• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RENCANA P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RENCANA P"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.1

LATAR BELAKANG

Gas alam dewasa ini telah menjadi sumber energi alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan, baik untuk keperluan industri, komersial maupun rumah tangga. Dari tahun ke tahun penggunaan gas alam selalu meningkat. Hal ini karena banyaknya keuntungan yang didapat dari penggunaan gas alam dibanding dengan sumber energi lain. Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien dan harganya lebih murah. Tidak seperti halnya dengan minyak bumi dan batu bara, penggunaannya jauh lebih bersih dan sangat ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Disamping itu, gas alam juga mempunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan tidak beracun.

Salah satu area sekitar Jakarta yang memiliki permintaan bahan bakar minyak yang cukup besar adalah area Bekasi dan Karawang. Hal tersebut dapat dilihat dari total jumlah kendaraan pada tahun 2014 sebesar 2,97 juta unit. Dengan kuantitas kebutuhan permintaan gas tersebut, maka untuk area Bekasi dan Karawang dapat disuplai kebutuhan selama 186 hari oleh FSRU

(Floating Storage & Regasification Unit)

berkapasitas 147,500 M3 oleh sumber gas yang berasal dari Bontang.

(2)

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN BEKASI

I - 2 Dengan ketentuan yang tertuang dalam UU 26/2007 Pasal 4 ayat 5, Kawasan Sumur Gas di Kecamatan Babelan dapat dinyatakan sebagai kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam yang didalamnya mempunyai pengaruh besar terhadap pengembangan tata ruang di wilayah sekitarnya dan merupakan kawasan peruntukan pertambangan dengan menjamin kepastian hukum dalam pelaksanaan kegiatan sektor ESDM, khususnya kegiatan pertambangan.

Didalam arahan RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011 – 2031 untuk rencana system jaringan energi meliputi pipa minyak dan gas bumi, listrik dan gardu induk, jaringan transmisi dan tenaga listrik. Pengembangan system jaringan pipa minyak dan gas bumi diarahkan di sepanjang sempadan sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL), saluran sekunder, ladang minyak Tambun dan saluran induk Tarum Barat dan Pondok Barat dan lainnya.

Untuk pengembangan gas kota

(city gas)

di Kabupaten Bekasi diarahkan dikawasan permukiman perkotaan meliputi Kec. Cibitung, Karangbahagia, Tambun Utara, Sukatani, Sukawangi, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Tambun Selatan dan Serang Baru. Diharapkan dengan adanya hal tersebut mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk melakukan percepatan kegiatan dalam rangka melaksanakan pembangunan jaringan gas kota.

Dalam rangka Penataan Jalur Pipa Gas agar sesuai arahan didalam RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011 -2031 maka dilakukan kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas.

1.2

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

1. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk melakukan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas di Wilayah Kabupaten Bekasi.

2. Tujuan dari studi ini adalah melakukan penataan di sepanjang jaringan pipa gas sebagai masukan dalam rekomendasi pengendalian penggunaan lahan.

1.3

SASARAN PEKERJAAN

Target/Sasaran pekerjaan yang ingin dicapai adalah tersusunnya penataan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas di Wilayah Kabupaten Bekasi, agar dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kabupaten Bekasi 2011 – 2031 yang telah ditentukan, antara lain meliputi :

(3)

2. Penataan Jaringan induk perpipaan gas sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan tata ruang yang lebih rinci (Rencana Detail Tata Ruang Kota)

3. Interkoneksi jaringan induk perpipaan gas yang direncanakan dengan jaringan perpipaan gas proyek ESDM.

1.4

DASAR HUKUM

Adapun yang menjadi dasar hukum kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas di Kabupaten Bekasi adalah:

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai

6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN 7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan 9. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2012 tentang RTR Pulau Jawa dan Bali

10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang RTR KSN Jabodetabekpunjur 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan RTH

Kawasan Perkotaan

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan

14. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi

15. Keputusan Menteri ESDM Nomor 2700 K/11/MEM/2012 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2012-2025

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi nomor 12 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031

(4)

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN BEKASI

I - 4

1.5

RUANG LINGKUP WILAYAH DAN KEGIATAN

1.5.1

Ruang Lingkup Wilayah

Pelaksanaan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas di Wilayah Kabupaten Bekasi sangat terkait dengan sistem dan jaringan yang telah ada. Sehingga untuk melaksanakan kegiatan tersebut, khususnya dalam hal pengumpulan dan pengolahan data terkait, tidak terbatas di Kabupaten Bekasi saja. Adapun Peta Administrasi Kabupaten Bekasi dapat dilihat pada Gambar 1.1.

1.5.2 Ruang Lingkup Kegiatan

a. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data terkait meliputi kondisi lapangan gas Kabupaten Bekasi saat ini, yakni keberadaan sumur gas dan jaringan perpipaan yang ada, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan Rencana Penataan Kawasan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas di Kabupaten Bekasi;

b. Mengidentifikasi konsideran produk hukum baik dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Daerah yang melandasi kegiatan peraturan zonasi (

Zoning Regulation

) Kawasan Perkotaan dan melakukan deliniasi kawasan peruntukan pertambangan;

c. Melakukan perencanaan jaringan gas kota, untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota, termasuk interkoneksi baik jaringan maupun sumber daya (pasokan), dalam upaya meningkatkan keandalan pengoperasiannya;

d. Melakukan analisis kelembagaan dengan merumuskan permasalahan yang mungkin timbul dalam pengembangan sistem utilitas kota, khususnya jaringan gas kota, dikaitkan dengan kondisi fisik, kondisi lingkungan serta kondisi kelembagaan yang ada di Kabupaten Bekasi;

e. Melakukan koordinasi/konsultasi/pembahasan/diskusi dengan pihak terkait untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

1.6

SISTEMATIKA LAPORAN

Adapun laporan pendahuluan ini berisi beberapa hal, diantaranya:

1. Bab 1 Pendahuluan

(5)
(6)

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN BEKASI

I - 6 2. Bab 2 Tinjauan Kebijakan dan Teori

Bab ini menguraikan tentang kebijakan-kebijakan dan teori yang terkait dengan rencana penataan kawasan di sepanjang jaringan pipa gas. Kebijakan itu bisa diperoleh dari peraturan-peraturan perundang-undangan yang bisa mendukung penataan kawasan di sepanjang jaringan pipa gas.

3. Bab 3 Gambaran Umum Kab Bekasi

Bab ini menguraikan gambaran umum Kabupaten Bekasi dan juga membahas terkait kondisi eksisting jaringan pipa gas eksisting di Kabupaten Bekasi,

4. Bab 4 Metodologi Pekerjaan

Menguraikan tentang metodologi pelaksanaan pekerjaan untuk menjawab keseluruhan harapan pada keluaran pekerjaan beserta tujuan akhir dari pekerjaan.

5. Bab 5 menguraikan tentang rencana kerja dan organisasi pelaksanaan pekerjaan

Bab ini membahas program kerja baik dari jadwal maupun langkah-langkah kegiatan dalam penyusunan Rencana Penataan Kawasan di Sepanjang Jaringan Pipa Gas di Kabupaten Bekasi sehingga diharapkan penyelesaian setiap tahapan pekerjaan dapat tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, bab ini juga berisikan mengenai Struktur organisasi, tenaga ahli dan jadwal penugasan tenaga ahli.

1.7

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka berfikir pekerjaan merupakan arahan dan permintaan dari dinas tata ruang, untuk mendapatkan alur pikir sehingga dapat ditemukan benang merah persoalan pekerjaan untuk dapat dipahami bersama dan menjadi fokus tim ahli dalam menghasilkan keluaran dan tujuan pekerjaan.

Tim ahli memandang bahwa persoalan dampak pembangunan jaringan pipa gas dan sumur gas yang ada di Kabupaten Bekasi diakibatkan masih belum dipahaminya peraturan terkait minyak dan gas, penataan ruang dan pemerintah daerah sehingga bias-bias pengaturan terlihat sangat jelas dan kuat.

Beberapa pengaturan terkait koordinasi dan peranan kemasyarakatan dan lingkungan sebenarnya diatur didalam batang tubuh undang-undang minyak dan gas dan dapat dijadikan sebagai bentuk intervensi penanganan dampak bersama dengan KemenESDM, Pertamina Gas EP Jawa, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten.

(7)

berdampak kepada saat ini dan sangat merugikan masyarakat. Oleh karenanya perlu pengaturan pengendalian fungsi ruang yang dilintasi oleh pipa (hak lintas pipa).

Gambar

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Bekasi
Gambar 1.2 Kerangka berfikir pekerjaanSumber: analisis tim ahli, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan,

Sebagai bentuk upaya pembendungan akan stigma negatif masyarakat global terhadap Islam (Islamophobia), dalam hal ini berbagai upaya sudah banyak dilakukan pada dasarnya,

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

• Kamera atau handphone yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan adanya dokumen atau bukti pencatatan oleh IRTP, dan gambaran kondisi sarana produksi pangan

Berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai dengan tahap segmentasi, maka dirumuskan persoalan dalam penelitian ini, yaitu bagaimana cara mensegmentasi Aksara Jawa

 Laba yang dihasilkan setiap tahun tidak menggambarkan tingkat pengembalian yang sesungguhnya dari umur kegunaan aktiva (dalam matching principle, beban

Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin

Terkait dengan permasalahan kolam yaitu penggunaan kolam yang tidak sesuai dengan kondisi pada suatu wilayah akan memberikan hasil yang kurang maksimal.Demikian halnya