1
MARKET
BRIEF
ITPC OSAKA
I
MITIATION
J
EWELLERY
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ... 3
BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG ... 9
Karakteristik Produk HS 7117 di Jepang ... 9
Spesifikasi Produk HS 7117 di Jepang ... 10
HS 711711 ... 10
HS 711719 ... 13
HS 711790 ... 14
BAB 3 INFORMASI PASAR ... 14
Trend Produk HS 7117 di Jepang ... 14
Prospek Produk HS 7117 di Jepang ... 16
Segmentasi Pasar dan Profil Pengguna ... 17
Perilaku Pembeli Akhir ... 18
BAB 4 INFORMASI PERDAGANGAN ... 19
Impor Produk HS 7117 di Jepang ... 20
Negara Pemasok ... 21
Analisa Pesaing ... 23
Peran Indonesia dalam Memasok Produk HS 7117 di Jepang ... 24
BAB 5 REGULASI IMPOR ... 25
BAB 6 STRATEGI ... 31
BAB 7 INFORMASI PENTING ... 33
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Market Brief edisi kali ini akan membahas mengenai produk dengan kode HS 7117, yaitu Imitation Jewellery atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan Perhiasan Imitasi. Dalam bahasa Jepang dapat diartikan sebagai 身辺用模造細貨類、卑金属製のもの (貴金属をめつきしてあるかないかを問わない)。
Sumber : www.alibaba.com Gambar 1.1 Perhiasan Imitasi (Kalung)
4
Sumber : www.astechshoppy.com Gambar 1.3 Perhiasan Imitasi (Anting)
Sumber : www.amazon.in Gambar 1.4 Perhiasan Imitasi (Cincin)
Dari delapan kategori yang berkaitan dengan industry pengrajin emas, perak, logam mulia, perhiasan, dan lainnya yang dikelompokkan oleh kementerian perindustrian, perhiasan imitasi menempati peringkat ketiga terhadap total ekspor hasil industri kategori tersebut. Menurut kementerian perindustrian, Indonesia berperan sebesar 0.02% terhadap total ekspor hasil industri Indonesia yaitu sekitar US $17,9 juta. (sumber : www.kemenperin.co.id)
5
Menurut Trade Statistic fot International Business Development
(www.intracen.com) Dari total nilai ekspor produk HS 7117 di dunia sebesar US $8,38 milyar, Indonesia mengekspor produk HS 7117 sebanyak US $18,8 juta pada tahun 2015. Negara tujuan utama ekspor produk HS 7117 Indonesia adalah Singapura dengan nilai ekspor US $5,7 juta, lalu Amerika Serikat dengan nilai ekspor US $3 juta. Selanjutnya adalah Hong Kong dengan nilai US $1,4 juta dan Italia dengan nilai US $1 juta.
Pada tahun 2015 nilai total ekspor di dunia adalah US $8 milyar dan eksportir HS 7117 terbesar di dunia adalah China (US $2,65 milyar), Hong Kong (US $1 milyar), Austria (US $464 juta) dan negara – negara lainnya.
6 Dari total Impor di dunia pada tahun 2015 sebesar US $8,1 milyar, Amerika Serikat adalah negara pengimpor perhiasan imitasi terbesar di dunia dengan jumlah impor senilai US $1,74 milyar. Jepang berada di peringkat ketujuh dengan nilai impor sebesar US $274 juta.
Tabel 1.2 Daftar negara dengan nilai impor produk HS 7117 terbesar di dunia tahun 2015.
Menurut data tahun 2015, partner terbesar Jepang dalam mengimpor perhiasan imitasi adalah China (US $117 juta), diikuti oleh Korea Selatan, Italia, Prancis, dan Thailand secara berurutan. Indonesia merupakan partner terbesar ke delapan belas Jepang dalam pasar impor perhiasan imitasi dalam 5 tahun terakhir (2011 sampai 2015). Jumlah impor produk HS 7117 Jepang dari Indonesia masih cukup kecil jika dibandingkan dengan total impor Jepang, yaitu US $378 ribu pada tahun 2011 dan terus meningkat sampai tahun 2013 (US $657 ribu) dan mengalami penurunan pada tahun –
7 tahun berikutnya. Dibawah ini adalah grafik jumlah impor HS 7117 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015. Pada tahun 2015, tercatat Jepang melakukan impor sebesar US$ 274 juta dari dunia (sumber: www.trademap.org). Dapat dilihat dari tabel berikut ini, jumlah impor produk HS 7117 berasal dari Indonesia masih cukup kecil dibandingkan dengan nilai impor produk HS 7117 dari negara lain di pasar Jepang.
Tabel 1.3 Nilai impor produk HS 7117 Jepang dari beberapa negara (Tahun 2011 – 2015)
China SelatanKorea Italia Prancis Thailand Indonesia 2011 $101,019,00 $48,699,000 $25,469,000 $25,350,000 $16,245,000 $378,000 2012 $119,722,00 $55,595,000 $28,284,000 $26,779,000 $20,609,000 $553,000 2013 $117,062,00 $58,744,000 $26,775,000 $23,887,000 $22,607,000 $657,000 2014 $127,718,00 $64,982,000 $26,612,000 $26,882,000 $18,385,000 $540,000 2015 $117,721,00 $48,730,000 $24,329,000 $24,016,000 $22,764,000 $478,000 $0 $20,000,000 $40,000,000 $60,000,000 $80,000,000 $100,000,000 $120,000,000 $140,000,000 U S $
8
Tabel 1.2 Nilai ekspor HS 7117 Jepang ke beberapa negara dari tahun 2011 sampai 2015
Sebaliknya dilihat dari jumlah ekspor Jepang, yaitu sebanyak US$ 10,6 juta pada
tahun 2015, jika dibandingkan dengan nilai impor pada tabel sebelumnya (US $274 juta di tahun yang sama), dapat disimpulkan bahwa Jepang adalah negara pengimpor produk HS 7117. Partner ekpor produk HS 7117 perhiasan imitasi Jepang adalah seperti Hong Kong, Italia, dan lain – lain (dapat dilihat pada tabel di atas).
9
BAB 2 POTENSI PRODUK DI PASAR JEPANG
Pada bab ini akan dibahas potensi pasar produk HS 7117 di Jepang secara umum. Bab ini akan dibagi menjadi 2 sub-bab, sub-bab pertama membahas keadaan pasar produk HS 7117 dalam masyarakat Jepang serta target pasar di Jepang. Selanjutnya di sub-bab kedua, akan dibahas mengenai produk HS 7117 secara lebih mendetail, dijabarkan menjadi kode HS 6 digit.
Karakteristik Produk HS 7117 di Jepang
Penggunaan produk HS 7117 atau perhiasan imitas cukup banyak ditemukan di Jepang. Seperti fungsi perhiasan imitasi pada umumnya yaitu sebagai hiasan dan pelengkap berbusana (fashion), perhiasan imitasi juga digunakan sebagai pelengkap fashion di Jepang. Bukan hanya kaum wanita saja, kaum laki – laki yang mengenakan produk HS 7117 seperti kalung juga tidaklah sedikit, hal ini dikarenakan fashion adalah salah satu hal yang cukup diperhatikan di masyarakat Jepang.
Sumber : www.beadinggem.com
10 Pengelompokan perhiasan imitasi dalam kode HS 7117 adalah berdasarkan jenis perhiasan imitasi dan material yang membentuk perhiasan tersebut. Contohnya adalah perhiasan imitasi berbahan logam, perhiasan imitasi berbahan non-logam, dan manset serta hiasan kancing.
JENIS ASAL MATERIAL KETERANGAN
Perhiasan Imitasi Logam Perhiasan imitasi berbahan dasar /
mengandung logam, baik logam murni maupun tidak.
Perhiasan Imitasi Non-Logam Perhiasan imitasi dengan bahan dasar
selain logam.
Manset dan Hiasan Kancing
Logam dan ataupun non-logam
Aksesori seperti manset dan hiasan kancing juga dikelompokkan kedalam kategori perhiasan imitasi.
Spesifikasi Produk HS 7117 di Jepang
Berikut ini adalah jabaran produk kode HS 7117 dengan pengkodean HS 6 digit.
HS 711711
Produk yang tergolong dalam kode HS ini adalah cufflink and studs atau manset dan hiasan kancing, keduanya biasa dikenakan sebagai elemen dekorasi pada pakaian kemeja pria.
11
Sumber : www.omegawatches.com
Gambar 2.2 Cufflink atau manset pada kemeja pria
Cufflink atau manset adalah elemen dekorasi yang diguakan untuk mengaitkan ujung lengan baju kemeja. Biasanya manset terbuat dari logam dan dikenakan dengan kemeja yang memiliki lubang kancing tanpa kancing dikedua sisinya.
12
Sumber : www.crystalsforfashion.in
Gambar 2.3 Stud (perhiasan kancing) dan kegunaannya dalam fashion
Stud atau perhiasan kancing adalah sejenis perhiasan dekoratif yang disematkan baik pada kemeja, sepatu, tas, dan elemen fashion lainnya. Dulunya stud hanya disematkan pada lubang kancing kemeja yang dimana kemeja tersebut memiliki lubang kancing khusus untuk stud, akan tetapi saat ini stud banyak digunakan sebagai gaya fashion
13 anak– anak muda yang tidak hanya digunakan pada kemeja. Stud umumnya terbuat dari campuran logam, logam mulia, dan atau batu permata.
HS 711719
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah perhiasan imitasi dengan bahan dasar logam, baik logam mulia ataupun bukan logam mulia.
14
Gambar 2.4 Perhiasan imitasi terbuat dari bahan logam; Kalung, Gelang, dan Anting.
Dapat dilihat dari judul kategori produk HS ini yaitu perhiasan imitasi dengan bahan dasar logam, dapat diketahui bahwa kategori ini mencangkup perhiasan – perhiasan imitasi yang terbuat atau mengandung komponen logam, baik anting, gelang, dan kalung.
HS 711790
Produk yang tergolong dalam grup ini adalah perhiasan imitasi dengan bahan dasar selain logam, dengan kata lain perhiasan imitasi yang tidak tergolong produk HS 711719, misalnya kalung, gelang, atau anting dari bahan selain logam atau logam campuran.
Sumber : www.ebay.com Gambar 2.5 Perhiasan imitasi terbuat dari bahan non-logam; Gelang dan
15
BAB 3 INFORMASI PASAR
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kondisi pasar produk HS 7117, mulai dari trend produk HS 7117 di Jepang, prospek produk HS 7117, segmentasi pasar, dan perilaku konsumen akhir.
Trend Produk HS 7117 di Jepang
Penggunaan produk HS 7117 di Jepang sangat beragam, didukung oleh bagaimana
masyarakat Jepang yang memperhatikan fashion. Akan tetapi data International Trade Centre menunjukkan Jepang yang hanya berperan sekitar 3% dari total impor yang ada di dunia. Ekspor yang dilakukan Jepang juga jauh dibawah impor yang dilakukan, dimana nilai impor Jepang adalah 30 kali lebih besar dari pada ekspor yang dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan Jepang adalah negara pengimpor perhiasan imitasi untuk digunakan masyarakat dalam negeri.
16
Tabel 3.1 Nilai Impor produk HS 7117xx Jepang dari tahun 2011 sampai 2015.
Pada tabel 3.1, ditunjukkan nilai impor produk HS 7117 yang diimpor oleh Jepang. Dari keseluruhan nilai impor produk HS 7117, sekitar 70% berasal dari HS 711719 yaitu perhiasan imitasi dengan bahan dasar logam. Sedangkan 28% dari total nilai impor HS 7117 adalah HS 711790 atau perhiasan imitasi dengan bahan dasar non-logam. HS 711711 atau manset dan perhiasan kancing hanya membentuk sekitar 1-2% dari total impor yang dilakukan Jepang dari dunia.
Satu hal yang perlu diketahui lebih lanjut adalah bahwa impor produk HS 7117 yang dilakukan Jepang mengalami fluktuasi naik dan turun dalam 5 tahun terakhir. Jika melihat 5 tahun terakhir (periode 2011 – 2015), trendnya adalah jika dalam satu tahun impor mengalami pengingkatan, di tahun berikutnya impor mengalami penurunan total nilainya. Pada tahun 2015, nilai impor produk HS 7117 Jepang mengalami penurunan.
17
Tabel 3.2 Jumlah Impor produk HS 7117xx Jepang dari tahun 2011 sampai 2015.
Fluktuasi naik turun nilai impor HS 7117 Jepang setiap tahunnya juga berbanding lurus dengan kuantitas produk HS 7117 yang diimpor. Dapat diketahui bahwa Jepang mengimpor HS 711711 sekitar 8-11 dimana dari ketiga kategori yang ada merupakan grup yang diimpor paling sedikit, HS 711719 sekitar 1200-1700 ton dimana berperan besar dalam total impor produk kategori HS 7117, lalu HS 711790 sekitar 700-900 ton dalam 5 tahun terakhir ini.
Produk – produk HS 7117 dapat ditemukan dengan mudah di toko – toko aksesoris di pusat perbelanjaan atau shopping street di seluruh Jepang dan juga sering dapat di temukan di toko serba 100 Yen. Dengan demikian, masyarakat Jepang dapat dengan mudah membeli produk HS 7117 dengan mudah.
Prospek Produk HS 7117 di Jepang
Tergolong ke dalam produk perhiasan, produk HS 7117 memiliki fungsi estetika yaitu sebagai aksesoris bagi pemakainya. Masyarakat Jepang, terutama kaum wanita, tidak sedikit mengenakan aksesoris seperti produk ini, hal ini dapat dilihat pada kehidupan sehari – hari masyarakat Jepang. Jepang sendiri adalah negara terbessar nomor tujuh dalam hal mengimpor perhiasan imitasi dengan nilai impor yang dapat dikatakan fluktuatif. Menurut berita yang dimuat pada halaman Kementerian Luar Negeri Indonesia, pengrajin – pengrajin perhiasan usaha kecil dan menengah asal Indonesia mengikuti pameran International Jewelry Kobe ke-20 yang diadakan di Kobe
18 International Exhibition Hall (Kobe) pada tanggal 11-13 Mei 2016. Booth Indonesia dan produk perhiasan yang dipamerkan banyak diminati masyarakat Jepang karena memiliki keunikan khas Indonesia dengan desain tradisional maupun modern (sumber: kemlu.go.id). Tentunya pada pameran tersebut juga ditampilkan produk perhiasan imitasi (aksesoris) yang diproduksi oleh pengrajin- pengrajin perhiasan asal Indonesia tersebut.
Dengan demikian, melihat respon positif dari masyarakat Jepang belakangan ini, produk HS 7117 asal Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan untuk bersaing di pasar Jepang pada tahun – tahun ke depan.
Segmentasi Pasar dan Profil Pengguna
Pasar konsumen produk HS 7117 kebanyakan adalah wanita baik anak – anak, remaja, dan ataupun orang dewasa. Untuk produk perhiasan imitasi (aksesoris), dikarenakan harganya yang jauh lebih murah daripada perhiasan asli terbuat dari emas murni dan lainnya, kebanyakan pemakai produk HS 7117 di Jepang adalah masyarakat menengah kebawah, akan tetapi tidak dapat dikatakan tidak ada kaum kelas atas yang mengenakan produk perhiasan ini.
Walaupun biasanya dikenakan untuk occasion tertentu seperti pesta dan sebagainya, pemakaian perhiasan imitasi dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Jepang (khususnya wanita) juga masih banyak ditemukan.
19
Gambar 3.1 Salah satu produk HS 7117 yang dijual di Daiso.
Perilaku Pembeli Akhir
Penggunaan perhiasan imitasi HS 7117 di Jepang adalah cukup besar dan tidak terpengaruh oleh musim. Diketahui walaupun di Jepang sendiri terdapat pengrajin – pengrajin perhiasan imitasi lokal, melalui ekspor yang sangat sedikit tentunya produkis tersebut lebih banyak diperuntukkan untuk pemakaian dalam negeri. Akan tetapi Jepang sendiri pun masih mengimpor produk HS 7117 dengan nilai 30 kali lipat lebih banyak dari pada ekspor yang dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan Jepang melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri yang kemungkinan tidak dapat dipenuhi oleh pengrajin dalam negeri sendiri. Selain itu, desain – desain beragam yang ditawarkan oleh Indonesia juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli produk HS 7117 asal Indonesia.
20
BAB 4 INFORMASI PERDAGANGAN
Dalam bab ini akan dibahas informasi tentang kegiatan dan kebijakan perdagangan produk HS 7117 di Jepang. Aspek yang akan dibahas antara lain data impor produk HS 7117 Jepang dijabarkan kedalam HS 6 digit, negara – negara pemasok setiap produk dan analisa pesaing. Data diambil dari International Trade Center (ITC website :
www.intracen.com)
21
Impor Produk HS 7117 di Jepang
4.1.1 HS 711711
Tabel 4.1.1 Nilai impor produk HS 711711 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015
22
Tabel 4.1.2 Nilai impor produk HS 711719 Jepang dari tahun 2011 sampai 2015
4.1.3 HS 711790
23
Negara Pemasok
Berdasarkan data dari International Trade Center (ITC), dilihat dari data impor produk HS 7117 Jepang, negara yang paling banyak mengekspor produk HS 7117 ke Jepang pada tahun 2015 adalah China (US $117,7 juta), diikuti oleh Korea Selatan (US $48,7 juta). Berada di tempat selanjutnya adalah Italia (US $24,3 juta), Prancis (US $ 24 juta), dan Thailand (US $22,8 juta)
Untuk produk kode HS 711711 negara eksportir utama ke Jepang adalah China dengan nilai US $ 1,26 juta pada tahun 2015, di posisi kedua ada Italia (US $525 ribu), dan diikuti berturut – turut oleh Thailand (US $254 ribu), Jerman (US $245 ribu), dan Inggris (US $ 240 ribu). Diantara kategori produk HS 7117, Jepang paling sedikit mengimpor kategori HS 711711, hal ini dikarenakan produk ini lebih sedikit dikonsumsi oleh masyarakat Jepang jika dibandingkan dengan produk perhiasan imitasi lainnya seperti kalung, gelang, dan lainnya. Impor produk ini dari China terus meningkat setiap tahunnya (2011-2014), akan tetapi pada tahun 2015 terjadi penurunan impor dari China. Impor yang dilakukan Jepang dari Italia terus meningkat setiap tahunnya, hal ini disebabkan produk perhiasan kancing berasal dari Italia memiliki kualitas yang lebih baik dibanding negara di Eropa lainnya. Indonesia tidak mengekspor produk HS 711711 perhiasan kancing ke Jepang, dibuktikan dengan nilai impor Jepang dari Indonesia sebesar nol.
Untuk produk HS 711719 merupakan produk kategori HS 7117 yang paling banyak diimpor Jepang jika dibandingkan dengan dua kategori lainnya. Negara
24
eksportir utama ke Jepang adalah China dengan nilai US $84,2 juta pada tahun 2015. Setelah China, negara yang paling banyak mengekspor kedua ke Jepang adalah Korea Selatan (US $34,4 juta), diikuti oleh Thailand di posisi ketiga (US $20,1 juta). Prancis dan Italia berada di peringkat selanjutnya dengan nilai ekspor ke Jepang masing – masing sebesar US $16,9 juta dan US $15,1 juta. Pada tahun 2015 Indonesia hanya mampu memasok sebesar US $163 ribu, jumlah yang terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan 5 negara disebutkan diatas.
Untuk produk HS 711790, pada tahun 2015, Jepang paling banyak mengimpor produk ini dari China (US $32,2 juta). Korea Selatan berada di peringkat kedua dengan nilai impor US $14 juta. Berada di peringkat ketiga, Italia melakukan ekspor sebesar US $8.6 juta ke Jepang. Sejauh ini, produk kategori HS 711790 adalah produk HS 7117 yang paling banyak diimpor Jepang dari Indonesia, yaitu sebesar US $315 ribu.
Analisa Pesaing
Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-18 dalam hal impor HS 7117 di pasar Jepang. Nilai impor Jepang dari Indonesia terkait produk ini pun masih terbilang cukup rendah yaitu sebesar US $478 ribu. Untuk saat ini, lima negara teratas yang menguasai pasar HS 7117 di Jepang adalah China, Korea Selatan, Italia, Prancis, dan Thailand dengan nilai impor masing – masing melebihi US $20 juta.
Negara – negara yang memiliki nilai ekspor mendekati nilai ekspor Indonesia ke Jepang adalah seperti Serbia (US $421 ribu), Kanada (US $545 ribu), Israel (US
25 $671 ribu), Filipina (US $1,1 juta).
Indonesia dapat belajar dari negara tetangga yaitu Thailand dimana menempati peringkat kelima negara dengan nilai ekspor HS 7117 terbesar ke Jepang. Desain perhiasan imitasi asal Asia Tenggara dipercaya memiliki pesona tersendiri jika dibandingkan dari negara lainnya. Sedangkan negara – negara asal Eropa masih memiliki trend kualitas yang cukup baik dalam produk perhiasan imitasi berbahan dasar logam. China yang menguasai sebagian besar pasar perdagangan dunia dengan banyaknya pabrik yang mampu memproduksi barang dagang, termasuk produk HS 7117 menjadikan negara tersebut dapat memproduksi massal produk ini dan dengan desain beragam yang dipelajari dari negara lain.
Peran Indonesia dalam Memasok Produk HS 7117 di Jepang
Indonesia masih merupakan pemasok minor dalam pasar impor produk HS 7117 Jepang dengan menduduki peringkat ke-18 dengan nilai impor sebesar US $478 ribu sebanyak 10 ton pada tahun 2015. Dalam hal kuantitas, Indonesia menempati peringkat ke-11 dalam hal impor produk HS 7117 yang dilakukan Jepang. Hal ini kemungkinan disebabkan murahnya harga produk HS 7117 yang diproduksi Indonesia sehingga walaupun mengekspor sebesar 10 ton, total nilai impor yang dihasilkan hanyalah sebesar US $478 ribu. Produk HS 7117 paling banyak yang Indonesia ekspor ke Jepang adalah HS 711790 yaitu perhiasan imitasi berbahan dasar non-logam dan lainnya.
26 unik, desain perhiasan imitasi asal Indonesia tentunya juga memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumer di pasar Jepang. Menurut Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), perhiasan berbahan dasar logam perak putih asal Indonesia banyak disukai oleh negara selain Jepang, yaitu Brasil. Hal ini dikarenakan kualitas logam perak putih asal Indonesia memiliki kualitas lebih unggul dari negara lainnya (sumber: industri.kontan.co.id). Akan tetapi saat ini, Indonesia masih belum mampu bersaing dengan China yang menguasai pasar produk tersebut dan Thailand yang lebih dulu dikenal unggul juga dalam perhiasan berbahan dasar logam perak putih. Tentunya Indonesia berperan dalam produk perhiasan imitasi berbahan dasar baik logam maupun non-logam. Sebaliknya, Indonesia tidak berperan dalam produk perhiasan kancing (HS 711711) di Jepang.
27
BAB 5 REGULASI IMPOR
Berdasarkan buku pegangan aturan impor yang diterbitkan Japan External Trade Organization (Jetro), secara khusus tidak ada restriksi legal terkait mengimpor perhiasan dan aksesoris ke Jepang. Akan tetapi, produk yang menggunakan spesies tertentu dari hewan dan tumbuhan liar (contoh: gading dan terumbu karang) adalah tidak diizinkan dibawah peraturan Washington Convention (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, CITES). Mengimpor berlian yang belum dipotong adalah terkait aturan Foreign Exchange and Foreign Trade Act dibawah program internasional Kimberley Process Certificate. Sebagai tambahan, Customs Tariff Act melarang impor produk brand merek palsu dan barang tiruan, produk – produk tersebut akan dimusnahkan pada bea cukai dibawah aturan Customs Act. Importir akan dikenakan hukuman seperti denda dan pidana.
a. Import Trade Control Order of the Foreign Exchange and Foreign Trade Act
(under CITES)
Dibawah perjanjian Washington Convention, aturan ini meregulasi impor terkait hewan dan tumbuhan liar yang tercatat pada saat Washington Convention disahkan. Aturan ini mengcover tidak hanya fauna dan flora liar sendiri, akan tetapi juga mengatur produk yang terbuat seluruhnya atau sebagian dari fauna / flora tersebut. Untuk informasi lebih lanjut terkait konten yang spesifik dan klasifikasi flora / fauna terkait, dapat menghubungi Trade Licensing Division, Trade and Control Department, Trade and Economi Cooperation Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry.
28
b. Import Trade Control Order of the Foreign Exchange and Foreign Trade Act
(under the Kimberley Process Certificate System)
Terhitung semenjak Januari 2003, importir berlian yang belum terpotong di Jepang harus menghadirkan Kimberley Process Certificate (KPCS) yang diterbitkan oleh eksporter, yang tercantum dalam program internasional Kimberley Process untuk mencegah perdagangan berlian yang tidak sesuai, dimana pernah digunakan untuk membantu konflik di Afrika. Saat ini ada lebih dari 70 negara anggota dari KPCS. Impor oleh negara non-anggota adalah diberhentikan dibawah resolusi UN Security Council.
Untuk peraturan pada saat penjualan, terdapat beberapa peraturan penting yaitu:
a. Act Against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations.
Aturan ini mencegah pelabelan tidak sesuai atau palsu yang membuat konsumer salah mengerti akan kualitas produk tersebut.
b. Act on Conservation of Endangered Species of Wild Fauna and Flora.
Aturan ini mendirikan framework legal terkait perlindungan spesies yang dianggap terancam kepunahan. Produk yang terbuat dari spesies tertentu yang dimana spesies tersebut adalah statusnya dilindungi, tidak boleh diperjual belikan di Jepang.
c. Act on Specified Commercial Transactions
Penjualan produk, hak, dan pelayanan untuk konsumer umum melalui transaksi komersial secara khusus seperti pemesanan via surat, door-to-door sale adalah
29 diatur dibawah aturan ini. Transaksi komersial yang diatur oleh aturan ini adalah seperti: door-to-door sale, order via surat, telemarketing, chain sales, dan lainnya.
Pelabelan, adalah seperti dibawah ini:
a. Pelabelan dibawah Regulasi Legal
Dibawah aturan Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources, kemasan khusus adalah terkait pada provisi pelabelan, untuk membantu sortir produk tersebut. Seperti contoh adalah kemasan kertas atau plastik yang digunakan untuk mengemas produk yang dijual.
b. Pelabelan dibawah Industry-level Voluntary Restraint
Hallmark oleh Japan Mint
Japan Mint melaksanakan tes kualitas produk dibawah sistem verifikasi penilaian produk logam mulia atas permintaan produsen pembuat produk logam dan distributor. Kode sertifikasi atau dikenal sebagai “Hallmark” distempel pada produk yang lulus tes untuk menunjukkan level kemurnian pada logam yang digunakan.
30 Aturan ini memberikan garansi kualitas dari logam mulia yang digunakan. Dibawah sistem ini, tanggung jawab pelabel dapat dilihat dengan jelah melalui stempel logo tanda dagang yang terdaftar dan tanda identifikasi pelabel.
Voluntary standards on appraisals
Asosiasi Gemological Laboratories Japan (AGL) dan Japan Jewellery Assocation (JJA) telah mendirikan aturan untuk menamai batu permata serta material yang digunakan untuk aksesoris fashion dan menyediakan nama mineral, nama material, dan nama batu permata yang akan dideskripsikan pada saat appraisal.
Warning Displays oleh Japan Jewellery Association
Di Jepang, Product Liability (PL) Act telah dibuat dalam rangka menstipulasi liabilitas untuk kompensasi pembuat produk dan lainnya jika produk tersebut memberikan dampak pada manusia, fisik, atau properti karena defek saat produksi produk tersebut. Pada industri perhiasan, potensi yang dimaksud adalah seperti alergi kulit karena aksesoris logam.
32
Tariff Impor
Kotak merah menandakan tariff yang dikenakan untuk mengimpor HS 7117 di Jepang. Tariff berkisar antara 3.2% hingga 12.5% dari total harga produk yang diimpor. (Data per Juni 2016)
33
Channel Distribusi produk aksesori Perhiasan Imitasi HS 7117 di Jepang
Saluran distribusi produk HS 7117 di Jepang adalah sebelum mencapai konsumer, harus melalui toko retail. Untuk detail lebih jelas, dapat melihat bagan diatas.
34
BAB 6 STRATEGI
Berdasarkan data dan pengamatan industri perhiasan imitasi Indonesia dan Jepang, dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih kalah bersaing dengan negara – negara lainnya.
Beberapa poin perlu diperhatikan lebih lanjut jika Indonesia ingin meningkatkan ekspornya ke pasar perhiasan imitasi di Jepang.
Berikut ini adalah strategi yang dapat meningkatkan ekspor Indonesia:
Menurut Japan External Trade Organization, diantara seluruh impor perhiasan yang ada di Jepang, aksesoris atau perhiasan imitasi merupakan produk yang diimpor dengan jumlah terbanyak secara kuantitas. 70% dari aksesoris atau perhiasan imitasi tersebut adalah aksesoris dengan bahan mengandung logam seperti titanium dan stainless steel. Lebih lanjut, aksesoris terbuat dari plastik dan kombinasi berbagai macam material (kayu, kaca, kerang, dll) juga cukup baik diterima dan disukai masyarakat Jepang. Hal ini dikarenakan konsumer di Jepang banyak yang memilih produk yang fashionable dengan harga yang terjangkau.
Eksporter terbesar produk perhiasan imitasi HS 7117 ke Jepang adalah China, hal ini dikarenakan ekspor dari China memiliki harga yang cukup murah yaitu dengan rata – rata harga unit sekitar 6 yen per gram, dimana hal ini membuat peningkatan kuantitas impor yang dilakukan Jepang. Jika Indonesia mampu menawarkan biaya impor lebih rendah dari China, kedepannya Jepang dapat menjadikan Indonesia sebagai partner trading perhiasan imitasi.
35 Pada data di atas, Jepang juga masih mengimpor produk perhiasan imitasi dari negara – negara di Eropa. Negara di Asia seperti China dan Korea Selatan memang mampu menawarkan harga produk yang relatif murah jika dibandingkan negara – negara Eropa. Akan tetapi JETRO menyimpulkan bahwa produk perhiasan imitasi dari Eropa memiliki keunggulan desain dan gaya dengan nama brand yang cukup dikenal di Jepang. Jika Indonesia mampu memproduksi perhiasan imitasi dengan desain menyerupai produk yang berasal dari Eropa dan dengan harga yang lebih rendah dari China, tentunya Indonesia akan muncul sebagai kekuatan baru di pasar perhiasan imitasi di Jepang.
Mengenali segmen pasar perhiasan imitasi di Jepang. Secara garis besar, dapat dibagi menjadi :
Wanita : Konsumer utama perhiasan imitasi di Jepang.
Remaja : Golongan masyarakat ini adalah golongan yang paling mengikuti trend fashion terbaru.
Anak – anak : Menggunakan produk aksesoris dengan desain karakter film kartun, binatang, dan lain – lain.
Pria : Aksesoris yang biasanya digunakan belakangan ini adalah seperti kalung rantai leher, gelang, cincin besar atau manset.
Dengan mengetahui segmentasi pasar konsumen di Jepang, tentunya produsen menjadi mengetahui produk apa yang diinginkan oleh kalangan berbeda di Jepang. Secara tidak langsung, diharapkan dengan diikuti peningkatan ekspor ke Jepang.
36 Produk – produk perhiasan dan aksesoris di Jepang memiliki wadah promosi seperti Expo / Pameran secara berkala setiap tahunnya. Beberapa produsen dari Indonesia telah berpartisipasi dalam beberapa kegiatan seperti ini di tahun – tahun sebelumnya. Sebagai strategi pemasaran, produsen dari Indonesia diharapkan meningkatkan jumlah partisipannya. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan seperti ini, diharapkan konsumer Jepang menjadi mengetahui produk yang ditawarkan produsen Indonesia sehingga masyarakat Jepang memiliki demand terhadap produk perhiasan imitasi Indonesia, dan dengan demikian mampu meningkatkan impor Jepang dari Indonesia terkait produk aksesoris perhiasan imitasi.
37
BAB 7 INFORMASI PENTING
Bab ini berfungsi untuk menyediakan informasi mengenai perwakilan perdagangan di Jepang berserta informasi lainnya yang dapat mendukung dunia usaha Indonesia dalam mewujudkan peluang ekspor produk HS 7117 di Jepang.
7.1 TPO dan/atau kedutaan Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta
Duta Besar: Tanizaki YASUAKI Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat
10350, Indonesia Tel: (62-21) 3192-4308 Fax: (62-21) 3192-5460 Web: www.id.emb-jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang – Medan
Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Tel: (62-61) 457-5193 Fax: (62-61) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang – Jakarta
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Tel: (62-21) 3192-4308 Fax: (62-21) 315-7156
Konsulat Jenderal Jepang –Makassar
Konsul Jenderal: Masaki TANI Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel: (62-411) 871-030, 872-323 Fax: (62-411) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang –Surabaya
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tel: (62-31) 503-0008 Fax: (62-31) 503-0037
Konsulat Jenderal Jepang –Denpasar
Konsul Jenderal: Noboru NOMURA Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,
Denpasar, Bali, Indonesia Tel: (62-361) 227-628 Fax: (62-361) 265-066
38 7.2 Chamber of Commerce di Jepang
Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ)
3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Telepon: (813) 3283-7523
Fax: (813) 3216-6497
Website: www.tokyo-cci.or.jp Email: [email protected]
Fukuyama Chamber of Commerce & Industry
2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan Telepon: (818) 4921-2345
Fax: (818) 4922-0100
Website: www.fukuyama.or.jp/e Email: [email protected]
Hiroshima Chamber of Commerce & Industry
44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan Telepon: (818) 2222-6610
Fax: (818) 2211-0108
Website: www.hiroshimacci.or.jp
Kawasaki Chamber of Commerce & Industry
11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan Telepon: (814) 4211-4111
Fax: (814) 4211-4118
Website: www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce & Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan Telepon: (817) 5212-6450
Fax: (817) 5255-0428
Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e Email: [email protected]
Osaka Chamber of Commerce & Industry
2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan Telepon: (816) 6944-6400
39 Fax: (816) 6944-6293
Website: www.osaka.cci.or.jp/e
Okinawa Chamber of Commerce & Industry
15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan Telepon: (819) 8938-8022
Fax: (819) 8938-2755
Website: www.okinawacci.or.jp Email: [email protected]
Nagahama Chamber of Commerce & Industry
10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan Telepon: (817) 4962-2500
Fax: (817) 4962-8001
Website: www.nagahama.or.jp Email: [email protected]
7.3 Kamar Dagang Jepang di Indonesia dan/atau KADIN Indoneia yang memiliki hubungan dagang khusus/bidang khusus dengan Jepang.
KBRI Tokyo
Duta Besar: Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Julia Silalahi
5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697
Website: www.kbritokyo.jp
KJRI Osaka
Konsul Jendral: Wisnu Edi Pratignyo
Nakanoshima Intes Bld 22F, 6-2-40 Nakanoshima, Kita-ku, Osaka 530-0005, Japan Telepon: (816) 6449-9898
Fax: (816) 6449-9892 Website: www.indonesia-osaka.org Email: [email protected]
40 7.4 Asosiasi Produk Perhiasan Imitasi (Aksesoris) di Jepang di Jepang
7.4.1 Japan Jewellery Association
Alamat : Zenkoku Nenryou Kaikan 8th Floor
2-23-25, Higashiueno, Taito-ku, Tokyo, 110-8626 Japan Telepon : +81–3–3835–8567 Fax : +81-3-3839-6599
http://www.jja.ne.jp/
7.4.2 Association of Gemmological Laboratories Japan
Alamat : 1-26-2-202 Higashiueno, Taito-ku, Tokyo, 110-0015 Japan Telepon : +81-3-3835-8267 Fax : +81-3-3835-8410
http://www.agl.jp/
7.4.3 Platinum Guild International
Alamat : Imperial Hotel Main Building 5th Floor 506
1-1-1 Uchisaiwaicho, Chiyoda-ku, Tokyo, 100-8575 Japan Telepon : +81-3-3597-0251
http://www.preciousplatinum.jp/
ITPC Osaka
Kepala: Hotmida Purba Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim
Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan Telepon: (816) 6947-3555
Fax: (816) 6947-3556 Website: www.itpc.or.jp
41 7.4.4 Japan Re-Jewelry Council
Alamat : Aurum Building 208
1-26-2 Higashiueno, Taito-ku, Tokyo, 110-0015 Japan Telepon : +81–3–6806-0013 Fax : +81-3-6806-0014
http://www.re-jewelry.net/
7.5 Daftar Pameran Produk HS 7117 7.5.1 International Jewellery Tokyo
Merupakan pameran produk perhiasan dan aksesoris. Setiap tahunnya diadakan sekitar bulan Januari di Tokyo. Disponsori oleh Reed Exhibitions Japan Ltd. dan Japan Jewellery Association.
www.ijt.jp/en 7.5.2 Japan Jewellery Fair
Merupakan pameran produk perhiasan dan aksesoris. Setiap tahunnya diadakan sekitar bulan September. Disponsori oleh UBM Japan Co., Ltd. dan Japan Jewellery Association.
www.japanjewelleryfair.com/en/ 7.5.3 Kofu Jewellery Fair
Pameran produk perhiasan dan aksesoris, diadakan di prefektur Yamanashi. Setiap tahunnya diadakan sekitar bulan April. Disponsori oleh Yamanashi Jewellery Association.
42 7.5.4 Tokyo International Gift Show
Pameran produk personal (aksesoris dan lainnya) dan produk untuk perlengkapan rumah. Diadakan dua kali setiap tahunnya, sekitar bulan Februari dan bulan September. Disponsori oleh TIGS Office, Business Guide-sha, INC.
www.giftshow.co.jp/english/ 7.5.5 International Jewellery Kobe
Pameran produk perhiasan dan aksesoris. Diadakan setiap tahunnya sekitar bulan Mei di Kobe, prefektur Hyogo. Disponsori oleh Reed Exhibitions Japan Ltd.
www.ijk-fair.jp/en/
7.5.6 JFW International Fashion Fair
Pameran fashion secara umum. Diadakan dua kali setiap tahunnya, sekitar bulan Januari dan bulan Juli. Disponsori oleh Shinkei Shimbun.
www.senken-ex.com/iff/en/
43