• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN SENAM PRAMUKA DAN SENAM BUGAR TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI. (Jurnal Skripsi) Oleh HERI PRAYOGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LATIHAN SENAM PRAMUKA DAN SENAM BUGAR TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI. (Jurnal Skripsi) Oleh HERI PRAYOGO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN SENAM PRAMUKA DAN SENAM BUGAR TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

(Jurnal Skripsi)

Oleh

HERI PRAYOGO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRAMUKA AND FITNESS GYMNASTICS FOR HEALTHY AND FRESH BODY

By Heri Prayogo

Mentor

Drs. Ade jubaedi, M.Pd Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or

The propose of this research will be identification the influence who practise pramuka and Indonesian Fitness gymnastics for healthy and fresh body level of the student X (ten) class in SMAN 1 Seputih Mataram, Central Lampung.

The population of this research is all of the class X (ten) student in SMAN 1 Seputih Mataram. They are 191 students, and the sample of this research are 52 students it was get by proporsional random sampling technique. The technique of data aqueousition used Multistage Fitness Test (MSFT)Vo2 Max. It is the technique of data aqueousition by Variant Analysis or Analisis Varian (ANAVA).

The result of this research shown: first, Pramuka gymnastics gave significant increases for healthy and fresh body level (F count 4,24 > F table 3,25). Second, practice kebugaran gymnastics rising the healthy and fresh body level significantly too (F count 9, 85 > F table 3,25) with number of believable about 95%. Thrid, the influence of practice Indonesian fitness gymnastics more than Pramuka gymnastics for healthy and fresh body level ( F count 5,53 > F table 3, 25) with validity about 95%.

The summary of this research is, indonesian fitness gymnastics with value 9,85 are more effective than Pramuka gymnastics with the value 4,24. Therefore practice Indonesian fitness gymnastics effective for the student who have low healthy and fresh body level.

(3)

ABSTRACT

PENGARUH LATIHAN SENAM PRAMUKA DAN SENAM BUGAR TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

Oleh Heri prayogo

Pembimbing : Drs. Ade jubaedi, M.Pd Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas X SMAN 1 Seputih Mataram Lampung Tengah.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Seputih Mataram yang berjumlah 191 siswa, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 52 siswa putra-putri, menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengambilan data menggunakan Multistage Fitness Test (MSFT)VO2 Max. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varian ( ANAVA).

Berdasarkan Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan : Pertama, Bahwa Latihan Senam Pramuka dapat meningkatkan kebugaran jasmani secara signifikan (F hitung 4,24 > F tabel 3,25). Kedua, pada Latihan Senam Bugar Indonesia menujukan peningkatan secara signifikan (F hitung 9, 85 > F tabel 3, 25) Pada taraf kepercayaan 95%. Ketiga, Perbedaan pengaruh menunjukan bahwa Senam Bugar Indonesia lebih baik dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa dibandingkan dengan Senam Pramuka ( Fhitung 5,53 > Ftabel 3, 25) pada taraf kepercayaan 95%.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari latihan senam Pramuka menunjukkan nilai sebesar 4,24, dan Senam Bugar Indonesia meunjukkan nilai sebesar 9,85. Maka Senam Bugar Indonesia lebih efektif untuk digunakan dalam meningkatkan kebugaran bagi siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani rendah.

(4)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pendidikan perlu terus di kerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun angota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (Dauer dan Pangrazi, 1989:1). Sedangkan menurut Nixom dan Cozens (1959) dalam

( http://buburdelima.com/2012/pengertian-pendidikan-jasmani-menurut-para-ahli.html) dikemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari proses pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup sistem gerak, otot serta hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut. Senam sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung unsur gerakan yang sangat indah dengan diiringi musik.. Tujuan senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan kekuatan, Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi suatu irama atau musik, selain itu latihan ini dianggap murah, mudah, menarik dan dapat diikuti oleh banyak siswa. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia adalah bentuk program latihan yang bertujuan untuk membentuk kebugaran pesertanya.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Latihan Senam Pramuka Dan Senam Bugar Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Seswa Kelas X SMAN 1 Seputih Mataram Tahun Ajaran 2012/ 2013”.

Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Rendahnya tingkat kebugaran jasmani para siswa.

2. Rendahnya pemahaman para siswa tentang pentingnya memiliki tingkat kebugaran jasmani dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari termasuk mengikuti pelajaran di sekolah.

3. Rendahnya tingkat keseriusan siswa dalam mengikuti mata pelajaran penjaskes.

4. Kurangnya inovasi dalam melakukan aktivitas pembelajaran penjaskes untuk meningkatkan kebugaran jasmanisiswa.

5. Kurang tepatnya penggunaan metode latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa.

Pembatasan Masalah

Untuk menghindari agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam dan tidak meluasnya pembahasan, maka penelitian ini dibatasi pada : “Pengaruh Latihan Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani siswa kelas X ”

Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian, sebagai berikut :

(5)

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Senam Pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ?

2. Apakah ada pengaruh yamg signifikan latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara latihan Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1. Pengaruh antara latihan Senam Pramuka dengan tingkat kebugaran jasmani siswa.

2. Pengaruh antara latihan Senam bugar indonesia dengan tingkat kebugaran jasmani siswa.

3. Perbedaan Pengaruh latihan senam pramuka dan Senam bugar indonesia dengan tingkat kebugaran jasmani siswa.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis

Ruang Lingkup Penelitian.

Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya batasan ruanglingkup penelitian sebagai berikut :

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Seputih mataram Kabupaten Lampung Tengah.

2. Objek yang diteliti adalah pengaruh latihan Senam Pramuka dan Senam

Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.

3. Tempat penelitian SMA N 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah .

II. TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan jasmani

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan via aktifitas jasmani, permainan dan atau olahraga. Penjaskes adalah pendidikan di sekolah yang dilakukan melalui gerak tubuh dari siswanya. Lutan (2006: 1-5),.Pernyataan ini sesuai dengan “Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. (Toho Cholik M. dan Rusli Lutan, 2001: 2).

Kebugaran Jasmani

Kubugaran jasmani menurut (Presidet’s Council On Physical Fitness And Sports dalam buku Suranto : 2010) adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih cukup energi untuk bersantai pada waktu luang dan menghadapi hal-hal yang sifatnyadarurat (emergensi).

Menurut Mujiono Wiryoseputro (1993) yang pendapatnya mengutip Larson dan Yacom dalam buku Suranto (2010:24) menyatakan bahwa kompnen kebugaran jasmani diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu yang berkaitan dengan kesehtan dan yang berkaitan dengan ketrampilan gerak.

Adapun 10 komponen kebugaran jasmani meliputi :

1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance)

(6)

4. Fleksibilitas (Flexibility)

5. Komposisi tubuh (Body Composition)

6. Kecepatan (Speed) 7. Daya ledak (Power) 8. Keseimbangan (Balance) 9. Kelincahan (Agility) 10. Koordinasi (Coordination)

Adapun jenis kebugaran jasmani ada dua yaitu:

1. Health related fitness 2. Motor fitness

 Health related fitness terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance) 4. Fleksibilitas (Flexibility)

5. Komposisi tubuh (Body Composition)

 Motor fitness terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance) 4. Fleksibilitas (Flexibility)

5. Komposisi tubuh (Body Composition)

6. Kecepatan (Speed) 7. Daya ledak (Power) 8. Keseimbangan (Balance) 9. Kelincahan (Agility) 10. Koordinasi (Coordination) Pengertian Latihan

Harsono,(1988:101) mengungkapkan, Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau berkerja yang dilakukan secara berulang-ulang , dengan kian hari kian bertanbah jumlah latihan atau perkerjaanya.

Lebih lanjut Harsono, (1988:102) menyatakan bahwa :

”Dengan latihan yang dilakukan secara sistematis dan melalui pengulangan (Repetition) yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neuro physiologis kita akan bertambah baik, gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan lama kelamaan akan merupakan gerakan-gerakan yang otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat syaraf dari pada sebelum melakukan latihan-latihan tersebut.” Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran Bompa (1994), Thompson (1981), Egeer (1993) dan Fox (1984) menyatakan bahwa prisip-prinsip latihan adalah sebagai berikut :

a. Prinsip Adaptasi Khusus (Spesific Adaptation Demand)

b. Prinsip Beban Berlebihan (The Overload Principle)

c. Prinsip Beban Bertambah (The Principle of Progressive Resistence)

d. Prinsip Spesifikasi atau Kekhususan (The Principle of Spesificity)

e. Prinsip Individu (The Principle of Individuality)

f. Prinsip Kembali Asal (The Principle of Reversibility)

E . Komponen-komponen dalam Setiap Tahap Latihan

1. Intensitas latihan

Tabel.1. Intensitas latihan. No . intensitas Prosentase Penampila n Maksilal Intensitas 1 30-50% Rendah 2 50-70% Sedang 3 70-80% Menengah 4 80-90% Sub Menengah 5 90-100% Maksimal

(7)

6 100-105% Super Maksimal Untuk mengembangkan kemampuan yang berdasarkan perubahan fisiologis khususnya denyut jantung (HR), Bompa (2000) membuat daerah latihan sebagai berikut :

Tabel.2. Intensitas denyut jantung per-menit Daerah Jenis Intensitas Denyut jantung permenit 1 Rendah 120-150 2 Menengah 150-170 3 Tinggi 170-185 4 Maksimal Lebih 185 2. Frekuensi latihan, dan

3. Durasi latihan Senam

Muhajir (2006: 70) mengartikan bahwa senam adalah terjemahan dari kata “Gymnastiek” dalam (bahasa Indonesia), ”Gymnastic”dalam (bahasa Inggris) “Gymnnastiek berasal dari kata “Gymnos” (bahasa Yunani). Gymnos berarti telanjang, Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan setengah telanjang agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan, sehingga menjadi sempurna. Senam adalah olahraga dengan gerakan– gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian yang baik Senam Irama

Menurut (Sumaryanti, 2000 :1 dalam Risma Feni, 2007) bahwa senam irama adalah suatu aktivitas fisik yang disusun secara sistematis, gerakann yang melibatkan otot-otot besar, dilakukan secara terus-menerus, dinamis dan ritmis serta dalam aktivitasnya menggunakan sistem energi aerobic (O2).

Jenis senam irama diantaranya adalah : a. Senam Pramuka

b. Seman Bugar Indonesia Manfaat Senam

Senam memiliki banyak manfaat di antaranya dilihat dari segi fisik, psikologis, sosial, maupun ekonomis. (Sumaryanti, 2000 : 1)

Pada saat pelaksanaan yang disusun secara sistematis senam irama meliputi beberapa tahapan sebagai berikut. 1. Tahap pemanasan (warming up), 2. Inti latihan (senam irama)

3. Tahap Pembentukan (Calisthenic) 4. Pendinginan

Upaya Latihan Terhadap Kebugaran Jasmani

Kebugaran adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang belebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luang. Menurut (Woerjati, 1996 : 30) respon dan adaptasi adalah sebagai berikut : a) Respon dan adaptasi jantung

meningkat karena rangsangan emosional,

b) Respon dan Adaptasi sistem pernapasan terhadap latihan

c) Respon dan adaptasi sistem energi terhadap latihan

d) Respon dan Adaptasi Khusus Kerangka Pemikiran

Pengaruh Latihan Senam Pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani

Latihan Senam Pramuka, dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Sehingga senam pramuka mempunyai peran penting terhadap hasil kemampuan meningkatkan kebugaran jasmani.

(8)

Latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani

Latihan Senam Bugar Indonesia, dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Sehingga Senam Bugar Indonesia mempunyai peran penting terhadap hasil kemampuan meningkatkan kebugaran jasmani. Berdasarkan model ritme gerakanya, Latihan Senam Bugar Indonesia mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani, sehingga dapat mendukung pencapaian hasil kebugaran yang prima. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan

dari latihan Senam pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan dari latihan Senam pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.

Ha2: Ada pengaruh yang signifikan dari latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.

Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan dari latihan senam pramuka dan senam bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Ha3: Ada perbedaan yang signifikan dari

latihan senam pramuka dan senam bugar indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

karena adanya (treatment), seperti pendapat(Thomas dan Nelson 1997: 352 dalam Risma Feni, 2007). Bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan pada suatu kelompok. Melalui penelitian eksperimen akan diperoleh informasi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan menghasilkan analisa yang obyektif untuk memperoleh kesimpulan yang valid.

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Senam pramuka sebagai (X1), senam bugar indonesia sebagai (X2), sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah Tingkat Kebugaran Jasmani pada siswa Kelas X

Variabel Penelitian

Adapun Variable penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998), Ibnu (1996:56) berpendapat bahwa Variabel penelitian adalah objek pengamatan yang menjadi titik perbedaan dalam suatu penelitian. a. Variabel Bebas

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini (X1) latihan senam pramuka dan (X2) adalah latihan Senam Bugar Indonesia.

b. Variabel Terikat

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu tingkat Kebugaran Jasmani siswa Kelas X, (Y).

Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Senam Pramuka ( X1), Senam bugar indonesia (X2), terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani pada siswa Kelas X (Y) .

Rancangan penelitian ini adalah digunakan “Pre-test dan Post-test. X1- TA- Post Test P-S-Pretest-OP- X2- TA- Post Test Xo- PosTest

(9)

Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindri penfsiran yang keliru maka variabel penelitian ini perlu diberikan definisi, yaitu :

1. Yang dimaksut latihan Senam dalam penelitaian ini adalah suatu aktifitas fisik yang disusun secar sistematis, dan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar tubuh. Dilakukan secara terus menerus, dinamis dan ritmik juga dalam aktifitasnya energi yang digunaka dari sistem irama yang dilakukan selama 30 menit dengan gerakan benturan low inpact (benturan ringan), high inpact (benturan keras), dan gabungan antara high dan low inpact (mix inpact).

2. Yang dimaksud dengan Kebugaran Jasmani dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa lelah yang berlebihan.

Populasi dan Sampel Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2002 : 115). Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X SMAN 1 Seputih Mataram Kab. Lampung Tengah sebanyak 191` siswa yang terdiri dari kelas Xa sampai Xf.

Sampel

Sampel menurut Suharsimi Arikunto (1998:109) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel adalah sebagai individu yang hendak diselidiki (Sutrisno Hadi, 1986:70).

Pelaksanaan pengambilan sampel memilih subjek penelitian dilakukan secara acak atau Porposiona lrandom

sampling. Berdasarkan pelaksanaan

tahapan tersebut diperoleh siswa yang dijadikan sampel penelitian berjumlah

52 siswa dari jumlah populasi 191 siwa-siswi.

Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Observasi awal ke skolah yang akan di teliti

b. Mengurus surat izin penelitian c. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

d. Mempersiapkan tenaga pembantu

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik tes. Instrumen penelitian ini menggunakan tes kebugaran Vo2Max atau Tes Multitahap (Multistage Fitness Test). Alasan menggunakan jenis tes ini karena sudah memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi. Penelitian ini tepat sekali bila menggunakan tes multitahap karena dianggap sesuai. Instrumen Penelitian

Instrumen ini mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang ditujukan melalui pengukuran ambilan oksigen maksimum (Vo2 Max). Adapun prosedur pelaksanaan tes multi tahap sebagai berikut :

Gambar 1. Tes lari multi tahap (MSFT) Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir latihan Senam

(10)

pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap kebugaran jasmani menggunakan teknik analisis data uji F. Adapun syarat dalam menggunakan uji F adalah:

ANAVA (ANALISIS VARIANS) SATU JALUR

Untuk menguji perbedaan mean terhadap dua kelompok, yang satu memperoleh perlakuan, yang lain tidak. Dengan menggunakan t-test (uji-t), kita memeriksa efektivitas perlakuan. Dengan t-test hanya dapat dilihat perbedaan mean dua kelompok. Apabila misalnya kita memiliki tiga sampel, yaitu sampel X1, Sampel X2, dan sampel Xo maka pengujian perbedaan meantidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi berpasangan dua-dua secara berpasangan.

a. Pertama, menguji perbedaan mean sampel X1 dengan X2

b. Kedua, menguji perbedaan mean sampel X1 dengan X0

c. Ketiga, menguji perbedaan mean sampel X2 dengan X0

Untuk dapat membandingkan ketiga mean sekaligus, harus digunakan teknik lain, yaitu F-tes, atau analisi varians, catatan :

a. t-tes diajukan oleh Gossett, diambil huruf paling belakang huruf t. b. F-tes diajukan oleh Fisher, diambil

huruf paling depan huruf F.

Varians yang digunakan adalah Analisis Varians kalsifikasi tunggal karna tidak terdapat variabel baris hanya terdapat kolom, yg juga disebut anava satu jalan.

Tabel .4. Rumus Anava tunggal

Keterangan :

= jumlah subyek dalam kelompok k = banyak kelompok

N = jumlah subyek seluruhnya

1. Menghitung Jumlah Kuadrat Total dengan rumus :

= ∑X2T

2. Menghitung Jumlah Kuadrat Kelompok ( ) dengan rumus:

3. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam ) dengan rumus :

=

4. Menghitung Jumlah Derajat Kebebasan Total ( ) dengan rumus :

5. Menghitung Jumlah Derajat Kebebasan Kelompok ( ) dengan rumus :

db k = K - 1

6. Menghitung Jumlah Derajat Kebebasan Dalam ( ) dengan rumus :

7. Menghitung Jumlah Mean Kelompok ( ) dengan rumus :

8. Menghintung Jumlah Mean Kuadrat Dalam ( ) dengan rumus :

9. Mencari FHitung dengan rumus :

10. Mencari FTabel masing-masing kelompok dengan menggunakan α = 0,05

(11)

11. Menyusul Tabel Ringkasan Anava Satu Jalur untuk dasar penarikan kesimpulan analisis.

12. Uji hipotesis dengan menggunakan rumus :

=

IV. Hasil dan Pembahasan

Untuk memperoleh hasil penelitian, alat ukur yang dipergunakan adalah Multistage Fitness Test atau biasa disebut Tes Lari Multitahap (VO2 Max). Instrumen ini mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang ditujukan melalui pengukuran ambilan Oksigen Maksimum(Maksimum Oxsygen Upteke atau Vo2 Max).

Normatif data untuk Multistage Fitnes Test (MSFT) untuk laki – laki

Usia Unggul Di atas rata-rata Rata-rata Di bawah rata-rata Miskin 14 - 16 L12 S7 S2 L11 L8 S9 L7 S1 <L6 S6 17 - 20 L12 S12 L11 S6 S2 L9 L7 S6 <L7 S3 21 - 30 L12 S12 L11 S7 L9 S3 L7 S8 <L7 S5 31 - 40 L11 S7 L10 S4 L6 S10 L6 S7 <L6 S4 41 - 50 L10 S4 L9 S4 L6 S9 L5 S9 <L5 S2 (http://educationandsportcenter.blogspot.com/ 2012/12/multistage-fitness-test- or-bleep-test.html/ 10/6/2013 jam10.41 wib)

Normatif data untuk Multistage Fitnes Test (MSFT) untuk perempuan : Usia Unggul Di atas rata-rata Rata-rata Di bawah rata-rata Miskin 14 - 16 L10 S9 L9 S1 L6 S7 L5 S1 <L4 S7 17 - 20 L10 S11 L9 S3 L6 S8 L5 S2 <L4 S9 21 - 30 L10 S8 S2 L9 L6 S6 L5 S1 <L4 S9 31 - 40 L10 S4 L8 S7 L6 S3 L4 S6 <L4 S5 41 - 50 L9 S9 S2 L7 L5 S7 S2 L4 <L4 S1 (http://educationandsportcenter.blogspot.com/ 2012/12/multistage-fitness-test-or-bleep-test.html. / 10/6/2013 jam10.41 wib)

Deskripsi Dat

a. Variabel latihan senam pramuka

Keterangan: tes awal , Tes akhir

Hasil penelitian latihan senam pramuka menunjukkan skor tes awal 512,7 dan tes akhir dengn skor 608,9. Selisih peningkatan sebesar 96,2. Ada peningkatan yang signifikan.

b. Variabel latihan senam bugar indonesia

(12)

Hasil penelitian menunjukkan skor tes awal 506,7 dan tes akhir dengn skor 681 Selisih peningkatan sebesar 174,3. Ada peningkatan yang signifikan

c. Kelompok kontrol

Keterangan: tes awal , Tes akhir

Hasil penelitian kelompok kontrol menunjukkan skor tes awal 530,3 dan tes akhir dengn skor 554,7 Selisih peningkatan sebesar 24,4. Tidak ada peningkatan yang signifikan.

a. Perbandingan hasil latihan senam pramuka dan senam bugar indonesia dan kelompok kontrol terhadap tingkat kebugaran jasmani.

keterangan :

senam pramuka

senam bugar indonesia kel. Kontrol

Pengujian Hipotesis

Pengaruh Latihan Senam Pramuka Den Senam Bugar Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas X.

Tabel. 3. Ringkasan Anava

Sumber JK Db MK Fhitung Ftabe

l Kelompok (K) 692,12 2 346,06 77,14 3,25 Dalam (d) 219,81 49 4,49 Total (T) 911,93 51

Dari hasil perhitungan yang diperoleh diatas, Fhitung > Ftabel Berarti ada perbedaan yang signifikan.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan:

1. Fhitung yang diperoleh sangat signifikan dibandingkan dengan Ftabel.

2. Ada perbedaan mean yang signifikan.

3. Hipotesis nihil ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara latihan senam pramuka dan senam bugar indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani.

1. Hipotesis 1

Hasil analisis diperoleh nilai F hitung 4, 24 dengan Ftabel3, 25. Karena Fhitung >Ftabel, maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara latihan senam pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani (VO2max) pada taraf kepercayaan 95%.

2. Hipotesis 2

Hasil analisis diperoleh nilai Fhitung 9,85 dengan Ftabel3, 25. Karena Fhitung >Ftabel, maka H0ditolak, artinya ada pengaruhyang signifikan antaralatihan senam bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani(VO2max) pada taraf kepercayaan 95%.

3. Hipotesis 3

Hasil analisis diperoleh nilai Fhitung 5, 53 dengan Ftabel3, 25. Karena Fhitung >Ftabel, maka H0ditolak, artinya ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Senam

(13)

Bugar Indonesia dan Senam Pramuka terhadap peningkatan kebugaranjasmani (VO2Max) pada taraf kepercayaan 95 %.

Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data di atas, yang mengacu pada kegiatan latihan Senam pramuka dan senam bugar indonesia dapat dimengerti bahwa latihan yang dilakukan berulang kali atau sebanyak tiga kali dalam seminggu telah memberikan pengaruh yang positif untuk meningkatkan kemampuan otot terutama otot jantung, karena kerja jantung merupakan representasi dari kerja tubuh dalam menghadapi beban kerja secara maksimal.

Berdasarkan uji analisis data terhadap kelompok senam pramuka, senam bugar indonesia dan kelompok kontrol dengan kelompok masing masing berjumlah 17,17,18 siswa. ∑Xk kelompok senam pramuka berjumlah 96,2, senam bugar indonesia 174,3, dan kontrol 24,4. M (mean) dari kelompok senam pramuka 6,64, senam bugar indonesia 10,66, dan kontrol 3,60.

Uji hipotesis

Berdasarkan Uji Hipotesis 1, Hasil analisis diperoleh nilai F hitung 4, 24 dengan Ftabel3, 25. Karena Fhitung >Ftabel, maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara latihan senam pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani (VO2max) pada taraf kepercayaan 95%. Uji Hipotesis 2, Hasil analisis diperoleh nilai Fhitung 9,85 dengan Ftabel3, 25. Karena Fhitung >Ftabel, maka H0ditolak, artinya ada pengaruhyang signifikan antaralatihan senam bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani(VO2max) pada taraf kepercayaan 95%. Uji Hipotesis 3,

Hasil analisis diperoleh nilai Fhitung 5, 53 dengan Ftabel3, 25. Karena Fhitung >Ftabel, maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Senam Bugar Indonesia dan Senam Pramuka terhadap peningkatan kebugaran jasmani (VO2Max) pada taraf kepercayaan 95 %. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan yang dilakukan antara tes awal dan tes akhir pada kelompok Senam Pramuka dan Kelompok kontrol diperoleh nilai, pada kelompok senam pramuka tes awal diperoleh jumlah 512,7 dan tes akhir berjumlah 608,9, jadi selisih tes awal dan tes akhir sebesar 96,2, dalam arti mengalami peningkatan yang signifikan. Pada kelompok kontrol tes awal diperoleh jumlah 530,3 dan tes akhir berjumlah 554,7, jadi selisih tes awal dan tes akhir sebesar 24,4, dalam arti tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Kemudian uji perbedaan yang dilakukan antara tes awal dan tes akhir pada kelompok Senam Bugar Indonesia dan kelompok kontrol diperoleh nilai, pada kelompok senam Bugar Indonesia tes awal diperoleh jumlah 506,7 dan tes akhir berjumlah 681, jadi selisih tes awal dan tes akhir sebesar 174,3, dalam arti mengalami peningkatan yang signifikan. Pada kelompok kontrol tes awal berjumlah 530,3 dan tes akhir berjumlah 554,7, jadi selisih tes awal dan tes akhir sebesar 24,4, dalam arti tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Kemudian uji perbedaan yang dilakukan antara tes awal dan tes akhir pada Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia diperoleh nilai, pada kelompok senam pramuka tes awal diperoleh jumlah 512,7 dan tes akhir berjumlah 608,9, jadi selisih tes awal dan tes akhir sebesar 96,2, dalam arti mengalami

(14)

peningkatan yang signifikan. Dan pada kelompok senam Bugar Indonesia tes awal diperoleh jumlah 506,7 dan tes akhir berjumlah 681, jadi selisih tes awal dan tes akhir sebesar 174,3, dalam arti mengalami peningkatan yang signifikan.

Kelompok Senam Pramuka memiliki nilai peningkatan kebugaran jasmani sebesar 96,2, pada kelompok Senam Bugar Indonesia memiliki nilai peningkatan kebugran jasmani sebesar 174,3, sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nilai peningkatan kebugaran jasmani hanya sebesar 24,4.

Secara praktik yang terlihat dalam penelitian, latihan senam pramuka dan senam bugar indonesia memiliki peran yang sangt besar dalam meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa kelas X SMA N 1 Seputih Mataram.

Karena keterbatasan, peneliti mengakui bahwa Senam Bugar Indonesia memiliki selisih durasi waktu dan ritme gerakan yang berbeda lebih tinggi dibandingkan dengan Senam Pramuka, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa Senam Bugar indonesia memperoleh hasil lebih baik dalam meningkatkan kebugaran jasmani, karena memiliki keunggulan durasi dan ritme grakan sehingga Senam Bugar Indonesia lebih baik dalam meningkatkan kebugaran jasmani dibandingkan dengan Senam Pramuka.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Latihan senam pramuka mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa

kelas X SMA Negeri 1 Seputih Mataram.

2. Latihan Senam Bugar Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Mataram. 3. Ada perbedaan pengaruh yang

signifikan darilatihan Senam Pramuka dan latihan senam bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Mataram 4. Latihan Senam Bugar Indonesia

lebih efektif dibandingkan dengan Senam Pramuka dalam meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Mataram.

Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan maka dapat disarankan sebagai berikut, 1. Guru penjas dan olahraga perlu

memiliki data (data base) tentang kebugaran jasmani para siswanya, karena salah satu tujuan pendidikan di sekolah adalah mengembangkan tingkat kebugaran jasmani siswa. 2. Perlu adanya penelitian lanjutan

dengan aspek yang berbeda dengan sampel yang lebih luas sehingga akan mendapat gambaran yang lebih obyektif dan komprehensif terhadap permasalahan yang ada.

3. Jika Guru Pendidikan Jasmani ingin melatih tentang kebugaran, maka dilihat dari hasil penelitian ini tidak bisa dipungkiri bahwa harus memperhatikan jenis senam yang dapat dijadikan acuan. Berdasarkan hasil penelitian Senam Bugar Indonesia lebih baik digunakan untuk meningkatkan kebugaran bagi siswa yang memiliki tngkat kebugaran jasmani rendah.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. BumiAksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta, PT. RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Evaluasi pendidikan. PT. RinekaCipta. Jakarta. Dinata, Marta. 2010. Langsing Dengan Aerobik. Cerdas Jaya, Jakarta

Djoko Pekik I. 2000, Panduan Latihan Kebugaran Yang Efektif Dan Aman. Yogyakarta : Lukman Offset.

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-aspek Pisikologi dalam Coaching. Bandung, Tambak Kusuma.

Harsono. 2009. Latihan Kondisi Fisik. Bandung

Harsono. Prinsip – prinsip Coaching dan Training, diklat STO Bandung. Harsono, 2004. Perencanaan Program Latihan Edisi Kedua. Bandung

Muhajir. 2006. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan Untuk SMA.Erlangga ; Jakarta.

Nurhasan 1986, Tes dan Pengukuran. Karunika Jakarta.

Soeharno HP.1983. Ilmu coaching umum. Yogyakarta.

Sport Development Indeks (SDI) 2006. Pengkajian Sport Development Indeks (SDI) Propinsi Lampung 2005. Kemenpora. Jakarta.

Sudarsono. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Depdikbud.

Sudjana. 2006. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sumaryanti. 2003. Pengaruh Frekuensi Senam Aerobik Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar. Yogyakarta : FIK UNY Suranto. 2010. Ilmu Kesehatan Olahraga.Bandar Lampung

Sulistianta, Heru.2012.Dasar-Dasar Kepelatihan.Bandar Lampung

Thomas dan nelson (1997). Reseach Metodh in physical Activity

Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung

Woerjati soekarno,dkk 1996. Dasar-dasar latihan senam irama. Yogyakarta : FPOK IKIP Yogyakarta. Yudiana, Yuyun, Subarjah, Herman dkk. Dasar – dasar kepelatihan.

http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/ 12/21/prinsip-dasar-latihan-daya-tahan-umum/.html-05-maret-13.10 http://arifudin.wordpress.com/2010/11/ 13-05-maret-13.00 http://educationandsportcenter.blogspot .com/2012/12/multistage-fitness-test-or-bleep-test.html.2013-05-maret 10.41 http://buburdelima.com/2012/pengertia n-pendidikan-jasmani-menurut-para-ahli.html-03-maret-20.00

Gambar

Tabel .4. Rumus Anava tunggal

Referensi

Dokumen terkait