• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA. Oleh karena itu, pemilihan kata sangat diperhatikan oleh pembuat iklan agar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA. Oleh karena itu, pemilihan kata sangat diperhatikan oleh pembuat iklan agar"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

3.1 Gaya Bahasa dan Makna Iklan Produk Nestlé

Iklan merupakan hal terpenting dalam mempromosikan suatu produk. Oleh karena itu, pemilihan kata sangat diperhatikan oleh pembuat iklan agar menarik perhatian masyarakat. Dalam suatu iklan, biasanya terdapat penggunaan gaya bahasa yang khas yang membuat iklan mudah diingat. Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra, dan ciri khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan dan lisan. Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan produk Nestlé cukup bervariasi. Di bawah ini merupakan gaya bahasa yang ditemukan dalam iklan produk Nestlé.

3.1.1 Gaya Bahasa Repetisi

Gaya bahasa repetisi terdapat pada contoh kalimat nomor (1). (1) “Permen bolong, rasa plong”

(Iklan Nestlé Polo)

Gaya bahasa yang digunakan iklan di atas adalah gaya bahasa repetisi. Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah

(2)

konteks yang sesuai. Pada kata bolong terdapat dua suku kata, sedangkan pada kata plong terdapat satu suku kata. Repetisi terdapat pada akhir suku kata yaitu kata long.

Makna yang terdapat dalam iklan di atas adalah makna emotif. Pada iklan tersebut, kata plong diambil dari bahasa Jawa yang berarti lega. Makna kata plong pada iklan tersebut tidak sekadar memberikan rasa lega di tenggorokan, tetapi juga memiliki makna memberikan kelegaan pada pikiran atau perasaan. Jadi, pemirsa seakan merasa bebas dari beban atau masalah yang dihadapi ketika mengkonsumsi produk yang diiklankan.

3.1.2 Gaya Bahasa Eufemisme

Gaya bahasa eufemisme terdapat pada contoh kalimat nomor (2). (2) “Nutrisi yang lengkap dan seimbang, sesuai untuk tahap

pertumbuhan si kecil” (Iklan Nestlé Dancow 1+)

Produk Nestlé Dancow 1+ adalah jenis produk nutrisi anak dan keluarga Nestlé. Bentuk bahasa pada iklan untuk anak sering kali menggunakan istilah atau kata yang memiliki makna lebih halus atau gaya bahasa eufemisme. Gaya bahasa eufemisme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan arti yang baik untuk tujuan yang baik. Acuannya berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang atau ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan

(3)

acuan-acuan yang dirasakan menghina, menyinggung perasaan, atau tidak menyenangkan.

Kata si kecil pada kalimat sesuai untuk tahap pertumbuhan si kecil dapat digolongkan ke dalam ragam bahasa eufemisme karena kata si kecil dianggap sebagai kata yang memiliki makna lebih halus daripada kata anak. Penggunaan kata anak bukan berarti menyinggung perasaan sehingga tidak digunakan dalam iklan. Namun, penggantian kata anak dengan kata si kecil dirasa lebih sesuai untuk mempromosikan produk untuk anak. Ungkapan si kecil yang ditujukan kepada anak atau bayi, diasosiasikan sebagai bentuk panggilan kasih sayang antara orang tua kepada anak atau bayi. Kata si kecil mempunyai arti kurang besar (keadaannya, dan sebagainya), muda, sedikit, sempit, dan lain-lain. Kata si kecil dalam iklan di atas bermakna anak berusia satu tahun. Hal tersebut dapat diketahui dari konteks wacana dan usia penggunaan produk tersebut. Oleh karena itu, kata si kecil dalam kalimat iklan sesuai untuk tahap pertumbuhan si kecil juga mengandung makna kontektual atau makna situasional yaitu makna yang muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dengan konteks. Jadi, kata si kecil tidak bisa diartikan sebagai orang, benda, hewan, yang berukuran kecil ataupun sebagainya.

Makna yang terkandung dalam iklan di atas adalah makna denotatif. Pilihan kata yang digunakan dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Iklan sengaja dibuat demikian agar pemirsa tidak

(4)

terlalu berpikir panjang dalam menerima pesan yang disampaikan dan segera membeli produk yang diiklankan.

3.1.3 Gaya Bahasa Informatif

Gaya bahasa informatif terdapat pada contoh kalimat nomor (3) hingga nomor (30).

(3) “Coklat batangan MILO Choco Bar dan butiran coklat lezat MILO Nuggets”

(Iklan Milo)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan pada calon konsumen mengenai bahan produk yang diiklankan. Dalam mempromosikan produk, pembuat iklan menggunakan kata lezat untuk menarik perhatian calon konsumen sekaligus memberikan jaminan bahwa produk tidak akan mengecewakan karena rasa produk yang lezat.

Makna yang terdapat dalam iklan adalah makna denotatif karena iklan tersebut menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh calon konsumen. Meskipun terdapat penggunaan kata dalam bahasa Inggris, tetapi kata tersebut sering digunakan dalam masyarakat sehingga calon konsumen tidak asing dengan arti kata tersebut.

(4) “Makanan cair bergizi lengkap dan seimbang dirancang khusus untuk penderita diabetes untuk membantu mengontrol gula darah” (Iklan Nutren Diabetik)

(5)

Produk Nutren Diabetik adalah jenis produk nutrisi kesehatan Nestlé. Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan sekresi dan ekskresi urin dalam jumlah yang banyak, terutama diabetes melitus; penyakit kencing manis; penyakit gula. Jenis diabetes insipidus adalah penyakit yang disebabkan kekurangan hormon antidimetrik akibat gangguan pada kelenjar pituitari yang ditandai dengan pembentukan urin yang berlebihan; gangguan dengan gejala kencing yang berlebihan, haus terus-menerus yang disebabkan oleh kerusakan kelenjar hipofisis. Sementara itu, jenis diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat karena kelenjar pankreas tidak mampu mengeksresi insulin yang cukup dengan gejala adanya gula dalam urin, turunnya bobot badan, selalu haus dan lapar, dan banyak kencing; keadaan kekurangan insulin dengan akibat glukosa tidak dapat diolah oleh badan sehingga kadar glukosa dalam darah meninggi dan dikeluarkan dalam urin.

Sebuah wacana iklan memiliki misi untuk memberitahukan tentang produk atau jasa yang diiklankan. Bentuk tuturan dapat berupa tindak ilokusi yang bertujuan menyampaikan informasi kepada pembaca atau konsumen. Iklan di atas mengandung daya tarik informatif dalam mempersuasif pembacanya, yaitu memberitahukan kepada pembaca atau konsumen bahwa produk tersebut merupakan makanan cair bergizi lengkap dan seimbang yang dirancang khusus bagi para penderita diabetes agar dapat mengontrol gula darah. Oleh karena itu, wacana iklan pada umumnya bersifat informatif namun tetap mempunyai

(6)

tendensi persuasif, yakni menawarkan barang dan jasa yang sedang diiklankan.

Makna yang terkandung dalam iklan di atas adalah makna denotatif. Pilihan kata dalam iklan dapat dipahami dengan mudah oleh pemirsa. Dalam iklan tersebut, terdapat frasa yang menjadi poin penting dalam mempromosikan produk yaitu frasa dirancang khusus. Penggunaan frasa tersebut menjadi daya tarik pemirsa sebab menimbulkan kesan bahwa produk yang diiklankan memang khusus dibuat atau dirancang bagi para penderita diabetes. Pemirsa yang kebetulan menderita penyakit diabetes seakan diistemawakan dengan adanya produk yang khusus ditujukan bagi mereka.

(5) “Makanan bergizi lengkap dan seimbang yang lezat, mengandung formula khusus dirancang meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan, dan mengembalikan vitalitas”

(Iklan Nutren Optinum)

Produk Nutrien Optinum adalah jenis produk nustrisi kesehatan Nestlé yang memiliki keunggulan mengandung 50% protein whey berkualitas tinggi sebagai sumber protein yang baik dan kaya sistein sebagai sumber antioksidan, bebas laktosa, bebas gluten, bebas serat dan rendah residu, serta mengandung tiga puluh vitamin dan mineral penting. Nutren Optimum dapat digunakan sebagai sumber gizi tunggal atau sebagai gizi tambahan. Iklan di atas mengandung daya tarik informatif dalam mempersuasif pemirsanya, memberitahukan kepada pembaca atau konsumen bahwa produk Nutren Optimum, dengan keunggulannya dapat

(7)

membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan dan mengembalikan vitalitas.

(6) “Makanan bergizi lengkap dan seimbang. Mengandung campuran serat larut dan tidak larut untuk membantu sistem pencernaan dan menurunkan kolesterol”

(Iklan Nutren Fibre)

Produk Nestlé Polo adalah jenis produk nutrisi kesehatan Nestlé. Iklan di atas mengandung daya informatif dalam mempersuasif pemirsanya, memberitahukan kepada pembaca atau konsumen bahwa produk Nutren Optimum dengan keunggulannya berupa campuran serat Nutren Fibre dapat membantu menurunkan kolesterol dan membantu fingsi pencernaan.

Makna yang terkandung dalam iklan di atas adalah makna denotatif. Pilihan kata dalam iklan dapat dimengerti dengan mudah oleh pemirsa. Selain itu, kata-kata dalam iklan juga diatur sedemikian rupa sehingga informasi yang disampaikan dalam iklan sangat jelas. Meskipun dalam iklan tersebut ada beberapa kata yang belum tentu dimengerti oleh semua pemirsa seperti serat larut dan tidak larut, tetapi informasi tentang kegunaan produk dapat menutupi ketidakmengertian sehingga pemirsa tetap tertarik.

(7) ”Minuman bergizi lengkap dan seimbang untuk anak usia 1-10 tahun yang memerlukan nutrisi tambahan”

(8)

Produk Nestlé Polo adalah jenis produk nutrisi kesehatan Nestlé. Iklan produk Nutren Junior di atas mengandung daya tarik informatif dalam mempersuasif pemirsanya, yaitu memberitahukan kepada pembaca atau konsumen bahwa produk Nutren Junior, dengan keunggulannya dapat digunakan sebagai sumber gizi tunggal atau sebagai gizi tambahan bagi anak usia 1-10 tahun serta untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Makna yang terkandung dalam iklan di atas adalah makna denotatif. Pembuat iklan memilih kata-kata yang umum dalam masyarakat sehingga mudah dimengerti. Iklan di atas cenderung sederhana dalam penyampaian, tetapi tidak mengurangi kejelasan informasi mengenai produk yang diiklankan.

(8) “Minuman khusus bergizi lengkap dan seimbang berbasis 100% protein whey hidrolisat”

(Iklan Peptamen)

Produk Peptamen adalah jenis produk nustrisi kesehatan Nestlé yang memiliki keunggulan mengandung 100% protein whey hidrolisat berkualitas tinggi sebagai sumber protein yang baik dan kaya sistein sebagai sumber antioksidan, mengandung lemak nabati dengan 70% lemak sebagai MCT, bebas laktosa, bebas gluten, bebas serat rendah residu, mengandung 30 vitamin dan mineral penting. Peptamen mengandung 100% protein whey hidrolisat dalam bentuk peptida dan 70% lemak dalam bentuk MCT yaitu lemak yang mudah diabsorpsi.

(9)

Iklan di atas mengandung daya tarik informatif dalam mempersuasif pemirsanya, memberitahukan kepada pembaca atau konsumen bahwa produk peptamen, dengan keunggulannya dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi orang yang mengalami gangguan fungsi pencernaan dan untuk yang membutuhkan dukungan gizi yang tinggi.

(9) “Minuman khusus bergizi lengkap dan seimbang berbasis 100% protein whey hidrolisat. Khusus untuk anak usia 1-10 tahun” (Iklan Peptamen Junior)

Produk Peptamen Junior adalah jenis produk nustrisi kesehatan Nestlé yang memiliki keunggulan mengandung 100% protein whey hidrolisat berkualitas tinggi sebagai sumber protein yang baik dan kaya sistein sebagai sumber antioksidan, mengandung lemak nabati dengan 60% lemak sebagai MCT, bebas laktosa, bebas gluten, bebas seratrendah residu, mengandung 30 vitamin dan mineral penting. Peptamen mengandung 100% protein whey hidrolisat dalam bentuk peptida dan 70% lemak dalam bentuk MCT yaitu lemak yang mudah di absorpsi. Iklan di atas mengandung daya tarik informatif dalam mempersuasif pemirsanya, memberitahukan kepada pemirsa atau konsumen bahwa produk peptamen, dengan keunggulannya dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak yang mengalami gangguan fungsi pencernaan dan untuk yang membutuhkan dukungan gizi yang tinggi.

Makna yang terkandung dalam data iklan nomor dua belas dan tiga belas di atas adalah makna denotatif. Hal tersebut karena informasi dalam

(10)

iklan disampaikan apa adanya. Meskipun protein whey hidrolisat mungkin belum tentu diketahui oleh semua pemirsa, namun kata bergizi sudah cukup membuat pemirsa mengerti tentang produk tersebut sehingga pemirsa tetap menaru perhatian pada iklan.

(10) “Kopi hitam instant yang terbuat dari 100% biji robusta Lampung pilihan”

(Iklan Nescafe Classic)

Produk Nescafe Classic adalah jenis produk kopi Nestlé yang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan produk lain yang sejenis, yaitu terbuat dari 100% biji robusta Lampung pilihan. Penjelasan tentang bahan kopi pada iklan di atas menunjukkan adanya penggunaan gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan menginformasikan secara detil bahan yang digunakan, yaitu biji kopi jenis robusta yang berasal dari Lampung. Penggunaan kata pilihan pada iklan di atas dapat menjadi daya tarik pemirsa karena kata pilihan identik dengan segala sesuatu yang dipilih secara selektif atau dapat dikatakan yang terbaik.

Makna yang terkandung dalam data iklan di atas adalah makna denotatif. Hal tersebut karena informasi dalam iklan disampaikan apa adanya karena bahan kopi Nescafe Classic memang terbuat dari jenis biji kopi robusta yang berasal dari Lampung. Kata-kata dalam iklan tidak ada yang menunjukkan adanya ambiguitas. Pemirsa dapat langsung mengerti informasi yang terdapat dalam iklan.

(11)

(11) “Susu dengan Nutrisi lengkap yang diperkaya Growth Plus Formula yang mengandung protein, kalsium, zat besi, dan zink, juga diperkaya dengan vitamin dan mineral khusus untuk bantu anak tumbuh optimal”

(Iklan Dancow Enchried)

Produk Dancow Enchried adalah jenis produk nutrisi anak dan keluarga Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan iklan Dancow Enchried adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menjelaskan secara detil tentang kandungan zat yang terdapat dalam produk. Pernyataan juga diperkaya dengan vitamin dan mineral khusus untuk bantu anak tumbuh optimal dapat menarik perhatian sekaligus meyakinkan pemirsa bahwa produk tersebut memang khusus diciptakan untuk kebutuhan anak. Dengan demikian, para ibu yang menjadi target iklan tidak akan memiliki keraguan untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif. Hal tersebut karena kata-kata dalam iklan sesuai dengan kenyataan bahwa produk memang mengandung zat-zat seperti yang terdapat dalam iklan. Selain itu, informasi yang terdapat dalam iklan juga dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa.

(12) “Dibuat dari kopi, gula, dan krimer menghasilkan rasa kopi yang nikmat”

(12)

Produk Nestlé Ice adalah jenis produk kopi Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menjelaskan secara detil bahan-bahan yang terdapat dalam produk. Penggunaan kata nikmat pada iklan bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa agar yakin bahwa produk yang diiklankan layak dikonsumsi.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan emotif. Kata-kata yang digunakan dalam iklan bermakna denotatif karena pemirsa dapat memahami secara langsung makna yang terdapat dalam setiap kata. Namun, penggunaan kata nikmat dalam hal ini juga mengandung makna emotif. Hal tersebut karena kata nikmat bersifat subjektif yang sengaja digunakan agar pemirsa merasa penasaran dan tertarik untuk mencoba produk yang diiklankan.

(13) “Minuman coklat berenergi yang mengandung Protomalt dan Actigen-E”

(Iklan MILO)

Produk Nestlé Polo adalah jenis produk minuman Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menjelaskan secara detil kandungan zat yang terdapat dalam produk. Penjelasan detil tersebut bertujuan meyakinkan pemirsa bahwa produk yang diiklankan baik untuk dikonsumsi.

(13)

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna kata-kata dalam iklan dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa, karena itulah bermakna denotatif. Namun, kata berenergi pada iklan juga bermakna konotatif. Hal tersebut karena kata berenergi memberi efek tersendiri bagi iklan yang membuat pemirsa seakan memiliki energi lebih dari biasanya bila mengkonsumsi produk.

(14) “Sereal sarapan rendah lemak dengan gandum utuh” (Iklan Nestle Fitnesse)

Produk Nestlé Fitnesse adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Meskipun ulasan dalam iklan tergolong singkat, namun tidak mengurangi kejelasan informasi yang disampaikan. Pada intinya, iklan tersebut berusaha menarik perhatian pemirsa dengan menjelaskan bahan dasar produk yang terbuat dari gandum utuh yang rendah lemak.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna setiap kata dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa, karena itulah bermakna denotatif. Namun, kata utuh dalam iklan juga bermakna konotatif. Kata utuh menunjukkan tidak ada pengurangan bahan sehingga kualitas dan rasa produk terjamin. Kata utuh dapat meningkatkan nilai positif produk yang membuat pemirsa tertarik untuk mengkonsumsi produk. Selain itu, penggunaan kata utuh dapat pula membuat pemirsa merasa tidak rugi dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli produk yang diiklankan.

(14)

(15) “Sereal sarapan dengan gandum utuh dengan perpaduan kepingan serela rasa cokelat dan cokelat putih”

(Iklan Koko Krunch Duo)

Produk Koko Krunch Duo adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menjelaskan bahan dan wujud produk. Penggunaan kata utuh dalam hal ini memberi nilai positif pada produk sehingga menarik minat pemirsa untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena setiap kata dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna konotatif terdapat dalam kata utuh karena dapat meningkatkan nilai positif produk yang membuat pemirsa manaruh perhatian terhadap produk. Selain itu, penggunaan kata utuh dapat pula membuat pemirsa merasa tidak rugi dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.

(16) “Sereal sarapan yang terbuat dari jagung dengan kebaikan alami gandum utuh bergizi berbentuk bintang berlapis madu”

(Iklan Nestlé Honey Stars)

Produk Nestlé Honey Stars adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas mengulas secara detil

(15)

bahan yang digunakan serta menggambarkan bentuk produk yang diiklankan. Iklan tersebut berusaha menarik perhatian pemirsa dengan pernyataan kebaikan alami gandum utuh bergizi. Kata-kata dalam pernyataan tersebut bermakna positif sehingga iklan tersebut berpeluang menjadi produk yang dipilih untuk dikonsumsi oleh pemirsa.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena setiap kata dalam iklan dapat dengan mudah dimengerti oleh pemirsa. Sementara itu, makna konotatif terdapat pada kebaikan alami. Dua kata tersebut bermakna positif. Pembuat iklan sengaja menggunakan kata tersebut untuk mengurangi keraguan pemirsa terhadap kualitas produk. Jika iklan menyatakan kebaikan alami, maka pemirsa akan menganggap produk yang diiklankan terhindar dari bahaya penggunaan bahan kimia sehingga pemirsa akan merasa aman apabila mengkonsumsi produk tersebut. Dengan kata lain, makna yang terkandung dalam kebaikan alami dapat meningkatkan citra baik produk dan memunculkan peluang jual yang tinggi.

(17) “Minuman cokelat berenergi dalam kemasan karton kotak yang terbuat dari cokelat, susu, dan malt”

(Iklan Milo UHT)

(18) “Minuman Cokelat berenergi dalam kemasan kaleng yang terbuat dari cokelat, susu, dan malt”

(16)

Produk Milo UHT dan Milo Can adalah jenis produk minuman siap minum Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh dua iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena dua iklan di atas menyampaikan secara detil bahan dasar produk. Selain itu, informasi pendukung seperti kemasan produk dapat membuat pemirsa tertarik dengan produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena pilihan kata yang terdapat dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna konotatif dalam iklan di atas terdapat pada kata berenergi. Kata tersebut memiliki kesan bagi pemirsa bahwa pemirsa akan memiliki energi yang lebih dari biasanya apabila mengkonsumsi produk yang diiklankan. Dengan demikian, pemirsa akan lebih tertarik untuk memilih produk tersebut dibandingkan produk lain.

(19) “Susu coklat lezat dengan CALCI-N dan kadar gula lebih rendah 30%”

(Iklan Dancow Actigo)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menjelaskan detil kandungan yang terdapat dalam produk. Pernyataan kadar gula lebih rendah 30% dalam iklan dapat dikatakan sebagai bentuk persuasif yang digunakan oleh pembuat iklan agar pemirsa tertarik mengkonsumsi produk. Pada umumnya, pemirsa telah mengetahui informasi tentang kadar gula bagi

(17)

kesehatan sehingga pembuat iklan sengaja memanfaatkan hal tersebut agar pemirsa menilai produk tersebut aman untuk dikonsumsi.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna emotif dan konotatif. Makna emotif terdapat pada kata lezat yang digunakan untuk menggambarkan rasa produk agar pemirsa tertarik mencoba produk yang diiklankan. Sementara itu, makna konotatif terdapat pada pernyataan lebih rendah 30%. Tanpa adanya pernyataan tersebut, iklan di atas kurang memiliki kesan bagi pemirsa karena kadar gula atau kandungan zat yang terdapat dalam produk akan dinilai tidak terlalu berperan dalam kesehatan.

(20) “Susu bubuk tinggi kalsium rendah lemak yang memenuhi 75% kebutuhan kalsium harian di tiap gelasnya”

(Iklan Dancow Calcium Plus)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan membahas secara detil tentang kandungan utama yang terdapat dalam produk, yaitu tinggi kalsium dan rendah lemak. Pembahasan tersebut sekaligus menjadi kelebihan produk yang digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian pemirsa.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna konotatif. Makna tersebut terdapat dalam kata tinggi dan rendah. Dua kata tersebut berperan penting dalam menarik perhatian pemirsa. Selain itu, kata memenuhi pada iklan di atas dapat menghilangkan keraguan pemirsa jika mengkonsumsi produk tersebut.

(18)

(21) “Perpaduan biji kopi terbaik, gula dan krimer yang disempurnakan dalam serbuk kopi instant”

(Iklan Nescafe 3 in 1)

Produk Nescafe 3 in 1 adalah jenis produk kopi Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan Nescafe 3 in 1 adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan tentang bahan baku produk yang diiklankan, yaitu terbuat dari biji kopi terbaik. Ulasan demikian menjadi poin penting untuk menarik perhatian pemirsa.

Makna yang terkandung dalam data iklan di atas adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena iklan tersebut menjelaskan apa adanya bahwa produk yang diiklankan memang terbuat dari campuran kopi, gula, dan krimer. Namun, penggunaan kata disempurnakan memiliki makna konotatif karena memberikan citra positif pada produk sekaligus membuat pemirsa merasa diistimewakan dengan pengolahan produk yang dilakukan dengan sebaik-baiknya.

(22) “Minuman cokelat bubuk Milo yang dipadu dengan kebaikan susu Nestle Dancow”

(Milo 3 in 1)

Produk Milo 3in 1 adalah jenis produk minuman Nestlé. Produk Milo 3 in 1 adalah minuman cokelat bubuk Milo yang dipadu dengan kebaikan susu Nestlé Dancow ini membantu memenuhi kebutuhan semangat dan energi untuk memulai hari.

(19)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan secara singkat dan jelas tentang perpaduan Milo dan Dancow yang menjadi produk andalan Nestle. Penggunaan kata kebaikan menjadi kata kunci gaya bahasa informatif dalam iklan. Kata tersebut dapat menggambarkan kelebihan produk serta dapat membuat pemirsa menaruh kepercayaan pada produk yanag diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna setiap kata dalam iklan dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa, karena itulah bermakna denotatif. Namun, kata kebaikan dalam iklan juga bermakna konotatif. Kata kebaikan dalam hal ini bermakna manfaat zat yang terkandung dalam susu bagi tubuh. Kata tersebut menimbulkan nilai rasa positif bahwa produk yang diiklankan layak untuk dikonsumsi.

(23) “Memberikan rasa milo yang lezat dalam bentuk sereal sarapan” (Iklan Nestlé Milo Balls)

Produk Nestlé Milo Balls adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan secara langsung sesuatu yang akan didapatkan oleh pemirsa apabila mengkonsumsi produk yang diiklankan. Paparan yang demikian sekaligus menjadi cara pembuat iklan untuk menarik perhatian pemirsa.

(20)

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif. Kata-kata yang digunakan dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Penggunaan kata lezat dalam iklan menjadi daya tarik bagi pemirsa karena kata tersebut menjadi poin penting dalam menggambarkan produk yang diiklankan.

(24) “Minuman kopi susu dalam kemasan kaleng dengan rasa kopi yang menyegarkan”

(Iklan Nescafé Can)

Produk Nescafé Can adalah jenis produk minuman siap minum Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan secara detil mengenai produk, mulai dari jenis produk, kemasan, hingga rasa produk.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan emotif. Makna denotatif karena setiap kata yang terdapat dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna emotif dalam iklan di atas terdapat pada kata menyegarkan. Kata tersebut dalam hal ini dapat dikatakan subjektif karena berasal dari pembuat iklan. Kata menyegarkan hanya bertujuan untuk menarik minat beli pemirsa.

(25) “Bubur bayi Nestle CERELAC Bubur Susu membantu menjaga sistem saluran cerna dan perkembangan otak”

(Iklan Nestlé CERELAC Bubur Susu)

Produk Nestlé CERELAC Bubur Susu adalah jenis produk makanan pendamping ASI Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh

(21)

iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan manfaat dari pembuatan produk. Pemaparan manfaat dalam iklan bertujuan agar pemirsa tidak terlalu berpikir panjang untuk memutuskan mengkonsumsi produk yang diiklankan atau tidak. Secara tidak langsung, pemaparan manfaat tersebut bertujuan untuk mengarahkan pemirsa agar memilih produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif. Makna denotatif karena setiap kata yang digunakan dalam iklan dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa. Penggunaan kata membantu dalam iklan tersebut sebenarnya menjadi kunci dalam mempengaruhi pemirsa. Kata membantu dalam hal ini memberi kesan bahwa produk tersebut sengaja diciptakan sebagai pendamping yang tepat bagi pemirsa yang menjadi sasaran iklan, yaitu pemirsa yang memiliki anak bayi. Dengan kesan yang demikian, pemirsa akan memilih produk yang diiklankan.

(26) “Susu pertumbuhan untuk anak 1-3 tahun. Untuk mendukung anak TUMBUH-AKTIF-TANGGAP”

(Iklan Dancow BATITA)

(27) “Susu pertumbuhan untuk anak 3-5 tahun. Untuk mendukung anak TUMBUH-AKTIF-TANGGAP”

(Iklan Dancow DATITA)

Produk Dancow BATITA dan Dancow DATITA adalah jenis produk nutrisi anak dan keluarga Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan

(22)

oleh dua iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena dua iklan di atas menginformasikan tujuan produk yang diiklankan. Tiga kata yang menjadi jargon dalam iklan, yaitu tumbuh, aktif, tanggap dapat dikatakan sebagai cara untuk mempengaruhi pemirsa agar menerapkan jargon iklan terhadap anak mereka. Setiap orang tua (pemirsa) tentu menginginkan anak mereka tumbuh, aktif, dan tanggap. Oleh karena itu, iklan tersebut akan dianggap sebagai produk yang dapat mewujudkan keinginan para orang tua (pemirsa) sehingga pemirsa akan membeli produk tersebut.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena setiap kata yang terdapat dalam iklan dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna konotatif terdapat dalam kata tumbuh, aktif, dan tanggap. Tiga kata tersebut dapat dikatakan sebagai jargon yang membuat produk yang diiklankan memiliki ciri khas yang membedakan dengan produk pesaing. Ciri khas tersebut sekaligus menjadi citra baik produk yang membuat pemirsa memilih produk yang diiklankan.

(28) “Dibuat dari kopi, gula, dan krimer menghasilkan rasa kopi yang nikmat saat dinikmati dingin”

(Iklan Nescafe Ice)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas memberikan informasi mengenai bahan baku produk yang terbuat dari kopi, gula, dan krim serta

(23)

mengkonsumsi sebaiknya dalam keadaan dingin karena memang produk tersebut didesain demikian. Informasi yang disampaikan pada calon konsumen dapat dikatakan lengkap sehingga tidak menimbulkan kebingungan ketika mengkonsumsi produk.

Makna yang terdapat dalam iklan adalah makna denotatif dan makna emotif. Makna denotatif karena pilihan kata yang digunakan dalam iklan dapat dipahami dengan mudah oleh calon kunsumen. Sementara itu, makna emotif dalam iklan terdapat pada kata nikmat. Kata tersebut dapat menimbulkan rasa penasaran sehingga calon konsumen akan tergerak untuk mencoba produk yang diiklankan.

(29) “Susu pertumbuhan dengan ALL AROUND NUTRITION yang diformulasikan khusus untuk usia 1-5 tahun”

(Iklan Dancow Nutrigold)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan bahwa produk mengandung nutrisi lengkap serta dibuat khusus untuk anak usia 1-5 tahun. Dengan informasi mengenai nutrisi, diharapkan calon konsumen yang memiliki anak usia sekian mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena maksud dari iklan mudah dimengerti. Meskipun sebagian konsumen ada yang tidak mengetahui arti all around nutrition, tetapi frasa khusus untuk usia 1-5 tahun sudah membuat calon konsumen paham dengan maksud iklan. Sementara itu, makna konotatif

(24)

dalam iklan terdapat pada kata khusus. Kata tersebut dapat menimbulkan rasa percaya dari calon konsumen karena merasa diperhatikan dengan hadirnya produk. Calon konsumen yang memiliki anak usia 1-5 tahun tentu menginginkan anaknya tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, kehadiran produk dapat menjadi solusi serta dapat menarik minat untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.

(30) “100% susu steril murni dengan segala kebaikan susu yang membantu menjaga kesehatan dan proses pemulihan tubuh” (Iklan Bear Brand)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa informatif. Hal tersebut karena iklan di atas menginformasikan tentang bahan produk yang terbuat dari susu steril murni serta manfaat dari produk tersebut. Pembuat iklan sengaja mengedepankan informasi tentang bahan produk untuk membentuk kepercayaan calon konsumen sehingga mereka bersedia mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena iklan tersebut menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh calon konsumen. Sementara itu, makna konotatif terdapat pada 100%, steril, murni, dan kebaikan. Kata-kata tersebut bernilai rasa positif dalam masyarakat dan meningkatkan citra baik produk sehingga dapat membuat calon konsumen penasaran untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.

(25)

Jadi, iklan yang menggunakan gaya bahasa informatif merupakan iklan yang isinya menginformasikan secara mendetail mengenai produk barang atau jasa yang ditawarkan.

3.1.4 Gaya Bahasa Argumentatif

Gaya bahasa argumentatif terdapat pada contoh kalimat nomor (31) hingga nomor (49).

(31) “Kopi khas Indonesia yang lebih lembut, lebih halus, lebih terasa”

(Iklan Nescafe Kopi Susu Tubruk)

Produk Nescafe Kopi Susu Tubruk adalah jenis produk kopi Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan mengedepankan kelebihan produk. Dengan kata lain, produk yang diiklankan memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Gaya bahasa argumentatif pada iklan terlihat jelas karena adanya penggunaan kata lebih sebanyak tiga kali, yaitu lebih lembut, lebih halus, dan lebih terasa. Maksud dari penggunaan kata lebih adalah untuk membedakan produk tersebut dengan produk lain sekaligus sebagai strategi mempengaruhi pemirsa agar lebih memilih produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat pada iklan di atas adalah makna konotatif. Penggunaan kata lebih memberi nilai positif pada produk sehingga dapat menarik perhatian pemirsa. Tidak hanya untuk

(26)

menarik perhatian, penggunaan kata lebih mampu membuat pemirsa mempertimbangkan produk yang diiklankan dengan produk lain dan selanjutnya dapat mengarahkan pemirsa untuk memilih produk yang diiklankan. Makna konotatif juga terdapat pada pernyataan kopi khas Indonesia. Pernyataan tersebut memberi kesan bahwa rasa dari produk tersebut akan sesuai dengan selera pemirsa yang merupakan masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, pemirsa tidak perlu meragukan rasa dari produk yang diiklankan.

(32) “Perpaduan istimewa kopi NESCAFE, susu, dan foam lembut istimewa yang menghasilkan minuman khas cita rasa ala Italia” (Iklan Nescafe Capuccino)

Produk Nescafe Capuccino adalah jenis produk kopi Nestlé yang memiliki keunggulan yaitu terdapat bahan foam lembut yang memanjakan lidah untuk berimajinasi berjalan ke Venice.

Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mengedepankan keunggulan produk melalui penggunaan kata istimewa serta rasa yang ditawarkan, yaitu rasa kopi ala Italia. Negara Italia dalam hal ini juga dimanfaatkan oleh pembuat iklan untuk menghadirkan kesan mewah dan berkelas pada produk. Selaian itu, cita rasa ala Italia yang terdapat dalam iklan dapat dikatakan sebagai inovasi sekaligus strategi untuk membuat pemirsa penasaran dengan rasa produk sehingga pemirsa akan mencoba produk yang diiklankan.

(27)

Makna yang terdapat dalam iklan di atas adalah makna denotatif dan konotatif. Iklan tersebut dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa, karena itulah disebut bermakna denotatif. Sementara itu, makna konotatif terdapat pada kata istimewa dan ala Italia. Sebenarnya kata-kata tersebut dapat dipahami langsung oleh pemirsa. Namun, kehadiran kata-kata tersebut yang membuat iklan di atas juga bermakna konotatif karena dapat menambah nilai produk yang diiklankan sehingga tidak terkesan biasa saja.

(33) “Perpaduan unik antara kopi Robusta dan Arabika pilihan. Diciptakan khusus bagi Anda yang menghargai dalam hidup” (Iklan Nescafe Gold)

Produk Nescafe Gold adalah jenis produk kopi Nestlé yang memiliki keunggulan yaitu kopi rendah kafein yang terbuat dari bahan perpaduan unik antara kopi Robusta dan Arabika pilihan.

Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mengulas tentang kelebihan produk. Kelebihan produk dinyatakan dengan perpaduan unik antara kopi Robusta dan Arabika pilihan. Seperti yang kita ketahui, biji kopi jenis robusta dan arabika merupakan biji kopi yang terkenal berkualitas baik. Iklan di atas juga berusaha menarik minat pemirsa dengan memanfaatkan kata pilihan agar pemirsa percaya bahwa produk tersebut tidak dibuat asal-asalan. Selain itu, iklan di atas juga berusaha mengubah pendapat para pemirsa agar memilih produk yang diiklankan

(28)

dengan cara menyatakan bahwa produk tersebut khusus diciptakan untuk para pemirsa.

Makna yang terdapat dalam iklan di atas adalah makna konotatif. Makna tersebut dapat diketahui melalui penggunaan kata unik. Kata tersebut dapat menambah nilai produk karena produk akan terkesan berbeda dari produk-produk sebelumnya. Selain itu, pernyataan diciptakan khusus bagi Anda yang menghargai dalam hidup juga menunjukkan adanya makna konotatif dalam iklan di atas. Pernyataan tersebut sengaja digunakan dalam iklan agar pemirsa yang merasa diri mereka termasuk orang yang menghargai hidup menaruh perhatian pada produk yang diiklankan. Apalagi iklan tersebut juga menyatakan bahwa produk memang diciptakan khusus bagi pemirsa. Hal tersebut tentu membuat pemirsa merasa diistimewakan dan pada akhirnya akan mencoba produk yang diiklankan.

(34) “Minum kopi pasti belum lengkap tanpa Coffee Mate” (Iklan Coffee Mate)

Produk Coffee Mate adalah jenis produk kopi Nestlé. Produk Coffee Mate merupakan bubuk krimer kopi bebas kolesterol yang diformulasikan khusus untuk minuman kopi yang dapat menambah kenikmatan rasa kopi, menjadikan kopi lebih creamy, meningkatkan kekentalan kopi, serta mengurangi rasa asam dan pahit kopi.

(29)

Gaya bahasa yang digunakan dalam iklan adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas berusaha mempengaruhi pemirsa dengan pernyataan pasti belum lengkap. Pernyataan tersebut secara tidak langsung mengukuhkan pendapat bahwa produk yang diiklankan harus ada setiap kali pemirsa minum kopi. Dengan kata lain, pemirsa tidak akan dapat merasakan nikmatnya minum kopi jika tidak didampingi dengan produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan adalah makna emotif. Hal tersebut karena pilihan kata dalam iklan cenderung mempengaruhi pemirsa bahwa produk yang diiklankan memang diciptakan khusus sebagai pelengkap saat menikmati kopi.

(35) “Ada break, ada KITKAT” (Iklan Kit-Kat)

Produk Kit-Kat adalah jenis produk kembang gula, coklat, dan snek Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas berusaha mempengaruhi pemirsa untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan. Kata break dalam bahasa Indonesia berarti istirahat. Istirahat merupakan kegiatan santai yang dilakukan setiap orang agar tidak terlalu penat dan lelah dalam menjalani rutinitas seperti bekerja atau sekolah. Istirahat bertujuan agar badan dan pikiran segar kembali sehingga siap melanjutkan aktivitas yang sedang dikerjakan. Salah satu hal yang bisa dilakukan agar badan dan pikiran segar kembali adalah mengkonsumsi

(30)

makanan tertentu seperti coklat. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa coklat memiliki kandungan zat yang dapat menghilangkan rasa stress. Oleh karena itu, pembuat iklan mempengaruhi pemirsa agar mengkonsumsi produk setiap kali sedang istirahat atau break.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna emotif. Pernyataan ada break ada KITKAT jelas menunjukkan adanya unsur subjektif yang berasal dari pembuat iklan untuk mempersuasif pemirsa. Mengapa demikian? Hal itu karena pada kenyataannya apabila kita tidak mengkonsumsi produk yang diiklankan atau mengkonsumsi produk lain, waktu istirahat atau break tidak akan bermasalah. Namun, permainan kata dalam iklan mampu mempersuasif pemirsa bahwa mengkonsumsi produk yang diiklankan menjadi suatu kebutuhan yang mungkin akan lebih baik jika terpenuhi.

(36) “Rangkaian produk dari Nescafe dengan pilihan rasa ala menu cafe yang benar-benar manjain kamu dan bikin seru hidupmu” (Iklan Nescafe Menu)

Produk Nescafe Menu adalah jenis produk kopi Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mengulas keunggulan yang terdapat dalam produk berupa rasa kopi seperti racikan kopi yang dijual di kafe. Keunggulan rasa yang ditawarkan menjadi poin penting dalam menarik perhatian pemirsa. Pembuat iklan juga membuat pemirsa

(31)

semakin tertarik dengan pernyataan benar-benar manjain kamu dan bikin seru hidupmu yang berpotensi meningkatkan keinginan pemirsa untuk membeli produk.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna konotatif dan emotif. Makna konotatif terdapat pada rasa ala menu cafe. Kata-kata tersebut membuat citra produk terkesan berbeda dari produk lain di pasaran. Hal tersebut karena kafe dikenal lebih berkelas dan minuman yang dijual biasanya diracik secara khusus sehingga menghasilkan rasa yang berbeda. Sementara itu, makna emotif terdapat dalam benar-benar manjain kamu dan bikin seru hidupmu. Kata benar-benar menunjukkan adanya kesungguhan serta menjadi semacam jaminan yang akan dirasakan pemirsa apabila mengkonsumsi produk yang diiklankan.

(37) “Kombinasi menyegarkan teh dan lemon” (Iklan Nestea)

Produk Nestea adalah jenis produk minuman Nestlé. Produk Nestea lemon tea adalah minuman serbuk teh rasa lemon yang menyegarkan dan kaya akan vitamin C disetiap sajinya. Nestea lemon tea hadir dalam kemasan sachet yang dapat ditemukan di toko-toko terdekat, dan bisa dinikmati di berbagai macam restoran dan tempat belanja.

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Meskipun kalimat iklan tergolong singkat dan sederhana, tetapi kalimat tersebut mampu mempengaruhi pemirsa agar tertarik mengkonsumsi produk. Kata menyegarkan pada iklan tersebut menjadi

(32)

poin penting yang menjelaskan kelebihan sekaligus daya tarik produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna setiap kata pada iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa, karena itulah iklan tersebut bermakna denotatif. Namun, kata menyegarkan dalam hal ini juga bermakna konotatif. Kata menyegarkan memiliki nilai rasa tersendiri yang menjadi daya tarik iklan. Tanpa adanya kata menyegarkan, iklan tersebut tidak akan menarik perhatian pemirsa. Meskipun pemirsa pada umumnya mengetahui jika teh dan lemon dikombinasikan atau dicampur akan menghasilkan minuman yang menyegarkan, tetapi penggunaan kata menyegarkan tetap diperlukan dalam iklan untuk lebih meyakinkan pemirsa.

(38) “Sereal sarapan gandum dengan rasa coklat yang dahsyat” (Iklan Nestle Koko Krunch)

Produk Nestle Koko Krunch adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas berusaha mempengaruhi pemirsa dengan memanfaatkan kata dahsyat. Kata tersebut dapat memancing imajinasi pemirsa tentang rasa produk. Imajinasi akan membuat pemirsa penasaran dan akhirnya akan membeli produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna konotatif dan emotif. Dua makna tersebut terdapat dalam kata dahsyat. Kata

(33)

dahsyat berasal dari pembuat iklan, karena itulah kata dahsyat bermakna emotif sebab bersifat subjektif. Namun, kesubjektifan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa. Penggunaan kata dahsyat juga dapat membuat produk tampak spesial dibanding produk lain.

(39) “Sereal sarapan keping, jagung panggang. Kini lebih bernutrisi dengan biji jagung utuh”

(Iklan Nestlé Comflakes)

Produk Nestlé Comflakes adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena pembuat iklan memaparkan keunggulan produk yang diiklankan untuk menarik perhatian pemirsa. Pemaparan keunggulan produk dapat diketahui melalui pernyataan kini lebih bernutrisi dengan biji jagung utuh. Pernyataan yang demikian mampu mempengaruhi sekaligus mengarahkan pemirsa untuk lebih memilih produk yang diiklankan daripada produk lain yang menjadi pesaing.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Iklan bermakna denotatif karena kata-kata yang digunakan oleh iklan dapat dimengerti secara langsung oleh pemirsa. Makna konotatif yang terkandung dalam iklan terdapat pada kata lebih dan utuh. Dua kata tersebut menjadi kata kunci untuk menarik perhatian pemirsa. Kata lebih menunjukkan bahwa produk yang diiklankan memiliki kualitas di atas produk lain yang sejenis. Kata lebih dapat pula diartikan

(34)

bahwa perusahaan Nestle telah meningkatkan kualitas produk yang diiklankan bila dibandingkan produksi sebelumnya. Sementara itu, kata utuh dalam iklan menunjukkan tidak ada pengurangan bahan dalam produk. Kata utuh dalam hal ini dapat mengurangi keraguan pemirsa untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan karena biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas produk.

(40) “Sereal sarapan dengan gandum utuh berbentuk biskuit cokelat” (Iklan Nestlé Cookies Crisp)

Produk Nestlé Cookies Crisp adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas memaparkan keunggulan produk yang terbuat dari gandum utuh. Kata utuh dalam hal ini merupakan poin penting dalam menarik perhatian pemirsa. Pembuat iklan berusaha mempengaruhi pemirsa dengan menawarkan keunggulan produk.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif. Iklan bermakna denotatif karena kata-kata yang digunakan dapat dimengerti dengan mudah oleh pemirsa. Tidak hanya mudah dimengerti, iklan di atas juga tergolong singkat. Meskipun singkat, bukan berarti kata-kata yang digunakan tidak memiliki nilai jual. Bentuk singkat tersebut justru langsung mengenalkan produk pada pemirsa sehingga pemirsa tidak perlu terlalu lama berpikir tentang produk yang diiklankan.

(35)

(41) “Kepingan kaya rasa terbuat dari jagung renyah berbalut kelezatan manisnya madu”

(Iklan Nestlé Honey Gold Flakes)

Produk Nestlé Honey Gold Flakes adalah jenis produk sereal sarapan Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas berusaha mempersuasif pemirsa dengan menawarkan keistimewaan produk. Kata-kata yang digunakan dalam iklan seperti kaya rasa, renyah, dan kelezatan merupakan kata-kata yang memiliki daya persuasif agar pemirsa mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena kata-kata yang digunakan dalam iklan mudah dimengerti oleh pemirsa. Sementara itu, makna konotatif terdapat pada kaya rasa dan kelezatan. Frasa kaya rasa dapat menimbulkan penasaran pada pemirsa untuk mengetahui rasa yang ditawarkan oleh produk. Pemirsa mungkin berimajinasi tentang rasa yang akan mereka dapatkan apabila mengkonsumsi produk yang diiklankan. Oleh karena itu, frasa kaya rasa berperan penting dalam menimbulkan citra baik produk tersebut. Kata kelezatan dalam hal ini juga berperan dalam meningkatkan daya tarik pemirsa karena kelezatan selalu diinginkan dalam tiap produk makanan.

(42) “Krimer kental manis yang ideal untuk segelas kopi susu dan kelezatan aneka resep makanan dan minuman, seperti membuat roti, kue, martabak, puding, dan es campur”

(36)

(Iklan Carnation)

Produk Carnation adalah jenis produk kuliner Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mempersuasif pemirsa dengan cara memaparkan keunggulan produk melalui penggunaan kata ideal. Dalam iklan tersebut, penggunaan kata ideal diikuti dengan berbagai macam jenis makanan dan minuman. Hal yang demikian membuat produk yang diiklankan semakin mendapat perhatian dari pemirsa karena pemirsa merasa produk tersebut serba guna sebagai bahan pendukung dalam setiap jenis makanan dan minuman yang dinikmati oleh pemirsa.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan emotif. Makna denotatif karena pilihan kata yang terdapat dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna emotif dalam iklan di atas terdapat pada kata ideal. Kata ideal tentu berasal dari pembuat iklan sehingga dapat dikatakan bersifat subjektif demi mempromosikan produk. Meskipun demikian, penggunaan kata ideal dapat dikatakan sebagai kata yang tepat dalam mempersuasif pemirsa agar menggunakan produk yang diiklankan dalam setiap jenis makanan dan minuman yang dinikmati.

(43) “Krimer kental manis yang telah menjadi sahabat ibu dan keluarga di Indonesia sejak 1897”

(37)

Produk Nestlé Cap Nona adalah jenis produk kuliner Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mempersuasif pemirsa dengan memberikan bukti bahwa produk yang diiklankan telah dikonsumsi sejak tahun 1897. Bukti tersebut menunjukkan bahwa produk telah mendapat kepercayaan dari konsumen. Apabila kepercayaan konsumen telah berlangsung begitu lama, maka dapat diartikan produk tersebut memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Keunggulan tersebut menjadi kunci utama dalam mempersuasif pemirsa agar mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena pilihan kata yang terdapat dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna konotatif dalam iklan di atas terdapat pada kata sahabat dan sejak 1897. Kata sahabat tergolong kata yang sensitif bagi hampir setiap orang. Secara sederhana, sahabat dapat diartikan seseorang yang dekat dengan kita sehingga mengetahui apa saja yang kita inginkan. Begitu pula dengan penggunaan kata sahabat pada iklan di atas. Kata sahabat menginterpretasikan bahwa produk yang diiklankan mengerti keinginan para ibu dan keluarga. Iklan juga mencantumkan keterangan sejak 1897 untuk membangun kepercayaan pemirsa sekaligus menegaskan bahwa produk yang diiklankan terjaga kualitasnya. Dengan demikian, keraguan pemirsa akan berkurang dan beralih mengkonsumsi produk tersebut.

(38)

(44) “Minuman kopi, krimer dengan kemasan praktis yang memberikan kesegaran di segala aktivitas dan suasana”

(Iklan Nescafé UHT)

Produk Nescafé UHT adalah jenis produk minuman siap minum Nestlé. Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mempersuasif pemirsa dengan cara memaparkan keunggulan yang dimiliki oleh produk, yaitu kemasan praktis dan kesegaran rasa. Pembuat iklan semakin memperkuat persuasifnya dengan pernyataan memberikan kesegaran di segala aktivitas dan suasana. Pernyataan tersebut membuat pemirsa serasa dimanjakan sehingga pemirsa akan memutuskan untuk membeli produk yang diiklankan.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna denotatif dan emotif. Makna denotatif karena setiap kata yang terdapat dalam iklan dapat dipahami secara langsung oleh pemirsa. Sementara itu, makna emotif dalam iklan di atas terdapat pada kata praktis dan kesegaran. Dua kata tersebut seakan menggambarkan keinginan dari pemirsa dan secara kebetulan pembuat iklan memenuhi keinginan tersebut. Dengan demikian, kata praktis dan kesegaran sengaja digunakan untuk menarik minat beli pemirsa.

(45) “Susu bubuk bergizi tinggi untuk seluruh keluarga yang lebih terasa gurihnya”

(39)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mengulas kelebihan yang dimiliki produk, yaitu bergizi tinggi dan lebih terasa gurih. Ulasan tersebut menjadi poin penting dalam mempersuasif pemirsa agar tertarik mengkonsumsi produk. Dalam iklan tersebut, terdapat dua kata yang sengaja digunakan untuk menarik perhatian pemirsa, yaitu kata tinggi dan lebih. Penambahan kata tinggi setelah kata bergizi semakin meyakinkan pemirsa tentang kualitas produk, sedangkan kata lebih berperan menegaskan kelebihan produk sekaligus pembeda dengan produk lain.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna konotatif. Makna tersebut terdapat pada pernyataan bergizi tinggi dan lebih terasa gurihnya yang berperan membuat citra produk lebih baik dibandingkan produk lain. Penggunaan kata tinggi dan lebih dalam hal ini berperan penting dalam meningkatkan peluang beli pemirsa. Tanpa adanya dua kata tersebut, produk yang diiklankan akan terkesan biasa saja atau tidak ada yang istimewa.

(46) “Terbuat dari susu dengan harga terjangkau dan rasa lezat yang merupakan sahabat ibu untuk melengkapi gizi harian keluarga Anda”

(Iklan Nestle Dancow Ideal)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena pembuat iklan mempersuasif pemirsa dengan menawarkan harga produk yang terjangkau. Pembuat iklan

(40)

sengaja meletakkan pernyataan harga terjangkau di bagian awal agar lebih mudah dan lebih cepat dalam menarik perhatian pemirsa.

Makna yang terdapat dalam iklan tersebut adalah makna konotatif. Makna tersebut terdapat dalam kata sahabat dan melengkapi. Dua kata tersebut berperan penting dalam membangun citra baik produk yang diiklankan. Kata sahabat pada iklan memberi kesan bahwa produk tersebut diciptakan sebagai pendamping setia pemirsa yang akan selalu memberikan hal terbaik. Sementara itu, kata melengkapi secara tidak langsung mempengaruhi pemirsa agar mengkonsumsi produk tersebut karena manfaat yang ditawarkan oleh produk.

(47) “Bubur bayi Nestle Cerelac harga ekonomis mencukupkan nutrisi si kecil”

(Iklan Nestlé Cerelac)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena pembuat iklan menggunakan kata ekonomis. Kata tersebut bersifat relatif karena ekonomis menurut produsen atau pembuat iklan belum tentu ekonomis menurut calon konsumen. Namun, penggunaan kata tersebut dapat menarik perhatian calon konsumen sekaligus membuat produk memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain dari segi harga.

Makna yang terkandung dalam iklan di atas adalah makna konotatif. Hal tersebut terdapat pada kata ekonomis. Kata ekonomis sebenarnya bersifat relatif karena tidak disebutkan harga pasti produk

(41)

yang diiklankan. Misalnya saja harga bubur Rp15.000, bagi seseorang harga tersebut mungkin dapat dikatakan ekonomis, tetapi bagi orang lain harga itu tergolong masih mahal. Meskipun bersifat relatif, kata ekonomis umumnya mengacu pada harga yang dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. Bila diperhatikan, pembuat iklan lebih mendahulukan informasi tentang harga daripada nutrisi melalui kata ekonomis. Hal demikian dapat dikatakan sebagai trik dalam menarik perhatian pemirsa agar membeli produk yang diiklankan.

(48) “Snack coklat renyah dengan kombinasi rasa coklat yang pas dan krim filling yang lumer di mulut dengan bentuk segitiga yang unik”

(Iklan Nestlé Crunch)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas mempersuasif calon konsumen dengan menggunakan kata-kata yang menarik perhatian, yaitu kata renyah, pas, lumer, dan unik. Kata-kata yang digunakan oleh pembuat iklan tersebut memang dapat dikatakan subjektif, tetapi kata-kata tersebut yang membuat produk berkesan memiliki keunggulan tersendiri sekaligus membedakannya dengan produk pesaing.

Makna yang terkandung dalam iklan adalah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif karena kata-kata yang digunakan dalam iklan dapat dimengerti dengan mudah oleh calon konsumen. Sementara itu, makna konotatif terdapat pada kata renyah, pas, lumer, dan unik. Kata-kata tersebut bernilai rasa positif dalam masyarakat. Dalam bidang

(42)

makanan, kata-kata tersebut dapat menambah ketertarikan calon konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan. Makanan yang memiliki kriteria tersebut dapat dikatakan makanan yang lezat, layak dicoba, dan tidak akan merasa rugi setelah membeli.

(49) “Manjakan dirimu dengan foam lembut yang menggoda dan temukan kenikmatan coklatnya”

(Iklan Nescafe Mochaccino)

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa argumentatif. Hal tersebut karena iklan di atas memaparkan tentang keunggulan produk, yaitu foam yang lembut dan coklat yang nikmat. Pembuat iklan menggunakan kata manjakan dan temukan untuk mengajak serta mempengaruhi calon konsumen agar mencoba produk yang diiklankan. Pembuat iklan juga tidak lupa menggunakan kata menggoda agar calon konsumen semakin penasaran dengan produk.

Makna yang terkandung dalam iklan adalah makna konotatif. Hal tersebut karena kata-kata yang digunakan, yaitu manjakan, lembut, menggoda, dan kenikmatan merupakan kata yang berefek menimbulkan rasa penasaran bahkan membuat calon konsumen berimajinasi mengenai produk. Iklan di atas juga mengandung makna emotif karena kata manjakan dan menggoda digunakan untuk menggiring calon konsumen merasakan sesuatu yang membuat nyaman. Sementara itu, kata temukan seakan menumbuhkan rasa penasaran untuk merasakan kenikmatan

(43)

coklat yang ditawarkan. Pada intinya, iklan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk.

Jadi, iklan yang menggunakan gaya bahasa argumentatif merupakan iklan yang mempengaruhi pemirsa atau audience secara jelas dan nyata. Gaya dan jenis kata yang digunakan nyata menyerang kompetitor atau mengukuhkan dan mengedepankan kelebihan produknya sendiri agar pemirsa yang menjadi target iklan terpengaruh dan membenarkan informasi yang disampaikan.

3.1.5 Gaya Bahasa Eksploratif

Gaya bahasa eksploratif terdapat pada contoh kalimat nomor (50).

(50) “Kemilau permen kristal dengan pewarna alami yang diekstrak dari berbagai tumbuh-tumbuhan terpilih”

(Iklan FOX’S)

Produk Fox’s adalah jenis produk kembang gula, coklat, dan snek Nestlé. Produk FOXS tersedia dalam empat macam yaitu (1) Fox’s Fruits adalah kemilau permen dengan pewarna alami yang di ekstrak dari tumbuh-tumbuhan terpilih menghadirkan rasa buah seperti strawbery, blackcurrant, lemon, dan orange. (2) Fox’s Spring tea adalah rasa baru permen fox’s dengan perpaduan rasa teh dan buah yang unik tersedia dalam rasa apple, lychee, mango,dan peach. (3) Fox’s Berries tersedia dalam rasa raspberry, blue berry, wild berry, dan black cherry. (4) Fox’s Passion Mint adalah permen dengan perpaduan rasa mint dan buah yang

(44)

menyegarkan, dilengkapi dengan pewarna alami, menjadikan Fox’s Passion Mint sebagai tambahan yang dinanti dalam varian rasa Fox’s.

Gaya bahasa yang digunakan oleh iklan di atas adalah gaya bahasa eksploratif. Kata permen merupakan kata yang dieksplor dalam iklan tersebut. Bukti eksplor dapat terlihat pada dengan pewarna alami yang diekstrak dari berbagai tumbuh-tumbuhan terpilih. Bukti tersebut sekaligus menjadi keunggulan produk yang digunakan sebagai daya tarik agar pemirsa merasa aman apabila hendak mengkonsumsi produk yang diiklankan. Rasa aman tersebut menjadi peluang perusahaan untuk mendapatkan pembeli atau konsumen sebanyak-banyaknya.

Makna yang terdapat dalam iklan adalah makna konotatif. Makna tersebut terdapat dalam kata alami dan terpilih. Dua kata tersebut mengandung nilai rasa positif yang dapat menimbulkan efek berupa kepercayaan pemirsa terhadap produk yang diiklankan. Kata alami dalam suatu produk menunjukkan bahwa produk tersebut tidak berbahaya karena tidak bercampur dengan bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan. Sementara itu, kata terpilih menunjukkan bahwa bahan-bahan yang digunakan benar-benar dipilih secara cermat agar produk yang dibuat tidak berbahaya. Apabila pemirsa telah menaruh kepercayaan pada iklan melalui kata alami dan terpilih, maka dapat dipastikan pemirsa akan membeli produk yang diiklankan.

Jadi, iklan yang menggunakan gaya bahasa eksploratif merupakan iklan yang mengulas dengan tajam hakekat produk dengan kata-kata

(45)

yang akurat. Kata-kata yang digunakan tidak boleh bermakna ganda, harus bermakna tunggal. Kata-kata yang dipakai bertendensi menguras habis segala daya kemampuan yang terdapat secara fisik maupun psikis produk atau jasa yang diiklankan.

3.2 Fungsi Bahasa Iklan Produk Nestlé

Iklan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempromosikan suatu produk agar laku di pasaran. Demi mencapai tujuan tersebut, iklan tidak cukup dengan hanya menampilkan visual produk. Iklan harus menyampaikan sesuatu yang menarik tentang produk. Penyampaian sesuatu tentu membutuhkan media yang sesuai agar produk yang diiklankan dapat menarik minat calon konsumen. Media yang paling sesuai untuk menyampaikan iklan adalah bahasa. Bentuk bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan atau bahasa tulis. Bahasa dapat mempermudah penyampaian sesuatu dari seseorang ke orang lain. Pemilihan bahasa sebagai media penyampaian iklan bukan tanpa alasan sebab bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang dapat menunjang keberadaan iklan agar diterima oleh calon konsumen. Di bawah ini merupakan fungsi bahasa yang terdapat dalam iklan produk Nestle di website www.nestle.co.id.

3.2.1 Fungsi Interaksi

Fungsi interaksi tentu yang paling dominan terdapat dalam suatu penggunaan bahasa, khususnya dalam iklan. Hal tersebut karena fungsi

(46)

utama dari penggunaan bahasa sendiri adalah sebagai alat interaksi antar manusia. Fungsi ini bertugas untuk menjamin serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi dalam interaksi sosial. Contoh fungsi interaksi dapat dilihat pada kalimat iklan nomor (47), (16), (39), (42), dan (43).

(47) “Bubur bayi Nestle Cerelac harga ekonomis mencukupkan nutrisi si kecil”

Pembuat iklan memanfaatkan kata yang memiliki daya tarik dalam berinteraksi dengan masyarakat, misalnya kata ekonomis pada contoh iklan di atas. Ketika mendengar kata ekonomis, pemirsa biasanya akan merasa tertarik untuk mencoba produk yang diiklankan. Penggunaan kata ekonomis nyatanya mampu membuat interaksi di antara pembuat iklan dengan pemirsa terjadi. Tidak hanya itu, penggunaan kata ekonomis dapat dikatakan sebagai langkah awal dalam mempersuasif pemirsa.

Interaksi melalui media iklan dapat dikatakan sebagai cara yang efektif dalam mengenalkan suatu produk baru pada pemirsa, seperti contoh iklan di bawah ini. Dengan kata lain, kehadiran iklan dapat mempermudah seseorang atau suatu perusahaan untuk memperluas penyebaran produk yang diciptakan.

(39) “Sereal sarapan keping, jagung panggang. Kini lebih bernutrisi dengan biji jagung utuh”

Iklan tampaknya menjadi cara yang paling banyak dilakukan oleh produser atau perusahaan agar dapat berinteraksi dengan pemirsa. Iklan sengaja dimanfaatkan untuk menyampaikan kelebihan produk yang

(47)

diciptakan dengan tujuan menarik minat pemirsa. Bahkan, iklan yang disampaikan dilengkapi dengan data penunjang seperti menjadi sahabat ibu dan keluarga di Indonesia sejak 1897 untuk meyakinkan pemirsa bahwa produk yang diiklankan layak dikonsumsi.

(16) “Sereal sarapan yang terbuat dari jagung dengan kebaikan alami gandum utuh bergizi berbentuk bintang berlapis madu”

(42) “Krimer kental manis yang ideal untuk segelas kopi susu dan kelezatan aneka resep makanan dan minuman, seperti membuat roti, kue, martabak, puding, dan es campur”

(43) “Krimer kental manis yang telah menjadi sahabat ibu dan keluarga di Indonesia sejak 1897”

3.2.2 Fungsi Personal

Fungsi ini memberikan kesempatan kepada pembuat iklan untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksi-reaksinya yang mendalam. Sebuah pesan yang disampaikan melalui iklan secara tidak langsung menunjukkan manfaat produk tersebut. Hal tersebut biasanya menandai adanya fungsi personal dalam iklan yang disampaikan karena pembuat iklan cenderung mengungkapkan pemikiran serta perasaannya terhadap produk yang diiklankan melalui pemilihan kata tertentu. Meskipun personal, kata-kata yang dipilih tentu menyatakan hal-hal baik yang terdapat dalam produk yang diiklankan. Contoh fungsi personal dapat dilihat pada kalimat iklan nomor (34), (35), (41), dan (46).

(34) “Minum kopi pasti belum lengkap tanpa Coffee Mate” (35) “Ada break, ada KITKAT”

(48)

(41) “Kepingan kaya rasa terbuat dari jagung renyah berbalut kelezatan manisnya madu”

(46) “Terbuat dari susu dengan harga terjangkau dan rasa lezat yang merupakan sahabat ibu untuk melengkapi gizi harian keluarga Anda”

Pada contoh iklan di atas, terlihat bahwa pembuat iklan mengekpresikan produk mereka secara subjektif sebab kalimat pada iklan mengacu pada keunggulan produk mereka. Meskipun demikian, fungsi personal dalam suatu iklan dapat secara langsung mempromosikan produk yang dibuat dan mempersuasif pemirsa dengan nilai positif yang dimiliki oleh produk yang diiklankan.

3.2.3 Fungsi Pemerian

Fungsi pemerian merupakan fungsi bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan, atau dengan kata lain menggambarkan memeriakan atau to represent realitas yang sebenarnya, seperti yang dilihat oleh seseorang. Contoh fungsi pemerian dapat dilihat pada kalimat iklan nomor (5), (11), (13), (17), dan (25).

(5) “Makanan bergizi lengkap dan seimbang yang lezat, mengandung formula khusus dirancang meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan dan mengembalikan vitalitas”

(11) “Susu dengan Nutrisi lengkap yang diperkaya Growth Plus Formula yang mengandung protein, kalsium, zat besi, dan zink, juga diperkaya dengan vitamin dan mineral khusus untuk bantu anak tumbuh optimal” (13) “Minuman coklat berenergi yang mengandung Protomalt

(49)

(17) “Minuman cokelat berenergi dalam kemasan karton kotak yang terbuat dari cokelat, susu, dan malt”

(25) “Bubur bayi Nestle CERELAC Bubur Susu membantu menjaga sistem saluran cerna dan perkembangan otak”

Pada contoh iklan tersebut, pembuat iklan sengaja mengemukakan pernyataan tentang keunggulan produk mereka. Melalui pernyataan tersebut, pemirsa akan menaruh perhatian pada produk yang diiklankan dan pada akhirnya akan terpengaruh untuk mencoba membeli produk yang diiklankan. Bentuk pernyataan dalam suatu iklan menimbulkan kesan bahwa apapun informasi yang tertera dalam iklan adalah fakta sehingga pemirsa akan lebih mudah percaya.

3.2.4 Fungsi Imajinatif

Fungsi imajinatif meliputi penciptaan sistem-sistem atau gagasan yang bersifat imajinatif. Dalam praktik penggunaan fungsi imajinatif bahasa, kita bebas berpetualang mengembara ke seberang dunia nyata untuk menjelajahi puncak-puncak keluruhan serta keindahan bahasa itu sendiri. Contoh fungsi imajinatif dapat dilihat pada kalimat iklan nomor (36), (38), dan (44).

(36) “Rangkaian produk dari Nescafe dengan pilihan rasa ala menu cafe yang benar-benar manjain kamu dan bikin seru hidupmu”

(38) “Sereal sarapan gandum dengan rasa coklat yang dahsyat”

(44) “Minuman kopi, krimer dengan kemasan praktis yang memberikan kesegaran di segala aktivitas dan suasana”

(50)

Pada contoh iklan di atas, pembuat iklan sengaja memilih kata-kata yang dapat mengajak pemirsa berimajinasi atau membayangkan keunggulan produk dan sesuatu yang akan mereka alami apabila mengkonsumsi produk tersebut. Pernyataan seperti benar-benar manjain kamu dan bikin seru hidupmu, rasa coklat yang dahsyat, dan memberikan kesegaran di segala aktivitas dan suasana tentu dapat memancing imajinasi pemirsa yang mengetahui iklan tersebut. Misalnya saja pernyataan benar-benar manjain kamu dan bikin seru hidupmu akan membuat pemirsa ingin tahu dan membayangkan bentuk kenyaman dan keseruan yang akan dialami apabila mengkonsumsi produk yang diiklankan. Fungsi imajinatif dapat mendorong pemirsa merasa penasaran dan pada akhirnya akan membeli produk yang diiklankan untuk mewujudkan imajinasi mereka.

3.2.5 Fungsi Persuasif

Fungsi persuasif merupakan fungsi bahasa untuk mempengaruhi orang lain agar setuju dengan suatu gagasan atau bahkan melakukan sesuatu seperti yang disampaikan dalam suatu ujaran atau tulisan. Setiap iklan tentu berusaha mempengaruhi calon konsumen dengan berbagai kata-kata yang merujuk pada kelebihan produk agar calon konsumen bersedia membeli produk yang diiklankan. Iklan dapat dikatakan mempengaruhi orang lain dengan cara memerintah. Perintah yang dimaksud adalah perintah untuk membeli produk. Namun, sebagian besar

Referensi

Dokumen terkait

Membawa Dokumen Penawaran Asli dan Foto copy sesuai dengan yang telah diunggah. dalam

Aplikasi penelitian ini dimasa yang akan datang disarankan agar Hotel Grand Duta Syariah Palembang dapat membedakan fungsi penjualan dan fungsi kas agar tidak

Dengan kata lain, pemilik sertifikat Berkaitan dengan sertifikat sebagai tanda bukti hak yang bersifat kuat,. sertifikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di desa penulis (desa Bakalan Kalinyamatan Jepara) dan juga di masyarakat Jawa pada umumnya dalam menghadapi peristiwa kematian, hampir

[r]

Al-Ghazali telah mengubah atau paling tidak telah berusaha merubah istilah-istilah yang sulit menjadi mudah bagi pemahaman orang awam.Melalui pendekatan sufistik, al-

[r]

- Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang.. Undang-Undang