• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mujiyana, Lana Sularto, M. Abdul Mukhyi. Tahun 2012. Dengan judul “Pengaruh Penerapan Periklanan Di Internet dan Pemasaran Melalui E-mail Produk UMKM di Wilayah Depok”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran internet bukan hanya digunakan sebagai sarana mencari informasi, tapi juga mempunyai potensi besar sebagai media pemasaran dan perdagangan, khususnya periklanan. Bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), media periklanan melalui internet di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal bahkan masih relatif kecil dan cenderung jauh dari sentuhan teknologi informasi yang mendukung kegiatan dan operasional perusahaan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan (primer), dan setiap variabel yang diuji memerlukan penekanan pengertian yang definitif yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa program periklanan di internet dan pemasaran melalui e-mail secara bersama– sama berpengaruh signifikan terhadap pemprosesan informasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan promosi atas suatu produk akan lebih optimal hasilnya apabila program periklanan yang dilakukan pada media internet juga diimbangi dengan tingginya pemasaran melalui e-mail, maka pemprosesan informasi oleh konsumen akan semakin baik. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa program periklanan lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan kegiatan pemasaran melalui e-mail terhadap variabel pemprosesan informasi. 1

2. Reni Shinta Dewi. Tahun 2013. Dengan judul “ Pengaruh Faktor Modal Psikologis, Karakteristik Entrepreneur, Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Dan Karakteristik UKM Terhadap Perkembangan Usaha Pedagang Di Pasar Tradisional (Studi Kasus Pada Pedagang Sembako Dan Snack Di Pasar Peterongan)”. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh modal psikologis entrepreneur, manajemen sumber daya manusia, inovasi, karakteristik dari enterpreneur, dan karakteristik usaha itu sendiri terhadap perkembangan usaha. Penelitian dilakukan di Kota Semarang dengan sampel sebanyak 32 pedagang yang memiliki tenaga kerja di Pasar Peterongan. Jenis penelitian ini adalah

1 Mujiyana, M., Sularto, L., & Mukhyi, M. A. (2012). Pengaruh Penerapan Periklanan Di Internet Dan

Pemasaran Melalui E-Mail Produk UMKM Di Wilayah Depok. J@ TI Undip: Jurnal Teknik Industri, 7(3), 161-168.

(2)

explanatoy research dengan analisis data menggunakan uji regresi linier. Kesimpulan yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah bahwa variabel modal psikologis, karakteristik enterpreuner, inovasi, manajemen sumber daya manusia dan karakteristik UKM mempunyai pengaruh terhadap perkembangan usaha di pasar tradisional Peterongan baik secara parsial maupun secara simultan. 2

3. Yully Christiana, Ari Pradhan wati ,Wahyu Hidayat. Tahun 2014. Dengan judul “ Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Pembinaan Usaha Dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha (Studi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Batik Di Sentra Pesindon Kota Pekalongan) “. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi wirausaha, pembinaan usaha dan inovasi produk terhadap perkembangan usaha (studi pada usaha kecil dan menengah batik di sentra pesindon kota pekalongan). Tipe penelitian ini adalah explanatory research, dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel adalah 36 pengusaha batik di Sentra Pesindon. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi sederhana, koefisien determinasi, uji signifikansi (uji t). Kompetensi wirausaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan usaha. Pembinaan usaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha. novasi produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha. Hal ini berarti apabila semakin baik inovasi produk yang dilakukan oleh pemilik UKM Batik di Sentra Pesindon, maka akan mendorong perkembangan usaha yang semakin tinggi. Sebagian besar responden melakukan inovasi produk karena semakin ketatnya persaingan antar pengusaha batik baik, yang pada akhirnya mendorong para pengusaha batik Pesindon untuk melakukan inovasi pada produk batiknya sebagai sebagai bentuk tanggap atas perubahan pasar yang terjadi. Hal ini berarti bahwa untuk meningkatkan perkembangan usaha perlu adanya inovasi produk baik dalam perubahan desain, inovasi teknis dan pengembangan produk.3

2 Dewi, R. S. (2013). Pengaruh Faktor Modal Psikologis, Karakteristik Entrepreneur, Inovasi, Manajemen

Sumber Daya Manusia, dan Karakteristik UKM Terhadap Perkembangan Usaha Pedagang di PasarTradisional (Studi kasus pada Pedagang Sembako dan Snack di Pasar Peterongan). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(1).

3 Christiana, Y., Pradhanawati, A., & Hidayat, W. (2014). Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Pembinaan

Usaha dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha (Studi pada Usaha Kecil dan Menengah Batik di Sentra Pesindon Kota Pekalongan). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 3(4), 384-393.

(3)

4. Anissa Hakim Purwantini, Friztina Anisa. Tahun 2018. Dengan judul “ Analisis Penggunaan Media Sosial Bagi UKM dan Dampaknya Terhadap Kinerja “. Penelitian ini mengkaji motivasi penggunaan media sosial bagi UKM dan menganalisis dampaknya terhadap kinerja UKM. Metode survei dengan teknik convenience sampling digunakan untuk pengumpulan data. Kuesioner disebarkan kepada pelaku UKM yang telah menggunakan media sosial facebook dan Instagram. Riset ini menemukan bukti empiris bahwa interaktivitas, efektivitas biaya, dan kompatibilitas merupakan faktor yang mendorong UKM dalam penggunaan media sosial. Selanjutnya, penggunaan media sosial tersebut memberikan dampak berupa keuntungan terhadap kinerja UKM yang meliputi kinerja pada pelayanan pelanggan, penjualan, pemasaran, dan operasi internal. 4

5. Nabella and Winarso, Beni Suhendra. Tahun 2019. Dengan judul “ Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Sumber Daya Manusia, Jaringan Usaha Dan Karakteristik Wirausaha Terhadap Perkembangan UMKM Batik “. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi perkembangan UMKM Batik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33 responden secara purposive metode pengambilan sampel. Data penelitian ini menggunakan kuesioner. Inovasi berpengaruh terhadap perkembangan usaha batik Kampung Ngasem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi produk, kualitas manusia Sumber daya dan karakteristik pengaruh kewirausahaan terhadap perkembangan UMKM di Kampung Batik Ngasem DIY. Sedangkan jaringan bisnis tidak berpengaruh tentang perkembangan UMKM di Kampung Batik Ngasem DIY. Uji F menunjukkan inovasi produk, kualitas sumber daya, jaringan bisnis, dan karakteristik pengusaha berpengaruh bersama untuk permbangan UMKM di Kampung Batik Daerah Istimewa Ngasem Yogyakarata.5

6. Miftahul Huda dan Anton Prasetyo. Tahun 2019. Dengan judul “ Efektivitas Promosi Melalui Media Sosial Pada UMKM Di Kabupaten Kebumen “. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas promosi dengan menggunakan metode AIDA terhadap minat beli konsumen. 2) mengetahui variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap peningkatan minat beli konsumen. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang pemilik

4 Purwantini, A. H., & Anisa, F. (2018). Analisis Penggunaan Media Sosial Bagi UKM dan Dampaknya

Terhadap Kinerja. Proceeding of The URECOL, 304-314.

5 Winarso, B. S. (2019). Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Sumber Daya Manusia, Jaringan Usaha Dan

Karakteristik Wirausaha Terhadap Perkembangan Umkm Batik (Studi pada UMKM Batik diKampung Batik Ngasem DIY) (Doctoral dissertation, Universitas Ahmad Dahlan).

(4)

akun yang aktif dan memfollow minimal 1 akun UMKM di Kabupaten Kebumen. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa efektivitas promosi melalui media sosial pada UMKM di Kabupatern termasuk pada kategori baik. Hal ini dibuktikan dari variabel interest, desire, action berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan faktor attention tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Interest menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi promosi melalui media social.6

7. Grace Citra Dewi. Tahun 2019. Dengan judul “ Dampak Pemakaian Media Sosial Terhadap Perkembangan Usaha Mikro (Studi Pada Usaha Makanan Kaki Lima) “. Penelitian ini melihat dari sudut pandang pelaku usaha makanan kaki lima, apakah menurut pengalaman mereka pemakaian media sosial mampu mendorong kemajuan usaha. Persepsi mereka dan fakta yang terjadi juga perlu dibandingkan sehingga bisa diketahui pengaruh pemakaian media sosial terhadap keberhasilan usaha mikro bidang makanan. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Untuk memperkuat hasil temuan yang ada, informasi juga akan digali dari beberapa pakar media sosial. Informasi dari mereka digunakan sebagai pembanding sebelum mengambil kesimpulan. hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial diyakini sangat membantu pengembangan pemasaran. Teknologi agar dapat dimanfaatkan dengan optimal penggunaannya, maka pengusaha harus selalu mengikuti perkembangan media sosial itu sendiri. Dalam jangka panjang, media sosial bukan hal yang paling menentukan untuk meningkatkan penjualan, dukungan produk dan layanan yang baik adalah kunci dalam mencapai peningkatan penjualan jangka panjang. Hasil penelitian ini masih bisa dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna sebagai salah satu teori pengembangan usaha mikro. 7

8. Wildan Aryo Nugroho, Mudiantono. Tahun 2019. Dengan judul “ Studi Tentang Media Sosial Terhadap Pengembangan UKM Melalui Keunggulan Bersaing Dan Implementasi Model A.I.D.A “ . Pada UMKM Pangan Di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis menganalisis pengaruh lingkungan pemasaran,inovasi, dan media sosial tentang pengembangan UMKM dengan strategi pemasaran dan keunggulan kompetitif sebagai variabel intervening dan efek penerapan model AIDA. Populasi dalam penelitian ini 6 Huda, M., & Prasetyo, A. (2019). Efektivitas Promosi Melalui Media Sosial Pada Umkm Di Kabupaten

Kebumen. MADIC, 146 – 151.

7 Dewi, G. C. (2019). Dampak pemakaian media sosial terhadap perkembangan usaha mikro (Studi pada

(5)

adalah pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dimana responden adalah pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di kota Semarang. Jumlah sampel yang digunakan adalah 150 responden. Metode pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) teknik analisis menggunakan alat analisis AMOS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan pemasaran memiliki positif dan berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran, inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi pemasaran dan keunggulan kompetitif, media sosial memiliki positif dan signifikan berpengaruh pada keunggulan kompetitif, strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan pengembangan UMKM, dan keunggulan kompetitif menghalangi dampak positif dan signifikan tentang pengembangan UMKM. 8

9. Ita Rifiani Permatasari, Ayu Sulasari. Tahun 2019. Dengan judul “ Kajian Peranan Orientasi Wirausaha Dan Inovasi Produk Terhadap Keberhasilan Usaha UMKM Di Kota Malang “. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara deskriptif peranan faktor-faktor dalam keberhasilan usaha , yaitu variabel Orientasi Wirausaha dan Inovasi Produk terhadap Keberhasilan Usaha, dengan subyek Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang kuliner di Kota Malang. Analisis penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, untuk menganalisis peranan variabel Orientasi Wirausaha dan Inovasi Produk terhadap keberhasilan usaha. Hasil Deskripsi dari orientasi wirausaha menggambarkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM Kuliner, sudah mempunyai orientasi wirausaha yang baik,tetapi keberanian mengambil resiko kerugian finansial belum sepenuhnya bisa dijalani oleh pelaku UMKM, juga perlu ditingkatkan masalah kemampuan memperluas jaringan pemasaran. Hasil penelitian juga maenunjukkan pelaku UMKM kuliner sudah memiliki pemahaman yang baik akan pentingnya inovasi produk, walaupun masih adanya kesulitan dalam membuat rancangan desain pengemasan produk.9

10. Ni Ketut Arniti. Tahun 2019. Dengan judul “ Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Kreativitas Dan Penggunaan Media Sosial Terhadap Perkembangan Usaha Kerajinan Batu Padas Banjar Silakarang,Gianyar “. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi

8 Nugroho, W. A., & Mudiantono, M. (2019). Studi Tentang Media Sosial Terhadap Pengembangan Ukm

Melalui Keunggulan Bersaing Dan Implementasi Model Aida pada UMKM pangan di Kota Semarang. Diponegoro Journal of Management, 8(4), 152-165.

9 Permatasari, I. R., & Sulasari, A. (2019). Kajian Peranan Orientasi Wirausaha Dan Inovasi Produk

(6)

kewirausahaan terhadap perkembangan Kriya Batu Padas, pengaruh kreativitas terhadap perkembangan Kriya Batu Padas dan pengaruh penggunaan media sosial terhadap perkembangan Usaha Kriya Batu Padas. Pengumpulan ata dilakukan dengan kuesioner kepada 36 responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan regresi linier berganda, analisis determinasi dan uji signifikansi dengan uji t. Artinya secara parsial penggunaan media sosial berpengaruh nyata terhadap perkembangan usaha kerajinan. 10

Pada penelitian ini membahas tentang Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Timur. Di dalam penelitian ini menggunakan metode asosiatif kuantitatif, pada penelitian ini terdapat dua variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Pada penelitian terdahulu kebanyakan membahas tentang adopsi dan manfaat media sosial dan inovasi produk. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama – sama berpacu terhadap pengaruh media sosial dan inovasi produk terhadap perkembangan UMKM. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan media sosial dan inovasi produk terhadap perkembangan UMKM dan di dalam penelitian ini dilakukan pada UMKM di Kabupaten Lombok Timur yang sudah menggunakan media sosial dan berinovasi terhadap produknya. UMKM yang berada di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Timur. Pengumpulan datanya menggunakan kuisoner tertutup.

2.2. Kerangka Teoritis Masalah Penelitian 1. Media Sosial

Media sosial merupakan media online, yang para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan membuat isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia. Beberapa pendapat mengatakan bahwa media sosial merupakan media online yang mendukung interaksi sosial dan menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.11

10 Arniti, N. K. (2019). Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Kreativitas Dan Penggunaan Media Sosial

Terhadap Perkembangan Usaha Kerajinan Batu Padas Banjar Silakarang, Gianyar Oleh. Media Bina Ilmiah, 13(11), 1753-1762.

11 Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Jurnal

(7)

Ardianto dalam Watie mengungkapkan, media sosial online disebut jejaring sosial online bukan media massa online karena media sosial memiliki kemampuan yang dapat mempengaruhi opini publik yang berkembang di masyarakat.12

Kotler dan Keller dalam Putri memaknai media sosial sebagai alat atau cara yang digunakan oleh produsen untuk membagikan informasi berupa teks, gambar, audio, dan video kepada orang lain dan perusahaan atau sebaliknya. 13

Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Facebook, Myspace, dan Twitter merupakan jejaring sosial yang besar. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.14

2. Karakteristik Media Sosial

Karakteristik media sosial tidak jauh berbeda dengan media siber (cyber) dikarenakan media sosial merupakan salah satu platform dari media siber. Namun demikian, menurut Nasrullah dalam Setiadi media sosial memiliki karakter khusus15, yaitu:

Pertama, jaringan (Network). Jaringan merupakan infrasturktur yang menghubungkan antara komputer dengan perangkat keras lainnya. Koneksi di perlukan untuk berkomunikasi dan memindahkan data. Komunikasi dapat terhubung apabila komputer yang satu dan yang lainnya terhubung.

Kedua, informasi (Informations). Informasi menjadi bagian penting di media sosial karena pengguna media sosial menggambarkan identitasnya, memproduksi konten, dan berinteraksi berdasarkan informasi

Ketiga, arsip (Archive). Dengan adanya arsip, pengguna dapat menyimpan informasi yang sudah diakses dan kapanpun dapat mengaskses informasi tersebut melalui perangkat apapun.

12 Watie, E. D. S. (2016). Komunikasi dan media sosial (communications and social media). Jurnal The

Messenger, 3(2), 69-74.

13 Putri, C. S. (2017). Pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen cherie melalui minat beli. PERFORMA, 1(5), 594-603.

14 Putri, W. S. R., Nurwati, N., & Budiarti, M. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perilaku

remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1), 50.

15 Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial untuk efektifitas komunikasi. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 16(2), 2.

(8)

Keempat, interaksi (Interactivity). Media sosial membangun jaringan pertemanan yang luas antar pengguna. Tidak hanya pertemanan antara pengguna dan pengikut. Pertemanan tersebut dibangun berdasarkan interaksixantarxpengguna.

Kelima, simulasi sosial (simulation of society). Dixdalamxmediaxsosial berlangsungxsebuahxperkumpulanxmasyarakatxyang mempunyai keunikan dan pola yang berbedaxdenganxmasyarakatxreal.

Keenam, kontenxolehxpengguna (user-ge nerated content). Kontenxdi media sosialxsepenuhnyaxmilikxpenggunaxatau pemilik akun. Kontenxmemberikan kesempatanxdanxkebebasan untuk paraxpengguna untuk berpartisipasi. Konten merupakanxrelasixsimbiosisxberbeda denganxmediaxlama yangxmembuat pengguna menjadi pasif.16

3. Fungsi Media Sosial

Sebuah kerangka kerja honeycomb menjelaskan fungsi media sosial. Kerangka kerja honeycomb digambarkan dengan tujuh kotak bangunan fungsi yang mendefinisikan media sosial menurut Kurtzman, et,Al dalam Rahadi, yaitu :

a. Identity menggambarkan para pengguna di dalam media sosial memiliki identitas seperti nama, usia, jenis kelamin, profesi, lokasi dan foto.

b. Conversations menggambarkan para pengguna di media sosial dapat bebas berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

c. Sharing menggambarkan para pengguna dapat membagi, bertukar, serta menerima konten seperti teks, foto, atau video dari pengguna lainnya.

d. Presencexmenggambarkanxapakahxparaxpenggunaxdapatxmengaksesxpengguna lainnya.

e. Relationship menggambarkan para pengguna terhubung atau terkait dengan pengguna lainnya.

f. Reputation menggambarkan para pengguna dapat mengidentifikasi orang lain serta dirinya sendiri

g. Groups menggambarkan para pengguna dapat membentuk komunitas dan subkomunitas yang memiliki latar belakang, minat, atau demografi.17

16 Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial untuk efektifitas komunikasi. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 16(2),2.

17 Rahadi, D. R. (2017). Perilaku pengguna dan informasi hoax di media sosial. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(1), 61.

(9)

4. Jenis – Jenis Media Sosial

Kaplan dan Haenlein dalam Rahadi membagi berbagai jenis media sosial menjadi 6 (enam) jenis, yaitu:18

a. Collaborative Projects, yaitu media sosial yang dapat membuat konten dan membuatnya dapat diakses oleh khalayak global. Kategori yang termasuk collaborative projects di media sosial, yaitu WIKI atau Wikipedia, kini sangat populer di berbagai negara. Terlepas dari pro dan kontra dari konten yang benar dari situs tersebut, sebagai contoh untuk mendukung citra perusahaan.

b. Blog dan Microblogs, dapat membantu pengguna menulis berita, opini, pengalaman, atau aktivitas sehari-hari secara berurutan, baik itu teks, gambar, video, atau kombinasi keduanya. Kedua aplikasi tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi dan pemasaran produk. Melalui dua aplikasi ini, pengguna dapat dengan bebas mengiringi opini publik atau pengguna internet dan menjaga hubungan dekat dengan mereka tanpa harus repot membagi informasi secara tatap muka.

c. Content Communities, sebuah aplikasi yang dimaksudkan untuk berbagi secara langsung atau tidak langsung dengan seseorang, di mana satu atau lebih pengguna dapat berbagi video atau foto. Media sosial dapat digunakan untuk mempublikasikan aktivitas aktif perusahaan untuk menarik perhatian masyarakat sehingga dapat membangun citra positif bagi perusahaan.

d. Social Networking Sites atau Situs Jejaring Sosial, situs ini dapat membantu seseorang atau pengguna Internet membuat profil dan menghubungkannya dengan pengguna lain. Situs jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk mengunggah barang pribadi seperti foto, video, koleksi teks, dan berkomunikasi dengan pengguna lain secara pribadi melalui pesan pribadi, yang hanya dapat diakses dan dikelola oleh pemilik akun. Karena situs jejaring sosial bersifat interaktif, maka memainkan peran yang sangat penting dalam membangun dan membentuk citra merek, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengirim dan menerima informasi, bahkan dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dan klarifikasi antara pemilik produk dan media konsumen.

e. Virtual Game Worlds, merupakan game multipemain yang dapat mendukung ratusan pemain pada saat yang bersamaan. Media sosial menarik perhatian konsumen dengan menampilkan desain grafis yang eye catching dan performa warna yang menarik, yang sangat menguntungkan sehingga lebih informatif dan interaktif.

(10)

f. Virtual Social Worlds, artinya, aplikasi yang mengilustrasikan kehidupan nyata di Internet. Aplikasi tersebut memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan nyata. serta membantu untuk menerapkan strategi pemasaran atau menyampaikan pesan dengan cara yang interaktif dan menarik.19 5. Inovasi Produk

Robbins dan Coulter dalam Gita berpendapat bahwa Inovasi adalah proses mengubah ide – ide kreatif menjadi produk atau metode kerja yang berguna.20

Inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa merupakan pendapat dari Stephen Robbins dalam Zidny.21

Inovasi produk menurut Johne dalam citra, et.all terkait dengan pengembangan desain produk, tambahan fitur, segala atribut produk sehingga menghasilkan produk yang unik dan berbeda dengan produk pesaing lain yang telah ada . Atribut-atribut produk yang mencakup kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk dapat diinovasikan 22

6. Indikator Inovasi Produk

Nasution dalam Cynthia , et.all menyatakan bahwa inovasi produk merupakan produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar. Inovasi produk dikategorikan sebagai produk baru bagi dunia, lini produk baru, tambahan pada lini produk baru yang telah ada, perbaikan dan revisi produk yang telah ada, penentuan kembali dan pengurangan biaya .23 Inovasi

produk dapat dikategorikan lebih ringkas dalam tiga kategori : a. Perluasan Produk ( line extensions).

Perluasan produk merupakan produk yang masih familiar bagi organisasi bisnis tetapi baru bagi pasar

19 Rahadi, D. R. (2017). Perilaku pengguna dan informasi hoax di media sosial. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(1), 60.

20 Sugiyarti, G. (2015). Membangun Keunggulan Bersaing Produk Melalui Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk (Studi Empiris Pada Industry Pakaian Jadi Skala Kecil Dan Menengah Di Kota Semarang). Serat Acitya, 4(2), 110.

21 Syukron, M. Z. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Inovasi Produk Dan Keunggulan Bersaing UMKM Jenang Di Kabupaten Kudus. Jurn al Administrasi Bisnis, 5(1), hal, 26.

22 Lestari, C., Lubis, N., & Widayanto, W. (2015). Pengaruh Jaringan USAha, Inovasi Produk Dan Persaingan USAha Terhadap Perkembangan USAha Mikro, Kecil Dan Menengah (Studi Pada IKM Makanan Di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Jawa Barat). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 4(2), 185-196. 23 Djodjobo, C. V., & Tawas, H. N. (2014). Pengaruh orientasi kewirausahaan, inovasi produk, dan keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran usaha nasi kuning di kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(3), 1216

(11)

b.Peniruan Produk (me-too products).

Peniruan produk merupakan produk yang dianggap baru oleh bisnis tetapi familiar dengan pasar

c. Produk Baru (new-to-the-world products).

Produk baru merupakan produk yang dianggap baru baik oleh bisnis maupun oleh perusahaan.24

7. UMKM

UMKM dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu, usaha kecil. Usaha yang memiliki omzet kurang dari Rp. 1 miliar pertahun dan usaha menengah adalah usaha yang memiliki batas maksimal omzet antara Rp. 1 – 50 miliar per tahun menurut biro pusat statistik ( BPS ) dan kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah.

Menurut Kementrian Perindustrian berpendapat bahwa industry kecil dan menengah sebagai industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp. 5 miliar. Sementara itu,usaha kecil di bidang perdagangan dan industry dikategorikan sebagai usaha yang memiliki aset tetap kurang dari Rp. 200 juta dan omzet per tahun kurang dari Rp. 1 miliar. Usaha kecil sebagai usaha yang memiliki nilai aset tetap ( diluar tanah dan bangunan ) paling besar Rp. 200 juta dengan omzet per taun maksimal Rp. 1 miliar. Usaha menengah memiliki kriteria aset tetap dengan besaran yang dibedakan antara industry manufaktur ( Rp. 200 juta sampai dengan Rp. 5 miliar ) dan non manufaktur ( Rp. 200 juta sampai dengan Rp. 600 juta ) merupakan pendapat dari Bank Indonesia. 25

8. Kriteria – Kriteria UMKM

DalamxUndang – UndangxNomerx20xTahunx2008 Pasal 6 tentang Usaha Mikro, Kecil, danxMenengah.26 Kriteria UMKM sebagai berikut:

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :

1) MemilikixkekayaanxbersihxpalingxbanyakxRp. 50.000.000 ( lima puluh juta rupiah ) tidakxtermasukxtanahxdan bangunan tempat usaha; atau

2) MemilikixhasilxpenjualanxtahunanxpalingxbanyakxRp. 300.000.000 ( tiga ratus juta rupiah ).

24 Ibid, 1217

25 Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm sebagai Fondasi Perekenomian Indonesia, ( Jakarta : Penerbit

Erlangga, 2017 ), 89-90.

(12)

b.Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :

1) Memilikixkekayaanxbersihxlebih dari Rp.50.000.000 ( lima puluh juta rupiah ) sampai dengan palingxbanyakxRp. 500.000.000 ( lima ratus juta rupiah ) tidakxtermasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memilikixhasilxpenjualanxtahunan lebih dari Rp. 300.000.000 ( tiga ratus juta rupiah ) sampaixdengan palingxbanyak Rp. 2.500.000.000 ( dua miliar lima ratus juta rupiah ).

c. KriteriaxUsahaxMenengahxadalah sebagai berikut :

1) Memilikixkekayaanxbersihxlebihxdari Rp. 500.000.000 ( lima ratus juta rupiah ) sampai dengan palingxbanyakxRp. 10.000.000.000 ( sepuluh miliar rupiah ) tidakxtermasukxtanah danxbangunanxtempat usaha. 27

Yang dimaksud dengan kekayaan bersih adalah hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha (aset) dengan total nilai kewajiban, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Yang dimaksud dengan hasil penjualan tahunan adalah hasil penjualan bersih (netto) yang berasal dari penjualan barang atau jasa usahanya dalam satu tahun buku.28

9. Perkembangan Usaha

Kemampuan seorang pengusaha kecil untuk mensosialisasikan dirinya kepada kebutuhan pangsa pasar sehingga ada perbaikan taraf hidup pada diri seorang pengusaha merupakan pengertian dari perkembangan usaha kecil dan menengah. Perkembangan usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah sebagai kesuksesan dalam berusaha yang dapat dilihat jumlah penjualan yang semakin meningkat dikarenakan dari kemampuan pengusaha dalam meraih peluang usaha yang ada,berinovasi ,luasnya pasar yang dikuasai, mampu bersaing ,mempunyai akses yang luas terhadap lembaga lembaga keuangan baik bank dan non bank sehingga dapat meningkatkan pembiayaan usahanya.29

10. Indikator Perkembangan Usaha

Peningkatan omzet penjualan menjadi tolok ukur keberhasilan dan perkembangan usaha. Parameter yang menjadi tolok ukur perkembangan usaha haruslah yang dapat diukur dan kongkrit sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dan semua pihak dapat memahami dan

27 Pasal 6 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tantang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

28 Leonardus Saiman, KEWIRAUSAHAAN: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus, (Jakarta: Salemba Empat,

2009), 9

29 Purwanti, E. (2013). Pengaruh karakteristik wirausaha, modal usaha, strategi pemasaran terhadap

(13)

membenarkan keberhasilan tersebut apabila tolok ukurnya semakin kongkrit.30 Adapun

indikator yang dipakai dalam penelitian ini, antara lain : a. Modal Usaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambahkan kekayaan.31 Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan – kegiatan bisnis.32 Menurut Kasmir dalam Nisa, sumber modal diihat dari asalnya,33 yaitu :

1) Modal Sendiri

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang di dapat atau berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan tersebut untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.34

2) Modal Asing (Pinjaman)

Modal yang biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan diperoleh dari pinjaman merupakan pengertian dari modal asing atau pinjaman. Pinjaman dari perbankan dan pinjaman dari lembaga keuangan non bank seperti koperasi, pegadaian, atau lembaga pembiayaan merupakan sumber dana dari modal asing.35 b.Omzet Penjualan

Kata omzet berarti jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual.36 Penjualan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pembeli yang mengkonsumsi produk yang ditawarkan.37

30 Nailah Rizkia, “ Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah ( UMKM ) Sebelum Dan

Sesudah Memperoleh Pembiayaan Dari Bank Umum Syariah ” ( Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2018 ), 9.

31 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/modal diakes pada tanggal 29 Februari 2020

32 Putri, K., Pradhanawati, A., & Prabawani, B. (2014). Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha dan Peran Business Development Service Terhadap Pengembangan Usaha (Studi Pada Sentra Industri Kerupuk Desa Kedungrejo Sidoarjo Jawa Timur). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 3(4), 313-322.

33 Nisak, K. (2013). Pengaruh pinjaman modal terhadap pendapatan usaha mikro kecil dan menengah di

Kota Mojokerto. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3), 3.

34 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-modal/ di akses pada tanggal 29 Februari 2020

35 Nisak, K. (2013). Pengaruh pinjaman modal terhadap pendapatan usaha mikro kecil dan menengah di Kota Mojokerto. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3), 3.

36 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/omzet diakses pada tanggal 29 februari 2020.

37 Tarigan, S. (2013). Hubungan Promosi Pemasaran dan Saluran Distribusi dengan Peningkatan Omzet

PenjualaN padu PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Medan. SULTANIST: Jurnal

(14)

Sehingga omzet penjualan adalah keseluruhan jumlah penjualan barang/jasa dalam kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh.38

2.3. Kerangka Penelitian

Kerangka pemikiran berfungsi untuk menangkap permasalahan yang akan di bahas dalam penyusunan usulan penelitian, maka peneliti menggunakan kerangka pemikiran yaitu skema berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Sumber : Penulis, 2021. 2.4. Hipotesis

Mengacu pada kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ho = Tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara penggunaan media sosial terhadap perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Lombok TImur.

H1 = Terdapat pengaruh positif signifikan antara penggunaan media sosial terhadap perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Lombok Timur.

38 Nurfitria, N., & Hidayati, R. (2011). Analisis Perbedaan Omzet Penjualan Berdasarkan Jenis Hajatan dan Waktu (Studi pada Catering Sonokembang Semarang) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro), 9.

(15)

2. Ho = Tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara penggunaan inovasi produk terhadap perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Lombok TImur. H2 = Terdapat pengaruh positif signifikan antara penggunaan inovasi produk terhadap perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Lombok Timur.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah BSC , untuk mengukur kinerja bisnis / industri dengan 4 perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, dan

Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat

Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Taro Yamane (Riduwan, 2010), dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 81 petani hutan rakyat. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pada pembelajaran menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi

menunjukkan bahwa 30 aksesi klon kelapa sawit asal klon memperoleh gambaran dari kekerabatan diantara individu- individu Setelah diamati profil filogenik dengan

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap nilai-nilai kearifan lokal dalam proses penyelesaian kasus sengketa tanah ulayat dan

meluangkan waktu untuk membimbing penulis, memberikan motivasi lebih, membantu penulis dalam mengatasi masalah yang penulis hadapi, serta memberikan hiburan

Identitas Jawa yang muncul pada program Azan Maghrib Jogja TV dapat diketahui pada aspek audio yang menunjukan bahwa syair dan lagu pada azan tidak memiliki