• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar Pengesahan INI TELAH DISETUJUI TANGGAL. Pembimbing, dr. Ni Made Adi Tarini, Sp.MK NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembar Pengesahan INI TELAH DISETUJUI TANGGAL. Pembimbing, dr. Ni Made Adi Tarini, Sp.MK NIP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar Pengesahan

INI TELAH DISETUJUI TANGGAL ……….

Pembimbing ,

dr. Ni Made Adi Tarini, Sp.MK NIP. 19760514200312 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,

Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa S., Sp.S (K) NIP. 19550321 198303 1 094

(2)

Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Tanggal ……….

Panitia Penguji Skripsi adalah: Tanda Tangan

Ketua : dr. Ni Made Adi Tarini, Sp. MK ……….

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Denpasar, ………..……

Yang menyatakan

Materai Rp 6.000,-

(4)

ABSTRAK

EFIKASI PENGGUNAAN LIFEBOUY HANDWASH SELAMA 10 DETIK DALAM MENCUCI TANGAN

Latar Belakang

Hand Hygiene merupakan segala usaha untuk membersihkan tangan. Produk

“Lifebouy Handwash” menggunakan waktu kontak sabun 10 detik, sedangkan WHO menyarankan waktu kontak 30 detik.

Tujuan

Melihat perbedaan jumlah koloni bakteri setelah mencuci tangan selama 10 detik,30 detik,dan antar kedua durasi waktu dengan menggunakan Lifebouy

Handwash.

Metode

Sampel diambil dari mahasiswa FK UNUD sebanya 24 orang,yang terbagi dalam grup A (10 detik ) sebanyak 12 orang dan sisanya di grup B(30 detik). Setiap orang akan menempelkan kedua tangannya pada permukaan Natrium Agar sebelum dan sesudah mencuci tangan di. Perhitungan koloni bakteri dilakukan setelah inkubasi selama 24 jam.

Pengukuran hasil

Koloni bakteri yang terbentuk dihitung sebagai CFU. Koloni setelah cuci tangan pada setiap kelompok di uji dengan T-test, sedangkan hasil kultur setelah cuci tangan antara kedua kelompok menggunakan uji idenpendent T-test.

Hasil

Total 50 pasang cawan petri di dapatkan. Sebanyak 10 pasang cawan petri dikeluarkan, karena diduga telah terkontaminasi. Rerata dan SD sebelum mencuci tangan dari grup A (127 ± 79.416 ) CFU dan grup B (92.40 ± 40.735) CFU. Rerata dan SD setelah mencuci tangan dari grup A (44.80 ± 28.268 ) CFU dan grup B (63.80 ± 55.994) CFU. Terlihat perbedaan bermakna pada grup A dengan lifebuoy handwash (p=0.012,Paired T-test), begitu pula pada grup B (p=0.025,Paired T-test).Sedangkan bila dibandingkan antara kedua grup,terdapat perbedaan yang tidak bermakna (p=0.351, Independent T-test )

Kesimpulan

Terjadi perubahan jumlah koloni yang bermakna setelah mencuci tangan dengan menggunakan Lifebouy Handwash selama 10 detik begitupula selama 30 detik. Tetapi jika dibandingkan antara kedua grup, tidak terdapat perbedaan jumlah koloni yang bermakna setelah mencuci tangan.

(5)

ABSTRACT

LIFEBUOY HAND WASH EFFICACY FOR WASHING HANDS IN 10 SECONDS

Background

Hand hygiene is all efforts to clean hands. Products "Lifebuoy Hand wash" using 10 seconds of contact time with the soap, while the WHO recommends the contact time of 30 seconds.

Aim

To know the difference in the number of bacterial colonization after soap contact time for 10 seconds, 30 seconds, and in between the time duration when using

Lifebuoy Hand wash.

Method

Samples were taken from 25 medical students of FK UNUD, which is divided into 2 group. 12 people in group A (10 seconds) and the remaining in group B (30 seconds). Everyone will press both of their hands on the surface of Muller Hinton Media before and after washing hands. Bacterial colony counts performed after incubation for 24 hours

Measurement Method

Bacterial colonies formed were calculated as CFU (Colony Forming Unit). Changes in number of colonies after hand washing in each group were tested by t-test, whereas culture results after hand washing between the two groups tested by using independent t-test.

Result

A total of 50 pairs of Petri dish were collected. A total of 10 pairs of the Petri dish were issued, for allegedly contaminated. Mean and SD before washing hands from group A (127 ± 79 416) CFU and group B (92.40 ± 40 735) CFU. The mean and SD after washing the hands of group A (44.80 ± 28 268) CFU and group B (63.80 ± 55 994) CFU. Seen significant differences in colonies number in group A with Lifebuoy hand wash (p = 0.012, paired t-test), as well as in group B (p = 0.025, paired t-test). Whereas compared between the two groups, there is no significant difference in number of bacterial colonies (p = 0.351, Independent T-test)

Conclusion

There were changes in the number of colonies significantly after washing hands with Lifebuoy Hand Wash either for 10 seconds or 30 seconds. But if compared between the two groups, there were no significant differences in the number of colonies after washing hands.

Keywords: Hand Hygiene, Lifebuoy Hand Wash, Contact Time, Number of Colonies of Bacteria

(6)

RINGKASAN

Pengetahuan akan pentingnya higenitas tangan, menjadi kunci dalam pencegahan penularan penyakit. Kurangnya kesadaran masyarakat akan keadaan tangan mereka tanpa mencuci, telah ditunjukkan dengan padatnya koloni transien dan residen flora pada permukaan tangan. Flora ini memang tidak langsung menyebabkan gangguan pada tubuh, tetapi ketika berpindah ke bagian tubuh yang seharusnya steril, maka gangguan kesehatan pun akan muncul.

Upaya dalam menjaga higenitas tangan pun berkembang seiring majunya pengetahuan di bidang mikrobiologi. Bebrbagai faktor yang mempengaruhi hasil mencuci tangan seperti penggunaan agen cuci tangan,volume agen yang digunakan, durasi mencuci tangan, gerakan mencuci tangan, metode pengeringan, dan aksesoris pada tangan. Saat ini mencuci tangan hanya dengan air dan sabun biasa sudah tidak efektif lagi untuk membersihkan tangan, perlu adanya tambahan zat antimikrobial pada sabun untuk membantu mengoptimalkan higenitas tangan. WHO sebagai badan kesehatan dunia, telah mengeluarkan guidline khusus mengenai tehnik higenitas tangan dengan menggunakan 5 moment mencuci tangan dan 6 manuver pencucian. Sebuah guideline dari WHO menyarankan untuk melakukan kegiatan pencucian tangan dengan air mengalir menggunakan sabun dengan durasi kontak 30 detik (total pengerjaan 40-60 detik).

Sabun Lifebouy Handwash sebagai salah satu sabun cuci tangan yang mengandung Triclocarban (TCC) sebagai bahan anti mikrobialnya, menyatakan mampu membersihkan tangan dalam waktu 10 detik. Dalam penelitian ini telah

(7)

sabun Lifebouy Handwash pada waktu kontak 10 detik dan 30 detiK. Tetapi bila dibandingkan antara waktu kontak10 detik ataupun 30 detik hasilnya tidak menunjukkan perbedaan koloni yang bermakna setelah mencuci tangan. Pada penggunaan sabun yang mengandung zat antimikrobial, perbedaan durasi kontak sabun tidak memberikan perubahan bermakna pada jumlah koloni setelah mencuci tangan. Penjelasan terhadap hal ini diduga akibat, mekanisme aksi zat antimikrobial yang digunakan pada sabun cuci tangan memang memiliki onset kerja yang cepat, sehingga bahan aktive Triclocarban (TCC) telah mencapai fungsi reduksi maksimal dalam waktu singkat. Usaha untuk meningkatkan frekuensi mencuci tangan atau intensitasnya tidak akan memberikan hasil yang bermakna. Tetapi kekatan untuk hasil penelitian ini masih kurang kuat, karena jumlah sampel yang terlalu sedikit, dan kesalahn teknis yang muncul berupa kontaminasi ketika pengumpulan sampel.

Hasil penelitian ini, ingin menunjukkan bahwa pentingnya penggunaan agen cuci tangan yang mengandung antimikrobial bagi seluruh kalangan masyarakat. Pencegahan terhadap penularan penyakit dapat dilakukan oleh komunitas,sehingga angka morbiditas dapat diturunkan. Para produsen juga dapat mengembangkan formula yang lebih baik, untuk mengurangi efek samping dari zat yang digunakan dan memonitor apabila terjadinya resistensi bakteri terhadap zat antimicrobial tersebut.

(8)

SUMMARY

The Knowledge of hand hygiene, is key in the prevention of disease transmission. Lack of public awareness of the situation without washing their hands, has been shown with the dense colonies of transient and resident flora on the surface of the hand. This flora does not directly cause a disruption in the body, but when it moves to the body that should be sterile, then the health problems will arise.

Efforts in maintaining hand hygiene was developed along the advance of knowledge in the field of microbiology. Factors affecting the outcome of hand washing such as the use of hand-washing agent, the volume of agents used, the duration of hand washing, hand washing movement, drying methods, and accessories on hand. Currently hand washing with plain soap and water only is no longer effective for cleaning hands, the need for additional antimicrobial agents on soap to help optimize hand hygiene. WHO has issued a special guideline on hand hygiene technique using 5 moment, 6 maneuver hand washing and laundering. A guideline of the WHO recommends conducting hand washing with running water using soap with contact duration of 30 seconds (total execution 40-60 seconds).

Lifebuoy Handwash as one of the hand-washing soap containing Triclocarban (TCC) as an anti microbial, states are able to clean hands in 10 seconds. In this study has shown that there is a significant reduction of bacteria after using soap Lifebuoy Handwash at contact time 10 seconds and 30 seconds.

(9)

significant difference in colony after washing hands. On the use of soaps that contain antimicrobial agents, contact duration difference soap does not provide significant change in the number of colonies after washing hands. The explanation for this is thought to be due, the mechanism of action of antimicrobial agents used in hand soap does have a rapid onset of action, so that the active-membrane compound like Triclocarban (TCC) has reached the maximum reduction in a short time. Efforts to increase the frequency of hand washing or intensity will not give meaningful results. But the power for these results is less strong, because the sample size is too little, and the technical error that appears in the form of contamination when collecting samples.

The results of this study, were to show that the importance of the use of hand-washing agent containing an antimicrobial for the entire community. Prevention of disease transmission can be done by the community, so that morbidity can be reduced. The manufacturer also can develop a better formula, to reduce the side effects of the substances used and the monitor when the bacterial resistance to these antimicrobial agents.

(10)

KATA PENGANTAR Om Swastyastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatrahmat-Nya skripsi dengan judul “Efikasi Penggunaan Lifebouy

Handwash Selama 10 Detik Dalam Mencuci Tangan” dapat selesai tepat pada

waktu yang telah ditentukan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan yudisium FK UNUD. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan usulan penelitian ini, antara lain kepada :

1. Dr. dr. I. W. P. SutirtaYasa, selaku Ketua Blok Elective Study Semester V Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD atas bantuan moral yang diberikan.

2. dr. Putu Ayu Asri Darmayanti, M.Kes, selaku Sekretaris Blok Elective Study yang telah memberikan petunjuk mengenai penulisan usulan penelitian ini.

3. dr. Ni Made Adi Tarini, Sp. MK, selaku Supervisor yang telah memberikan bimbingan selama penulisan usulan penelitian ini.

4. dr. Made Agus Hendrayana, M.kes, sebagai penguji yang telah memberikan sanggahan dan saran yang membangun untuk kemajuan dalam penelitian ini.

5. Seluruh staf Laboratorium Mikrobiologi FK UNUD yang telah membantu dalam penyediaan fasilitas dan membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

6. Rekan – rekan mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang tidak bisa saya sebutkan satu – persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang telah penulis dapatkan diharapkan dapat membantu menciptakan penelitian yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Om Çantih, Çantih, Çantih Om

Denpasar, Desember 2014

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai contoh, al-Ya’qubi, yang pertama merakam tentang teks Jaminan tersebut; perenggannya yang pertama berbunyi, “Ini adalah Kitab , dokumen yang ditulis oleh Umar Ibn

8) Chloride , kandungan chloride yang tinggi didalam sistem dapat menyebabkan terjadinya korosi di material carbon steel (pada material SS dengan temperatur skin > 100

Sistem pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan pancasila yang dilaksanakan secara

Mendorong pemerataan kesempatan kerja melalui upaya meningkatkan pembangunan pendidikan masyarakat Kepulauan Riau yang berkualitas dengan memperhatikan fasilitas dan

Data primer merupakan data utama yang mencakup identitas responden, keadaan umum usaha peternakan, pendapatan usaha, kebutuhan tenaga kerja, upah tenaga kerja,

Dari hasil penelitian pada kapang pengkontaminasi Kemiri (Aleurites moluccana Willd.) yang dijual di Pasar Raya Padang tampak bahwa dari 5 sampel kemiri yang

Perilaku pengelolaan sampah rumah tangga Sumber / Penanggung Jawab : Data EHRA / Dinkes Tabel 3.21. Perilaku pemilahan sampah pada rumah tangga Sumber / Penanggung Jawab :

Icosahedral Icosahedral Flaviviridae HEPATITIS C HEPATITIS E HEPATITIS A HEPATITIS D Picorviridae Caliciviridae DNA DNA Double-stranded Double-stranded Enveloped