• Tidak ada hasil yang ditemukan

بسم هللا الرحمن الرحيم

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "بسم هللا الرحمن الرحيم"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh .

P U T U S A N

Nomor: xxx/Pdt.G/2012/MS-ACEH

ميحرلا نمحرلا الله مسب

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

PEMBANDING, Umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kota Banda Aceh, dalam hal ini memberi kuasa kepada T. Juni Irawan, SH, Advokat/Konsultan Hukum pada Kantor Advokat/Konsultan Hukum Biro Bantuan Hukum Banda Aceh, beralamat Jl. Cut Mutia Lr Teratai No. 10 C, Kota Banda Aceh, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 04 Juli 2011 yang telah didaftarkan pada Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dibawah Nomor: MS/I/P/SK/ 55/2011 tanggal 5 Juli 2011 semula Termohon sekarang Pembanding;

M E L A W A N

TERBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan POLRI, tempat tinggal di Kabupaten Nagan Raya, dalam hal ini memberi kuasa kepada Darwis, SH, Advokat/Penasihat Hukum, Iskandar SH, Advokat/Penasihat Hukum Nya’ Muslima SH, Asisten Advokat/Penasihat Hukum dan Ona Handayani SH. Asisten Advokat/Penasihat Hukum, ke empatnya berkantor pada kantor Advokat/Penasihat Hukum “DARWIS, SH & ASSOCIATES” Jl. T. Hamzah Bendahara Kuta Alam No. 51 Kota Banda Aceh berdasarkan

(2)

Hal 2 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . Surat Kuasa Khusus tanpa tanggal bulan Juni 2011 yang diketahui dan didaftarkan pada Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dibawah Nomor: MS/I/P/SK/51/2011 tanggal 21 Juni 2011 semula

Pemohon sekarang Terbanding;

Mahkamah Syar’iyah Aceh;

Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini;

TENTANG DUDUKPERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 109/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 27 Desember 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 02 Safar 1433

Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

- Menolak Eksepsi Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi; DALAM KONVENSI

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu (raj’i) terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh;

3. Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon : a. Nafkah ‘iddah ... : Rp. 5,000,000. b. Mut’ah ... : Rp. 3,000,000. c. Kiswah ... : Rp. 2,000,000.

DALAM REKONVENSI

(3)

Hal 3 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . 2. Menetapkan, dua orang anak masing-masing bernama ANAK1 , umur

10 tahun, dan ANAK2, umur 5 tahun, berada di bawah asuhan Penggugat Rekonvensi;

3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan nafkah/biaya hidup dan pendidikan kepada kedua orang anak tersebut pada diktum 2 di atas secara makruf setiap bulan sesuai kebutuhan anak-anak sampai anak tersebut dewasa menurut hukum;

4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selain selebihnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

- Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya Rp. 286,000. (Dua ratus delapan puluh enam ribu rupiah);

Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, bahwa Pembanding/Kuasanya pada hari Senin tanggal 09 Januari 2012 telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, Nomor: 109/Pdt.G/2011/ MS-Bna, tanggal 27 Desember 2011 permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 16 Januari 2012;

Memperhatikan bahwa Pembanding/Termohon atau kuasanya tidak mengajukan memori banding sesuai dengan surat keterangan Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tanggal 21 Februari 2012;

Telah pula membaca relaas pemberitahuan memeriksa berkas kepada Pembanding/Kuasanya tanggal 06 Februari 2012 dan Terbanding /Kuasanya tanggal 06 Februari 2012, akan tetapi Pembanding/Kuasanya dan Terbanding/Kuasanya telah tidak datang untuk memeriksa berkas sesuai dengan surat keterangan Meja III Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tanggal 21 Februari 2012;

(4)

Hal 4 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan tata cara menurut ketentuan perundang-undangan maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Pembanding/Kuasanya tidak mengajukan memori bandingnya, sesuai dengan surat keterangan Petugas Meja III Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 109/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 27 Desember 2011;

Dalam eksepsi

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Yudex factie yang keliru dalam pertimbangan hukumnya tentang eksepsi yang menyatakan eksepsi termohon/pembanding tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa eksepsi pembanding/termohon yang keberatan dengan surat izin untuk melakukan perceraian yang dimiliki oleh terbanding/pemohon sudah tidak berlaku lagi atau sudah habis masa berlakunya sehingga Yudex factie harus mengesampingkan surat izin dimaksud dengan menyatakan permohonan pemohon/terbanding demi hukum harus ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa Majelis hakim banding berpendapat bahwa eksepsi yang diajukan oleh termohon/pembanding dalam perkara a quo merupakan prosedur yang berlaku pada suatu institusi (lembaga) tempat dimana pihak pemohon/terbanding bekerja sebagai bentuk penegakkan disiplin pegawai atau anggotanya yang tidak mengikat secara hukum pada institusi lainnya in casu lembaga peradilan;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi termohon/pembanding bukan merupakan eksepsi tentang yurisdiksi sebagaimana diatur dalam Pasal 66 ayat (2) Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 jo UU Nomor 3 Tahun 2006 jo

(5)

Hal 5 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . UU Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua tentang Peradilan Agama maka eksepsi termohon/pembanding tersebut harus ditolak;

Dalam Konpensi

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan juga putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 109/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 27 Desember 2011 M, bertepatan dengan tanggal 02 Shafar 1433 H, Majelis Hakim tingkat banding akan memberi pertimbangan seperti dibawah ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan dari hasil pemeriksaan Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini, Majelis Hakim Tingkat Banding telah menemukan fakta yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah berupaya mendamaikan Pembanding/termohon dengan Terbanding/pemohon sesuai yang diamanatkan oleh Pasal 82 Undang Undang No. 7 Tahun 1989 jo PERMA No. 1 Tahun 2008, namun ternyata tidak berhasil;

- Bahwa antara termohon/Pembanding dan pemohon/Terbanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan mereka hidup terpisah, selama itu pula tidak pernah ada hubungan lagi sebagaimana layaknya suami isteri, sudah tidak saling melaksanakan kewajiban hukum selama 5 (lima) tahun lebih sebagaimana yang disampaikan oleh saksi Pemohon dan saksi termohon dipersidangan;

- Bahwa

Menimbang bahwa dari fakta diatas, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa apabila terjadi perselisihan antara suami isteri kemudian terbukti pisah tempat tinggal (bukti P. 8, P. 9) dan telah diupayakan damai tetapi tidak berhasil, maka hal tersebut sebagai indikator kuat terwujudnya maksud Pasal 19 huruf (f) PP No.9 Tahun 1975 hal ini sesuai dengan putusan MARI No.

(6)

Hal 6 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . 273 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang mengandung abstrak hukum bahwa cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama/berpisah tempat tidur, salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain merupakan fakta yang yang tidak terbantahkan karenanya dalil permohonan pemohon/terbanding tersebut harus dinyatakan telah terbukti;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemohon/terbanding telah terbukti dan terdapat cukup alasan bagi suatu perceraian dan mempertahankan rumah tangga yang demikian itu adalah sia-sia meskipun Pembanding/Termohon dengan Terbanding/Pemohon menyatakan tidak ada atau tidak pernah terjadi perselisihan dan pertengkaran, maka pernyataan tersebut adalah illusisionis (khayalan) belaka yang tidak mendapat sambutan dari Terbanding/Pemohon oleh karenanya keberatan Pembanding/Termohon untuk tidak bercerai dengan Terbanding/Pemohon tersebut harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim tingkat banding berkesimpulan bahwa alasan permohonan Pemohon/terbanding tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dengan Termohon/pembanding dalam rumah tangganya dinyatakan telah terbukti karenanya permohonan Pemohon/terbanding yang memohon agar Majelis Hakim memberi izin kepada Pemohon/terbanding untuk menjatuhkan talaknya terhadap Termohon/pembanding patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim banding tidak sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkat pertama tentang pembebanan biaya nafkah selama Termohon/pembanding menjalani ’iddah, Mut’ah dan maskan atas dasar bahwa Yudex factie tidak mempertimbangkan secara eks offisio dan tentang adanya tuntutan Rekonpensi Termohon/penggugat rekonpensi/ pembanding mengenai hal tersebut;

(7)

Hal 7 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . Menimbang, bahwa dengan adanya gugatan rekonpensi dari Termohon/pembanding dalam perkara a quo maka seyogyanya Majelis Hakim tingkat pertama mempertimbangkannya dalam gugatan rekonpensi;

Dalam Rekonpensi

Menimbang, bahwa segala apa yang telah dipertimbangkan dalam konpensi menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam gugatan rekopensi;

Menimbang, bahwa penggugat rekonpensi/termohon/pembanding telah mengajukan tuntutan kepada Pemohon/tergugat rekonpensi/terbanding sebagai berikut, berupa:

a. Mut’ah, sebesar Rp. 80,000,000. (Delapan puluh juta rupiah),

b. Biaya/nafkah ’iddah, sebesar Rp. 25,000,000. (Dua puluih lima juta rupiah),

c. Kiswah, sebesar Rp. 10,000,000. (Sepuluh juta rupiah),dan, d. Biaya hadlanah sebesar 2/3 dari gaji Pemohon;

Menimbang bahwa tentang penetapan hak asuh anak pada dasarnya dititik beratkan untuk kepentingan terbaik dan kemaslahatan bagi anak tersebut baik untuk jasmani, rohani, kecerdasan intelektual dan agama;

Menimbang, anak Pembanding dengan Terbanding yang bernama

ANAK1, saat ini berumur 10 tahun, dan ANAK2, saat ini berumur 5 tahun,

pada umumnya anak yang belum berumur 12 (dua belas) tahun sangat membutuhkan banyak perhatian dan kasih sayang ibunya;

Menimbang, bahwa Terbanding/Penggugat adalah seorang ibu memiliki waktu dan kesempatan untuk mengurus dan memberikan perhatian kepada anak Pembanding dan Terbanding tersebut dan dipersidangan juga tidak terungkap atau tidak ditemukan fakta bahwa Penggugat rekonpensi adalah seorang ibu yang mempunyai sikap yang buruk untuk mengasuh dan memelihara anak tersebut;

(8)

Hal 8 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . Menimbang, bahwa sesuai fakta keberadaan anak sekarang telah ikut dengan Pembanding/Termohon, Majelis Hakim tingkat banding mempertimbangkan dengan fakta yang terungkap dipersidangan maka patut ditetapkan sebagai pemegang hak hadlanah anak Pembanding dan Terbanding;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding perlu mengemukakan doktrin hukum Islam dalam Kitab I’anatuth Thalibin IV halaman 101-102 yang kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim tingkat banding dalam pertimbangan putusan ini yang menyatakan:

”... yang diutamakan mengurus anak yang belum mumayyiz ialah ibunya yang janda dan kalau sudah mumayyiz dan ibu bapaknya telah bercerai maka dia boleh tinggal dipihak mana yang ia suka”;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dinyatakan ”Pemeliharaan anak yang belum

mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya” jo Pasal 26 dan

Pasal 29 Undang Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

Menimbang, bahwa mengenai biaya hadlanah (pemeliharaan) atas 2 (dua) orang anak tersebut Majelis Hakim tingkat banding akan mempertimbangkan sendiri sesuai dengan kemampuan Pemohon/ terbanding yang besarnya akan disebutkan dalam diktum amar putusan;

Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat rekonpensi/pembanding agar Pemohon/terbanding menyerahkan 2/3 dari gaji Pemohon untuk biaya hadlanah atas 2 (dua) anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 PP 10 Tahun 1983 merupakan kewenangan instansi tempat Pemohon bekerja, karenanya tuntutan tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa setentang penetapan dan menghukum Pembanding/Pemohon untuk membayar nafkah iddah selama masa iddah Terbanding/Termohon, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa

(9)

Hal 9 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut dapat dibenarkan dengan alasan pertimbangan tersebut telah sesuai dengan maksud Pasal 41 huruf c Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo Pasal 149 huruf a dan b Kompilasi Hukum Islam, yang tidak sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama ialah jumlah besarnya biaya nafkah tersebut;

Menimbang, bahwa sesuai dengan kondisi dan siatuasi biaya hidup sekarang ini di Kota Banda Aceh dan kemampuan Pembanding/Pemohon maka Majelis Hakim tingkat Banding menghukum Pembanding/Pemohon untuk membayar biaya nafkah iddah, mut’ah, dan kiswah kepada Pembanding/ Termohon yang sebesarnya sebagaimana tersebut didalam diktum putusan perkara a quo;

Menimbang, bahwa

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 109/Pdt.G/ 2011/MS-Bna, tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dengan mengadili sendiri;

Dalam Eksepsi, Konpensi, dan Rekonpensi

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 maka mengenai biaya perkara dalam tingkat banding seluruhnya dibebankan kepada Pembanding;

Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I:

(10)

Hal 10 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh .  Membatalkan putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor: 109/Pdt.G/2011/MS-Bna, tanggal 27 Desember 2011 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 02 Safar 1433 Hijriyah;

Dengan Mengadili Sendiri: Dalam Eksepsi

- Menolak Eksepsi Termohon tersebut;

Dalam Konpensi

1. Mengabulkan permohonan Pemohon tersebut;

2. Menyatakan, memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (PEMBANDING) didepan sidang Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh;

Dalam Rekonpensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada penggugat berupa: a. Mut’ah ... Rp. 4,000,000. b. Nafkah ’iddah ... Rp. 5,000,000. c. Kiswah ... Rp. 1,000,000.

3. Menetpakan, hak asuh (hadlanah) atas 2 (dua) orang anak masing-masing bernama: ANAK1, saat ini berumur 10 tahun, dan ANAK2, berumur 5 tahun, berada dibawah asuhan Penggugat;

4. Menghukum tergugat untuk memberikan nafkah atau biaya hidup dan pendidikan kepada kedua orang anak tersebut pada diktum 3 di atas sebesar Rp. 1,000,000. (Satu juta rupiah) setiap bulannya sesuai kebutuhan sampai anak tersebut dewasa;

5. Menolak gugatan penggugat selain dan selebihnya;

(11)

Hal 11 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . - Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 286,000. (Dua ratus delapan puluh enam ribu rupiah);

 Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara di tingkat banding sebesar Rp. 150,000. (Seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu tanggal 11 April 2012

Miladiyah bertepatan dengan tanggal 19 Jamadill Akhir 1433 Hijriyah, oleh

kami Dra.Masdarwiaty, MA., Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs, A. Mu’thi, M.H. dan Drs. Asri Damsy,S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 25/Pdt.G/2012/MS-Aceh, tanggal 21 Maret 2012 dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis didampingi para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs. Hasanuddin Abbas sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara;

Hakim Anggota Ketua Majelis

Drs. A. Mu’thi, M.H. Dra. Masdarwiaty, M.A.

Drs. Asri Damsy, S.H.

Panitera Pengganti

Drs. Hasanuddin Abbas

(12)

Hal 12 dari 12 hal Put. No.25/Pdt.G/2012/MS. Aceh . 1. Biaya materai ... Rp. 6,000. 2. Biaya redaksi ... Rp. 5,000. 3. Biaya Leges ... Rp. 5,000. 4. Biaya Proses ... Rp. 134,000. J u m l a h Rp. 150,000.

Referensi

Dokumen terkait

Kami tidak melakukan review atas laporan keuangan Anak perusahaan yang dikonsolidasi, PT Citra Pembina Pengangkutan Industries dan Anak perusahaan, dengan kepemilikan 98%, yang

Dalam KBBI, ilustrasi berarti gambar yang memperjelas isi konten dari buku atau karangan. Gaya ilustrasi yang digunakan adalah gaya visual pop art yang dipadukan dengan elemen

(3) Hak untuk menuntut ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah penderita mengetahui atau patut

Hasil karakterisasi senyawa asam vanilat dengan FTIR dibandingkan dengan senyawa prekursornya, terlihat bahwa serapan pada bilangan gelombang 2700-2800 cm -1 yang

Pada kultur anter U h u s m r i c a n a , Redenbaugh et a1 (1981) mendapatkan bahwa kultur yang terus menerus diinkubasikan di tempat gelap menghasilkan tingkat kalus

Celah itu berfungsi untuk mengunci poros saat mesin beeroprasi( dengan menggunakan baut / besi berulir ), maka yang akan berkerja adalah bearing yang terdapat

A. Sub Das Cisadane Hulu merupakan daerah aliran sungai yang paling hulu dari sungai Cisadane yang mengalir dari Gunung Pangrango ke arah barat laut dan dari

bersama ini kami sampaikan kepada Bapak / Ibu Kepala Sekolah bahwa Tim dari Puskesmas Fakfak akan dari Puskesmas Fakfak akan melakukan kegiatan tersebut untuk seluruh siswa/i kelas