i
LAPORAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
Seminar Proteksi Bullying Anak di Dunia Cyber Pada Komisi
Perlindungan Anak Daerah Kota Tasikmalaya
Oleh:
Ai Ilah Warnilah, S.T, M.Kom (200908571) Deddy Supriadi, S.Kom, M.Kom (200403108) Recha Abriana Anggraini,M.Kom(201908162)
Drs.Mumun Surahman, M,BA (200403114)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI KAMPUS KOTA TASIKMALAYA FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA AGUSTUS 2021
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
I. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. II. METODE PELAKSANAAN ... 5
III. LUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)... 8
IV. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME) ... 8
V. REALISASI BIAYA ... 12
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 14
iv RINGKASAN
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi serta media elektronika dinilai sebagai simbol pelopor, yang akan membuat seluruh sistem dunia terintegrasi, baik dalam aspek sosial dan budaya maupun ekonomi dan keuangan. Dari sistem yang dinilai kecil lokal hingga nasional, proses globalisasi dalam beberapa tahun terakhir bergerak dengan cepat, bahkan terlalu cepat menuju suatu sistem global.Perkembangan yang pesat dalam teknologi internet menyebabkan banyak kejahatan di bidang teknologi informasi atau biasa disebut cybercrime atau computer-related crime yang semakin hari semakin marak di Indonesia. Cybercrime merupakan aktivitas manusia di dunia maya yang memanfaatkan komputer sebagai sasaran kejahatan (misalnya akses ilegal, perusakan situs, intersepsi ilegal dan lain sebagainya) yang memenfaatkan internet. Salah satu kejahatan di dunia maya yaitu Cyberbullying, hal ini merupakan bentuk intimidasi yang dilakukan seseorang atau lebih untuk memojokkan, menyudutkan, orang lain melalui dunia cyber. Cyberbullying dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk menyakiti orang lain dengan cara sengaja dan diulang-ulang”. Intimidasi ini tidak sembarangan akibatnya, tak jarang kematian menjadi akhir dari cyberbullying. Cyberbullying juga bisa diartikan sebagai bentuk intimidasi yang dilakukan untuk melecehkan korbannya melalui perangkat teknologi. Pelaku ingin melihat seseorang terluka, ada banyak cara yang mereka lakukan untuk menyerang korban salah satunya dengan mengirimkan pesan kejam dan gambar yang mengganggu lalu disebarkan untuk mempermalukan korban dihadapan orang lain yang melihatnya. Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang dibahas ada 2 (dua) yaitu : Pertama, Apakah dalam mencegah kejahatan cyberbullying akan dapat dicapai dengan menggunakan hukum pidana? Kedua, Bagaimana formulasi kebijakan integral hukum pidana dengan menggunakan sarana Techno Prevention sebagai upaya pencegahan kejahatan cyberbullyingdi masa yang akan datang?. Mitra pada kegiatan kali ini adalah Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya yang merupakan sebuah lembaga yang berperan penting juga dalam penanggulangan kejahatan khususnya bagi anak-anak dibawah umur. Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) adalah lembaga yang mejadi pihak dalam melindungi anak sebagai korban kejahatan maupun anak yang menjadi pelaku tindak kejahatan, KPAD dalam hal ini menjadi pendamping anak yang ingin mendapatkan perlindungan. Untuk menanggulangi kejahatan terhadap anak-anak diperlukan peran penting dari berbagai kalangan salah satunya adalah keluarga, maka dari itu civitas akademika Universitas BSI Tasikmalaya mengadakan program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Bersama mitra untuk melakukan sosialisasi proteksi bullying di dunia cyber. Target luaran berupa publikasi di jurnal ilmiah cetak atau elektronik, artikel di media masa cetak atau elektronik, serta meningkatnya pengetahuan peserta
Metode pelaksanaan pada kegiatan ini yaitu: 1. Tahap persiapan yaitu survey lokasi kegiatan.
2. Tahap pelaksanaan yaitu sosialisasi dan pelatihan proteksi bullying di dunia cyber. 3. Tahap monitoring dan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
kemampuan mitra
1 I. PENDAHULUAN
Kewajiban bagi setiap Perguruan Tinggi melalui Dosen yang dimilikinya untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM). Salah satu kewajiban yang saat ini akan dilakukan oleh dosen Universitas Bina Sarana Informatika adalah melaksanakan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), hal ini dilaksanakan berkaitan juga dengan kepedulian setiap lembaga atau institusi yang bergerak di bidang Pendidikan khususnya Universitas Bina Sarana Informatika mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi di dunia khususnya Indonesia sebagai satu negara yang memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang banyak belum dapat disetarakan dengan negara-negara maju.
Di Era Revolusi Industri 4.0 kebutuhan akan informasi di seluruh belahan dunia tidaklah terbatas. Banyak sekali informasi yang didapat baik unsur positif maupun negative, informasi tersebut tersebar melalui media teknologi yang semakin berkembang pesat. Dalam lingkungan masyarakat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, teknologi mengubah pola kehidupan bermasyarakat dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Dampak dari perkembangan Informasi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku dan peradaban manusia di era ini. Akses internet sangat mudah diperoleh, informasi juga diperoleh semakin cepat. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan semakin besar juga pengguna digital. Berdasarkan
https://internetworldstats.com/stats3.htm pengguna intenet di Indonesia di Tahun 2021 mencapai 276,361,783, seiring berkembangnya pengguna digital semakin tinggi juga potensi kejahatan digital cyber (Cybercrime) .
Salah satu kejahatan di dunia maya yaitu Cyberbullying merupakan bentuk intimidasi yang dilakukan seseorang atau lebih untuk memojokkan, menyudutkan, orang lain melalui dunia cyber. Cyberbullying dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk menyakiti orang lain dengan cara sengaja dan diulang-ulang”. Intimidasi ini tidak sembarangan akibatnya, tak jarang kematian menjadi akhir dari cyberbullying. Cyberbullying juga dapat berarti sebagai bentuk intimidasi yang dilakukan untuk melecehkan korbannya melalui perangkat teknologi. Pelaku ingin melihat seseorang terluka, ada banyak cara yang mereka lakukan salah satunya dengan menyerang korban dengan pesan kejam dan gambar yang mengganggu dan disebarkan untuk mempermalukan korban dihadapan orang lain yang melihatnya. Perilaku cyberbullying bisa berdampak fatal. Bahkan ada potensi upaya bunuh diri oleh si korban, bila tidak bisa mengatasi trauma atas cyberbullying.
Solusi terhadap fenomena cyberbullying yang ada yaitu dengan menanamkan pola pikir yang bijak terhadap remaja sejak dini, terhadap dampak yang ditimbulkan jika melakukan perbuatan tersebut. Langkah berikutnya adalah menanamkan sikap toleransi yang harus dilakukan oleh para orangtua maupun dalam dunia pendidikan yang dijalaninya. Bagia pelaku cyberbullying hendaklah koreksi diri dan jangan suka menulis komentar negatif karena tidak semua orang memiliki mental dan tingkat kepercayaan diri yang sama. Untuk korban cyberbullying harus selalu berhati-hati dalam memposting sesuatu, sebab hal tersebut dapat memicu komentar negatif berdatangan apalagi dari pihak yang membenci. Pada intinya, solusi dari kasus cyberbullying adalah bijaklah dalam
2
menggunakan sosial media, filter atau memilah sangatlah penting dalam penggunaan sosial media, tak lupa peran orangtua yang harus selalu memperhatikan anaknya dalam penggunaan media sosial agar terhindar dari cyberbullying baik menjadi korban dan pelakunya, edukasi dari pihak sekolah juga sangat berkaitan erat, karena pengetahuan dan wawasan dari sekolah juga penting untuk menghindari perilaku cyberbullying. Pada kenyataannya memang sulit untuk mengatasi fenomena cyberbullying terlebih dengan jumlah kasus yang tergolong banyak di Indonesia sekarang ini. Pasti memerlukan banyak proses dan waktu untuk menemukan solusi dan menyelesaikannya secara tuntas.
1.1. Analisis Situasi
Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Tasikmalaya merupakan Lembaga dibawah pemerintahan yang bergerak pada perlindungan anak, mengakomodir kasus-kasus dalam hal perlindungan anak di Tasikmalaya. Pada Kegiatan-kegiatannya KPAD sangat erat hubungan dengan perlindungan anak baik dalam sikis maupun psikis anak sehingga anak-anak di tasikmalaya terakomodir dan merasa aman.
Gambar.1. Kantor KPAD Tasikmalaya
Komisi Perlindungan Anak Daerah Tasikmalaya menjadi salahsatu Lembaga yang sangat penting dan keberadaannya di Tasikmalaya menjadi Lembaga yang memfasilitasi terhadap pola pengasuhan anak. Internet saat ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari Anak-anak, bahkan sudah menjadi sahabat mereka dalam segala hal apalagi dimasa pandemic ini dimana semua aktifitas sekolah semua di akses dari internet karena sekolah yang berbasis online. Banyak kasus yang terjadi didunia maya salahsatunya adalah kasus Bullying yang sudah marak terjadi terutama pada anak-anak, Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel [1] . menurut catatan
3
KPAD Tasikmalaya sampai dengan saat ini kasus Bullying di dunia maya untuk kasus anak sudah mencapai angka 78 kasus, melihat kasus seperti ini KPAD merasa hal ini membutuhkan perhatian yang cukup penting sehingga KPAD bekerjasama dengan Universitas Nusamandiri mengajadakan Seminar Proteksi Bullying Anak di Dunia Cyber
Adapun profil mitra sebagai berikut :
Nama Lembaga : Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Tasikmalaya
Alamat : Komplek Permata Regency, B8, Jl. Siliwangi Kota Tasikmalaya Kelurahan : Tugu Jaya
Kecamatan : Cihideung
Kota : Tasikmalaya
Provinsi : Jawa Barat 2.Peta Lokasi Mitra
Gambar 2. Peta Lokasi KPAD Kota Tasikmalaya
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya terletak di Jalan Siliwangi, Komplek Permata Regency Blok B8, Kahuripan, Tawang, Tugujaya, Kec. Cihideung. Lokasi ini berjarak kurang lebih 4 Km dari Universitas BSI Tasikmalaya sehingga masih dianggap dekat dan terjangkau, karena jarak yang tidak terlalu jauh ini maka civitas akademika Universitas BSI Tasikmalaya memutuskan untuk melakukan program Pengabdian Pada Masyarakat dengan KPAD sebagai mitranya.
4 3.Identifikasi Masalah Mitra
Permasalahan yang sihadapi oleh KPAD Kota Tasikmalaya selaku mitra dalam kegiatan ini antara lain:
a. Banyaknya kasus kejahatan terhadap anak-anak yang dilakukan melalui dunia maya baik itu media social maupun platform digital lainnya.
b. Banyaknya kasus cyberbullying yang belum diketahui cara pencegahannya.
c. Kurangnya pengetahuan mitra terhadap tindakan preventif yang bisa dilakukan agar kejahatan di dunia maya khususnya bullying terhadap anak-anak dapat diminimalisir.
5 II.METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian masyarakat pada KPAD ini dikemas dalam bentuk Seminar Proteksi Cyber Bullying Pada Anak dengan harapan hasil dari seminar ini dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan KPAD kedepannya.
Kegiatan Seminar ini akan berlangsung pada
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Juni 2021 dan Minggu, 20 Juni 2021 Waktu : 09.00 s.d Selesai
Tempat : Aula KPAD Tasikmalaya
Target peserta pada acara seminar kali ini adalah anggota Komisi Perlindungan Anak Daerah Tasikmalaya.
Adapun Susunan kepanitiaanya adalah sebagai berikut:
Penanggung Jawab : Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd Ketua Pelaksana : Ai Ilah Warnilah,S.T, M.Kom
Tutor : Deddy Supriadi S.Kom, M.Kom
Anggota : Recha Abriana Anggraini M.Kom Drs.H.Mumun Surahman MMBA,MM
Mahasiswa : Mutia Kharisma
6
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya yaitu:
1. Tahap persiapan
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya dan mengajukan perijinan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pada Komisi Perlindungan Anak (KPAD) Kota Tasikmalaya. Selanjutnya melakukan persiapan untuk pelatihan dengan membuat materi sosialisasi dan pelatihan serta soal tes tentang proteksi cyberbullying di dunia cyber dan kuesioner untuk mengetahui respon dari pesera pelatihan.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap 1 Pelaksanaan sosialisasi mengenai proteksi bullying di dunia cyber
Pada tahap ini dilakukan pemaparan materi mengenai definisi cyberbullying dan kasus-kasus yang telah terjadi akibat cyberbullying, pennyebab, akibat yang di timbulkan serta metode-metode yang dapat digunakan untuk mencegah dan meminimalisir abak-anak menjadi korban maupun pelaku cyberbullying.
Tahap 2 Pelaksanaan pelatihan tidakan preventif yang dapat dilakukan untuk proteksi cyberbullying di dunia cyber
Pada tahap ini dilakukan pelatihan tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk memproteksi anak-anak dari tindakan bullying di dunia cyber. Pada tahap ini mitra diberikan pengarahan secara khusus dan diberikan pelatihan agar bisa menerapkannya disistem pelayanannya serta diberikan pendampingan secara khusus dalam pelaksanaan tindakan preventif untuk menghadapi kasus cyberbullying.
3. Tahap monitoring dan evaluasi.
Pada tahap ini dilakukan dengan menyerahkan soal tes yang harus diisi oleh mitra untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan mitra setelah dilakukan pelatihan. Selain itu, mitra juga harus mengisi kuesioner untuk mengetahui bagaimana respon dari peserta pelatihan.
Kepakaran dan tugas dari tim pelaksana pengabdian masyarakat sebagai berikut: 1. Ketua Pengusul
Nama : Ai Ilah Warnilah, ST, M.Kom Instansi : Universitas Bina Sarana Informatika Bidang Ilmu : Sistem Informasi
Tugas :
• Bertanggung jawab dan merancang program kemitraan masyarakat • Melakukan pendekatan kepada mitra
• Mempersiapkan pelaksanakan program
• Memberikan pelatihan proteksi cyberbullying didunia cyber
7
• Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan program kemitraan masyarakat
2. Anggota 1
Nama : Deddy Supriadi, M.Kom
Instansi : Universitas Bina Sarana Informatika Bidang Ilmu : Sistem Informasi
Tugas :
• Melakukan sosialisasi cyberbullying
• Membantu kelompok dalam proses pelatihan • Melaksanakan pendampingan dan pemantauan 3. Anggota 2
Nama : Recha Abriana Anggraini, M.Kom Instansi : Universitas Bina Sarana Informatika Bidang Ilmu : Sistem Informasi
Tugas :
• Membantu kelompok dalam proses pelatihan • Melaksanakan pendampingan dan pemantauan • Menyusun artikel di media massa
• Membuat publikasi ke jurnal ilmiah 4. Anggota 3
Nama : Drs. Mumun Surahman, MBA Instansi : Universitas Bina Sarana Informatika Bidang Ilmu : Sistem Informasi
Tugas :
• Membantu kelompok dalam proses pelatihan • Melaksanakan pendampingan dan pemantauan • Menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir
Mahasiswa yang dilibatkan dalam program kemitraan masyarakat: 1. Nama : Mutia Kharisma
NIM : 12190356
Tugas : Membantu semua pelaksanaan kegiatan pelatihan 2. Nama : Rangga Anugerah Putra
NIM : 12201396
8
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan metode seminar yang dilakukan secara luring, materi disampaikan oleh tutor dengan durasi waktu yang ditentukan dan setelah melakukan pemaparan dari tutor dilanjutkan sesi tanya jawab antara pemateri dan peserta. Pada penyampaian materi di sharingkan juga modul kepada peserta sebagai bekal materi yang disampaikan tutor. Untuk skema pengabdian masyarakat dapat dilihat pada gambar 3. Dibawah ini
Gambar 3. Skema Metode Pengabdian Masyarakat
Skema diatas menjelaskan tentang metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat, diantaranya ada
1. Penyampaian Materi
Penyampaian materi dilakukan oleh tutor kepada semua peserta dengan durasi waktu yang sudah disepakati, untuk kemudian peserta mendapatkan modul atau materi seminar
2. Sesi Tanya Jawab
Setelah tutor menyampaikan materi, kemudian diadakan sesi tanya jawab antara tutor dan peserta seputar materi yang disampaikan
3. Kesimpulan
Setelah sesi tanya jawab selesai kemudian dilaksanakan closing statement atau kesimpulan dari semua materi yang dijelaskan oleh tutor.
“Pentingnya sosialisasi terhadap pemangku kepentingan dan Orangtua terkait pola asuh anak dalam menghadapi Cyber Bullying sehingga ini meminimalisir terjadinya kasus bullying pada anak” [2].
Sesi Tanya Jawab Penyampaian Materi
oleh Tutor
9
Untuk lebih detailnya dijelaskan dan digambarkan pada Tabel 1 dibawah ini Tabel 1. Solusi Permasalahan
Permasalahan Solusi Keterangan
Banyaknya kasus kejahatan terhadap anak-anak yang dilakukan melalui dunia maya baik itu media social maupun platform digital lainnya
Sosialisasi metode yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi tindakan bullying di dunia cyber
Peserta mendapat ilmu dan wawasan mengenai bagaimana menyikapi dan memproteksi kasus Cyber Bullying Pada Anak
Banyaknya kasus cyberbullying yang belum diketahui cara pencegahannya
Sosialisasi cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan cyberbullying
Peserta mendapat ilmu dan wawasan mengenai bagaimana Pola Asush yang tepat untuk mengatasi Permasalahan Cyber Bullying pada anak.
Kurangnya
pengetahuan mitra terhadap tindakan preventif yang bisa dilakukan agar kejahatan di dunia maya khususnya bullying terhadap anak-anak dapat
diminimalisir
Sosialisasi dan penyuluhan cyberbullying serta cara pencegahannya
Peserta mendapat Penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoring pelaksanaan tindak pencegahan cyberbullying
10 III.LUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)
Hasil luaran yang dicapai setelah mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah press release yang dipublikasikan di media massa elektronik terkait kegiatan ini dengan harapan akan menginspirasi masyarakat untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi secara positif dan maksimal.
Tabel 2. Luaran yang Diperoleh
Jenis Luaran Status Pencapaian
Press Release Published pada
http://news.bsi.ac.id/ubsi-tasikmalaya-gandeng- kpad-kota-tasikmalaya-untuk-proteksi-bullying-anak-pada-dunia-cyber/ https://m.republika.co.id/berita/qv2vya423/ubsi- dan-kpad-tasikmalaya-proteksi-emcyber-bullying-empada-anak https://radartasik.com/proteksi-anak-dari-cyber- bullying-ubsi-gandeng-kpad-gelar-pengabdian-kepada-masyarakat-
IV MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME)
Kegiatan Seminar mengenai Proteksi bullying pada anak di dunia cyber dilaksanakan pada tanggal 19 – 20 Juni 2021. Kegiatan pelatihan berjalan lancar dengan dihadiri oleh 12 peserta dari 15 undangan. Peserta pelatihan terlihat antusias dengan materi pelatihan yang diberikan. Hal ini terlihat dari awal hingga akhir acara, semua peserta mengikuti dengan baik. Peningkatan yang dirasakan pada mitra sebelum kegiatan dilaksanakan dan setelah kegiatan dilaksanakan terlihat selama proses kegiatan berlangsung. Sebelum kegiatan dimulai, tutor melakukan tanya jawab mengenai bagaimana saja proteksi Bullying anak di dunia cyber, sebagian besar peserta kurang memahami dan ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan dari tutor. Setelah mengikuti seminar selama kurang lebih 2 hari, diskusi kembali dilakukan oleh tutor dan peserta, terlihat peningkatan pemahaman seputar Proteksi Bullying anak di dunia Cyber. Selain itu, berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh para peserta yang berjumlah 12 orang, diketahui bahwa 100% merasakan puas dari semua indikator pertanyaan yang berhubungan dengan manfaat kegiatan pengabdian, artinya terdapat peningkatan yang
11
signifikan setelah pelatihan diselenggarakan. Hasil kuesioner tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Grafik Hasil Kuesioner Terkait Manfaat Kegiatan Pengabdian Secara mendetail, adapun manfaat yang didapatkan dari kegiatan ini adalah:
1. Manfaat untuk kelompok sasaran
a. Membantu para anggota KPAD dalam mencari solusi berkaitan dengan Proteksi Bullying Anak Pada Dunia Cyber.
b. Memberikan Pemahaman dan cara Proteksi Bullying anak kepada para anggota KPAD yang dapat diaplikasi kan jika ada kasus terkait
c. Meningkatkan wawasan para anggota KPAD penanganan kasus Proteksi Bullying Anak pada Dunia Cyber
2. Manfaat untuk pengabdi: menambah wawasan dan menciptakan solusi tentang permasalahan yang dihadapi KPAD Tasikmalaya khususnya mengenai proteksi Bullying anak pada dunia cyber.
3. Manfaat bagi Universitas Bina Sarana Informatika: sebagai bahan masukan bagi Universitas Bina Sarana Informatika, khususnya dalam mengembangkan pengabdian kepada masyarakat, perlu mempertimbangkan kegiatan yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan peserta pengabdian dan meningkatkan kerjasama yang positif dengan mitra dalam hal ini KPAD.
0 20 40 60 80 100
Grafik Hasil Kuesioner Peserta Terkait Manfaat Kegiatan
Pengabdian
12 V .REALISASI BIAYA
Berikut realisasi biaya untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat: Tabel 3. Realisasi Anggaran Biaya
BELANJA BAHAN
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Kabel HDMI 1 Rp.50.000 Rp. 50.000 2 Alat Tulis 21 Rp. 5.000 Rp. 105.000 3 Jilid Proposal 4 Rp. 4000 Rp. 16.000 4 Plakat 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000 5 Streples 1 Rp 35.000 Rp. 35.000 6 Spidol 2 Rp. 10.000 Rp. 20.000 7 Map 4 Rp. 5.000 Rp. 20.000 8 Klip Kertas 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000 9 Notes Book 20 Rp. 5.000 Rp. 100.000 10 Fotocopy Modul 20 Rp. 20.000 Rp. 400.000 11 Jilid Modul 20 Rp. 4000 Rp. 80.000 12 Snack 30 Rp. 10.000 Rp. 300.000 13 Pembuatan Sertifikat 20 Rp. 20.000 Rp. 400.000 14 Souvenir Mug 20 Rp. 25.000 Rp. 500.000 15 Spanduk 1 Rp 90.000 Rp. 90.000 16 Jilid Laporan 6 Rp 4.000 Rp. 24.000
17 Tinta printer warna 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Total Belanja Bahan Rp. 2.495.000
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Snack 20 20000 Rp. 400.000,-
Total Belanja Barang Non Operasional Rp. 400.000,- BIAYA PERJALANAN
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Transportasi 4 Rp. 75.000 Rp. 300.000,-
Total Biaya Perjalanan Rp. 300.000,-
13 VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Kegiatan Seminar Proteksi Bullying Anak Pada Dunia Cyber berjalan dengan lancar. Hampir semua peserta antusias dan merasakan manfaat Seminar. Keberhasilan kegiatan ini ditunjukan antara lain dengan:
a. Adanya kesesuaian materi dengan kebutuhan para anggota KPAD dalam menghadapi kasus Bullying anak pada dunia cyber.
b. Adanya respon yang aktif dan positif dari peserta yang terlihat selama kegiatan pengabdian berlangsung.
c. Sebesar 100% peserta merasa puas atas kegiatan Seminar yang telah dilaksanakan dan dapat terlihat dari hasil kuesioner yang telah diolah.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah agar para anggota KPAD dapat mengaplikasikan cara-cara proteksi tersebut dan dapat mensosialisasikan kepada Para Orang tua sebagai bentuk pencegahan. Untuk selanjutnya peserta dapat mengajukan seminar serupa yang dapat dilaksanakan kembali dengan peserta yang lebih banyak/luas. Universitas Nusa Mandiri siap untuk bekerja sama kembali dengan mitra dalam pengadaan seminar dan pelatihan tentang teknologi yang lain sesuai dengan kebutuhan mitra.
14
DAFTAR PUSTAKA [1] unicef, "unicef.org," 3 maret 2020. [Online]. Available:
https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbullying. [Accessed 5 juni 2021].
[2] Diena, "fpp.uai.ac.id," 20 Februari 2020. [Online]. Available:
15 LAMPIRAN Lampiran A. Absen Panitia
17 Lampiran B. Absen Peserta
19 Lampiran C. Surat Keterangan Mitra/Instansi
21
Lampiran D. Luaran PM (jurnal yang sudah terbit/press release yang sudah terbit/dll) Terbit di Radar Tasikmalaya
https://radartasik.com/proteksi-anak-dari-cyber-bullying-ubsi-gandeng-kpad-gelar-pengabdian-kepada-masyarakat-
22
23
24
http://news.bsi.ac.id/ubsi-tasikmalaya-gandeng-kpad-kota-tasikmalaya-untuk-proteksi-bullying-anak-pada-dunia-cyber/
25
https://m.republika.co.id/berita/qv2vya423/ubsi-dan-kpad-tasikmalaya-proteksi-emcyber-bullying-empada-anak
28
Lampiran E. Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat
29
30 Sesi Tanya Jawab
31 Foto Bersama