1
DISTRIBUTION AND AGLOMERATION OF REGIONAL BUSINESSES OF EDUCATION
(CASE STUDY AREA STATE UNIVERSITY OF PADANG)
Elsa Jusfita Taufiq¹, Dasrizal², Farida²
¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This study aims to analyze the distribution and agglomeration of business campus education area State University of Padang. This type of research is descriptive, The data source that is taken is primary data obtained through direct survey which sourced from business actor in Padang State University area. This study used total sampling, totaling 126 samples. Based on the analysis results obtained that: 1) Business Distribution in the State University of Padang is generally located in the Village of Air Tawar Barat, the most business is located in Jln. Belibis which is 37 business units consisting of 13 units of restaurant business, 18 units of photo copy business, and 6 food stalls. The research distance limit is 150 m from the outside fence of UNP Campus. 2) Based on the research conducted, the influence of business agglomeration in the State University of Padang did not happen because the results of the analysis using the formula Hirschman-Herfidal Index (HHI) proves that HHI <0.4375 then what happens is dispersion or not centered on a location and on the spatial index using Glaeser et al method is also not proven Because Sir <1 so that what happens is Non Spasial or no business spreading in the State University of Padang.
Keywords: Distribution, aglomeration, regional businesses education. PENDAHULUAN
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari (Laily, 2012 :11). Bisnis terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa
bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lainnya memberikan jasa.
Dalam berbisnis hal yang paling utama diperhatikan adalah dimana lokasi atau kawasan bisnis tersebut akan dibangun. Para pakar geografi, pakar ekonomi, perencanaan kota, para ahli strategi bisnis, ilmuan regional, dan para ilmuan sosial telah memberikan penjelasan tentang
2 “mengapa” dan “dimana” aktivitas ekonomi berolokasi. Suatu usaha cenderung beraglomerasi di daerah-daerah dimana potensi dan kemampuan wilayah tersebut memenuhi kebutuhan mereka, dan mereka mendapat manfaat akibat lokasi perusahaan yang saling berdekatan (Iskandar, 2007).
Persebaran sumber daya yang tidak merata menimbulkan disapiritas dalam laju pertumbuhan
ekonomi antar daerah.
Ketidakmerataan sumber daya ini tercermin pada konsentrasi kegiatan ekonomi yang terjadi pada daerah tertentu saja. Daerah-daerah dimana konsentrasi kegiatan ekonomi terjadi memperoleh manfaat yang disebut dengan ekonomi aglomerasi (agglomeration economies). Selanjutnya adanya ekonomi aglomerasi dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Sebagai akibatnya daerah-daerah yang termasuk dalam aglomerasi pada
umumnya mempunyai laju
pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang bukan aglomerasi (Iskandar, 2007).
Dalam konteks ekonomi geografi, konsep aglomerasi berkaitan dengan konsentrasi spasial dari penduduk dan kegiatan ekonomi. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Iskandar dalam Kuncoro (2007) bahwa aglomerasi adalah konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economis of proximity) yang diasosikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja, dan konsumen.
Kawasan adalah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait pada batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan pelayanan kegiatan ekonomi (Hendra, 2009).
Kawasan pendidikan adalah sebuah tempat yang mempuyai ciri serta kekhususan untuk melakukan
3 kegiatan pendidikan. Selain melakukan kegiatan pendidikan hal ini juga memberikan keuntungan bagi kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tersebut dapat berupa barang dan jasa yang mana dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar serta banyak jenis uasaha yang dapat dikembang disekitar kawasan tersebut.
Oleh karena itu, para pelaku bisni harus memahami perkembangan suatu wilayah atau kawasan untuk di jadikan tempat usaha. Kawasan yang memiliki daya dukung dalam pengembanhan usaha akan memberikan pengaruh besarterhadap pendapatan. Bukan itu saja pemilihan tempat usaha juga memberikan keuntungan kepada konsumen harga yang terjangkau dan tempat yang strategis merupakan hal-hal yang diperhatikan konsumen memilih tempat yang cocok dan sesuai, sehingga konsumen merasa puas dan pedagang dapat bersaing dengan pedagang lain dalam memasarkan produknya (Hendra, 2009).
Universitas Negeri Padang dikatakan sebagai kawasan pendidikan karena kawasan tersebut
memberi pengaruh dalam menunjang kegiatan pendidikan. Universitas Negeri Padang disebut juga sebagai kawasan aglomerasi karena berkaitan dengan konsentrasi spasial dari penduduk dan kegiatan-kegiatan ekonomi. Pada observasi awal bahwa persebaran bisnis di kawasan Universitas Negeri Padang terdapat 126 unit usaha yang tersebar di beberapa lokasi seperti:
1) Jalan Gajah terdapat 10 unit usaha photo copy, 10 unit usaha rumah makan, dan 9 warung makanan.
2) Jalan Belibis terdapat 18 unit usaha photo copy, unit 13 usaha rumah makan, dan 6 warung makanan.
3) Jalan Hamka terdapat 3 unit usaha photo copy, 7 unit usaha rumah makan dan 5 warung makanan.
4) Jalan Cendrawasih terdapat 11 unit usaha photo copy, 9 unit usaha rumah makan dan 4 warung makanan.
5) Jalan Komplek UNP terdapat 14 unit usaha photo copy, dan 7 unit usaha rumah makan.
4 Dari beberapa uraian diatas dapat dikatakan bahwa pola persebaran unit usaha tersebut terpusat pada kawasan Universitas Negri Padang. Selain itu, pola pemusatan atau aglomerasi dapat terjadi karena adanya perbedaan spesialisasi antar daerah yang satu dengan daerah yang lain dan pola pemusatan atau aglomerasi diharapkan dapat memberikan dampak posistif terhadap pertumbuhan ekonomi disekitar kawasan tersebut. Dengan ditemukannya fenomena yang terjadi dari uraian diatas, maka penelitian ini bermaksud untuk menganalisa kondisi tersebut, dengan mengambil judul “Distribusi dan Aglomerasi Bisnis Kawasan Kependidikan (Studi Kasus Kawasan Universitas Negeri Padang)”.
Tujuan penelitian ini adalah (1)menganalisis distribusi bisnis kawasan pendidikan kampus Universitas Negeri Padang, dan (2) menganalisis bagaimana aglomerasi bisnis kawasan kampus Universitas Negeri Padang.
Indonesia merupakan negara kepulauan oleh karena itu pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap
wilayah Indonesia tidaklah sama. Hal ini sesuai dengan konsepsi perroux tentang aglomerasi yang menyatakan bahwa pertumbuhan tidak terjadi semua tempat, namun hanya sebagai tempat tertentu saja. Biasanya terjadi fenomena daerah yang mempunyai pertumbuhan ekonomi tinggi dan pertumbuhan ekonomi rendah sehingga akan berdampak pada munculnya aglomerasi. Aglomerasi biasa diartikan sebagai kegiatan ekonomi terpusat pada wilayah-wilayah tertentu yang menyebabkan terjadinya perbedaan antar wilayah (Rezkinosa, 2011: 24).
Distribusi diartikan sebagai persebaran. Persebaran dalam hal ini adalah posisi lokasi yang terletak disuatu area/tempat dalam keadaan tertentu (Subekhan, 2007: 15). Klasifikasi sebaran pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya yaitu: 1) Mengelompok (Cluster), 2) Acak (Random), dan 3) Teratur (Reguler) (Yunus, 2010:52).
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi
5 barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari (Laily, 2012: 11).
Menurut Laily dalam Louis E. Boone (2007: 5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa.
Dalam Pigawati (2011: 113) menjelaskan kawasan pendidikan adalah sebuah tempat yang mempunyai ciri serta kekhususan untuk melakukan kegiatan pendidikan. Berdadsarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan kawasan penididikan adalah suatu tempat yang memiliki ciri khusus untuk melakukan kegiatan pendidikan. Selain melakukan kegiatan pendidikan hal ini juga memberikan keuntungan bagi kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tersebut dapat berupa barang dan jasa yang mana dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar serta banyak jenis uasaha yang dapat
dikembang disekitar kawasan tersebut.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan tergolong pada penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Penelitian ini perlu memanfaatkan atau menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu spesifikasi mengenai gejala fisik maupun sosial. Disamping itu penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa yang ingin diteliti dan teknik apa yang tepat dipakai untuk menganalisisnya. Hasil penelitiannya adalah difokuskan untuk memberikan gambaran keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti (Tika, 2005: 4). Penelitian ini memiliki 126 unit usaha di Kawasan Universitas Negeri Padang.
6 HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi bisnis di kawasan Universitas Negeri Padang yaitu 126 bisnis. Sebaran bisnis tersebut merata diseluruh kawasan Universitas Negeri Padang. 29 unit usaha di Jl. Gajah, 37 unit usaha di Jl. Belibis, 15 unit usaha di Jl. Hamka, 24 unit usaha di Jl. Cendrawasih, dan 21 unit usaha di Jl. Komplek UNP, agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1 persebaran bisnis di kawasan UNP
Lokasi bisnis di Jalan Gajah yaitu 29 bisnis. Sebaran bisnis tersebut merata di kawasan tersebut. Terdiri dari 10 unit usaha Rumah Makan, 10 unit usaha Foto Copy dan 9 unit uasaha warung makanan. Menurut peneliti perkembangan bisnis di kawasan ini berada disekitar kos-kosan mahasiswa maka dari itu bisnis foto copy dan rumah makan lebih dominan di kawasan ini.
Lokasi bisnis di Jalan Belibis yaitu 37 bisnis. Sebaran bisnis tersebut merata di kawasan tersebut. Terdiri dari 13 unit usaha Rumah Makan, 18 unit usaha Foto Copy dan 6 unit uasaha warung makanan. Menurut peneliti perkembangan bisnis di kawasan ini berada disekitar kampus tepatnya kampus Falkutas Bahasa Dan seni dan Fakultas Olahraga maka dari itu bisnis foto copy lebih dominan di kawasan ini.
Lokasi bisnis di Jalan Hamka yaitu 15 bisnis. Sebaran bisnis tersebut merata di kawasan tersebut. Terdiri dari 7 unit usaha Rumah Makan, 3 unit usaha Foto Copy dan 5 unit uasaha warung makanan. Menurut peneliti perkembangan bisnis di kawasan ini berada di tepi jalan raya maka dari itu bisnis Rumah Makan lebih dominan di kawasan ini.
Lokasi bisnis di Jalan Cendrawasih yaitu 24 bisnis. Sebaran bisnis tersebut merata di kawasan tersebut. Terdiri dari 9 unit usaha Rumah Makan, 11 unit usaha Foto Copy dan 4 unit uasaha warung makanan. Menurut peneliti perkembangan bisnis di kawasan ini
7 berada disekitar kampus dan Sekolah tepatnya kampus Mata Kuliah Umum (MKU) dan SMA Pertiwi 1 maka dari itu bisnis foto copy lebih dominan di kawasan ini.
Lokasi bisnis di Jalan Komplek UNP yaitu 21 bisnis. Sebaran bisnis tersebut merata di kawasan tersebut. Terdiri dari 7 unit usaha Rumah Makan, dan 14 unit usaha Foto Copy. Menurut peneliti perkembangan bisnis di kawasan ini berada pada kawasan kampus maka dari itu bisnis foto copy lebih dominan di kawasan ini.
Distribusi Bisnis di Kawasan Universitas Negeri Padang umumnya terletak di Kelurahan Air Tawar Barat, bisnis terbanyak terdapat di Jl. Belibis yaitu 37 unit usaha yang terdiri dari 13 unit usaha rumah makan, 18 unit usaha foto copy, dan 6 unit usaha warung makanan. Batas jarak penelitian 150 M dari pagar luar Kampus UNP.
Pengaruh aglomerasi bisinis di kawasan Universitas Negeri Padang tidak terjadi karena hasil analisa menggunakan rumus Indeks Hirschman-Herfidal (HHI) membuktikan bahwa HHI < 0,4375
maka yang terjadi ialah Dispersi atau tidak terpusat pada suatu lokasi dan pada indeks spasial menggunakan Metode Glaeser et al juga tidak terbukti karena Sir <1 sehinnga yang terjadi ialah Non Spasial.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Pola distribusi bisnis kawasan
pendidikan kampus Universitas Negeri Padang pada umumnya terletak di Kelurahan Air Tawar Barat, bisnis terbanyak terdapat di Jl. Belibis yaitu 38 unit usaha yang terdiri dari 14 unit usaha rumah makan, 18 unit usaha foto copy, dan 6 unit usaha warung makanan. Batas jarak penelitian 150 m dari pagar luar Kampus UNP.
2. Aglomerasi bisnis kawasan Universitas Negeri Padang dari penelitian yang dilakukan tidak terjadi aglomerasi. Hasil analisa dengan menggunakan rumus Indeks Hirschman-Herfidal (HHI) membuktikan bahwa HHI < 0,4375 maka yang terjadi ialah dispersi dan pada indeks spasial menggunakan Metode Glaeser et
8 al juga tidak terbukti karena Sir < 1 sehingga yang terjadi ialah non spasial. Pola distribusi non spasial tidak terjadi sebaran bisnis tersebut dikawasan UNP dan dispersi menunjukkan dimana tidak terjadi pemusatan bisnis dikawasan UNP.
DAFTAR PUSTAKA
Hendra, Jones. 2009. Konsep Pengembangan Kota. Jurnal Perencanaan dan Pengmbangan Wilayah. Vol.4, No 3, April 2009 Iskandar, D., Sodik, J. 2007.
Aglomerasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Peran Karakteristik Regional Di Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Study
Pembangunan.Vol.8, No 2, Oktober 2007
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomi Pembangunan. Jakarta. Erlangga Laily, R.A.N. 2012. Etika Bisnis
Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Universitas Negeri Yogyakarta. Skribsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Pabudu, Tika. 2005. Meode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara
Rezkinoza. R.B. 2014. ,, Analisis Pengaruh Aglomerasi Industri, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Nilai Output Industri Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011. Skribsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta