59
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021STRATEGI PEMBELAJARAN DARING
DI TENGAH PANDEMI COVID 19 DI SMP NEGERI 2 KERAMBITAN Oleh,
Ni Putu Ayu Desi Wulandari
Karyasiswa Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar [email protected]
Abstract
The emergence of the Covid-19 Pandemic had an impact on the emergence of new problems in life, not only in the world of economy but also in the world of education which was very significantly affected. Large Scale Restriction Policy which resulted in face-to-face learning in the classroom being transferred to the home with a distance learning system using the internet, learning was continued online / online. On the one hand, this learning is effective in becoming one of the efforts to spread the plague, but on the other hand it raises new problems in the world of education. The problem of online distance learning in this pandemic is related to the large number of unpreparedness between students and teachers, this is because students must be able to understand the material by themselves without direct explanation from the teacher, likewise in this pandemic state students have to prepare extra costs to prepare quotas so they can follow online learning with a tight schedule. Meanwhile, the teacher must be able to deliver material in an effective manner so that it can be accessed over a long distance.
The research method used is literature study by collecting literature (material materials) from books, journals, and other sources related to online learning. The results of the study concluded that the impact of Covid 19 on the implementation of online learning at SMP Negeri 2 Kerambitan could be carried out quite well.
Keywords: Learning Strategies, Online, Covid-19 Pandemic
I. PENDAHULUAN
Selama pandemi Covid- 19, guru dan peserta didik menyelenggarakan pembelajaran secara online, hal tersebut sesuai dengan instruksi Mendikbud. Selanjutnya, hasil pembelajaran tersebut dilaporkan guru dalam bentuk Laporan Pembelajaran Jarak Jauh Bekerja Dari Rumah. Penyelenggaraan pembelajaran daring ini sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19).
Pelaksanaan tugas dinas di rumah/ tempat tinggal bagi guru juga sesuai dengan Surat Edaran MenPANRB Nomor 34 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah. Selama pandemi Covid-19, sekolah harus tetap
PINTU:Pusat Penjaminan Mutu
P ISSN 2746-7074Volume 2 No 1, April 2021
60
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik di rumah. Kegiatan pembelajaran dipandu oleh guru secara online melalui media sosial atau aplikasi pembelajaran yang tersedia (Yuangga, 2020).
Selama melaksanakan tugas dinas di rumah/tempat tinggal, guru tetap harus mencapai target kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang mengatur mengenai disiplin pegawai. Perpanjangan masa darurat Covid-19 membuat waktu belajar dari rumah bagi siswa semakin bertambah. Konsekuensinya, guru perlu mendesain pembelajaran jarak jauh yang variatif dan tidak membosankan. Guru juga dapat memberikan materi terkait Covid-19 untuk mengedukasi peserta didik mengenai bahaya Covid-19, gejala terinfeksi, dan cara pencegahannya, selain itu guru dapat memanfaatkan beberapa aplikasi pembelajaran yang tersedia, agar pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung secara efektif.
Pembelajaran berbasis teknologi digital dan juga sistem e-learning berbasis aplikasi platfom atau yang lebih dikenal saat ini adalah pembelajaran dalam jaringan (daring). E-learning telah menjadi metode pengajaran modern dalam menggunakan teknologi informasi dalam ruang kelas (Fang-O Kuo, 2015). E-learning mencakup semua bentuk pembelajaran dan pengajaran yang didukung secara elektronik, dengan mengambil keuntungan teknologi komputer dan perangkat lunak, untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran (Hussein, 2011). Dengan adanya E-Learning, peserta didik dapat mengakses berbagai pelajaran yang diajarkan oleh guru, dengan suasana yang lebih nyaman yang tentunya tidak membuat rasa jenuh.
SMP Negeri 2 Kerambitan, atau yang biasa disingkat SMP N 2 Kerambitan merupakan salah satu sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kecamatan Kerambitan ini tergolong sekolah favorit yang ada di Kecamatan Kerambitan. Berbagai prestasi baik tingkat kota, provinsi maupun nasional telah ditorehkan sekolah ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruhnya terhadap keberadaan SMP Negeri 2 Kerambitan tentu berpengaruh besar. Berbagai informasi yang dibutuhkan civitas sekolah sudah dapat diakses melalui media internet atau website. Sistem sekolah juga tidak hanya melalui tatap muka langsung, tetapi juga mulai menggunakan media e-learning sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dimanapun dan kapanpun mengingat masa darurat pandemi Covid-19 pada saat ini SMP Negeri 2 Kerambitan menerapkan pembelajaran secara daring (online) juga mengembangkan peningkatan akses IT, pembelajaran menggunakan e-learning sedang dikembangkan SMP Negeri 2 Kerambitan yang memungkinkan meningkatnya proses pembelajaran dan tetap menjaga kualitas mutu Pembelajaran.
Selain itu peran guru dan orang tua dalam pendidikan sangatlah penting apalagi di era New Normal sekarang ini. Oleh karena itu, peran seorang guru dan orang tua sangatlah penting dalam mendukung proses pembelajaran daring menggunakan sistem e-learning selama pandemi covid-19. Di mana guru harus mampu menguasai teknologi sehingga bisa mengimbangi siswa yang notabenenya sudah melek teknologi. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran harus mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari berbagai hal di sekitarnya. Begitu pula orang tua harus
61
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021memiliki pengetahuan cara mendidik anak yang baik dan benar, dan mampu mendukung kegiatan pembelajaran dari dalam mendukung kesuksesan pendidikan anaknya.
II. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, adapun prosedur penelitian yang dilakukan dengan mengkaji secara mendalam dengan mengintegrasikan antara fakta dilapangan dengan teori-teori yang relevan menghasilkan sebuah konsep baru yang dapat diimplementasikan pada objek yang memiliki kemiripan situasi. Peneliti menggukan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait dengan pembelajaran daring dan kemandirian belajar.
III. PEMBAHASAN
3.1 Pembelajaran di masa New Normal
Wacana new normal dibidang pendidikan, merupakan tuntutan untuk hidup berdampingan dengan Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Dilansir pada edisi edukasi Kompas.com pada tanggal 4 juni 2020 rencana pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar di masa New Normal harus memperhatkan banyak hal. Hal itu kepentingan keselamatan nyawa murid, guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik lainnya.
Kondisi tersebut membuat pemerintah mengambil kebijakan tentang pembelajaran jarak jauh, yang merupakan satu-satunya cara agar pendidikan dan pengajaran bisa tetap berlangsung selama New Normal pasca pandemi Covid-19. Pembelajaran daring dapat dijadikan solusi pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana alam (Septian, A.S.2020). Peralihan cepat dari pembelajaran tatap muka di kelas sekarang menjadi kelas virtual/online, sehingga menuntut kesiapan dan daya dukung sarana dan prasarana serta SDM kita dalam menghadapi kenormalan baru dibidang pendidikan.
Robert, dkk (2020) mengatakan These innovative solutions utilizing technology may help to bridge the educational gap for surgical residents during this unprecedented circumstance. Mau tidak mau, suka atau tidak, semua pihak mulai guru, orangtua, dan murid harus siap menjalani kehidupan baru (new normal) lewat pendekatan belajar menggunakan teknologi informasi dan media elektronik agar proses pengajaran dapat berlangsung dengan baik (Wijoyo, H & Ijrus, I. 2020). Mengoptimalkan proses pembelajaran berlangsung dengan cara memanfaatkan teknologi dalam bentuk pembelajaran daring, namun tidak terlepas dari kondisi dilapangan mengenai sarana dan prasarana pendukung bahkan situasi kondisi SDM kita yang notabene masih terbatas. Bahkan menurut Ardiawan, IKN (2017) mengatakan guru juga harus memiliki kemampuan mengajar dan berperan secara profesional serta multi fungsi dalam menciptakan suasana belajar yang efektif.
Pembelajaran dalam jaringan (daring)/online merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka atau dengan sistem virtual/online. Pembelajaran online merupakan akses pengalaman belajar melalui internet dengan pemanfaatan teknologi
62
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021(Benson, 2002; Carliner, 2004; Conrad, 2002). Benson (2002) dan Conrad (2002) mengidentifikasi pembelajaran online sebagai versi yang lebih baru dari pembelajaran jarak jauh yang meningkatkan akses kepeluang pendidikan untuk peserta didik.
Selain itu, Septian, A.S (2020) mendefinisikan bahwa pembelajaran daring pada dasarnya adalah pembelajaran berbasis internet yang dilakukan secara virtual memalui aplikasi virtual yang tersedia. Begitu pula, Harjanto dan Sumunar (2018) menyatakan bahwa pembelajaran daring ini merupakan proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital sehingga memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Jadi pembelajaran daring merupakan terobosan sistem pembelajaran secara online berbasis internet dalam mengakses suatu ilmu pengetahuan. Namun, dalam pembelajaran daring ini tidak terlepas dari permasalahan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaannya bagi seluruh SDM kita (peserta didik, guru, orang tua, dll). Sehingga dengan ini perlu dukungan pemerintah terhadap sarana dan prasana serta daya dukung SDM kita yang mempuni.
Media merupakan salah satu alat atau sarana dalam melaksanakan sesuatu, dimana untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Tegeh (dalam Ardiawan, IKN. 2020) bahwa media pada hakikatnya merupakan sarana penyampaian pesan yang akan dikomunikasikan oleh tenaga pendidik yang berupa isi ajaran ataupun didikan yang terdapat pada kurikulum. Sementara, Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Sebagaimana, dalam pengertian diatas jadi media pembelajaran daring adalah sarana guna memperlancar pelaksanaannya. Secara umum media pembelajaran daring terdapat 2 jenis yaitu Video Conference dan Learning Management Platform.
1. Aktivitas belajar selama proses pembelajaran daring.
Pembelajaran daring menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous) (Sadikin dalam Setiono, 2020:405 ).
Aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran daring tetap mengacu pada standar isi dan standar proses dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Khususnya dalam penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) menggunakan acuan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. menggunakan RPP 1 lembar. Namun di SMP N 2 Kerambitan penyusunanan RPP 1 lembar terdapat kombinasi yakni memasukan KD dan Indikator di RPP untuk memperjelas rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam pelaksaaan pembelajaran berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, sebagian besar guru menggunakan media WAG yang diawali guru mengirimkan pesan suara (voice note) untuk membuka pembelajaran dan memotivasi siswa. Kemudian siswa akan melaksanakan absensi dengan menuliskan nama lengkap. Setelah proses absensi guru akan mengirimkan file materi pelajaran atau
63
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021mengirimkan pesan suara untuk siswa membaca materi dibuku pegangan siswa dan guru akan memberikan waktu siswa untuk memahami materi pelajaran yang dibaca siswa. Selanjutnya guru meminta siswa untuk bertanya hal yang tidak dipahami dari materi yang disampaikan pada WAG atau buku siswa yang telah dibaca. Siswa akan memberian tanggapan, maka dari keaktifan inilah guru akan melakukan penilaian keterampilan dan sikap.
Interaksi guru dan siswa pada WAG dilaksanakan hingga guru menutup pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya proses pembelajaran mengguankan media zoom meeting dalam pelaksaan proses pembelajaran melalui media ini, diawali guru menyapa siswa, mengecek kehadiran dan memotivasi siswa. Sebagain guru melaksanakan zoommeeting dalam memberikan materi pelajaran hingga penutup pembelajaran. Namun sebagain guru hanya menggunakan media zoom meeting hanya untuk membuka pembelajaran, kemudia proses interaksi materi pelajaran dilanjutkan di WAG. Hal ini dilakukan dalam memahami situasi dan kondisi dalam pengguanaan paket data internet siswa. Dalam proses pembelajaran yang dilakuakan guru menggunakan media youtube sebagai sumber belajar siswa terhadap materi pelajaran yang dilakukan dengan cara guru meberikan link ke WAG untuk dikunjungi oleh siswa.
Selain itu dalam pelaksanaan evaluasi di akhir subtema pembelajran yang bertujuan menguji keberhasilan siswa dalam pembelajaran guru memanfaatkan google formulir dan quizziz. Siswa akan mngerjakan soal dan guru akan melihat hasilnya dengan mudah. Pelaksaaan ulangan pun dilakukan demikian. Meskipun dalam aktivitas ini masih terdapat kelemahan yakni siswa tidal seluruhnya mampu menggunakan aplikasi dengan baik masih di bawah bimbingan oaring tua siswa. Sedangkan kelebihan pembelajaran dari bagi guru dan siswa meliputi:
1. Sebagai wadah meningkatkan kemampuan dibidang penguasaan teknologi bagi guru dan siswa sebagi wujud mepersiapakan tantangan 4.0 serta meningkatkan kemandirian pada siswa seperti yang dikemukahkan Oknisih, N., & Suyoto, S., dalam jurnal ilmiah pendidikan biologi, Sadikin dkk(2020) bahwa Penggunaan aplikasi on line mampu meningkatkan kemandiri belajar dan Kuo et al dalam jurnal ilmiah pendidikan biologi, Sadikin dkk(2020) bahwa pembelajaran daring lebih bersifat berpusat pada siswa yang menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar (learning autuonomy). 2. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan secara flesksibel. pembelajaran daring, dosen memberikan perkuliahan melalui kelas-kelas virtual yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun tidak terikat ruang dan waktu (Sadikin dkk, 2020) 3. Menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab siswa untuk belajar dengan
sungguh-sunggu agar tidak tertinggal dalam mengikuti proses pembejaran serta dapat emutus rantai penyebaran Covid-19 yakni dengan dilaksakan pembelajaran daring yang tidak kontak fisik dengan orang lain. Seperti yag dikemukahkan Stein dalam jurnal ilmiah pendidikan biologi, Sadikin (2020) melakukan social distancing sebagai solusi yang baik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
64
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 20214. Meningkatkan kreativitas guru yakni dalam mendesaign materi pelajran dalam bentuk video pembelajaran yang menarik bagi siswa dan untuk siswa mengasah kreativitas dengan mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Namun di samping kelebihan diatas pembelajaran daring memiliki kelemahan yaitu guru tidak dapat mengawasi siswa dengan baik proses belajra siswa dan Lemah sinyal internet, mahalnya biaya data internet yang digunakan (Setiono, 406).
3.2 Pembelajaran Daring yang ideal
Pembelajaran harus tetap berlangsung, walaupun terjadi bencana pandemic global yang menjadikan pemerintah menerapakan social distancing pada dunia pendidikan. Solusi paling tepat adalah pembelajaran daring, akan tetapi bagaimanah pembelajaran daring yang ideal? Pembelajaran daring pada dasarnya adalah pembelajaran yang dilakukan seara virtual memalui aplikasi virtual yang tersedia. Walaupun demikian, pembelajaran daring harus tetap memperhatikan kompetensi yang akan diajarkan. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan (Mulyasa, 2013: 100). Oleh karena itu, pembelajaran daring bukan sekedar materi yang dipindah melalui media internet, bukan juga sekedar tugas dan sosl-soal yang dikirimkan melalui aplikasi social media (Untara, 2020).
Pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan, serta dievaluasi sama
halnya dengan pembelajaran yang terjadi di kelas. Majid (2011: 17) mengatakan bahwa perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berdaarkan pernyataan ini, perencanaan pembelajaran daring yang ideal pun harus mengikuti pola-pola yang telah disebutkan (Ardiyasa, 2021)
Seorang Guru terlebih dahulu harus menyusun materi pembelajaran yang sesuai. Materi pembelajaran diturunkan dari indikator pencapaian kompetensi, sehingga racikan materi yang disajikan oleh Guru akan mengimplementasikan standar isi pada kurikulum. Perlu diingat bahwa materi pembelajaran daring juga harus tetap mempertimbangkan teori konstruktivisme yang menjadikan siswa berperan aktif. Oleh karena itu, materi yang disajikan bukanlah materi yang kompleks atau materi yang utuh, melainkan materi-materi dalam bentuk rangsangan atau stimulus untuk menjembatani siswa menyusun sebuah simpulan dari kompetensi yang akan dikuasai (Syarifudin, 2020:32).
Media pembelajaran juga harus digunakan oleh Guru dalam pembelajaran daring. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses pembelajaran. Sebagai contoh Guru menggunakan media youtube video dharma wacana salah seorang tokoh digunakan sebagai sumber inspirasi teknik berdharmawacana pada kelas konvensional, maka dalam pembelajaran daring pun media harus dipergunakan oleh Guru. Pendekatan dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan kebutuhan virtual. Tidak semua metode konvensional bisa dilakukan dalam pembelajaran daring harus dilakukan modifikasi
65
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021terlebih dahulu, sebagai contoh metode debat harus dimodifikasi dengan membuatkan tim pro dan kontra memalui tayangan video siaran langsung (Untara & Rahayu, 2020).
Pelaksanaan pembelajaran secara daring memiliki prinsip-prinsip yang juga berlaku dalam pelaksanaan belajar secara tatap muka sebagai berikut:
1) Mendorong komunikasi antara peserta dengan mentor dan atau pengampu
Komunikasi yang baik dalam lingkungan belajar daring adalah praktik yang baik. Hal ini akan mendorong keterlibatan peserta dan membantu peserta mengatasi tantangan-tantangan dalam belajar (Ardiyasa, 2020)
2) Mengembangkan kedekatan dan kerjasama antar peserta Lingkungan belajar daring
dirancang dan dikembangkan guna mendorong kerjasama dan dukungan timbal balik berbagi ide dan saling menanggapi antara sesama peserta.
3) Mendukung pembelajaran aktif Lingkungan belajar daring mendukung pembelajaran
sberbasis proyek, dimana peserta melakukan proses pembelajaran secara aktif, mengakses materi, berdiskusi dengan sesama peserta dan mentor dan atau pengampu. Peserta membahas apa yang dipelajari, menuliskannya, menghubungkan dengan pengalaman mereka, dan mengaplikasikannya (Untara & Somawati, 2020)
4) Memberikan umpan balik dengan segera Kunci terhadap pembelajaran daring yang
efektif adalah memberikan tanggapan secepatnya kepada peserta, yaitu melalui teks maupun suara. Agar peserta merasakan manfaat atas kelas yang mereka ikuti dan merasakan bahwa proses belajar dalam daring tidak membosankan, peserta daring memerlukan dua macam umpan balik: (a) umpan balik atas konten – maupun (b) umpan balik untuk pengakuan kinerja.
5) Penekanan terhadap waktu pengerjaan tugas Walaupun lingkungan belajar daring memberikan keleluasaan untuk belajar dengan ritme masing-masing peserta, tetapi belajar daring membutuhkan batasan waktu pengerjaan tugas, sehingga peserta diarahkan untuk menggunakan rentang waktu yang telah di desain dalam sistem pembelajaran daring (Ni Kadek Surpi, 2021)
6) Mengkomunikasikan ekspektasi yang tinggi Harapan dengan standar yang tinggi
sangat penting untuk semua, untuk yang kurang persiapan, untuk yang tidak bersedia mendorong diri sendiri, dan untuk yang pintar dan memiliki motivasi tinggi. Dalam lingkungan pembelajaran daring, ekspektasi tinggi dikomunikasikan melalui tugas yang menantang, contoh-contoh kasus, dan pujian untuk hasil kerja berkualitas yang berfungsi untuk mencapai ekspektasi yang tinggi tersebut (Djaja, 2017).
E-learning adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki Guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban melaksanakan pembelajaran di era revolusi industry 4.0 dan masa darurat pandemi Covid-19 pada saat ini, hampir semua Guru di SMP Negeri 2 Kerambitan memahami program e-learning, hanya saja pada praktiknya, kompetensi dikombinasikan dengan pembelajaran manual dalam bentuk tatap muka, namun menggunakan perangkat pembelajaran berbasis teknologi sperti penggunaan google classroom, zoom meeting, google meet untuk belajar daring/online dengan tatap muka bersama siswa, menggunakan whattsap grup untuk berdiskusi dan aplikasi Quizzis untuk melatih kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang didapat selama
66
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021belajar daring. Bisa dikatakan pelaksanaan pembelajaran daring di SMP Negeri 2 Kerambitan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal sekolah yang berlaku dengan tetap menjaga mutu pembelajaran
3.3 Solusi dan Strategi Belajar Siswa SMP Negeri 2 Kerambitan di masa Pandemi a) Menetapkan manajemen waktu dan kelas
Mengatur waktu belajar dengan teratur.mengerjakan tugas sekolah yang telah di berikan oleh Guru dengan focus.Hal ini akan lebih mudah di jalankan oleh pihak sekolah memberikan Batasan akses daring kepada siswanya. Hal ini akan berbeda jika pihak sekolah memberikan flesibilitas penuh kepada para siswanya para siswa nantinya akan mengatur waktu belajar mereka sendiri. Selain itu manajemen kelas sangat diperlukan karena akan memudahkan guru dalam mengawasi setiap pembelajaran di kelas. Fungsi manajemen adalah sebagai wahana bagi perserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi potensi peserta didik yang lainnya. Agar fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa fungsi manajemen kelas tersebut sebagai berikut:
1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat- minat murid, dan mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trialdan errordalam mengajar dengan
adanya organisasi kurikulum yang lebih baik, metode yang tepat dan menghemat waktu.
6. Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh
mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
7. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan
perkembangan profesionalnya.
8. Membantu guru memiliki perasaan percaya pada diri sendiri dan menjamin
atas diri sendiri
9. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan -bahan yang up to date kepada murid.
b) Mempersiapkan materi yang di butuhkan
Bagi guru dalam meminimalisir hambatan pembelajaran daring, terdapat beberapa solusi yang bisa diterapkan, yaitu: a) guru hendaknya menyiapkan materi pembelajaran semenarik mungkin, seperti penyajian materi dalam slide powerpoint disertai video pembelajaran agar materi lebih hidup dirasakan oleh peserta didik; b) dalam hal keterbatasan penguasaan IT, guru dapat menggunakan teknologi yang pengoperasiannya
67
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021lebih sederhana, seperti aplikasi whatsapp. Namun, sedikit demi sedikit guru harus meningkatkan kompetensi IT-nya, antara lain dengan mengikuti workshop terkait, bertanya kepada guru-guru lain yang mempunyai kemampuan lebih di bidang IT dan dirasa cukup gampang sebagaimana pengalaman penulis, banyak mengikuti tutorial di youtube yang banyak menyajikan pengenalan aplikasi pembelajaran dan langkah-langkah penggunaannya, serta bagaimana memproduksi video pembelajaran; c). peserta didik yang “kurang peduli” mengikuti pembelajaran daring, dapat diatasi dengan proaktif menghubungi (via telepon/video call) peserta didik dan orang tuanya secara personal, apabila tidak memungkinkan untuk melakukan home visit. Solusi lain, guru mata pelajaran bersama guru BK berusaha mencari tahu apakah kendalanya dengan menghubungi orang tuanya. Bila kendala memang anaknya malas, maka guru BK akan meminta pada orangtuanya agar dapat mendampingi pelaksanaan BDR anaknya (Asmuni, 2020:285).
Dalam hal ini perangkat teknologi seperti smartphone atau laptop yang menjadi faktor penunjang belajar daring menjadi sangat penting. Hal lain yang tidak kalah penting juga siswa harus mempersiapkan jaringan internet yang baik agar proses pembelajaranyang di berikan oleh Guru kepada para siswa bisa dipahami dan dimengerti oleh para siswa walaupun belajar di rumah masing-masing (Untara, 2020)
c. Belajar dengan serius
Ini menjadi tatangan baru bagi kebanyakan siswa, yang tadinya proses pembelajaran bisa bertatap muka langsung antara Guru dan siswa sekarang pembelajaran menjadi lewat media internet. Terkadang dalam melakukan belarjar lewat internet banyak sekali godaannya yang mengganggu proses belajar,seperti ingin bermain game,ingin menonton video di yautube,mengakses media sosial,hingga membaca baca konten berita secara implusif sering kali di lakukan para mahasiwa tanpa di rencanakan sebelumnya. Oleh sebab itu,penting bagi para siswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang di tetapkan. Hindari segala macam distraksi yang mengganggu proses belajar jika memang memungkinkan , tetapkan ruangan khusus untuk belajar.
Selanjutnya, bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat atau bergiliran bergantian handphone/gadget dengan orang tuanya dapat terlayani; meminta bantuan wali kelas untuk menginformasikan kemajuan belajar peserta didik melalui whatsapp grup paguyuban orang tua sehingga orang tua diharapkan mampu memotivasi dan mendampingi anaknya yang kurang memperhatikan tugas dari guru; pengampu mata pelajaran meminta menggunakannya dengan orangtua, atau yang tidak memiliki akses jaringan internet, peserta didik dapat mengerjakan tugas secara manual, terpenting tetap belajar dan berada di rumah.
Pengalaman Susani (dalam Kemdikbud, 2020) peserta didik yang mengalami permasalahan koneksi internet dapat diatasi dengan thethering ke anggota keluarga lainnya atau menghemat dengan cara connect saat dibutuhkan saja. Penulis berpendapat bahwa dapat juga diatasi dengan BDR bagi peserta didik dengan mengikuti program pendidikan lewat siaran televisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan TVRI dalam rangka memfasilitasi pendidikan di masa
68
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021pandemi Covid-19 di Indonesia. Solusi permasalahan dari faktor orang tua yakni dengan melakukan komunikasi (via handphone/whatsapp) dengan para orangtua untuk meluangkan waktu untuk segera kembali ke rumah dari tempat kerja agar handphone/gadget segera digunakan oleh anaknya untuk belajar daring; memberi kelonggaran waktu mengerjakan tugas agar peserta didik yang bantuan peserta didik yang aktif untuk menginformasikan tagihan yang belum dikerjakan oleh peserta yang kurang peduli; pengampu mata pelajaran menghubungi langsung nomor handphone peserta didik untuk menanyakan sebab-sebab tidak mengerjakan tugas yang diberikan; meminta bantuan kepada guru BK untuk memotivasi peserta didik dalam belajarm (Susilowati dalam Kemdikbud, 2020).
Paparan di atas, memberikan gambaran bahwa pembelajaran daring dapat berjalan sesuai kondisi yang dialami dengan berbagai permasalahan yang muncul baik yang sederhana maupun kompleks. Setiap permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan menghadirkan beragam solusi dari para guru sehingga pembelajaran di masa pandemi covid- 19 tetap berlangsung, yang penting anak tetap belajar dan terus belajar meskipun BDR. Sebab pelaksanaan BDR ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi. Dalam penerapan pembelajaran daring, guru menggunakan berbagai perangkat teknologi di bidang pendidikan dan mampu memilih berbagai aplikasi yang sesuai kebutuhan dan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan situasi lingkungan yang dihadapi, sehingga dapat membantu untuk menyampaikan materi pembelajaran (transfer of knowledge) kepada peserta didik. Meskipun diakui bahwa dalam praktik pembelajaran daring ini guru lebih dominan dalam pemberian tugas, bukan penjelasan materi.
d. Menjaga komunikasi dengan Guru dan teman kelas
Bagi siswa yang belum terbiasa melakukan remote learning, ia harus menyesuaikan diri untuk terus bisa visible dan berkomunikasi tanggap dengan Guru atau teman kelas yang lainnya.Jika memang dibutuhkan,perlu membuat grup WA khusus untuk membahas tugas yang diberikan oleh Guru.Walaupun hanya dilakukan lewat media internet.Komunikasi harus tetap terjalin dengan baik untuk menghindari miskomunikasi.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis daring sangat tepat diterapkan di setiap sekolah guna menjawab tantangan perkembangan zaman pada era industri 4.0 dan ditengah pandemi Covid 19. Pembelajaran berbasis daring merupakan salah satu cara mewujudkan kemandirian belajar dengan prinsip pembelajaran bersifat terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
Implementasi pembelajaran daring SMP Negeri 2 Kerambitan dapat dilakukan dengan baik. Covid 19 memiliki dampak yang begitu besar bagi pendidikan untuk memutus rantai penularan pandemik ini pembelajaran yang biasanya dilakukan disekolah sekarang menjadi belajar dirumah dengan menggunakan berbagai macam aplikasi seperti
69
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021ruang guru, zoom, geogle meet, WA, classroom dan lainnya. Kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan kreatifitas guru dalam memberikan tugas, materi dan soal latihan yang dikerjakan siswa dapat digunakan untuk nilai harian.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyasa, I. N. S. (2020). Upaya Penjaminan Mutu Pengajaran Bahasa Bali Dalam Dunia
Pendidikan. PINTU: Jurnal Penjaminan Mutu, 1(2).
Ardiyasa, I. N. S. (2021). Eksistensi Naskah Lontar Masyarakat Bali (Studi Kasus Hasil
Pemetaan Penuyuluh Bahasa Bali Tahun 2016-2018). Kalangwan Jurnal
Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra, 11(1), 74-82.
Asmuni, A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 7(4), 281-288.
Ardiawan, I. K. N., & Heriawan, I. G. T. (2020). PENTINGNYA KOMUNIKASI GURU DAN ORANG TUA SERTA STRATEGI PMP DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN DARING. Danapati: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 95-105. Ardiawan, IKN. (2017). The correlation between teacher professional competence and
natural science learning achievement in elementary school. Journal of Educational Science and Technology (EST), 3(3), 173- 177.
Ardiawan, IKN, dkk. (2020). Model Pembelajaran Jigsaw Sebagai Salah Satu Strategi Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 1, No. 1, Maret 2020, pp. 57-63
Ardiawan, IKN & KYP. Diari. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Benson, L., Elliot, D., Grant, M., Holschuh, D., Kim, B., Kim, H., et al. (2002). Usability
and instructional design heuristics for e-Learning evaluation. In P., & S. (Eds.), Proceedings of World Conference on Educational Multimedia, Hypermedia and Telecommunications 2002 (pp. 1615−1621).
Djaja, S. (2017). Harapan Dan Tantangan Dosen Pembelajar Moda Daring. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 10(2).
Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosadakarya. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosadakarya
Fang-O Kuo, dkk. (2015). Develop and evaluate the effects of multimodal presentation system on elementary student learning effectiveness: within classroom English learning activity. Procedia-Social and Behavioral Sciences 176 ( 2015 ) 227 – 235
70
JURNAL
Pusat Penjaminan Mutu, Volume 2, No. 1, April 2021Hussein, H.B. (2011). Attitudes of saudi universities faculty members towards using learning managementsystem (JUSUR). The Turkish Online Journal of Educational Technology, 10(2), 43-53.
Oemar Hamalik (2003). Media Pendidikan, Cetakan VI, Bandung: PT Citra Aditya Bakti Setiono, P., Handayani, E., & Selvia, S. (2020). Strategi Guru Dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Covid-19 Di Sekolah Dasar. JURIDIKDAS: Jurnal Riset
Pendidikan Dasar, 3(3), 402-407.
Septian, A.S. (2020). Impelementasi pembelajaran daring untuk meningkatkan mutupendidikan sebagai dampak diterapkannya social distancing. METALINGUA
:Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 5 No. 1, hal 31-34
Syarifudin, A. S. (2020). Impelementasi Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social Distancing. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua, 5(1), 31-34.
Surpi, N. K., Avalokitesvari, N. N. A. N., Untara, I. M. G. S., & Sudarsana, I. K. (2021). Interpretation of Symbols, Veneration and Divine Attributes in Dieng Temple
Complex, Central Java. Space and Culture, India, 8(4), 60-77.
Untara, I. M. G. S. (2020). Strategi Pengelolaan Prodi Filsafat Hindu Stahn Mpu Kuturan Singaraja Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Daring Pasca Covid 19. PINTU: Jurnal Penjaminan Mutu, 1(2).
Untara, I. M. G. S., & Somawati, A. V. (2020). Internalisasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini Dalam Keluarga Hindu Di Desa Timpag Kabupaten Tabanan. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 333-358.
Untara, I. M. G. S., & Rahayu, N. W. S. (2020). Bissu: Ancient Bugis Priest (Perspective On The Influence Of Hindu Civilization In Bugis Land). Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 4(2), 243-249. Untara, I. M. G. S. (2020). KOSMOLOGI HINDU DALAM TEKS PURWA BHUMI
KAMULAN. Widya Katambung, 11(1), 34-43.
Wijoyo, H & Ijrus, I. (2020). Model pembelajaran menyongsong new era normal pada lembaga PAUD di Riau. Jurnal Sekolah PGSD FIP Unimed Vol. 4 (3), hlm. 205-212
Yuangga, K. D., & Sunarsi, D. (2020). Pengembangan media dan strategi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan pembelajaran jarak jauh di pandemi covid-19. JGK (Jurnal Guru Kita), 4(3), 51-58.