• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKONSTRUKSI PROCUREMENT KE E-PROCUREMENT DALAM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD ATAS BARANG DAN JASA DI PT INFOMEDIA NUSANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKONSTRUKSI PROCUREMENT KE E-PROCUREMENT DALAM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD ATAS BARANG DAN JASA DI PT INFOMEDIA NUSANTARA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

REKONSTRUKSI PROCUREMENT KE E-PROCUREMENT DALAM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD ATAS

BARANG DAN JASA DI PT INFOMEDIA NUSANTARA Oleh:

Andi Putri Fatimah Azzahrah

Email: andiputhry19@outlook.com Pembimbing I: Firman Menne Email: firman@universitasbosowa.ac.id Pembimbing II: Thanwain Email: tanwaintala@gmail.com

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa Makassar

ABSTRACT

Andi Putri Fatimah Azzahrah. 2020. Skripsi. Reconstruction of Procurement to E-Procurement in Internal Control Of Fraud Prevention of Goods and Services at PT Infomedia Nusantara guided by Dr. Firman Menne, S.E., M.Si, Ak., CA and Thanwain, S.E., M.Si.

The purpose of this reseach is to determine the effect of the reconstruction of procurement to e-procurement in internal control of fraud prevention at PT Infomedia Nusantara.

The research object is PT Infomedia Nusantara. The analysis tools used is descriptive qualitative with data collection techniques through interviews.

The results showed that the reconstruction of procurement to e-procurement had a significant influence on internal management control which included a. Control Environment, b. Risk Assessment, c. Control Activities, d. Accounting Information and Communication, e. Monitoring. E-procurement makes the procurement of goods and services more effective and efficient in terms of time and cost and makes the implementation of procurement of goods and services can be carried out anytime and anywhere.

---

(2)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

PENDAHULUAN

Zaman di mana perkembangan usaha sudah semakin maju baik dalam sektor pemerintahan maupun swasta seperti sekarang ini, istilah-istilah seperti fraud mungkin tidak jarang lagi terdengar bagi kalangan umum. Fraud yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kecurangan ini adalah sebuah perbuatan tidak terpuji yang dilakukan dengan sadar dan secara sengaja melanggar hukum untuk memperoleh keuntungan dari perusahaan, baik itu bagi diri sendiri ataupun kelompok. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kasus fraud atau kecurangan ini biasanya terjadi pada divisi pengadaan barang atau jasa. Motif utama perilaku fraud pun pada umumnya disebabkan oleh masalah yang sama, yaitu rendahnya penghasilan. Hal ini menyebabkan karyawan maupun pegawai lakukan fraud demi mendapatkan penghasilan tambahan. (Basyaib et al., 2002).

Jika merujuk pada peraturan yang dikeluarkan presiden No. 54 tahun 2010 maka tujuan dari pengimplementasian e-procurement di Indonesia adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelian barang dan jasa, meningkatkan transparasi dan akuntabilitas, pendukung monitoring audit dan untuk mencapai sistem informasi yang terupdate secara real time. Dengan diciptakannya e-procurement diharapkan pembelian barang dan jasa selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih transparan, adil atau tidak diskriminatif, akuntabel dan tentunya efektif serta efisien.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawan Satriyo Nugroho (2016), peralihan dari procurement ke e-procurement berdampak pada pencegahan fraud pada pembelian barang dan jasa. Penelitian Nugroho (2016) juga didukung dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Artantri, dkk (2016), Yukins (2007) menyatakan bahwa penggunaan e-procurement membawa dampak positif bagi pencegahan fraud dalam pembelian barang dan jasa.

Namun, penelitian lain yang dilakukan oleh Faisol (2013) memberikan sanggahan bahwa pelaksanaan e-procurement tidak membawa dampak apapun bagi pencegahan fraud dalam pembelian barang dan jasa. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dikatakan

(3)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

bahwa pembelian barang dan jasa secara online atau menggunakan e-procurement belum tentu mampu mencegah terjadinya keurangan atau fraud.

TINJAUAN PUSTAKA E-procurement

E-procurement adalah pengadaan secara elektronik, yaitu pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (Paparan Pengadaan Barang dan Jasa Melalui Media Elektronik, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011).

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012, pada pasal 37 pengadaan secara elektronik atau e-procurement adalah pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Dengan demikian dapat kita disimpulkan bahwa e-procurement adalah pengadaan barang dan jasa secara elektronik yang seluruh kegiatannya dilakukan secara online melalui website dengan ruang lingkup yang meliputi proses pengumuman pengadaan barang dan jasa sampai dengan penunjukkan pemenang. Pengadaan barang dan jasa menggunakan e-procurement diwajibkan oleh pemerintah sejak tahun 2010.

Dengan adanya e-procurement pemerintah berharap terjadinya kecurangan pada proses pengadaan barang dan jasa dapat diminimalisir dengan semaksimal mungkin. E-procurement dapat meningkatkan efisiensi dan efikasi pada pengadaan barang dan jasa umum, mengurangi biaya, serta menaikkan kompetisi untuk menjamin persamaan kesempatan dan perlakuan. Jadi e-procurement dapat dipergunakan sebagai alat kontrol dalam suatu proses pengadaan barang dan jasa.

Manfaat e-procurement dibagi menjadi 2, kategori yaitu: efisien dan efektif. Efisiensi e-procurement mencakup biaya yang rendah, mempercepat waktu dalam proses procurement, mengontrol proses pembelian dengan lebih

baik, menyajikan laporan informasi dan pengintegrasian fungsi-fungsi

(4)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

e-procurement yaitu meningkatkan kontrol pengelolaan data penting yang baik dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam proses pembelian pada organisasi.

Pengendalian Intern

Menurut Romney & Steinbart (2015:216):

“Pengendalian internal (internal control) adalah sebuah proses yang diimplementasikan untuk memberikan jaminan yang memenuhi beberapa objektif dari pengendalian internal, diantaranya yaitu menjaga aset, menjaga catatan dalam detail yang cukup untuk pelaporan aset perusahaan yang tepat dan akurat, menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, menyiapkan laporan keuangan dengan kriteria yang ditentukan, mendorong dan meningkatkan efisiensi operasional, mendorong ketaatan dalam hal manajerial, dan memenuhi persyaratan dari regulasi dan peraturan yang ada”.

Komponen pengendalian internal menurut Committe of Sponsoring Organizations (COSO) yang dikutip oleh Hery (2011:90), yaitu: “a. Lingkungan Pengendalian, b. Penilaian Risiko, c. Aktivitas Pengendalian, d. Informasi dan Komunikasi Akuntansi, e. Pemantauan.”

Fraud

Black’s Law Dictionary Fraud menguraikan pengertian fraud mencakup segala macam yang dapat dipikirkan manusia dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat.

Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan yang kemudian oleh Jackson Bologna dalam (Karyono, 2013) disebut dengan teori GONE, yaitu: “a. Greed (Keserakahan), b. Opportunity (Kesempatan), c. Need (Kebutuhan), d. Exposure (Pengungkapan).”

(5)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

Pengadaan Barang dan Jasa

Menurut Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah “pengertian Pengadaan Barang/Jasa

pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian dimana data yang dihasilkan adalah data deskriptif berupa lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati yang dituangkan dalam kata-kata tertulis. Penelitian ini menggunakan jenis data deskriptif kualitatif.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari wawancara kepada karyawan PT Infomedia Nusantara serta melalui buku-buku, brosur dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode analisis dalam penelitian ini akan dimulai dengan melakukan wawancara dengan karyawan PT Infomedia Nusantara yang kemudian hasilnya akan dianalisis ke dalam sebuah analisis induktif untuk menarik kesimpulan dari objek penelitian yaitu signifikansi dari rekonstruksi procurement ke e-procurement dalam pengendalian intern terhadap pencegahan fraud pada PT Infomedia Nusantara yang menjadi kasus dalam penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

PT Infomedia Nusantara didirikan pada tahun 1975 dan menjadi perusahaan pertama yang menyediakan jasa layanan informasi telepon di Indonesia dan berada dibawah naugan divisi Elnusa GTDI yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina. Pada tahun 1984 divisi tersebut berubah menjadi PT Elnusa Yellow Pages dan berubah lagi menjadi PT Infomedia Nusantara setelah

(6)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

PT Telkom menanamkan investasinya. Komposisi kepemilikan saham pada PT Infomedia Nusantara hingga saat ini adalah 51% dipegang oleh PT Telkom semetara 49% sisanya dipegang oleh PT Elnusa.

Dengan pengalaman dalam pengolahan data bisnis dan data pelanggan telepon diseluruh Indonesia, PT Infomedia Nusantara kemudian menerbitkan Buku Petunjuk Telepon (BPT) White Pages atau Yellow Pages yang kemudian menjadikan PT Infomedia Nusantara sebagai sentral dalam mendorong berbagai perubahan dalam dinamisme kehidupan masyarakat. Di era dimana tuntutan atas kualitas pelayanan informasi yang semakin meningkat dari waktu ke waktu PT Infomedia Nusantara telah memberikan performa terbaiknya selama lebih dari 40 tahun.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT Telkom) mempercayakan PT Infomedia Nusantara sebagai pusat utama pengembangan dan pemeliharaan data base telepon. Pengelolaan direktori yang didalamnya memuat data inti (nama, nomor telepon, alamat), data pelengkap (profile perusahaan atau bidang usaha) serta data pendukung (informasi wisata, pemerintahan, sosial) merupakan kompetensi utama yang dimiliki oleh PT Infomedia Nusantara.

Visi & Misi

Visi dari PT Infomedia Nusantara yaitu, “Menjadi penyedia jasa dan informasi terkemuka, penghubung penjual dan pembeli yang berjangkauan global.”

Adapun Misi dari PT Infomedia Nusantara yaitu, “Menyediakan jasa informasi dalam bentuk cetak, elektronik dan berperan dalam pelayanan jasa infokom.”

(7)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

E-procurement dalam Pengendalian Internal

1. Lingkungan Pengendalian

Berikut akan dijelaskan sub unsur lingkungan pengendalian terhadap e-procurement pada PT Infomedia Nusantara.

a. Penerapan Pakta Integritas

Meskipun saat ini pengadaan barang dan jasa di PT Infomedia Nusantara sudah menggunakan e-procurement pihak logistik yang diberikan wewenang untuk melakukan pengadaan tersebut tetap menandatangani pakta intergritas seperti pada saat pengadaan masih bersifat manual atau konvensional. Pakta integritas ini didalamnya memuat tentang bagaimana mereka berjanji untuk tidak melakukan tindakan tidak terpuji dan akan berusaha untuk secepatnya melaporkan kepada manajemen atau tim pengawas apabila mereka mengetahui ada kecurangan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Pihak yang diberikan wewenang untuk melakukan pengadaan barang dan jasa akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan dan profesional untuk memberikan hasil kerja yang baik dan bersedia menerima sanksi apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam pakta integritas.

b. Kompetensi SDM

Pihak yang diberikan wewenang untuk melakukan pengadaan di PT Infomedia Nusantara dipilih atau disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki para pegawai. Pada proses pengadaan barang dan jasa, salah satu dari tim yang diberikan wewenang untuk melakukan pengadaan setidaknya bersertifikat dalam bidang kompetensi pengadaan barang dan jasa yang menunjukkan kompetensinya dalam bidang barang dan jasa sehingga dalam pelaksanaan pengadaan masing-masing anggota dari tim dapat menjalankan tugas dan kewajiban yang telah diserahkan kepadanya dengan baik.

c. Kepemimpinan yang Kondusif

di PT Infomedia Nusantara dalam melakukan pengadaan barang dan jasanya terlebih dahulu melakukan persiapan untuk melaksanakan

(8)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

kegiatan pengadaan barang dan jasa. Persiapan yang dilakukan berupa meeting untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait mengenai rencana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, siapa saja pihak-pihak yang akan mengemban tanggung jawab tersebut serta apakah akan dilakukan dengan e-tendering atau penunjukan langsung.

d. Pengawasan Intern

Pengawasan pada proses pengadaan barang dan jasa di PT Infomedia Nusantara dilakukan dengan memeriksa kemajuan pekerjaan secara berkala oleh Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan. Sebelumnya, karena masih menggunakan pengadaan secara konvensional atau manual, sulit untuk menentukan sudah sejauh mana progres pengadaan yang bersifat inden, namun setelah menggunakan e-procurement pengawasan akan progres pekerjaan jauh lebih mudah.

2. Penilaian Risiko a. Identifikasi Risiko

Meskipun telah menggunakan sistem berbasis online seperti e-procurement manajemen tetap melakukan perencanaan terhadap proses pemilihan tender dan kegiatan pelaksaan kegiatan. Dalam perencanaan tersebut PT Infomedia Nusantara akan menentukan prosedur yang digunakan, misalnya menggunakan e-purchasing atau e-tendering serta kelengkapan-kelengkapan baik yang dibutuhkan oleh panitia maupun berkas yang harus diupload oleh tender.

b. Analisis Risiko

Tim pelaksana teknis kegiatan PT Infomedia Nusantara akan menilai analisis resiko melalui time schedule yang telah disepakati bersama pada saat penandatanganan kontrak kerja. Untuk pekerjaan jasa, apabila progres pekerjan tender lebih cepat dari time schedule maka akan dilakukan pengawasan intensif terhadap mutu dari pekerjaan. Untuk pengadaan barang, akan dilakukan pengecekan secara intensif terhadap mutu dan kualitas dari barang, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan telah disepakati sebelumnya atau tidak.

(9)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

3. Aktivitas Pengendalian

a. Pembinaan Sumber Daya Manusia

Pada pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa, manajemen memberikan wewenang kepada Head Logistik untuk menentukan pihak-pihak yang akan mengemban tanggungjawab tersebut. Untuk menjadi Team Leader baik dalam proses pengadaan barang atau jasa maupun panitia pelaksana teknis kegiatan diwajibkan telah mengikuti ujian dan lulus kompetensi untuk pengadaan barang dan jasa serta telah mengikuti seminar atau pelatihan terkait e-procurement dan menguasainya. Adapun kelemahan dari pembinaan SDM ini adalah terbatasnya jumlah karyawan yang dapat mengikuti ujian maupun seminar sehingga kadang terdapat kasus dimana tidak semua anggota yang berada dalam satu tim pengadaan memiliki sertifikat kompetensi.

b. Otorisasi atas Transasksi

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelian barang dan jasa di PT Infomedia Nusantara, pengadaan yang bernilai dibawah 300 juta dapat langsung diupload ke website e-procurement begitu mendapatkan approval dari manajemen. Sedangkan untuk pengadaan yang bernilai diatas 300 juta atau berkaitan dengan jasa yang ditawarkan oleh PT Infomedia Nusantara harus dilaporkan terlebih dahulu ke PT Telekomunikasi Indonesia selaku induk perusahaan.

c. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu

Dalam proses pengadaan barang dan jasa berita acara dibuat berdasarkan kejadian yang terjadi selama proses pengadaan. Laporan tersebut menginformasikan progres pengadaan dari awal hingga akhir seperti history e-procurement.

d. Pengendalian fisik atas aset

Seluruh tender yang terdaftar dalam e-tendering di PT Infomedia Nusantara disarankan untuk mengupload jaminan umum atau garansi untuk barang dan jaminan pemeliharaan untuk pekerjaan jasa.

(10)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

4. Informasi dan Komunikasi

Pihak-pihak yang diberikan wewenang untuk mengemban tugas dari pengadaan barang dan jasa sebelumnya menyebarluaskan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada surat kabar nasional atau media cetak lainnya, namun sejak beralih menggunakan e-procurement kegiatan pengadaan diinfokan pada website resmi PT Infomedia Nusantara.

Pihak tender dapat mengajukan proposalnya dengan mengupload dokumen sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan menunggu pengumuman pemenang pelelangan melalui website resmi.

Dengan adanya e-procurement, informasi yang sebelumnya hanya dapat diketahui dengan bertatap muka dengan tender dapat diefisiensikan menggunakan teknologi berbasis online.

5. Pemantauan

Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan akan melakukan pemantauan secara langsung selama proses pengadaan dilaksanakan. Setelah pengadaan selesai, panitia pelaksana teknis akan kembali memeriksa dan mengevaluasi hasil pekerjaan. Untuk pengadaan jasa akan dilakukan pemeriksaan kembali secara berkala.

E-procurement Terhadap Pencegahan Fraud

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang proses pengadaan yang harus bersifat efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil atau tidak diskriminatif dan akuntable adanya e-procurement diharapkan dapat mencegah terjadinya fraud. Berikut perbedaan sistem pengadaan barang dan jasa secara konvensional dan e-procurement:

Sistem online based yang telah diterapkan oleh e-procurement menjadikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa jauh lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh tender menuju tempat pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sudah tidak diperlukan. Tender hanya perlu meng-upload dokumen yang dipersyaratkan ke sistem. Prosedur pembukaan dokumen yang harus dilakukan secara bersama-sama saat seluruh tender berkumpul juga

(11)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

tidak perlu lagi dilakukan mengingat sistem yang sudah online. Hal ini berarti pengimplementasian e-procurement dapat meminimalisir penggunaan waktu dan sumber daya dalam pencapaian tujuan organisasi.

Dengan menggunakan sistem berbasis online, pembelian barang dan jasa dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama terdapat jaringan yang mendukung. Proses pembelian barang dan jasa pun menjadi lebih cepat dan fleksibel dibandingkan dengan pelaksanaan yang dilakukan secara manual. E-procurement pun dapat ter-update setiap saat sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa jauh lebih transparan.

Selain meningkatkan unsur efektivitas dan efisiensi e-procurement juga meminimalisir terjadinya fraud dengan memutus hubungan istimewa atau kerja sama karena tidak diperlukannya tatap muka secara langsung. Kemungkinan terjadinya fraud antara pihak pelaksanana kegiatan pengadaan maupun tender dapat dicegah dengan sistem online based.

(12)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dalam penulisan skripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT Infomedia Nusantara dalam pelaksanaan kegiatan pembelian barang dan jasa meskipun telah beralih dari procurement ke e-procurement tetap memperhatikan unsur-unsur pengendalian internal yang ditetapkan oleh manajemen, bahkan dapat dikatakan bahwa peralihan sistem ini membawa pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian internal manajemen. Masih berlakunya fakta integritas setelah rekonstruksi menunjukkan adanya kepatuhan terhadap etika-etika dan penegakan integritas serta terlaksananya kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan menunjukkan analisis terhadap risiko telah diaplikasikan dengan baik. Adanya penunjukan yang selektif berdasarkan kualifikasi terhadap panitia pelaksana teknis merupakan pembinaan terhadap SDM dan telah sesuainya media yang digunakan menunjukkan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi telah berjalan dengan baik. Adanya pemantauan secara langsung dan pemeriksaan kembali hasil pekerjaan menggambarkan bahwa pengendalian atas pemantauan telah dilaksanakan dengan baik.

2. Pengimplementasian e-procurement pada PT Infomedia Nusantara dalam hal pembelian barang dan jasa menjadi solusi berbagai risiko-risiko fraud pada pengadaan barang dan jasa yang sebelumnya dilakukan secara konvensional. Pelaksanaan e-procurement pada PT Infomedia Nusantara dapat meningkatkan transparansi dan membuat pelaksanaan pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien.

(13)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Nanan. 2011. Optimalisasi Pengembangan E-Procurement pada Sistem Pelelangan Umum Pascakualifikasi dengan Satu Sampul dan Sistem Gugur (Konsep dan Desain Pengembangan sebagai Fungsi Kontrol). Studi Kasus di Kementerian Pekerjaan Umum.

Artantri, Luh Putu Resti Mega; Lilik Handajani dan Endar Pituringsih. 2016. Peran E-Procurement Terhadap Pencegahan Fraud Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah Di Pulau Lombok. NeO~Bis, 10(1): 16-32. Basyaib H., Holloway R. & Makarim N.A. 2002. Mencuri Uang Rakyat: 16 Kajian Korupsi di Indonesia. Jakarta: Akasara Foundation.

Dewi, Puspita Purnama Sari. 2013. Analisis Penerapan E-Procurement, Pengendalian Internal dan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Mencegah Fraud Pengadaan Barang. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Faisol, Imam Agus, T. d. 2014. Pengaruh Penerapan E-Procurement terhadap Pencegahan Fraud di Sektor Publik. JAFFA Vol. 02 No.2 , 71-90.

Hermawan, Sigit. 2008. Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hermiyetti. 2011. Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal terhadap Pencegahan Fraud Pengadaan Barang. Universitas Trilogi, Jakarta.

Hery. 2011. Auditing 1 Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi. Penerbit: Kencana, Jakarta.

Hery. 2012. Akuntansi dan Rahasia Di Baliknya. Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.

Kalakota, Ravi and Robinson, Marcia. 2001. E-business 2.0: Roadmap For Success, Addison Wesley, Boston. https://eproc.lkpp.go.id/content/tentang. Diakses 14 Desember 2019

Karyono. 2013. Forensic Fraud. Yogyakarta: Andi.

Nightisabha Akyuna Ita dkk. 2009. Persepsi Pengguna Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pada Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Implementasi Sistem E-Procurement. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(14)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXIV APRIL S/D JUNI 2020

Nugroho, Rahmawan Satriyo, A. H. 2015. Pengaruh Implementasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (e-procurement) terhadap Fraud Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol. 3 No. 1, 1905-1911.

Oktaviani, Lisa. 2017. Pengaruh Penerapan E-Procurement Terhadap Pencegahan dan Pendeteksi Fraud Di Sektor Publik (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Pesisir Selatan). Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat. Purwanto, Erwan Agus. 2008. e-Procurement di Indonesia. Penerbit: Kemitraan, Jakarta

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information Systems 13th ed. England: Pearson Educational Limited.

Sutedi, Adrian. 2012a. Aspek Hukum Pengadaan Barang & Jasa dan Berbagai Permasalahannya. Jakarta Sinar Grafika.

Sutedi, Adrian. 2012b. 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Jakarta. Wijaya, Wahyu Hari dkk. 2010. Studi Penerapan E-procurement pada Proses Pengadaan di Pemerintah Kota Surabaya. Universitas Pertahanan Indonesia, Bogor.

Wulandari, El Unas, dan Hasyim. 2014.. Kajian Penerapan E-Procurement Untuk Mengurangi Penyimpangan Pada Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Di Kota Malang. Universitas Brawijaya, Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 1 menunjukkan perbandingan kandungan cemaran logam Cd dalam sampel buah Pisang dan Pepaya yang ditanam di areal bekas Tambang Batubara, berdasarkan hasil

Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium. Ketiga Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang

Selain itu, sistem Full day school merupakan sistem pendidikan yang terbukti efektif dalam mengaplikasikan kemampuan siswa dalam segala hal, seperti aplikasi Pendidikan Agama Islam

5.8.4 Informasi Penentuan Biaya Spesifik Investasi Kota Besar di Indoenesia Informasi yang digunakan pada program ini meliputi formula biaya spesifik investasi dari setiap alat

Nilai r merupakan simbol koefisien, pada tabel nilai korelasi adalah 0,36. Melalui tabel diperoleh nilai r square atau koefisien determinan sebesar 0,13 sehingga dapat

Dengan adanya seleksi karyawan yang sesuai dengan kemampuan calon karyawan, diharapkan perusahaan dapat memiliki karyawan tetap yang sudah ahli atau

Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan hemostasis, melakukan resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan

Masih menurut Dwijoseputro (1979) jka medium selalu diadakan pembaruan dan kondisi lingkungan disekitar bakteri selalu dijaga kondusif, beberapa jenis