• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISTILAH-ISTILAH AGEMAN JAWI ABDI DALEM BERPANGKAT BUPATI DALAM PISOWANAN AGENG DI KERATON SURAKARTA (Sebuah Tinjauan Etnolinguistik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISTILAH-ISTILAH AGEMAN JAWI ABDI DALEM BERPANGKAT BUPATI DALAM PISOWANAN AGENG DI KERATON SURAKARTA (Sebuah Tinjauan Etnolinguistik)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

ISTILAH-ISTILAH AGEMAN JAWI

ABDI DALEM BERPANGKAT BUPATI

DALAM PISOWANAN AGENG

DI KERATON SURAKARTA

(Sebuah Tinjauan Etnolinguistik)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh

GUNTUR YULI TRIASMORO C0109018

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

(2)

commit to user

ii

ISTILAH-ISTILAH AGEMAN JAWI

ABDI DALEM BERPANGKAT BUPATI

DALAM PISOWANAN AGENG

DI KERATON SURAKARTA

(Sebuah Tinjauan Etnolinguistik)

Disusun oleh

GUNTUR YULI TRIASMORO C0109018

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sri Supiyarno, MA Dra. Dyah Padmaningsih,M.Hum

NIP 195605061981031001 NIP 195710231986012001

Mengetahui

Ketua Jurusan Sastra Daerah

Drs. Supardjo, M. Hum NIP 195609211986011001

(3)

commit to user

iii

ISTILAH-ISTILAH AGEMAN JAWI

ABDI DALEM BERPANGKAT BUPATI

DALAM PISOWANAN AGENG

DI KERATON SURAKARTA

(Sebuah Tinjauan Etnolinguistik)

Disusun oleh

GUNTUR YULI TRIASMORO C0109018

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Drs. Supardjo, M. Hum

NIP. 195609211986011001

Sekretaris Drs. Sujono, M. Hum

NIP. 195504041983031002

Penguji I Drs. Sri Supiyarno, MA

NIP. 195605061981031001 Penguji II Dra.DyahPadmaningsih,M.Hum

NIP. 195710231986012001

Dekan

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D NIP. 196003281986011 001

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN Nama : Guntur Yuli Triasmoro

NIM : C0109018

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, Juni 2013 Yang membuat pernyataan

(5)

commit to user

v

MOTTO

Hidup adalah sebuah tantangan, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah lagu, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah

sebuah permainan, maka mainkanlah. Hidup adalah cinta, maka nikmatilah. (Bhagawan Sri Sathya Sai Baba)

Rum kuncaraning bangsa dumunung haneng luhuring budaya ( SISKS PB IV)

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada:

Ibu, Bapak, serta Eyangku tercinta,

Adik, Kakak, seluruh keluarga besar Truna

Laksita dan Gito Sumadyo,

Seseorang yang menjadi lentera dalam hidupku,

dan

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Berkat limpahan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Istilah-istilah Ageman Jawi Abdi Dalem Berpangkat Bupati dalam Pisowanan Ageng di Keraton Surakarta (Suatu Tinjauan Etnolinguistik). Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan risalah-risalah Tuhan guna untuk kebaikan seluruh semesta alam.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini banyak menemui kesulitan dan kendala yang mewarnainya, tetapi penulis yakin bahwa dibalik kendala itu terdapat jalan keluar melalui pihak-pihak yang dikehendaki Allah SWT untuk membantu penulis. Selain itu, ada banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan segala petunjuk, bantuan, dan bimbingannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dari itu, penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan fasilitas dan perizinan sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. 2. Drs. Supardjo, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk skripsi ini.

3. Drs. Sri Supiyarno, MA., selaku pembimbing I yang banyak memberikan arahan kepada penulis saat penyusunan skripsi.

(8)

commit to user

viii

4. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan-masukan dan saran demi penyelesaian skripsi ini.

5. Siti Muslifah, SS, M.Hum., selaku Pembimbing Akademik penulis yang dari awal sampai akhir selalu memberi dorongan dan motivasi akademik bagi penulis.

6. Segenap dosen Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah bersedia memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

7. Orang tua penulis, bapak H. Harry Purwanto, S.Pd,MM dan Ibu Hj. Tartiku Rahayu Mulyo yang telah memberikan dukungan secara materi dan spirituil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

8. Siti sapi, Ika, Mbokdhe Yanti, mbak Iffa, mbak Nongil dan Teman-teman Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret angkatan 2009 atas kekompakkannya dari awal sampai dengan akhir. 9. Kawan-kawan Satriya Pandhawa: Gembul Rendra, Kang Rendra Agusta,

Bangun, Ikhsan, Roga, Mas boy Sigit, Gatran

Florida kalian luar biasa!

10. Keluarga besar Keraton Surakarta Hadiningrat terutama K.G.P.H Puger, K.P. Winarnokusumo, dan K.R.A.T. Budayaningrat yang berkenan memberikan banyak informasi tentang ageman Jawi.

(9)

commit to user

ix

12. Mas Wisnu yang selalu memberikan nasihat-nasihat kehidupan kepada penulis, walaupun memiliki rasa humor yang tinggi namun menyimpan wawasan pengetahuan yang luar biasa.

13. Mas Taufiq Ciptapratangga yang telah bersedia menjadi teman diskusi penulis.

14. Jamaah Maiyah, dan Komunitas Macapat Safaat di Taman Tirto, Bantul, Yogyakarta yang secara tersirat memberi contoh kepada penulis tentang kebijaksanaan dalam mencari ilmu.

Penulisan skripsi ini masih jauh dikatakan sempurna, maka dari itu penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat berbagai macam kesalahan. Semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan tentang kebudayaan Jawa.

Surakarta, Juni 2013

(10)

commit to user

x DAFTAR ISI JUDUL ... i PERSETUJUAN ... ii PENGESAHAN ... iii PERNYATAAN ... iv MOTTO ... v PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ... xvi

ABSTRAK ... ixx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 8

C. Perumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

(11)

commit to user

xi

BAB II. LANDASAN TEORI ... 12

A. Istilah ... 12

B. Ageman Jawi ... 13

C. Upacara Pisowanan Ageng ... 14

D. Abdi Dalem Berpangkat Bupati ... 15

E. Keraton Surakarta... 17

F. Etnolinguistik ... 19

G. Bentuk ... 20

H. Makna ... 22

I. Kerangka Pikir ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Data ... 27

C. Sumber Data ... 29

D. Alat Penelitian ... 31

E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Metode dan Teknik Analisis data ... 33

G. Metode Penyajian Hasil Analisis Data...36

BAB IV. PEMBAHASAN ... 37

A. Bentuk Istilah ... 37

1. Kategori Monomorfemis ... 37

2. Kategori Polimorfemis ... 50

(12)

commit to user

xii

4. Kategori Frasa ... 70

B. Makna Leksikal dan Makna Kultural ... 72

C. Fungsi Istilah ... 100

D. Perkembangan ... 111

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

A. Kesimpulan ... 128

B. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 131

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR Bagan 1

Segitiga Ogden dan Richard ... 23 Bagan 2 Kerangka Pikir ... 26 Gambar 1 Atelah ... 37 Gambar 2 Blewah ... 38 Gambar 3 Cuwiri ... 39 Gambar 4 Dhestar ... 39 Gambar 5 Dhuwung ... 40 Gambar 6 Dringin ... 41 Gambar 7 Epek ... 41 Gambar 8 Kemadha ... 42 Gambar 9 Canthel ... 43

(14)

commit to user

xiv Gambar 10 Kuncung ... 43 Gambar 11 Lerep ... 44 Gambar 12 Pasan ... 45 Gambar 13 Sabuk... 45 Gambar 14 Samir ... 46 Gambar 15 Setagen ... 47 Gambar 16 Sinjang ... 48 Gambar 17 Sunglon ... 48 Gambar 18 Timang ... 49 Gambar 19 Udheng ... 50 Gambar 20 Bunton ... 51 Gambar 21 Cindhen ... 51

(15)

commit to user

xv Gambar 22 Kasatriyan ... 52 Gambar 23 Kemejan ... 53 Gambar 24 Krowokan ... 53 Gambar 25 Modangan ... 54 Gambar 26 Mondholan ... 55 Gambar 27 Pengasih ... 55 Gambar 28 Rasukan... 56 Gambar 29 Talingan ... 57 Gambar 30 Wiron ... 57 Gambar 31 Cekok mondhol ... 58 Gambar 32 Kembang batu ... 59 Gambar 33 Naga raja ... 60

(16)

commit to user

xvi Gambar 34 Radya laksana ... 61 Gambar 35 Semen rama ... 62 Gambar 36 Sida drajat ... 63 Gambar 37 Sida luhur ... 64 Gambar 38 Sida Mukti ... 65 Gambar 39 Sida mulya ... 66 Gambar 40 Sida raja ... 67 Gambar 41 Sri kabadya ... 68 Gambar 42 Sri nugraha ... 69 Gambar 43 Untu walang ... 70 Gambar 44 Benik Renteng ... 71 Gambar 45 Warangka ladrang ... 72

(17)

commit to user

xvii Gambar 46 Foto Lampiran ...147 Gambar 47 Foto Lampiran ...147 Gambar 48 Foto Lampiran ...148 Gambar 49 Foto Lampiran ...148 Gambar 50 Foto Lampiran ...148 Gambar 51 Foto Lampiran ...149 Gambar 52 Foto Lampiran ...149 Gambar 53 Foto Lampiran ...149 Gambar 54 Foto Lampiran ...150 Gambar 55 Foto Lampiran ...150 Keterangan:

Seluruh gambar yang digunakan pada penelitian adalah dokumen pribadi dan dari sumber www.google.com. Dokumen pribadi diperoleh peneliti saat pisowanan ageng Tingalan Jumenengan pada tanggal 4 Juni 2013.

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN A. Daftar Lambang

1. Lambang Fonetis

[è] : dibaca seperti pada kata dhadha [è è [ì] : dibaca seperti pada kata canthel [canì [ ] : dibaca seperti pada kata elek [

[ ] : dibaca seperti pada kata lele [ [ ] : dibaca seperti pada kata reja [

[ ] : dibaca seperti pada kata lunga [ ]

[ ] : dibaca seperti pada kata mangan [ [ ] : dibaca seperti pada kata pitik [ [ ] : dibaca seperti pada kata sesuk [ [ ] : dibaca seperti pada kata kodhok [ è 2. Lambang Lain

: proses penggabungan

: mengapit terjemahan

: menandakan kutipan langsung

: merubah menjadi

: mengapit keterangan

: mengapit bentuk fonetis

(19)

commit to user

xix B. Daftar Singkatan

B.U.L. : Bagi Unsur Langsung

K.G.P.H. : Kangjeng Gusti Pangeran Haryo

K.P. : Kangjeng Pangeran

K.R.A. : Kangjeng Raden Arya

K.R.A.T. : Kangjeng Raden Arya Tumenggung

K.R.T. : Kangjeng Raden Tumenggung

N : bentuk nasal

P.U.P. : Pilah Unsur Penentu

(20)

commit to user

xx ABSTRAK

Guntur Yuli Triasmoro. C0109018. 2013. Istilah-Istilah Ageman Jawi Abdi

Dalem Berpangkat Bupati dalam Pisowanan Ageng di Keraton Surakarta (Suatu Tinjauan Etnolinguistik). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimanakah bentuk istilah-istilah yang terdapat dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat

bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta? (2) Bagaimanakah makna

leksikal dan kultural dalam bentuk istilah-istilah dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta? (3) Bagaimanakah fungsi istilah-istilah yang terdapat dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta? (4) Bagaimanakah perkembangan ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam

pisowanan ageng di keraton Surakarta, terkait dengan istilah, fungsi, dan makna

kulturalnya?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bentuk istilah-istilah yang terdapat dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam

pisowanan ageng di keraton Surakarta. (2) Mendeskripsikan makna leksikal dan

kultural yang terkandung dalam istilah-istilah yang terdapat dalam ageman Jawi

abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta. (3)

Menjelaskan fungsi istilah-istilah yang terdapat dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta. (4) Menjelaskan perkembangan istilah-istilah yang terdapat dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta, terkait dengan istilah, fungsi dan makna kulturalnya.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa data lisan dan data tulis. Lokasi penelitian di keraton Surakarta, tepatnya di Sasana Pustaka dan Kantor Sasana Wilapa. Sumber data lisan berasal dari informan sedangkan data tulis berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan ageman Jawi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak. Metode analisis yang digunakan adalah metode distribusional dan metode padan. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Bentuk istilah ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta berupa monomorfemis, polimorfemis, kata majemuk, dan frasa. (2) Makna leksikal yang terdapat dalam ageman Jawi abdi dalem berpangkat

bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta tersebut mengarah kepada

deskripsi di dalam ageman Jawi, sedangan makna kultural yang terkandung dalam istilah-istilah ini keseluruhan berisikan ajaran-ajaran luhur yang apabila diterapkan dapat membimbing manusia kepada keselamatan lahir dan batin. (3) Fungsi istilah-istilah ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam

pisowanan ageng di keraton Surakarta tersebut sebagian besar berupa kegunaan

istilah dalam ageman Jawi. (4) Perkembangan ageman Jawi abdi dalem berpangkat bupati dalam pisowanan ageng di keraton Surakarta dimulai sejak terbaginya keraton Mataram Surakarta menjadi dua, yaitu keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

(21)

commit to user

xxi ABSTRACT

Guntur Yuli Triasmoro. C0109018. 2013. The terms in Ageman Jawi of Bupati rank courtiers in Pisowanan Ageng at Keraton Surakarta (An Etnolinguistic Approach). Thesis: Javanese Department of Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University, Surakarta.

Problems discussed in this research are: (1) How is the form of the terms in ageman Jawi of bupatirank courtiers in pisowanan ageng at keraton surakarta? (2) How are lexical and cultural meaning in the form terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at Keraton Surakarta? (3) How is the function of the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at Keraton Surakarta? (4) How is the development of ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta regarding the terms, function, and cultural meaning?

The objectives of this research are: (1) Describe the form of the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta. (2) Describe the lexical and cultural meaning contained in the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta. (3)Explain the function of the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta. (4) Explain the development of the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta regarding the terms, function, and cultural meaning.

This research is qualitative descriptive research. The data of this research are verbal and written data. The location of the research is in keraton Surakarta, precisely at Sasana Pustaka and Sasana Wilapa office. The source of verbal data is from the informants, while the written data are from the textbooks pertaining ageman Jawi. The method used in collecting the data is observation. Moreover, the analysis uses distributional and referential method. Method of presentation of result of data analysis using formal and informal method.

The conclusion drawn based on the analysis are (1) The form of the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta are mono-morphemic, poly-morphemic, compound; and phrase. (2) The lexical meaning contained in ageman Jawi bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta leads to the description in the ageman Jawi, on the other hand, the whole cultural meaning in the terms contains core values which if they are applied, they will lead human to physical and mental salvation. (3) Most of the function of the terms in ageman Jawi of bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta is the term purpose in ageman Jawi. (4) The development of of ageman Jawi bupati rank courtiers in pisowanan ageng at keraton Surakarta begins since the separation of keraton Mataram becomes Keraton Surakarta Hadiningrat and Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

(22)

commit to user

xxii SARI PATHI

Guntur Yuli Triasmoro. C0109018. 2013. Istilah-Istilah Ageman Jawi Abdi

Dalem Berpangkat Bupati dalam Pisowanan Ageng di Keraton Surakarta (Suatu Tinjauan Etnolinguistik). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra lan Seni Rupa Pawiyatan Luhur Sebelas Maret Surakarta Hadiningrat.

Babagan ingkang dipunrêmbag ing panalitèn punika, (1) Kados pundi wujud istilah-istilah ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta? (2) Kados pundi makna leksikal saha kultural ing wujud istilah-istilah ing agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta? (3) Kados pundi pigunanipun

istilah-istilah ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing

pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta? (4) Kados pundi

pangrêmbakanipun agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta, gêgandhèngan kalihan istilah, pigunanipun, saha

makna kulturalipun?

Ancasipun panalitèn inggih punika : (1) Nggancarakên wujud

istilah-istilah ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan

agêng wontên ing kraton Surakarta. (2) Nggancarakên makna leksikal saha

kultural ing wujud istilah-istilah ing agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing

pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta (3) Njlèntrèhakên pigunanipun

istilah-istilah ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing

pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta. (4) Njlèntrèhakên

pangrêmbakanipun agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta, gêgandhèngan kalihan istilah, pigunanipun, saha

makna kulturalipun.

Jinis panalitèn punika deskriptif kualitatif. Data panalitèn awujud data lisan saha data serat. Panggenan panalitèn wonten ing kraton Surakarta, mliginipun ing Sasana Pustaka saha Kantor Sasana Wilapa. Sumber data lisan saking informan ewadene data serat saking buku-buku ingkang gêgandhèngan kalihan ageman Jawi. Metode pangêmpalan data ingkang dipunginakakên inggih punika metode simak. Metode analisis ingkang dipunginakakên inggih punika

metode distribusional saha metode padan. Metode penyajian asilipun analisis data ngginakakên metode formal lan informal.

Saking asil analisis sagêd kapêndhêt sêkawan bab. (1) Wujud

istilah-istilah ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan

agêng wontên ing kraton Surakarta awujud monomorfemis, polimorfemis, saha

frasa. (2) Makna leksikal ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati

ing pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta kalawau nuju dhatêng deskripsi ing salêbêting agêman Jawi, ewadene makna kultural ing salêbêting istilah-istilah punika sêdaya ngemot ajaran-ajaran luhur ingkang menawi dipuntrêpakên saged nuntun tiyang dhumatêng kawilujêngan lahir saha batin.(3) Pigunanipun

istilah-istilah ing salêbêting agêman Jawi abdi dalêm pangkat bupati ing pisowanan

agêng wontên ing kraton Surakarta kalawau saperangan agêng awujud faedah

istilah ing ageman Jawi.(4) Pangrêmbakanipun agêman Jawi abdi dalêm pangkat

bupati ing pisowanan agêng wontên ing kraton Surakarta kawiwitan pecahipun kraton Mataram Surakarta dados kalih, inggih punika kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saha kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Referensi

Dokumen terkait

Tout ensemble interne infini a donc des parties qui sont des ensembles externes et l’ensemble des parties d’un ensemble interne infini est donc forc´ement externe. D´ efinition 11

Kondisi ini disebakan karena perusahaan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, pengetahuan tersebut diperoleh dari layanan pengaduan yang diberikan kepada konsumen,

Mengacu penelitian terdahulu yang membahas mengenai perancangan aplikasi yang dapat memberikan informasi dan pendaftaran antrian, aplikasi tersebut ditujukan hanya

Metode pelaksanaan Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di Dusun Mangelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini lebih ditujukan kepada pemecahan

Pusat-pusat besar pada umumnya berbentuk kota-kota besar, metropolis atau megapolis, dikategorikan sebagai daerah inti, dan daerah-daerah yang relatif statis sisanya

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara peningkatan pembelajaran bermakna

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru..

(Suyono, et al, 2001) Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme