• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial,"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuan. Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk menangani berbagai masalah dalam ruang lingkup kerja untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan agar mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manusia merupakan salah satu unsur yang penting di dalam suatu organisasi, karena manusia merupakan penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah individu yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian, fokus yang dipelajari oleh sumber daya manusia adalah masalah yang berpengaruh dengan tenaga kerja manusia.

Salah satu masalah yang berpengaruh dengan tenaga kerja dalam suatu perusahaan adalah tingkat turnover yang tinggi. Turnover atau pergantian tenaga kerja merupakan wujud nyata dari keinginan untuk pindah (turnover intention) yang dapat menjadi masalah serius bagi perusahaan atau organisasi, khususnya apabila yang keluar adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian, kemampuan, terampil dan berpengalaman atau tenaga kerja yang menduduki posisi vital dalam perusahaan, sehingga dapat menganggu efektivitas jalannya perusahaan.

(2)

2

Menurut Wijayanti (2005) dalam Eddy dan Carin (2013) Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi perusahaan (kehilangan sejumlah karyawan) pada periode tertentu, sedangkan turnover intention sendiri mengacu kepada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan sebuah perusahaan yang belum diwujudkan dalam tindakan nyata meninggalkan perusahaan tersebut. Widjaja et al., (2006) mengatakan suatu turnover dapat ditandai dengan adanya kondisi dimana karyawan memiliki niat atau keinginan untuk meninggalkan perusahaan atau yang disebut dengan turnover intention. Upaya untuk mengendalikan dan menurunkan turnover, dapat dimulai dengan menghilangkan turnover intentions karyawan (Pareke, 2007). Turnover Intentions dapat diartikan sebagai niat karyawan untuk keluar dari pekerjaannya dan berharap mendapatkan pekerjaan lain dalam waktu dekat (Ramlall S. J, 2003 dalam I Nyoman Sudita, 2015).

CV. Niknyo adalah sebuah perusahaan distributor sosis daging sapi beku yang berdiri sejak tahun 2010. Selain menyediakan sosis, CV. Niknyo juga menyediakan bakso, bumbu bakar dan peralatan lainnya, seperti tusuk, mika, dan kompor panggang. CV. Niknyo melayani pembelian baik di dalam maupun di luar kota Semarang. CV. Niknyo menjadi salah satu pendukung berkembangnya bisnis kuliner dengan menyediakan paket franchise. CV. Niknyo juga membuka 12 outlet sosis bakar yang tersebar di beberapa titik vital di kota Semarang. Dalam perjalanannya, CV. Niknyo mengalami peningkatan jumlah turnover yang dapat dilihat dalam tabel berikut :

(3)

3

Tabel 1.1

Data Turnover Karyawan CV. Niknyo Bulan Januari-Desember 2015 Bulan Karyawan Masuk (orang) Karyawan Keluar (orang) Jumlah Karyawan (orang) Januari 1 2 35 Februari 2 1 36 Maret 0 0 36 April 0 3 33 Mei 1 2 32 Juni 1 2 31 Juli 0 2 29 Agustus 3 3 29 September 1 3 27 Oktober 1 2 26 November 1 3 24 Desember 1 5 20 Sumber : CV. Niknyo, 2015

Berdasarkan fenomena yang terdapat dalam Tabel 1.1 menunjukkan bahwa selama tahun 2015 jumlah turnover karyawan di CV. Niknyo cenderung meningkat. Turnover tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu sebanyak 5 orang karyawan keluar dari perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak HRD CV. Niknyo, kebanyakan dari mereka yang keluar merasa kurang puas atas gaji dan

(4)

4

apresiasi dari perusahaan atas kontribusi mereka terhadap perusahaan. Selain itu, karyawan juga menunjukkan perilaku kerja pasif, suka menunda-nunda pekerjaan dan sering terjadi pertikaian. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan tersebut memiliki kepuasan kerja dan komitmen organisasional yang rendah serta mengalami stres kerja, sehingga berdampak pada tingginya tingkat turnover pada perusahaan. Dengan demikian, variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja dipilih untuk diterapkan dalam penelitian ini.

Kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinikci (2010) dalam I Nyoman Sudita (2015) pada dasarnya adalah tanggapan afektif atau perasaan seseorang terhadap aspek dari pekerjaan. Definisi ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja bukan aspek tunggal. Seseorang merasa puas terhadap suatu aspek tetapi merasa tidak puas terhadap suatu aspek atau beberapa aspek lainnya. Seperti yang terjadi di CV. Niknyo dimana karyawan tidak merasa puas terhadap gaji yang diberikan. Tidak ada tambahan upah saat lembur. Antara beban kerja dan gaji tidak sesuai dengan yang diharapkan karyawan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian I Nyoman Sudita (2015) dengan judul Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Bidan Praktek Swasta di Kabupaten Sleman.

Komitmen organisasional adalah loyalitas seorang karyawan terhadap organisasi melalui penerimaan sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi tersebut (Hatmoko, 2006 dalam Novita dan Meily, 2011). Permasalahan komitmen karyawan di CV. Niknyo yaitu karyawan tidak

(5)

5

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan komitmen awal. Mereka sering melanggar peraturan, seperti datang terlambat dan tidak masuk tanpa izin. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Novita Sidharta dan Meily Margaretha (2011) dengan judul Dampak Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention : Studi Empiris pada Karyawan Bagian Operator di Salah Satu Perusahaan Garment di Cimahi.

Menurut Mangkunegara (2005) dalam Waspodo, dkk (2013) stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami seorang karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi kondisi lingkungan. Permasalahan stres kerja di CV. Niknyo dapat dilihat dari perilaku karyawan yang tidak bisa mengontrol emosi sehingga sering terjadi perselisihan. Kebijakan perusahaan dengan memberikan waktu libur dua kali dalam satu bulan dirasa kurang untuk mengembalikan kondisi fisik maupun mental para karyawan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Agung AWS Waspodo, Nurul Chotimah Handayani dan Widya Paramita (2013) dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stress Kerja terhadap Turnover Intention pada Karyawan PT. Unitex di Bogor

Berdasarkan uraian fenomena, teori dan penelitian sebelumnya maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah : “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Stres Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan di CV. Niknyo Semarang”.

(6)

6

Berdasarkan data yang tersaji dalam tabel 1.1, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah tingginya turnover karyawan. Untuk itu perumusan masalahnya adalah bagaimana menurunkan turnover karyawan dengan menghilangkan turnover intention di CV. Niknyo. Pertanyaan penelitian dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan CV. Nikyo ?

2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap turnover intention karyawan CV. Nikyo ?

3. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan CV. Niknyo ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi yang tepat untuk menganalisis data. Secara khusus penelitian ini bertujuan :

1. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan CV. Nikyo.

2. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap turnover intention karyawan CV. Nikyo.

3. Menganalisis pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan CV. Nikyo.

(7)

7

1.3.2 Kegunaan Penelitian Aspek Teoritis

Mampu memberikan pengetahuan dan wawasan tentang berbagi teori dan dapat menerapkan teori-teori untuk memecahkan permasalahan yang ada di perusahaan khususnya pengetahuan mengenai “Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Stres Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan”.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan menambah bahan daftar pustaka di perpustakaan khususnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Aspek Praktis

Peneliti dapat memberikan informasi kepada CV. Niknyo akan pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja yang ada hubunganya dengan turnover intention karyawan sehingga dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menurunkan tingkat turnover karyawan dan mempertahankan karyawan yang dimiliki.

(8)
(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian

Secara umum variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, variabel terkait (dependent) dan variabel bebas (independent). Penjelasan mengenai variabel tersebut adalah sebagi berikut :

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Sugiyono (2015) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Turover Intention (Y). Turnover Intention dapat diartikan sebagai niat karyawan untuk keluar dari pekerjaannya dan berharap mendapatkan pekerjaan lain dalam waktu dekat (Ramlall S. J, 2003).

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Sugiyono (2015:4) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terkait). Atau dengan kata lain, variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel bebas sebagai berikut :

(10)

a. Kepuasan Kerja (X1)

Kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinikci (2010) dalam I Nyoman Sudita (2015) pada dasarnya adalah tanggapan afektif atau perasaan seseorang terhadap aspek dari pekerjaan. Definisi ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja bukan aspek tunggal. Seseorang merasa puas terhadap suatu aspek tetapi merasa tidak puas terhadap suatu aspek atau beberapa aspek lainnya.

b. Komitmen Organisasi (X2)

Komitmen organisasional adalah loyalitas seorang karyawan terhadap organisasi melalui penerimaan sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi tersebut (Hatmoko, 2006 dalam Novita dan Meily, 2011).

c. Stres Kerja (X3)

Menurut Mangkunegara (2005) dalam Waspodo, dkk (2013) stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami seorang karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi kondisi lingkungan.

3.1.2 Definisi Operasional

Penguaraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variable penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan padaobyek yang akan diteliti. Definisi operasional variabel dapat dilihat dalam tabel berikut :

(11)

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Pengukuran

NO Nama Variabel

Devinisi Variabel Indikator Sumber

1. Kepuasan Kerja (X1)

Kepuasan kerja adalah tanggapan afektif atau perasaan seseorang terhadap aspek dari pekerjaan

1.Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri 2.Kepuasan terhadap gaji 3.Kepuasan terhadap promosi 4.Kepuasan terhadap pengawasan 5.Kepuasan terhadap rekan kerja I Nyoman Sudita (2015) dan Issa et. al, (2013: 528) 2. Komitme n Organisa si (X2) Komitmen Organisasional adalah loyalitas seorang karyawan terhadap organissasi melalui penerimaan 1.Perasaan menjadi bagian dari organisasi 2.Kemauan yang besar untuk berusaha bagi organisasi 3.Kesetiaan pada Novita Sidharta dan Meily Margaretha (2011),

(12)

sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi tersebut organisasi

4.Tidak ada keinginan untuk pindah kerja 5.Berkarir dalam organisasi Shobirin, dkk (2016) 3. Stres Kerja (X3)

Stres kerja adalah perasaanyang menekan atau merasa tertekan yang dialami seorang karyawan dalam menghadapi pekerjaan 1.Faktor instrinsik pekerjaan 2.Peran dalam organisasi 3.Hubungan di tempat kerja 4.Pengembangan karir 5.Struktur dan iklim

organisasi

Waspodo, dkk (2013), Laksmi Sito Dwi Irvianti dan Renno Eka Verina (2015)

(13)

3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel 3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang sutau hal (variabel tertentu), Sugiyono (2015). Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Niknyo yang bergerak dibidang distribusi olahan makanan beku, yaitu sosis daging sapi. Berlokasi di Jl. Sendangsari Utara 5 No. 94 Kalicari, Semarang. Alasan dipilihnya CV. Niknyo sebagai objek penelitian karena tingkat turnover karyawan yang tinggi, sehingga dilakukan penelitian untuk menurunkan tingkat turnover dengan upaya menghilangkan turnover intention karyawan.

4. Turnover Intention (Y) Turnover Intention dapat diartikan sebagai niat karyawan untuk keluar dari pekerjaannya dan berharap mendapatkan

pekerjaan lain dalam waktu dekat 1.Pikiran-pikiran untuk berhenti 2.Keinginan untuk meninggalkan 3.Keinginan untuk mencari pekerjaan lain I Nyoman Sudita (2015), Tika, dkk (2016)

(14)

Unit sampel adalah suatu elemen dasar atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel.

1. Unit sampel untuk data primer adalah karyawan CV. Niknyo

2. Unit sampel untuk data sekunder adalah turnover karyawan di CV. Niknyo

3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2015). Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah karyawan CV. Niknyo yang berjumlah 30 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karkteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015). Untuk lebih memberikan arahan atau lebih memfokuskan pemilihan sampel yang benar-benar dapat mewakili jumlah populasi, maka digunakan teknik pengambilan sampel dengan sensus sampling. Sensus sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan cara mengambil sampel dari keseluruhan populasi (Sugiyono, 2007). Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Niknyo yaitu sejumlah 30 orang karyawan yang terbagi menjadi 24 orang karyawan bagian outlet, 3 orang karyawan bagian gudang, 1 orang karyawan bagian penjualan, 1 orang supervisi dan 1 orang karyawan bagian pengiriman.

(15)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data adalah sekumpulan informasi. Dalam pengertian bisnis, data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Seperti data penjualan, data produksi, data pemeliharaan mesin, data pemeliharaan bahan, data perkembangan perusahaan, dan sebagainya (Mudrajad Kuncoro, 2003:124)

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.3.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, Sugiyono (2015). Data primer dalam penelitian ini adalah rekapan hasil kuesioner yang telah diisi oleh karyawan CV. Niknyo yang dijadikan responden.

(16)

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, Sugiyono (2015). Dalam penelitian ini, data sekunder bersumber dari data yang berada dikantor CV. Niknyo

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015). Data diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh para responden.

3.4.2 Observasi

Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.

3.4.3 Studi Pustaka

Studi putaka yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku atau literatur dan bentuk tulisan dari sumber perpustakaan atau sumber lain.

(17)

3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini pada prinsipnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah untuk dipahami. Penulis ingin mengetahui profil secara umum dari responden. Data deskriptif berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan yang lainnya untuk mendapatkan kejelasan sehingga memperoleh gambaran baru atau memperkuat gambaran yang sudah ada sebelumnya. Analisis deskriptif merupakan pernyataan skala likert .Skala likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan responden terhadap karakteristik variabel terikat (sangat setuju,setuju, cukup setuju ,tidak setuju, sangat tidak setuju). Umumnya peneliti menggunakan lima point dalam menjawab pertanyaan (Sugiyono,2015 ) yaitu :

1. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju 2. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju 3. Skor 3 untuk jawaban Netral

4. Skor 4 untuk jawaban Setuju

5. Sekor 5 untuk jawaban Sangat Setuju

3.5.2 Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunkan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2000).Analisis

(18)

data kuantitatif yang digunakan adalah metode analisis linier berganda. Adapun persiapan data sebelum dianalisis adalah:

 Editing (Pengeditan)

Yaitu memilih dan mengambil data yang diperlukan serta membuang data yang dianggap tidak diperlukan untuk memudahkan perhitungan dalam penyajian hipotesis.

 Coding (Pemberian Kode)

Yaitu kegiatan memberikan tanda berupa angka pada jawaban responden yang diterima.Tujuannnya untuk menyederhanakan jawaban.

 Tabulating (Tabulasi)

Yaitu suatu kegiatan pengelompokkan atas jawaban-jawaban secara teliti dan teratur, kemudian data tersebut dihitumg dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang bermanfaat, dan bedasarkan tabel ini pula yang akan dipakai untuk mendapatkan hubungan atas variabel yang ada.

3.5.3 Uji Instrumen

Meyakinkan bahwa instrument yang dibuat dapat mengukur secara nyata dan akurat, maka dilakukan uji validitas danuji reabilitas terhadap instrument tersebut.

3.5.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut, (Imam Ghozali : 2013). Jadi validitas ingin mengukur apakah

(19)

pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul- betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan antara r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka indikator dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka indikator dikatakan tidak valid. Untuk mempermudah analisis data, uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Program For Science) versi 23.

3.5.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Imam Ghozali : 2013). Jadi kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap peryataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Indikator diangggap reliable jika Cronbach’s Alpha > 0,6 (Imam Ghozali : 2009). Untuk mempermudah analisis data, uji reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 23.

3.5.4 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi uji-uji asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari multikolonieritas, heterokedastisitas.

(20)

3.5.4.1 Uji Normalitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau resudual mempunyai distribusi normal (Imam Ghozali : 2013). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov. Untuk mengetahui apakah data tersebut normal, maka dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirniv Test yaitu :

1. Angka Signifikansi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal.

2. Angka Signifikansi (sig) < 0,05, maka data tidak didistribusikan normal

3.5.4.2 Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Imam Ghozali : 2013). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Menurut (Imam Ghozali : 2013) Langkah menganalisis asumsi multikoloneritas yaitu :

 jika nilai Tolerance > dari 0,1 dan nilai VIF < dari 10 maka tidak ditemukan adanya multikolinieritas.

 jika nilai Tolerance < dari 0,1 dan nilai VIF > dari 10 maka ditemukan adanya multikolinieritas.

(21)

3.5.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghozali : 2013). Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik heterokedastisitas antara nilai prediksi variabel dependen dengan variabel indepeden. Menurut (Imam Ghozali : 2013) dasar analisisinya adalah uji heterokedastisitas menggunakan uji glejser menunjukan jika nilai probalitas signifikasinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Model regresi linear berganda adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2016). Persamaan regresi adalah sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan :

Y = Turnover Intention (Variabel terikat) α = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien variabel independen

(22)

X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Stres Kerja

e = Kesalahan pengganggu (disturbance’s error)

3.5.6 Pengujian Hipotesis

3.5.6.1 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, dan X3 (kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (turnover intention) secara terpisah atau parsial (Imam Ghozali, 2013). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

 Ho : Variabel-variabel bebas (kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (turnover intention).

 Ha : Variabel-variabel bebas (kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (turnover intention).

Dasar pengambilan keputusan (Imam Ghozali, 2013) adalah:

a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel (Imam Ghozali, 2013).

a. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

(23)

Daerah Penerimaan H0 Penerimaan t hitung 0 t hitung Gambar 4.2 Gambar Grafik Uji t

c.

3.5.6.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Imam Ghozali, 2013).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan kedalam model. Setiap satu tambahan variabel bebas, maka R2

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada

Daerah Penolakan H0

Daerah Penolakan H0

(24)

saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R2, Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel indpenden ditambahkan ke dalam model (Imam Ghozali, 2013).

Gambar

Gambar 4.2  Gambar Grafik Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Blok B dengan pusat Periuk Jaya dengan fungsi utama zona industri dan perumahan kepadatan tinggi dengan fungsi penunjang adalah perdagangan dan jasa skala eceran dan Ruang

Ruptur plak ini dianggap sebagai penyebab terbanyak timbulnya angina pectoris tidak stabil akibat terjadinya sumbatan parsial atau total dari pembuluh darah koroner

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai t hitung &gt; t tabel atau (6,356 &gt; 2,006), dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan bahwa

Hasil analisis menyatakan bahwa DP memberikan pengaruh yang cukup besar pada perilaku RDP akibat beban gempa dibandingkan dengan struktur OF, dimana pengaruh

Sesuai dengan penjelasan singkat mengenai permasalahan pencatatan persediaan yang sedang dihadapi oleh Giri Mart UPN Veteran Jawa Timur maka, pada dasarnya dibutuhkan

Cuci tangan harus dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan walaupun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan LAUTANDHANA MAXIMA INCOME FUND yang telah diisi secara lengkap dan ditandatangani oleh Pemegang Unit Penyertaan sesuai dengan

Dengan pencatatan yang tertib dan kemudian menghimpun atau mengarsipkannya maka akan dapat digambarkan kembali proses-proses yang telah dilalui dan dilakukan KSM/PANITIA,