SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF
Minggu ke-
Pokok Bahasan dalam TIU
Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
Cara Pengajaran
Media Tugas Referensi
1 a. Perbedaan Pengetahuan
dengan Ilmu Pengetahuan dan dengan Filsafat
- Bidang-bidang kajian Filsafat dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
(Epistemologi) secara garis besar
b. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan dan dengan Filsafat
- Bidang-bidang kajian Filsafat dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
(Epistemologi)
1. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan
2. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat
3. Bidang-bidang kajian Filsafat
4. Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epistemologi) secara garis besar Tatap muka + Tanya jawab/Diskusi OHP Infocus
1. Keraf S, S Mikhael Dua, (2001). Ilmu Pengetahuan
Sebuah Tinjauan Filosofis. Jakarta: Kanisius.
2. Qodir C.A, (1995). Ilmu
Pengetahuan dan Metodenya. Jakarta: Yayasan Obor. 2 a. Pengertian Paradigma dan perbedaan Paradigma Penelitian
1. Pengertian Paradigma dari beberapa ahli (Guba, Denzin, Lincoln, Creswell,
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Kuantitatif (Positivisme) dengan Paradigma Penelitian Kualitatif (Konstruktivisme) b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Paradigma dan Perbedaan Paradigma Positivisme dengan Konstruktivisme
George Ritzer, dan lain-lain) 2. Perbedaan Paradigma Penelitian Kuantitatif (Positivisme) dengan Paradigma Penelitian Kualitatif (Konstruktivisme) dalam Ontologi, Epistemologi, dan Metodologi.
Approaches. London. New Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
Research Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Guba E.G, (1990). The Paradigm Dialog. London. New Delhi: Sage.
3 a. Perbedaan prinsip-prinsip Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif b. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan prinsip-prinsip Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif 1. Perbedaan 8 (delapan) prinsip Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif a. 8 (delapan) prinsip Penelitian Kuantitatif 1) Mengukur fakta objektif (measure objective facts)
2) Terfokus pada variabel-variabel (Focus on variable)
3) Reliabilitas merupakan kunci (Reliability is key) 4) Bersifat bebas nilai
(Value Free)
5) Tidak tergantung pada konteks (Independent of
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
Researce Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Guba E.G, (1990). The Paradigm Dialog. London. New Delhi: Sage.
4. Neuman W.L, (1997). Social Research Method: Qualitative Approaches (3rd Edition). Boston: USA.
Context)
6) Terdiri atas kasus atau subjek yang banyak ( Many case subjects) 7) Menggunakan analisis
statistik (statistical analysis)
8) Peneliti tidak terlibat (Researcher is detached)
b. 8 (delapan) prinsip Penelitian Kualitatif
1) Mengonstruksi realitas sosial, makna budaya (Construct Social Reality, Cultural Meaning) 2) Berfokus pada proses
interaksi dan peristiwa-peristiwa (Fokus on interactive processes event) 3) Keaslian merupakan kunci (Authenticity is key)
4) Nilai hadir dan nyata/tidak bebas nilai (Values are present and explicit) 5) Terikat pada
situasi/terikat pada konteks (Situasionaly constrained)
6) Terdiri atas beberapa kasus atau subjek (Few cases subjects) 7) Bersifat analisis tematik (Thematic analysis) 8) Peneliti terlibat (Researcher is involved)
2. Contoh konkret dari 8 (delapan) prinsip Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif 4 a. Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif b. Mahasiswa mampu menyusun Proposal Penelitian Kualitatif dan selanjutnya mampu menerapkan dalam penelitian yang riil
1. Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif
a. Bab I Pendahuluan 1)Latar Belakang Masalah 2) Pertanyaan Penelitian 3) Tujuan Penelitian 4) Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis
b) Manfaat Praktis b. Bab II Kajian Pustaka 1) Pengertian dari masalah
atau hal yang diteliti 2) Aspek-aspek dari hal
Tatap muka + Tanya jawab/Diskusi Mahasiswa ditugaskan menyusun Proposal Penelitian Kualitatif, Judul bebas 1. Suparlan P, (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S2 Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia. 2. Poerwandari E.K, (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSD 3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
yang diteliti (dari beberapa teori)
3)Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya hal atau masalah yang diteliti
4) Hal-hal yang relevan dan dipandang urgent untuk diuraikan
5) Dinamika dari hal atau masalah yang diteliti c. Bab III Metodologi
Penelitian 1) Pendekatan Penelitian 2) Subjek Penelitian 3) Tahap-tahap Penelitian 4)Teknik Pengumpulan Data
5)Alat Bantu Pengumpulan Data
6) Keakuratan Penelitian 7) Analisis Data (Coding) 5 a. Post Positivisme, Teori
Kritis, Interpretive Hermeneutik
b. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memberi contoh konkret dari setiap
1. Post Positivisme, pengertian, seluk beluk,
dan contoh konkret operasionalisasinya
2. Teori Kritis, pengertian, seluk beluk, dan contoh konkret
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
paradigma tersebut operasionalisasinya
3. Interpretive, pengertian, seluk beluk, dan contoh konkret
operasionalisasinya
4. Hermeneutik, pengertian, seluk beluk, dan contoh konkret
operasionalisasinya
Qualitative&Qualitative Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Guba E.G, (1990). The Paradigm Dialog. London. New Delhi: Sage.
4. Mc Carthy T, (2006). Teori Kritis Jurgen Habermas. (Alih Bahasa oleh Nurhadi).
6 a. Pengetian Studi Kasus, Ciri-ciri dan jenis-jenis Studi Kasus. Serta perbedaan Studi Kasus sebagai metoda dengan sebagai studi/penelitian b. Mahasiswa mampu
menjelaskan
pengertian, Ciri-ciri dan jenis-jenis Studi Kasus. Selanjutnya mampu menjelaskan perbedaan Studi Kasus sebagai metoda dengan sebagai studi/penelitian
1. Pengertian Studi Kasus 2. Ciri-ciri Studi Kasus 3. Jenis-jenis Studi Kasus a. Studi Kasus Intrinsik b. Studi Kasus Instrumental c. Studi Kasus Kolektif
4.Perbedaan Studi Kasus sebagai Metoda dengan Studi Kasus sebagai Studi/Penelitian
Studi Kasus Sebagai Metoda tidak bersifat Naturalistik dan biasanya dipergunakan dalam konteks Psikologi Klinis. Studi Kasus sebagai Studi/Penelitian
bersifat Naturalistik, dipergunakan dalam Penelitian
Kualitatif
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
Research Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Flick U, (2002). An Introduction to Qualitative Research. London: Sage.
Data Penelitian Kualitatif, khusus wawancara, dan wawancara mendalam (Indepth Interview) b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Wawancara dan Wawancara mendalam (Indepth Interview)
dalam rangka Penelitian
Kualitatif khusus wawancara dan Wawancara
mendalam (Indepth Interview)
Tanya
jawab/Diskusi
Introduction to Qualitative Research. London: Sage. 2. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Creswell J.W, (1994).
Research Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
4. Kartono K, (1980). Pengantar Metode Research Sosial. Bandung:
Penerbit Alumni. 8 a. Penyusunan Pedoman Wawancara dan Wawancara mendalam (Indepth Interview) b. Mahasiswa mampu menyusun Pedoman Wawancara dan Wawancara mendalam (Indepth Interview) 1.Penyusunan Pedoman Wawancara a. Pedoman Wawancara mengacu pada Pertanyaan Penelitian yaitu:
1) Apa gambaran masalah yang diteliti.
2) Mengapa (faktor-faktor apa yang menyebabkan) masalah yang diteliti terjadi.
3) Bagaimana terjadinya masalah yang diteliti
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
Research Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Flick U, (2002). An Introduction to Qualitative Research. London: Sage.
b. Pertanyaan Penelitian mengacu pada aspek-aspek atau komponen-komponen, atau ciri-ciri dari masalah yang diteliti
4. Suparlan P, (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S2 Kajian Wilayah Amerika. Universitas Indonesia. 9 a. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif khusus Pengamatan (Observation) dan Pengamatan Terlibat (Participant Observation) b. b. Mahasiswa mampu menjelaskan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif khusus Pengamatan (Observation) dan Pengamatan Terlibat (Participant Observation)
1. Teknik Pengumpulan Data dalam rangka Penelitian
Kualitatif khusus Pengamatan (Observation)
dan Pengamatan Terlibat (Participant Observation)
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
Research Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Flick U, (2002). An Introduction to Qualitative Research. London: Sage. 4. Suparlan P, (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S2 Kajian Wilayah Amerika. Universitas Indonesia. 10 Penyusunan Pedoman Pengamatan (Observation) dan Pengamatan Terlibat 1. Penyusunan Pedoman Pengamatan (Observation) a. Mengacu pada Pertanyaan
Penelitian
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Denzin N.K, S Lincoln Y.S,
(Editors), (1994). Handbook of Qualitative
(Participant Observation) 1) Apa gambaran masalah yang diteliti.
2) Mengapa (faktor-faktor apa yang menyebabkan) masalah yang diteliti terjadi.
3) Bagaimana terjadinya masalah yang diteliti Pertanyaan Penelitian Apa, Mengapa, dan Bagaimana dalam Pedoman Observasi ini terfokus pada perilaku subjek yang diteliti 2. Penyusunan Pedoman Pengamatan Terlibat (Participant Observation). Keterlibatan peneliti memungkinkan Pertanyaan Penelitian tentang Apa, Mengapa, dan Bagaimana dapat dilihat secara lebih mendalam dan akurat
Delhi: Sage.
2. Creswell J.W, (1994).
Research Design Qualitative&Qualitative
Approaches. London. New Delhi: Sage.
3. Flick U, (2002). An Introduction to Qualitative Research. London: Sage. 4. Suparlan P, (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S2 Kajian Wilayah Amerika. Universitas Indonesia.
11 Ujian Tengah Semester Materi yang diujikan meliputi 1. Perbedaan Pengetahuan
(Knowledge/Commonsense ) dengan Ilmu Pengetahuan (Science) dan dengan Filsafat
2. Pengertian Paradigma dari
Tatap muka + Tanya
beberapa ahli 3. Perbedaan Paradigma Positivisme dengan Konstruktivisme 4. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif dan
contoh-contoh konkret
5. Beberapa Paradigma Kualitatif yang lain: Post Positivisme, Teori Kritis, Hermeneutik, Interpretive, Fenomenologi
6. Studi Kasus, ciri-ciri dan jenis-jenisnya. Perbedaan Studi Kasus sebagai metode
dengan sebagai studi/penelitian
7. Wawancara dan Pedoman Wawancara termasuk Wawancara mendalam (Indepth Interview)
8. Observasi dan Pedoman Observasi termasuk Observasi Partisipan (Participant Observation)
12 a. Pengertian Grounded Theory dan ciri-ciri Grounded Theory.
1.Pengertian/Konsep Grounded Theory
Pada dasarnya Grounded
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Strauss A.S & Corbin J,
(1990). Basic of
b. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Grounded Theory dan ciri-cirinya.
Theory adalah suatu rangakaian konsep yang menyeluruh dan utuh (teori) yang dihasilkan dari penelitian yang tidak menggunakan suatu teori tertentu.
2. Ciri-ciri Grounded Theory
Grounded Procedures and Techniques. London. New Delhi: Sage.
13 a. Pengertian Coding (analisis data dalam Penelitian Kualitatif), jenis-jenis coding dan prosedur coding.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Coding, jenis-jenis Coding, dan prosedur Coding
1. Pengertian Coding (Analisis data dalam Penelitian Kualitatif)
2. Jenis-jenis Coding secara garis besar: Open Coding, Axial Coding, Selective Coding
3. Prosedur Coding
Tatap muka + Tanya
jawab/Diskusi
1. Strauss A.S & Corbin J, (1990).Qualitative Analysis for Social Scientist. New
York: Cambridge University Press.
Dosen Ybs,