/ Saudara terlebih dahulu dengarkan dengan cermat penjelasan dari perawat tentang topiK pada sesi 1 ini.
Setelah mendapatkan penjelasan dari perawat pada sesi 1 ini,
Bapak/Ibu/Saudara silahkan membaca tentang penjelasan mual, muntah
dan relaksasi otot progresif (PMR) di bawah ini:
Kemoterapi memiliki efek samping yang serius, dan yang paling
sering dikeluhkan adalah mual dan muntah. King (1997, dalam Mc Donal,
2001) menyebutkan bahwa lebih dari 60% pasien yang mendapat kemoterapi mengeluh adanya mual dan muntah. Mual dan muntah yang terjadi pada pasien yang mendapat kemoterapi diakibatkan oleh
adanya stimulasi pada pusat muntah oleh Chemoreceptortrigger zone
sebagai efek samping dari obat-obat yang digunakan pada kemoterapi
(Desen, 2008). Disamping itu dapat juga melalui jalur kortek yang
diakibatkan oleh kecemasan yang kemudian merangsang pusat muntah.
Keluhan mual dan muntah pada pasien setelah mendapat kemoterapi
sering menimbulkan berbagai masalah, diantaranya gangguan nutrisi, menimbulkanketidaknyamanan, kelemahan, perasaan tidak berdaya, tidak mampu melakukan aktifitas rutin maupun aktifitas pekerjaan,
penurunan produktifitas yang selanjutnya menambah kecemasan bahkan depresi yang kesemuanya itu berefek pada penurunan kulitas hidup pasien
(Desen, 2008). Adanya keluhan mual dan muntah, menyebabkan
terganggunya asupan nutrisi, sehingga berpotensi untuk menimbulkan
penurunan status nutrisi. Status nutrisi pada pasien diketahui berhubungan
dengan prognosis dan kualitas hidup.
1. Fisiologi Mual dan Muntah
•
Bacalah dengan cermat penjelasan
mual, muntah dan relaksasi otot
progresif (PMR) di bawah ini.
Proses terjadinya mual muntah pada pasien kanker dengan
kemoterapi dipengaruhi oleh stimulasi pada pusat muntah.
Menurut Burke (1996), pusat muntah dipengaruhi oleh:
kemoreseptor trigger zone (CTZ) yang distimulasi oleh
toksin kemoterapi, stimulasi jaras otonom perifer (traktus
gastrointestinal) serta stimulasi korteks serebral dan
sistem limbik yang dipengaruhi oleh peningkatan kecemasan.
2. Klasifikasi mual muntah
National Cancer Institute (2008) mengklasifikasikan mual
muntah dalam 4 tipe yaitu:
a. Mual muntah akut
Mual muntah terjadi dalam 24 jam pertama setelah
pemberian kemoterapi. Obat
sitostatika dengan potensi mual muntah sedang sampai
berat diperkirakan dapat
menyebabkan mual muntah yang berulang tanpa pengobatan
antiemetik.
b. Mual muntah lambat
Mual muntah terjadi setelah lebih dari 24 jam pemberian
kemoterapi. Mual muntah tipe ini berhubungan dengan
pemberian kemoterapi cisplatin dan cyclophosphamide.
c. Antisipatori mual muntah
Mual muntah terjadi pada awal siklus kemoterapi sebagai
respon dari bau, pandangan dan suara dari ruang
kemoterapi. Ini terjadi pada pasien yang sudah merasa
mual atau rasa tidak enak diperut dan cemas, walaupun
obat sitostatika belum diberikan.
Mual muntah yang bersifat kronik pada pasien kanker
stadium lanjut berhubungan
dengan berbagai faktor seperti gangguan persyarafan
otak, pengaruh obat (morfin),
atau toksikasi kemoterapi.
Pengalaman mual muntah yang tidak teratasi dengan baik akan
menimbulkan trauma bagi pasien dan menyebabkan pasien drop out dari
kemoterapi. Drop outnya pasien dari kemoterapi akan mengakibatkan pengobatan terputus dan menyebabkan peningkatan resistensi obat yang
merupakan penyebab utama kegagalan kemoterapi (Desen, 2008).
Relaksasi menghasilkan efek perasaan senang, mengurangi
ketegangan, terutama ketegangan psikis yang berkaitan dengan kehidupan. Terapi relaksasi yaitu suatu metode terapi melalui prosedur relaksasi otot,
agar pasien secara sadar mengendalikan aktivitas faal dan psikis,
memperbaiki kondisi disfungsi faal psikis, sehingga berhasil menstabilkan
emosi dan mengatasi gejala penyakitnya terutama keluhan mual, muntah
dan kecemasan setelah kemoterapi. Pada saat kondisi relaksasi,
otot pada saluran pencernaan juga ikut menjadi rileks sehingga
mual muntahberkurang.
Salah satu tehnik relaksasi adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR).
Perlu
Relaksasi
Progressive Muscle Relaxation (PMR) adalah terapi relaksasi dengan gerakan mengencangkan dan melemaskan otot-otot pada satu
bagian tubuh pada satu waktu untuk memberikan perasaan relaksasi
secara fisik. Gerakan mengencangkan dan melemaskan secara progresif
kelompok otot ini dilakukan secara berturut-turut (Synder & Lindquist,
2002). Pada saat melakukan PMR perhatian klien diarahkan untuk
membedakan perasaan yang dialami saat kelompok otot dilemaskan dan
dibandingkan ketika otot-otot dalam kondisi tegang. Kelompok otot yang
akan dilatih meliputi otot-otot mata, mulut, tengkuk, bahu, tangan,
punggung, perut, bokong dan kaki.
Pada sesi satu Bapak/Ibu/Saudara akan:
Bapak/Ibu/Saudara silahkan menbaca tentang gerakan yang akan
dilatih pada sesi dua di bawah ini:
Gerakan pertama: gerakan pertama ditujukan untuk otot dahi dan mata yang dilakukan dengan cara mengerutkan dahi dan
alis sekeras-kerasnya, memejamkan mata sekuat-kuatnya
hingga kulit terasa mengerut dan dirasakan ketegangan
disekitar dahi, alis dan mata. Lemaskan dahi, alis dan mata
secara perlahan hingga 10 detik.
Gerakan kedua: gerakan kedua bertujuan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami olehh otot pipi dengan cara
Berlatih pada kelompok otot
mata, mulut, tengkuk dan bahu
Melakukan dua gerakan yaitu mengencangkan dan
melemaskan setiap kelompok otot
Diminta untuk membedakan sensasi otot ditegangkan dan
dilemaskan serta merasakan relaksasi dan kenyamanan pada
menggembungkan pipi sehingga terasa ketegangan di sekitar
otot-otot pipi. Lemaskan dengan cara meniup secara perlahan
hingga 10 detik.
Gerakan ketiga: gerakan ketiga ini dilakukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Moncongkan bibir ke
depan sekeras-kerasnya hingga terasa tegang di mulut.
Lemaskan mulut dan bibir secara perlahan hingga 10 detik.
Gerakan keempat: gerakan keempat bertujuan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang
dan mulut dengan cara mengatupkan mulut sambil menggigit
gigi sekuat-kuatnya sambil tarik lidah ke belakang sehingga
terasa ketegangan di sekitar otot-otot rahang. Lemaskan mulut
secara perlahan hingga 10 detik.
Gerakan kelima: gerakan kelima ditujukan untuk otot-otot leher belakang. Klien dipandu untuk menekankan kepala ke arah
punggung sedemikian rupa sehingga terasa tegang pada otot
leher bagian belakang. Lemaskan leher secara perlahan hingga
10 detik.
Gerakan keenam: gerakan keenam bertujuan untuk melatih otot leher bagian depan. Gerakan ini dilakukan dengan cara tekuk
atau turunkan dagu hingga menyentuh dada, kemudian pasien
diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher bagian depan. Lemaskan
dan angkat dagu secara perlahan hingga 10n detik.
Gerakan ketujuh: gerakan ketujuh ditujukan untuk melatih otot-otot bahu. Relaksasi untuk mengendurkan bagian otot-otot-otot-otot
bahu dapat dilakukan dengan cara mengangkat kedua bahu ke
arah setinggi telinga. Lemaskan atau turunkan kedua bahu
Kemudian tuliskan pada format berikut:
Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan
N o
Tangg al
Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot
Dahi dan
mendengarkan penjelasan, membaca
informasi, sekarang latihlah diri untuk:
Kemudian tuliskan pada format berikut:
Latihan kelompok otot mata, mulut, tengkuk, bahu dan perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah latihan
N
Gerakan Latihan Hasil Mengencangkan Mengendurkan Sebelu
m
otot yang dilatih
sebelum dan
sesudah
melakukan
mulut
5 Leher
belakang
6 Leher
depan
7 Bahu
B. Sesi dua: Evaluasi mengidentifikasi ketegangan otot-otot yang dirasakan
dan latihan kelompok otot tangan, punggung, perut, bokong dan kaki
Setelah mendapatkan penjelasan dari perawat pada sesi dua ini,
Bapak/Ibu/Saudara silahkan membaca tentang gerakan yang akan dilatih
pada sesi dua di bawah ini:
Gerakan kedelapan: gerakan kedelapan ditujukan untuk melatih otot tangan yang dilakukan dengan cara menggenggam tangan
kiri sambil membuat suatu kepalan, buat kepalan ini semakin
kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi. Pada
saat kepalan dilepaskan, Bapak/Ibu/Saudara rasakan rileks
selama 10 detik. Gerakan pada tangan kiri dilakukan dua kali.
Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan
Gerakan kesembilan: gerakan kesembilan adalah gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan ini dilakukan
dengan cara menekuk kedua pergelangan tangan ke belakang
secara perlahan hingga otot-otot tangan bagian belakang dan
lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit.
Lemaskan atau turunkan kedua tangan secara perlahan hingga
10 detik.
•Bapak/Ibu/ Saudara terlebih dahulu dengarkan dengan cermat penjelasan dari perawat tentang topik pada sesi 2 ini.
Gerakan kesepuluh: gerakan kesepuluh adalah untuk melatih otot-otot lengan dan biseps. Otot biseps adalah otot besar yang
terdapat di bagian atas pangkal lengan. Gerakan ini diawali
dengan menggenggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan
kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga
otot-otot lengan bagian dalam menegang. Lemaskan atau turunkan
kedua tangan secara perlahan hingga 10 detik.
Gerakan kesebelas: gerakan kesebelas bertujuan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan dengan cara
mengangkat tubuh dari sandaran kursi, lalu busungkan dada
dan lengkungkan punggung ke belakang dan dipertahankan
selama 10 detik. Lemaskan punggung hingga 10 detik lakukan
kembali sekali lagi. Pada saat rileks, letakkan tubuh kembali ke
kursi, sambil membiarkan otot-otot menjadi lemas.
Gerakan keduabelas: gerakan keduabelas bertujuan untuk melatih otot-otot dada. Gerakan ini dilakukan dengan cara
menarik nafas dalam sekuat-kuatnya dan tahan beberapa saat
sambil merasakan ketegangan di bagian dada. Kemudian
hembuskan perlahan-lahan melalui mulut.
Gerakan ketigabelas: Gerakan ketigabelas bertujuan untuk melatih otot-otot perut. Gerakan ini dilakukan dengan cara
menarik perut ke narah dalam atau mengempiskan
sekuat-kuatnya. Tahan selama 10 detik hingga perut terasa kencang
dan tegang. Lemaskan perut secara perlahan hingga 10 detik.
Gerakan keempatbelas: gerakan keempatbelas ditujukan untuk otot-otot betis. Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik
kedua telapak kaki ke arah dalam sekuat-kuatnya dan kedua
tangan berusaha menggapai ibu jari hingga terasa tegang di
kedua betis selama 10 detik. Lemaskan kedua kaki secara
Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan
No Tanggal Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot
Tangan Tangan belakang
Lengan Punggung Dada Perut
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
1. Mengencangkan dan mengendurkan otot tangan, tangan bagian
belakang, lengan/biseps, punggung, dada, perut dan kaki,
Berlatih
Setelah Bapak/Ibu/Saudara mendengarkan penjelasan, membaca informasi, sekarang
latihlah diri untuk:
Mengidentifikasi ketegangan otot-otot tubuh tertentu yang dirasakan pada tangan, lengan, punggung, dada, perut dan kaki
Berlatih
Setelah Bapak/Ibu/Saudara berlatih mengencangkan dan mengendurkan
kelompok otot tangan, tangan bagian belakang, lengan/biseps, punggung,
2. Merasakan perbedaan pada otot yang dilatih sebelum dan
sesudah melakukan latihan
Kemudian tuliskan pada format berikut:
Latihan kelompok otot tangan, tangan bagian belakang, lengan/biseps, punggung, dada, perut dan kaki dan perubahan yang terjadi sebelum dan
sesudah
Gerakan Latihan Hasil Mengencangkan Mengendurkan Sebelu
m
bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan terapi PMR dengan
Kemudian tuliskan pada format berikut:
Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan pada kelompok otot: dahi dan mata, pipi, mulut dan rahang, leher belakang, leher
depan dan bahu
N o
Tangg al
Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot
Dahi dan dari perawat tentang topic pada sesi tiga ini.
Mendengarkan Mengidentifikasi dan
ketegangan otot-otot
Latihan relaksasi progresif pada semua kelompok otot
Mengungkapkan perubahan yang dirasakan sebelum dan sesudah melakukan latihan
Mengidentifikasi ketegangan otot yang dirasakan pada kelompok otot: tangan, tangan bagian belakang, lengan/biseps, punggung, dada,
perut dan kaki
No Tanggal Ketegangan yang dirasakan pada kelompok otot
Tangan Tangan belakang
Lengan Punggung Dada Perut
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
Latihan kelompok otot mata, mulut, tengkuk, bahu, tangan, tangan bagian belakang, lengan/bisep, punggung, dada, perut dan kaki dan
perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah latihan
N o
Kelompok otot yang
dilatih
Gerakan Latihan Hasil Mengencangkan Mengendurkan Sebelu
m
Sesud ah Dilakuk
an
Tidak dilakuk an
Dilakuk an
Tidak dilakuk an
1 Dahi dan
mata
3 Mulut
4 Rahang dan
mulut
5 Leher
belakang
6 Leher
depan
7 Bahu
8 Otot tangan
9 Tangan
bagian
belakang
1
0
Lengan/bis
eps
1
1
Punggung
1
2
Dada
1
3
Perut
1
4
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Nutrisi Tepat Pasca Kemoterapi Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Nutrisi 2. Fungsi Nutrisi 3. Efek Kemoterapi
4. Makanan/minuman yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi.
5. Makanan/minuman yang dilhindari untuk pasien kemoterapi
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal : Senin, 17 Agustus 2015
Waktu : Pukul 11.00 WIB
Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Klien dan keluarga klien mampu memahami tentang pemberian nutrisi pada pasien pasca kemoterapi.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Klien dan keluarga mampu dapat memahami dan menjelaskan tentang nutrisi pada pasien kemoterapi secara spesifik lagi seperti:
1. Pengertian 2. Fungsi Nutrisi 3. Efek Kemoterapi
4. Makanan yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi 5. Makanan/minuman yang dihindari untuk pasien kemoterapi
I. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
II. Alat dan Bahan Leflet
III. Materi
a. Pengertian b. Fungsi Nutrisi c. Efek Kemoterapi
d. Makanan yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi e. Makanan yang dihindari untuk pasien kemoterapi
f. Kegiatan Penyuluhan
1 Pendahuluan
- Memberi salam
- Memberi pertanyaan apersepsi - Mengkomunikasikan pokok
bahasan
- Mengkomunikasikan tujuan - Kontrak waktu
- Eksplorasi pengetahuan pasien dan keluarga
5 menit
- Menjawab salam
- Menjawab pertanyaan - Mendengarkan
- Mendengarkan
2 Kegiatan Inti
- Memberikan Penjelasan Tentang materi
- Memberikan Kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya.
15 Menit
- Menyimak
- Bertanya
3 Penutup
- Memberikan kesimpulan atas materi yang telah disampaikan - Mengucapkan terima kasih
kepada klien dan keluarga - Memberikan salam penutup
10 menit
- Menyimak
- Mendengarkan
- Menjawab salam
g. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Materi yang akan disampaikan sudah siap satu hari sebelum penyuluhan 2) Alat dan tempat siap
3) Klien dan keluarga serta perawat siap b. Evaluasi Proses
1) Klien bersedia untuk menyimak apa yang disampaikan perawat c. Evaluasi Hasil
Klien dapat menerangkan kembali sesuai pemahamannya tentang apa yang telah di sampaikan oleh perawat mengenai meliputi:
1. Pengertian nutrisi 2. Fungsi Nutrisi 3. Efek Kemoterapi
4. Makanan yang bagus untuk pasien yang dilakukan kemoterapi 5. Makanan yang dihindari untuk pasien kemoterapi
h. Lampiran 1. Pengertian
Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli,
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001)
2. Fungsi nutrisi
Ada tiga fungsi pokok makanan bagi tubuh, yaitu: a. Sebagai Sumber Energi
Energi yang tersimpan di dalam makanan adalah energi kimia. Di dalam tubuh, energi kimia tersebut akan mengalami perubahan menjadi energi otot melalui serangkaian reaksi metabolisme. Energi dihasilkan dari makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat adalah sumber energi utama manusia.
b. Sebagai bahan Penyusun Komponen Tubuh
Tubuh manusia tersusun atas biomolekul-biomolekul, antara lain karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat, dan vitamin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan penyusun komponen seluler tubuh. Untuk dapat menyusun komponen seluler tubuh, diperlukan sumber energi dari luar tubuh yaitu makanan. Selain itu, komponen-komponen sel yang rusak juga harus diregenerasi. Untuk mengganti maupun membangun sel-sel tubuh, diperlukan makanan yang berasal dari luar tubuh.
c. Sebagai Pelindung tubuh Terhadap Lingkungan Yang Buruk
Zat-zat makanan dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Lemak digunakan untuk melindungi tubuh dari hawa dingin. Beberapa vitamin berfungsi sebagai senyawa antioksidan, yaitu senyawa yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan dapat melindungi sel-sel tubuh dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif. Mineral kalium dan natrim digunakan untuk menjaga keseimbangan tekanan osmosis sel. Untuk menetralkan senyawa asing (antigen), tubuh membentuk antibodi yang merupakan suatu protein. Protein antibodi ini dibentuk dari asam amino yang berasal dari makanan.
3. Efek kemoterapi
a. Lemas
Efek samping kemoterapi yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir pengobatan.
b. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum/selama/sesudah pengobatan kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama. c. Efek samping kemoterapi pada pencernaan
Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang juga merupakan efek samping kemoterapi yang terjadi pada pasien.
1) Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang
2) Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan
3) Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi d. Efek samping kemoterapi Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
1) Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
2) Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit
3) Anemia
4) Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna Lebih sensitive terhadap matahari.
Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
4. Makanan/minuman yang bagus pada pasien yang dilakukan kemoterapi a. Daging
Daging dapat meningkatkan haemoglobin dan kaya zat besi. Selain itu, daging mudah diserap oleh usus sehingga tidak menyebabkan pencernaan tersumbat. Namun, jangan berlebihan makan daging karena dapat membuat risiko serangan jantung bertambah. Konsumsilah daging rendah lemak dengan menu diet yang seimbang. Batasi porsi daging dengan hanya menyantap 3-5 ons saja setiap kali makan. Serta hindari makan lebih dari 6 kali porsi daging setiap minggunya b. Sayuran
Sayuran merupakan salah satu makanan penambah darah. Akan tetapi, tidak semua sayuran dapat mengurangi anemia. Sayuran penambah darah antara lain bayam, ubi, kacang polong hijau, kacang merah, kol, lobak, kentang, brokoli dan sawi. Dari sekian banyak sayuran, ubi adalah obat alami terbaik untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Ubi mengandung zat besi, mengaktifkan sel-sel darah merah dan menambah oksigen ke dalam darah.
c. Buah-buahan
Buah-buahan seperti kismis, plum, apel, anggur dan melon, tidak hanya memperlancar aliran darah, tapi juga menambah jumlah sel darah merah. Buah jeruk dan limau juga menambahkan zat besi ke tubuh Anda.
d. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang dapat mengatasi kekurangan darah, terutama kacang almond. 1 ons kacang almond setiap hari memberikan 6 persen zat besi ke dalam tubuh. Di samping itu, harga kacang almond relatif lebih murah daripada kacang lainnya.
e. Sereal roti
Gandum membuat badan lebih sehat sehingga perlu dimasukan ke dalam daftar diet Anda. Gandum juga mempunyai banyak kandungan zat besi yang mengurangi risiko Anda terkena anemia berat.
f. Kuning telur
Jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi selama kemoterapi adalah cukup luas. Beberapa jenis makanan dapat digunakan untuk mengatasi reaksi lebih jauh yang disebabkan oleh kemoterapi dan masalah nutrisi yang lebih jauh lagi. Makanan-makanan ini termasuk :
a. Cairan encer, termasuk jus buah, gelatin, es buah, kopi dan teh. Biasanya lebih baik dikonsumsi setelah operasi, sambil menungguh pulihnya sistem pencernaan.
b. Cairan kental, seperti susu, yoghurt, es krim, milkshakes, sereal panas, atau pudding. Merupakan perkembangan dari konsumsi cairan encer pada poin 1. Jenis makanan ini lebih ditujukan pada pasien yang mengalami kesulitan menelan akibat penyempitan tenggorokan.
c. Makanan lembut, tidak termasuk buah mentah, makanan dengan kulit, serta kacang-kacangan. Ditujukan bagi pasien yang mengalami sembelit ataupun tersumbatnya jarigan pembuangan yang disebabkan oleh rasa sakit maupun konsumsi obat penghilang rasa pusing.
d. Makanan tanpa laktosa, yaitu makanan tanpa susu seperti pudding, eskrim dan milkshakes. Produk susu yang dapat dikonsumsi adalah yang telah melalui proses seperti keju cheddar, dan yoghurt. Cara makan ini dianjurkan bagi pasien yang tidak dapat mentoleransi laktosa, merasa kembung, sakit perut dan diare setelah memakan makanan dengan kandungan laktosa seperti diatas.
mengkonsumsi menu 4 sehat 5 sempurna. Apabila terasa mual, ubah pola makan dengan porsi kecil tapi dilakukan lebih sering. Makan cukup sayur dan buah akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kurang darah. Selain itu juga dianjurkan untuk banyak minum, terutama dengan meminum larutan yang banyak mengandung elektrolit, contohnya mizone dan pocari sweat.
Untuk menjaga agar anda makan dengan teratur meskipun anda memiliki gejala dibawah, maka beberapa tips yang akan berguna bagi anda adalah:
Hilangnya selera makan
a. Rencanakanlah menu makan harian anda sebelum anda makan. b. Pilihlah makanan dengan kalori dan protein tinggi
c. Selalu sediakan makanan ringan sebagai snack
d. Paling sedikit konsumsilah 1/3 dari protein harian yang anda butuhkan ketika sarapan.
e. Makanlah 5-6 kali sehari f. Cobalah sesuatu yang baru
Kesulitan untuk menelan makanan
Sembelit
a. Tingkatkanlah jumlah makanan berserat tinggi b. Minumlah banyak cairan
c. Pada beberapa kasus, dengan jumlah cairan yang lebih banyak, dapat mencoba mengkonsumsi makanan berserat rendah
6. Makanan/minuman yang tidak dianjurkan untuk orang kemoterapi
Selama menjalani kemoterapi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang terlalu asam, berbumbu tajam, berlemak (santan) atau pedas, karena makanan ini akan menambah mual dan dapat memperberat luka pada lambung yang terjadi akibat pemberian kemoterapi. Demikian pula karena alasan yang sama, hindari minuman yang mengandung soda atau alcohol, kopi, dan rokok
Daftar Pustaka
http://www.rscm.co.id/index.php?bhs=in&id=ASU0000001 http://biohealthyfood.blogspot.com
http://www.diwarta.com