commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah melayani dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak yang diberi pelayanan. Dalam hal ini pemerintah sangat berpengaruh terhadap akses - akses pelayanan tersebut. Jasa layanan yang dikelola oleh pemerintah sangat beraneka ragam, mulai dari pelayanan kesehatan, transportasi, listrik, dan penyediaan air minum serta bidang-bidang lain yang tidak mampu diselenggarakan oleh pihak swasta. Tujuan dari pelayanan publik sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh aparatur pemerintah. Dalam proses pelaksanaan pelayanan tidak pernah lepas dari peranan pegawai atau aparat yang memberikan pelayanan, bagaimanapun juga kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap negara adalah sangat penting dan menentukan. Dalam hal ini pegawai merupakan tulang punggung pemerintah dalam menyelenggarakan dan melaksanakan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional.
Pentingnya kedudukan dan peranan pegawai negeri secara umum ditegaskan dalam Penjelasan Umum Undang Undang Nomer 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang Undang Nomer 8 Tahun 1974 tentang
pokok-pokok kepegawaian Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri adalah penting dan menentukan, karena Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional.
Mengingat kedudukan Pegawai Negeri sebagai pelaksana dan motor penggerak pembangunan maka kiranya perlu disadari terutama perihal kewajiban dan hak Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurut Undang-Undang Kepegawaian Nomer 43 Tahun 1999, negara dan pemerintah wajib menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia dan setiap pegawai negeri wajib menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
Disamping kewajiban kewajiban tersebut, ditentukan juga hak hak pegawai negeri menurut Undang Undang Nomer 43 Tahun 1999 pasal 7 Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan perkerjaan dan tanggung jawabnya . Pada dasarnya setiap pegawai berserta keluarganya harus dapat hidup layak dari gajinya sehingga dengan demikian ia dapat bisa melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan yang dimaksud dengan gaji adalah merupakan sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang.
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur negara dan abdi masyarakat yang mempunyai potensi yang sangat menentukan kelancaran pelaksanaan pembangunan, maka
pemerintah sendiri sudah menetapkan sistem yang dapat melindungi Pegawai Negeri Sipil dan meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya. Yaitu dengan keluarnya PP No. 10 Tahun 1963, tentang tabungan dan asuransi pegawai negeri yang kemudian dikenal dengan TASPEN. Dengan sistem tabungan yang bersifat asuransi maka pada akhir masa dinasnya baik karena telah mencapai usia pensiun, meninggal ataupun dengan sebab yang lain maka pihak peserta TASPEN mendapatkan sejumlah uang yang dapat digunakan sebagai modal menikmati masa non aktifnya sebagai pegawai negeri atau ahli waris bagi beliau yang sudah meninggal dunia.
PT. TASPEN (PERSERO) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas untuk mengelola dan menyelenggarakan program asuransi sosial pegawai negeri sipil dan pensiun dalam rangka menjamin serta meningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil di hari tuanya. Hal ini diatur dalam PP. No. 25 Tahun 1981 tentang asuransi sosial pegawai negeri sipil. Sedangkan menurut SK-180/DIR/2000 yang telah disempurnakan mengenai keputusan Direksi PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PERSERO) tentang prosedur kerja pengelolaan data peserta TASPEN. Didalam pengelolaan ada 2 (dua) program yang dikelola oleh PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang, yaitu : Program Pensiun dan Program Tabungan Hari Tua (THT).
Tabel 1.1
Jumlah Peserta Pengajuan dan Penyelesaian Dana Pensiun Kondisi bulan Januari s/d September 2014
BULAN PENGAJUAN PENYELESAIAN PROSENTASE
JANUARI 2.514 2.474 98,4% FEBRUARI 1.973 1.972 99,9% MARET 2.069 2.069 100% APRIL 2.187 2.134 97,5% MEI 1.944 1.844 94,8% JUNI 2.139 1.996 93,3% JULI 2.045 1.806 88,3% AGUSTUS 2.165 1.852 85,5% SEPTEMBER 2.514 1.944 77,3%
Sumber Data : Laporan Kegiatan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang
Tabel 1.1 menunjukan bahwa terjadi penurunan mulai bulan april sampai bulan september sebesar 77,3%. Penurunan ini disebabkan karena adanya kurang ketelitian dan kelengkapan syarat-syarat dalam pengajuan dokumen. Ketika mengirim dokumen pengambilan taspen lewat POS dan terjadi kesalahan dalam melengkapi dokumen pihak PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang harus mengirim surat balasan yang isinya pemberitahuan tentang kelengkapan dokumen yang diperlukan dalam mengambil dana pensiun, itu juga memerlukan waktu dan ini yang menyebabkan penurunan karena harus menunggu bulan depan untuk mengurus taspen lagi.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh para pensiunan seperti mengurus kelengkapan dokumen dokumen pensiun atau mungkin tidak mengetahui dokumen mana yang dibutuhkan untuk pengambilan uang pensiun serta sifat para lanjut usia yang cenderung sensitif, maka para peserta dan penerima TASPEN banyak membutuhkan penjelasan yang lebih jelas dan
mendetail dari para karyawan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang.
Melihat pada sumber permasalahan yang terjadi, dengan demikian terdapat permasalahan yang menarik yang ingin diketahui oleh penulis yaitu, bagaimana kinerja pelayanan administrasi yang dilihat dari persepsi peserta Taspen yang mengikuti program taspen di PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang. Persepsi dari masyarakat pengguna layanan merupakan hal yang sangat penting untuk digunakan sebagai salah satu acuan peningkatan kinerja penyedia layanan sehingga dapat segera dirumuskan strategi baru untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kinerja pelayanan administrasi PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang dilihat dari persepsi peserta?
C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan berikut:
1. Tujuan Individual
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tujuan Operasional
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja administrasi yang diberikan oleh pihak PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang.
3. Tujuan Fungsional
Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat digunakan dan bermanfaat serta menjadi bahan pertimbangan bagi kantor PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan administrasi terhadap peserta TASPEN.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Mempraktekkan teori teori Administrasi Negara atas permasalahan pertanggung jawaban organisasi publik.
2. Melatih diri dalam memahami fenomena yang berkembang dalam masyarakat.
3. Memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan untuk membantu bagi penelitian yang sejenis selanjutnya.
4. Memberikan gambaran tentang kinerja pelayanan administrasi yang diberikan oleh PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang kepada peserta dan penerima TASPEN.
5. Dengan saran saran yang ada diharapkan dapat menjadi sebuah feedback (umpan balik) dan input yang berguna bagi peningkatan kinerja pelayanan
administrasi PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Utama Semarang sehingga selanjutnya dapat menjadi sebuah solusi dalam pemecahan masalah dari hambatan hambatan yang mungkin timbul serta memperlancar proses pemberian jasa pelayanan yang sesuai dengan harapan peserta dan penerima TASPEN.