• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

VII - 1

BAB VII

RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA 7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal. Penanganan kawasan Permukiman kumuh sesuai amanat Perpres Nomor 2 tahun 2014 tentang RPJMNAS, salah satunya mengamanatkan agar tercapainya target universal akses pada masa akhir periode tahun 2019 (100-0-100)

7.1.1 Kondisi Eksisting

i. Data kondisi eksisting kawasan kumuh

Kawasan peruntukan permukiman perkotaan adalah bagian dari kawasan perkotaan yang diperuntukan untuk tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan yang sekaligus juga menyediakan pusat-pusat pelayanan sesuai fungsi kawasan perkotaan yang disandangya meliputi fungsi PKL dan PPK. Berdasarkan hasil analisis program Rencana Program Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP Kab. Bangli) tahun 2016, berdasarkan hasil identifikasi profil permukiman kumuh perkotaan bangli, bahwa kawasan permukiman kumuh perkotaan di kabupaten bangli tersebar di empat kelurahan di Kecamatan Bangli. Luas kawasan permukiman kumuh perkotaan di kabupaten bangle berdasarkan hasil identifikasi program RP2KPKP adalah seluas 197,4 ha.

Sebaran kawasan permukiman perkotaan:

(1) Pemusatan permukiman kawasan perkotaan Bangli meliputi Kelurahan Kubu, Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan dan Kelurahan Bebalang;

(2) Pemusatan permukiman kawasan perkotaan Kintamani meliputi Desa Kintamani, Desa Batur Utara, Desa Batur Selatan, Desa Batur Tengah dan Desa Bayung Gede;

(3) Pemusatan permukiman kawasan perkotaan Tembuku meliputi Desa Tembuku dan Desa Jehem;

(4) Pemusatan permukiman kawasan perkotaan Susut meliputi Desa Sulahan;dan (5) Pemusatan permukiman kawasan perkotaan Kayuamba meliputi Desa Tiga.

(2)

VII - 2

Tabel 7.1 Lokasi Kumuh Hasil Verifikasi Tahun 2016

Lokasi* Luasan (Ha) Lokasi* Luasan (Ha) Ada Tidak Ringan Sedang Berat Ya Tidak Ada Tidak Sudah Belum

1 Desa Batur Selatan 6.31 v v v v v Sudah tertangani

2 Desa Batur Tengah 7.00 v v v v v Sudah tertangani

3 Desa Batur Utara 16.00 v v v v v Sudah tertangani

4 Desa Kintamani 43.03 v v v v v Sudah tertangani

5 Desa Bayung Gede 10.76 v v v v v Sudah tertangani

6 Kelurahan Kubu 5.50 Kws. Kb 1, Kel. Kubu 11.37 v v v v v

7 Kws. Kb 2, Kel. Kubu 17.69 v v v v v 8 Kws. C1, Kel. Cempaga 40.47 v v v v v 9 Kws. C2, Kel. Cempaga 32.68 v v v v v 10 Kws. K1, Kel. Kawan 26.02 v v v v v 11 Kws. K2, Kel. Kawan 23.46 v v v v v 12 Kws. B, Kel. Bebalang 45.71 v v v v v Jumlah 88.6 197.4 Profil Permukiman Kumuh NO

Kategori Kumuh Kawasan Prioritas

Keterangan Peta 1 : 5000

(shp) Lokasi Kumuh Berdasarkan SK

Walikota/Bupati

Lokasi Kumuh Berdasarkan Verifikasi RP2KPKP 2016

Berita Acara Hasil Verifikasi

Tabel 7.2 Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

ii. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan adalah bagian dari kawasan perdesaan yang diperuntukan untuk tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan yang sekaligus juga menyediakan pusat-pusat pelayanan kawasan perdesaan sesuai fungsi kawasan yang disandangya baik PPL maupun kawasan perdesaan murni.

iii. Potensi dan Tantangan Pengembangan kawasan Permukiman

Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman pada tingkat nasional antara lain:

Tantangan pengembangan permukiman diantaranya:

1. Masih luasnya kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, dan pelayanan infrastruktur yang masih terbatas.

2. Masih terbatasnya prasarana sarana dasar pada daerah tertinggal, daerah terpencil, dan kawasan perbatasan.

(3)

VII - 3 4. Pencapaian target/sasaran pembangunan dalam Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya

sektor Pengembangan Permukiman.

5. Pencapaian target Universal Akses (100-0-100), termasuk didalamnya pencapaian Program-Program Pro Rakyat

6. Perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan bidang Cipta Karya khususnya kegiatan Pengembangan Permukiman yang masih rendah

7. Memberikan pemahaman kepada pemerintah daerah bahwa pembangunan infrastruktur permukiman yang saat ini sudah menjadi tugas pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Berdasarkan data informasi dari dokumen RPKPP Kabupaten Bangli yang diperoleh dari data sekunder dan observasi lapangan, dapat dilihat potensi, permasalahan, hambatan serta tantangan yang terdapat di Kawasan Prioritas Kintamani Kabupaten Bangli. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Bangli No Permasalahan Pengembangan Permukiman Tantangan Pengembangan Permukiman Alternatif Solusi (1) (2) (3) (4) Aspek Teknis • Pada kantong-kantong permukiman kondisi kepadatan bangunan cukup

padat.

• Pada koridor utama, fisik bangunan yang berkembang

utamanya bangunan perdagangan dan jasa kurang

memperhatikan estetika bangunan tradisional dan sampai memanfaatkan trotoar.

• Masih terdapat jalan lingkungan yang berupa jalan tanah.

• Kondisi jalan lingkungan yang

sempit, menyulitkan pergerakan (hanya dapat

dilintasi 1 sepeda motor) seperti permukiman di sekitar kantor Desa Batur Selatan dan kantor Desa Batur Tengah.

• Kawasan yang dekat dengan Gunung Batur yang merupakan gunung

berapi yang masih aktif dan potensi

erosi akibat kelerengan yang curam pada beberpa bagian kawasan menjadi tantangan dalam melaksanakan pembangunan permukiman. • Penerapan regulasi dalam pelaksanaan pembangunan agar memperhatikan estetika tradisional bali

• Kondisi fisik jalan yang akan menurun

(4)

VII - 4 • Jalan lingkungan sebagian

besar belum memiliki nama jalan.

• Saluran drainase di kawasan yang menjadi satu dengan saluran limbah cuci rumah tangga.

• Saluran drainase yang kondisi fisiknya sudah hancur, dan terdapat juga sluran drainase yang kondisinya penuh timbunan sampah.

• Pengankutan sampah belum menjangkau pada seluruh kawasan permukiman. Hanya melewati jalan utama di kawasan.

• Pada Kawasan Prioritas Kintamani belum terdapat sistem pengolahan limbah rumah tangga terdapu.

• Pada permukiman yang lokasinya berada di dalam (tidak pada koridor jalan utama) dijumpai pengelolaan sampah dilakukan secara

tradisional melaui pembakaran.

• Pelayanan PDAM belum menjangkau seluruh kawasan permukiman.

• Bagian kawasan yang belum terlayani seperti di desa Bayung Gede, dimana penduduk memnuhi kebutuhan air dengan cara

menampung air hujan dan membeli.

• Terdapat bagian kawasan yang memanfaatkan mata air untuk memenuhi kebutuhan air, namun biaya operasional untuk mengalirkan air dari mata air ke permukiman

seiring dengan perkembangan

waktu, intensitas penggunaan.

• Pertambahan

penduduk baik dari kelahiran maupun migrasi akan mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan pelayanan air minum. • Tantangan untuk menciptakan

teknologi yang dapat meminimalisir biaya operasional guna memanfaatkan mata air yang tersedia dalam pemenuhan kebutuhan air minum. • Pola hidup masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke saluran drainase dapat mengakibatkan pendakalan, tersumbatnya saluran drainase, dan pencemaran. • Peningkatan aktivitas masyarakat dan peningkatan jumlah penduduk serta pola hidup yang kurang

sehat dapat menimbulkan

permasalahan limbah di Kawasan Prioritas Kintamani.

(5)

VII - 5 sangat tinggi.

Aspek Kelembagaan

1) Masih kentaranya ego sektoral dalam penangan permasalahan

pengembangan permukiman

2) Masih adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan pengembangan

permukiman

• Kondisi fisik jalan yang akan menurun seiring dengan perkembangan

waktu, intensitas penggunaan.

• Pertambahan

penduduk baik dari kelahiran maupun migrasi akan mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan pelayanan air minum. • Tantangan untuk menciptakan

teknologi yang dapat meminimalisir biaya operasional guna memanfaatkan mata air yang tersedia dalam pemenuhan kebutuhan air minum. • Pola hidup masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke saluran drainase dapat mengakibatkan pendakalan, tersumbatnya saluran drainase, dan pencemaran. • Peningkatan aktivitas masyarakat dan peningkatan jumlah penduduk serta pola hidup yang kurang

sehat dapat menimbulkan permasalahan limbah di Kawasan Prioritas 1)Penyatuan Pemahaman Antar SKPD terkait Pengembang an Permukiman

(6)

VII - 6 Kintamani.

Aspek Pembiayaan

1) Minimnya Pembiayaan Pengembangan

Permukiman baik dari APBD II, APBD I maupun dari APBN 1) Penentuan skala prioritas pembangunan khususnya pada sektor pengembanga n permukiman Aspek Peran Serta Masyarakat/

Swasta 1) Minimnya peranserta Masyarakat dalam pembangunan pengembangan Permukiman 2) Minimnya Peranserta CSR 1) Sosialisa kepada masyarakat dan sektor swasta bahwa pembangunan pengembanga n permukiman merupakan urusan bersama antara masyarakat dan pemerintah Aspek Lingkungan Permukiman

1) Kurangnya lengkapnya dokumen perencanaan terkait lingkungan Permukiman di Kabupaten Bangli 1) Penyusunan Dokumen perencanaan terkait Lingkungan Permukiman yang Operasional

iv. Pemetaan dan evaluasi program-program yang telah dilaksanan di kabupaten Bangli

No PROGRAM SEKTOR LOKASI

PERMUKIMAN

KETERANGAN

1 Peningkatan system dan peningkatan kualitas jaringan jalan lingkungan

PKP Perkotaan/ Perdesaan

(7)

VII - 7 2 Peningkatan system dan

peningkatan kualitas saluran drainase lingkungan PKP Perkotaan/ Perdesaan 3 Peningkatan Pelayanan Persampahan PLP Perkotaan 4 Pengembangan system air

limbah komunal

PLP Perkotaan/ Perdesaan 5 Penyediaan Air Bersih PAM Perkotaan/

Perdesaan 6 Penataan Ruang Terbuka/Taman PBL perkotaan 7.1.2 Sasaran Program NO URAIAN SASARAN PROGRAM TOTAL LUAS KAWASAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KET (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) I Kawasan Kumuh Perkotaan 197,4

7.1.3 Usulan Kebutuhan Program

Tabel Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk 5 Tahun

(8)
(9)
(10)

VII - 10

7.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) 7.2.1 Kondisi Eksisting

i. Data Kondisi Perda Bangunan Gedung dan NSPK Lainnya

Tabel 7. ..Peraturan Daerah/Peraturan Walikota/Peraturan Bupati terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan

No Perda/Peraturan Gubernur/

Peraturan Bupati/Peraturan lainnya Amanat

Jenis Produk Pengaturan Nomor & Tahun Tentang (1) (2) (3) (4) (5)

1 BANGUNAN GEDUNG 7 tahun 2015 Bangunan Gedung

UU NO 28 TAHUN 2002

ii. Kondisi Kota Pusaka dan Kota Hijau

Berdasarkan amanat perda RTRW Kabupaten Bangli, bahwa kawasan ruang terbuka dan ruang terbuka hujau merupakan kawasan perlindungan setempat. Kawasan ruang terbuka hijau dan RTHK dikembangkan dengan tujuan menjaga keserasian dan keseimbangan antara lahan terbangun dan ruang terbuka yang berfungsi sebagai resapan air.

Jenis ruang terbuka hijau di wilayah kabupaten meliputi: a. kawasan jalur hijau;

b. sabuk hijau berupa kawasan hutan, pertanian, persawahan, perkebunan; c. taman kota yang tersebar di kawasan perkotaan pada berbagai skala; d. taman pada obyek wisata;

e. taman pada permukiman; f. hutan kota;

g. setra yang tersebar diseluruh desa adat/pekraman; h. kuburan umum;

i. Taman Makam Pahlawan; j. lapangan olah raga; k. lapangan upacara; l. parkir terbuka;

m. jalur di bawah tegangan tinggi;

n. sempadan sungai dan sempadan danau;

besaran minimal penyediaan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK), minimal 40% (empat puluh persen) dari luas Kawasan Perkotaan Bangli dan minimal 50% (lima puluh persen) dari luas Kawasan Perkotaan Kintamani;

(11)

VII - 11 iii. Potensi dan tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain:

Penataan Lingkungan Permukiman:

• Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;

• Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan infrastruktur guna pengembangan lingkungan

permukiman;

• Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage;

• Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan

lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM.

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara:

• Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif dan efisien dalam pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;

• Masih kurangnya perda bangunan gedung untuk kota metropolitan, besar, sedang, kecil di seluruh Indonesia;

• Meningkatnya kebutuhan NSPM terutama yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan bangunan gedung

(keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan); • Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;

• Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat perhatian;

• Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan; • Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan;

• Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien;

• Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.

(12)

VII - 12

Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:

• Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka, sarana olah raga.

Kapasitas Kelembagaan Daerah:

• Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana dalam pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk

pengawasan;

• Masih adanya tuntutan reformasi peraturan perundang-undangan dan peningkatan pelaksanaan otonomi dan desentralisasi;

• Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung di daerah dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.

No Aspek PBL Permasalahan yang

dihadapi Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi (1) (2) (3) (4) (5)

I. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

1. Aspek Teknis Kualitas penataan lingkungan permukiman dan kualitas penataan permukiman tradisional yang kurang baik. Dengan permasalahan tersebut maka sangat diperlukan adanya penataan lingkungan pedesaan dan lingkungan desa tradisional sebagai aset budaya di Kabupaten Bangli.

(13)

VII - 13 2. Aspek Kelembagaan 3. Aspek Pembiayaan 4. Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta 5. Aspek Lingkungan Permukiman

II. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

1. Aspek Teknis Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan. 2. Aspek Kelembagaan 3. Aspek Pembiayaan 4. Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta 5. Aspek Lingkungan Permukiman

III. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

1. Aspek Teknis Jumlah Penduduk Miskin sebanyak jiwa (%)

(14)

VII - 14 •

2. Aspek

Kelembagaan • Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat 3. Aspek Pembiayaan 4. Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta 5. Aspek Lingkungan Permukiman

Tabel Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No Uraian Satuan Kebutuhan Tahun

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) M2 2. Ruang Terbuka M2 3. PSD unit 4. PS Lingkungan unit 5. HSBGN laporan 6. Pelatihan Teknis laporan

(15)

VII - 15 Tenaga

Pendata HSBGN

7. lainnya

II Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

1. Bangunan Fungsi Hunian unit 2. Bangunan Fungsi Keagamaan unit 3. Bangunan Fungsi Usaha unit 4. Bangunan Fungsi Sosial Budaya unit 5. Bangunan Fungsi Khusus unit 6. Pembangunan Gedung Negara laporan 7. lainnya

III Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

P2KP ainnya

7.2.2 Sasaran Program

Program-Program Penataan Bangunan dan Lingkungan, terdiri dari: a. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman;

b. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara; c. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan.

Untuk penyelenggaraan program-program pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) maka dibutuhkan Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) yang mencakup antara lain rencana kegiatan rinci, indikator kinerja, komitmen Pemda dalam mendukung pelaksanaan kegiatan melalui penyiapan dana pendamping, pengadaan lahan jika

(16)

VII - 16 diperlukan, serta pembentukan kelembagaan yang akan menangani pelaksanaan proyek serta mengelola aset proyek setelah infrastruktur dibangun.

7.2.3 Usulan Program dan Kegiatan PBL

Pada bagian ini usulan program dan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kabupaten/Kota akan dirangkum dalam tabel (DISESUAIKAN DENGAN BAB VIII)

7.3 Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 7.3.1 Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM

Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di Kabupaten Bangli dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dilakukan oleh PDAM dan PAMDES. Perkembangan dan aktivitas masyarakat saat ini telah mengalami peningkatan sehingga peningkatan prasarana air minum sangat mendesak dilakukan. Penyediaan air minum baik oleh PDAM maupun PAMDES perlu dilakukan evaluasi sistem jaringan secara menyeluruh baik menyangkut kebutuhan air baku maupun peningkatan sistem jaringan di tingkat transmisi dan distribusi.

PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) merupakan instansi pemerintah yang mengelola air bersih di Kabupaten Bangli. PDAM Kabupaten Bangli ini melayani sebagian masyarakat yang ada di Kabupaten Bangli ini. Secara keseluruhan terdapat 14 unit pengelolaan air yang tersedia, dimana unit-unit tersebut adalah unit Kabupaten Bangli, unit Kubu, Tamanbali, Tembuku, Peninjoan, Undisan, Tambahan, Damulih, Abuan, Susut, Selat, Malet, Kintamani, dan unit Kedui. Keempat belas unit tersebut masing-masing memiliki sumber pengambilan air yang berbeda-beda.

Kapasitas produksi terbesar dari unit-unit tersebut adalah pada unit Kintamani yang bersumber dari mata air Pebini dengan kapasitas produksi sebesar 40 lt/detik. Sedangkan kapasitas produksi terkecil diperoleh dari mata air Yeh Bulan yang terletak pada unit Undisan, dengan kapasitas produksi hanya sebesar 2 lt/detik. Pelanggan air bersih PDAM Kabupaten Bangli saat ini, berdasarkan Laporan Bulanan Teknik PDAM bulan Juni tahu 2016, mencapai 15.912 SR dan 64 KU.

(17)

VII - 17 Penyediaan air bersih dalam skala kecil di perdesaan yang tidak dijangkau oleh PDAM sebagian dikelola oleh lembaga desa (PAMDES). Penduduk desa/lembaga desa melakukan pengelolaan untuk memenuhi kebutuhan air minum secara swadaya.

Berdasarkan laporan teknik PDAM Kabupaten Bangli pada bulan Juni 2016, tingkat cakupan pelayanan air bersih PDAM adalah sebesar 33,54 % atau sebanyak 75.027 jiwa dari total penduduk Kabupaten Bangli sebanyak 223.672 jiwa penduduk. Dimana jumlah penduduk perkotaan yang sudah mendapat pelayanan PDAM sebanyak 22.238 jiwa dan jumlah penduduk pedesaan yang sudah mendapat pelayanan PDAM sebanyak 52.789 jiwa. Sedangkan berdasarkan data dasar prasarana air minum provinsi dan kabupaten/kota dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli tahun 2016, tingkat pelayanan air minum rata-rata di Kabupaten Bangli adalah 49%. Dengan tingkat pelayanan air minum yang dilakukan oleh PAMDES sebesar 18,86 dan tingkat pelayanan air minum non perpipaan sebesar 4,63%.

Tingkat konsumsi air rata-rata di Kabupaten Bangli untuk kebutuhan air domestik adalah 120 Lt/orang/hari. Konsumsi air untuk kebutuhan domestik berbeda-beda di setiap unit PDAM, yaitu antara 60 – 150 Lt/orang/hari. Sedangkan, konsumsi air untuk kebutuhan air non domestik adalah 20% dari kebutuhan air domestik atau sebesar 24 Lt/orang/hari.

Sebagian besar unit PDAM Kabupaten Bangli menggunakan pompa dalam distribusi airnya. Jumlah keseluruhan reservoir yang dimiliki oleh PDAM Kabupaten Bangli adalah sebesar 30 buah, dengan satu reservoir yang tidak terpakai di Kelurahan Kubu. Pada bulan Januari hingga Desember tingkat kebocoran yang dialami oleh PDAM Kabupaten Bangli mengalami fluktuasi naik-turun. Dimana kebocoran produksi terbesar terjadi pada bulan Oktober dengan presentasi jumlah kebocoran terhadap produksi adalah sebesar 34,80% dan kebocoran terhadap distribusi sebesar 33,82 %. Rincian mengenai air produksi, air distribusi, air terjual dan kebocoran air PDAM Kabupaten Bangli dapat dilihat pada Tabel 3.1.

(18)

VII - 18

Tabel 3.1 Rekapitulasi Air Produksi, Air Distribusi, Air Terjual dan Kebocoran Air PDAM

Kabupaten Bangli Tahun 2016

(M³) (%) (M³) (%) 1 Januari 372.866 372.866 277.639 95.227 25,54 95.227 25,54 2 Pebruari 367.574 367.574 261.033 106.541 28,98 106.541 28,98 3 Maret 368.028 368.028 248.879 119.149 32,37 119.149 32,37 4 April 375.498 375.498 259.364 116.134 30,93 116.134 30,93 5 Mei 376.282 376.283 261.305 114.977 30,56 114.978 30,56 6 Juni 382.302 380.488 257.508 124.794 32,64 122.980 32,32 7 Juli 384.556 379.112 272.339 112.217 29,18 106.773 28,16 8 Agustus 376.517 371.074 249.866 126.651 33,64 121.208 32,66 9 September 380.614 375.170 282.872 97.742 25,68 92.298 24,60 10 Oktober 369.504 364.061 240.918 128.586 34,80 123.143 33,82 11 Nopember 379.098 373.655 277.440 101.658 26,82 96.215 25,75 12 Desember 382.061 376.618 258.414 123.647 32,36 118.204 31,39 JUMLAH 4.514.900 4.480.427 3.147.577 1.367.323 30,28 1.332.850 29,75

NO BULAN PRODUKSI (M³) DISTRIBUSI (M³) TERJUAL (M³)

KEBOCORAN

THD. PRODUKSI THD. DISTRIBUSI

Sumber: PDAM Kabupaten Bangli Tahun 2016

Ibu kota Kabupaten

1. Jaringan Perpipaan (JP)

Jaringan perpipaan air minum di Ibukota Kabupaten Bangli dilayani oleh PDAM Kabupaten Bangli Unit PDAM Bangli. Daerah pelayanan unit PDAM Bangli merupakan wilayah perkotaan, yang meliputi Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan, Keluruhan Bebalang, Dusun Umanyar, Dusun Kuning dan Dusun

(19)

VII - 19 Jelekungkang. Uraian pelayanan air minum jaringan perpipaan Unit PDAM Bangli, sebagai berikut :

1) Unit Air Baku

SPAM Cabang Bangli ini bersumber dari mata air dan sumur bor yang terletak dilokasi yang berbeda-beda. Sumur bor yang digunakan berjumlah 1 buah dan mata air yang digunakan berjumlah 6 buah. Berikut ini merupakan uraian unit air baku SPAM Cabang Bangli.

Tabel 3.2 Uraian Unit Air Baku SPAM Cabang Bangli

Uraian Nama Sumber Jenis Sumber

SPAM Cabang Bangli

MA.Tirta Gamongan Mata Air MA Kayubihi Mata Air MA Tegal Suci Mata Air

MA Arca Mata Air

MA Tirta Barong Mata Air MA Cingang Mata Air MA Jaga Satru Mata Air Sumber: PDAM Kab. Bangli Tahun 2016

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Bangli dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.penjelasan mengenai unit produksi SPAM Cabang Bangli dapat diuraiakan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.3 Uraian Unit Produksi SPAM Unit Bangli

Uraian Nama Sumber Jenis

Sumber Kapasitas Terbangun (l/dtk) Kapasitas Produksi (l/dtk) Jenis Produksi SPAM Cabang Bangli

Tirta Gamongan Mata Air 30 16 Chlorinasi MA Kayubihi Mata Air 27,5 21,53 Chlorinasi MA Tegal Suci Mata Air 7,5 5 Chlorinasi

(20)

VII - 20

MA Arca Mata Air 6 5 Chlorinasi

MA Tirta Barong Mata Air 15 12 Chlorinasi MA Cingang Mata Air 10 10 Chlorinasi MA Jaga Satru Mata Air 6 6 Chlorinasi Sumber: PDAM Kab. Bangli Tahun 2016

Kondisi bangunan reservoir yang ada dalam SPAM Cabang Bangli masih baik, namun diperlukan beberapa tes tentang uji kelalaian bangunan. Selain itu, untuk perawatan dan pemeliharaan bagian dalam bangunan reservoir tersebut penting untuk diperhatikan.

3) Unit Distribusi

Unit distribusi pada SPAM Cabang Bangli dapat dikatakan masih dalam kondisi yang kurang baik, karena berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Cabang Kabupaten Bangli Tahun 2016, dikatakan bahwa kebocoran yang terjadi adalah sebesar 29,75 % atau sebesar 1.332.850 M3 dari kapasitas air distribusi total

sebesar 4.480.427 M3.

4) Unit Pelayanan

Daerah layanan yang dilayani oleh Unit PDAM Bangli ini meliputi Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan, Keluruhan Bebalang. Selain itu unit ini juga memberikan suplai air pada daerah Tamanbali, dengan daerah layanan meliputi Dusun Umanyar, Dusun Kuning, dan Dusun Jelekunkang. Kegiatan suplai air tersebut dapat terlaksana karena pada PDAM Cabang Bangli terdapat dua reservoir dengan kapasitas total sebesar 2000 m3, yang terletak di Kelurahan

Kubu. Tingkat pelayanan PDAM Cabang Bangli sebesar 5.256 jumlah SR atau sejumlah 22.238 jiwa dari total 25.155 jiwa penduduk yang ada. Rincian jumlah penduduk di daerah pelayanan dan jumlah penduduk terlayani di Unit PDAM Bangli ditunjukkan pada Tabel 3.4 berikut.

(21)

VII - 21

Tabel 3.4 Cakupan Pelayanan Air Minum di Unit PDAM Bangli

Kelurahan Cempaga 7.824 991 4.955 - 4.955 Kelurahan Kawan 10.650 1.190 5.950 - 5.950 Kelurahan Bebalang 5.074 1.784 8.920 2 40 8.960 Dusun Umanyar(Tamanbali) 484 75 375 - 375 Dusun Kuning(Tamanbali) 238 39 195 - 195 Dusun Jelekungkang(T.bali) 885 157 785 - 785 25.155 4.236 21.180 2 40 21.220 Jml. Pddk KU Jml. Pddk Terlayani

Kelurahan, Desa/ Dusun Jml. Pddk SR Jml. Pddk

SR KU

Sumber : Laporan Teknik PDAM Kabupaten Bangli

2. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

Sumber air yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air minum dengan sistem non perpipaan adalah melalui pembuatan cubang, bak air, kolam UPR dan Penampungan Air Hujan (PAH). Bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan penampungan air yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari masyarakat di wilayah yang mengalami kesulitan air.

Tabel 3.5 Jumlah Sarana Air Bersih Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

di Kabupaten Bangli

Lokasi

Jumlah IKK Tingkat

Jenis Jumlah Terlayani Pelayanan

1 Kecamatan Susut Desa Susut Cubang 1 321 26.34

Jumlah 321 2.99

Desa Langgahan Kolam UPR 1 77 25.00

Desa Abang Dinding PAH 1 119 20.00

Desa Batur Tengah Cubang 1 70 11.27

Desa Belantih Cubang 1 122 20.00

Desa Belanga Cubang 1 29 20.00

Jumlah 418 1.81

Desa Pengotan Cubang 1 514 53.50

Desa Landih PAH 1 363 40.00

Jumlah 877 7.76

4 Kecamatan Tembuku Desa Yangapi Cubang 1 890 49.00

Jumlah 890 10.16 2,507 4.63 2 3 Jumlah Kecamatan Bangli Kecamatan Kintamani Parameter Modul No. Desa/Kelurahan Kecamatan

(22)

VII - 22 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, 2013

IKK

Pelayanan jaringan perpipaan air minum Ibukota Kecamatan (IKK) di Kabupaten Bangli dilakukan oleh PDAM yang meliputi 4 (empat) kecamatan. Pelayanan PDAM di Kecamatan Susut terdiri dari Unit Demulih, Unit Abuan, Unit Susut, Unit Selat dan Unit Malet. Pelayanan di Kecamatan Kintimani dilayani oleh Unit Kintamani. Pelayanan IKK di Kecamatan Bangli terdiri dari Unit Kubu dan Unit Tamanbali. Sedangkan pelayanan di Kecamatan Tembuku terdiri dari Unit Tembuku, Unit Peninjoan, Unit Undisan, Unit Tamabhan dan Unit Kedui.

1. Kecamatan Bangli

Pelayanan jaringan perpipaan air minum di Kabupaten Bangli terdiri dari 3 unit, yaitu Unit Bangli, Unit Tembuku dan Unit Tamanbali. Pelayanan jaringan perpipaan pada Unit PDAM merupakan pelayanan untuk Ibukota Kabupaten dimana wilayah yang dilayani merupakan wilayah perkotaan di Kabupaten Bangli. Sedangkan untuk pelayanan air minum IKK di Kecamatan Bangli terdiri dari 2 unit, yaitu Unit Kubu dan Unit Tamanbali. Daerah pelayanan jaringan perpipaan eksisting PDAM Kabupaten Bangli di Kecamatan Bangli dapat dilihat pada Gambar 3.5. Uraian pelayanan jaringan perpipaan di unit-unit pelayanan IKK di Kecamatan Bangli sebagai berikut.

a. SPAM Unit Tamanbali

1) Unit Air Baku

SPAM Cabang Tamanbali ini bersumber dari mata air yang terletak dilokasi yang berbeda-beda. Mata air yang digunakan berjumlah 2 buah, yakni mata air MA. Tirta Barong dan MA Yah Ehe.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Tamanbali dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.penjelasan mengenai unit produksi SPAM Cabang Tamanbali dapat diuraiakan pada Tabel 3.6 sebagai berikut.

(23)

VII - 23

Tabel 3.6 Uraian Unit Produksi SPAM Unit Tamanbali

Uraian Nama Sumber Jenis

Sumber Kapasitas Terbangun (l/dtk) Kapasitas Produksi (l/dtk) Jenis Produksi SPAM Cab. Tamanbali

MA Tirta Barong Mata Air 18 10 Chlorinasi

MA Yah Ehe Mata Air 3 3 Chlorinasi

Sumber: PDAM Kab. Bangli Tahun 2016

Untuk bangunan reservoir yang ada dalam SPAM Unit Tamanbali masih baik, namun diperlukan beberapa tes tentang uji kelalaian bangunan. Selain itu, untuk perawatan dan pemeliharaan bagian dalam bangunan reservoir tersebut penting untuk diperhatikan. Kapasitas terbangun dari mata air ini sendiri sebesar 28 lt/detik, dengan kapasitas produksinya juga sebesar 13 lt/detik. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dari total kapasitas yang tersedia, belum keseluruhan dapat termanfaatkan.

3) Unit Distribusi

Distribusi air yang dilakuakn oleh SPAM Unit Tamanbali ini sudah tergolong cukup baik, dimana kebocoran distribusi yang tercatat di PDAM Kabupaten Bangli Tahun 2016 adalah sebesar 6,38 % atau setara dengan 21.821 M3 dari kapasitas air

distribusi sebesar 342.144 M3.

4) Unit Pelayanan

PDAM Cabang Kubu ini hanya melayani dua daerah layanan yang meliputi Kelurahan Kubu dan Desa Kayubihi. Sedangkan pada wilayah layanan Desa Kayubihi, lingkup daerah layanannya tidak termasuk Dusun Pucangan. Jumlah reservoir yang terdapat pada unit ini adalah 4 (empat) buah dengan kapasitas total sebesar 400 m3. Cakupan layanan yang ada di unit ini meliputi 1.097 SR atau

(24)

VII - 24 pelayanannya sendiri sebesar 62,18 %, dalam artian belum semua warga dapat terlayani dengan baik.

b. SPAM Unit Kubu

1) Unit Air Baku

SPAM Cabang Kubu ini bersumber dari dua mata air yakni mata air MA Jangkaan dan Mata Air Gamongan 2.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Kubu dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut. Produksi dari SPAM Cabang Kubu ini digambarkan dari jumlah kapasitas terbangun yang sebesar 26 lt/detik dan kapasitas produksinya sebesar 21 lt/detik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber mata air ini belum termanfaatkan sepenuhnya.

3) Unit Distribusi

Pada SPAM Unit Kubu, tingkat kebocoran pipa distribusi berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Kabupateng Bangli adalah sebesar 30,16 %. Angka ini tergolong cukup tinggi, karena senilai dengan 101.737 M3 dari kapasitas distribusi

air total sebesar 337.370 M3. Sehingga perlu untuk dilakukan peningkatan agar

memperkecil kebocoran yang terjadi.

4) Unit Pelayanan

Daerah layanan dari unit PDAM Unit Tamanbali ini meliputi Desa Tamanbali dan Desa Bunutin dengan jumlah total reservoir sebanyak satu buah. Total kapasitasnya adalah sebesar 200 m3, dengan kapasitas tersebut unit ini mampu

melayani 1540 SR atau sebanyak 7460 jiwa dari total 8.635 jiwa penduduk. Sehingga tingkat layanan dari unit ini sendiri sebesar 86,39 %.

(25)

VII - 25 Jaringan perpipaan eksisting yang ada di Unit PDAM Kubu seperti dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.

2. Kecamatan Tembuku

Pelayanan air minum IKK di Kecamatan Tembuku terdiri dari 5 unit, yaitu terdiri dari Unit Tembuku, Unit Peninjoan, Unit Undisan, Unit Tambahan dan Unit Kedui. Daerah pelayanan jaringan perpipaan air minum eksisting PDAM Kabupaten Bangli di Kecamatan Tembuku dapat dilihat pada Gambar 3.10. Uraian pelayanan air minum jaringan perpipaan tiap unit pelayanan di Kecamatan Tembuku sebagai berikut.

a. SPAM Unit Tembuku

1) Unit Air Baku

SPAM Cabang Tembuku berproduksi dengan mengandalkan satu buah sumber mata air yakni mata air MA Tirta Anyar.

2) Unit Produksi

Unit produksi dari SPAM Unit Tembuku ini melakukan pengolahan air dengan pemberian desinfektan berupa chlor atau umum disebut dengan chlorinasi dengan dosis yang sesuai ketentuan.Namun, perlu untuk diperhatikan mengenai perawatan dari instalasi tersebut.kapasitas produksi dari mata air MA Tirta Anyar adalah sebesar 10 l/detik dengan kapasitas terbangun bernilai sama, yaitu 10 l/detik.

3) Unit Distribusi

Kebocoran yang terjadi pada unit distribusi di SPAM Unit Tembuku ini cukup besar. Berdasarkan data laporan teknik PDAM Bangli Tahun 2016, tingkat kebocoran distribusinya adalah sebesar 24,21 % atau setara dengan 30.124 M3

(26)

VII - 26 4) Unit Pelayanan

Ada tujuh daerah layanan yang dilayani oleh PDAM Unit Tembuku ini, yaitu meliputi Desa Tembuku, Dusun Penida Kaja, Dusun Penida Kelod, Dusun Tembuku Kaja, Dusun Tembuku Bekas, Dusun Tembuku Kawan, dan Dusun Tembuku Sesetan. Hanya tersedia satu unit reservoir pada PDAM Cabang Tembuku ini yaitu reservoir yang terletak di Dusun Penida Kaja, dengan kapasitas sebesar 100 M3.

Tingkat pelayanan pada unit ini adalah sebesar 448 SR atau setara dengan 2123 jiwa dengan total jumlah penduduk sebesar 3809 jiwa penduduk. Dengan ketersediaan reservoir dan kapasitanyayang terbatas unit ini hanya mampu melayani dengan persentase sebesar 55,74 %.

b. SPAM Unit Peninjoan

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Peninjoan ini bersumber dari mata air yang terletak dilokasi yang berbeda-beda.Mata air yang digunakan berjumlah 2 buah, yakni MA Kayuandari dan MA Paras Malem.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Peninjoan dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.penjelasan mengenai unit produksi SPAM Cabang Peninjoan dapat diuraiakan pada Tabel 3.7 sebagai berikut.

Tabel 3.7 Uraian Unit Produksi SPAM Unit Peninjoan

Uraian Nama Sumber Jenis

Sumber Kapasitas Terbangun (l/dtk) Kapasitas Produksi (l/dtk) Jenis Produksi SPAM Unit. Peninjoan

MA Paras Malem Mata Air 10 10 Chlorinasi MA Kayuan dari Mata Air 5 5 Chlorinasi Sumber: PDAM Kab. Bangli Tahun 2016

(27)

VII - 27 Untuk bangunan reservoir yang ada dalam SPAM Unit Peninjoan masih baik,

namun diperlukan beberapa tes tentang uji kelalaian bangunan.Selain itu, untuk perawatan dan pemeliharaan bagian dalam bangunan reservoir tersebut penting untuk diperhatikan.

3) Unit Distribusi

Distribusi air pada SPAM Unit Peninjoan ini tergolong cukup buruk, karena berdasarkan laporan teknis PDAM Bangli diperoleh bahwa persentase kebocoran yang terjadi adalah sebesar 32,24 % atau setara dengan 117.008 M3 dari total

kapasitas air distribusi sebesar 362.880 M3.

4) Unit Pelayanan

Daerah layanan PDAM Unit Peninjoan hanya berkisar di Desa Peninjoan saja. Dengan tingkat pelayanan sebesar 1340 SR atau 6909 jiwa dari total 8083 jiwa penduduk yang ada.sehingga persentase cakupan layanannya sebesar 85,48 %. Reservoir yang ada di unit ini berkapasitas kecil yaitu, rata-rata kapasitasnya adalah 50 M3 pada tiga unit reservoir yang ada.

Jaringan perpipaan eksisting yang ada di Unit PDAM Peninjoan seperti dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut.

c. SPAM Unit Undisan

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Undisan ini bersumber dari mata air yang terletak dilokasi yang berbeda-beda. Mata air yang digunakan berjumlah 2 buah, yakni MA Yeh Bulan dan MA Bengang.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Undisan dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.penjelasan mengenai unit produksi SPAM Unit Undisan dapat diuraiakan pada Tabel 3.8 sebagai berikut.

(28)

VII - 28

Tabel 3.8 Uraian Unit Produksi SPAM Unit Undisan

Uraian Nama Sumber Jenis Sumber

Kapasitas Terbangun (l/dtk) Kapasitas Produksi (l/dtk) Jenis Produksi SPAM Cab. Undisan

MA. Yeh Bulan Mata Air 4 2 Chlorinasi MA Bengang Mata Air 10 10 Chlorinasi Sumber: PDAM Kab. Bangli Tahun 2016

Untuk bangunan reservoir yang ada dalam SPAM Cabang Undisan masih baik, namun diperlukan beberapa tes tentang uji kelalaian bangunan.Selain itu, untuk perawatan dan pemeliharaan bagian dalam bangunan reservoir tersebut penting untuk diperhatikan.

3) Unit Distribusi

Unit distribusi pada SPAM Unit Undisan ini juga tergolong buruk, dimana berdasarkan data yang diambil dari PDAM Bangli Tahun 2016, diperoleh tingkat kebocoran yang terjadi adalah sebesar 23,03 % atau setara dengan 35.818 M3dari

total air distribusi sebesar 155.520 M3.

4) Unit Pelayanan

PDAM Unit Undisan melayani Desa Undisan saja, dengan dua unit reservoir berkapasitass total 75 M3. Unit ini mampu melayani 662 SR atau 3218 jiwa dari

total penduduk 3941 jiwa penduduk. Persentase layanannya sendiri adalah sebesar 81,65 %. Lokasi dari reservoir pada unit ini adalah terletak pada Dusun Tabunan dan Dusun Undisan Kaja.

Jaringan perpipaan eksisting yang ada di Unit PDAM Undisan seperti dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.

(29)

VII - 29

d. SPAM Unit Tambahan

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Tamabahan ini bersumber dari mata air Anakan Pande.

2) Unit Produksi

Pada SPAM Unit Tambahan ini kapasitas produksinya sebesar 4 l/detik dengan kapasitas bangun sebesar 4 l/detik.Pada pengolahannya dilakuakn chlorinasi dengan dosis tertentu yang sesaui dengan aturan yang berlaku.Hal yang perlu diwaspadai dari pengolahan ini adalah perawatan dari unit chlorinasi itu sendiri.

3) Unit Distribusi

Persentase kebocoran yang terjadi pada distribusi air di SPAM Unit Tambahan ini berdasaarkan data dari PDAM Bangli Tahun 2016 adalah sebesar 33,93 % atau setara dengan 27.351 M3 dari total air yang didistribusikan sebesar 80.611 M3.

Kondisi ini tergolong buruk, dimana tingginya tingkat kebocoran akan menyebabkan berkurangnya volume air yang terdistribusikan kerumah-rumah warga.

4) Unit Pelayanan

Daerah layanan yang ada di unit ini meliputi Dusun Tambahan Bekas, Dusun Tambahan Tengah, Dusun Tambahan Kelod, Dusun Paseken dan Dusun Pembungan. Distribusi air pada unit ini didukung oleh satu buah reservoir berkapasitas 50 M3 yang terletak di Dusun Tambahan Bakas. Cakupan layanannya

adalah sebesar 74,53 %, dengan jumlah SR sebanyak 320 atau 1668 jiwa dari total penduduk sebesar 2238 jiwa penduduk.

Jaringan perpipaan eksisting yang ada di Unit PDAM Tambahan, yang melayani wilayah Desa Jehem, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut.

(30)

VII - 30

e. SPAM Unit Kedui

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Kedui berproduksi dengan mengandalkan satu mata air sumber yaitu mata air MA Tirta Anyar.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM UnitKedui dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.pada sumber air produksi, yaitu mata air MA Tirta Anyar, kpasitas terbangunnya adalah sebesar 5 l/detik dengan kapasitas produksi bernilai sama.

3) Unit Distribusi

SPAM Unit Kedui dalam proses pendistribusian airnya tergolong bagus. Karena berdasarkan data yang diperoleh dari laporan teknik PDAM Bangli diperoleh bahwa persentase kebocorannya adalah sebesar 17,56 % atau setara dengan 13943 M3dengan kapasitas ditribusi total adalh sebesar 79380 M3.

4) Unit Pelayanan

Daerah layanan dari unit ini meliputi Dusun Kedui, Dusun Tegalasah, dan Dusun Sama Undisan.Distribusinya didukung oleh reservoir berkapsitan 150 M3 yang

terletak di Dusun Kedui. Tingkat pelayanan yang ada di unit ini adalah sebanyak 349 SR atau 1725 jiwa dari total penduduk sebanyak 1866 jiwa penduduk. Persentase tingkat layananya sendiri bernilai 92,44 %.

3. Kecamatan Susut

Pelayanan air minum IKK di Kecamatan Susut terdiri dari 5 unit, yaitu terdiri dari Unit Demulih, Unit Abuan, Unit Susut, Unit Selat dan Unit Malet. Pelayanan jaringan perpipaan eksisting PDAM Kabupaten Bangli di Kecamatan Susut dapat dilihat pada Gambar 3.16. Uraian pelayanan air minum jaringan perpipaan tiap unit pelayanan di Kecamatan Susut sebagai berikut.

(31)

VII - 31

a. SPAM Unit Demulih

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Demulih ini bersumber dari mata air yang terletak dilokasi yang berbeda-beda. Mata air yang digunakan berjumlah 3 buah, yakni MA P. Galiran, MA Arca dan MA Song Landak.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Demulih dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.penjelasan mengenai unit produksi SPAM Cabang Demulih dapat diuraiakan dalam Tabel 3.9 sebagai berikut.

Tabel 3.9 Uraian Unit Produksi SPAM Unit Demulih

Uraian Nama Sumber Jenis Sumber Kapasitas Terbangun (l/dtk) Kapasitas Produksi (l/dtk) Jenis Produksi SPAM Cab. Demulih MA Tirta Pancoran Galiran

Mata Air 3,5 16 Chlorinasi

MA Arca 3 3

MA

Songlandak Mata Air 5 5 Chlorinasi Sumber: PDAM Kab. Bangli Tahun 2016

Untuk bangunan reservoir yang ada dalam SPAM Unit Demulih masih baik, namun diperlukan beberapa tes tentang uji kelalaian bangunan. Selain itu, untuk perawatan dan pemeliharaan bagian dalam bangunan reservoir tersebut penting untuk diperhatikan.

(32)

VII - 32 3) Unit Distribusi

Distribusi air pada SPAM Unit Demulih berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Bangli adalah sebesar 26,31 % atau setara dengan 57.282 M3 dengan

kapasitas produksi total sebesar 217.728 M3. Dengan demikian air yang

diproduksi masih belum dapat untuk didistribusikan dengan baik.

4) Unit Pelayanan

PDAM Unit Damulih hanya melayani Desa Damulih dengan jumlah reservoir yang tersedia adalah sebanyak 3 buah.Letak reservoir tersebut diantaranya adalah pada Dusun Tohpati DML, Kelurahan Kawan, dan Desa Demulih. Kapasitas total dari reservoir tersebut adalah sebesar 300 M3. Tingkat pelayanan dari unit ini adalah

sebesar 781 SR atau 3629 jiwa dari total penduduk sebesar 4278 jiwa penduduk. Persentase pelayanannya adalah sebear 84,83%.

Jaringan perpipaan eksisting yang ada di Unit PDAM Demulih, yang melayani wilayah Desa Demulih, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut.

b. SPAM Unit Abuan

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Abuan berproduksi dengan mengandalkan satu mata air sumber yaitu mata air MA Tirta Taman Beteng.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Abuan dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut. Kapasitas terbangun dan kapasitas produksi dari mata air MA Tirta Taman Benteng masing-masing adalah sebesar 10 l/detik.

(33)

VII - 33 3) Unit Distribusi

Tingkat kebocoran pada distribusi air di SPAM Unit Abuan adalah sebesar 17,54 % atau setara dengan 43.656 M3 dari total kapasitas distribusinya sebesar 248.832

M3. Angka kebocoran tersebut diperoleh dari laporan teknis PDAM Kabupaten

Bangli Tahun 2016. Dengan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat distribusi air pada SPAM Cabang Abuan relatif buruk.

4) Unit Pelayanan

Pada unit ini daerah yang dilayani hanyalah Desa Abuan, dengan satu buah reservoir yang terletak di Dusun Sala Abuan. Tingkat pelayanan pada unit ini adalah sebesar 80,34 % dengan jumlah Sr yang ada sebanyak 945 atau 4799 jiwa dari total 5973 jiwa penduduk yang ada.

c. SPAM Unit Susut

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Susut berproduksi dengan mengandalkan satu mata air sumber yaitu mata air MA Empelan Selat.

2) Unit Produksi

Pengolahan yang digunakan pada SPAM Unit Susut ini adalah dengan pemberian chlorinasi sesuai dosis dan ketentaun yang berlaku. Secara umum memang penting untuk dilakuakn perawatan menyangkut unit instalasi pengolahan ini. Pada unit ini mata air dapat berproduksi dengan kapasitas sebesar 4 l/detik dengan kapasitas terbangun sebesar 4 l/detik.

3) Unit Distribusi

Distribusi air pada SPAM Unit Susut ini berdasarkan data yang dihimpun oleh PDAM Bangli Tahun 2016 tergolong cukup baik, karena persentase kebocoran

(34)

VII - 34 yang terjadi adalah sebesar 13,5 % atau setara dengan 8281 M3dari total kapasitas

produksi sebesar 61344 M3.

4) Unit Pelayanan

Unit ini dapat melayani dua daerah layanan yang meliputi Dusun Susut Kapa dan Dusun Susut Kelod, dengan satu buah reservoir yang terletak di Dusun Susut Kaja berkapasitas 100 M3. Pada unit ini cakupan pelayananya meliputi 306 SR atau

1510 jiwa dari total penduduk sebanyak 2030 jiwa penduduk, sehingga persentase layananya adalah sebesar 74,27 %.

d. SPAM Unit Selat

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Selat berproduksi dengan mengandalkan satu mata air sumber yaitu mata air MA Empelan Selat.

2) Unit Produksi

Sistem pengolahan unit produksi pada SPAM Unit Selat dilakukan dengan memberikan chlorinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi perlu diperhatikan perawatan yang lebih untuk instalasi chlorinasi tersebut.pada unit ini sumber mata air MA Empelan Selat memiliki kapasitas terbangun sebesar 4 l/detik dan kapasitas produksi sebesar 4 l/detik.

3) Unit Distribusi

Pada SPAM Unit Selat ini, distribusi airnya juga tergolong masih buruk karena masih ada penggiliran distribusi air kepada masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan teknik PDAM Bangli diperoleh bahwa persentase kebocorannya adalah sebesar 8,92 % atau setara dengan 6938 M3 dari total air

yang terdistribusikan sebesar 77760 M3. Dengan demikian perlu adanya perbaikan

Bak penangkap mata air agar distribusi agar kebocoran yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak merugikan PDAM Kabupaten Bangli.

(35)

VII - 35 4) Unit Pelayanan

Daerah layanan pada unit ini meliputi Desa Selat dengan jumlah penduduk total sebesar 3388 jiwa. Distribusi air pada unit ini didukung oleh satu buah reservoir berkapasitas 50 m3 yang terletak di Dusun Selat Kj Kauh. Tingkat pelayanan yang

ada pada unit ini adalah sebesar 49,29%, dengan 338 SR atau 1670 jiwa dari total penduduk 3388 jiwa penduduk.

e. SPAM Unit Malet

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Melet berproduksi dengan mengandalkan satu mata air sumber yaitu mata air MA Melet Kuta Mesir.

2) Unit Produksi

Pengolahan air pada SPAM Unit Malet dilakukan dengan chlorinasi sesuai ketentuan yang berlaku. Unit ini sendiri mampu melakukan prodiksi dengan kapasitas sebesar 3 l/detik, dengan kapasitas terbangun dari mata air MA Melet Kuta Mesir adalah sebesar 5 l/detik. Dengan adanya perbedaan tersebut dapat dikatan air dari sumber mata air tersebut belum termanfaatkan sepenuhnya.

3) Unit Distribusi

Unit distribusi pada SPAM Unit Melet ini mampu mendistribusikan air dengan tingkat kebocoran 11,77%. Berdasarkan data yang dihimpun oleh PDAM Bangli Tahun 2016, persentase kebocoran dari distribusi air yang terjadi adalah sebesar 11,77% atau setara dengan 10.364 M3 dari total kapasitas distribusi sebesar 88020

M3.

4) Unit Pelayanan

Distribusi air pada unit ini mampu menjangkau empat daerah layanan yang meliputi Dusun Melet Gusti, Dusun Melet Gede, Dusun Melet Kuta Mesir, dan Dusun Padpadan.Dengan didukung oleh reservoir berkapasitas masing-masing

(36)

VII - 36 sebesar 200 M3 dan 50 M3, yang terletak di Dusun Penyebeh dan Dusun

Padpadan. Tingkat pelayanan pada unit ini bernilai 410 SR atau setara dengan 2053 jiwa dari total jumlah penduduk yang ada sebesar 2653 jiwa penduduk. Sehingga persentase layanannya sebesar 77,38 %.

Jaringan perpipaan eksisting yang ada di Unit PDAM Malet, yang melayani wilayah Desa Penglumbaran dan Desa Pengotan, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.15 berikut.

4. Kecamatan Kintamani

Pelayanan air minum IKK di Kecamatan Kintamani dilayani oleh 1 unit PDAM, yaitu Unit Kintamani. Daerah pelayanan jaringan perpipaan air minum eksisting PDAM Kabupaten Bangli di Kecamatan Kintamani dapat dilihat pada Gambar 3.18. Uraian SPAM Unit Kintamani yang melayani Kecamatan Kintamani sebagai berikut.

1) Unit Air Baku

SPAM Unit Kintamani berproduksi dengan mengandalkan 2 (dua) mata air sumber yaitu mata air MA Pabini dan MA Lembean.

2) Unit Produksi

Unit produksi pada SPAM Unit Kintamani ini merupakan unit produksi terbesar yang ada di PDAM Kabupaten Bangli, dengan kapasitas produksi total sebesar 30 l/detik, sumber mata air MA Pebini dengan kapasitas terbangun sebesar 30 l/detik telah termanfaatkan dengan sangat baik. Pengolahan air pada SPAM Unit Kintamani ini sendiri sama halnya dengan pengolahan pada SPAM cabang-cabang lainnya, yaitu chlorinasi.

3) Unit Distribusi

Unit distribusi pada SPAM Unit Kintamani ini mendistribusikan air dengan tingkat kebocoran yang tergolong besar. Tingkat kebocoran pada distribusi air di SPAM Unit Kintamani adalah sebesar 44,91 % atau setara dengan 132.738 M3 dari total

(37)

VII - 37 kapasitas distribusinya sebesar 295.578 M3. Angka kebocoran tersebut diperoleh

dari laporan teknis PDAM Kabupaten Bangli Tahun 2016.

4) Unit Pelayanan

PDAM Unit Kintamani mampu melayani 9 daerah layanan yakni, Desa Kintamani, Desa Batur Utara, Desa Batur Tengah, Desa Batur Selatan, Desa Lembean, Desa Bunutin, Desa Manikliyu, Desa Catur dan Desa Belantih. Pada proses pendistribusiaanya unit ini dibantu dengan tiga reservoir yang terletak 2 unit di Desa Kintamani dengan kapasitas masing-masing sebesar 200 M3 dan 1500 M3dan

satu unit reservoir di Desa Manikliyu dengan kapasitas 50 M3. Unit ini memiliki

cakupan layanan sebesar 2184 SR atau 10332 jiwa dari total penduduk sebanyak 18019 jiwa penduduk. Persentase tingkat layanannya adalah sebesar 57,34%

Berdasarkan uraian kondisi SPAM eksisting di tiap kecamatan di Kabupaten Bangli yang diuraiakan sebelumnya, maka dapat dibuat suatu rangkuman mengenai kondisi eksisting SPAM PDAM Kabupaten Bangli. Beberapa uraian tersebut adalah mengenai kondisi unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan dimasing-masing Unit SPAM yang ada di Kabupaten Bangli. Berikut ini adalah tabel rangkuman kondisi eksisting SPAM PDAM Kabupaten Bangli.

Tabel 3.10 Rangkuman Kondisi Eksisting SPAM PDAM Kabupaten Bangli

No

Caban g / Unit

KONDISI

Unit Air Baku Unit

Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan Bai k Kurang Baik Bai k Kurang Baik Bai k Kuran g Baik Bai k Kurang Baik 1 Bangli √ 2 Taman bali 3 Kubu 4 Tembu ku

(38)

VII - 38 5 Peninjo an 6 Undisa n 7 Tamba han 8 Demuli h 9 Abuan √ 10 Susut 11 Selat 12 Melet √ 13 KIntam ani 14 Kedui Perdesaan 1. Jaringan Perpipaan

Penyediaan air minum yang dikelola oleh masyarakat secara swadaya (PAMDES) memberikan andil yang cukup besar bagi pemenuhan air minum Kabupaten Bangli. Pelayanan air minum Kabupaten Bangli yang dilakukan oleh PDAM maupun PAMDES harus berjalan sinergi untuk mencapai target sasaran MDGs. Target cakupan layanan air minum berdasarkan MDGsadalah sebesar 80%.

Cakupan pelayanan air minum yang dikelola oleh PAMDES Kabupaten Bangli tahun 2013, berdasarkan data dasar prasarana air minum provinsi dan kabupaten/kota dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli tahun 2013, rata-rata mencapai 18,86 %.

Sistem penyediaan air minum yang dilakukan secara swakelola masyarakat (PAMDES) yang ada di Kabupaten Bangli terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangli. Tingkat pelayanan PAMDES tertinggi terdapat di Kecamatan Kintamani sebesar 27,46% atau melayani 6346 KK. selanjutnya Kecamatan Bangli, Kecamatan Susut, dan Kecamatan Tembuku. Dalam hal ini, PAMDES membantu pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di wilayah yang tidak atau belum

(39)

VII - 39 dijangkau jaringan perpipaan PDAM. Uraian pelayanan SPAM eksisting perdesaan di Kabupaten Bangli ditunjukkan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Pelayanan SPAM Eksisting Perdesaan di Kabupaten Bangli No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Sumber Air Sambungan Rumah (SR) Tingkat Pelayanan

(Jiwa) Baku Jumlah Jiwa (%)

1 Kecamatan Bangli 45657 Mata Air 819 3277 7.18 2

Kecamatan

Tembuku 35049 Mata Air 602 2410 6.88 3 Kecamatan Susut 43172 Mata Air 2452 9808 22.72 4

Kecamatan

Kintamani 92926 Mata Air 6346 25386 27.32

Jumlah 216804 10220 40881 18.86

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli, 2013 1) Kecamatan Bangli

Sistem penyediaan air minum yang dilakukan secara swakelola masyarakat (PAMDES) yang ada di Kecamatan Bangli terdapat di 3 (tiga) desa, yaitu Desa Tamanbali, Desa Kawan dan Desa Kayubihi. Sumber air baku yang digunakan pada pelayanan PAMDES di desa-desa tersebut adalah mata air, yang letaknya terdekat dari wilayah pelayanan. Tingkat pelayanan PAMDES eksisting di wilayah perdesaan di Kecamatan Bangli terhadap jumlah penduduk per desa dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Pelayanan SPAM Eksisting Perdesaan di Kecamatan Bangli No Nama Desa Jumlah Penduduk Sumber Air Sambungan Rumah (SR) Tingkat Pelayanan

(Jiwa) Baku Jumlah Jiwa (%)

1 Desa Tamanbali 6178 Mata Air 133 530 8.59 2 Desa Kawan 8136 Mata Air 473 1890 23.23 3 Desa Kayubihi 4270 Mata Air 214 856 20.04 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli, 2013

(40)

VII - 40 2) Kecamatan Tembuku

Sistem penyediaan air minum yang dilakukan secara swakelola masyarakat (PAMDES) yang ada di Kecamatan Tembuku terdapat di 2 (dua) desa, yaitu Desa Jehem dan Desa Bangbang. Sumber air baku yang digunakan pada pelayanan PAMDES di desa-desa tersebut adalah mata air, yang letaknya terdekat dari wilayah pelayanan. Tingkat pelayanan PAMDES eksisting di wilayah perdesaan di Kecamatan Tembuku terhadap jumlah penduduk per desa dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Pelayanan SPAM Eksisting Perdesaan di Kecamatan Tembuku No Nama Desa Jumlah Penduduk Sumber Air Sambungan Rumah (SR) Tingkat Pelayanan

(Jiwa) Baku Jumlah Jiwa (%)

1 Desa Jehem 7107 Mata Air 316 1264 17.79 2 Desa Bangbang 4293 Mata Air 286 1146 26.68 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli, 2013

3) Kecamatan Susut

Sistem penyediaan air minum yang dilakukan secara swakelola masyarakat (PAMDES) yang ada di Kecamatan Susut terdapat di 5 (lima) desa, yaitu Desa Apuan, Desa Sulahan, Desa Tiga, Desa Penglumbaran dan Desa Pengiangan. Sumber air baku yang digunakan pada pelayanan PAMDES di desa-desa tersebut adalah mata air, yang letaknya terdekat dari wilayah pelayanan.

Tingkat pelayanan PAMDES eksisting di wilayah perdesaan di Kecamatan Susut terhadap jumlah penduduk per desa dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Pelayanan SPAM Eksisting Perdesaan di Kecamatan Tembuku No Nama Desa Jumlah Penduduk Sumber Air Sambungan Rumah (SR) Tingkat Pelayanan

(Jiwa) Baku Jumlah Jiwa (%)

1 Desa Apuan 4227 Mata Air 317 1268 30.00 2 Desa Sulahan 7081 Mata Air 778 3112 43.95

(41)

VII - 41 3 Desa Tiga 6903 Mata Air 696 2785 40.34

4 Desa Penglumbaran 3699 Mata Air 251 1002 27.10 5 Desa Pengiangan 2735 Mata Air 410 1641 60.00 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli, 2013

4) Kecamatan Kintamani

Sistem penyediaan air minum yang dilakukan secara swakelola masyarakat (PAMDES) yang ada di Kecamatan Bangli terdapat di 43 (empat puluh tiga) desa, yaitu Desa Mengani, Desa Binyan, Desa Ulian, Desa Bunutin, Desa Lembean, Desa Bayung Cerik, Desa Mangguh, Desa Belancan, Desa Katung, Desa Banua, Desa Abuan, Desa Bonyoh, Desa Sekaan, Desa Bayung Gede, Desa Sekardadi, Desa Kedisan, Desa Buahan, Desa Suter, Desa Abangsongan, Desa Terunyan, Desa Songan B, Desa Songan A, Desa Batur Selatan, Desa Batur Utara, Desa Kintamani, Desa Serai, Desa Manikliyu, Desa Awan, Desa Gunungbau, Desa Batukaang, Desa Catur, Desa Pengejaran, Desa Satra, Desa Selulung, Desa Dausa, Desa Daup, Desa Bantang, Desa Kutuh, Desa Sukawana, Desa Subaya, Desa Siakin, Desa Pinggan dan Desa Belandingan.

Sumber air baku yang digunakan pada pelayanan PAMDES di desa-desa di Kecamatan Kintamani tersebut adalah mata air, yang letaknya terdekat dari wilayah pelayanan. Tingkat pelayanan PAMDES eksisting di wilayah perdesaan di Kecamatan Kintamani terhadap jumlah penduduk per desa dapat dilihat pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Pelayanan SPAM Eksisting Perdesaan di Kecamatan Kintamani No Nama Desa Jumlah Penduduk Sumber Air Sambungan Rumah (SR) Tingkat Pelayanan

(Jiwa) Baku Jumlah Jiwa (%)

1 Desa Mengani 1046 Mata Air 52 209 20.00 2 Desa Binyan 460 Mata Air 40 161 35.00 3 Desa Ulian 964 Mata Air 96 386 40.00 4 Desa Bunutin 1031 Mata Air 103 412 40.00 5 Desa Lembean 819 Mata Air 51 205 25.00 6 Desa Bayung Cerik 1068 Mata Air 53 214 20.00

(42)

VII - 42 7 Desa Mangguh 710 Mata Air 62 249 35.00

8 Desa Belancan 2135 Mata Air 107 427 20.00 9 Desa Katung 1647 Mata Air 165 659 40.00 10 Desa Banua 703 Mata Air 79 316 45.00 11 Desa Abuan 1616 Mata Air 141 566 35.00 12 Desa Bonyoh 1189 Mata Air 134 535 45.00 13 Desa Sekaan 1880 Mata Air 141 564 30.00 14 Desa Bayung Gede 2127 Mata Air 106 425 20.00 15 Desa Sekardadi 1609 Mata Air 161 644 40.00 16 Desa Kedisan 1738 Mata Air 152 608 35.00 17 Desa Buahan 1739 Mata Air 87 348 20.00 18 Desa Suter 1756 Mata Air 88 351 20.00 19 Desa Abangsongan 1181 Mata Air 103 413 35.00 20 Desa Terunyan 2630 Mata Air 197 789 30.00 21 Desa Songan B 7061 Mata Air 353 1412 20.00 22 Desa Songan A 5405 Mata Air 270 1081 20.00 23 Desa Batur Selatan 5187 Mata Air 389 1556 30.00 24 Desa Batur Utara 1749 Mata Air 175 700 40.00 25 Desa Kintamani 5434 Mata Air 272 1087 20.00 26 Desa Serai 1172 Mata Air 59 234 20.00 27 Desa Manikliyu 1655 Mata Air 83 331 20.00 28 Desa Awan 1309 Mata Air 131 524 40.00 29 Desa Gunungbau 676 Mata Air 101 406 60.00 30 Desa Batukaang 704 Mata Air 35 141 20.00 31 Desa Catur 1884 Mata Air 94 377 20.00 32 Desa Pengejaran 836 Mata Air 42 167 20.00 33 Desa Satra 3910 Mata Air 196 782 20.00 34 Desa Selulung 2046 Mata Air 102 409 20.00 35 Desa Dausa 2669 Mata Air 400 1601 60.00 36 Desa Daup 695 Mata Air 104 417 60.00 37 Desa Bantang 1628 Mata Air 244 977 60.00

No Nama Desa Jumlah Penduduk Sumber Air Sambungan Rumah (SR) Tingkat Pelayanan

(Jiwa) Baku Jumlah Jiwa (%)

38 Desa Kutuh 1265 Mata Air 190 759 60.00 39 Desa Sukawana 4573 Mata Air 457 1829 40.00 40 Desa Subaya 1156 Mata Air 116 462 40.00 41 Desa Siakin 1719 Mata Air 172 688 40.00

(43)

VII - 43 42 Desa Pinggan 1673 Mata Air 167 669 40.00

43 Desa Belandingan 847 Mata Air 74 296 35.00 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli, 2013

2. BJP

Pemenuhan kebutuhana air minum sehari-hari masyarakay di wilayah yang mengalami kesulitan air dilakukan melalui sistem non perpipaan atau BJP (Bukan Jaringan Perpipaan). Sumber air yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air minum dengan sistem non perpipaan di wilayah perdesaan di Kabupaten Bangli ini adalah melalui pembuatan cubang, bak air, kolam UPR dan Penampungan Air Hujan (PAH). Bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan yang berfungsi untuk penampungan air yang digunakan sebagai sumber air baku. Jumlah sarana air bersih BJP eksisting di wilayah perdesaan di Kabupaten Bangli ditunjukkan pada Tabel 3.16 berikut.

Tabel 3.16 Jumlah Sarana Air Bersih BJP Perdesaan di Kabupaten Bangli

Lokasi

Jumlah IKK Tingkat

Jenis Jumlah Terlayani Pelayanan

1 Kecamatan Susut Desa Susut Cubang 1 321 26.34

Desa Langgahan Kolam UPR 1 77 25.00

Desa Abang Dinding PAH 1 119 20.00

Desa Batur Tengah Cubang 1 70 11.27

Desa Belantih Cubang 1 122 20.00

Desa Belanga Cubang 1 29 20.00

Desa Pengotan Cubang 1 514 53.50

Desa Landih PAH 1 363 40.00

4 Kecamatan Tembuku Desa Yangapi Cubang 1 890 49.00

2 Kecamatan Kintamani

3 Kecamatan Bangli

No. Desa/Kelurahan

Parameter

Kecamatan Modul

(44)

VII - 44

Tabel 3.17 Rekapitulasi Pelayanan Air Minum di Kabupaten

(45)

VII - 45

Jumlah Penduduk

2012 Jumlah (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Keterangan Jumlah Jiwa Kecamatan Susut 1 Apuan 4198 - 1268 - - 2959 2 Abuan 5513 4406 - - - 2232 3 Demulih 4346 3265 - - - 1708 4 Susut 4899 1448 - 1286 Cubang 2148 5 Sulahan 7035 - 3112 - - 2762 6 Tiga 6989 - 2785 - - 3037 7 Pengumblaran 3748 1217 1002 - - 1480 8 Selat 3709 1733 - - - 2296 9 Pengiangan 2735 - 1641 - - 1094 43172 12069 9808 1286 19716 Kecamatan Kintamani 1 Mengani 1074 - 209 - - 837 2 Binyan 459 - 161 - - 299 3 Ulian 972 - 386 - - 578 4 Bunutin 1051 - 412 - - 619

5 Langgahan 1231 - 310 Kolam UPR 929

6 Lembean 814 - 205 - - 614 7 Bayung Cerik 1083 - 214 - - 854 8 Mangguh 710 - 249 - - 462 9 Belancan 2111 - 427 - - 1708 10 Katung 1684 - 659 - - 988 11 Banua 693 - 316 - - 387 12 Abuan 1636 - 566 - - 1050 13 Bonyoh 1196 - 535 - - 654 14 Sekaan 1909 - 564 - - 1316 15 Bayung Gede 2128 - 425 - - 1702 16 Sekardadi 1649 - 644 - - 965 17 Kedisan 1775 - 608 - - 1130 18 Buahan 1769 - 348 - - 1391 19 Suter 1756 - 351 - - 1405

20 Abang Dinding 2383 - - 477 PAH 1908

21 Abangsongan 1185 - 413 - - 768

22 Terunyan 2630 - 789 - - 1841

23 Songan B 7155 - 1412 - - 5649

24 Songan A 5448 - 1081 - - 4324

25 Batur Selatan 5181 1733 1036 - - 3631

26 Batur Tengah 2520 843 - 282 Cubang 1374

27 Batur Utara 1756 587 466 - - 1049 28 Kintamani 5434 1818 723 - - 4347 29 Serai 1177 - 234 - - 938 30 Manikliyu 1603 - 331 - - 1324 31 Awan 1367 - 524 - - 785 32 Belantih 2388 - - 487 Cubang 1947 33 Gunungbau 682 - 406 - - 270 34 Belanga 588 - - 118 Cubang 470 35 Batukaang 657 - 141 - - 563 36 Catur 1870 - 377 - - 1507 37 Pengejaran 837 - 167 - - 669 38 Satra 3910 - 782 - - 3128 39 Selulung 2046 - 409 - - 1637 40 Dausa 2712 - 1601 - - 1068 41 Daup 693 - 417 - - 278 42 Bantang 1644 - 977 - - 651 43 Kutuh 1346 - 759 - - 506 44 Sukawana 4573 - 1829 - - 2744 45 Subaya 1181 - 462 - - 694 46 Siakin 1741 - 688 - - 1031 47 Pinggan 1673 - 669 - - 1004 48 Belandingan 846 - 296 - - 551 92926 4981 24268 1672 64544 I Jumlah II Jumlah No Kecamatan/Desa

Penduduk Terlayani Jaringan Perpipaan Penduduk Terlayani Penduduk PDAM PAMDES Bukan Jaringan Perpipaan Belum Terlayani

(46)

VII - 46

Jumlah Penduduk

2012 Jumlah (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Keterangan Jumlah Jiwa Kecamatan Bangli 1 Bunutin 3743 2793 - - - 2478 2 Tamanbali 6305 5478 530 - - 4325 3 Bebalang 4477 4560 - - - 1784 4 Kawan 8145 8295 1890 - - 1549 5 Cempaga 7405 7542 - - - 1380 6 Kubu 3652 1879 - - - 690 7 Kayubihi 4283 1793 856 - - 1282 8 Pengotan 3921 250 - 2058 Cubang 1538 9 Landih 3726 - - 1451 PAH 2177 45657 32590 3277 3509 17202 Kecamatan Tembuku 1 Jehem 7056 1451 1264 - - 4975 2 Tembuku 4952 3456 - - - 1810 3 Yangapi 7317 - - 3562 Cubang 3707 4 Undisan 3646 3106 - - - 1957 5 Bangbang 4288 - 1146 - - 2361 6 Peninjoan 7790 6253 - - - 2562 35049 14266 2410 3562 17372 216804 63906 39763 10029 118834

Penduduk Terlayani Jaringan Perpipaan Penduduk Terlayani Penduduk PDAM PAMDES Bukan Jaringan Perpipaan Belum Terlayani

IV Jumlah Total Jumlah III Jumlah No Kecamatan/Desa

Sumber : Bangli Dalam Angka Tahun 2013; Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Bangli Tahun 2013; dan Hasil Analisa

ii. Aspek Pendanaan

Semua investasi yang dilakukan oleh PDAM, baik dengan menggunakan dana sendiri, dana dari pihak ketiga (pinjaman Bank atau kreditur yang lain) maupun dana bantuan dari Pemda setempat dilakukan secara transparan. Pemilihan pelaksana jika dananya dari Pemda dilakukan dengan tender terbuka dan harus sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003 dan Perpres no. 67 tahun 2005.

Untuk aktiva tetap yang berupa bantuan atau hibah pada dasarnya akan diakui sebesar nilai wajarnya dan disusutkan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku di sistem akuntansi PDAM. Apabila ada PPN yang harus dibayarkan oleh PDAM, maka jumlah PPN yang dibayarkan tersebut akan diakui sebagai penambah nilai investasi yang berasal dari hibah.

Apabila kebutuhan investasi tidak mendesak, maka pelaksanaannya dapat direncanakan untuk periode yang akan datang sesuai dengan kemampuan pendanaan yang dimiliki perusahaan. Akan tetapi jika proyek investasi tersebut mendesak, maka perusahaan akan

Gambar

Tabel 7.2 Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Kawasan Permukiman  Kumuh Perkotaan
Tabel  Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk 5  Tahun
Tabel 7. ..Peraturan Daerah/Peraturan Walikota/Peraturan Bupati terkait Penataan  Bangunan dan Lingkungan
Tabel Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu laporan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas

Viskositas adalah fluida yang memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu, atau dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara

Dapat merasakan kepuasan atas pelayanan, dan kenyamanan karena diterapkannya konsep E-CRM, sehingga menciptakan atau menambah minat membaca; (2) pengguna layanan

Bupati/Walikota sudah membentuk lembaga yang menangani rehabilitasi hutan dan lahan (misalnya Dinas yang mengurusi kehutanan atau Kelompok Kerja RHL), maka lembaga ini

besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil Kerjasama Pemanfaatan atas barang milik daerah ditetapkan dari hasil perhitungan Tim yang dibentuk

Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan e-modul berbasis metode pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran pemrograman

Pengiriman ikan bawal putih ke pabrik oleh pedagang pengumpul tidak harus melalui pedagang besar, namun untuk pengiriman ke pabrik sesuai dengan kecocokan harga

Hipotesis Kedua penelitian ini adalah terdapat perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja