• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE MODUL: KUL-208B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KODE MODUL: KUL-208B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penyusun:

TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Tim penulis Modul untuk Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Tata Busana dan Tata Kecantikan, sehingga dapat menyelesaikan berbagai modul tepat pada waktunya.

Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerjasama yang baik antar anggota Tim penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan modul ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, pada kesempatan ini, perkenankan tim Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang telah memberikan berbagai dukungan demi kelancaran penulisan modul ini.

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dan, sebagai penanggung jawab yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penulisan modul ini

3. Ketua Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam menulis modul ini.

4. Ketua Tim, Konsultan ahli, dan para validator yang telah memberikan bantuan, arahan, serta masukan demi kelancaran penulisan modul ini. 5. Bapak pidekso Adi, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Sastra Universitas Negeri Malang, yang telah membantu proses penyuntingan bahasa pada modul ini.

6. Kawan-kawan sejawat yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang telah membantu memberikan kemudahan dalam rangka penulisan modul ini.

(4)

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kekuatan, kasih, dan petunjuk atas bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara semua.

Penulis menyadari bahwa dalam modul ini masih terdapat celah-celah atau ketidaksempurnaan, baik substansi maupun deskripsinya. Untuk itu, taggapan dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan. Harapan kami, semoga modul ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

(5)

PETA KEDUDUKAN MODUL TATA KECANTIKAN KULIT

I PER IAS WAJAH II PERIAS WAJAH KHUSUS IV PE NATA KECA NTIKAN KULIT III PERIA S WAJAH, TANGA N, KAKI D KUL 104 C KUL 103 B KUL 102 A KUL 101 E KUL 105 L KUL 312 M KUL 313 N KUL 314 O KUL 415 P KUL 416 Q KUL 417 R KUL 418 I KUL 209 F KUL 206 G KUL 207 KUL 104A KUL 104B KUL 206A KUL 312A KUL 31 0 KUL 416A KUL 416B KUL 415A KUL 415B KUL 415C KUL 312B KUL 312C KUL 206B KUL 206C KUL 206D K KUL 311 J KUL 310 H KUL 208 KUL 208D KUL 208E KUL 208H KUL 208F KUL 208G KUL 208C KUL 208B KUL 208A

(6)

KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA

KECANTIKAN KULIT

Mata Diklat : A. Teknik Komunikasi dalam Pelayanan Prima

No Kode Modul Judul Modul

1 KU L- 101 Teknik Komunikasi dalam Pelayanan Prima Mata Diklat : B. Hygiene Sanitasi dan K3

No Kode Modul Judul Modul

2 KU L- 102 Hygiene Sanitasi dan K3 di Salon Kecantikan Mata Diklat : C. Merias Muka Sehari-hari

No Kode Modul Judul Modul

3 KUL - 103 Merias Muka Sehari-hari Mata Diklat : D. Merias Kuku

No Kode Modul Judul Modul

4 KUL - 104A Merias Kuku

5 KUL - 104B Merias Kuku Fantasi

Mata Diklat : E. Merias Wajah Sikatri dan Geriatri

No Kode Modul Judul Modul

6 KUL - 105 Merias Wajah Sikatri dan Geriatri Mata Diklat : F. Merias Wajah Panggung

No Kode Modul Judul Modul

7 KUL - 206A Merias Wajah Panggung 8 KUL - 206B Merias Wajah Penari

9 KUL - 206C Merias Wajah Wayang Orang 10 KUL - 206D Merias Wajah Teater

Mata Diklat : G. Merias Wajah Foto dan Film

No Kode Modul Judul Modul

(7)

Mata Diklat : H.. Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat

No Kode Modul Judul Modul

12 KUL - 208A Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Malang)

13 KUL - 208B Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Solo Putri)

14 KUL - 208C Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Solo Basahan)

15 KUL - 208D Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Cirebon Kebesaran)

16 KUL - 208E Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Yogya Putri)

17 KUL - 208F Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Yogya Kebesaran)

18 KUL - 208G Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Bali Madya)

19 KUL - 208H Merias Wajah Pengantin Barat dan Daerah Setempat (Sunda Putri)

Mata Diklat : I. Merias Wajah Fantasi, Karakter dan Fancy

No Kode Modul Judul Modul

20 KUL - 209 Merias Wajah Fantasi, Karakter dan Fancy Mata Diklat : J. Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Rambut

No Kode Modul Judul Modul

21 KUL - 310 Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Rambut Mata Diklat : K.. Merawat Kulit Wajah Tidak Bermasalah

No Kode Modul Judul Modul

22 KUL - 311 Merawat Kulit Wajah Tidak Bermasalah

Mata Diklat : L. Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual

No Kode Modul Judul Modul

23 KUL - 312A Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual (Berjerawat)

24 KUL - 312B Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual (Berkomedo)

(8)

25 KUL - 312C Merawat Kulit Wajah Bermasalah secara Manual (Dehidrasi)

Mata Diklat : M. Depilasi

No Kode Modul Judul Modul

26 KUL - 313 Depilasi

Mata Diklat : N. Merawat Kuku, Tangan dan Kaki

No Kode Modul Judul Modul

27 KUL - 314 Merawat Kuku, Tangan dan Kaki

Mata Diklat : O. Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik

No Kode Modul Judul Modul

28 KUL - 415A Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik (Berjerawat)

29 KUL - 415B Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik (Berkomedo)

30 KUL - 415C Merawat Wajah Bermasalah secara Elektrik (Dehidrasi)

Mata Diklat : P. Merawat Tubuh secara Tradisional dan Modern

No Kode Modul Judul Modul

31 KUL - 416A Merawat Tubuh secara Tradisional 32 KUL - 416B Merawat Tubuh secara Modern

Mata Diklat : Q. Merawat Payudara

No Kode Modul Judul Modul

33 KUL - 417 Merawat Payudara

Mata Diklat : R. Merias Wajah Inovasi-Trend

No Kode Modul Judul Modul

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………... PETA KEDUDUKAN MODUL ……….……….………. KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL.. ………. DAFTAR ISI ………..………..….…… PERISTILAHAN/GLOSARIUM …………..………….……….….. BAB I PENDAHULUAN ………..……..……….…. A.Deskripsi ………..……….….. B.Prasyarat ………...……….…….. C.Petunjuk Penggunaan Modul ..………...………. D.Tujuan Akhir.. ………..………...… E.Kompetensi ……….. F. Cek Kemampuan………. BAB II PEMELAJARAN ..………. A. Rencana Belajar Siswa ..………..…… B. Kegiatan Belajar …..………..….. 1. Kegiatan Belajar 1 : Mendiagnosa Kulit.……….

a. Tujuan kegiatan pemelajaran 1………...………. b. Uraian Materi 1.………...…………...

1) Jenis kulit wajah……… 2) Mendiagnosis wajah……….. c. Rangkuman 1... .……….……… d. Tugas 1……….……….. e. Tes Formatif 1……….………..………. f. Kunci jawaban 1.……….………. g. Lembar Kerja 1………. i iii iv vii 1 2 2 2 2 3 4 5 5 6 7 7 7 7 7 8 10 10 10 11 11

(10)

2. Kegiatan Belajar 2 : Mendesain Rias Wajah...……….…… a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2 ..…………..………. b. Uraian Materi 2………..

1) Pengantin barat……….. 2) Pengantin solo putri………... c. Rangkuman 2…….……….……… d. Tugas 2……….………..… e. Tes Formatif 2……….…………... f. Kunci jawaban 2……….……… g. Lembar Kerja 2……….………. 3. Kegiatan Belajar 3 : Memilih Kosmetika yang Sesuai………….

a. Tujuan kegiatan pemelajaran 3……….………….. b. Uraian Materi 3 ……….………. 1) Pengantin barat……….. 2) Pengantin solo putri………... c. Rangkuman 3………...………….. d. Tugas 3……….……….……….. e. Tes Formatif 3.……… f. Kunci jawaban 3………. g. Lembar Kerja 3………. 4. Kegiatan Belajar 4 : Merias Pengantin Barat dan Bali………….

a. Tujuan kegiatan pemelajaran 4 ……….………… b. Uraian Materi 4……….………. 1) Pengantin barat……….. 2) Langkah-langkah merias pengantin barat……… 3) Pengantin solo putri……….. 4) Langkah-langkah merias wajah pengantin solo putri... c. Rangkuman 4……….. d. Tugas 4……….…….. e. Tes Formatif 4……… 13 13 13 13 13 17 17 17 17 18 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 22 22 22 22 22 28 35 40 40 40

(11)

f. Kunci jawaban 4………..……..…. g. Lembar kerja 4 ……….……….. BAB III EVALUASI………. DAFTAR PUSTAKA ………

40 43 45 48

(12)

PERISTILAHAN/GLOSSARY

Gajah : adalah salah satu bentuk cengkorongan bagian tengah di daerah dahi

Pengapit : adalah bentuk seperti kanthil pada cengkorongan bagian kanan dan kiri gajah

Penitis : adalah bentuk seperti telur ayam pada cengkorongan di sebelah pengapit

Godeg : adalah bagian rambut yang terletak didepan telinga Ngerik : adalah menggunting dan mencukur bulu roma Bangun tulak : adalah sanggul pengantin solo putri

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul ini membahas Merias Wajah Pengantin Barat dan Solo Putri, yang merupakan salah satu modul utama dari beberapa modul pengantin barat dan daerah. Tujuan diajarkannya modul ini, agar peserta diklat memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai untuk merias wajah pengantin. Untuk mencapai maksud tersebut, beberapa materi pemelajaran yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta diklat, antara lain: (1) Mendiagnosa wajah, (2) Mendesain rias wajah, (3) Memilih kosmetika yang sesuai, (4) Menerapkan teknik merias wajah pengantin barat dan daerah.

B. Prasyarat

Sebelum mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat telah mempelajari dan memiliki kemampuan (1) Merias wajah sehari-hari, (2) Merias wajah cikatri dan geriatri, (3) Merias wajah panggung, dan (4) Merias wajah foto, film dan TV

C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk Peserta Diklat

a. Langkah langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut

1) Pelajari teori teori tentang tata rias wajah sehari-hari secara mendalam 2) Baca secara seksama materi modul ini hingga benar-benar memahami 3) Ikuti petunjuk, modul ini secara berurutan

(14)

5) Kerjakan langkah kerja secara sistematis. Agar benar benar terampil merias wajah pengantin barat dan Solo Putri, Anda perlu melakukan latihan secara berulang-ulang.

b. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan 1) Bahan bahan

a). Kosmetik rias 1 set b). Pidih

c). Kapas & tissue 2) Peralatan Praktek

a). Welat b). Pisau cukur c). Kuas kuas

2. Peran Guru/Instruktur

a. Menginformasikan langkah langkah belajar yang harus dilakukan oleh peserta diklat untuk terampil merias wajah pengantin barat dan Solo Putri

b. Memberi penjelasan kepada peserta diklat bagian-bagian modul yang belum dipahami oleh peserta diklat

c. Mendemonstrasikan langkah langkah yang dipersyaratkan dalam kegiatan belajar d. Membimbing peserta diklat untuk melaksanakan praktikum merias wajah

pengantin barat dan Solo Putri

e. Melakukan evaluasi secara komprehensif melalui proses dan produk belajar yang dicapai peserta diklat, meliputi: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mempunyai kemampuan:

1. Mendiagnosa wajah 2. Mendesain rias wajah

(15)

3. Memiliki kosmetika yang sesuai

4. Menerapkan teknik merias wajah pengantin Barat dan Solo Putri

E. Kompetensi

Kode dan Kompetensi : KUL – 208 B Merias Wajah Pengantin Barat Dan Pengantin Solo Putri

Sub Kompetensi: 1. Mendiagnosa wajah 2. Mendesain rias wajah

3. Memilih kosmetika yang sesuai

4. Menerapkan teknik merias pengantin barat dan daerah

Kriteria Unjuk Kerja :

1. Wajah dapat didiagnosis untuk keperluan rias pengantin barat dan Solo Putri 2. Rias wajah pengantin dapat didesain sesuai dengan model pengantin yang

diperlukan

3. Pola rias wajah dapat digambar sesuai dengan model pengantin yang diinginkan

4. Kosmetik dapat dipilih sesuai dengan tata rias pengantin barat dan Solo Putri 5. Rias pengantin dapat diterapkan untuk keperluan pengantin barat dan Solo

Putri

Ruang Lingkup Kompetensi:

1. Diagnosis untuk keperluan rias pengantin Barat dan Solo Putri 2. Desain sesuai dengan model pengantin yang diperlukan

3. Pola rias wajah sesuai dengan model pengantin yang diinginkan 4. Kosmetik sesuai dengan tata rias pengantin Barat dan Solo Putri 5. Rias pengantin untuk keperluan pengantin Barat dan Solo Putri

(16)

F. Cek Kemampuan

No. Aspek yang dinilai Belum Sudah

1. Pengetahuan:

- Mendiagnosa wajah - Mendesain rias wajah

- Memilih kosmetika yang sesuai

- Menerapkan teknik merias pengantin barat 2. Sikap:

- Cermat dalam melakukan diagnosa

- Peka terhadap perkembangan macam rias wajah - Kreatif dalam mendesain rias wajah

- Peka terhadap perkembangan macam-macam kosmetika

- Peka terhadap perkembangan mode rias pengantin barat

- Teliti dalam memilih kosmetika - Teliti dalam menerapkan teknik rias - Telaten dalam merias wajah

- Telaten dalam merias pengantin 3. Psikomotor:

- Terampil dalam mendiagnosa wajah - Terampil dalam mendesain rias wajah

- Terampil dalam memilih kosmetika yang sesuai - Terampil dalam menerapkan teknik meria

pengantin Barat dan Solo Putri

Catatan Pembimbing 1……….. 2……….……… 3. ……… Kesimpulan:

……….

……….

………

(17)

BAB II PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Kompetensi : Merias Wajah Pengantin Barat dan Solo Putri Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat

Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 1. Pengantin Barat

§ membuat desain Di kelas

§ persiapan alat &bahan

Di Lab.

§ mengenakan cape Di Lab.

§ mendiagnosa Di Lab. § membersihkan wajah Di Lab. § merias Di Lab. 2. Pengantin Solo Putri

§ membuat desain Di kelas

§ persiapan alat dan bahan

Di Lab.

§ mengenakan cape Di Lab.

§ mendiagnosa Di Lab.

§ membersihkan wajah

Di Lab.

(18)

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1: Mendiagnosa Kulit a. Tujuan Pemelajaran 1

Pada akhir kegiatan belajar, diharapkan peserta diklat mampu: 1) membedakan macam macam jenis kulit wajah

2) menentukan jenis kulit wajah

b. Uraian Materi 1 1) Jenis kulit wajah

Keadaan kulit seseorang bergantung pada beberapa faktor, yakni usia, berapa lama melewatkan waktu di sinar matahari, bahan yang diaplikasikan, dan bagaimana merawat (Coleman, 1995:87)

Jenis kulit wajah ada beberapa macam, antara lain: berminyak, normal, kering, campuran. Pada jenis kulit berminyak, kelenjar-kelenjar lemak bekerja berlebihan. Hal itu mengakibatkan kulit kelihatan mengkilat, tebal, tonus kuat, pori-pori besar, serta mudah sekali berjerawat. Kulit normal adalah kulit yang tidak berminyak dan tidak kering, sehingga kelihatan segar dan bagus, lubang pori-pori hampir tidak kelihatan, dan tonusnya baik. Pada kulit kering, kelenjar lemak bekerja kurang aktif, kulit kelihatan kusam, tipis, bersisik, halus, lebih cepat timbul keriput, lubang pori-pori tidak kelihatan, dan mudah mendapat gangguan pelebaran pembuluh darah rambut. Pada kulit campuran, tampak bagian tengah muka kadang kadang berminyak atau normal atau kering (Hakim, 1983: 68-69).

Menurut Coleman, kulit normal yang sehat, tampak merah muda, terjaga dengan baik, dan halus empuk ketika diraba adalah kulit yang mengandung cukup air. Jika sel-sel atas kulit kekurangan air, kulit akan menjadi kaku, keras, dan kasar. Kulit kering adalah kulit yang benar-benar tidak mengandung air. Faktor yang menimbulkan keringnya kulit antara lain karena terlalu sering mencucinya, tidak melindungi kulit dengan pelembab

(19)

atau terlalu lama berada dalam atmosfer kering yang dipanasi secara sentral (Coleman, 1995, 87-88).

2) Mendiagnosis wajah

Sebelum memulai merias wajah, kita harus memperhatikan berbagai hal pada model yang akan dirias wajahnya. Pertama dengan memperhatikan cara model berdandan, rias rambutnya, dan rias wajahnya. Kemudian, perlu diamati hal hal yang salah atau kurang cocok sehingga diperbaiki, misalnya kombinasi warna yang kurang serasi antara pemerah bibir, pemerah pipi, alas bedak, bayangan mata, dan sebagainya pada rias wajah model. Dengan melalui pengamatan, saja seorang ahli rias wajah sudah dapat menarik manfaat dari kesalahan-kesalahan yang dibuat model, sehingga pekerjaannya banyak dipermudah.

Beberapa hal perlu diperhatikan dan dicatat pada kartu pribadi model. Catatan itu akan dipakai sebagai informasi dalam mengerjakan rias wajah. Catatan itu berkaitan dengan bentuk muka, warna kulit, bagian terpenting pada ketiga lapangan horisontal, asimetri wajah, bentuk alis, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir, bentuk dagu, dan warna rambut (Hakim, 1985: 122 124)

(20)

Petunjuk : Lakukanlah diagnosis terhadap model Anda, kemudian isilah menurut Anda sesuai dengan yang terdapat pada model!

Tata rias yang dikerjakan: Rias wajah pengantin Barat Rias wajah pengantin Daerah

1) Warna kulit : ... 2) Bentuk muka : ...

3) Bentuk bagian wajah : ... a. Bentuk alis : ... b. Bentuk mata : ... c. Bentuk hidung : ... d. Bentuk bibir : ... 4) Kelainan-kelainan a. Kerut-kerut : ... b. Vlek-vlek : ... c. Dagu rangkap : ... d. Cacat lain : ... 5) Koreksi Wajah

Bentuk Wajah Koreksi

a. Warna kulit b. Bentuk muka c. Bentuk alis d. Bentuk mata e. Bentuk hidung f. Bentuk bibir

(21)

6) Tata Rias Wajah

Riasan Warna

a. Alas bedak b. Bedak

c. Bayangan bentuk wajah gelap (shading) d. Penonjolan bentuk wajah (rinting) e. Alis f. Bayangan mata g. Sipat mata h. Pemerah pipi i. Bayangan hidung j. Pemerah bibir c. Rangkuman 1

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dicatat pada kartu pribadi model, untuk kemudian dipakai sebagian informasi dalam mengerjakan rias wajah berkaitan dengan: bentuk muka, warna kulit, bagian terpenting pada ketiga lapangan horisontal, asimetri wajah, bentuk alis, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir, bentuk dagu, dan warna rambut.

d. Tugas 1

Coba lakukan diagnosa pada sesama teman, agar anda dapat membedakan macam macam jenis kulit

e. Tes Formatif 1

1) Sebutkan macam macam jenis kulit muka?

2) Sebutkan hal yang perlu diperhatikan dalam mendiagnosa? 3) Sebutkan ciri ciri kulit kering?

(22)

f. Kunci Jawaban Formatif 1

1) Jenis kulit wajah ada beberapa macam antara lain: berminyak, normal, kering, campuran.

2) Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dicatat pada kartu pribadi model, untuk kemudian dipakai sebagian informasi dalam mengerjakan rias wajah berkaitan dengan:

a). bentuk muka b). warna kulit

c). bagian terpenting pada ketiga lapangan horisontal d). asimetri wajah

e). bentuk alis f). bentuk mata g). bentuk hidung h). bentuk bibir i). bentuk dagu j). warna rambut

3) Kelenjar lemak bekerja kurang aktif, kulit kelihatan kusam, tipis, bersisik, halus, lebih cepat timbul keriput, lubang pori pori tidak kelihatan, mudah mendapat gangguan pelebaran pembuluh darah rambut

g. Lembar Kerja 1 1) Alat

~ alat tulis

~ lembar diagnosa 2) Bahan

- kulit wajah model

3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pada saat melakukan diagnosa yang harus diperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari penata rias maupun sisi model.

(23)

Kesehatan yang dimaksud adalah kebersihan ruang, sirkulasi udara yang sehat, serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan sebelum digunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas bau badan, memiliki nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular.

Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah:

~ Melaksanakan diagnosa sesuai prosedur dan aman ~ Tertib dalam pengoperasian alat-alat

Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang banyaknya bersentuhan dengan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman. Hal itu dimaksudkan agar tahun berlama-lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya.

4) Langkah Kerja

a). persiapkan kebutuhan untuk mendiagnosa, misalnya: alat tulis, lembar diagnosa

b). amati ciri-ciri yang terdapat wajah model c). catat pada lembar diagnosa

(24)

2. Kegiatan Belajar 2: Mendesain Rias Wajah

a. Tujuan Pemelajaran 2

Pada akhir pemelajaran ini, diharapkan peserta diklat mampu: 1) menggambar pola rias wajah

2) mendesain rias wajah

b. Uraian Materi 2 1) Pengantin barat

Mendesain rias wajah harus disesuaikan dengan bentuk muka pengantin. Riasan mata dibuat tajam dengan garis tipis eyeliner pada sekeliling mata. Membentuk wajah ideal dengan memberi shade pada muka bulat/persegi. Kesan juga dapat dibuat dengan penataan rambut yang diharapkan.

Gambar 2.2 Desain Rias Wajah

2) Pengantin Solo Putri

Desain rias wajah pada pengantin Solo Putri atau merias dahi disebut paes. Paes dibuat dengan ukuran-ukuran dan bentuk yang berbeda, yaitu: ~ Gajah: dengan ukuran kurang lebih 4 jari

~ Pengapit: dengan ukuran kurang lebih 2 jari ~ Penitis: dengan ukuran kurang lebih 2 1/2 jari ~ Godeg: dengan bentuk pangkal godeg 1 jari

(25)

a) Bentuk cengkorongan paes:

~ Gajah: bentuk setengah bulatan ujung telur bebek, letaknya di tengah-tengah dahi di atas pangkal alis dengan ukuran kurang lebih tiga jari d atas alis

~ Pengapit: bentuk gudup kantil, seperti kuncup bunga kantil. Letaknya di kanan kiri. Gajah, Ujung pengapit menghadap pangkal alis

~ Penitis: bentuk setengah bulatan ujung telur ayam, Ujung Penitis menghadap ke sudut alis

~ Godeg: bentuk ngudup turi, seperti kuncup turi

b) Cara membuat paes:

~ Membuat bentuk gajah:

(1) Dari pangkal alis diukur ke atas kurang lebih 3 jari titik. (2) Dari titik, dibuat garis lurus ke atas

(3) Dari garis tadi, diukur lagi ke kiri dan ke kanan, masing-masing kurang lebih 2 jari

(4) Ketiga titik tadi dihubungkan, kemudian dibuat garis melengkung, Bentuknya menyerupai telur bebek. Inilah yang disebut bentuk gajah, bentuknya setengah bulatan ujung telur bebek

c) Membuat penitis (ati-ati )

(1) Dari pangkal gajah diukur ke kiri dan ke kanan, masing masing 2 jari lalu diberi titik.

(2) Dari titik ini kita ukur lagi ke kiri dan ke kanan, masing masing kurang lebih 2 1/2 jari, diberi titik.

(3) Kemudian kembali ke ujung gajah. Kita ukur lagi ke kiri dan ke kanan masing-masing kurang lebih 4 jari, lalu diberi titik. Titik ini harus diusahakan terletak kira kira 1 ibu jari di atas alis.

(26)

(4) Dengan demikian terdapat lagi tiga buah titik. Ketiga titik ini dihubungkan dengan garis lengkung membentuk setengah bulatan ujung telur ayam

d) Membuat Pengapit

(1) Di antara pangkal Gajah dan pangkal Penitis dicari garis tengahnya, lalu diberi titik.

(2) Di antara ujung Gajah dan ujung Penitis juga dicari tengahnya dan diberi titik, lalu buatlah garis lurus dengan titik-titik yang sudah dibuat (3) Di antara pangkal Gajah dan pangkal Penitis tadi diberi antara kira

kira 1/2 cm dan diberi titik.

(4) Dengan demikian terdapat tiga buah titik. Ketiga titik dihubungkan, dibuat garis yang bentuknya menyerupai kuncup bunga kantil ngundup kantil. Ujung Pengapit ini harus menghadap ke pangkal alis.

e) Membuat Godeg

(1) Dari pangkal Penitis, garisnya diteruskan masuk ke dalam rambut kira kira 1 cm, lalu diberi titik.

(2) Dari telinga ukurlah 2 jari ke depan, diberi titik. (3) Dari ujung daun telinga ukur kira kira 1 jari diberi titik

(4) Dari titik pangkal Penitis ditarik garis lengkung melalui titik 2 jari tadi, menuju ke ujung daun telinga dengan jarak 1 jari

(5) Buatlah garis lagi di belakangnya (hampir dekat teling) serupa dengan bagian depan, dengan jarak kira-kira 1 jari pada bagian pangkal, makin ke bawah makin kecil dan runcing. Bentuk Godeg menyerupai kuncup bunga turi atau ngundup turi.

(27)

Bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit

Gambar 2.3 Membuat paes I

Gambar 2.4 Membuat Paes II

Gambar 2.5 Membuat Paes III c. Rangkuman 2

Mendesain rias wajah harus disesuaikan dengan bentuk muka pengantin. Pada pengantin barat, riasan mata dibuat tajam dengan garis

(28)

d. Tugas 2

Buatlah desain wajah pengantin Solo Putri

e. Tes Formatif 2

Bagaimana cara mendesain rias wajah pengantin Solo Putri?

f. Kunci Jawaban Formatif 2

Gambar 2.6 Desain Rias Wajah Pengantin Solo Putri

g. Lembar Kerja 2 1). Alat

(29)

a). alat tulis

b). kertas gambar dengan desain wajah 2). Bahan

Pewarna gambar: pensil warna/crayon/kosmetik kit 3). Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pada saat menedesain rias wajah harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer).

Kesehatan yang dimaksud adalah:

Kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelumdigunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas bau badan, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular. Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah:

a). Mendesain rias wajah sesuai prosedur & aman b). Tertib dalam pengoperasian alat-alat

Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya.

(30)

a. Tujuan Pemelajaran 3

Setelah kegiatan belajar ini, diharapkan peserta diklat mampu: 1) memilih warna alas bedak sesuai dengan daerah pengantin 2) memilih kosmetika secara tepat

b. Uraian Materi 3 1) Pengantin Barat

Warna bedak Rias Wajah Pengantin Eropa harus agak keputihan atau sawo matang. Mengenai eyeshadow tidak ada keharusan warna maupun bentuk. Jadi kita bebas dalam memilih kosmetik untuk merias mata tetapi harus sesuai dengan bentuk mata, muka dan warna kulit.

2) Pengantin Solo Putri

Kosmetika yang disiapkan adalah sebagai berikut: a) susu pembersih sesuai jenis kulit,

b) penyegar sesuai dengan jenis kulit, c) pelembab,

d) alas bedak

e) bedak yang berwarna kekuning kuningan,

f) riasan mata yang berwarna coklat dan hijau, alis, eyeliner, maskara yang berwarna hitam, pemerah pipi dan pemerah bibir yang berwarna merah sirih, cengkorongan dari pidih yang berwarna hitam.

c. Rangkuman 3

Warna bedak Rias Wajah Pengantin Eropa harus agak keputihan atau sawo matang. Sedangkan Pengantin Solo Putri, alas bedak dan bedak: kekuning kuningan, riasan mata: coklat dan hijau, alis, eyeliner, maskara: hitam, pemerah pipi dan pemerah bibir: merah sirih, cengkorongan: pidih hitam

(31)

Bandingkan tata rias wajah pengantin Barat dan Pengantin Solo Putri!

e. Tes Formatif 3

1) Alas Bedak yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk tata rias wajah pengantin Barat?

2) Alas Bedak yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk tata rias wajah pengantin Solo Putri?

f. Kunci Jawaban Formatif 3 1) Agak keputihan 2) Kekuning kuningan g. Lembar Kerja 3 1) Alat: § mata biasa/penglihatan 2) Bahan:

§ kosmetik untuk pengantin Barat § kosmetik untuk pengantin Solo Putri 3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pada saat memilih kosmetika harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Kesehatan yang meliputi kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat, serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Yang lebih penting adalah penata rias bebas bau badan, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular.

Keselamatan Kerja yang dimaksud adalah: ~ Memilih kosmetika sesuai prosedur & aman

(32)

Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman sehingga customer akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya.

4) Langkah Kerja a). Persiapan

(1) Area Kerja

(a) Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan (b) Mengatur kosmetika dan alat-alat di atas meja rias

(c) Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman (2) Persiapan Pribadi

(a) Mengenakan pakaian kerja

(b) Melepas perhiasan yang berlebihan

(c) Menghindari bau kurang sedap dari mulut dan badan (3) Persiapan Model/klien

(a) Mengenakan bandana dan kep b). Pelaksanaan

(1) Memilih kosmetika yang sesuai dengan klien (2) Memilih kosmetika yang akan digunakan

4. Kegiatan belajar 4: Merias Pengantin Barat Dan Solo Putri

(33)

Setelah pemelajaran ini, diharapkan peserta diklat mampu : 1) merias pengantin barat

2) merias pengantin Solo Putri

b. Uraian Materi 4 1) Pengantin Barat

Pengantin barat disebut juga pengantin modern atau pengantin gaun putih. Putih merupakan warna lembut yang juga melambangkan kesucian. Berbeda dengan beludru hitam yang dengan bordiran emas, seperti pada gaun pengantin Jawa, yang melambangkan keteguhan hati. Pada masa Victoria, para pengantin wanita mengenakan gaun dengan berbagai warna. Tradisi Pengantin bergaun putih mulai menjadi keharusan setelah dilangsungkan pernikahan Victoria pada tahun 1840. Inspirasi dari Victoria ini sekaligus mempopulerkan gaun pengantin putih yang tak pernah surut hingga saat ini.

Dalam Godey’s Lady’s Book yang terbit 1849 tertulis, kebiasaan telah memutuskan sejak berabad-abad yang lalu bahwa warna putih merupakan warna paling cocok, dengan bahan apapun yang hendak dibuat untuk sebuah gaun pengantin. Ini merupakan lambang keluguan dan kesucian dari seorang gadis. Warna putih juga menjadi dominan di setiap rangkaian bunga yang dibawa si pengantin, termasuk bunga-bunga penghias ruangan.

Pada tahun 1886 warna biru dan coklat sempat pula populer, namun konsistensi/keajegan warna putih berhasil membuat warna tersebut tetap mendapat dukungan luas sepanjang abad. Majalah Delineator di tahun 1889 menulis “pernikahan merupakan hal penting dalam hidup seorang wanita muda, bukan hanya sebatas seremonial belaka, tetapi juga pertanda kesucian dari seorang pengantin yang patut dikagumi. Sebagai ilusi sebuah kerudung dan gaun putih suci pilihan para pengantin”. Keangkuhan ternyata juga melekat pada kekuatan yang dipantulkan oleh warna putih (Han, 2000: 50).

(34)

Tujuan merias wajah ialah memperindah wajah seseorang. Untuk merias wajah pengantin Eropa tidak ada pola tertentu yang dapat digunakan. Tindakan yang utama ialah menonjolkan bagian wajah yang bagus dan menyembunyikan bagian wajah yang kurang. Untuk pengantin Pria bila perlu juga dirias, tapi harus sesederhana mungkin terutama untuk kulit yang berminyak. Jadi pengantin pria harus kelihatan bersih dan segar.

Menata rambut untuk pengantin Eropa, ada tiga cara yaitu: (1) mengatur rambut terurai, (2) menyanggul rambut sendiri, dan (3) memasang rambut tiruan (hairpiece/wig). Warna baju pengantin Eropa biasanya putih atau kuning gading. Sebelum mengenakan baju pengantin harus memakai longtorso. Hand Bouqet atau bunga tangan yang digunakan lazimnya bunga anggrek, mawar, krisan, camelia, aster, margaret, lely, anyelir yang dipadukan dengan daun mamosa, cemara, atau asparaga. Bahan yang lain ialah tyle, kertas emas/perak, pita, pelepah pisang yang telah dipotong-potong, tali, dan lem.

Gambar 2.7.a Sebelum dirias Gambar 2.7.b sesudah dirias 2) Langkah-langkah Merias Pengantin Barat:

(35)

Gambar 2.9 Membersihkan dan menyegarkan wajah b) menata rambut sesuai desain,

(1) bagilah rambut menjadi 2 bagian: depan dan belakang

(2) sasak sedikit rambut bagian belakang, lalu ikat dengan karet

(3) ambil rambut bagian depan, sasak sedikit agar lebih rapi, kemudian sisir ke belakang; bila ada poni sasaklah agar dapat tegak; bentuk keseluruhan rambut serapi mungkin (Lihat gambar 2.8)

c) Membersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar (1) Tuangkan pembersih secukupnya pada

telapak tangan sesuai jenis kulit, oleskan pada wajah, telinga dan leher secara merata.

(2) lakukan gerakan rotasi di sekitar wajah untuk memudahkan kotoran terangkat (3) usaplah dengan kertas pembersih tissue

atau waslap

(4) bubuhkan penyegar pada kapas

(5) usapkan pada wajah untuk menyegarkan (lihat gambar 2.9)

d) Membubuhkan pelembab

Gambar 2.8 Menata Rambut Top Style

(36)

Gambar 2.11 Membubuhkan alas bedak dan meratakan bedak (1) Ambillah pelembab secukupnya pada telapak tangan, lalu oleskan

pada wajah, telinga, dan leher secara merata.

(2) Diamkan 1 menit hingga meresap pada kulit. (Lihat gambar 2.10) Gambar 2.10 Memberi pelembab

pada wajah, telinga dan leher

e) Membubuhkan alas bedak dan meratakan bedak, dengan langkah sebagai berikut:

(1) Ambillah alas bedak agak putih/sawo matang.

(2) Oleskan dengan jari telunjuk/jempol secara merata pada wajah, telinga, dan leher.

(3) Ratakan dengan spon agar tampak sama dengan bagian yang lain dan tampak menyatu dengan kulit.

(4) Bubuhkan bedak dengan menggunakan rembuk.

(5) Ratakan dengan menggunakan kuas

bedak yang berukuran besar (Lihat gambar 2.11)

f) Mengoreksi bentuk alis, mata, hidung, pipi dan bibir, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Ambil pensil alis warna hitam, kemudian bentuklah alis sesuai dengan bentuk ideal.

(2) Arsirlah dengan pensil alis dan sikatlah dengan sikat alis (Lihat gambar 2.12).

(37)

Gambar 2.13 Memulas mata dengan eyeshadow Gambar 2.12 Mengoreksi bentuk alis, mata,

hidung, pipi, dan bibir

g) Memulas mata dengan eyeshadow, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Ambil eyeshadow warna orange, (2) Kemudian poleskan pada kelopak mata

sebagai base

(3) Kemudian poleskan warna coklat untuk sudut luar mata dan beri warna gelap biru tua/hitam (Lihat gambar 13)

h) Membubuhkan eyeliner dan mascara dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Ambillah eyeliner lalu bubuhkan pada garis mata, dan

(2) Ambillah mascara lalu bubuhkan pada bulu mata (Lihat gambar 14)

Gambar 2.14 Membubuhkan eyebrow, pencil, eyeliner,dan mascara

i) Membubuhkan pemerah pipi, pewarna bibir, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(38)

Gambar 2.15 Membubuhkan pemerah pipi, lipstick (1) Bubuhkan pemerah pipi warna merah anggur/pastel yang sesuai pada

daerah pipi.

(2) Oleskan lipstick dengan warna sesuai pemerah pipi dengan bantuan kuas (Lihat gambar 2.15).

j) Mengenakan gaun dengan langkah-langkah sabagai berikut:

(1) Kenakan pakaian/gaun pengantin dengan terlebih dahulu mengenakan rok dalam dan sepatu

(2) Pasangkan sleyer pada sanggul (Lihat gambar 2.16).

Gambar 2.16 Memasang sleyer

(3) Kemudian pasanglah mahkota (crown), asesoris dan pelengkap lainnya

(Lihat gambar 2.17-2.18b).

Gambar 2.17 Memasang mahkota (crown), asesoris dan pelengkap lainnya

(39)

Gambar 2.18a Hasil akhir dari depan Gambar 2.18b Hasil akhir dari belakang

3) Pengantin Solo Putri

Pengantin Solo Putri adalah salah satu dari sekian banyak adat dan budaya pengantin yang dimiliki di Indonesia. Upacara dan adat istiadat pernikahan Pengantin Solo Putri memiliki ciri ciri yang khas, yang memang harus dipelajari sungguh sungguh agar tidak terjadi kekeliruan.

Urut-urutan upacara dan adat istiadat pernikahan Solo Putri adalah sebagai berikut:

a) Lamaran

Apabila telah terjadi kesepakatan pada pihak calon pengantin pria mengenai calon pengantin putri yang menjadi pilihannya, pihak orang tua pemuda segera mengirim surat lamaran kepada pihak orang tua si gadis atau calon pengantin putri. Surat Lamaran lazimnya dibawa oleh kakak dari ayah atau kakak dari ibu calon pengantin pria. Setelah surat lamaran. dibaca serta dipahami isinya, pihak orang tua calon pengantin putri harus memberikan jawaban pada waktu itu juga.

b) Srah-srahan

Srah-srahan adalah upacara penyerahan barang barang tertentu sebagai peningset yang artinya tanda pengikat. Hal itu berarti pinangan menjadi resmi dan sang putri sudah tidak boleh lagi dipinang pria lain.

(40)

(1) Pisang ayu dan suruh ayu sebagai lambang sedyo rahayu, yang artinya harapan kesejahteraan

(2) Dua buah jeruk gulung yang merupakan lambang bertekad bulat (3) Dua buah cengkir gading yang berarti kencenging pikir yakni

perasaan tetap teguh.

(4) Dua buah tebu wulung panjang 30 cm yang melambangkan anteping kalbu (ketetapan hati)

(5) Kain batik tradisional yang melambangkan cita cita yang luhur seperti kain batik Sido Mukti, Sido Mulyo dsb.

(6) Kain batik truntum untuk ayah dan ibu, yang mengandung arti tumuruntun/turun temurun atau berkembang

(7) Setagen putih terbuat dari benang lawe sebagai lambang sandang (8) Padi atau beras, gula jawa, garam, empon-empon sebagai lambang

pangan

(9) Uang (sifatnya pilihan) (10) Perhiasan (sifatnya pilihan)

c) Penentuan Hari/Waktu

Penentuan mengenai hari jadi harus disepakati oleh kedua belah pihak. Saat yang dipergunakan untuk melakukan pernikahan disebut saat mantu yang berarti mangantu-antu, yakni saat yang ditunggu-tunggu. Hal itu dimaksudkan agar segera tiba saat yang ditunggu-tunggu itu. Harapan nya, perjamuan pernikahan pengantin segera terlaksana dengan baik dan lancar.

d) Pasang Tarub

Secara tradisional, seluruh upacara pernikahan biasanya berlangsung di rumah kediaman keluarga atau orang tua pengantin putri. Lazimnya, pada zaman dulu untuk melaksanakan upacara perjamuan pengantin secara besar-besaran, pihak ‘yang punya gawe’ tentu mendirikan tarub

(41)

Gambar 2.19 Dodol Dawet

(teratak). Tarub ini didirikan antara 7,5 atau 3 hari sebelum perjamuan dimulai. Biasanya bahan bahan untuk mendirikan tarub adalah bambu untuk tiang-tiangnya dan atap terbuat dari anyaman daun-daun nipah atau daun-daun pohon aren. Daun-daun nipah yang telah dianyam itu namanya bleketepe. Biasanya tarub didirikan di depan dan di sebelah kiri dan kanan pendopo, serta di belakang rumah.

e) Siraman

Upacara mandi untuk calon pengantin putri maupun putra yang mengandung arti membersihkan atau mensucikan mereka. Dengan harapan , sehingga pada saat upacara akad nikah, kedua mempelai bersih jasmani dan rohaninya.

f) Dodol dawet

Upacara dodol dawet artinya upacara berjualan cendol. Upacara berjualan ini dilakukan oleh ibu calon pengantin dipayungi ayah calon pengantin wanita. Dawet melambangkan suasana yang kemruwet yang berarti berdesakan. Ini mengandung harapan agart pada upacara perjamuan mantu tamu-tamu banyak yang datang.

g) Meratus rambut

Meratus rambut dilakukan setelah upacara siraman selesai, ketika rambut calon pengantin putri masih basah. Meratus rambut yaitu mengasapi rambut dengan asap dari api yang ditaburi ratus dan gula pasir. Rambut yang diratus ditutupi handuk supaya asap ratus tertahan.

(42)

h) Ngerik

Upacara ngerik adalah menghilangkan sebagian anak rambut pada dahi dan tengkuk. Hal itu juga dimaksudkan untuk membentuk tata rias wajah pengantin pada tahap awal.

Gambar 2.20 Ngerik i) Midodareni

Midodareni adalah malam sebelum pernikahan, yang berarti malam terakhir bagi calon pengantin putri sebagai seorang remaja putri atau gadis perawan.

j) Dol tinuku kembar mayang

Upacara Dol tinuku kembar mayang dilaksanakan pada malam midodareni. Maksud upacara ini adalah untuk memberikan nasihat/pesan orang tua pada calon pengantin putri agar dapat berbakti pada suami. k) Langkahan

Upacara ini dilakukan bila seorang adik melangkahi kakaknya untuk menikah lebih dulu. Upacara ini bermaksud minta restu dari kakaknya dan mendoakan kakaknya segera menyusul menikah

(43)

Gambar 2.21 Langkahan l). Jonggolan

Upacara ini dilakukan sebelum akad nikah atau bersama-sama dengan upacara akad nikah. Jonggolan berarti menunjukkan diri calon pengantin pria dan keluarganya kepada calon pengantin wanita dan keluarganya.

m) Akad nikah

Upacara ini merupakan upacara penting dalam seluruh rangkaian perjamuan pernikahan. Upacara ini disebut juga upacara ijab kabul. Dalam momen inilah kedua pengantin resmi menjadi suami istri setelah menandatangani surat nikah.

n) Panggih

Upacara ini sifatnya tradisi yang adat istiadat mewarnainya secara kuat. Pada saat bertemu, antara mempelai wanita dan mempelai pria saling melempar sirih temu rose yang mengandung makna agar saling bertemu rasa hatinya.

(44)

Gambar 2.22 Panggih

o) Nimbang/Pangkon

Pada upacara ini, ayah pengantin putri duduk di tengah tengah kursi pengantin dan kedua pengantin duduk di pangkuannya. Sementara itu ibu pengantin putri duduk di hadapan ketiga orang tersebut sambil bertanya: Abot endi, Pak? Dijawab oleh Bapak: Podo wae. Maksudnya adalah anak menantu dianggap sebagai anak kandung sendiri.

Gambar 2.23 Pangkon

p) Kacar-kucur/Tompo koyo

Upacara ini melambangkan bahwa seorang suami berkewajiban menyerahkan hasil jerih payahnya atau memberikan nafkah kepada istrinya. Pelaksanaan upacara ini adalah pengantin pria menumpahkan

(45)

uang recehan logam yang bercampur dengan beras kuning dan kacang kacangan dari kantongan ke pangkuan pengantin putri.

q) Dahar Klimah/Kepelan

Upacara ini mengandung makna agar sepasang mempelai sebagai suami istri nantinya selalu hidup rukun dan saling menolong, seperjuangan dan sepenanggungan dalam rumah tangga.

r) Bubak kawah/Tumplak punjen

Upacara ini dilakukan apabila mempelai putri adalah anak sulung (bubak kawah) yang mempunyai maksud agar dalam mengayuh bahtera rumah tangga selalu sejahtera dan dalam perjodohan ini tidak ada aral melintang. Apabila anak bungsu (tumplak punjen) artinya segala kekayaan atau kemampuan dikerahkan/ditumpahkan karena perjamuan ini merupakan pesta paling akhir dalam keluarga pengantin putri.

s) Sungkem/Ngabekten

Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian upacara pernikahan yang tak pernah ditinggalkan. Pengantin melakukan sungkem kepada ayah ibu serta para

pinisepuh sebagai perlambang bakti dan cinta kasih anak kepada orang tua.

Gambar 2.24 Sungkeman t) Kirab

Kirab merupakan perjalanan pengantin ke panti busana. Setelah melewati acara pernikahan yang cukup panjang dalam busana pengantin yang melelahkan, maka mempelai berdua berganti pakaian

(46)

u) Ngunduh Mantu

Upacara ini biasanya diselenggarakan 5 hari setelah hari pernikahan di rumah orang tua pengantin pria. Maksudnya keluarga menyambut kedatangan menantu yang dianggap sebagai anak sendiri.

4) Langkah-langkah Merias Wajah Pengantin Solo Putri: a) Membuat cengkorongan atau membuat desain tata rias wajah

(1) Membuat gajah ukuran 4 jari (2) Membuat pengapit ukuran 2 jari (3) Membuat penitis ukuran 2 1/2 jari

(4) Membuat godeg ukuran 1 jari pada pangkal godeg, makin ke bawah/ ke ujung makin runcing

Gambar 2.25 Cengkorongan

b) Ngerik, yaitu menggunting dan mencukur bulu roma/anak rambut pada kuduk/tengkuk, dilanjutkan di tempat sogokan, dengan menggunakan gunting kecil. Jika sudah digunting lalu dikerik dengan pisau cukur. Mengerik tempat- tempat sogokan atau gambar-gambar sudut harus secara bersih. Pada kedua pipi dan pada dagu juga dikerik, bentuk alis diperbaiki, dirapikan.

c) Menata Rambut

(47)

(2) Bagian belakang diikat agak tinggi 5 jari dari batas antara depan dan belakang

(3) Menyasak rambut bagian depan sedikit demi sedikit sampai rambut sudah selesai disasak

(4) Merapikan sasakan dan membentuk sunggar kanan & kiri sesuai dengan model sanggul Solo

(5) Rambut dikuatkan dengan jepit (6) Memasang sanggul ( bangun tulak)

Gambar 2.26a Sanggul Bangun Tulak Gambar 2.26b Sanggul Bangun Tulak

d) Merias wajah

(1) Membersihkan wajah (2) Memberi pelembab

(3) Memberi alas bedak warna kekuningan (4) Memberi bedak tabur

(5) Membentuk alis

(6) Memulas eyeshadow warna kuning emas, coklat, hijau tua (7) Memulas eyeliner, mascara

(8) Membubuhkan blush on merah sirih (9) Memulas lipstick merah sirih

(48)

Gambar 2.27 Mengisi Paes dengan Pidih

e) Memasang asesoris

(1) Memasang cunduk mentul (7) (2) Memasang centhung (sepasang)

(3) Memasang jungkat/sisir 3 jari dari pangkal gajahan (4) Memasang giwang (Lihat Gambar 2.28a-2.28c)

Gambar 2.28a Memasang Asesoris Gambar 2.28b Memasang Asesoris

Gambar 2.28c Sanggul Lengkap dari Belakang f) Memasang bunga

(49)

(1) Memasang tibadada di sebelah kanan

(2) Memasang borokan (5 buah melati kuncup di sebelah kiri belakang centhung)

(3) Memasang sintingan (2 buah kantil pada sanggul sebelah kiri belakang telinga)

(4) Memasang tanjungan (3 di kiri kanan sanggul) (5) Memasang penetep ( 1 di tengah sanggul) (6) Memasang bangun tulak di kanan kiri sanggul

Gambar 2.29 Memasang Bunga

g) Mengenakan busana

(1) Memakai kain sidomukti tanpa lar

(2) Melilitkan cinde untuk menutupi longtorso

(3) Mengenakan kebaya bludru panjang berkutu baru/bef (4) Memakai sandal sewarna dengan kebaya

(50)

Gambar 2.30a Memasang Kain Wanita Gambar 2.30b Memasang Kain Wanita

Gambar 2.30c Memasang Kain Pria Gambar 2.30d Memasang Kain Pria

Gambar 2.31 Hasil Akhir c. Rangkuman 4

(51)

Pengantin Solo Putri adalah salah satu dari sekian banyak adat dan budaya yang dimiliki di Indonesia. Upacara dan adat istiadat pernikahan Pengantin Solo Putri memiliki ciri ciri yang khas yang memang harus dipelajari sungguh sungguh sehingga tidak akan terjadi kekeliruan

d. Tugas 4

Amati upacara dan adat pengantin Solo Putri !

e. Tes Formatif 4

1) Sebutkan alat-alat yang diperlukan untuk tata rias pengantin

2) Sebutkan bahan-bahan kosmetika yang diperlukan untuk tata rias pengantin Solo Putri

3) Sebutkan langkah-langkah tata rias pengantin Solo Putri

f. Kunci Jawaban Formatif 4

1) Kuas kuas, rembuk, spon, eyelash curler, welat dan lain-lain

2) Bahan-bahan kosmetika yang diperlukan untuk tata rias pengantin Solo Putri antara lain:

§ Pelembab

§ Alas bedak warna kekuningan § Bedak tabur

§ Alis

§ Eyeshadow warna kuning emas, coklat, hijau tua § Eyeliner, mascara

§ Blush on merah sirih § Lipstick merah sirih § Pidih hitam

(52)

a) Membuat cengkorongan atau membuat desain tata rias wajah (1) Membuat gajah ukuran 4 jari

(2) Membuat pengapit ukuran 2 jari (3) Membuat penitis ukuran 2 1/2 jari

(4) Membuat godeg ukuran 1 jari pada pangkal godeg, makain ke bawah/ke ujung makin runcing

b) Ngerik yaitu menggunting dan mencukur bulu roma/anak rambut pada kuduk/tengkuk, dilanjutkan di tempat sogokan, menggunakan gunting kecil. Jika sudah digunting lalu dikerik dengan pisau cukur. Mengerik tempat tempat sogokan atau gambar gambar sudut harus secara bersih. Pada kedua pipi dan pada dagu juga dikerik, bentuk alis diperbaiki, dirapikan.

c) Menata Rambut

(1) Rambut dibagi menjadi 2 bagian depan dan belakang sebatas telinga (2) Bagian belakang diikat agak tinggi 5 jari dari batas antara depan dan

belakang

(3) Menyasak rambut bagian depan sedikit demi sedikit sampai rambut sudah selesai disasak

(4) Merapikan sasakan dan membentuk sunggar kanan & kiri sesuai dengan model sanggul Solo

(5) Rambut dikuatkan dengan jepit (6) Memasang sanggul ( bangun tulak) d) Merias wajah

(1) Membersihkan wajah (2) Memberi pelembab

(3) Memberi alas bedak warna kekuningan (4) Memberi bedak tabur

(5) Membentuk alis

(53)

(7) Memulas eyeliner, mascara

(8) Membubuhkan blush on merah sirih (9) Memulas lipstick merah sirih

(10) Mengisi cengkorongan dengan pidih hitam e) Memasang asesoris

(1) Memasang cunduk mentul (7) (2) Memasang centhung (sepasang)

(3) Memasang jungkat/sisir 3 jari dari pangkal gajahan (4) Memasang giwang

f) Memasang bunga

(1) Memasang tibadada di sebelah kanan

(2) Memasang borokan (5 buah melati kuncup di sebelah kiri belakang centhung)

(3) Memasang sintingan (2 buah kantil pada sanggul sebelah kiri belakang telinga)

(4) Memasang tanjungan (3 di kiri kanan sanggul) (5) Memasang penetep (1 di tengah sanggul) (6) Memasang bangun tulak di kanan kiri sanggul g) Mengenakan busana

(1) Memakai kain sidomukti tanpa lar

(2) Melilitkan cinde untuk menutupi longtorso

(3) Mengenakan kebaya bludru panjang berkutu baru/bef (4) Memakai sandal sewarna dengan kebaya

(5) Memasang kalung dan bros

(54)

1) Alat:

§ Kapas, rembuk, spon dan lain-lain § Jepit, harnal, rajut, karet gelang 2) Bahan:

§ Kosmetik untuk pengantin Barat § Kosmetik untuk pengantin Solo Putri § Kapas, tissue

3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pada saat merias harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari penata rias maupun sisi klien (customer). Yang dimaksud Kesehatan adalah: kerbersihan ruangan, sirkulasi udara yang sehat, serta penggunaan alat-alat yang telah disucihamakan terlebih dahulu. Yang lebih penting adalah penata rias bebas bau badan, dan nafas yang segar sehingga tidak mengganggu komunikasi, serta tidak mengidap penyakit menular. Yang dimaksud Keselamatan Kerja adalah:

a) Merias sesuai prosedur dan aman.

b) Tertib dalam merias yaitu sesuai dengan kondisi klien.

Mengingat bidang kecantikan adalah ilmu yang penuh dengan sentuhan seni, maka jangan lupa menciptakan suasana yang indah dan nyaman . Hal ini dimaksudkan agar pelanggan (customer) akan bertahan lama dan kembali lagi ke salon untuk mencoba jasa pelayanan yang lainnya.

4) Langkah Kerja a) Persiapan

(1) Area Kerja

(a) Melakukan sanitasi dan hygiene pada peralatan dan bahan (b) Mengatur kosmetika dan alat-alat di atas meja rias

(c) Menciptakan ruangan bersih, indah dan nyaman

(55)

(a) Mengenakan pakaian kerja

(b) Melepas perhiasan yang berlebihan

(c) Menghindari bau kurang sedap dari mulut dan badan (3) Persiapan Model/klien

(56)

BAB III EVALUASI

A. Evaluasi Kognitif I. Essay

1. Sejak tahun dan pada masa siapakah, tradisi pengantin bergaun putih menjadi keharusan?

2. Sebutkan langkah kerja sebelum merias yang harus dilakukan dan bagaimana caranya!

II. Pilihan Berganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat dari alternatif jawaban yang tersedia! 1. Jenis kulit wajah di bawah ini, kecuali:

a. kulit normal b. kulit kering c. kulit berminyak d. kulit kasar

2. Riasan mata pada sekeliling mata berwarna hitam disebut: a. eyeshadow b. eyebrow

c. eyeliner d. eyelash

3. Bagian-bagian paes pada dahi, antara lain di bawah ini kecuali: a. rusa b. gajah

c. penitis d. pengapit

4. Warna bedak yang digunakan pada pengantin barat adalah : a. kuning b. merah muda

c. putih / sawo matang d. kuning pengantin 5. Sedangkan warna bedak pengantin solo putri adalah:

a. putih b. kekuning-kuningan c. sawo matang d. merah muda

(57)

a. bunga kering b. bunga palsu c. handboquet d. hand slyer 7. Penghias sanggul pada pengantin barat disebut:

a. slyer b. crown c. jepit d. mahkota

8. Tahap menggunting atau mencukur bulu roma atau anak rambut pada kuduk atau tengkuk disebut:

a. ngupas b. motong c. ngerik d. pangkas 9. Nama sanggul pengantin solo putri:

a. kepang b. bangun tulak c. tekuk d. cepol

10. Kain panjang pada busana pengantin solo putri disebut: a. sidomukti b. sidolayar

c. sidokarep d. sidomaju

B. Evaluasi Kinerja

1. Kerjakan secara lengkap praktek merias wajah Solo Putri !

C. Kunci Jawaban Evaluasi I. Jawaban Essay

1. Tradisi Pengantin bergaun Putih mulai menjadi keharusan setelah dilangsungkan pernikahan Victoria pada tahun 1840.

2. Mendiagnosis wajah, dengan cara mengisi lembar diagnosis yang tersedia sesuai dengan kondisi klien atau model yang diamati

II. Jawaban pilihan berganda 1. d

2. c 3. a

(58)

4. c 5. b 6. c 7. a 8. c 9. b 10. a

D. Kriteria tes tertulis:

1. Soal 1-2 masing-masing nilainya 25 (2x25)

2. Soal 1-10 masing-masing nilainya 10 (10 x 10 = 100)

Kriteria tes perbuatan (merias wajah pengantin):

ALAS BEDAK

BEDAK MATA ALIS BLUSH

ON

liner shadow highlight

Keterangan:

Alas Bedak bila menutupi cacat/kerut-kerut dan rata, nilainya 80 Bedak bila tampak rata, nilainya 80

Mata: eyeliner, shadow, highlight warna dan letak tepat, nilainya 80 Alis: bentuknya sesuai, nilainya 80

Blush on: menonjolkan tulang pipi, nilainya 80

(59)

Coleman, Vernon. 1995. Perawatan Kulit. Jakarta: Arcan Depdikbud. 1993. Kurikulum SMK 1994. Jakarta

Hakim, Nelly. 1983. Buku Pelajaran Kosmetologi Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar. Jakarta: Yayasan Insani

... 1985. Pelajaran Tata Kecantikan Kulit Tingkat Terampil. Jakarta: PT. Vika Press

Han, Chenny. 2000. Haruskah Putih di Gaun Pengantin?Jakarta: Majalah Perkawinan

Roeswoto, Ny. H. Buku Pelajaran Kosmetologi Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar. Jakarta: Yayasan INSANI

Gambar

Gambar 2.1 Bentuk Wajah
Gambar 2.2 Desain Rias Wajah
Gambar 2.3 Membuat paes I
Gambar 2.6 Desain Rias Wajah Pengantin Solo Putri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi yang dipaparkan pada uraian diatas memunculkan kebutuhan akan adanya sistem penguji perangkat lunak otomatis yang mampu melakukan berbagai pengujian

Dalam hal ini teori persepsi erat hubungannya dengan masalah yang dialami Israel pasca serangan terhadap kapal Mavi Marmara karena setelah insiden tersebut persepsi negara – negara

Muhammad Said al-Asymawi berargumen bahwa illat hukum atau maksud perintah memanjangkan pakaian dalam ayat tentang jilbab adalah untuk membedakan perempuan merdeka dengan budak

Bentuk produk makanan olahan yang pada umumnya menggunakan gula sebagai pengawet antara lain sari buah, jam, jelly, marmalade, sirup, manisan basah, manisan kering dan lain

Siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gerak benda, misalnya jatuh bebas akibat gravitasi, gerak di lantai yang datar karena dorongan.. Siswa dapat

Responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi madu 4 sendok terdapat 6,7% dengan pH saliva yang bersifat asam dan bersifat netral hal ini bisa terjadi karena karbohidrat

Mengidentifikasi perbedaan peningkatan ibu tentang ISPA sebelum dan sesudah melalui audio visual dan leaflet di posyandu Mawar RT 06 kelurahan tlogomas kecamatan

Beban kerja 10 7 Mampu menjelaskan gaya kepemimpian dalam organisasi Ketepatan menjelaskan gaya kepemimpian dalam organisasi ( Kriteria: Rubrik Deskriptif Bentuk non-test: